Hipospadia
Chikita R. hanifati
112011101017
Latar Belakang
Definisi
Hypo: di bawah. Spadon: keratan yang
panjang.
Hipospadia: kelainan kongenital muara
uretra eksterna (MUE) terletak ektopik di
ventral penis dan lebih ke proksimal
Anatomi
1. Anterior:
Glandular,
sub
coronal,
distal
penile
2. Middle:
midshaft,
Proximal
penile,
Phenoscro
tal
3. Posterior:
scrotal
dan
Etiologi
Gangguan dan ketidakseimbangan hormon
(Androgen)
Genetika (terjadi karena gagalnya sintesis
androgen)
Gangguan endokrin karena pengaruh
lingkungan (polutan dan zat yang bersifat
teratogenik yang dapat mengakibatkan
mutasi)
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Lubang penis dibawah atau didasar penis
Penis melengkung ke bawah
Kelainan pada kulit depan penis, preputium
terkumpul pada bagian dorsal
Jika berkemih, harus duduk
Kelainan Penyerta
Mikropenis
Undescendus testis
Kelainan ginjal
Kelainan ureter/uretra
Kelainan buli-buli
Gender
Diagnosis
Anamnesis:
kesulitan
mengarahkan
pancaran urin, penis melengkung ke ventral,
saat miksi harus duduk.
Diagnosis hipospadia biasanya jelas pada
pemeriksaan inspeksi: dorsal hood, letak
MUE, cordhee saat ereksi.
Palpasi: dorsal hood berlebihan.
Dapat
didiagnosis
pada
pemeriksaan
ultrasound prenatal.
Pemeriksaan penunjang : uretroskopi dan
sistoskopiuntuk memastikan organ-organ
seks internal terbentuk secara normal.
Excretory
urographydilakukan
untuk
mendeteksi ada tidaknya abnormalitas
kongenital pada ginjal dan ureter.
Penatalaksanaan
Pembedahan. Tujuan :
o Membuat
penis
lurus
dengan
memperbaikichordee
o Membentuk uretra dan meatusnya yang
bermuara pada ujung penis (uretroplasti)
o Untuk mengembalikan aspek normal dari
genitalia eksterna
(kosmetik)merekonstruksi jaringan yang
membentuk radius ventral penis (glans,
corpus spongiosum dan kulit)
Pembedahan dilakukan
malformasinya.
berdasarkan
kondisi
Prinsip Pembedahan
Eksisi Chordaee
Uretroplasti
Penile Covering
Teknik Pembedahan
Hipospadia glandular/distal:
MAGPI
TIP , Snodgrass
Mathieus procedure
Hipospadia proximal:
Metode Brackas Two Stages
Komplikasi
Komplikasi Awal
Perdarahan
Infeksi
Edema
Jahitan yang terlepas
Nekrosis flap
Komplikasi lanjut
Ketidakpuasan kosmetis
Stenosis atau menyempitnya meatus uretra karena
edema atau hipertropi scar pada tempat
anastomosis
Fistula uretrokutan
Striktur uretra
Divertikula
Adanya rambut dalam uretra
Ektropion mukosa
Balanitis xerotica obliterans (BXO)
Uretrocele
Meatal Regression or Glanular Dehiscence
Chordee persisten/ rekuren chordee
Kebocoran traktus urinaria karena penyembuhan
yang lama.
Fistula Uretrokutan
Muncul pada awal proses penyembuhan: 7-10 hari
post op.
Klasifikasi:
Menurut
Menurut
Menurut
Menurut
Etiologi:
Infeksi lokal
Iskemia lokal
Prosedur yang tidak adekuat
Penyembuhan jaringan yang jelek
Obstruksi distal karena stenosis atau enkrustasi
Tipe jahitan
Prognosis
Secara umum hasil fungsional darione-stage procedurelebih
baik dibandingkan denganmulti-stage procedures karena
insidens terjadinya fistula atau stenosis lebih sedikit, dan
lamanya perawatan di rumah sakit lebih singkat, dan
prognosisnya baik.
Laporan Kasus
Pasien laki-laki
Nama
: Sdr. WS
No. RM : 058370
Usia
: 14th
Alamat : Glundengan Suci 5/3 Panti Jember
Agama : Islam
Suku
: Madura
Tanggal MRS/KRS : 24 Juni / 27 Juni 2015
Anamnesis
RPS/
Pasien datang dengan keluhan muara saluran kencing berada
dibawah penis dan bentuk penis membengkok kebawah.
Kelainan ini sudah ada sejak lahir, tapi pasien dan ortunya malu
untuk memeriksakan ke dokter. Riwayat sirkumsisi disangkal.
Pasien mengeluhkan saat kencing alirannya tidak lurus kedepan,
cenderung menyebar, namun tidak ada keluhan nyeri ataupun
berdarah saat kencing.
RPD/
Disangkal
RPK/
Disangkal
RPO/
Disangkal
OBYEKTIF
Keadaan Umum: Cukup
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi
: 78x/m
RR
: 22x/m
Suhu
: 35,8oC
Status Generalis
Kepala
Mata
: Anemis (-), Icterik (-)
Telinga : Sekret (-), Darah (-),
Bau (-), Pendengaran dbn.
Hidung : Sekret (-)
Bibir
: Sianotik mukosa (-)
Leher : Perbesaran KGB (-)
Thorax
Cor
Inspeksi IC tidak tampak
Palpasi IC tidak teraba
Perkusi redup ICS IV PSL (S) & ICS V
MCL (D)
Auskultasi S1S2 tunggal, Murmur
&Gallop (-)
Pulmo
Inspeksi Simetris, Retraksi (-)
Palpasi Fremitus raba +/+
Perkusi Sonor +/+
Auskultasi Ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
flat
Bu (+) Normal
Soepel, Nyeri tekan (-)
Tympani
Extrimitas
Akral hangat (+) di keempat
ekstrimitas
Oedem (-) dikeempat ekstrimitas
Dokumentasi Pre Op
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Pemeriksaan
Hematologi Lengkap
Hemoglobin
14.9
13.0-16.0
Leukosit
9.6 x 109/L
4.5-13.0
Hematocrit
43.1
37-49
Trombosit
243
150-450
PTT
10.8
Beda dengan
10
27.9
27.1
Beda dengan
kontrol
APTT
kontrol
28
10-35
SGPT
12
9-43
Ginjal
Kreatin serum
1.0
0.6-1.3
BUN
6-20
Urea
13
26-43
Urine Lengkap
Warna
Kuning Jernih
Kuning Jernih
Berat Jenis
1.010
1.015-1.025
Protein
Negatif
Negatif
Glukosa
Normal
Normal
Hemoglobin
Normal
Normal
Laporan Operasi
Chordectomy
o Posisi lithotomy pasien dibius dengan GA
o Prosedur desinfeksi dengan povidon iodine
o Persempit lapangan operasi dengan doek steril
o Dilatasi uretra 16 Fr
o Pasang NGT 14 Fr
o Insisi sirkumferential lakukan chordectomy dengan eksisi
chordae
o Tes ereksi suntikkan NS pada corpus cavernosus
Urethroplasty
o Sisa kulit preputium kesan tidak cukup sebagai
neouretra
o Jahit kulit dengan PCG 4.0
o Rawat perdarahan
o Op dilanjutkan urethroplasty 6 bulan kemudian
Operasi selesai
Instruksi Post Op
o Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
o Inj. Antrain 3x1 amp
o Inj. Ranitidin 2x1 amp
o Inj As. Traneksamat 3x500 mg
Foto Durante Op
Foto Post Op
25 Juni 2015
S
KU : baik
Kesadaran : A V P U
Vital Sign
TD 100/70 mmHg
Nadi 100x/menit
RR 20x/menit
Tax 36,4oC
Status Generalis
Status Lokalis
Tho : c/p = S1S2 tunggal, e/g/m = -/-/Ves +/+ Rh -/- Wh -/Abd : Flat, Bu (+) N, Tympani, Soepel, Nyeri tekan
(-)
Ext :
Akral hangat (+) dikeempat extrimitas
Oedem (-) dikeempat extrimitas
A
Inf. RL 1000cc/24jam
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Antrain 3x1amp
Ranitidin 2x1amp
Asam traneksamat 3x500mg
DC (+) pertahankan
NGT (+) Pertahankan
26 Juni 2015
S Tidak ada keluhan
O KU : baik
Kesadaran : A V P U
Vital Sign
TD 100/80 mmHg
Nadi 86x/menit
RR 20x/menit
Tax 35,9oC
Status Generalis
Status Lokalis
Ves +/+ Rh -/- Wh -/Abd : Flat, Bu (+) N, Tympani, Soepel, Nyeri tekan (-)
Ext :
Akral hangat (+) dikeempat extrimitas
Oedem (-) dikeempat extrimitas
Switch Oral
Antrain 3x1amp
Ceftriaxone 3x1tab
Ranitidin 2x1amp
27 Juni 2015
S
KU : baik
Kesadaran : A V P U
Vital Sign
TD 100/70 mmHg
Nadi 80x/menit
RR 20x/menit
Tax 36,2oC
Status Generalis
Status Lokalis
Ext :
Akral hangat (+) dikeempat extrimitas
A
Ceftriaxone 3x1tab
DC (+) pertahankan
Rawat Luka
Pro KRS
28 Juni 2015
S Tidak ada keluhan
O KU : baik
Kesadaran : A V P U
Vital Sign
TD 100/70 mmHg
Nadi 80x/menit
RR 20x/menit
Tax 36,2oC
Status Generalis
Status Lokalis
TERIMAKASIH