PENDAHULUAN
Ada beberapa pengertian dari kehamilan kembar, diantaranya ada yang yang
mendefinisikan kehamilan gemellimerupakan suatu istilah yang digunakan apabila
terdapat lebih dari satu janin di dalam rongga uterus. Twins menggambarkan dua
janin dan triplet menggambarkan 3 janin dan seterusnya (Liu, 2011: 283). Sumber
lain mengatakan bahwa kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin
atau lebih (Pudiastuti, 2012).
Pada umumnya kehamilan dan persalinan memiliki resiko bagi ibu dan
maupun janin. Pada kehamilan multipel atau gemelliresiko yang dapat terjadi pada
ibu dengan kehamilan gemelliatau kembar diantaranya preeklampsia, anemia akibat
peningkatan kebutuhan janin terhadap zat besi dua kali lebih tinggi, perdarahan
antepartum, persalinan, post partum, serta terjadinya solusioplasenta. Sedangkan
mortalitas perinatal mencapai enam kali lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan
tunggal. Resiko yang dapat terjadi pada janin kembar diantaranya kelainan plasenta,
insersi tali pusat, kelainan perkembangan, kembar siam, lilitan tali pusat, kelahiran
preterem, resiko prolapstali pusat, dan kematian salah satu atau kedua janin.
(Woodward dkk, 2012: 95-96).
Angka kejadian kesakitan dan kematian ibu pada kehamilan kembar jauh
lebih tinggi dibanding dengan kehamilan tunggal yaitu 2,5 kali lipat dari kehamilan
tunggal. Sedangkan angka kematian perinatal pada bayi kembar adalah 3-4 kali lebih
besar dibanding bayi tunggal, akibat prematuritas dan kesulitan-kesulitan lainnya
(NICE, 2011:6).
Kematian ibu pada saat ini masih menjadi masalah kesehatan reproduksi yang
sangat penting di Indonesia. Indikator kesehatan yang menggambarkan tingkat
kesehatan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB). Disamping itu AKI merupakan tolok ukur untuk menilai keadaan
pelayanan obstetrik di suatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti sistem pelayanan
obstetrik belum sempurna, sehingga memerlukan perbaikan (Profil Kesehatan
Indonesia, 2015). Menurut laporan World Health Organization(WHO) AKI di dunia
masih tinggi, dan Indonesia berada di posisi teratas dengan jumlah kematian ibu
tertinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang lain. AKI di dunia tahun
2014 yaitu 289.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa negara memiliki
AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Saharan 179.000 jiwa, Asia Selatan 69.000
jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia
Tenggara dimana Indonesia yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per
100.000 kelahiran hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per
100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2014).
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, AKI di Indonesia pada tahun
2012 meningkat tajam menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan milenium
dalam target MDGs pada 2015 adalah AKI dapat diturunkan menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup. Namun, berdasarkan data yang didapat AKI pada tahun
2015 sebanyak 305 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini sangat jauh dari target
MDGs. (Profil Kesehatan Indonesia, 2015: 104).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus
yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Diagnosa Medis Persalinan
Gemilli di Ruang Obygn Rumah Sakit Premier Surabaya”.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada Ny.D dengan Diagnosa Medis
Persalinan Gemilli di Ruang Obygn Rumah Sakit Premier Surabaya”.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Seminar ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Ny.D
dengan Diagnosa Medis Persalinan Gemilli di Ruang Obygn Rumah Sakit Premier
Surabaya”.
1.3.2 Tujuan Khusus