Anda di halaman 1dari 38

Manajemen Asuhan Kebidanan

Nama Anggota Kelompok


1. Herning Nareswari (142022003)
2. Zana Fitria Apriliani (142022006)
3. Ayu Amalia Anggraeni (142022008)
4. Sahiddatur Rohmah (142022022)
5. Windia Kurnia Putri (142022025)
Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan


masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, temuan-temuan, keterampilan suatu keputusan yang
berfokus pada klien.
Pengertian manajemen kebidanan menurut
beberapa sumber :
• Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam
menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi (50 tahun IBI, 2007)
• Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah
ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
individu, keluarga dan masyarakat(Depkes RI, 2005).
• Proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode mengorganisaikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, evidence based, dalam tahapan
yang logis untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien (Varney)
Prinsip prinsip Manajemen Kebidanan

Minimalkan rasa Jaga privasi Adaptasikan pola


tidak nyaman baik klien pendekatan ke
isi maupun emosi klien dengan tepat

Beri kesempatan Saling bertukar Beri kesempaan


kepada klien untuk informasi klien untuk
mendapatkan bertanya
dukungan
Sasaran manajemen
kebidanan
Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan
kebidanan pada individu akan tetapi dapat juga diterapkan di dalam
pelaksanaan pelayaanan kebidanan yang ditujukan kepada keluarga dan
masyarakat. Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan di dalam
setiap melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan,pencegahan penyakit,penyembuhan,pemulihan kesehatan ibu
dan anak dalam lingkup dan tanggungjawab
Proses Manajemen Kebidanan
1
7 2
7 Langkah
Varney 6 3

5 4
Langkah I
Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang
diperlukan untuk mengevaluasi keadaan lengkap, yaitu
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda- tanda vital
c. Pemeriksaan khusus
d. Pemeriksaan penunjang

Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam penatalaksanaan
maka kita perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter. Tahap ini merupakan langkah
awal yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga kita harus melakukan pendekatan yang
komprehensif meliputi data Subjektif dan Objektif.
Langkah 2
Interpretasi data dasar
Pada langkah ini kita akan melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang
akurat atas data-data yang telah dikumpulkan pada pengumpulan data dasar. Data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah
keduanya digunakan karena masalah yang terjadi pada klien tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap
membutuhkan penanganan. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik
kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan.

Standar nomenklatur diagnosa kebidanan adalah seperti di bawah ini:


a. Diakui dan telah disahkan oleh profesi
b. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan
c. Memiliki ciri khas kebidanan
d. Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
e. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Langkah III
Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial

Pada langkah ini kita akan mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial
berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dapat dilakukan pencegahan. Pada langkah ketiga ini bidan
dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah
potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi penanganan agar
masalah atau diagnosa potesial tidak terjadi
Langkah IV
Penetapan Kebutuhan Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk di
konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
kondisi klien.

Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.


Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal
saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada
waktu wanita tersebut dalam persalinan.
Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi.
Langkah ke V
Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah
langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi
data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi
terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah
diberikan penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien bila ada masalah
masalah yg berkaitan dengan sosial ekonomi,kultur atau masalah psikologis
Langkah VI
Melaksanakan Perencanaan

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada


langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh
bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim
kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukanya sendiri  ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan
biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.
Langkah VII
Evaluasi/Implementasi

Pada langkah ke 7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar benar telah terpenuhi
sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa Rencana
tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksananya. Ada
kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif.
Pendokumentasian
asuhan kebidanan
“SOAP”
Pengertian
• Pendokumentasian merupakan proses pencatatan hasil asuhan yang dilakukan bidan sebagai
suatu bukti yang dapat dipertanggunggugatkan (dijadikan dasar dalam hukum baik sebagai
bukti yang membantu bidan atau pun bukti jika menunjukan suatu kesalahan/kelalaian).

