Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kasus

Peritonitis e.c susp Perforasi


Gaster
Ance Novita Simbolon
11.2014.041
Pembimbing:
dr. Ade Sigit Mayangkoro,
Sp.B

Identitas

Nama
: Tn. I
Usia
: 65 tahun
Jenis Kelamin : L
Status
: Menikah
Alamat
: Kp. Gunung Bubut RT/ RW
11/04, Cinta Wargi TegalWaru, Karawang
Agama
: Islam
Tgl MRS
: 12 Maret 2016

Anamnesa (Autoanamnesa)
Keluhan Utama
Nyeri perut sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Sulit BAB (+), Mual (+), Napsu
makan berkurang, Kembung (+), sesak
(+), lemas (+), kepala pusing (+)

Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut
yang mendadak dirasakan sejak 3 hari yang lalu,
keluhan diawali oleh muntah yang kemudian nyeri
perut dirasakan terus memberat dan meluas,
pasien mengaku perutnya sering kembung dalam
1 minggu terakhir dan tidak bisa kentut & BAB 3
hari sebelum masuk RS (SMRS), nafsu makan
berkurang, dan mual. Selain itu pasien juga
mengeluhkan perutnya terasa keras dan kaku
karena menahan sakit, lemas, terkadang keluar
keringat dingin, sesak nafas, badan meriang dan
kepala pusing. Riwayat Hipertensi dan DM
disangkal, alergi disangkal. Pasien mengkonsumsi
obat-obatan serta jamu-jamuan.

Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat asma, alergi

disangkal
Riwayat penyakit tekanan
darah tinggi disangkal
Riwayat penyakit kencing
manis disangkal
Riwayat operasi
sebelumnya disangkal
Riwayat perut sering
kembung disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga. Di


keluarga tidak ada yang menderita
keluhan yang sama seperti ini. Riwayat
DM, riwayat HT di keluarga disangkal.
Riwayat Pengobatan. Pasien
tidak sedang mengkonsumsi obat
untuk keluhan yang sekarang.
Riwayat
Allergi. Allergi
Makanan (-),
Obat-obatan (-)

Riwayat Psikososial
Pasien mengaku sering
mengkonsumsi jamu

PEMERIKSAAN
FISIK

Keadaan Umum :
Tampak Sakit Berat

Kesadaran :
Compos mentis

Tanda Vital
37C
100 x/menit
24 x/menit
160/90 mmHg

STATUS GENERALIS
Normocephal, distribusi
rambut rata

Konjungtiva anemis (-/-)


sklera ikterik (-/-)
refleks pupil (+/+) isokor
9

Normotia,
serumen -/-

JVP tidak
meningkat, Tiroid
tidak teraba
membesar

Normonasi,
epistaksis -/-,
deviasi septum
-/-

Mukosa Bibir
kering,
stomatitis (-)
lidah kotor
dan tremor
(-)

Tidak ada
pembesaran
KGB
13

Pemeriksaan Fisik
Paru
Inspeksi

Normochest, simetris
retraksi dinding dada (-)

Palpasi

Vocal fremitus teraba sama

Perkusi

Sonor seluruh lapang paru

Auskult
asi

Bunyi vesikuler (+/+)


ronkhi (-/-) basah halus,
wheezing (-/-)
14

Pemeriksaan Jantung
Inspeks
i

Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi

Ictus cordis teraba di ICS 5


linea midklavikularis
sinistra

Perkusi

Batas jantung relatif dalam


batas normal

Auskultasi

Bunyi jantung I dan II


murni regular, murmur
(-), gallop (-)
12

Status
Generalisata
Superior: Akral
hangat, udem
(-/-), CRT< 2
detik
Inferior: Akral
hangat, udem
(-/-), CRT< 2
detik,

Abdomen

Ekstremitas

Status Lokalis
a/r abdomen

Inspeksi : Distended, lebih tinggi dari


dada, simetris, tidak nampak hematom,
warna kulit sama dengan sekitar, darm
kontour dan darm steifung tidak nampak
Auskultasi : Peristaltik (Bising Usus)
menurun
Perkusi : Hipertimpani, tidak ada nyeri
ketok CVA

Rencana
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium: H2TL,
elektrolit, fungsi ginjal
Rontgen Abdomen 3 posisi

Pemeriksaan
lab.

Foto Abdomen
3 Posisi

RESUME
Os datang ke RS dengan keluhan nyeri
seluruh perut 3 hari SMRS. Pasien juga
mengeluh perutnya terasa kembung. Os
mengeluh mual (+)muntah (-), pusing,
lemah, sesak. Pasien mengaku belum BAB
sejak 3 hari SMRS dan belum bisa buang
angin.
Pada pemeriksaan fisik status lokalis abdomen, Inspeksi:
tampak distensi, Palpasi: defans muskuler (+) seluruh
kuadran abdomen, nyeri tekan seluruh kuadran (+), hepar
dan lien sulit dinilai, Perkusi: Hipertimpani (+), pekak hepar
menghilang, Auskultasi: Bising usus melemah -menghilang

Assessment
Peritonitis e.c susp perforasi gaster

Rencana
Penatalaksanaan
IVFD RL 30 tpm
Pasang NGT cairan lambung
tampak hitam pasien dipuasakan
Pasang DC
Medikamentosa :
Ceftriaxone 2x1 gr
Ranitidin 2x 1 amp
Lansoprazole 2x1 amp

TINJAUAN PUSTAKA
PERITONITIS

Pembahasan
ANATOMI DAN FISIOLOGI
PERITONEUM

Peritonitis
Definisi
Peritonitis adalah
peritonium

peradangan

pada

ETIOLOGI
Etiologi penyakit tergantung pada jenis
serta lokasi peritonitis, sebagai berikut:
1. Peritonitis primer
2. Peritonitis sekunder
3. Peritonitis tersier
4. Peritonitis kimiawi
5. Abses peritoneal

Tabel 1. Penyebab umum


peritonitis sekunder

Source Regions

Causes

Esophagus

Boerhaave syndrome
Malignancy
Trauma (mostly penetrating)
Iatrogenic*

Stomach

Peptic ulcer perforation


Malignancy (eg, adenocarcinoma, lymphoma, gastrointestinal stromal tumor)
Trauma (mostly penetrating)
Iatrogenic*

Duodenum

Peptic ulcer perforation


Trauma (blunt and penetrating)
Iatrogenic*

Biliary tract

Cholecystitis
Stone perforation from gallbladder (ie, gallstone ileus) or common duct
Malignancy
Choledochal cyst (rare)
Trauma (mostly penetrating)
Iatrogenic*

Source Regions

Causes

Large bowel and appendix

Ischemic bowel
Diverticulitis
Malignancy
Ulcerative colitis and Crohn disease
Appendicitis
Colonic volvulus
Trauma (mostly penetrating)
Iatrogenic

Uterus, salpinx, and ovaries

Pelvic

inflammatory

disease

(eg,

salpingo-

oophoritis, tubo-ovarian abscess, ovarian cyst)


Malignancy (rare)
Trauma (uncommon)
* Trauma iatrogenik pada

saluran GI

atas, termasuk pankreas

dan saluran

empedu dan

usus

besar, sering terjadi karena prosedur endoskopi, dehiscence anastomosis dan cedera usus halus secara
tidak sengaja (misalnya, mekanis, termal) adalah penyebab umum kebocoran pada periode pasca
operasi.

Anatomi Gaster

FUNGSI GASTER
a)
Menampung
makanan,
menghancurkan dan menghaluskan
makanan oleh peristaltik lambung
dan getah lambung.
b) Getah cerna lambung yang
dihasilkan;
Pepsin
Asam garam (HCl)

PENYEBAB PERFORASI GASTER


Cedera tembus yang mengenai dada bagian
bawah atau perut
Trauma tumpul perut yang mengenai lambung
Obat aspirin, NSAID, steroid. Sering ditemukan
pada orang dewasa
Kondisi yang mempredisposisi : ulkus peptikum,
appendicitis akuta, divertikulosis akut, dan
divertikulum Meckel yang terinflamasi.
Infeksi bakteri:
Benda asing ( tusuk gigi)

Manifestasi klinis
Rangsangan peritoneum (+)
Peritonitis bakterial: suhu badan , takikardia,
hipotensi, letargi, syok
Nyeri subjektif
nyeri waktu bergerak: jalan,
bernafas, batuk, atau mengejan.
Nyeri objektif
nyeri jika digerakkan: palpasi,
nyeri tekan lepas, tes psoas, atau tes lainnya

DIAGNOSA
Gambaran klinik
inspeksi
: perut distensi
Palpasi
: nyeri tekan, nyeri lepas,
defans muskular
Perkusi
: hipertimpani
Auskultasi: suara peristaltik menghilang

Pemeriksaan
Foto polos
abdomen 3 posisi
radiologis

Didapatkan :
Gambaran udara kabur dan tidak
tersebar merata
Penebalan dinding usus
Perselubungan menyeluruh atau pun
di bagian-bagian tertentu

Gambaran
garis
permukaan cairan dalam
usus (air-fluid levels) atau
dalam rongga peritoneal
(intraperitoneal fluid level)
Kalau terdapat perforasi
akan terlihat udara bebas
di bawah diafragma.

DIAGNOSIS BANDING
Peritonitis e/c perforasi gaster
Peritonitis e/c appendicitis
perforasi
Abdominal pain e/c gastritis
erosiva

Komplikasi

Infeksi luka
Kegagalan luka operasi
Abses
Syok septik
Perdarahan mukosa gaster
Hipoksia
Hipotensi post-operatif

PROGNOSIS
Apabila
tindakan
operasi
dan
pemberian antibiotik berspektrum
luas
cepat
dilakukan
maka
prognosisnya dubia ad bonam.
Bila
diagnosis,
tindakan,
dan
pemberian
antibiotik
terlambat
dilakukan
maka
prognosisnya
menjadi dubia ad malam.

Follow Up

Follow Up

Follow Up

Follow Up

Anda mungkin juga menyukai