Anda di halaman 1dari 9

PIJAT OKSITOSIN DAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP KELANCARAN

PENGELUARAN ASI PADA IBU NIFAS

1 1
Hotmaria Julia Dolok Saribu , Wasis Pujiati
1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau
Email : hotmaria_joelya@yahoo.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Pada masa nifas ibu terjadi pengeluaran ASI, merupakan suatu proses
perlepasan hormon oksitosin untuk mengalirkan air susu yang sudah diproduksi melalui saluran
dalam payudara. Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara
merupakan organ esensial penghasil ASI pada bayi. Faktor kelancaran ASI selain diberikannya
perawatan payudara yang berkembang salah satunya dalam memicu pengeluaran hormon
oksitosin yaitu melalui pijat oksitosin yang dilakukan pada ibu masa nifas dan menyusui.
Tujuan: Mengetahui efektifitas pijat oksitosin dengan perawatan payudara terhadap kelancaran
pengeluaran ASI.
Metode:Penelitian ini menggunakan metode penelitian pra-eksperimen dengan rancangan one
group pretest posttest yaitu rancangan tanpa kelompok pembanding (kontrol) tetapi sudah
dilakukan observasi pertama (Pretest) yang memungkinkan menguji perubahan – perubahan
yang terjadi setelah adanya eksperimen. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas di
RB Kasih Murni Kelurahan Batu IX Kota Tanjungpinang yang berjumlah 36 orang. Pada
penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara Non Random dengan cara
Consecutive Sampling. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Test.
Hasil : Uji Wilcoxon pada perawatan payudara menunjukkan bahwa p value < α (0,001 <0,05),
sedangkan pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu nifas memiliki nilai p value 0,000.
Kesimpulan : Pijat Oksitosin lebih efektif terhadap kelancaran pengeluaran ASI.

Kata Kunci : Perawatan Payudara, Pijat Oksitosin, Masa Nifas, ASI

PENDAHULUAN nifas terbagi atas empat, yaitu lochea rubra/


Masa nifas atau masa puerperium kruenta, lochea sanguinolenta, lochea
adalah masa setelah persalinan selesai serosa, lochea alba (Maritalia, 2012).
sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama Data ibu post partum normal yang di
masa nifas, organ reproduksi secara dapat dari Dinas Kesehatan Kota
perlahan akan mengalami perubahan Tanjungpinang pada Tahun 2014 berjumlah
seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan 5.733 dengan persentasi 90,44 % dan
organ reproduksi ini disebut involusi. Pada Tahun 2015 dari Januari sampai Juni
masa nifas terdapat tiga tahapan yaitu berjumlah 2.754 dengan persentasi 41,3 %.
puerperium, masa puerperium intermedial, Data ibu post partum normal di Rumkital Dr.
masa remote puerperium (Martalia, 2012). Midiyato S pada Tahun 2014 pada bulan
Perubahan fisiologis yang khas pada masa Januari berjumlah 59 Jiwa. Data ibu post
nifas ini yaitu pada vagina karena pada partum normal di RSUD Tanjungpinang
vagina berfungsi sebagai saluran tempat tahun 2014 berjumlah 362 jiwa. Data ibu
keluarnya sekret yang berasal daari cavum post partum normal di RSUD Provinsi Kepri
uteri selama masa nifas yang disebut Tanjungpinang berjumlah 267 jiwa.
lochea. Karakteristik lochea dalam masa

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 11


HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
Pada Ibu Nifas

Pada masa nifas ibu terjadi uterus sehingga mengurangi perdarahan


pengeluaran ASI merupakan suatu proses pasca melahirkan.
perlepasan hormon oksitosin untuk Perhatian terhadap upaya penurunan
mengalirkan air susu yang sudah angka kematian neonatal (0-28 hari)
diproduksi melalui saluran dalam payudara. menjadi penting karena kematian neonatal
Menurut Utami (2005), ASI eksklusif memberi kontribusi terhadap 56% kematian
dikatakan sebagai pemberian ASI secara bayi. Hasil Riskesdas 2013 menyatakan
eksklusif saja, tanpa tambahan cairan bahwa persentase proses mulai mendapat
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, ASI kurang dari satu jam, IMD (insiasi
air putih, dan tanpa tambahan makanan menyusu dini) pada anak umur 0-23 bulan
padat seperti pisang, papaya, bubur susu, di Indonesia pada tahun 2013 sebesar
biscuit, bubur nasi dan tim. Manfaat 34,5%. Persentase proses mulai mendapat
pemberian ASI adalah untuk melindungi ASI antara 1–6 jam sebesar 35,2%,
bayi dari infeksi karena mengandung persentase proses mulai mendapat ASI
antibody, makanan dengan gizi yang antara 7-23 jam sebesar 3,7%, sedangkan
komplit dan sempurna bagi bayi, bayi tidak persentase proses mulai mendapat ASI
mudah terkena diare, kolik, alergi dan antara 24-47 jam sebesar 13,0% dan
eksim, murah dan ekonomis, sebagai KB persentase proses mulai mendapat ASI
alamiah bagi ibunya, mempercepat involusi lebih dari 47 jam sebesar 13,7%.
uterus, menumbuhkan rasa kasih sayang Berdasarkan data yang diperoleh dari
antara ibu dan anak, mencegah kanker Dinas Kesehatan Provinsi Kota
payudara. Tanjungpinang, pada tahun 2013 jumlah
Persentase pemberian ASI eksklusif ibu hamil 64. 389 jiwa. Dengan jumlah
pada bayi 0-6 bulan di Indonesia pada kunjungan pertama ibu hamil (K1) 62.138
tahun 2013 sebesar 54,3%, sedikit jiwa (96,5%). Kunjungan ke empat ibu
meningkat bila dibandingkan dengan tahun hamil (K4) 58.743 jiwa (91,23%). Pada
2012 yang sebesar 48,6%. Menyusu sejak tahun 2012 bayi yang mendapatkan ASI
dini mempunyai dampak yang positif baik eksklusif berjumlah 42,51 % dan terjadi
bagi ibu maupun bayinya, bagi bayi peningkatan pada tahun 2013 menjadi 48,
kehangatan saat menyusu dapat 81%.
menurunkan risiko kematian karena Perawat seharusnya tidak hanya bisa
hipothermi (kedinginan). Selain itu, berperan memberikan pelayanan
menjadikan bayi lebih kebal dari bakteri lain kesehatan yang bersifat kuratif, tetapi
di lingkungan karena memperoleh mereka juga dituntut memberdayakan ibu
kolostrum yang penting untuk dalam usaha yang bersifat preventif.
kelangsungan hidupnya. Sedangkan bagi Perawatan payudara merupakan salah satu
ibu, manfaat menyusui dapat mengurangi bagian penting yang harus diperhatikan
morbiditas dan mortalitas karena proses sebagai persiapan untuk menyusui
menyusui akan merangsang kontraksi nantinya, hal ini dikarenakan payudara

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 12


HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
Pada Ibu Nifas

merupakan organ esensial penghasil ASI merangsang refleks oksitosin, pijat


pada bayi. oksitosin juga memilki manfaat lain, yaitu
Riksani (2012) mengatakan demi mengurangi pembengkakan payudara
keberlangsungan proses menyusui, (engorgement), mengurangi sumbatan ASI
payudara harus dirawat dengan baik dan (plugged/ milk duct), dan membantu
tepat agar terhindar dari gangguan serta mempertahankan produksi ASI ketika ibu
penyakit yang mungkin akan menimpa ibu dan bayi sakit.
selama proses menyusui. Selain akan METODE
membuat payudara indah kembali, Penelitian ini menggunakan metode
perawatan yang benar dan dilakukan penelitian pra-eksperimen dengan
secara teratur akan memudahkan bayi saat rancangan one group pretest posttest yaitu
menyusu, merangsang produksi ASI, dan rancangan tanpa kelompok pembanding
mencegah payudara terluka selama proses (kontrol) tetapi sudah dilakukan observasi
menyusui. Perawatan payudara selama pertama (Pretest) yang memungkinkan
kehamilan adalah suatu bagian yang harus menguji perubahan – perubahan yang
diperhatikan dan dilakukan sebagai terjadi setelah adanya eksperimen
persiapan para wanita/ ibu hamil untuk (Notoatmodjo, 2010). Populasi pada
menyusui nantinya. Karena dengan penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas di RB
melakukan perawatan payudara saat hamil Kasih Murni Kelurahan Batu IX Kota
maka ASI akan keluar dengan lancar Tanjungpinang yang berjumlah 36 orang.
(Fagus, 2012). Pada penelitian ini menggunakan teknik
Faktor perawatan payudara yang pengambilan sampel secara Non Random
berkembang salah satunya dalam memicu dengan cara Consecutive Sampling dengan
pengeluaran hormon oksitosin melalui pijat jumlah sampel 32 orang.
oksitosin yang dilakukan pada ibu masa HASIL
nifas dan menyusui. Pijat oksitosin Pada bagian ini akan disajikan hasil
merupakan salah satu solusi untuk dari penelitian tentang “Analisis mengetahui
mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. keefektifitasan Pijat Oksitosin dan
Pijat oksitosin adalah pemijatan pada Perawatan Payudara terhadap kelancaran
sepanjang kedua sisi tulang belakang. pengeluaran ASI pada ibu nifas”.
Pijatan ini dilakukan untuk merangsang 1. Analisis Univariat
refleks oksitosin atau refleks pengeluaran a. Distribusi Frekuensi Kelancaran
ASI. Ibu yang menerima pijat oksitosin akan Pengeluaran ASI Pada Kelompok
merasa lebih rileks (F.B Monika, 2014). Perawatan Payudara Sebelum dan
Menurut Depkes RI (2007) Selain Sesudah Diberikan Perawatan
memberikan kenyamanan pada ibu dan Payudara di RB Kasih Murni

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 13


HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
Pada Ibu Nifas

14 87,5%
75%
12
10
8
LEBIH LANCAR
6
25% KURANG LANCAR
4 18,75%
2
0
PRE TEST POST TEST

Gambar 1. Distribusi Frekuensi Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Kelompok Perawatan


Payudara Sebelum dan Sesudah Diberikan Perawatan Payudara

Gambar 1 menunjukkan bahwa sebagian b. Distribusi Frekuensi Kelancaran


besar pengeluaran ASI responden kurang Pengeluaran ASI Pada Kelompok Pijat
lancar yaitu sebanyak 12 responden (75%). Oksitosin Sebelum dan Sesudah
Sesudah diberikan perawatan payudara Diberikan Pijat Oksitosin di RB Kasih
diketahui bahwa sebagian besar responden Murni
dengan kelancaran pengeluaran ASI yang
lebih lancar berjumlah sebanyak 14
responden (87,5%).

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kelancaran Pengeluaran ASI Pre Test dan Post Test Pada
Kelompok Pijat Oksitosin

Pengeluaran ASI Pre Test Post Test


Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Tidak Lancar 16 100 4 25,0
Lancar 0 0 12 75,0
Jumlah 16 100 16 100

Pada tabel 1 didapatkan hasil pada independen) terhadap kelancaran


kelompok perlakuan pijat oksitosin pre test pengeluaran ASI pada ibu nifas (variabel
semua pengeluaran ASI tidak lancar 16 dependen). Analisis Pengaruh Sebelum
responden (100%), post test mayoritas dan Sesudah diberikan Pijat Oksitosin dan
responden pengeluaran ASI lancar Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran
sebanyak 12 responden (75,0%). Pengeluaran ASI pada Ibu Nifas.
2. Analisis Bivariat a. Analisis Pengaruh Sebelum dan
Analisis bivariat dilakukan untuk Sesudah diberikan Perawatan Payudara
melihat adanya pengaruh pijat okstitosin Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
dan perawatan payudara (variabel pada Ibu Nifas di RB Kasih Murni

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 14


HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
Pada Ibu Nifas

15 87,5%
75%

10
LEBIH LANCAR
25% 18,75%
5 KURANG LANCAR

0
PRE TEST POST TEST

Gambar 2. Analisis Pengaruh Sebelum dan Sesudah diberikan Perawatan


Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI pada Ibu Nifas

Gambar 2 menunjukkan bahwa ada pengeluaran ASI pada ibu nifas (Ho
peningkatan kelancaran pengeluaran ASI ditolak).
setelah diberi perawatan payudara. Hasil uji
b. Analisis Pengaruh Sebelum dan
Wilcoxon menunjukkan bahwa p value < α
Sesudah diberikan Pijat Oksitosin
(0,001 < 0,05), sehingga disimpulkan ada
Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
pengaruh yang bermakna pemberian
pada Ibu Nifas di RB Kasih Murni
perawatan payudara terhadap kelancaran

Tabel 2. Analisis Kelancaran Pengeluaran ASI pada Ibu Nifas Pre Test dan Post Test Kelompok
Pijat Oksitosin

p value

Pre Test kelompok Pijat Oksitosin 0,000


Post Test Kelompok Pijat Oksitosin

Tabel 2 didapatkan hasil adanya pengaruh Dari hasil penelitian yang telah
pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI dilakukan pada tanggal 01 Desember 2014
pada ibu nifas dengan p value 0,000. sampai 08 April 2014. Jumlah responden
Jumlah pengeluaran ASI yang dikeluarkan dalam penelitian ini adalah 32 orang ibu
oleh ibu nifas yang dilakukan pijat oksitosin nifas. Yang dibagi menjadi dua kelompok
saat pre test adalah 42,31 mL dan post test yaitu kelompok perlakuan Pijat Oksitosin
meningkat menjadi 50,81 mL. dan kelompok perlakuan Perawatan
Karena terdapat perbedaan antara nilai pre Payudara.
test dan post test maka pijat oksitosin lebih 1. Karakteristik Responden
efektif terhadap kelancaran pengeluaran a. Karakteristik Responden berdasarkan
ASI dengan Uji Wilcoxon diperoleh ρ Value Usia
0,000 < 0,05 ( value < α 0,05 ). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
PEMBAHASAN 62,5% ibu nifas di RB Kasih Murni memiliki
usia antara 17-25 tahun. Hal ini

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 15


HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
Pada Ibu Nifas

menunjukkan bahwa ibu nifas di RB Kasih pengetahuan nya tentang manfaat


Murni berada pada usia reproduksi yang perawatan payudara.
baik untuk hamil. Eni (2011), menyatakan Namun dikarenakan sulitnya peluang kerja
kemampuan untuk hamil yang tinggi terjadi di masa kini, sehingga sebagian besar
pada rentang usia wanita 20 tahun. reponden lebih memilih mengurusi hal
Rendahnya kemampuan untuk hamil pada rumah tangga dibandingkan bekerja di luar
usia lanjut berhubungan penurunan aktifitas rumah.
hubungan seksual. c. Karakteristik Responden berdasarkan
Penurunan tersebut juga dimulai pada usia Tingkat Pendidikan
di atas 30 tahun, faktor kualitas sel telur, Berdasarkan tingkat pendidikan
kapasitas serviks, kondisi hormonal responden didapati sebagian besar
menjadi faktor yang dapat menurunkan responden memiliki tingkat pendidikan SMA
kemampuan untuk hamil pada wanita. Hal yaitu sebesar 46,875%. Hal ini sejalan
ini sesuai dengan penelitian Rahmawati, dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nuraini & Resti Agustina Setyaningrum Wulandari, Vika & Sulastri (2012) yang
(2009), menyatakan bahwa dari 32 menyatakan bahwa dari 32 responden
responden paling banyak pada kelompok didapati sebagian besar berpendidikan
umur 20-35 tahun (83,3%), yaitu berada SMA. Tingkat pendidikan SMA sudah dapat
dalam kurun waktu reproduksi sehat (80%). diasumsikan dapat menerima informasi
b. Karakteristik Responden berdasarkan penting termasuk informasi kesehatan
Pekerjaan payudara selama kehamilan.
Data penelitian dari status pekerjaan Tingkat pendidikan SMA di RB Kasih
diketahui 59,375% responden berstatus Murni sudah dianggap tinggi, walaupun
tidak bekerja. Hal ini sejalan dengan pada saat ini sudah banyak ditemukan
penelitian yang dilakukan oleh Wulandari, penduduk dengan tingkat pendidikan
Vika & Sulastri (2012) yang menyatakan pergurun tinggi. Responden dengan tingkat
bahwa dari 32 responden didapati sebagian pendidikan SMA sudah dapat menerima
besar responden sebagai ibu rumah informasi dari pihak yang dianggap
tangga. Pada masa sekarang bekerja berpengaruh dalam hal kesehatan seperti
merupakan kebutuhan setiap individu. petugas kesehatan. Pendidikan kesehatan
Melalui bekerja, keluarga mampu dapat diberikan oleh petugas kesehatan
memenuhi kebutuhan keluarga seperti pada saat ibu melakukan kunjungan
kebutuhan pangan, sandang, papan pemeriksaan kehamilan sehingga melalui
maupun kebutuhan sosial. Oleh karena itu pendidikan kesehatan yang diterima oleh
responden dengan status bekerja dapat ibu dapat meningkatkan pengetahuan nya
menggunakan penghasilannya Sebagai tentang kesehatan terutama dalam hal
modal untuk membeli buku mengenai perawatan payudara untuk kelancaran
perawatan payudara untuk meningkatkan pengeluaran ASI.

