NAMA Tn. A
USIA 50 tahun
DISABILIT
GCS = 15, E4V5M6, kesadaran komposmentis, pupil isokor, CA (+/+), SI (-/-)
Y
EXPOSUR Suhu tubuh 37,8˚C, akral hangat, tidak terdapat jejas, GDS 149 mg/dl,
E edema di keempat ekstremitas
SECONDARY SURVEY
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut yang dirasakan
sejak 1 bulan sebelum masuk RS. Nyeri disertai benjolan
yang dirasakan semakin membesar. BAB cair sejak 3 bulan
yang lalu, darah (-), lendir (-). Mual (-), muntah (-), demam (-
). Pasien mengalami kesulitan berjalan sejak 10 hari yang
lalu, tangan dan kaki dirasakan bengkak sejak 1 bulan.
Perut terasa kembung sejak 6 bulan sebelum masuk RS.
Pasien juga mengeluhkan berat badan turun sejak 6 bulan
terakhir.
Pasien merupakan pasien rujukan dari RSUD Sambas
dengan diagnosis sirosis hepatis dan massa intra abdomen
kanan bawah dan dirawat sudah selama 10 hari. Di RSUD
Sambas pasien sudah mendapat transfusi PRC sebanyak 2
kantong (500 cc). Selain itu, di RSUD Sambas juga pasien sudah
diberi obat paracetamol 3x500 mg, ketorolac 3x30 mg, ondansetron
2x4 mg,ranitidin 2x50 mg.
Riwayat penyakit dahulu seperti DM dan hipertensi disangkal.
PEMERIKSAAN UMUM
• Kesadaran : Compos Mentis, GCS
E4V5M6
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Denyut Nadi : 75 kali/menit
• Frekuensi Napas : 20 kali/menit
• Suhu : 37,8˚C
• SpO2 : 97%
STATUS GENERALIS
• Kepala : Normocephal, jejas (-)
• Mata : Pupil isokor, konjungtiva anemis (+/+), sklera
ikterik (-/-)
• Leher : Perbesaran KGB (-), deviasi trakea (-),
• Thorax : COR S1 S2 regular, murmur (-) gallop (-),
PULMO suara napas vesikular (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
• Abdomen : Cembung, undulasi (+), shiffting dullness (+),
bising usus (+), nyeri tekan (+) et regio inguinal
dan regio hipokondrium dextra, psoas sign (+),
obturator sign (+).
• Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (+)
pada keempat ekstremitas.
Rectal Toucher
Teraba massa pada pukul 7-9, nyeri tekan (+), lendir (+), darah (+)
STATUS LOKALIS
• Abdomen : Teraba massa et regio iliaka
dextra, massa berbatas tegas,
konsistensi keras, permukaan licin,
berukuran diameter 15 cm.
• Ekstremitas : pitting edema di keempat
ekstremitas.
LABORATORIUM DARAH
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Hemoglobin 11,5 g/dl 13,2-17,3 g/dl
Kesan :
Irama sinus dengan HR 68 kali/menit
USG ABDOMEN
CT SCAN ABDOMEN
CT SCAN ABDOMEN
CT SCAN ABDOMEN
KESAN
• Ascites luas
• Efusi pleura bilateral
• Massa cenderung berasal dari bowel di regio
abdomen kanan bawah dengan udara dan
cairan didalamnya DD/ abses.
DIAGNOSIS KERJA
• Tumor intraabdomen e.c susp. Tumor caecum
dd/ abses appendikular
• Asites
• Hipoalbuminemia
TATALAKSANA
• Konsul spesialis bedah
• Pasang DC
• IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
• Inj. Ceftriaxone 1gram/12 jam
• Inf. Metronidazole 500 mg/8 jam
• Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
• Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam (jika nyeri)
• Pro CT Scan abdomen dengan kontras jika
Ureum/Creatinin normal
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad malam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
• Quo ad sanationam : dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
TUMOR INTRAABDOMEN
• Tumor empedu • Tumor pankreas
– Ganas: Tumor ganas saluran empedu • Jinak : Kista
– Tumor ganas kandung empedu • Ganas : Adenokarsinoma pankreas
• Tumor hati • Tumor colon
• Tumor jinak kolon : Polyp
– Jinak : Adenoma, hemangioma,
kolangioma, hiperplasia noduler fokal • Tumor ganas kolon : Ca kolon sigmoid
– Ganas : Karsinoma hepatoseluler • Tumor ovarium
• Tumor gaster • Tumor ginjal
Tumor gaster dibagi menjadi dua • Jinak : Hamartoma, kista soliter
kelompok, yaitu : • Ganas : Tumor grawitz dan tumor
• Tumor Jinak Gaster wilms
– Epitel Polip epitel • Tumor ureter
– Non epitel/mesenkim yang dapat • Tumor primer retroperitoneum
berbentuk adenomatosa hiperplastikenkim • Jinak : lipoma, limfangioma, fibroma,
leiomioma, fibroma, tumor neurogenik, leiomyoma, hemangioma, desmoid dan
dan lipoma feokromositoma.
• Tumor Ganas Gaster • Ganas : limfoma malignum, liposarkoma,
dan fibrosarkoma
– Epitel Adenokarsinoma
– Non epitel Limfoma/limfosarkoma, • Tumor limpa
leiomiosarkoma
TUMOR CAECUM
Salah satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang bagian
sekum yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang tidak terkendali
Etiologi Patofisiologi
2. Obat Sitostatika
Inoperabel
Operabel tetapi ada metastasis ke
kelenjar limfe regional, telah menembus
tunika muskularis propria atau telah
dioperasi kemudian residif kembali
Penyebab