Anda di halaman 1dari 3

ABOUT ME

PEMBUATAN DAN MANFAAT PUPUK


ORGANIK BOKHASI
24 September , 2008

Tingginya harga pupuk kimia buatan dan kelangkaan pupuk di


sejumlah wilayah saat ini sangat meresahkan para petani. Sejumlah
petani di beberapa daerah bahkan telah mulai melirik jenis pupuk lain
sebagai pengganti pupuk kimia buatan yang biasa digunakan. Salah
satu jenis pupuk yang dapat menggantikan kehadiran pupuk kimia
buatan adalah bokashi.
Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam,
serbuk gergajian, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan
tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator
yang mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme
yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai
effective microorganism (EM). Penggunaan EM tidak hanya
mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan bau yang
biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.

Di Jepang, bokashi telah digunakan sejak tahun 80-an. Banyak petani


di negeri sakura memilih bokashi untuk lahan pertaniannya
dikarenakan bokashi dapat memperbaiki struktur tanah yang sebagian
besar telah menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia terus-
menerus. Selain itu bokashi juga terbukti meningkatkan kesuburan
serta produktifitas tanaman meski efek ini baru dapat dirasakan
setelah bertahun-tahun penggunaan. Hal tersebut sangat wajar karena
pupuk alami semacam bokashi biasanya memang mengandung unsur
hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan mikronya.

Belum diketahui dengan jelas mengapa petani di Indonesia enggan


menggunakan bokashi. Padahal bila mau, bahan baku bokashi tersedia
melimpah dan bahkan seringkali dianggap sebagai limbah sehingga
kerap dihargai sangat murah.
Cara Pembuatan
Bokashi cukup mudah dibuat sendiri.

1. Cara pembuatan bokashi jerami.


Bahan :
1. Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm (20 bagian)
2. Dedak (1 bagian)
3. Sekam (20 bagian)
4. Gula pasir (5 sendok makan)
5. EM4 (5 semdok makan)
6. Air (20 liter)

Cara pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air
2. Campur jerami, sekam dan dedak sampai merata
3. Siram adonan dengan larutan EM 4 sampai kandungan air adonan
mencapai 50 % atau bila adonan dikepal air tidak menetes dari
adonan, dan bila kepalan dilepas adonan akan megar.
4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20
cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan
40-50 o C, bila suhu lebih dari 50 o C karung penutup dibuka lalu
adonan dibolak-balik kemudian kembali ditutup.
6. Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan
sebagai pupuk.

Bahan-bahan organik lainnya dapat dibuat bokashi dengan campuran


bahan serta cara membuat seperti diatas. Dapat pula dibuat bokashi
ekspres (matang dalam 24 jam) dengan komposisi bahan sbb:

2. Bokashi jadi (20 bagian)


Jerami/daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan lain yang dapat
difermentasi (20 bagian)
Dedak (2 bagian)
Gula pasir (5 sendok makan)
Air (20 liter)

Cara membuat sama dengan di atas.


Cara Penggunaan
Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis
3-4 genggam /meter persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat
diberikan lebih banyak. Kemudian tanah dicangkul atau dibajak, untk
mencampurkan bokashi. Pada tanag sawah pemberian bokahi
dilakukan pada saat pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari
dan 1 bulan. Setelah bokashi disebar, semprotkan 2 cc EM4/Liter air
ke dalam tanah. Seminggu kemudian bibit siap ditanam.
Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar merata di permukaan
tanah/perakaran tanaman. Penyiraman dengan EM 4 (2 cc EM4/Liter )
dilakukan tiap 2 minggu sekali.

Anda mungkin juga menyukai