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 16


HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
Pada Ibu Nifas

2. Kelancaran Pengeluaran ASI Sebelum yang dilakukan oleh Fagus (2012) yang
dan Sesudah diberikan Perawatan membuktikan bahwa ada peningkatan
Payudara Pada Responden Ibu Nifas di peneluaran ASI setelah diberikan
RB Kasih Murni. perawatan payudara.
Berdasarkan hasil penelitian Penelitian ini sejalan juga dengan
sebelumnya di bab ini, sebelum dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Astari &
perawatan payudara terdapat 12 responden Djuminah (2008) dengan judul penelitian
(75%) pada kelompok ini yang memiliki hubungan perawatan payudara masa
kelancaran pengeluaran ASI yang kurang antenatal dengan kecepatan sekresi ASI
lancar berdasarkan hasil pengukuran post partum primipara.
dengan menggunakan self report dengan 3. Distribusi Frekuensi Kelancaran
total pertanyaan berjumlah 20 soal. Pengeluaran ASI Pada Kelompok Pijat
ASI adalah susu yang diproduksi Oksitosin Sebelum dan Sesudah
seorang ibu untuk konsumsi bayi dan Diberikan Pijat Oksitosin di RB Kasih
merupakan sumber gizi utama bayi yang Murni
belum bisa mencerna makanan padat Berdasarkan penelitian didapatkan hasil
(Nirwana, 2014). Setelah persalinan p value < 0,05. Dengan didapatkannya
selesai, setiap ibu harus segera bersiap hasil adanya pengaruh pijat oksitosin
menjalani tugas lain, yaitu menyusui bayi terhadap pengeluaran ASI pada ibu nifas di
yang baru saja dilahirkan, meskipun RB Kasih Murni. Jumlah pengeluaran ASI
merasa sangat letih, susuilah bayi sesegera yang dikeluarkan oleh ibu nifas yang
mungkin. Pada persalinan normal, ibu dilakukan pijat oksitosin rata-rata saat pre
dapat langsung melakukan inisiasi test dan post test menjadi meningkat. Hasil
menyusui dini segera setelah bayi lahir. penelitian menunjukkan rata-rata
Namun pada persalinan melalui operasi pengeluaran ASI pada kelompok Pijat
Caesar, inisiasi menyusu dini dapat Oksitosin pada saat pre test didapatkan
dilakukan satu jam setelah menjalani semua tidak lancar 16 responden dan post
operasi (Riksani, 2011). test yang lancar sebanyak 12 responden.
Sesudah diberikan perawatan payudara Hasil Analisa Bivariat yang dilakukan
seperti yang dapat dilihat di atas, 14 orang antara kelompok perlakuan Pijat Oksitosin
responden dalam kelompok perlakuan dan kelompok perlakuan Perawatan
perawatan payudara mengalami Payudara menunjukkan bahwa ada
peningkatan kelancaran pengeluaran ASI efektifitas yang bermakna antara
dari kurang lancar menjadi lebih lancar Perawatan Payudara dengan nilai P value
(87,5%). Sehingga dapat disimpulkan < α (0,001 < 0,05) dan Pijat Oksitosin
bahwa perawatan payudara dapat dengan nilai dengan p value 0,000
meningkatkan kelancaran pengeluaran ASI terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada
dengan baik. Hal ini berkelanjutan juga ibu nifas di RB Kasih Murni.
dengan hasil dari penelitian sebelumnya

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 17


HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
Pada Ibu Nifas

Dapat dilihat Perbedaan Analisa Nilai Perawatan payudara dapat meningkatkan


Pre Test dan Post Test pada masing- kelancaran pengeluaran ASI dengan baik.
masing kelompok Pijat Oksitosin dan Setelah dilakukan pijat oksitosin rata-rata
Perawatan Payudara. Dapat disimpulkan saat pre test dan post test menjadi
maka Pijat Oksitosin lebih efektif terhadap meningkat. Hasil penelitian menunjukkan
kelancaran pengeluaran ASI dengan Uji rata-rata pengeluaran ASI pada kelompok
Wilcoxon diperoleh ρ Value 0,000 < 0,05 (ρ Pijat Oksitosin pada saat pre test
value < α 0,05 ). Hal ini dikarenakan pijat didapatkan semua tidak lancar 16
oksitosin merupakan pemijatan pada responden dan post test yang lancar
sepanjang kedua sisi belakang. Pijatan ini sebanyak 12 responden.
dilakukan untuk merangsang hormon Ada efektifitas yang bermakna antara
oksitosin atau refleks pengeluaran ASI. Ibu Perawatan Payudara dengan nilai P value
yang menerima pijat oksitosin akan merasa < α (0,001 < 0,05) dan Pijat Oksitosin
lebih rileks (F.B Monika, 2014). dengan nilai dengan p value 0,000
Pijat oksitosin yang dilakukan akan terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada
memberikan kenyamanan pada ibu ibu nifas di RB Kasih Murni.
sehingga akan memberikan kenyamanan Pijat Oksitosin lebih efektif terhadap
pada bayi yang disusui. Secara fisiologis kelancaran pengeluaran ASI dengan Uji
hal tersebut meningkatkan hormon Wilcoxon diperoleh ρ Value 0,000 < 0,05 (ρ
oksitosin yang dikirimkan ke otak sehingga value < α 0,05). Hal ini dikarenakan Pijat
hormon oksitosin dikeluarkan dan mengalir Oksitosin merupakan pemijatan pada
ke dalam darah, kemudian masuk ke sepanjang kedua sisi belakang. Pijatan ini
payudara ibu menyebabkan otot-otot dilakukan untuk merangsang hormon
disekitar alveoli berkontraksi dan membuat oksitosin atau refleks pengeluaran ASI. Ibu
ASI mengalir di saluran ASI (milk ducts). yang menerima pijat oksitosin akan merasa
KESIMPULAN lebih rileks (F.B Monika, 2014).
Sebagian besar ibu nifas di RB Kasih SARAN
Murni berusia 17-25 tahun dengan status Karena telah terbukti terdapat
tidak bekerja serta mempunyai tingkat efektifitas Pijat Oksitosin dan Perawatan
pendidikan SMA. Sebagian besar ibu nifas Payudara terhadap kelancaran
di RB Kasih Murni memiliki kelancaran pengeluaran ASI maka diharapkan kepada
pengeluaran ASI yang kurang lancar ibu nifas maupun pembaca dapat
sebelum diberikan pijat oksitosin dan menggunakan Pijat Oksitosin dan
perawatan payudara. Sesudah diberikan Perawatan Payudara sebagai terapi pilihan
perawatan payudara, 14 orang responden dalam kelancaran pengeluaran ASI.
dalam kelompok perlakuan perawatan Selain sasarannya kepada individu
payudara mengalami peningkatan diharapkan petugas kesehatan dapat
kelancaran pengeluaran ASI dari kurang mengembangkan memberikan pendidikan
lancar menjadi lebih lancar (87,5%). kesehatan mengenai Pijat Oksitosin dan

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 18


HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI
Pada Ibu Nifas

Perawatan Payudara pada saat ibu Fagus, Delva. 2012. Hubungan Perawatan
Payudara dengan Pengeluaran ASI
melakukan kunjungan pemeriksaan
pada Ibu Post Partum di Rumah
antenatal. Bersalin Kasih Murni Tanjungpinang
Tahun 2012. Skripsi tidak diterbitkan.
Diharapkan bagi peneliti lain agar terus
Tanjungpinang, STIKES Hang Tuah
mengembangkan penelitian tentang Pijat Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik
Oksitosin dan Perawatan Payudara
Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika
terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada Kusmiran, Eni. 2011. Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta
ibu nifas dengan membandingkan
: Salemba Medika
efektivitas Pijat Oksitosin dan Perawatan Murkoff, Heidi et al .2006. Kehamilan : Apa
yang Anda Hadapi Bulan per Bulan.
Payudara dengan intervensi lain yang bisa
Jakarta : Arcan
mempengaruhi kelancaran pengeluaran Nirwana, Ade Benih. 2014. ASI dan Susu
Formula (Kandungan dan Manfaat ASI
ASI.
dan Susu Formula. Yogyakarta : Nuha
DAFTAR PUSTAKA Medika
Notoatmodjo, Prof.Dr.Soekidjo. 2010.
Astari, Asti Melani & Djuminah. 2008.
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Hubungan Perawatan Payudara Masa
Jakarta : Rineka Cipta
Antenatal dengan Kecepatan Sekresi
Notoatmodjo, Prof.Dr.Soekidjo. 2012.
ASI Post Partum Primipara. Artikel
Metodologi Penelitian Kesehatan.
ilmiah.
Jakarta : Rineka Cipta
Bobak et al. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Cadwell, Karin & Cindy Turner-Maffei.
: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen
2011. Manajemen Laktasi : Buku Saku.
Penelitian Keperawatan. Jakarta :
Jakarta : EGC
Salemba Medika
Dahlan, M. Sopiyudin. (2009). Statistik
Rahmawati, Nuraini & Resti Agustina
Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 4.
Setyaningrum.2009. Stimulasi Refleks
Jakarta : Salemba Medika
Oksitosin Terhadap Kejadian
Depkes. 2013. Profil Kesehatan
Bendungan ASI pada Post Partum
Indonesia.Jakarta:Depkes
Primipara di Bidan Praktek Swasta
Dharma, Kelana Kusuma. 2011. Metodologi
Benis Jayanto Ngentak Kujon, Ceper,
Penelitian Keperawatan (Panduan
Kabupaten Klaten. Artikel Ilmiah
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil
Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI ( Air
Penelitian. Jakarta : CV. Trans Info
Susu Ibu). Jakarta : Dunia Sehat
Media
Rohmah, Nikmatur. 2009. Pendidikan
DINKES Kota Tanjungpinang. 2012-2013.
Prenatal : Upaya Promosi Kesehatan
Data tidak dipublikasikan
bagi Ibu Hamil. Jakarta : Gramata
DINKES Provinsi Kepulauan Riau. 2012-
Publishing
2013. Data tidak dipublikasikan
Sari, Eka Puspita & Kurnia Dwi Rimandini.
Dokter Anakku. 2013. Ayah ASI.www.
2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
Dokteranakku.net.Diakses : 29 Februari
(Post Natal Care)
2015
Wulandari, Vika & Sulastri. 2012.
Erviyanti, Dina. 2014. Pengaruh Pendidikan
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan
Kesehatan Tentang Breast Care
Ibu Primigravida dengan Perilaku
Terhadap Perilaku Pencegahan
Perawatan Payudara pada Saat Hamil
Bendungan ASI pada Ibu Nifas di RB
di Wilayah Kerja Puskesmas
Kasih Murni Tanjungpinang Tahun
Karangdowo Klaten. Artikel Ilmiah.
2014. Skripsi tidak diterbitkan.
Tanjungpinang, STIKES Hang Tuah

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 19

Anda mungkin juga menyukai