Anda di halaman 1dari 31

Lapsus

Hipospadia
Chikita R. hanifati
112011101017

SMF/Lab. Ilmu Bedah RSD dr. Soebandi Jember


Fakultas Kedokteran Universitas Jember
2015

Latar Belakang

Hipospadia kelainan kongenital, sering


ditemui, prevalensi 1:300 pada bayi lakilaki.
Pada pasien hipospadia berat, disertai
cordee, kadang tampak seperti ambiguous
genitalia. Mengakibatkan stres emosional
dan beban psikologis bagi orang tua, dan
menjadi
pertanyaan
mengenai
jenis
kelamin anak.

Definisi
Hypo: di bawah. Spadon: keratan yang
panjang.
Hipospadia: kelainan kongenital muara
uretra eksterna (MUE) terletak ektopik di
ventral penis dan lebih ke proksimal

Anatomi

1. Anterior:
Glandular,
sub
coronal,
distal
penile
2. Middle:
midshaft,
Proximal
penile,
Phenoscro
tal
3. Posterior:
scrotal
dan

Klasifikasi (menurut Snodgrass)


Glandular hypospadias
Hypospadias dengan divisi pada distal
corpus spongiosum, bisa disertai sedikit
chordee.
Hypospadias dengan divisi pada proksimal
corpus spongiosum.
Hypospadias cripples berkali-kali operasi
namun gagal, meninggalkan jaringan parut,
meatus abnormal, striktur, fistula, ggg
kosmetis dan psikologis.

Etiologi
Gangguan dan ketidakseimbangan hormon
(Androgen)
Genetika (terjadi karena gagalnya sintesis
androgen)
Gangguan endokrin karena pengaruh
lingkungan (polutan dan zat yang bersifat
teratogenik yang dapat mengakibatkan
mutasi)

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
Lubang penis dibawah atau didasar penis
Penis melengkung ke bawah
Kelainan pada kulit depan penis, preputium
terkumpul pada bagian dorsal
Jika berkemih, harus duduk
Kelainan Penyerta
Mikropenis
Undescendus testis
Kelainan ginjal
Kelainan ureter/uretra
Kelainan buli-buli
Gender

Diagnosis
Anamnesis:
kesulitan
mengarahkan
pancaran urin, penis melengkung ke ventral,
saat miksi harus duduk.
Diagnosis hipospadia biasanya jelas pada
pemeriksaan inspeksi: dorsal hood, letak
MUE, cordhee saat ereksi.
Palpasi: dorsal hood berlebihan.
Dapat
didiagnosis
pada
pemeriksaan
ultrasound prenatal.
Pemeriksaan penunjang : uretroskopi dan
sistoskopiuntuk memastikan organ-organ
seks internal terbentuk secara normal.
Excretory
urographydilakukan
untuk
mendeteksi ada tidaknya abnormalitas
kongenital pada ginjal dan ureter.

Penatalaksanaan
Pembedahan. Tujuan :
o Membuat
penis
lurus
dengan
memperbaikichordee
o Membentuk uretra dan meatusnya yang
bermuara pada ujung penis (uretroplasti)
o Untuk mengembalikan aspek normal dari
genitalia eksterna
(kosmetik)merekonstruksi jaringan yang
membentuk radius ventral penis (glans,
corpus spongiosum dan kulit)
Pembedahan dilakukan
malformasinya.

berdasarkan

kondisi

Prinsip Pembedahan
Eksisi Chordaee
Uretroplasti
Penile Covering

Teknik Pembedahan

Hipospadia glandular/distal:
MAGPI
TIP , Snodgrass
Mathieus procedure
Hipospadia proximal:
Metode Brackas Two Stages

Komplikasi
Komplikasi Awal
Perdarahan
Infeksi
Edema
Jahitan yang terlepas
Nekrosis flap

Komplikasi lanjut

Ketidakpuasan kosmetis
Stenosis atau menyempitnya meatus uretra karena
edema atau hipertropi scar pada tempat
anastomosis
Fistula uretrokutan
Striktur uretra
Divertikula
Adanya rambut dalam uretra
Ektropion mukosa
Balanitis xerotica obliterans (BXO)
Uretrocele
Meatal Regression or Glanular Dehiscence
Chordee persisten/ rekuren chordee
Kebocoran traktus urinaria karena penyembuhan
yang lama.

Fistula Uretrokutan
Muncul pada awal proses penyembuhan: 7-10 hari
post op.
Klasifikasi:
Menurut
Menurut
Menurut
Menurut

Etiologi:

lokasi (anastomosis, tidak beranastomosis)


Ukuran (pin point, kecil, mega fistula)
jalur terbentuknya: direct, serpentine
jumlah: single, multiple

Infeksi lokal
Iskemia lokal
Prosedur yang tidak adekuat
Penyembuhan jaringan yang jelek
Obstruksi distal karena stenosis atau enkrustasi
Tipe jahitan

Cara pencegahan fistula


Masalah teknik: jenis jahitan, instrumen yg bagus, pembesaran
mikroskop, benang yang baik (Vicryl 6,0-7,0)
Melindungi lapisan intermediate
Urethral stenting
Dressing: menggunakan dressing duoderm atau busa silikon.

Prognosis
Secara umum hasil fungsional darione-stage procedurelebih
baik dibandingkan denganmulti-stage procedures karena
insidens terjadinya fistula atau stenosis lebih sedikit, dan
lamanya perawatan di rumah sakit lebih singkat, dan
prognosisnya baik.

Laporan Kasus
Pasien laki-laki
Nama
: Sdr. WS
No. RM : 058370
Usia
: 14th
Alamat : Glundengan Suci 5/3 Panti Jember
Agama : Islam
Suku
: Madura
Tanggal MRS/KRS : 24 Juni / 27 Juni 2015

Kontrol Poli Urologi 18 Juni 2015


SUBYEKTIF
KU/

Anamnesis

Kelainan muara saluran kencing

RPS/
Pasien datang dengan keluhan muara saluran kencing berada
dibawah penis dan bentuk penis membengkok kebawah.
Kelainan ini sudah ada sejak lahir, tapi pasien dan ortunya malu
untuk memeriksakan ke dokter. Riwayat sirkumsisi disangkal.
Pasien mengeluhkan saat kencing alirannya tidak lurus kedepan,
cenderung menyebar, namun tidak ada keluhan nyeri ataupun
berdarah saat kencing.

RPD/
Disangkal

RPK/
Disangkal

RPO/
Disangkal

OBYEKTIF
Keadaan Umum: Cukup
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi
: 78x/m
RR
: 22x/m
Suhu
: 35,8oC
Status Generalis
Kepala
Mata
: Anemis (-), Icterik (-)
Telinga : Sekret (-), Darah (-),
Bau (-), Pendengaran dbn.
Hidung : Sekret (-)
Bibir
: Sianotik mukosa (-)
Leher : Perbesaran KGB (-)

Thorax
Cor
Inspeksi IC tidak tampak
Palpasi IC tidak teraba
Perkusi redup ICS IV PSL (S) & ICS V
MCL (D)
Auskultasi S1S2 tunggal, Murmur
&Gallop (-)
Pulmo
Inspeksi Simetris, Retraksi (-)
Palpasi Fremitus raba +/+
Perkusi Sonor +/+
Auskultasi Ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi

flat
Bu (+) Normal
Soepel, Nyeri tekan (-)
Tympani

Extrimitas
Akral hangat (+) di keempat
ekstrimitas
Oedem (-) dikeempat ekstrimitas

Dokumentasi Pre Op

Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Pemeriksaan

Hematologi Lengkap
Hemoglobin
14.9

13.0-16.0

Leukosit

9.6 x 109/L

4.5-13.0

Hematocrit

43.1

37-49

Trombosit

243

150-450

PTT

10.8

Beda dengan

10

control < 2 detik

27.9

27.1

Beda dengan

kontrol
APTT
kontrol

control < 7 detik


Hati
SGOT

28

10-35

SGPT

12

9-43

Ginjal
Kreatin serum

1.0

0.6-1.3

BUN

6-20

Urea

13

26-43

Urine Lengkap
Warna

Kuning Jernih

Kuning Jernih

Berat Jenis

1.010

1.015-1.025

Protein

Negatif

Negatif

Glukosa

Normal

Normal

Hemoglobin

Normal

Normal

Laporan Operasi

Tanggal Operasi : 24 Juni 2015


Nama Operasi : Chordectomy + Urethroplasty
Diagnosa Pre Op : Chordee berat + Hipospadia
Penoskrotal
Diagnosa post Op : Chordee berat + Hipospadia
Penoskrotal

Chordectomy
o Posisi lithotomy pasien dibius dengan GA
o Prosedur desinfeksi dengan povidon iodine
o Persempit lapangan operasi dengan doek steril
o Dilatasi uretra 16 Fr
o Pasang NGT 14 Fr
o Insisi sirkumferential lakukan chordectomy dengan eksisi
chordae
o Tes ereksi suntikkan NS pada corpus cavernosus

Urethroplasty
o Sisa kulit preputium kesan tidak cukup sebagai
neouretra
o Jahit kulit dengan PCG 4.0
o Rawat perdarahan
o Op dilanjutkan urethroplasty 6 bulan kemudian
Operasi selesai

Instruksi Post Op
o Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
o Inj. Antrain 3x1 amp
o Inj. Ranitidin 2x1 amp
o Inj As. Traneksamat 3x500 mg

Foto Durante Op

Foto Post Op

25 Juni 2015
S

Terasa gatal di bekas jahitan penis

KU : baik

Kesadaran : A V P U

Vital Sign

TD 100/70 mmHg

Nadi 100x/menit

RR 20x/menit

Tax 36,4oC

Status Generalis

Status Lokalis

K/L : a/i/c/d = -/-/-/-

Regio Genitalia externa :

Tho : c/p = S1S2 tunggal, e/g/m = -/-/Ves +/+ Rh -/- Wh -/Abd : Flat, Bu (+) N, Tympani, Soepel, Nyeri tekan

Terbalut kassa (+)


rembesan darah (+), pus (-)
Nyeri (-), Eritem (-), Oedem (-)

(-)
Ext :
Akral hangat (+) dikeempat extrimitas
Oedem (-) dikeempat extrimitas
A

Chordee berat + Hipospadia penoskrotal, Post Chordectomy H1

Inf. RL 1000cc/24jam
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Antrain 3x1amp
Ranitidin 2x1amp
Asam traneksamat 3x500mg
DC (+) pertahankan
NGT (+) Pertahankan

26 Juni 2015
S Tidak ada keluhan
O KU : baik

Kesadaran : A V P U

Vital Sign

TD 100/80 mmHg

Nadi 86x/menit

RR 20x/menit

Tax 35,9oC

Status Generalis

Status Lokalis

K/L : a/i/c/d = -/-/-/-

Regio Genitalia externa :


Luka post chordectomy baik

Tho : c/p = S1S2 tunggal, e/g/m = -/-/-

Terbalut kassa (+)

Ves +/+ Rh -/- Wh -/Abd : Flat, Bu (+) N, Tympani, Soepel, Nyeri tekan (-)

rembesan darah (+), pus (-)


Nyeri (-), Eritem (-), Oedem (-)

Ext :
Akral hangat (+) dikeempat extrimitas
Oedem (-) dikeempat extrimitas

A Chordee berat + Hipospadia penoskrotal, Post Chordectomy H2


P Inf. RL 1000cc/24jam Aff Infus
Inj. Ceftriaxone 2x1gr

Switch Oral

Antrain 3x1amp

Ceftriaxone 3x1tab

Ranitidin 2x1amp

Asam mefenamat 3x1tab

Asam traneksamat 3x500mg


DC (+) pertahankan
NGT (+) Aff NGT
Pro Rawat Luka

27 Juni 2015
S

Tidak ada keluhan

KU : baik

Kesadaran : A V P U

Vital Sign

TD 100/70 mmHg

Nadi 80x/menit

RR 20x/menit

Tax 36,2oC

Status Generalis

Status Lokalis

K/L : a/i/c/d = -/-/-/-

Regio Genitalia externa :


Luka post chordectomy baik

Tho : c/p = S1S2 tunggal, e/g/m = -/-/-

Terbalut kassa (+)

Ves +/+ Rh -/- Wh -/-

rembesan darah (+), pus (-)

Abd : Flat, Bu (+) N, Tympani, Soepel, Nyeri


tekan (-)

Ext :
Akral hangat (+) dikeempat extrimitas
A

Oedem (-) dikeempat extrimitas


Chordee berat + Hipospadia penoskrotal, Post Chordectomy H3

Ceftriaxone 3x1tab

Asam mefenamat 3x1tab

DC (+) pertahankan

Rawat Luka
Pro KRS

28 Juni 2015
S Tidak ada keluhan
O KU : baik

Kesadaran : A V P U

Vital Sign

TD 100/70 mmHg

Nadi 80x/menit

RR 20x/menit

Tax 36,2oC

Status Generalis

Status Lokalis

K/L : a/i/c/d = -/-/-/-

Regio Genitalia externa :


Luka post chordectomy baik

Tho : c/p = S1S2 tunggal, e/g/m = -/-/-

Terbalut kassa (+)

Ves +/+ Rh -/- Wh -/-

rembesan darah (+), pus (-)

Abd : Flat, Bu (+) N, Tympani, Soepel, Nyeri tekan (-)


Ext :

Akral hangat (+) dikeempat extrimitas


Oedem (-) dikeempat extrimitas
A Chordee berat + Hipospadia penoskrotal, Post Chordectomy H4
P Ceftriaxone 3x1tab
Asam mefenamat 3x1tab
KRS dengan DC (+) Aff di poli H7 post Op 30 juni 2015
Kontrol dan Observasi sisa kulit preputium untuk Urethroplasty 6 bulan kemudian
Rawat Luka

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai