Anda di halaman 1dari 6

EPILEPSI | KUMPULAN ARTIKEL KEDOKTERA... http://dannysatriyo.blogspot.co.id/2014/10/epilep...

Home Profi Contact LINK

KUMPULAN ARTIKEL KEDOKTERAN


TERLENGKAP
blog ini menyediakan artikel kedokteran terbaru dan terlengkap.artikel ini berasal dari sumber yang terpercaya.bila anda tidak menemukan
artikel yang anda cari di blog ini mohon anda konfirmasikan di kotak chat box kami.

Search

Kamis, 16 Oktober 2014 picture widgets picture widgets


Sha
re
EPILEPSI LINK TERKAIT
A. PENGERTIAN.
Epilepsi adalah suatu gejala atau manifestasi lepasnya muatan listrik yang berlebihan di sel neuron
saraf pusat yang dapat menimbulkan hilangnya kesadaran, gerakan involunter, fenomena sensorik Artike Kedokteran (
abnormal, kenaikan aktivitas otonom dan berbagai gangguan fisik. recmmended )

Artikel Penyakit Dalam


B. ETIOLOGI.
1. Idiopatik. artikel bedah

2. Acquerit : kerusakan otak, keracunan obat, metabolik, bakteri.


- trauma lahir
- trauma kepala BLOG ARCHIVE
- tumor otak
- stroke
2014 ( 63 )
- cerebral edema
- hypoxia Oktober ( 54 )

- keracunan DISMENORE ( NYERI HAID )


- gangguan metabolik
ENDOMETRITIS
- infeksi.
KONTRASEPSI
C. PATOFISIOLOGI.
Menurut para penyelidik bahwa sebagian besar bangkitan epilepsi berasal dari sekumpulan sel SIKLUS MENSTRUASI

neuron yang abnormal di otak, yang melepas muatan secara berlebihan dan hypersinkron.
SELAPUT DARA ( HYMEN )
Kelompok sel neuron yang abnormal ini, yang disebut juga sebagai fokus epileptik mendasari semua
jenis epilepsi, baik yang umum maupun yang fokal (parsial). Lepas muatan listrik ini kemudian dapat KANKER SERVIKS ( CA CERVIX
menyebar melalui jalur-jalur fisiologis-anatomis dan melibatkan daerah disekitarnya atau daerah )
yang lebih jauh letaknya di otak.
KANKER OVARIUM
Tidak semua sel neuron di susunan saraf pusat dapat mencetuskan bangkitan epilepsi klinik,
walaupun ia melepas muatan listrik berlebihan. Sel neuron diserebellum di bagian bawah batang MASTITIS ( RADANG PAYUDARA
otak dan di medulla spinalis, walaupun mereka dapat melepaskan muatan listrik berlebihan, namun )
posisi mereka menyebabkan tidak mampu mencetuskan bangkitan epilepsi. Sampai saat ini belum
terungkap dengan pasti mekanisme apa yang mencetuskan sel-sel neuron untuk melepas muatan PERDARHAN UTERUS
DISFUNGSIONAL ( DUB )
secara sinkron dan berlebihan (mekanisme terjadinya epilepsi).

BARTHOLINITIS
Secara Patologi :
Fenomena biokimia sel saraf yang menandai epilepsi : VAGINITIS
1. Ketidakstabilan membran sel saraf.
KLIMAKTERIUM
2. Neuron hypersensitif dengan ambang menurun.
3. Polarisasi abnormal. MENOPAUSE
4. Ketidakseimbangan ion.
MENOMETRORAGIA (
GANGGUAN SIKLUS HAID )

SISTEMIK LUPUS
D. KLASIFIKASI DAN GAMBARAN KLINIS. ERYTEMATOSUS ( SLE )
1. Epilepsi Umum.
- Grand mal. PARONIKIA ( CANTENGAN )

- Petit mal.
PSORIASIS
- Infantile spasm.
2. Epilepsi Jenis Focal / Parsial. ACNE VULGARIS ( JERAWAT )
- Focal motor.
ATRESIA BILIARIS
- Focal sensorik.
- Psikomotor. HIDRONEFROSIS

Gejala : STRICTURE URETHRA


1. Bangkitan umum :

1 of 6 06/01/17 10:50
EPILEPSI | KUMPULAN ARTIKEL KEDOKTERA... http://dannysatriyo.blogspot.co.id/2014/10/epilep...

- Tonik : kontraksi otot, tungkai dan siku fleksi, leher dan punggung 20 60 detik. melengkung, HIDROKEL
jeritan epilepsi (aura).
- Klonik : spasmus flexi berseling relaksasi, hypertensi, midriasis, takikardi, hyperhidrosis, 40 VARIKOKEL

detik. hypersalivasi.
KOLESTEATOMA
- Pasca Serangan : aktivitas otot terhenti
klien sadar kembali RHINITIS ALERGIC
lesu, nyeri otot dan sakit kepala
TONSILITIS ( AMANDEL )
klien tertidur 1-2 jam.
2. Jenis parsial : MIMISAN(EPISTAKSIS)
- Sederhana : tidak terdapat gangguan kesadaran.
- Komplex : gangguan kesadaran. ALOPECIA ( KEBOTAKAN )

DIABETES MELITUS ( DM )

Ad : HIPERTENSI
1. Grand mal (Tonik Klonik) :
- Ditandai dengan aura : sensasi pendengaran atau penglihatan. DISFUNGSI EREKSI ( IMPOTENSI

- Hilang kesadaran. )

- Epileptik cry.
VARISES
- Tonus otot sikap fleksi / ekstensi. meningkat
Sha - Sentakan, kejang klonik. FISTULA ANI
re - Lidah dapat tergigit, hypertensi, tachicardi, berkeringat, dilatasi pupil dan hypersalivasi.
BIBIR SUMBING ( LABIOSKIZIS )
- Setelah serangan pasien tertidur 1-2 jam.
- Pasien lupa, mengantuk dan bingung. Middle East Respiratory
Syndrome (MERS)
2. Petit mal :
- Hilang kesadaran sebentar. EPILEPSI

- Klien tampak melongo.


BISULAN ( FURUNKEL )
- Apa yang dikerjakannya terhenti.
- Klien terhuyung tapi tidak sampai jatuh. VESIKOLITHIASIS ( BATU BULI /
BATU KANDUNG KEMIH )...
3. Infantile Spasm :
DERMATITIS NUMULARIS
- Terjadi usia 3 bulan 2 tahun.
- Kejang fleksor pada ektremitas dan kepala. DERMATITIS
- Kejang hanya beberapa fetik berulang.
- Sebagian besar klien mengalami retardasi mental. PITYRIASIS ALBA ( BUKAN
PANU )

4. Focal motor : PITYRIASIS VERSICOLOR (


Lesi pada lobus frontal. PANU )

5. Focal Sensorik : CONDYLOMA ACUMINATA (


JENGGER AYAM )
Lesi pada lobus parietal.

GONORRHEA
6. Focal Psikomotor :
Disfungsi lobus temporal. DERMATITIS KONTAK IRITAN

DERMATITIS KONTAK ALERGI

KREMIAN ( OXYURIS
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK. VERMICULARIS )
Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan darah rutin, darah tepi dan lainnya sesuai indikasi misalnya kadar gula darah, HEMORROID

elektrolit. Pemeriksaan cairan serebrospinalis (bila perlu) untuk mengetahui tekanan, warna, SINDROMA GUILAIN-BARRE
kejernihan, perdarahan, jumlah sel, hitung jenis sel, kadar protein, gula NaCl dan pemeriksaan lain
atas indikasi. MIGRAIN
Pemeriksaan EEG :
VERTIGO
Pemeriksaan EEG sangat berguna untuk diagnosis epilepsi. Ada kelainan berupa epilepsiform
discharge atau epileptiform activity), misalnya spike sharp wave, spike and wave dan sebagainya. TINEA
Rekaman EEG dapat menentukan fokus serta jenis epilepsi apakah fokal, multifokal, kortikal atau
subkortikal dan sebagainya. Harus dilakukan secara berkala (kira-kira 8-12 % pasien epilepsi CARCINOMA MAMMAE (

mempunyai rekaman EEG yang normal). KANKER PAYUDARA )

Pemeriksaan radiologis :
FIBROADENOMA MAMMAE (
Foto tengkorak untuk mengetahui kelainan tulang tengkorak, destruksi tulang, kalsifikasi FAM )
intrakranium yang abnormal, tanda peninggian TIK seperti pelebaran sutura, erosi sela tursika dan
sebagainya.
September ( 9 )
Pneumoensefalografi dan ventrikulografi untuk melihat gambaran ventrikel, sisterna, rongga sub
arachnoid serta gambaran otak.
Arteriografi untuk mengetahui pembuluh darah di otak : anomali pembuluh darah otak, 2013 ( 22 )

penyumbatan, neoplasma / hematome/ abses.


2012 ( 60 )

F. KOMPLIKASI.
Kerusakan otak akibat hypoksia dan retardasi mental dapat timbul akibat kejang berulang. ARTIKEL POPUPLER
Dapat timbul depresi dan keadaan cemas.

MENOMETRORAGIA ( GANGGUAN
SIKLUS HAID )

2 of 6 06/01/17 10:50
EPILEPSI | KUMPULAN ARTIKEL KEDOKTERA... http://dannysatriyo.blogspot.co.id/2014/10/epilep...

I. P EN G ERTIAN M ENO M
G. PENATALAKSANAAN. ETROR A G IA Menometroragia

Medik : adalah pendarahan dari vagina


pada seorang wanita tanpa ada
a. Pengobatan Kausal :
hubungan dengan suatu sik...
Perlu diselidiki apakah pasien masih menderita penyakit yang aktif, misalnya tumor serebri,
hematome sub dural kronik. Bila ya, perlu diobati dahulu. DISMENORE ( NYERI HAID )
b. Pengobatan Rumat : PENGERTIAN DISMENORE
Pasien epilepsi diberikan obat antikonvulsan secara rumat. Di klinik saraf anak FKUI-RSCM Jakarta, Dismenore adalah nyeri haid
biasanya pengobatan dilanjutkan sampai 3 tahun bebas serangan, kemudian obat dikurangi secara menjelang atau selama haid,

bertahap dan dihentikan dalam jangka waktu 6 bulan. Pada umumnya lama pengobatan berkisar sampai wanita tersebut tidak dapat
bekerja dan harus tidur. Nye...
antara 2-4 tahun bebas serangan. Selama pengobatan harus diperiksa gejala intoksikasi dan
pemeriksaan laboratorium secara berkala. VESIKOLITHIASIS ( BATU BULI /
BATU KANDUNG KEMIH )
Obat yang dipakai untuk epilepsi yang dapat diberikan pada semua bentuk kejang : Pengertian Vesikolitiasis adalah
- Fenobarbital, dosis 3-8 mg/kg BB/hari. batu menghalangi aliran air kemih
- Diazepam, dosis 0,2 -0,5 mg/Kg BB/hari. akibat penutupan leher kandung
kemih, maka aliran mula-mula
- Diamox (asetazolamid); 10-90 mg/Kg BB/hari.
lancar seca...
- Dilantin (Difenilhidantoin), dosis 5-10 mg/Kg BB/hari.
- Mysolin (Primidion), dosis 12-25 mg /Kg BB/hari.
Sha
re
PENGUNJUNG
Bila menderita spasme infantil diberikan :
- Prednison dosisnya 2-3 mg/Kg BB/hari.
- Dexametasone, dosis 0,2-0,3 mg/Kg BB/hari.
- Adrenokortikotropin, dosis 2-4 mg/Kg BB/hari.
8 7 4 1 2 0
Keperawatan :
Masalah pasien yang perlu diperhatikan adalah resiko terjadinya bahaya akibat bangkitan epilepsi, FOLLOW
gangguan rasa aman dan nyaman, resiko terjadi gangguan psikososial , kurang pengetahuan orang
tua mengenai penyakit.
H. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN. Pengikut (6)

1. DATA DASAR PENGKAJIAN PASIEN.


AKTIVITAS / ISTIRAHAT
Gejala : Keletihan, kelemahan umum.
Keterbatasan dalam aktivitas / bekerja yang ditimbulkan oleh diri sendiri / orang terdekat . Ikuti
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Tanda : Perubahan tonus / kekuatan otot.
Gerakan involunter / kontraksi otot ataupun sekelompok otot.
SIRKULASI Health Blogs

Gejala : Iktal : Hypertensi, peningkatan nadi, sianosis. blog search


Postiktal : Tanda vital normal atau depresi dengan penurunan nadi dan pernafasan. onlinecasino.us/maryland-casinos/
INTEGRITAS EGO Search Engine Promotion
Gejala : Stressor eksternal / internal yang berhubungan dengan keadaan dan / atau penanganan. Widget
Peka rangsang; perasaan tidak ada harapan / tidak berdaya. Perubahan dalam berhubungan. Livescores.website

Tanda : Pelebaran rentang respons emosional.


ELIMINASI
Gejala : Inkontinensia episodik.
Tanda : Iktal : peningkatan tekanan kandung kemih dan tonus sfingter.
Postiktal : otot relaksasi yang mengakibatkan inkontinensia (baik urine / fekal).
MAKANAN / CAIRAN
Gejala : Sensitivitas terhadap makanan, mual / muntah yang berhubungan dengan aktivitas kejang.
Tanda : Kerusakan jaringan lunak / gigi (cedera selama kejang).
Hyperplasia gingival (efek samping pemakaian Dilantin jangka panjang).
NEUROSENSORI
Gejala : Riwayat sakit kepala, aktivitas kejang berulang, pingsan, pusing. Riwayat trauma kepala,
anoksia dan infeksi serebral.
Adanya aura (rangsangan visual, auditorius, area halusinogenik).
Postiktal : kelemahan, nyeri otot, area parestese / paralisis.
Tanda : Karakteristik kejang :
Kejang umum.
Kejang parsial (kompleks).
Kejang parsial (sederhana).
NYERI / KENYAMANAN
Gejala : Sakit kepala, nyeri otot / punggung pada periode postiktal.
Nyeri abnormal paroksismal selama fase iktal.
Tanda : Sikap / tingkah laku yang berhati-hati.
Perubahan tonus otot.
Tingkah laku gelisah / distraksi.
PERNAFASAN
Gejala : Fase iktal : gigi mengatup, sianosis, pernafasan menurun / cepat; peningkatan sekresi
mukus.
Fase postiktal : apnea.
KEAMANAN
Gejala : Riwayat terjatuh / trauma, fraktur.
Adanya alergi.
Tanda : Trauma pada jaringan lunak / ekimosis.

3 of 6 06/01/17 10:50
EPILEPSI | KUMPULAN ARTIKEL KEDOKTERA... http://dannysatriyo.blogspot.co.id/2014/10/epilep...

Penurunan kekuatan / tonus otot secara menyeluruh.


INTERAKSI SOSIAL
Gejala : Masalah dalam hubungan interpersonal dalam keluarga atau lingkungan sosialnya.
Pembatasan / penghindaran terhadap kontak sosial.

PENYULUHAN / PEMBELAJARAN
Gejala : Adanya riwayat epilepsi pada keluarga. Penggunaan / ketergantungan obat (termasuk
alkohol).

PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Mencegah / mengendalikan aktivitas kejang.
2. Melindungi pasien dari cedera.
3. Mempertahankan jalan nafas.
4. Meningkatkan harga diri yang positif.
5. Memberikan informasi tentang proses penyakit, prognosis, dan kebutuhan penanganannya.

TUJUAN PEMULANGAN
1. Serangan kejang terkontrol.
2. Komplikasi / cedera dapat dicegah.
Sha 3. Mampu menunjukkan citra tubuh.
re 4. Pemahaman terhadap proses penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL :

Resiko tinggi terhadap trauma / penghentian pernafasan berhubungan dengan perubahan


kesadaran; kelemahan; kehilangan koordinasi otot besar atau kecil.
RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :
- Gali bersama-sama klien berbagai stimulasi yang dapat menjadi pencetus kejang.
Rasional : alkohol, berbagai obat dan stimulasi lain (seperti kurang tidur, lampu yang terlalu terang,
menonton televisi terlalu lama) dapat meningkatkan aktivitas otak, yang selanjutnya meningkatkan
resiko terjadinya kejang.
- Pertahankan bantalan lunak pada penghalang tempat tidur yang terpasang dengan posisi tempat
tidur rendah.
Rasional : mengurangi trauma saat kejang (sering / umum) terjadi selama pasien berada di tempat
tidur.
- Tinggallah bersama pasien dalam waktu beberapa lama selama / setelah kejang.
Rasional : meningkatkan keamanan pasien.
- Catat tipe dari aktivitas kejang (seperti lokasi / lamanya aktivitas motorik, hilang kesadaran,
inkontinensia, dan lain-lain) dan berapa kali terjadi (frekuensi / kekambuhannya).
Rasional : membantu untuk melokalisasi daerah otak yang terkena.

Resiko tinggi terhadap bersihan jalan nafas / pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
kerusakan neuromuskuler; obstruksi trakeobronkial.

RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :


- Anjurkan klien untuk mengosongkan mulut dari benda / zat tertentu / gigi palsu atau alat yang lain
jika fase aura terjadi dan untuk menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi tanpa ditandai
gejala awal.
Rasional : menurunkan resiko aspirasi atau masuknya sesuatu benda asing ke faring.
- Letakkan pasien dalam posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama serangan kejang.
Rasional : meningkatkan aliran (drainase) sekret, mencegah lidah jatuh dan menyumbat jalan nafas.
- Tanggalkan pakaian pada daerah leher / dada dan abdomen.
Rasional : untuk memfasilitasi usaha bernafas / ekspansi dada.
- Masukkan spatel lidah / jalan nafas buatan atau gulungan benda lunak sesuai dengan indikasi.
Rasional : jika memasukkannya di awal untuk membuka rahang, alat ini untuk mencegah tergigitnya
lidah dan memfasilitasi saat melakukan penghisapan lendir atau memberi sokongan terhadap
pernafasan jika diperlukan.
- Lakukan penghisapan sesuai indikasi.
Rasional : menurunkan resiko aspirasi atau asfiksia.
- Kolaborasi dalam pemberian tambahan oksigen.
Rasional : dapat menurunkan hipoksia serebral sebagai akibat dari sirkulasi yang menurun atau
oksigen sekunder terhadap spasme vaskuler selama serangan kejang.

Gangguan harga diri / identitas diri berhubungan dengan persepsi tidak terkontrol; stigma
berkenaan dengan kondisi; ditandai dengan : takut penolakan, perubahan persepsi tentang diri,
kurang mengikuti / tidak berpartisipasi pada terapi.

RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :


RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :

- Diskusikan perasaan pasien mengenai diagnostik, persepsi diri terhadap penanganan yang

4 of 6 06/01/17 10:50
EPILEPSI | KUMPULAN ARTIKEL KEDOKTERA... http://dannysatriyo.blogspot.co.id/2014/10/epilep...

dilakukannya. Anjurkan untuk mengungkapkan perasaannya.


Rasional : reaksi yang ada bervariasi diantara individu dan pengetahuan / pengalaman awal dengan
keadaan penyakitnya akan mempengaruhi penerimaan terhadap aturan pengobatan.
- Identifikasi / antisipasi kemungkinan reaksi orang pada keadaan penyakitnya.
Rasional : memberikan kesempatan untuk berespons pada proses pemecahan masalah dan
memberikan tindakan kontrol terhadap situasi yang dihadapi.
- Gali bersama pasien mengenai keberhasilan yang telah diperoleh atau yang akan dicapai
selanjutnya dan kekuatan yang dimilikinya.
Rasional : memfokuskan pada asfek positif dapat membantu untuk menghilangkan perasaan dari
kegagalan atau kesadaran terhadap diri sendiri dan membentuk pasien mulai menerima
penanganan terhadap penyakitnya.
- Diskusikan rujukan kepada psikoterapi dengan pasien atau orang terdekat.
Rasional : kejang mempunyai pengaruh yang besar pada harga diri seseorang dan pasien / orang
terdekat dapat merasa berdosa atas keterbatasan penerimaaan terhadap dirinya dan stigma
masyarakat. Konseling dapat membantu mengatasi perasaan terhadap kesadaran diri sendiri.

Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan
dengan kurang pemajanan, salah interpretasi informasi, kurang menginat, ditandai dengan : kurang
mengikuti aturan obat, pertanyaan, kurang kontrol aktivitas kejang.
Sha
re RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :
- Jelaskan kembali mengenai patofisiologi / prognosis penyakit dan perlunya pengobatan /
penanganan dalam jangka waktu yang lama sesuai prosedur.
Rasional : memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi kesalahan persepsi dan keadaan penyakit
yang ada sebagai sesuatu yang dapat ditangani dalam cara hidup yang normal.
- Tinjau kembali obat-obat yang didapat, penting sekali memakan obat sesuai petunjuk, dan tidak
menghentikan pengobatan tanpa pengawasan dokter. Termasuk petunjuk untuk pengurangan dosis.
Rasional : tidak adanya pemahaman terhadap obat-obatan yang didapat merupakan penyebab dari
kejang yang terus menerus tanpa henti.
- Anjurkan pasien untuk memakai gelang / semacam petunjuk yang memberitahukan bahwa anda
adalah penderita epilepsi.
Rasional : mempercepat penanganan dan menentukan diagnosa dalam keadaan darurat.
- Diskusikan manfaat dari kesehatan umum yang baik, seperti diet yang adekuat, istirahat yang
cukup, latihan yang cukup dan hindari bahaya alkohol, kafein dan obat yang dapat menstimulasi
kejang.
Rasional : aktivitas yang sedang dan teratur dapat membantu menuurnkan / mengendalikan faktor-
faktor predisposisi yang meningkatkan perasaan sehat dan kemampuan koping yang baik dan juga
meningkatkan harga diri.
Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kerusakan sel otak dan
aktivitas kejang sekunder terhadap epilepsi.

RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :


- Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.
Rasional : memberikan gambaran tentang pola perkembangan anak sesuai dengan perkembangan
di kelompok usianya.

- Observasi dan berikan kesempatan pada anak untuk memenuhi tugas perkembangan sesuai
dengan usia.
Rasional : mengetahui sejauh mana perkembangan anak yang dapat dicapai dan membandingkan
dengan pola perkembangan sesuai kelompok usia perkembangan.

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marylin,1999. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.

Elizabeth, J.Corwin. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Cetakan I. Penerbit : EGC, Jakarta.

Mansjoer, Arif. dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media Auskulapius, Jakarta

Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC, Jakarta

Diposkan oleh kumpulan artikel kedokteran terlengkap di 3:46 PM

K O M E N TA R :

ada 1

5 of 6 06/01/17 10:50
EPILEPSI | KUMPULAN ARTIKEL KEDOKTERA... http://dannysatriyo.blogspot.co.id/2014/10/epilep...

Aditya Viky mengatakan... pada hari 25 Juli 2016 14.13

Terimakasih artikelnya bagus.


Saya juga mau informasikan tentang obat epilepsi bila anda minat klik Terimakasih
artikelnya bagus.
Saya juga mau informasikan tentang Obat Epilepsi

Poskan Komentar

LINK KE POSTING INI

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

dr danny satriyo. Diberdayakan oleh Blogger.

My profil

Sha
re L I HAT P R OFIL LENGKAPKU

Copyright (c) 2010 KUMPULAN ARTIKEL KEDOKTERAN TERLENGKAP . Design by WPThemes Expert
Blogger Templates And RegistryBooster Review .

6 of 6 06/01/17 10:50

Anda mungkin juga menyukai