Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan kebidanan salah

satunya adalah asuhan berkesinambungan atau Continuity of Care meliputi dari

asuhan kehamilan, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Kehamilan merupakan

suatu proses yang alamiah, agar proses alamiah tersebut berjalan dengan baik

serta tidak berkembang menjadi keadaan yang patologis maka setiap ibu hamil

harus mendapatkan asuhan kehamilan secara komprehensif dan

berkesinambungan termasuk pada deteksi dini terhadap komplikasi yang

mungkin dapat terjadi. (Kemenkes, 2013).

Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi

(mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada

pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara

yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli, bimbingan, monitor dan pendidikan

berpusat pada perempuan, asuhan berkesinambungan sesuai keinginan dan tidak

otoriter serta menghormati pilihan perempuan. (Kepmenkes 369, 2007)

Menurut Kementerian kesehatan RI, Indonesia memiliki target SDGs

yang salah satu tujuannya yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)

dari102/100.000 menjadi 70/100.000 Kelahiran Hidup (KH) pada tahun 2030,

namun berdasarkan survey SDKI 2012, AKI di Indonesia mencapai 359 per

100.000 KH (Kemenkes, 2015). Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten

1
2

Subang tahun 2011 jumlah Angka Kematian Ibu tahun 2011 sebanyak 21 kasus

dengan penyebab kematiannya adalah eklamsi/preeklamsi (PEB) 52,3%,

perdarahan 28,5%, dekomp 14,2%, dan emboli ketuban 4,76% (Dinas Kesehatan

Kabupaten Subang, 2011)

Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, anemia merupakan

salah satu risiko kematian ibu, kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah

(BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu, keguguran dan kelahiran prematur.

Selain itu, anemia pada kehamilan menjadi salah satu faktor langsung yang

memperngaruhi AKI di Kabupaten Subang. (Dinas Kesehatan Kabupaten

Subang, 2011)

Menurut hasil Riskesdas (2013) Kelompok ibu hamil (bumil) merupakan

salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami anemia, meskipun anemia

yang dialami umumnya merupakan anemia relatif akibat perubahan fisiologis

tubuh selama kehamilan.

Dalam penelitiannya Hidayah dan Anasari (2012) menunjukkan bahwa

sebagian besar ibu hamil patuh mengkonsumsi tablet Fe karena dipengaruhi oleh

pengetahuan ibu hamil yang baik tentang tablet Fe. Pengetahuan tersebut

menghasilkan kesadaran bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe secara

teratur selama kehamilannya.

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat

ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus

immaturus, partus prematur), gangguan proses persalinan (inersia, atonia, partus

lama, perdarahan), gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan
3

terhadap infeksi dan stres, produksi ASI rendah), dan gangguan janin (abortus,

dismaturus, mikrosomi, BBLR, kemaatian perinatal, dll) (Rukiyah, 2010).

Percepatan involusi uterus dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

mobilisasi dini, usia, paritas, senam nifas, status gizi, dan inisiasi menyusui dini.

Mobilisasi dini dapat memperlancar pengeluaran lochea sehingga dapat

mempercepat proses kembalinya alat kandungan seperti sebelum hamil yang

ditandai dengan penurunan tinggi fundus uteri. Hal ini sejalan dengan

penelitiannya Prihartini (2014) data di Paviliun Melati RSUD Jombang, dari 10

ibu post partum 60% ibu sudah melakukan mobilisasi dini dan 40% ibu tidak

melakukan mobilisasi dini. Menurut hasil penelitian Esyuananik & Laili (2012)

menyatakan bahwa mobilisasi dini memperlancar pengeluaran lochea sehingga

mempercepat involusi uterus dan tidak menyebabkan perdarahan yang

abnormal. Apabila ibu melakukan mobilisasi dini dengan baik, maka akan

berpengaruh terhadap percepatan proses involusi dan tidak akan menyebabkan

terjadinya sub involusi pada ibu postpartum.

Sebelum dilakukan mobilisasi dini ibu nifas belum mengalami

penurunan TFU. Setelah dilakukan mobilisasi dini ibu nifas mengalami

penurunan TFU secara bertahap dan mengembalikan organ-organ dalam ke

bentuk semula seperti sebelum hamil (Prihartini, 2014).

Kebanyakan ibu tidak melakukan mobilisasi dini dikarenakan ibu takut,

malas dan merasa capek setelah melahirkan. Padahal mobilisasi dini dapat

membantu menurunkan Tinggi Fundus Uteri secara bertahap. Dengan bergerak,

hal ini akan mencegah kekakuan otot dan sendi sehingga juga mengurangi nyeri,
4

menjamin kelancaran peredaran darah, memperbaiki pengaturan metabolisme

tubuh, mengembalikan kerja fisiologis organ-organ vital yang pada akhirnya

justru akan mempercepat penyembuhan luka.

Melihat pentingnya dari mobilisasi dini, penulis tertarik untuk

menerapkan mobilisasi dini untuk mempercepat penurunan tinggi fundus uteri.

Selain itu, penulis menyadari bahwa anemia merupakan masalah yang perlu

penanganan yang tepat agar mencegah terjadinya komplikasi. Berdasarkan

uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus “Asuhan

Kebidanan Komprehensif pada Ny. S dengan Anemia dan Penerapan Mobilisasi

Dini di BPM Bidan I Subang Tahun 2017”

B. Perumusan Masalah

“Bagaimana pelaksanaan “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S dengan

Anemia dan Penerapan Mobilisasi Dini di BPM Bidan I Subang Tahun 2017?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menerapkan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S dengan Anemia

dan Penerapan Mobilisasi Dini di BPM Bidan I Subang Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan anemia

ringan.

b. Melakukan asuhan kebidanan pada masa persalinan.


5

c. Melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas dan penerapan mobilisasi

dini.

d. Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Hasil studi kasus ini dapat dijadikan pertimbangan masukan untuk

menambah wawasan mengenai asuhan kebidanan secara komprehensif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Lahan Praktik

Menjadi acuan untuk dapat mempertahankan mutu pelayanan terutama

dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif.

b. Bagi Klien

Menambah pengetahuan dan mendapatkan asuhan secara komprehensif

selama masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.

c. Bagi Institusi

Menjadi bahan masukan bagi pihak pendidikan untuk menambah bacaan

di perpustakaan yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa kebidanan

dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai