Anda di halaman 1dari 30

LAPKAS POLIP RECTI

Oleh
Mulya, S.Ked

Pembimbing
dr. Eval, Sp.B
Latar Belakang
• Polip banyak dijumpai pada anak-anak dan disertai dengan
gejala yang bervariasi

• Polip biasanya menimbulkan gejala yang tidak begitu berat dan


dapat ditangani dengan pembedahan minor, tetapi kadangkala
dapat menyebabkan penyakit serius sehingga memerlukan
operasi mayor yang lebih rumit disertai dengan terapi yang
adekuat

• Polip biasanya terjadi di rektum, tapi dapat juga ditemukan pada


beberapa tempat lain di daerah kolon
• Perkiraan insidensi polip kolon dan rectum pada populasi umum
adalah antara 9% s/d 60%

• Diperkirakan 2/3 pasien yang dirawat dengan keluhan polip,


memiliki polip tunggal dan 1/3–nya dengan Polip yang berjumlah
dua atau lebih (multipel)

• Dari 203 kasus pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit, 144
diantaranya dijumpai polip di bagian rektum.
Anatomi Kolon
Definisi
• Polip merupakan suatu massa seperti tumor yang menonjol
dalam lumen usus.

• Bisa juga diartikan suatu penonjolan jaringan/massa kearah


lumen, yang bisa bersifat sesille (tidak bertangkai) atau
pedunculanted (bertangkai).
Fisiologi
• Fungsi usus besar Menyerap air, vitamin, elektrolit, ekskresi
mucus serta menyimpan feces dan kemudian mendorongnya keluar.
Klasifikasi Polip
1. Polip non-neoplastik
a. Hemartoma
b. Juvenile Polyp
c. Sindrom Peutz-Jeghers
d. Polyp Inflammatory
e. Polyp Hiperplastic

2. Polip Neoplastik
a. Adenoma Tubular
b. Adenoma Villous
c. Adenoma Tubulovillous
Polip Non-neoplastik
1. Hemartoma

• Hamartoma ditandai pertumbuhan yang cepat dari komponen


kolon normal, seperti epithelium

• Hemartoma tidak mempunyai potensi mengalami penyebaran


dan kurang atipic atau invasif
2. Juvenile Polip
• Peradangan/lesi non-
neoplastik yang biasanya
terjadi pada daerah
rektosigmoid (83,1% dari
seluruh insiden)

• Merupakan penyebab yang


paling sering dari
perdarahan rectal

• Polip ini bukan suatu


keganasan

• Gejala utama adalah


perdarahan spontan dari
rektum, sering tidak disertai
nyeri, kadang disertai lendir
3. Sindrom Peutz-
Jeghers

• Merupakan polip non-


neoplastic yang biasanya
berukuran dari 1 mm-3cm

•Biasanya multiple

•Gejalanya meliputi muntah,


perdarahan dan sakit perut
bagian bawah
4. Polip Inflamatory
• Polip ini biasanya menyertai
serangan ulcerative colitis
atau penyakit Crohn pada
kolon.

• Polip dapat kecil atau besar,


dan polip yang berukuran
besar dapat menyerupai
neoplasma
5. Polip Hiperplastik
• Merupakan polip kecil yang
berdiameter 1-3 mm

• Polip mungkin hanya satu, tetapi


umumnya lebih dari satu

• Pada lebih dari separuh kasus polip


ditemukan di daerah rectosigmoid
POLIP NEOPLASTIK
1. Adenoma
Tubular
• Adenoma tubular adalah
jenis polip yang paling
umum dibanding dengan
polip adenoma jenis lain
yang sering ditemukan di
rektosigmoid

• Diantara adenoma tubular


ada yang berdiameter
hingga 2,5 cm, sebagian
besar memiliki tangkai yang
ramping

• Secara histologis, tangkai


terbungkus oleh mukosa
kolon normal tetapi kepala
terdiri atas epitel neoplastik
2. Adenoma
Vilous
• Polip tipe vilous terdiri dari epitel
yg lebih besar dan lebih invasif
dibanding 2 tipe adenoma polip
yang lain

• Memiliki morbiditas dan angka


kematian tertinggi dari semua
jenis polip

• lesi terdiri atas tonjolan seperti


jari (vilosa), soliter, dan terletak
dalam kolon sigmoid atau
rectum

• Lesi umumnya berupa massa


tidak bertangkai dengan
diameter hingga 10 cm &
berbentuk seperti
beledu/kembang kol yg
menonjol 1-3 cm diatas mukosa
normal disekitarnya

• Lebih sering menimbulkan gejala


karena pendarahan rektum
3. Adenoma
Tubulo-Vilous
• Berbentuk intermediate
antara lesi tubular & vilosa

• Bisa memiliki tangkai atau


tidak bertangkai

• Polip jenis ini berisiko


mengandung karsinoma
intramukosa (kanker yang
terbatas di mukosa) atau
invasif (kanker yang
meluas ke submukosa).
Diagnosis polip
1. Biasanya asimtomatis, bila menimbulkan
gejala umumnya berupa perdarahan yang
nyata atau samar

2. Kadang-kadang polip yang besar dapat


menyebabkan obstruksi usus
3. Pemeriksaan penunjang
• Barium enema
• Rektosigmoidoskopi
• Colonoskopi
• Ct-colonografi
Tatalaksana polip
a. Polipectomi
b. Endoscopic Mucosal Resection (EMR)
c. Laparoscopic Colectomy
d. Reseksi kolon
Prognosis
• Tingkat kekambuhan adenoma vilosum pada
daerah eksisi sekitar 15% dari kasus setelah
penanganan lokal dilakukan.

• polip baru dapat muncul kembali, serta pada


pasien yang memiliki adenoma jenis apapun
memiliki resiko lebih besar untuk terjadinya
adenocarsinoma daripada populasi umum.
Laporan Kasus
• Nama : Aqil
• Umur : 5 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Meunasah Blang
• Pekerjaan :-
• Status : Belum Menikah
• No. CM : 132931
• Keluhan Utama : Keluar benjolan dari anus
• Keluhan Tambahan : Berdarah

• Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan keluar benjolan dari anus yang disertai
darah berwarna merah kehitaman saat pasien sedang buang air besar.
Kejadian ini dialami pasien lebih kurang 1 jam sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit dahulu : tidak ada


Riwayat Penggunaan obat : tidak ada
Status Generalisata

• Vital Sign : a. Tekanan Darah :-


b. Nadi : 88 x/menit
c. Frekuensi Nafas : 20 x/menit
d. Temperatur : 36,5 °C
Status Lokalisata :

a/r Anus

• - Inspeksi : tampak benjolan disertai darah berwarna merah


kehitaman dengan ukuran 4x2 cm
• - Palpasi : konsistensi keras
Penatalaksanaan

• - IVFD RL 15 tetes/menit
• - Kompres dengan NaCl
• - Cefadroxil syr 2x1 cth
• - Paracetamol syr 3x1 cth
• - Polypectomy
Polypectomy
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai