BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Bilik mata depan adalah ruang yang terdapat antara kornea dan iris. Sedangkan bilik mata
belakang adalah ruang yang lebih kecil yang terdapat diantara iris dan lensa. Kedua
ruangan ini diisi oleh cairan aqueous. Berbagai perubahan yang terjadi pada mata dapat
menyebabkan perubahan dari cairan aqueous dan bilik mata depan. Karena itu gambaran
klinis pada bilik mata depan dapat membantu dalam menegakan diagnosa penyakit, juga
Reaksi inflamasi iris dan badan siliar akan memberikan gambaran Anterior chamber cell
and flare di bilik mata depan. Diartikan sebagai kumpulan sel dan peningkatan protein
(flare) di aqueous humor. Kumpulan sel biasanya terdiri dari sel darah putih, disebut juga
hipopion. Kadang bisa juga terdiri dari sel darah merah, disebut sebagai hifema.
Kumpulan sel ini akan mengendap di bagian inferior, membentuk lapisan yang dapat
Sel darah di bilik mata depan merupakan hasil pelepasan sel darah akibat dilatasi
pembuluh darah di iris dan badan siliar. Adanya sel di bilik mata depan memberikan
gambaran penyakit yang onsetnya akut. Sedangkan flare adalah akumulasi dari protein di
bilik mata depan. Dapat menetap, bahkan setelah sel darah tidak ditemukan lagi.
Karena itu, presentasi flare sendiri tidak bisa dijadikan pegangan sebagai gejala inflamasi
I. 2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengenal lebih dalam tentang hipopion
dari segi definisi, gambaran klinis, faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
hipopion maupun terapinya. Sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Definisi
Hipopion didefinisikan sebagai pus steril yang terdapat pada bilik mata depan. Hipopion
dapat terlihat sebagai lapisan putih yang mengendap di bagian bawah bilik mata depan
karena adanya gravitasi. Komposisi dari pus biasanya steril, hanya terdiri dari lekosit
tanpa adanya mikroorganisme patogen, seperti bakteri, jamur maupun virus, karena
hipopion adalah reaksi inflamasi terhadap toxin dari mikroorganisme patogen, dan bukan
II. 2 Patofisiologi
Bangunan yang berhubungan dengan hipopion adalah iris dan badan siliar. Radang iris
sehingga terjadi peningkatan protein, fibrin dan sel radang dalam cairan aqueous,
Adanya pus di bilik mata depan biasanya memberikan gambaran lapisan putih. Hipopion
Karena pus bersifat lebih berat dari cairan aqueous, maka pus akan mengendap di bagian
bawah bilik mata depan. Kuantitas dari hipopion biasanya berhubungan dengan virulensi
dari organisme penyebab dan daya tahan dari jaringan yang terinfeksi. Beberapa
organisme menghasilkan pus lebih banyak dan lebih cepat. Diantaranya Pneumokokus,
Hipopion pada ulkus fungal biasanya dapat terinfeksi karena jamur dapat menembus
membran Descemet. Bakteri memproduksi hipopion lebih cepat dari jamur sedangkan
infeksi virus tidak menyebabkan hipopion. Apabila ditemukan hipopion pada infeksi
II. 3 Etiologi
Hipopion merupakan reaksi inflamasi di bilik mata depan. Karena itu semua penyakit
Hipopion dapat timbul setelah operasi atau trauma disebabkan karena adalanya infeksi.
Misalnya pada keratitis. Bakteria, jamur, amoba maupun herpes simplex dapat
Ulkus Kornea. Apabila terjadi peradangan hebat tapi belum terjadi perforasi dari ulkus,
maka toksin dari peradangan kornea dapat sampai ke iris dan badan siliar, dengan melalui
membran Descemet, endotel kornea ke cairan bilik mata depan. Dengan demikian iris dan
badan siliar mengalami peradangan dan timbulah kekeruhan di cairan bilik mata depan
Uveitis Anterior. Peradangan dari iris dan badan siliar. menyebabkan penurunan
permeabilitas dari blood-aqueous barrier sehingga terjadi peningkatan protein, fibrin dan
penderita dengan HIV. Uveitis merupakan efek samping yang dapat terjadi pada
pemakaian Rifabutin.
fotofobia pada mata yang terinfeksi. Beberapa mengalami penurunan visus atau lapang
Gejala obyektif biasanya ditemukan aqueous cell and flare, eksudat fibrinous, sinekia
II. 5 Diagnosa
Diagnosa hipopion ditegakan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan menggunakan slit
lamp. Pada anamnesa, ditanyakan adanya riwayat infeksi, pemakaian lensa kontak,
Pada pemeriksaan dengan slit lamp, ditemukan lapisan berwarna putih pada bagian
inferior dari bilik mata depan. Jarang sekali hipopion ini ditemukan pada bagian lain dari
Hipopion biasanya dinilai berdasarkan tingginya, diukur dari dasar bilik mata depan
dengan satuan milimeter. Atau bisa juga dengan hitungan kasar, misalnya. ringan,
Cara terbaik untuk menilai hipopion adalah dengan terlebih dahulu meminta pasien
duduk beberapa saat supaya hipopion dapat mengendap sempurna. Selanjutnya pasien
diminta melihat ke bawah dan sinar diarahkan dari bagian atas-depan iris.1,4
iridoskisis, atrofi iris esensial, limfoma maligna, leukemi, sarkoma sel retikulum,
inflamasi. Tetapi fibrin-fibrin ini dapat menyebabkan terjadinya perlengketan antara iris
dan lensa (sinekia posterior) Bila seluruh pinggir iris melekat pada lensa disebut seklusio
pupil, sehingga cairan dari cop tidak dapat melalui pupil untuk masuk ke coa, iris
terdorong ke depan, disebut iris bombe dan menyebabkan sudut coa sempit sehingga
Peradangan di badan silier dapat juga menyebabkan kekeruhan dalam badan kaca oleh
sel-sel radang, yang tampak sebagai kekeruhan seperti debu. Peradangan ini
Pada kasus yang sudah lanjut, kekeruhan badan kaca pun mengalami jaringan organisasi
dan tampak sebagai membrana yang terdiri dari jaringan ikat dengan neovaskularisasi
Bila membrana ini mengkerut, dapat menarik retina sehingga robek dan cairan badan
kaca melalui robekan itu masuk ke dalam celah retina potensial dan mengakibatkan ablasi
retina.5,6
II. 8 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipopion tergantung dari ringan atau beratnya penyakit. Sel darah putih
biasanya akan di reabsorpsi. Tetapi bila hipopion memberikan gambaran yang berat,
Terapi yang lebih spesifik biasanya tergantung dari penyakit utama yang menyebabkan
Anti inflamasi yang biasanya digunakan adalah kortikosteroid, dengan dosis sebagai
berikut:
methylprednisolone acetate 20 mg
Cycloplegic dapat diberikan dengan tujuan untuk mengurangi nyeri dengan memobilisasi
iris, mencegah terjadinya perlengketan iris dengan lensa anterior ( sinekia posterior ),
yang akan mengarahkan terjadinya iris bombe dan peningkatan tekanan intraocular,
menstabilkan blood-aqueous barrier dan mencegah terjadinya protein leakage (flare) yang
lebih jauh. Agent cycloplegics yang biasa dipergunakan adalah atropine 0,5%, 1%, 2%,
homatropine 2%, 5%, Scopolamine 0,25%, dan cyclopentolate 0,5%, 1%, dan 2%.8
II. 9 Prognosa
Hipopion adalah gejala klinis yang muncul sebagai respon inflamasi. Sel darah putih
akan diabsorpsi sepenuhnya. Tetapi prognosis tergantung dari penyakit dan komplikasi
BAB III
KESIMPULAN
Hipopion adalah pus steril yang terdapat pada bilik mata depan yang terlihat sebagai
Bangunan yang berhubungan dengan hipopion adalah iris dan badan siliar. Radang iris
sehingga terjadi peningkatan protein, fibrin dan sel radang dalam cairan aqueous,
Hipopion merupakan reaksi inflamasi di bilik mata depan. Karena itu semua penyakit
lamp.
sekunder, katarak, retinitis proliferans dan pada kasus yang berat dapat menyebabkan
ablasi retina
Penatalaksanaan hipopion biasanya tergantung dari banyaknya lapisan pus di bilik mata
depan. Bila proses inflamsi akut sudah diatasi, biasanya hipopion akan direabsorpsi. Bila
Prognosa dari hipopion tergantung dari penyakit yang menjadi keluhan utama.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata 10
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 07 Juni 2010 10 Juni 2010
Hipopion Marcelle Yulianne (406091013)
Daftar Pustaka
2007.
2. Krachmer Jay H., Mannis Mark J, Holland Edward J. Cornea, Volume 1. Mosby
Delhi. 2005.
5. Wijana, Nana S.D. Ilmu Penyakit Mata. Abadi Tegal, Jakarta: 1993
6. Ilyas, Sidarta. DSM. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FKUI, Jakarta: 2001.
8. www.cerminduniakedokteran.com