• Dalam kebidanan pendokumentasian asuhan yang digunakan adalah dengan metode


SOAP yaitu Subjektif, obejktif, Analisa dan Penatalaksanaan.
SOAP
Penatalaksanaa
Objektif
n
Merupakan pencatatan data Objektif yang Pencatatan hasil perencanaan, implementasi
didapatkan dari hasil pemeriksaan klien, dan evaluasi yang dilakukan bidang,
sebagai dasar penegakan diagnose dan dituliskan berdasarakan urutan waktu
masalah potensial yang mungkin terjadi. (berurutan)

S O A P
Subjektif Analisa
Merupakan pencatatan data subjektif yang
didapatkan dari hasil pengkajian data pada Pencataan hasil interpretasi data yang
klien bidan sesuai karakteristik kliennya, didapatkan dari hasil berfikir
sebagai dasar penegakan diagnose dan menggunakan managemen varney, yang
penentu pemeriksaan fisik yang harus meliputi diagnose kebidanan, masalah,
dilakukan. masalah potensial dan kebuthan segera.
CONTOH KASUS 7 LANGKAH VARNEY
Langkah I : Pengkajian Data
A. IDENTITAS
Pada tanggal : 21 Novembeer 2012   Oleh : Dewi  
Pukul : 15.00 WIB

Nama ibu    : Ny. V


Umur          : 25 thn
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama        : Islam
Pendidikan  : SMA
Pekarjaan   : IRT
Alamat        : Kledokan, Sleman
 
Nama suami : Tn. L
Umur          : 27 thn
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama        : Islam
Pendidikan  : S1
Pekarjaan   : Karyawan Swasta
Alamat        : Kledokan, Sleman
Lanjutan…
B. ANAMNESA
Pada tanggal : 21 Novembeer 2012    
Pukul : 15.00 WIB

1. - Alasan kunjungan   : Ibu mengatakan merasa ingin BAB

- Keluhan utama       : a. Ibu mengatakan sudah kencang – kencang teratur sejak


jam 05.00 WIB tanggal 21-11-2012
b. Ibu mengatakan keluar lendir berwarna jernih sejak jam 14.00 WIB
tanggal 21-11-2012
 
2. Riwayat Psikososial
a. Kehamilan ini     : ( V ) Direncanakan
         (  ) Tidak di rencanakan
( V ) Diterima
(  ) Tidak di terima
b. Perasaan ttg kehamilan ini : Senang
c. Emosi saat pengkajian   : Stabil
d. Jenis kelamin                : Laki-laki atau perempuan sama saja
Lanjutan…

e. Status perkawinan          : Perkawinan ke I,


Usia menikah
23 thn dgn suami 25 thn
Lama perkawinan 2 thn
Status perkawinan sah.
f. Perilaku kesehatan       : Baik, ibu tidak merokok, tidak minum alcohol dan tidak
mengkonsumsi obat obatan
g. Pengambilan keputusan dlm keluarga : ( V ) Suami
( ) Keluarga

3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat haid
Menarche : 14 thn            Teratur/tidak: Teratur
Siklus          : 28 hari           Lamanya  : 5-6 hari
Banyaknya  : 60 cc             Sifat darah      : Khas
Lanjutan…
b. Riwayat kehamilan
HPHT          : 14 - 02 – 2011
TP             : 21 – 11 – 2012
Keluhan     :
 
Trimester I : ANC 1 kali, di Bidan,
Keluhan mual dan muntah
Trimester II   : ANC 2 kali, di Bidan,
Keluhan tidak ada
Trimester III     : ANC 2 kali, di Bidan,
Keluhan susah BAB
 
Pergerakan dalam 24 jam (  ) <10 kali
                                          ( V ) 10 s.d 20 kali
                                         (  ) > 20 kali
Bila lebih dari 20 kali dalam 24 jam, dg frekuensi          
(   ) < 15 detik
(  ) > 15 detik
Bila ada keluhan yang dirasakan   : Tidak ada
Lanjutan…
5  Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Sekarang
6. Riwayat KB : Jenis kontrasepsi  : Tidak menggunakan alat kontrasepsi
Kapan                   :-
Lama penggunaan :-
Keluhan                :-
Alasan dilepas      :-
7. Riwayat kesehatan
a. Penyakit kronik yang pernah diderita atau keturunan : tidak ada
b. Keturunan kembar : tidak ada
8. Riwayat kebiasaan
a.  Pola nutrisi
Makan 3 x/hr, dg porsi lebih banyak, menu bervariasi
Minum 5 gelas/hari
b.  Pola eliminasi
BAB 2 x/hr, warna kuning , konsitensi lunak
BAK 5 x/hr, warna jernih kekuningan, nyeri saat BAK tidak ada
Lanjutan…

c.  Pola tidur dan istirahat


Ibu mengatakan istiraha baring/tidur siang sekitar 1 jam/hari
Tidur malam 5 jam
d.  Personal hygiene
Mandi 1 x/hr, keramas 2 x/minggu, gosok gigi 2 x/hr
Ganti pakaian dalam 2 x/hr atau bila terasa lembab
e.  Pola latihan dan aktifitas sehari-hari
Ibu mengatakan sudah 2 kali mengikuti kelas ibu hamil dan
masih melakukan aktifitas seperti biasa
f.  Pola seksual
1 kali seminggu
g.  Imunisasi TT : (  ) Belum ( V ) sudah 2x  
Lanjutan…

C.  PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda vital
TD                          : 110/70 mmHg
Nadi                      : 81 x/menit
Pernafasan          : 21 x/menit
Suhu                      : 37,2 ®C
2. Tinggi badan          : 158 cm
 4. BB sebelum hamil  : 53 kg
5. BB sekarang          : 64 kg
6. Kepala dan rambut
Warna rambut       : Hitam
Distribusi                : Merata
Kekuatan                : Tidak rontok
Kebersihan             : Tidak berketombe
Keadaan kulit kepala : Sehat
Lanjutan…
7. Muka 12. Leher
Oedema                 : Tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Pucat                      : Tidak pucat Pembesaran kelejar limfe : Tidak ada
Closma gravidarum: Tidak ada Pembesaran vena jugularis: Tidak ada
8. Mata 13. Dada
Conjungtiva            : Merah muda Simetris                     : Ya
Skelera                   : Putih Pergerakan dada         : Teratur
Penglihatan             : Baik 14. Mammae
9. Mulut Simetris                     : Ya
Gigi                        : Bersih Benjolan                    : Tidak ada
Gusi                       : Tidak mudah berdarah Hiperpigmentasi areola: Ada
Mukosa bibir         : Lembab Bentuk payudara       : Bulat
10. Telinga Putting susu               : Menonjol
Pengeluaran           : Tidak ada Pengeluaran               : Ada colostrums
Pendengaran          : Baik
11. Hidung
Pengeluaran           : Tidak ada
Penciuman             : Baik
Lanjutan…

15. Abdomen
Pembesaran               : Sesuai usia kehamilan
Warna                       : Sesuai warna kulit ibu
Bekas luka                 : Tidak ada
Linea                         : Nigra
Sriae                          : Livida

Palpasi
TFU : 2 jari bawh prosesus xipoideus
Leopod I : Mengukur pundus uteri
       Leopold II   : Punggung kiri
       Leopold III  : Presentasi kepala
       Leopold IV : Sudah masuk pintu atas panggul
TBBJ            : 2150 gram
DJJ             : + 148 x/menit
Lanjutan…
16.  Genetalia
     a. Vagina
Oedema                     : Tidak ada 18.  Punggung
Varises                     : Tidak ada Lordosis                   : Ya
Pembesaran kelenjar  : Tidak ada Kiposis                      : Tidak
Pengeluaran cairan     : Tidak ada Skoliosis                    : Tidak
Bekas episiotomy       : Tidak ada Ketuk costovertebra  : Tidak
Kemerahan                : Tidak ada  
Nyeri                         : Tidak ada D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Chadwick                  : Tidak ada Tanggal :-
b. Anus Darah    : HB                    : -
Hemoroid          : Tidak ada    Golongan darah  :-
17.  Ekstremitas    Rhesus               :-
a. Tangan Urine     : Protein              : -
Kuku                 : Bersih    Reduksi           : -
Oedema           : Tidak ada DLL   :-
b. Kaki  
Varises              : Tidak ada
Oedema            : Tidak ada
Reflek patella   : kanan/kiri  +/+
Langkah II : Intepretasi Data
Diagnosa         : Seorang ibu Ny. V umur 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 39
minggu, Janin tunggal, hidup, intra uteri dengan persalinan kala II

Data Subjek    : - Ibu mengatakan berusia 25 tahun


- Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
- Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
HPHT : 14 - 02 – 2011
 
Data Objektif  : - Keadaan umum ibu dan janin baik 
- TTV :  
TD        : 110/70 mmH
Nadi     : 81 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
  Suhu    : 37,2 o C
Lanjutan…
- Palpasi
       TFU : 2 jari diatas prosesus xipuedeus (MD = 32cm)
Leopold 1 : menentukan letak bokong
Leopold II : Punggung kiri
       Leopold III : Presentasi kepala
       Leopold IV : Sudah masuk pintu atas panggul
                       -  TBBJ   : 2150 gram
                      -   DJJ      : + 148 x/menit
                       -   TP      : 21-11-2012

Masalah           : Ibu cemas menghadapi persalinan


Data Subjektif : Ibu mengatakan takut menghadapi persalinan
Data Objektif : Ibu tampak kesakitan
    
Langkah III : Diagnosa Potensial

Tidak Ada
Langkah IV : Tindakan Segera

1. Mandiri
Tidak ada

2. Kolaborasi
Tidak ada

3. Rujukan
Tidak ada
Langkah V : Perencanaan
Tanggal : 21 November 2012 Oleh : Dewi
Waktu : 15.00 WIB
1. Beri tahu ibu tetang hasil pemeriksaan
2. Atur posisi ibu senyaman mungkin
3. Libatkan suami dan keluarga dalam persalinan
4. Beri pasien makan dan minum
5. Siapkan partus set, pakaian ibu dan pakaian bayi
6. Jaga kebersihan pasien
7. Beri pasian massage atau sentuhan
Langkah VI : Pelaksanaan
Tanggal : 21 November 2012 Oleh: Dewi
Waktu : 15.00 WIB
1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah
lengkap dan saatnya untuk ibu bersallin
2. Mengatur posisi pasien dengan nyaman tanpa membahayakan janin
dengan posisi setengah duduk.
3. Melibatkan suami dan keluarga untuk mendukung ibu, suami dan
keluarga mendampingi ibu saat bersalin.
4. Memberi ibu makan dan minum agar ibu tidak lemas dalam mengejan.
5. Menyiapkan partus set, APD, pakaian ibu dan pakaian bayi.
6. Menjaga kebersihan pasien agar tidak terjadi infeksi
7. Memberikan massase dan sentuhan kepada ibu dengan mengelus-elus
tangan dan perut ibu.
Langkah VI : Pelaksanaan
Tanggal : 21 November 2012 Oleh: Dewi
Waktu : 15.00 WIB
1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah
lengkap dan saatnya untuk ibu bersallin
2. Mengatur posisi pasien dengan nyaman tanpa membahayakan janin
dengan posisi setengah duduk.
3. Melibatkan suami dan keluarga untuk mendukung ibu, suami dan
keluarga mendampingi ibu saat bersalin.
4. Memberi ibu makan dan minum agar ibu tidak lemas dalam mengejan.
5. Menyiapkan partus set, APD, pakaian ibu dan pakaian bayi.
6. Menjaga kebersihan pasien agar tidak terjadi infeksi
7. Memberikan massase dan sentuhan kepada ibu dengan mengelus-elus
tangan dan perut ibu.
Langkah VII : Evaluasi

Tanggal : 21 November 2012 Oleh: Dewi


Waktu : 15.00 WIB
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang sudah memasuki masa
persalinan
2. Ibu sudah memilih posisi setengah duduk dalam proses persalinannya
3. Ibu ingin didampingi suami dalam menghadapi persalinannya
4. Ibu bersedia untuk makan dan minum supaya tidak lemas
5. Ibu sudah mempersiapkan pakaiannya dan pakaian bayinya
6. Ibu sudah mengetahui bahwa kebersihan itu dapat mencegah terjadinya
infeksi.
7. Ibu merasa nyaman dan rasa nyerinya berkurang
SUMBER :
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. “V” UMUR
25 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 39 MINGGU DI
BPS DEWI,Amd.Keb
MUNDU SAREN, SLEMAN, YOGYAKARTA

https://www.slideshare.net/tawaimout/contoh-askeb-
bersalin-normal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai