Anda di halaman 1dari 31

Manajemen Asuhan

Kebidanan
By: BUSYRA HANIM, S.ST., M.Keb
 Suatu pendekatan dan kerangka berfikir yang
digunakan bidan untuk memecahkan
permasalahan secara sistematis (kepmenkes
369)
 Proses pemecahan masalah yang digunakan
Managemen
kebidanan sebagai metode mengorganisaikan pikiran
dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
evidence based, dalam tahapan yang logis
untuk mengambil keputusan yang berfokus
pada klien (Varney, 1997)
Sasaran Semua klien dalam lingkup
managemen
kebidanan asuhan bidan
1
7 2

Proses 7 Langkah 6 3
managemen Varney
kebidanan 5 4
 Proses manajemen ini terdiri dari pemikiran, tindakan, perilaku pada setiap langkah agar
pelayanan yang komprehensive dan aman dapat tercapai.

Manajemen Varney terdiri dari tujuh langkah yaitu


1) Langkah I: Pengumpulan data dasar;
2) Langkah II: Interpretasi data dasar;
3) Langkah III: mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial;
4) Langkah IV: Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera;
5) Langkah V: Merencanakan asuhan yang menyeluruh;
6) Langkah VI: Melaksanakan perencanaan; dan
7) Langkah VII: Evaluasi
Langkah awal dalam setiap asuhan kebidanan,
yaitu dengan cara mengumpulkan data berkaitan
dengan keadaan klien, yang meliputi data
Subjektif dan Objektif
1.Pengkajian 1. Data Subjektif data yang didapatkan dari
data hasil anamnesa klien/keluarga
klien/pengantar klien
2. Data objektifdata yang didapatkan hasil
pemeriksaan atau lab penunjang
Pada langkah ini, bidan melakukan
interpretasi berdasarkan data yang
didapatkan.
2. Interpretasi data Interpretasi berupa diagnose kebidanan
dan Identifikasi (berdasarkan data subjektif dan objektif
diagnosis
Masalah yang didapat-masalah actual/sedang
terjadi/dialami ibu), tegakkan masalah
berdasarkan diagnosa yang didapat, dan
kebutuhan klien.
 Untuk Diagnosa Kebidanan sesuai dengan Nomenklatur
Kebidanan yang merujuk: WHO; UNFPA; World Bank (2000) I M
P A C (Integrated Management of Pregnancy And Childbirth),
Managing Complications in Pregnancy and Childbirth : A Guide
for Midwives and Doctors, Department of Reproductive Health and
Research.

Daftar_Nomenklatur_Diagnosa_Kebidanan_rt.pdf
Langkah ke-3 merupakan
3. Penegakan langkah penetapan diagnose,
diagnose, masalah potensial yang
masalah
potensial didapatkan berdasarkan
diagnose masalah
Mengidentifikasi perlunya
tindakan segera oleh bidan dan
4. Menetapkan atau unttuk dikonsultasikan atau
kebutuhan
segera ditangani Bersama dengan
anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien.
Merencanakan asuhan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi
permasalahan (diagnose) yang
5. Rencana ditegakkan.
asuhan Bentuk asuhan meliputi upaya
menyeluruh romotif, preventif, kuratif dan
rehabilitas (Dalam lingkup
kewenangan bidan)
Merupakan uraian pelaksanaan
dari perencanaan yang dituliskan
pada langkah ke-5 secara efisien
6. Implementasi dan aman. Jika bidan tidak
melakukannya sendiri ia tetap
memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanannya.
Merupakan langkah penilaian
kembali akan asuhan yang
direncanakan dan dilaksanakan
untuk menyelesaikan masalah yang
7. Evaluasi
didapatkan dalam bentuk diagnose,
apakah setiap langkah efektif dapat
menyelesaikan masalah dengan baik
atau tidak.
Pendokumentasian
asuhan kebidanan

“SOAP”
Pendokumentasian merupakan proses pencatata
hasil asuhan yang dilakukan bidan sebagai suatu
bukti yang dapat dipertanggunggugatkan (dijadikan
dasar dalam hukum baik sebagai bukti yang
membantu bidan atau pun bukti jika menunjukan

Pengertian suatu kesalahan/kelalaian)


Dalam kebidanan pendokumentasian asuhan yang
digunakan adalah dengan metode SOAP yaitu
Subjektif, objektif, Analisa dan
Penatalaksanaan.
Merupakan pencatatan data subjektif yang
didapatkan dari hasil pengkajian data pada klien

Subjektif bidan sesuai karakteristik kliennya, sebagai dasar


penegakan diagnose dan penentu pemeriksaan
fisik yang harus dilakukan.
Merupakan pencatatan data Objektif yang

Objektif didapatkan dari hasil pemeriksaan klien,


sebagai dasar penegakan diagnose dan
masalah potensial yang mungkin terjadi.
Pencataan hasil interpretasi data yang
didapatkan dari hasil berfikir
Analisa menggunakan managemen varney, yang
meliputi diagnose kebidanan, masalah,
masalah potensial dan kebutuhan segera.
Pencatatan hasil perencanaan,
Penatalaksanaan implementasi dan evaluasi yang dilakukan
bidang, dituliskan berdasarakan urutan
waktu (berurutan)
Keterkaitan alur fikir Varney ( managemen
kebidanan ) dengan pendokumentasian (SOAP)

Varney SOAP
Pengumpulan data
Subjektif
Interpretasi data dan
diagnosa Objektif
Masalah potensial
Analisa
Kebutuhan segera

Perencanaan
Penatalaksanaan
Implementasi

Evaluasi
MANAJEMEN VARNEY STANDAR ASUHAN KEBIDANAN DOKUMENTASI
Kerangka Fikir (how to do) Akuntabilitas Profesi
(how to think) (how to write)

1. Pengkajian Data Pengkajian S : Subyektif data


O : Obyektif data

2. Identifikasi Diagnosa, Diagnosa A : Analisa  diagnosa/masalah


Masalah, dan Kebutuhan

3. Antisipasi diagnosa dan


masalah potensial

4. Antisipasi kebutuhan
tindakan segera

5. Penyusunan Rencana Perencanaan P : Planning

6. Pelaksanaan Asuhan Implementasi


7. Evaluasi Evaluasi

Pencatatan Asuhan Kebidanan


Standar Asuhan Kebidanan (Permenkes No.
938/Menkes/SK/ VIII/2007)

: acuan dlm proses pengambilan keputusan dan


Kriteria Pencatatan tindakan yang dilakukan bidan sesuai dg
Asuhan Kebidanan wewenang dan ruang lingkup praktik berdasarkan
ilmu dan kiat kebidanan.
Mulai dari pengkajian, perumusan diagnose dan atau
masalah kebidanan, perencanaan, implementasi,
evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan
 Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien
Standar 1  Kriteria Pengkajian:
Pengkajian  Data lengkap, akurat dan tepat
 Terdiri dari data subyektif
 Data obyektif
 Bidan menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikan secara akurat, logis untuk
menegakkan diagnose dan masalah kebidanan yang tepat
Standar 2
 Kriteria Pengkajian:
Perumusan Diagnosa,
masalah kebidanan dan  Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
kebutuhan  Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
 Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secata
mandiri, kolaborasi dan rujukan
 Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose
dan masalah yang ditegakkan
 Kriteria Perencanaan:
 Disusun berdasartakn prioritas masalah dan kondisi klien,
tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan secara
komprehensif

Standar 3  Melibatkan klien dan keluarga


Perencanaan  Mempertimbangkan kondisi psikologis, social bdaya klien
dan keluarga
 Memilih tindakan yang aman sesuai kondidi dan kebutuhan
klien berdasarkan evidanve based dan memastikan bahwa
asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien
 Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,
sumber daya serta fasilitas yang ada.
 Bidan melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif,
efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien dalam bentuk
uoata promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative. Dilaksanakan
secara mandiri , kolaborasi dan rujukan
 Kriteria Implementasi
 Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-social-
spiritual
Standar 4  Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan

Implementas atau keluarga


 Melaksanakan asuhan berdasarkan evidence based

i  melibatkan klien dan setiap tindakan


 Menjaga privacy pasien
 Melaksanakan prinsip PI
 Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
 Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
 Melakukan tindakan sesuai standar
 Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
 Bidan melaksanakan evaluasi secara sistematis dan
berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan
yang diberikan, sesuai dengan perubahan perkembangan
kondisi klien.
 Kriteria Evaluasi:
Standar 5  Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan

Evaluasi sesuai kondisi klien


 Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada
klien dan keluarga
 Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
 Hasil evaluasi dintindak lanjuti sesuai dengan kondisi
klien
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan

Kriteria Pencatatan Auhan Kebidanan:


1. Dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang

Standar 6 tersedia (Rekam Medis/KMS/Status Pasien/Buku KIA/Lembar


partograf)
Pencatatan 2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
Asuhan 3. S : data subyektif
Kebidanan 4. O: data objektif
5. A: hasil analisis, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
6. P: penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan,
dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan.
1. Alur fikir Vs Dokumentasi
Perbedaan 2. Tidak Berurutan Vs Berurutan
varney dan Sesuai alur dilaksanakan
SOAP 3. Tidak tertulis VS tertulis
1. Asrinah, dkk. Konsep Kebidanan. Graha ilmu. Yogyakarta.
2010
2. Aticeh, Dkk., Konsep Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta.
2014
3. Estiwidani, Dkk. Konsep Kebidanan. Fitramaya. Yogyakarta.
Refferensi 2008
4. Handayani, Mulyati, 2017 . Bahan Ajar Dokumentasi
Kebidanan, Kemenkes RI

5. Susanti, Sujianti. Buku Ajar Konsep Kebidanan-teori dan


aplikasi. Medical Book. Yogyakarta. 2009
6. Yulifah, Rita; Surachmindar. Konsep kebidanan untuk
pendidikan kebidanan. Salemba Medika. Jakarta. 2013
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai