Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PERSALINAN LOTUS BIRTH TERHADAP LAMA PELEPASAN

PLASENTA, LAMA PELEPASAN TALI PUSAT DAN KEBERHASILAN


BOUNDING ATTACHMENT

Lia Ratnasari, Ella Lail Surbekti, Andita Wahyundari & Nurul Eko W
Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) saat persalinan di Indonesia ternyata
tergolong tinggi. Indonesia menduduki nomor 3 tertinggi di
kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara untuk jumlah AKI.
Berdasarkan data profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2012
didapatkan kematian ibu sebanyak 347 kasus dan 12 kasus
diantaranya terjadi di Kabupaten Sragen. Penyebab angka
kematian ibu 37 % karena eklamsi, 17 % karena perdarahan, 4 %
karena infeksi, 42 % karena lain-lain (Dinkes Jateng, 2012:27).
Seperempat dari kematian ibu disebabkan oleh perdarahan. Dua
pertiga dari semua kasus perdarahan pasca persalinan terjadi
pada ibu tanpa faktor risiko yang diketahui sebelumnya, dua
pertiga kematian akibat perdarahan tersebut adalah dari jenis
retensio plasenta, dan tidak mungkin memperkirakan ibu mana
yang akan mengalami atonia uteri maupun perdarahan (WHO,
2008). Melihat permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk
meneliti tentang Pengaruh Persalinan Lotus Birth Terhadap Lama
Pelepasan Plasenta, Lama Pelepasan Tali Pusat Dan Keberhasilan
Bounding Attachment
Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
dengan metode Studi komparatif. Rancangan penelitian
menggunakan Prospektif (Cohort). Variabel independen adalah
persalinan lotus birth, sedangkan variabel dependennya adalah
lama pelepasan plasenta, lama pelepasan tali pusat dan
keberhasilan bounding attachment. Tehnik sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling.
Responden adalah ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Sragen
sejumlah 30 ibu bersalin selama rentang periode bulan Mei-Juni
2013 yang memenuhi kriteria inklusi : bersedia menjadi responden
penelitian, hamil aterm 37-42 minggu, berat badan lahir 2500-3500
gram.
Pelepasan plasenta pada metode Lotus Birth lebih cepat
dibandingkan dengan metode Konvensional jika dilihat dari rata-
rata kedua kelompok. Hal ini juga ditunjukkan dari nilai t hitung
2,252 dengan value 0,032 < 0,05 sehingga ada perbedaan yang
signifikan antara metode Lotus Birth dengan metode Konvensional
terhadap lama pelepasan plasenta. Pelepasan plasenta pada
metode Lotus Birth lebih cepat dibandingkan dengan metode
Konvensional jika dilihat dari rata-rata kedua kelompok. Hal ini juga
ditunjukkan dari nilai t hitung -2,080 dengan value 0,047 < 0,05
sehingga ada perbedaan yang signifikan antara metode Lotus
Birth dengan metode Konvensional terhadap lama pelepasan tali
pusat.

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 46


Keberhasilan Bounding Attachment pada metode Lotus Birth lebih
baik dibandingkan dengan metode Konvensional jika dilihat dari
rata-rata kedua kelompok. Hal ini juga ditunjukkan dari nilai t
hitung 3,763 dengan value 0,0005 < 0,025 sehingga ada
perbedaan yang signifikan antara metode Lotus Birth dengan
metode Konvensional terhadap keberhasilan Bounding
Attachment.

Kata Kunci : Lotus Birth, Lama Pelepasan Plasenta, Lama


Pelepasan Tali Pusat, Bounding Attachment.

PENDAHULUAN Berdasarkan data profil


Angka Kematian Ibu (AKI) kesehatan Jawa Tengah tahun 2012
merupakan salah satu indikator yang didapatkan kematian ibu sebanyak
dipakai dalam menentukan status 347 kasus dan 12 kasus diantaranya
kesehatan ibu. Angka Kematian Ibu terjadi di Kabupaten Sragen.
(AKI) saat persalinan di Indonesia Penyebab angka kematian ibu 37 %
ternyata tergolong tinggi. Indonesia karena eklamsi, 17 % karena
menduduki nomor 3 tertinggi di perdarahan, 4 % karena infeksi, 42 %
kawasan Asia Selatan dan Asia karena lain-lain (Dinkes Jateng,
Tenggara untuk jumlah AKI. 2012:27). Seperempat dari kematian
Berdasarkan data dari Survei ibu disebabkan oleh perdarahan. Dua
Demografi dan Kesehatan Indonesia pertiga dari semua kasus perdarahan
(SDKI) tahun 2007, banyaknya AKI pasca persalinan terjadi pada ibu
berjumlah 228 orang dari 100.000 tanpa faktor risiko yang diketahui
kelahiran. Angka ini 20-30 kali lebih sebelumnya, dua pertiga kematian
lipat dibanding dengan AKI di akibat perdarahan tersebut adalah
Malaysia dan Singapura (Maulana, dari jenis retensio plasenta, dan tidak
2013). Pencapaian derajat kesehatan mungkin memperkirakan ibu mana
juga ditandai dengan menurunnya yang akan mengalami atonia uteri
Angka Kematian Bayi (AKB). Target maupun perdarahan (WHO, 2008).
yang akan dicapai sesuai Sebagai salah satu upaya
kesepakatan MDGs tahun 2015, penurunan Angka Kematian Bayi dan
Angka Kematian Bayi menjadi 24 per juga Angka Kematian Ibu, dewasa ini
1000 kelahiran hidup. Berbagai upaya mulai berkembang metode persalinan
penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) yang diharapkan dapat membantu
semakin gencar dilakukan sebagai mengurangi trauma persalinan pada
upaya pencapaian komitmen Global ibu dan bayi. Metode persalinan
Millenium Development Goals tahun Gentle Birth adalah metode persalinan
2015 (Panduan HKN ke-48, 2012:12). yang tenang, lembut, santun dan
Berdasarkan SDKI tahun 2007, di memanfaatkan semua unsur alami
Indonesia AKB memang telah menurun dalam tubuh seorang manusia, bebas
dari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada dari intervensi, dan minim trauma baik
tahun 2004 menjadi 34 per 1.000 pada ibu maupun bayi. Yang sering
kelahiran hidup. AKB Provinsi Jawa dikenal sebagai gentle birth antara lain
Tengah tahun 2012 pada triwulan water birth, hypnobirthing, dan lotus
kedua sebanyak 2700 kasus. Di wilayah birth. Lotus birth, mungkin terdengar
Karesidenan Surakarta terdapat 374 kurang familiar jika dibandingkan
kasus atau 13,85 % dari jumlah kasus dengan water birth ataupun
yang ada di Jawa Tengah. Sedangkan hypnobirthing yang saat ini sedang
di wilayah Sragen tercatat 70 kasus naik daun sebagai pilihan dalam
kematian bayi (Dinkes Jateng, persalinan di Indonesia. Metode ini
2012:27). sebenarnya bagian dari budaya
Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 47
terdahulu dan saat ini mulai bayi secara alami, umumnya akan
dikembangkan di Amerika. Di terlepas antara tiga sampai sepuluh
Indonesia sendiri mulai dikembangkan hari.
di Bali oleh Bidan Robin Lim dari Klinik Lotus Birth jarang dilakukan di
Bumi Sehat, dan di Klaten oleh Bidan rumah sakit tetapi umumnya dilakukan
Yessi dari Klinik Bidan Kita (Wiguna, di klinik dan rumah bersalin, sehingga
2013 & Aprilia, 2011 : 219). proses bounding attachment antara
Lotus Birth adalah metode ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini
persalinan tanpa memotong tali pusat tentunya bermanfaat bagi ibu dan
setelah bayi lahir dan membiarkan tali bayi yang baru lahir. Sementara
pusat keluar secara utuh. Dalam lotus penolong persalinan segera
birth dibutuhkan sekitar 3-7 hari bagi melakukan penilaian Apgar dan hal
tali pusat untuk kering dan ini lebih lain yang diperlukan oleh bayi seperti
cepat kering dibandingkan dengan suction atau rangsang taktil,
tali pusat yang dipotong segera sedangkan prosedur yang lebih lanjut
setelah lahir. Organisasi Kesehatan ditunda terlebih dahulu sampai satu
Dunia (WHO) menekankan pentingnya jam setelah melahirkan. Tali pusat bayi
penyatuan atau penggabungan dipegang dengan tangan ibu, atau
pendekatan untuk asuhan ibu dan dipegang oleh ayah atau asisten
bayi, dan menyatakan dengan jelas penolong persalinan selama
(dalam Panduan Praktis Asuhan penjahitan ibu, karena adanya praktek
Persalinan Normal: Geneva, Swiss), budaya yang berbeda maka proses
Penundaan pengkleman (atau tidak pengawetan plasenta dilakukan
sama sekali diklem) adalah cara dalam berbagai cara yang berbeda.
fisiologis dalam perawatan tali pusat, Beberapa orang lebih memilih untuk
dan pengkleman tali pusat secara dini menyimpan plasenta sehingga dapat
merupakan intervensi yang masih menguburkannya dengan anak di
memerlukan pembuktian lebih lanjut akhir kehidupan anak tersebut.
(Aprilia, 2011:269). Dr. Sarah Bucley Sedangkan yang lainnya membiarkan
mengatakan bayi akan menerima plasenta sampai mengerut dan
tambahan 50-100 ml darah yang mengering secara alami dan
dikenal dengan transfusi plasenta. kemudian dikuburkan. Salah satu
Darah ini mengandung zat besi, sel contohnya adalah orang-orang Igbo
darah merah, sel induk, sel batang dan di Nigeria, mereka menguburkan
bahan gizi lain, yang akan bermanfaat plasenta setelah lahir dan sering
bagi bayi dalam tahun pertama menanam pohon diatas kuburan
kehidupannya. Hilangnya 30 ml darah plasenta tersebut. Pada Lotus Birth,
ke bayi baru lahir adalah setara kelebihan cairan yang dikeluarkan
dengan hilangnya 600 ml darah untuk plasenta disimpan dalam mangkuk
orang dewasa. Asuhan persalinan atau waskom terbuka atau dibungkus
umum dengan pemotongan tali pusat kain, lalu didekatkan dengan bayi.
sebelum berhenti berdenyut Kain yang digunakan untuk menutupi
memungkinkan bayi baru lahir plasenta atau wadah yang digunakan
kehilangan 60 ml darah, yang setara harus memungkinkan terjadinya
dengan 1200 ml darah orang dewasa ( pertukaran udara, sehingga plasenta
Aprilia, 2011 : 274). mendapatkan udara dan mulai
Sementara di dalam buku Gentle mengering (Yesie, 2011: 271).
Birth (2011) Yesie menyebutkan bahwa Menurut Yesie (2011) setiap ibu
Lotus Birth adalah metode melahirkan memiliki alasan sendiri. Berikut ini
tanpa memotong tali pusat setelah adalah beberapa alasan ibu untuk
bayi lahir dan membiarkan tali pusat memilih Lotus Birth : Ibu dan keluarga
keluar secara utuh. Plasenta dibiarkan tidak ingin memisahkan plasenta dari
dan menunggu sampai tali pusat bayi dengan cara memotong tali
kering hingga akhirnya terlepas dari pusat; Supaya proses transisi bayi
Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 48
terjadi secara lembut dan damai, bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika
yang memungkinkan penolong tali pusat berada sekitar leher bayi,
persalinan untuk memotong tali pusat cukup angkat tali tersebut. Tunggu
pada waktu yang tepat; lahirnya plasenta secara alami. Ketika
Penghormatan terhadap bayi dan plasenta lahir, tempatkan pada
plasenta; Asumsi ibu bahwa dapat mangkuk di dekat ibu. Tunggu transfusi
menjamin bayi mendapatkan volume penuh darah dari pusat ke bayi
darah optimal dan spesifik yang sebelum menangani plasenta. Hati-
diperlukan bagi bayi; Mendorong ibu hati dalam mencuci plasenta yaitu
untuk menenangkan diri pada minggu dengan menggunakan air hangat dan
pertama postpartum sebagai masa tepuk-tepuk sampai kering. Tempatkan
pemulihan sehingga bayi mendapat plasenta di tempat yang kering.
perhatian penuh; Mengurangi angka Letakkan plasenta pada bahan yang
kesakitan bayi akibat infeksi menyerap seperti sebuah popok atau
nosokomial dari pengunjung yang kain kemudian letakkan dalam tas
ingin bertemu bayi. Sebagian besar plasenta. Gendong bayi dan beri
pengunjung akan lebih memilih untuk makan sesuai kebutuhannya. Pakaikan
menunggu hingga plasenta telah bayi menggunakan pakaian yang
lepas; Alasan rohani atau emosional; longgar. Bayi dapat dimandikan
Tradisi budaya yang harus dilakukan; seperti biasa, biarkan plasenta
Tidak khawatir tentang bagaimana bersamanya. Meminimalisir
mengklem, memotong atau mengikat pergerakan bayi (Febrina, 2012).
tali pusat; Kemungkinan menurunkan Lotus birth masih banyak kendala
risiko infeksi (Lotus Birth memastikan di lahan antara lain: bidan yang masih
sistem tertutup antara plasenta, tali sangat kurang pengetahuan tentang
pusat, dan bayi sehingga tidak ada lotus birth, keadaan ibu yang masih
luka terbuka); Kemungkinan lemas, ibu capek dengan proses
menurunkan waktu penyembuhan persalinan, ibu takut dan keadaan
luka pada perut (adanya luka bayi yang tidak memungkinkan.
membutuhkan waktu untuk Namun lotus birth sangat penting
penyembuhan.sedangkan jika tidak dilakukan pada bayi setelah lahir,
ada luka, waktu penyembuhan akan karena ibu maupun bayi sama-sama
minimal). mendapatkan banyak manfaat salah
Manfaat dilakukannya Lotus Birth satunya tercapainya bounding
diantaranya : Tali pusat dibiarkan attachment (Febrina, 2011:3). Ikatan
sehingga memungkin-kan terjadinya kasih sayang antara ibu dan anak
perpanjangan aliran darah ibu ke sangatlah penting, tidak adanya
janin; Oksigen vital yang melalui tali ikatan kasih sayang antara ibu dan
pusat dapat sampai ke bayi sebelum anak atau bounding attachment
bayi benar-benar dapat mulai dapat menyebabkan kurangnya
bernafas sendiri; Lotus Birth juga proses perkembangan otak bayi
memungkinkan bayi cepat untuk karena tidak diberikan stimulus yang
menangis segera setelah lahir; Bayi positif oleh ibunya. Penelitian Klaus dan
tetap berada dekat ibu setelah Kennel, mengatakan bahwa para ibu
kelahiran sehingga memungkinkan yang diberikan waktu lebih banyak
terjadinya waktu yang lebih lama untuk mengadakan kontak dengan
untuk bounding attachment. Rata-rata anaknya, untuk selanjutnya akan
waktu yang dibutuhkan untuk mempunyai kedekatan yang lebih
terlepasnya tali pusat bila tali pusat intensif. Seperti adanya saling
dipotong segera, 9,56 hari, ketika kepercayaan antara ibu dan bayi.
berhenti berdenyut 7,16 hari, dan Karena itu sangatlah penting untuk
dibiarkan 3,75 hari (Frisca, 2012). memfasilitasi bounding attachment
Beberapa hal yang dilakukan sedini mungkin, salah satu cara
dalam Lotus Birth diantaranya : Bila menfasilitasi bounding attachment
Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 49
adalah dengan inisiasi menyusui dini pengaruh persalinan lotus birth
(Bobak, 2004:86). terhadap keberhasilan bounding
Berdasarkan studi pendahuluan attachment antara ibu dan bayinya.
yang dilakukan di Puskesmas Sragen
terdapat 3 bidan yang menggunakan
metode lotus birth. Dari hasil METODE PENELITIAN
wawancara dengan salah satu bidan Desain penelitian yang
secara langsung mendapatkan digunakan adalah pendekatan
bahwa dari lotus birth pengeluaran kuantitatif dengan metode Studi
plasenta menjadi semakin cepat yaitu komparatif. Studi komparatif yaitu
4-8 menit dari bayi lahir. Masyarakat metode studi perbandingan dilakukan
Sragen sudah mulai mengenal dan dengan cara membandingkan
mau menerima metode ini. Tetapi persamaan dan perbedaan sebagai
kekurangan dalam penggunaan fenomena untuk mencari factor-faktor
metode lotus birth ini adalah apa, atau situasi bagaimana yang
kekhawatiran ibu dan keluarga menyebabkan timbulnya suatu
terhadap bayinya karena metode ini peristiwa tertentu (Notoadmojo, 2010 :
masih awam digunakan di Sragen. 47). Rancangan penelitian
Untuk itu, di wilayah puskesmas Sragen menggunakan Prospektif (Cohort),
metode lotus birth dilakukan dengan Penelitian ini adalah penelitian yang
pemotongan tali pusat minimal 2 jam bersifat melihat kedepan (forward
setelah bersalin tetapi ada juga yang looking), artinya penelitian dimulai dari
dilakukan sampai 24 jam. variabel penyebab atau factor resiko,
Sedangkan untuk studi kemudian diikuti akibatnya pada
pendahuluan bounding attachment waktu yang akan datang
pada ibu nifas hari ke 6 sebanyak 2 (Notoadmojo, 2010 : 27). Adapun
orang, hasilnya adalah 1 ibu nifas variabel independen dalam penelitian
tersebut melakukan lotus birth, terjadi ini adalah persalinan lotus birth,
adanya ikatan tali kasih sayang atau sedangkan variabel dependennya
terjadi bounding attachment pada ibu adalah lama pelepasan plasenta,
interaksi suara ibu ke bayi yang lama pelepasan tali pusat dan
membuat bayi tenang dan nyaman keberhasilan bounding attachment.
serta bayi berhenti menangis, bayi Populasi dalam penelitian ini adalah
juga terlihat lebih tenang dan tidur seluruh ibu bersalin di wilayah kerja
lebih nyenyak. Sedangkan, pada 1 ibu Puskesmas Sragen sejumlah 223 ibu
nifas tidak melakukan lotus birth, bersalin selama rentang periode bulan
dimana bounding attachment kurang Mei-Juni 2013. Adapun tehnik sampel
terbina dengan baik dimana bayi yang digunakan dalam penelitian ini
masih menangis saat dipeluk ibunya adalah cluster random sampling.
dan bayinya lebih merasanya nyaman Dengan jumlah sampel yang
dengan neneknya. digunakan sebanyak 30 responden
Dengan dasar tersebut peneliti yang memenuhi kriteria inklusi :
ingin meneliti tentang Pengaruh bersedia menjadi responden
Persalinan Lotus Birth Terhadap penelitian, hamil aterm 37-42 minggu,
Lamanya Pelepasan Placenta, berat badan lahir 2500-3500 gram.
Lamanya Pelepasan Tali Pusat dan Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Keberhasilan Bounding Attachment Puskesmas Sragen selama rentang
dengan tujuan untuk mengetahui ada periode Mei-Juni 2013. Proses
tidaknya pengaruh persalinan lotus pengumpulan data, peneliti dibantu
birth terhadap lama pelepasan oleh bidan. Untuk data primer berupa
plasenta, untuk mengetahui ada lembar observasi yang berisi data
tidaknya pengaruh persalinan lotus pengamatan secara langsung pada
birth terhadap lama pelepasan tali saat proses persalinan yang meliputi
pusat, untuk mengetahui ada tidaknya data berapa lama plasenta lepas
Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 50
(menit) dan keberhasilan bounding membandingkan antar kelompok,
attachment yang dinilai pada saat ibu dimana masing masing kelompoknya
setelah persalinan di ruang bersalin, 1 saling lepas (Tidak berhubungan
hari post partum dan 2 hari post antara satu dengan yang lainya) ini
partum. Adapun untuk data lama sering disebut dengan uji beda
pelepasan tali pusat berupa checklist dengan sample independent.(
yang diisi oleh responden yang akan Riwidikdo, 2010 : 79).
dikumpulkan kepada peneliti pada
kunjungan kedua masa nifas yaitu Rumus Uji T dua variabel adalah
pada hari ke tujuh setelah persalinan. sebagai berikut :
Pengolahan data yang dilakukan
dengan menggunakan uji statistik t-
test. Tapi sebelum dilakukan uji statistik
maka dilakukan uji normalitas data
untuk mengetahui apakah data
tersebut berdistribusi normal atau tidak, Penghitungan dilakukan dengan
dengan menggunakan rumus uji menggunakan SPSS release 16 for
kolmogrov smirnov. Dikatakan Windows. Dari penghitungan tersebut
berdistribusi normal bila value lebih apabila Ho ditolak dan value nilai
dari 0,05 (>0,05), bila nilai value 0,05 berarti ada perbedaan lamanya
kurang dari 0,05 (< 0,05) berarti data pelepasan plasenta antara
tidak normal. Dari hasil uji Kolmogrov dengan persalinan
Smirnov untuk pelepasan plasenta konvensional. Jika Ho diterima dan
didapatkan nilai value sebesar 0,833 value > 0,05 berarti tidak ada
> 0.05 sehingga data berdistribusi perbedaan lamanya pelepasan
normal. Sedangkan untuk pelepasan plasenta antara lotus birth dengan
tali pusat didapatkan nilai value persalinan konvensional.
sebesar 0,909 > 0.05 sehingga data
berdistribusi normal. Langkah HASIL PENELITIAN
selanjutnya adalah pengolahan data 1. Karakteristik Responden
yang dilakukan dengan komputerisasi Karakteristik Frekuensi Prosentase
menggunakan uji statistik t-test dua Responden
sample. Statistik parameter ini Umur Ibu :
- 20-30 tahun 24 80 %
digunakan untuk menguji hipotesis - > 30 tahun 6 20 %
komparatif dua sample yang Pendidikan Ibu :
berkolerasi dan datanya berbentuk - Dasar 17 56,67 %
rasio. Uji beda untuk mengetahui - Menengah 12 40 %
- PT 1 3,33 %
perbedaan lama pelepasan plasenta
Paritas :
antara persalinan lotus birth dengan - Primigravida 11 36,67 %
persalinan konvensional. Uji beda untuk - Multigravida 19 63,33 %

2. Distribusi frekuensi hasil penelitian


Lama pelepasan tali
Lama pelepasan plasenta Keberhasilan Bounding
pusat
4-6 7-9 10-12 13-15 3-4 5-6 7-8 sangat
negatif positif
Karakteristik Ibu menit menit menit menit hari hari hari positif
L N L N L N L N L N L N L N L N L N L N

3 0 7 4 3 6 2 5 7 3 8 9 0 3 0 5 11 10 4 0
Umur Ibu
- 20-30 tahun 2 0 5 3 3 4 2 5 6 2 6 7 0 2 0 5 8 8 4 0
- > 30 tahun 1 0 2 1 0 2 0 0 1 0 2 2 0 1 0 0 3 2 0 0
Pendidikan Ibu
- Dasar 0 0 4 2 3 4 2 2 4 3 5 4 0 1 0 2 7 6 2 0
- Menengah 2 0 3 2 0 2 0 3 3 0 2 5 0 2 0 3 3 4 2 0

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 51


- PT 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Paritas
- Primipara 1 0 2 2 0 1 1 4 1 2 3 4 0 1 0 3 3 4 1 0
- Multipara 2 0 5 2 3 5 1 1 6 1 5 5 0 2 0 2 8 6 3 0

3. Hasil Uji T-test


a. Lama Pelepasan Plasenta
t-test for Equality of Means
Levene's Test for
95% Confidence
Equality of
Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the
Variances T Df
tailed) Difference Difference Difference
F Sig. Lower Upper
-
.640 .430 28 .032 -2.200 .977 -4.201 .-199
2.252

1) Harga F hitung untuk uji Metode Lotus Birth dengan


Levenes Tes for Equality persalinan Konvensional
Varians atau uji homogenitas 3) Selisih mean dari data lama
diperoleh harga F hitung pelepasan plasenta antara
sebesar 0,640 dengan nilai persalinan dengan lotus birth
value 0,430. Karena harga dan persalinan Konvenssional
value > 0,05, maka bahwa adalah -2,200 ini hasil dari
kedua kelompok data selisih mean Persalinan
memiliki varians yang dengan Lotus Birth sebesar
homogen. 8,80 menit dengan mean
2) Harga t tes untuk uji beda persalinan konvensional
kedua kelompok penelitian sebesar 11,00 menit
sebesar 2,252 dengan 4) 95% Confidence interval of
signifikansi sebesar 0,032. the difference adalah rentang
Karena harga value sebesar nilai perbedaan yang
0,032 < 0,05, maka Ho ditolak. ditolensi. Pada penelitian ini
Dengan demikian dapat menggunakan taraf
disimpulkan bahwa terdapat kepercayaan 95%, rentang
perbedaan lama pelepasan selisih lama pelepasan
plasenta antara kelompok plasenta dari -4,201 sampai -
0,199.

b. Lama Pelepasan Tali Pusat


t-test for Equality of Means
Levene's Test for
95% Confidence
Equality of
Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the
Variances T Df
tailed) Difference Difference Difference
F Sig. Lower Upper
-
.002 .962 28 .047 -0.8 .385 -1.588 -0.012
2.080

1) Harga F hitung untuk uji data memiliki varians


Levenes Tes for Equality yang homogen.
Varians atau uji 2) Harga t tes untuk uji beda
homogenitas diperoleh kedua kelompok
harga F hitung sebesar penelitian sebesar -2,080
0,002 dengan signifikansi dengan p value sebesar
0,962. Karena harga 0,047 < nilai alpha 0,05
signifikansi > 0,05 maka maka Ho ditolak. Dengan
bahwa kedua kelompok demikian dapat
Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 52
disimpulkan bahwa pada ditoleransi menggunakan
taraf signifikan 0,05 taraf kepercayaan 95%.
terdapat perbedaan Hasilnya bahwa rentang
lama pelepasan tali pusat selisih lama pelepasan tali
antara metode pusat metode Lotus Birth
persalinan Lotus Birth dengan persalinan
dengan Persalinan Konvensional adalah
Konvensional. antara -1,588 sampai -
3) Harga rentang nilai 0,012.
perbedaan yang

c. Keberhasilan Bounding Attachment


t-test for Equality of Means
Levene's Test for
95% Confidence
Equality of
Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the
Variances T Df
tailed) Difference Difference Difference
F Sig. Lower Upper
4.419 .045 3.768 28 .001 2.444 .385 1.101 3.786

1) Harga F hitung untuk uji metode Lotus Birth


Levenes Tes for Equality dengan persalinan
Varians atau uji Konvensional adalah
homogenitas diperoleh antara 1.101 sampai 3.786
harga F hitung sebesar dengan nilai 2.444.
4.419 dengan signifikansi
0,045. Karena harga PEMBAHASAN
signifikansi < 0,05 maka Berdasarkan hasil analisis dapat
bahwa kedua kelompok disimpulkan bahwa ada perbedaan
data memiliki varians yang signifikan pada pelepasan
yang berbeda-beda. plasenta antara metode Lotus Birth
2) Harga t tes untuk uji beda dengan metode Konvensional pada
kedua kelompok ibu bersalin di wilayah Puskesmas
penelitian sebesar 3.763 Sragen. Untuk proses Manajemen Aktif
(3.763 > 1.699) dengan p Kala III untuk kedua metode tidak ada
value sebesar 0,001. Untuk perbedaan sama sekali, hanya pada
uji 2 sisi sehingga 0.001/2 = saat pemotongan tali pusatnya yang
0.025 dimana 0.0005 < berbeda. Hal ini juga ditunjukkan dari
0.025. Dengan demikian nilai t hitung 2,252 dengan value
dapat disimpulkan 0,032 < 0,05. Dengan rentang selisih
bahwa pada taraf dari -4,201 sampai -0,199. Dimana
signifikan 0,025 terdapat sebagian besar responden dalam
perbedaan keberhasilan kategori lama pelepasan plasenta
bounding attachment antara 7-9 menit sebanyak 11
antara metode responden (36,66 %), yang dibagi
persalinan Lotus Birth dalam kelompok metode Lotus Birth 7
dengan Persalinan responden dan kelompok metode
Konvensional. Konvensional 4 responden, karena
3) Harga rentang nilai teridentifikasi ada 5 responden pada
perbedaan yang kelompok metode Lotus Birth dan 2
ditoleransi menggunakan responden pada kelompok metode
taraf kepercayaan 95%. Konvensional yang paritasnya
Hasilnya bahwa rentang multipara, sehingga ada kemungkinan
selisih keberhasilan waktu yang dibutuhkan lebih cepat.
bounding attachment Adapun untuk kategori lama
Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 53
pelepasan plasenta antara 10-12 yang berukuran lebih besar pada
menit sebanyak 9 responden (30 %), kelompok metode Lotus Birth, sehingga
yang dibagi dalam kelompok metode jangka waktu yang dibutuhkan sedikit
Lotus Birth 3 responden dan kelompok lebih lama. Adapun untuk kategori
metode Konvensional 6 responden, lama pelepasan tali pusat antara 3-4
karena teridentifikasi responden hari sebanyak 10 responden (33,33 %),
berada dalam rentang usia terbanyak yang dibagi dalam kelompok metode
20-30 tahun dengan paritas multipara. Lotus Birth 7 responden dan kelompok
Adapun untuk kategori lama metode Konvensional 3 responden,
pelepasan plasenta antara 13-15 karena sehubungan dengan cara
menit sebanyak 7 responden (23,33 %), perawatan tali pusatnya yang
yang dibagi dalam kelompok metode menggunakan 2 metode yaitu dengan
Lotus Birth 2 responden dan kelompok kassa kering (9 responden), kassa
metode Konvensional 5 responden, basah (1 responden), sehingga jangka
karena teridentifikasi ada 4 responden waktu yang dibutuhkan lebih cepat.
pada kelompok metode Konvensional Sedangkan untuk kategori lama
dan 1 responden pada kelompok pelepasan tali pusat antara 7-8 hari
metode Lotus Birth yang paritasnya sebanyak 3 responden (10 %)
primipara, sehingga ada kemungkinan semuanya berada dalam kelompok
waktu dibutuhkan lebih lama. metode Konvensional, karena adanya
Sedangkan untuk kategori lama intervensi pengkleman tali pusat
pelepasan plasenta antara 4-6 menit secara dini sehingga kemungkinan
sebanyak 3 responden (10 %) menyebabkan jangka waktu yang
semuanya berada dalam kelompok dibutuhkan lebih lama.
metode Lotus Birth, karena Berdasarkan hasil analisis dapat
teridentifikasi 1 responden dengan disimpulkan bahwa ada perbedaan
paritas primipara dan 2 responden yang signifikan pada keberhasilan
dengan paritas multipara, dimana Bounding Attachment antara metode
waktu yang dibutuhkan dalam proses Lotus Birth dengan metode
pelepasan plasenta lebih cepat. Konvensional pada ibu bersalin di
Berdasarkan hasil analisis dapat wilayah Puskesmas Sragen. Hal ini juga
disimpulkan bahwa ada perbedaan ditunjukkan dari nilai t hitung 3,763
yang signifikan pada pelepasan tali dengan value 0,0005 < 0,025.
pusat antara metode Lotus Birth Dengan perbedaan rata-rata 2,444
dengan metode Konvensional pada dari rentang nilai 1,101 sampai 3,786.
ibu bersalin di wilayah Puskesmas Dimana sebagian besar responden
Sragen. Hal ini juga ditunjukkan dari dalam kategori Bounding Attachment
nilai t hitung -2,080 dengan value yang positif sebanyak 21 responden
0,047 < 0,05. Dengan rentang selisih (70 %) yang dibagi dalam kelompok
antara -1,588 sampai -0,012. Dimana metode Lotus Birth 11 responden dan
sebagian besar responden dalam kelompok metode Konvensional 10
kategori lama pelepasan tali pusat responden, karena pada saat proses
antara 5-6 hari sebanyak 17 responden persalinan antara ibu dan bayi tidak
(56,66 %), yang dibagi dalam segera dipisahkan dan ibu dapat
kelompok metode Lotus Birth 8 melihat bayinya untuk mengetahui
responden dan kelompok metode bahwa bayinya dalam kondisi yang
Konvensional 9 responden, karena baik tanpa adanya trauma sehingga
sehubungan dengan cara perawatan ibu merasa tenang. Adapun untuk
tali pusatnya yang menggunakan 2 kategori sangat positif sebanyak 4
metode yaitu dengan kassa basah (6 responden (13,33 %) semuanya berada
responden) dan kassa kering (11 dalam kelompok metode Lotus Birth,
responden), serta ada kondisi berat karena sehubungan dengan tali pusat
badan lahir antara 3500-3800 gram (4 yang belum dipotong dari plasentanya
responden) dan kotiledon tali pusat sehingga ibu selalu berada di dekat
Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 54
bayinya dan merasa tenang ditunjukkan dari nilai t hitung -2,080
mengetahui bayinya dalam kondisi dengan value 0,047 < 0,05
yang baik tanpa adanya trauma. sehingga ada perbedaan yang
Sedangkan untuk kategori negative signifikan antara metode Lotus
sebanyak 5 responden (16,66 %) Birth dengan metode
semuanya berada dalam kelompok Konvensional terhadap lama
metode Konvensional karena pelepasan tali pusat.
kurangnya support dalam proses 3. Keberhasilan Bounding
persalinan dan begitu lahir bayi Attachment pada metode Lotus
langsung dipisahkan dari ibunya untuk Birth dengan rata-rata 9,89.
diperlihatkan pada anggota keluarga Keberhasilan Bounding
yang lain sehingga ibu dan bayi tidak Attachment pada metode
dapat berinteraksi dengan baik. Konvensional dengan rata-rata
7,45. Keberhasilan Bounding
PENUTUP Attachment pada metode Lotus
Kesimpulan Birth lebih baik dibandingkan
1. Lama pelepasan plasenta dengan dengan metode Konvensional jika
metode Lotus Birth paling cepat 4 dilihat dari rata-rata kedua
menit dan paling lama 14 menit kelompok. Hal ini juga ditunjukkan
dengan rata-rata pelepasan dari nilai t hitung 3,763 dengan
plasenta sebesar 8,8 menit. Lama value 0,0005 < 0,025 sehingga ada
pelepasan plasenta dengan perbedaan yang signifikan antara
metode Konvensional paling metode Lotus Birth dengan
cepat 8 menit dan paling lama 15 metode Konvensional terhadap
menit dengan rata-rata keberhasilan Bounding
pelepasan plasenta sebesar 11 Attachment.
menit. Pelepasan plasenta pada
metode Lotus Birth lebih cepat Saran
dibandingkan dengan metode 1. Bagi Bidan
Konvensional jika dilihat dari rata- Diharapkan mampu untuk
rata kedua kelompok. Hal ini juga menerapkan metode persalinan
ditunjukkan dari nilai t hitung 2,252 Lotus Birth karena membawa
dengan value 0,032 < 0,05 dampak yang positif dalam proses
sehingga ada perbedaan yang persalinan, antara lain waktu
signifikan antara metode Lotus pelepasan plasenta lebih singkat
Birth dengan metode 4-14 menit, pelepasan tali pusat
Konvensional terhadap lama lebih cepat 3-6 hari, dan
pelepasan plasenta. keberhasilan bounding
2. Lama pelepasan tali pusat attachment yang lebih baik
dengan metode Lotus Birth paling dengan skor rata-rata 9,89.
cepat 3 hari dan paling lama 6 2. Bagi Ibu dan Masyarakat
hari dengan rata-rata pelepasan Diharapkan mau untuk menerima
tali pusat sebesar 4,67 hari (4 hari, metode terkini dalam proses
16 jam). Lama pelepasan tali persalinan sehingga membuat ibu
pusat dengan metode dan keluarga lebih nyaman dan
Konvensional paling cepat 4 hari bisa mengurangi resiko terjadinya
dan paling lama 7 hari dengan komplikasi persalinan.
rata-rata pelepasan tali pusat 3. Bagi Peneliti
sebesar 5,47 hari (5 hari, 11 jam). Diharapkan untuk terus
Pelepasan plasenta pada metode melanjutkan proses penelitian
Lotus Birth lebih cepat lebih lanjut tentang metode
dibandingkan dengan metode persalinan lotus birth yang tidak
Konvensional jika dilihat dari rata- menutup kemungkinan terhadap
rata kedua kelompok. Hal ini juga proses persalinan metode gentle
Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 55
birth yang lainnya, sehingga Sastroasmoro, S. 2008. Dasar-dasar
membuka wawasan baru dalam Metodologi Penelitian Klinis. Edisi :
ilmu pengetahuan dan teknologi. Tiga. Jakarta : Sagung Seto.
Sodikin. 2009. Perawatan Tali Pusat.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta : EGC.
Aprilia, Yesie. Brenda Liynn Ritchmond. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
2011. Gentle Birth. Jakarta : PT. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Gramedia. Cetakan 8. Bandung : Alfabeta.
Baety, A. N. 2011. Biologi Reproduksi ____________, 2010. Statistika untuk
Kehamilan dan Persalinan Edisi I. Penelitian. Cetakan 16.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Bandung : Alfabeta.
Cunningham. 2005. Obstetri Williams. Utami. 2010. Perbedaan Lama Lepas
Jakarta : EGC. Tali Pusat Perawatan dengan
Depkes, Jateng. 2012. Panduan HKN Menggunakan Kassa Steril
ke-48. Jawa Tengah. Dibandingkan dengan
Depkes RI. 2008. Asuhan Persalinan Menggunakan Kassa Alkohol.
Normal. JNPK-KR. Jakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret
Estiwidani, D, Meilani N, Widyasih H, Surakarta.
Widyastuti Y. 2008. Konsep Varney H, Kriebs JM, Gegor CL. 2008.
Kebidanan. Yogyakarta : Buku Ajar Asuhan Kebidanan.
Fitramaya. Jakarta : EGC.
Farrer. 2005. Perawatan Maternitas. Waspodo. 2007. Buku Acuan Nasional
Jakarta : EGC. Pelayanan Kesehatan Maternal
Hapsari. Perawatan dan Pemotongan dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.
Tali Pusat. Tersedia dalam Wiknjosastro H. 2006. Ilmu Kebidanan.
http://superbidanhapsari. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
wordpress.com (Diakses 4 April ___________, Hipnobirthing. [serial
2013). online] 2003. Available from: URL:
Hutahean, Serri. 2009. Asuhan http://www.hypno-
Keperawatan dalam Maternitas birthing.web.id/?page_id=3,
dan Ginekologi. Jakarta : Trans Diakses 31 maret 2013.
Info Media. ____________, Bedah Caesar. [serial
Manuaba, IGB. 2010. Ilmu Kebidanan, online] 2010. Available from: URL:
Penyakit Kandungan dan http://id.wikipedia.org/wiki/Beda
Keluarga Berencana untuk h_caesar. Diperoleh tanggal 31
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. maret 2013.
Notoatmodjo. 2005. Metodologi ____________, Persalinan di Air Berisiko
Penelitian Kesehatan. Jakarta : pada Bayi. [serial online] 2009.
Rineka Cipta. Available from:
Paisal. 2008. Perawatan tali pusat. URL:http://kesehatan.kompas.com/rea
Available at d/2009/08/01/14353411/Persalinan.di.Ai
http://ereasoft.files.wordpress.co r.Berisiko.pada.Bayi, Diakses tanggal 31
m. Download 21 April 2013 maret 2013.
Sadler. 2000. Embriologi Kedokteran
Langman. Jakarta : EGC.

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 56

Anda mungkin juga menyukai