Anda di halaman 1dari 12

The 10th University Research Colloqium 2019

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

GAMBARAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS


DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Siti Faidatun Munawaroh 1) Herniyatun 2) Kusumastuti 3)
1
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
2
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

Abstrak
Keywords: Latar Belakang : Salah satu kendala pemberian ASI yaitu bendungan ASI.
bendungan ASI, Dampak yang akan ditimbulkan jika bendungan ASI tidak teratasi yaitu akan terjadi
ibu nifas mastitis, abses payudara dan kebutuhan nutrisi bayi akan kurang terpenuhi.
Tujuan : Mengetahui gambaran kejadian bendungan ASI pada ibu nifas di RS PKU
Muhammadiyah Gombong.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan
pendekatan survei. Sampel berjumlah 52 ibu nifas yang diambil secara purposive
sampling. Data dianalisis secara deskriptif.
Hasil : Sebagian besar ibu nifas dengan usia kategori normal yaitu 50 responden
(20-35 Tahun) (96,2%) dan paritas kategori primipara yaitu 30 responden (57,7%).
Tanda gejala bendungan ASI pada ibu nifas yang terbanyak adalah payudara terasa
nyeri bila ditekan yaitu 48 responden (92.3%), dan yang paling sedikit terjadi yaitu
suhu tubuh sampai 38 o C yaitu 5 responden (9,6%). Penyebab bendungan ASI pada
ibu nifas yang terbanyak adalah pengosongan mammae yang tidak sempurna yaitu
42 responden (80.8%) dan yang paling sedikit terjadi yaitu puting susu terlalu
panjang yaitu 9 responden (17.3%). Dampak bendungan ASI pada ibu nifas yang
terbanyak adalah ibu merasa tidak nyaman yaitu 50 responden (96.2%) dan yang
paling sedikit terjadi yaitu ibu tidak mau menyusui yaitu 7 responden (13.5%).
Kesimpulan : Ibu nifas mengalami bendungan ASI karena pengosongan mammae
yang tidak sempurna dengan tanda gejala payudara terasa nyeri bila ditekan dan
berdampak pada ketidaknyamanan.
Rekomendasi: Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian dengan
metode yang berbeda, mengembangkan variabel yang menyebabkan bendungan
ASI, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

11
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

1. Pendahuluan berakibat tidak baik pada ibu dan bayi,


ASI merupakan makanan terbaik karena isapan bayi sangat berpengaruh
untuk bayi yang mengandung sel darah pada produksi ASI selanjutnya akan
putih, protein dan zat kekebalan yang tetapi ibu-ibu kurang mendapat
cocok untuk bayi. ASI membantu informasi tentang manfaat ASI dan
pertumbuhan dan perkembangan anak teknik menyusui yang benar (Roesli,
secara optimal serta melindungi 2015).
terhadap penyakit. Menurut World Menyusui adalah proses
Health Organization (WHO) (2017) pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada
setiap tahunnya lebih dari 25.000 bayi bayi, dimana bayi memiliki refleks
di Indonesia dan 1,3 juta bayi di dunia menghisap untuk mendapatkan dan
dapat diselamatkan dari kematian menelan ASI (Roesli, 2015). Teknik
dengan diberikan ASI Eksklusif. menyusui merupakan salah satu
Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebab yang mempengaruhi
profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah produksi ASI, apabila teknik menyusui
pada tahun 2015, persentase pemberian tidak benar akan menyebabkan puting
ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di lecet dan menjadikan ibu tidak mau
Jawa Tengah pada tahun 2015 sebesar menyusui atau bayinya tidak bersedia
61,6 %, sedikit meningkat menyusu. Bendungan ASI adalah
dibandingkan persentase pemberian terkumpulnya ASI didalam payudara
ASI eksklusif tahun 2014 yaitu 60,7 %. akibat penyempitan duktus laktiferus
Presentase pemberian ASI eksklusif atau kelenjar yang tidak dikosongkan
pada bayi 0-6 bulan di Kabupaten dengan sempurna pada saat menyusui
Kebumen selama lima tahun terakhir bayi atau karena kelainan pada puting
cenderung mengalami peningkatan. susu (Rukiyah, 2012). Bendungan ASI
Pada tahun 2012 presentase ASI adalah bendungan yang terjadi pada
Eksklusif 54,58%, tahun 2013 61,17%, kelenjar payudara oleh karena ekspansi
tahun 2014 59,3%, tahun 2015 68,3%, dan tekanan dari produksi dan
dan tahun 2016 41,8%. penampungan ASI. Bendungan ASI
Menurut penelitian Pertiwi terjadi pada hari ke 3-5 setelah
(2014) masalah yang terjadi pada masa persalinan (Kemenkes RI, 2013).
nifas adalah puting susu lecet dengan Menurut data World Health
insiden mencapai 57 % ibu menyusui. Organization (WHO) (2017)
Menurut Soetjningsih (2012) adapun memperkirakan 10% kelahiran hidup
masalah yang dapat terjadi akibat mengalami komplikasi, di antaranya
kurangya perawatan payudara dalam kesakitan. Kesakitan ibu terdiri atas
masa nifas adalah puting puting susu komplikasi ringan sampai berat berupa
lecet, pembengkakan payudara, dan komplikasi permanen atau menahun
bendungan ASI. Bendungan ASI yang terjadi sesudah masa nifas. Infeksi
disebabkan oleh penyempitan duktus juga merupakan penyebab penting
laktiferus, kelenjar-kelenjar yang tidak kematian dan kesakitan ibu. Insidensi
dikosongkan dengan sempurna. Hal infeksi nifas sangat berhubungan
tersebut terjadi karena kurangnya dengan praktik tidak bersih pada waktu
pengetahuan ibu postpartum tentang persalinan dan masa nifas. Kesakitan
menyusui secara on demand, manfaat yang menyusul penyebab tidak
menyusui secara on demand dan langsung misalnya anemia dan
manfaat ASI bagi bayi (Ayurai, 2010). bendungan ASI. Bendungan ASI yang
Kurangnya frekuensi menyusu akan tidak disusukan dengan adekuat akan

12 1
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

menyebabkan terjadinya mastitis. Pada data RS PKU Muhammadiyah


tahun 2014 di Amerika Serikat Gombong pada bulan Oktober 2018,
persentase perempuan menyusui yang jumlah ibu nifas sebanyak 46 orang ibu
mengalami bendungan ASI rata-rata nifas dengan ibu yang mengalami
sebanyak 8242 (87,05%) dari 12.765 bendungan ASI sebanyak 9 (19,56%)
ibu nifas, pada tahun 2015 ibu yang orang.
mengalami bendungan ASI sebanyak Pemerintah telah membuat
7198 (66,87%) dari 10.764 ibu nifas kebijakan pada masa nifas.
dan pada tahun 2016 terdapat ibu yang Padakebijakan program nasional masa
mengalami bendungan ASI sebanyak nifas paling sedikit empat kali
6543 (66,34%) dari 9.862 ibu nifas kunjungan yang dilakukan. Dalam
(WHO, 2017). Kepmenkes RI. No. 369/
Menurut data Association of MENKES/SK/III/2007, petugas
Southeast Asian Nations (ASEAN) pada kesehatan memberikan asuhan pada ibu
tahun 2014 disimpulkan bahwa nifas dan menyusui yang bermutu
presentase cakupan kasus bendungan tinggi pada proses laktasi atau
ASI pada ibu nifas di 10 negara yaitu menyusui dan teknik menyusui yang
Indonesia, Thailand, Malaysia, benar serta penyimpangan yang lazim
Singapura, Filipina, Brunei terjadi termasuk pembekakan payudara,
Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar mastitis, abses, puting lecet, puting
dan Kamboja tercatat 107.654 ibu masuk. Mengingat pentingnya
nifas, pada tahun 2015 terdapat ibu pemberian ASI, maka perlu adanya
nifas yang mengalami bendungan ASI perhatian dalam proses laktasi agar
sebanyak 95.698 (66,87%) ibu nifas, terlaksana dengan benar. Sehubungan
serta pada tahun 2016 ibu yang dengan hal tersebut telah ditetapkan
mengalami bendungan ASI sebanyak dengan Kepmenkes RI. No.
76.543 (71,10%) dengan angka 450/MENKES/IV/2004 tentang
tertinggi terjadi di Indonesia (37, 12 %) pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
(Depkes RI, 2017). Menurut penelitian eksklusif pada bayi Indonesia.
Badan Penelitian dan Pengembangan Bendungan ASI juga dapat
Kesehatan RI pada tahun 2018 kejadian disebabkan oleh kelainan putting susu.
bendungan ASi di Indonesia terbanyak Menurut Sulistiawati (2012), kelainan
terjadi pada ibu-ibu bekerja sebanyak putting susu sebenarnya tidak selalu
16% dari ibu menyusui (Kemenkes, menjadi masalah. Secara umum, ibu
2019). Sementara hasil Survey Sosial tetap masih dapat menyusui bayinya
Ekonomi Daerah (Suseda) Propinsi dan upaya selama antenatal umumnya
Jawa Barat tahun 2018 kejadian kurang berfaedah, seperti
bendungan ASI pada ibu menyusui di memanipulasi putting dengan perasat
Jawa Tengah yaitu 13% (1-3 kejadian Hoffman, menarik-narik putting, atau
dari 100 ibu menyusui) terjadi di penggunaan breast shield dan breast
perkotaan dan 2-13% (2-13 kejadian shell. Yang paling efisien untuk
dari 100 ibu menyusui) terjadi di memperbaiki keadaan ini adalah
pedesaan (Badan Pusat Statistik hisapan langsung bayi yang kuat.
Propinsi Jawa Tengah, 2014). Angka Pentingnya teknik menyusui yang
kejadian bendungan ASI di kota benar untuk mencegah kejadian
Kebumen yaitu 15-18% (15-18 bendungan ASI. Cara memberikan ASI
kejadian dari 100 ibu menyusui) kepada bayi dengan perlekatan dan
(Dinkes Kebumen, 2019). Berdasarkan posisi ibu dan bayi dengan benar

11
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

(Perinasia, 2010). Teknik menyusui yang mengalami bendungan ASI


merupakan salah satu penyebab yang sebanyak 9 (19,56%) orang. Penyebab
mempengaruhi produksi ASI, apabila bendungan ASI yang dialami ibu nifas
teknik menyusui tidak benar akan yaitu teknik menyusui yang salah yaitu
menyebabkan puting lecet dan 4 orang (44,4%), kelainan anatomis
menjadikan ibu tidak mau menyusui yaitu 2 orang (22,2%), dan mastitis
atau bayinya tidak bersedia menyusu. yaitu 3 orang (33,3%). Upaya
Menurut Sulistiawati (2012), bila di pencegahan yang sudah dilakukan di
posisikan dengan benar, bayi akan RS PKU Muhammadiyah Gombong
membentuk suatu pentil, jaringan yaitu ibu diberikan penyuluhan tentang
putting susu, dan payudara, serta sinus perawatan payudara pada saat trimester
lactiferous sekarang akan berada dalam II dan III. Berdasarkan latar belakang
rongga mulut bayi. Putting susu akan dan studi pendahuluan yang telah
masuk sampai sejauh langit-langit dilakukan, penulis merasa perlu untuk
lunak (velum platinum) dan melakukan penelitian tentang
bersentuhan dengan langit-langit gambaran kejadian bendungan ASI
tersebut. Sentuhan ini akan merangsang pada ibu nifas di RS PKU
reflex penghisapan. Rahang bawah Muhammadiyah Gombong.
bayi menutup pada jaringan payudara, Tujuan penelitian ini yaitu
penghisapan akan terjadi, dan putting mengetahui kejadian bendungan ASI
susu ditangkap dengan baik dalam pada ibu nifas di RS PKU
rongga mulut, sementara lidah Muhammadiyah Gombong.
memberikan penekanan yang berulang-
ulang secara teratur sehingga ASI akan 2. Metode Penelitian
keluar dari duktus lactiferous. Penelitian ini menggunakan
Dampak yang akan ditimbulkan desain deskriptif dengan pendekatan
jika bendungan ASI tidak teratasi yaitu survei. Sampel berjumlah 52 ibu nifas
akan terjadi mastitis dan abses yang diambil secara purposive
payudara. Mastitis merupakan sampling. Data dianalisis secara
inflamasi atau infeksi payudara dimana deskriptif.
gejalanya yaitu payudara keras,
memerah, dan nyeri, dapat disertai 3. Hasil dan Pembahasan
demam >38 0 C (Kemenkes RI, 2013) 3.1 Karakteristik pasien berdasarkan
sedangkan abses payudara merupakan usia dan paritas
komplikasi lanjutan setelah terjadinya Karakte Kategori f %
mastitis dimana terjadi penimbunan ristik
Usia Resiko Tinggi
nanah didalam payudara (Rukiyah,
(≤20 Tahun dan 2 3,8
2012). Selain berdampak pada ibu, ≥35 Tahun
bendungan ASI juga berdampak pada Normal 50 96,2
bayi dimana kebutuhan nutrisi bayi Paritas Primipara 30 57,7
akan kurang terpenuhi karena Multipara 22 42,3
kurangnya asupan yang didapatkan
Berdasarkan tabel diatas
oleh bayi.
menunjukkan sebagian besar responden
Berdasarkan studi pendahuluan
dengan usia kategori normal (20-35
yang dilakukan di RS PKU
Tahun) yaitu 50 responden (96,2%) dan
Muhammadiyah Gombong pada bulan
paritas kategori primipara yaitu 30
Oktober 2018, jumlah ibu nifas
responden (57,7%).
sebanyak 46 orang ibu nifas dengan ibu

12
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Hasil penelitian menunjukkan masa kehamilan sehingga dapat


sebagian besar responden dengan tercapai well health mother for well
dengan usia kategori normal (20-35 born baby.
Tahun) yaitu 50 responden (96,2%). Masalah yang timbul selama
Pada usia ≥ 20 tahun seseorang masa menyusui dapat dimulai sejak
memasuki usia dewasa sehingga cara periode antenatal, masa pasca
berfikir akan lebih matang dan lebih persalinan dini (nifas atau laktasi) dan
siap untuk menikah, berperan sebagai masa pasca persalinan lanjut. Pada
orang tua dalam melakukan perawatan pemeriksaan Ante Natal Care ibu
pada bayi khususnya pemberian ASI diberikan penyuluhan tentang
melalui teknik menyusui yang benar perawatan payudara pada saat trimester
guna mengurangi potensi bendungan II dan III, perawatan payudara pada ibu
ASI namun pemberian ASI sangat erat hamil perlu dilakukan. Sedangkan
hubungannya dengan pengalaman salah satu masalah dalam menyusui
menyusui. Ibu dengan usia 25-30 tahun pada masa pasca persalinan dini (masa
terkadang belum memiliki pengalaman nifas atau laktasi) adalah puting susu
menyusui, pemahaman tentang nyeri, puting susu lecet, payudara
bendungan ASI dan informasi yang bengkak, dan mastitis (Ambarwati dan
diketahui tentang bendungan ASI Wulandari, 2012). Gerakan pada
sangat terbatas sehingga menyebabkan perawatan payudara dapat bermanfaat
banyaknya kejadian bendungan ASI. melancarkan reflek pengeluaran ASI.
Penelitian Desmawati (2008) Selain itu juga merupakan cara yang
menyatakan bahwa usia tidak efektif meningkatkan volume ASI.
berpengaruh terhadap bendungan ASI Terakhir yang tak kalah penting,
karena yang lebih berpengaruh adalah mencegah bendungan pada payudara
tentang pengetahuan seseorang dalam (Pramitasari dan Saryono, 2013).
melakukan pencegahannya supaya Menurut Sitorus (2017), bahwa
tidak terjadi bendungan ASI tersebut. umur ibu saat melahirkan mempunyai
Hasil penelitian ini pun sesuai dengan makna yang signifikan terhadap
pendapat Notoatmodjo (2010), yang tindakan persalinan di rumah sakit
menyatakan bahwa usia berpengaruh negeri maupun rumah sakit swasta.
terhadap daya tangkap pola pikir Hasil penelitian ini juga menunjukkan
seseorang, semakin bertambahnya usia masih adanya kehamilan dibawah usia
seseorang maka akan berkembangnya 20 tahun. Kehamilan di bawah umur
pula daya tangkap dan daya pikirnya memuat risiko yang tidak kalah berat.
sehingga menyebabkan pengetahuan Pasalnya, emosional ibu belum stabil
yang diperolehnya semakin membaik dan ibu mudah tegang. Sementara
dan membuat seseorang dengan usia kecacatan kelahiran bisa muncul akibat
yang bertambah akan semakin waspada ketegangan saat dalam kandungan,
terhadap dirinya sendiri terutama adanya rasa penolakan secara
tentang kesehatan dirinya sendiri. emosional ketika si ibu mengandung
Menurut Pinantoan dkk (2015) bayinya. Remaja perempuan yang
menyatakan bahwa usia reproduksi sedang hamil, terutama jika memiliki
sehat wanita menjalankan kehamilan dukungan dari orang tua, diharapkan
yaitu usia 20 – 35 tahun. Usia tersebut mendapatkan perawatan kehamilan
dianggap batasan relatif paling aman yang memadai dengan sering
dan sehat dari segi reproduksi ibu serta melakukan Ante Natal Care terutama
dapat memelihara secara baik dalam pada bulan-bulan pertama kehamilan.

11
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Usia 20-35 tahun merupakan usia nifas, pengalaman akan mempengaruhi


yang dianggap aman untuk menjalani pengetahuan tentang bendungan ASI.
kehamilan dan persalinan. Karena pada Seperti pendapat yang dikemukan oleh
usia <20 tahun kondisi fisik terutama Notoatmodjo (2010), sesuatu yang
organ reproduksi dan psikologis belum pernah dialami seseorang akan
100% siap menjalani masa kehamilan menambah pengetahuan tentang
dan persalinan. Sedangkan kehamilan sesuatu yang bersifat informal,
pada usia >35 tahun merupakan seseorang yang telah memiliki
keadaan yang dikategorikan dalam pengalaman sebelumnya maka
resiko tinggi terhadap kelainan bawaan pengetahuannya akan lebih baik, jadi
serta adanya penyulit selama masa pengalaman sseseorang dapat
kehamilan dan persalinan mencegah hal-hal yang tidak
(Sulistyawati, 2011). diinginkan terjadi.
Peran yang sangat penting bagi Ibu primipara kurang banyak
petugas kesehatan pada pelayanan Post memiliki pengalaman dalam menyusui
Natal Care yaitu memberi tahu ibu dan kurang dalam memperoleh
untuk memberikan ASI kepada bayinya informasi tentang bendungan ASI dan
karena ASI bisa memberi kekebalan pencegahan dengan teknik menyusui
tubuh, serta sangat baik untuk yang benar. Teknik menyusui yang
pertumbuhan dan perkembangan bayi benar sering kali terabaikan. Ibu sering
karena dalam penelitian dijumpai kurang memahami tata laksana laktasi
kenyataan bahwa terjadi banyak yang benar. Dampak dari teknik
penyulit pada bayi yang sejak awal menyusui yang salah pada ibu yaitu ibu
mempergunakan susu formula yaitu akan mengalami gangguan proses
terjadinya penyakit diare dan tumbuh- fisiologis setelah melahirkan, seperti
kembang yang kurang memuaskan. puting susu lecet dan nyeri, payudara
Dan peran ibu maupun masyarakat bisa bengkak bahkan bisa sampai terjadi
mencegah terjadinya infeksi payudara, mastitis atau abses payudara dan
karena yang selama ini terjadi bendungan ASI. Banyaknya
masyarakat masih menganggap bahwa pengalaman dalam menyusui
perawatan payudara itu kurang penting. menjadikan ibu primipara mempunyai
Masyarakat menganggap bahwa pengetahuan yang baik tentang
bendungan ASI ini perlu di teliti karena penyebab bendungan ASI karena
selama ini masyarakat menganggap pengalaman merupakan salah satu
bahwa bendungan ASI hanya masalah sumber informasi yang dapat
biasa pada ibu yang sedang menyusui meningkatkan pengetahuan ibu tentang
atau dalam bahasa jawa di sebut penyebab kejadian bendungan ASI.
ngrangkai (Manuaba, 2013). Pada seorang ibu yang
Hasil penelitian menunjukkan mengalami laktasi kedua dan
sebagian besar responden dengan seterusnya cenderung untuk lebih baik
paritas kategori primipara yaitu 30 ibu daripada pertama. Laktasi yang kedua
nifas (57,7%). Hasil penelitian ini yang dialami ibu berarti telah memiliki
sejalan dengan penelitian Hastuti pengalaman dalam memberikan ASI
(2013), sebagian besar ibu primipara eksklusif. Sedangkan pada laktasi yang
yang diteliti terdapat bendungan ASI. pertama ibu belum mempunyai
Hal ini disebabkan karena jumlah anak pengalaman dalam menyusui
yang dilahirkan dapat berpengaruh (Purwanti, 2014). Menurut Ida (2012)
dengan pengalaman yang dimiliki ibu bahwa ibu yang mempunyai paritas > 1

12
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

kali berpeluang 2,333 kali lebih besar menganjurkan responden untuk


memberikan ASI eksklusif menyusui bayinya sesering mungkin,
dibandingkan dengan ibu yang mengajurkan kompres hangat dan
mempunyai paritas 1 kali. dingin pada payudaranya yang tersa
Hal ini sesuai dengan teori yang keras dan nyeri, dan menganjurkan
dikemukan oleh Notoadmodjo (2010), untuk memijat lembut pada payudara
bahwa pengalaman artinya berdasarkan sebelum menyusui, menganjurkan ibu
pemikiran kritis, akan tetapi untuk mengeluarka ASI nya jika masih
pengalaman belum tentu teratur dan tersa penuh setelah bayi menyusu,
bertujuan. Mungkin pengalaman hanya mengajurkan ibu untuk tetap menyusui
dicatat saja, pengalaman yang disusun dengan payudara yang sakit, dan
dengan sistematis oleh otak maka menganjurkan ibu untuk menyusui
hasilnya adalah ilmu pengetahuan. bayinya secara esklusif selama 6 bulan.
Hal ini sudah sesuai dengan teori
3.2 Tanda gejala bendungan ASI Prawiroharjo, (2010) yaitu sebelum
Tanda gejala Kategori f % menyusui, pijat payudara dengan
bendungan lembut, mulailah dari luar kemudian
ASI
perlahan-lahan bergerak ke arah puting
Payudara Ya 30 57.7
bengkak susu dan lebih berhati-hati pada area
Tidak 22 42.3 yang mengeras, menyusui sesering
Puting Ya 23 44.2 mungkin dengan jangka waktu selama
mendatar mungkin, susui bayi dengan payudara
Tidak 29 55.8
yang sakit jika ibu kuat menahannya,
Pengeluaran Ya 41 78.8
susu tidak karena bayi akan menyusui dengan
lancar penuh semangat pada awal sesi
Tidak 11 21.2 menyususi, sehingga bisa
Payudara Ya 48 92.3 mengeringkannya dengan efektif,
nyeri lanjutkan dengan mengeluarkan ASI
Tidak 4 7.7
Payudara Ya 19 36.5 dari payudara itu setiap kali selesai
kemerahan menyusui jika bayi belum benar-benar
Tidak 33 63.5 menghabiskan isi payudara yang sakit
Suhu tubuh Ya 5 9,6 tersebut, tempelkan handuk halus yang
sampai 38 o sudah dibasahi dengan air hangat pada
C.
Tidak 47 90.4 payudara yang sakit beberapa kali
Berdasarkan tabel diatas dalam sehari (atau mandi dengan air
menunjukkan tanda gejala bendungan hangat beberapa kali), lakukan
ASI yang terbanyak adalah payudara pemijatan dengan lembut di sekitar
terasa nyeri bila ditekan yaitu 48 area yang mengalami penyumbatan
responden (92.3%), dan yang paling kelenjar susu dan secara perlahan-lahan
sedikit terjadi yaitu suhu tubuh sampai turun ke arah puting susu, Kompres
38 o C yaitu 5 responden (9,6%). dingin pada payudara di antara waktu
Hasil penelitian menunjukkan menyusui, lakukan evaluasi setelah 3
tanda gejala bendungan ASI yang hari untuk mengevaluasi hasilnya
terbanyak adalah payudara terasa nyeri (Prawirohardjo, 2010).
bila ditekan yaitu 48 responden Hal ini sejalan dengan penelitian
(92.3%), dan yang paling sedikit terjadi Wulandari dan Handayani (2011) yang
yaitu suhu tubuh sampai 38 o C yaitu 5 menunjukkan gejala yang sering
responden (9,6%). Peneliti muncul pada saat terjadi bendungan

11
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

ASI antara lain payudara bengkak, sering disebut bendungan ASI


payudara terasa nyeri, panas dan keras (Soejiningsih, 2012).
dan suhu tubuh ibu sampai 38 oC. Menurut Wulandari dan
Apabila keadaan ini berlanjut maka Handayani (2011), bendungan ASI
dapat mengakibatkan terjadinya adalah suatu kejadian dimana aliran
mastitis dan abses payudara. vena dan limfatik tersumbat, aliran
Bendungan ASI tersebut dapat dicegah susu menjadi terhambat dan tekanan
dengan cara perawatan payudara yang pada saluran air susu ibu dan alveoli
dapat dilakukan oleh ibu. Selain meningkat. Kejadian ini biasanya
perawatan payudara dapat mencegah disebabkan karena air susu yang
terjadinya bendungan ASI, perawatan terkumpul tidak dikeluarkan sehingga
payudara juga dapat memperlancar menjadi sumbatan.
proses laktasi.
Menurut Soejiningsih (2012) ASI 3.3 Penyebab Bendungan ASI
merupakan suatu interaksi yang sangat Tanda gejala Kategori f %
komplek antara rangsangan mekanik, bendungan
ASI
syaraf, dan bermacam – macam
Pengosongan Ya 42 80.8
hormone yang berpengaruh terhadap payudara
pengeluaran oksitosin. Pengeluaran tidak
hormone oksitosin dipengaruhi oleh sempurna
reseptor yang terletak pada sistem Tidak 10 19.2
Hisapan bayi Ya 36 69.2
duktus, bila duktus melebar atau
tidak aktif
menjadi lunak maka secara reflektoris Tidak 16 30.8
dikeluarkan oleh hipofise yang Posisi Ya 31 59.6
berperan untuk memeras air susu dari menyusui
alveoli. tidak benar
Payudara terdiri dari kelenjar Tidak 21 40.4
Puting susu Ya 18 34.6
susu yang dikelilingi oleh kulit, terbenam
jaringan ikat dan jaringan adiposa. Tidak 36 64.4
Kelenjar susu yang longgar terhubung Puting susu Ya 9 17.3
ke fasia mendalam dari pectoralis terlalu
utama. Lokasi payudara ditetapkan panjang
Tidak 43 82.7
oleh jaringan ikat pada kulit dan otot- Ibu tidak Ya 29 55.8
otot dada. Jaringan ikat penyangga ini mengetahui
memiliki elastisitas dan spontan perawatan
mengembang untuk mengakomodasi payudara
fungsi fisiologis payudara. Fasia Tidak 23 44.2
profunda bertindak sebagai dasar
payudara. Jika dasar payudara Berdasarkan tabel diatas
kehilangan elastisitasnya karena sebab menunjukkan penyebab bendungan
apapun, maka akan mempengaruhi ASI yang terbanyak adalah
fungsi utama payudara yaitu pengosongan payudara yang tidak
memproduksi ASI. Jika ASI tidak sempurna yaitu 42 responden (80.8%)
dikeluarkan, maka kondisi dasar dan yang paling sedikit terjadi yaitu
payudara seperti ada tekanan, sirkulasi puting susu terlalu panjang yaitu 9
darah vena terganggu dan vena susu responden (17.3%).
menjadi padat. Keadaan payudara yang Hasil penelitian menunjukkan
padat karena ASI terhambat keluar penyebab bendungan ASI yang

12
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

terbanyak adalah pengosongan akan mengakibatkan pengeluaran susu


payudara yang tidak sempurna yaitu 42 yang tidak lancar karena terhalang oleh
responden (80.8%) dan yang paling duktuli laktiferi yang menyempit,
sedikit terjadi yaitu puting susu terlalu payudara bengkak, keras dan panas,
panjang yaitu 9 responden (17.3%). nyeri bila ditekan, warnanya
Pengosongan payudara yang tidak kemerahan, suhu tubuh sampai 38 o C
sempurna mengakibatkan ASI mengalir ASI (Rukiyah dan Yulianti ,2010).
tidak lancar, namun ada pula payudara Menurut Bastonhelen (2010)
yang terbendung membesar, menyatakan bahwa bendungan terjadai
membengkak dan sangat nyeri, puting karena ASI mengalir tidak lancar,
susu teregang menjadi rata. ASI tidak namun ada pula payudara yang
mengalir dengan mudah dan bayi sulit terbendung membesar, membengkak
mengenyut untuk menghisap ASI sama dan sangat nyeri, puting susu teregang
halnya jika puting terlalu panjang menjadi rata. ASI tidak mengalir
mengakibatkan bayi kesulitan menyusu dengan mudah dan bayi sulit
karena tidak bisa menghisap areola dan mengenyut untuk menghisap ASI. Ibu
merangsang sinus laktifalus untuk kadang-kadang menjadi demam, tapi
mengeluarkan ASI sehingga ASI biasanya akan hilang dalam 24 jam.
tertahan menjadi bendungan ASI. Hal ini sudah sesuai penelitian yang
Dikuatkan oleh teori yang timbul dilakukan oleh Retno (2010) bahwa
pada Bendungan ASI, yaitu tanda dan gejala bendungan ASI adalah
pengosongan mamae yang tidak payudara bengkak, adanya rasa nyeri,
sempurna, faktor hisapan bayi yang teraba keras. Sehingga tidak ada
tidak aktif, faktor posisi menyusui bayi kesenjangan antara teori dengan data
yang tidak benar, puting susu terbenam. yang diperoleh dari keluhan pasien dan
puting susu terlalu panjang (Saifudin, pemeriksaan secara langsung.
2009). Menurut Manuaba (2010) Bendungan ASI disebabkan
bendungan ASI disebabkan karena karena pengosongan payudara yang
penyempitan duktus laktiferus atau tidak sempurna, karena teknik
oleh kelenjar-kelenjar yang tidak menyusui yang tidak benar, pemakaian
dikosongkan dengan sempurna atau bra yang terlalu ketat, dan pengisapan
karena kelainan pada puting susu. bayi yang kurang kuat (Prawirohardjo,
Prawiroharjo (2011) menambah 2013). Menurut Mochtar (2015) dalam
bahwa beberapa faktor yang dapat masa laktasi, terjadi peningkatan
menyebabkan bendungan ASI adalah produksi ASI pada Ibu yang produksi
pengosongan payudara yang tidak ASI-nya berlebihan. Apabila bayi
sempurna, faktor hisapan bayi yang sudah kenyang dan selesai menyusu, &
tidak aktif, faktor posisi menyusui bayi payudara tidak dikosongkan, maka
yang tidak benar, puting susu terbenam, masih terdapat sisa ASI di dalam
dan puting susu terlalu panjang. payudara. Sisa ASI tersebut jika tidak
Payudara yang membengkak biasanya dikeluarkan dapat menimbulkan
terjadi sesudah melahirkan pada hari bendungan ASI.
ketiga atau keempat. Gejala yang Menurut Suradi (2008),
dirasakan ibu ketika mengalami pengosongan payudara setiap kali
bendungan ASI adalah mamae terasa menyusui memiliki tiga keuntungan,
panas, keras pada perabaan, terasa yaitu merupakan umpan balik untuk
nyeri dan putting susu bisa mendatar merangsang pembentukan ASI
sehingga bayi sulit menyusu. Hal ini kembali, mencegah terjadi bendungan

11
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

ASI dan komplikasinya, dan bayi ASI yaitu pada saat antenatal, dimana
mendapatkan komposisi ASI yang ibu diberikan penyuluhan tentang
lengkap (susu awal dan susu akhir). perawatan payudara pada saat trimester
3.4 Dampak bendungan ASI II dan III, perawatan payudara pada ibu
Dampak Kategori f % hamil sampai dengan saat menyusui
bendungan perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan
ASI
payudara adalah penghasil ASI sebagai
Mastitis Ya 17 32.7
Tidak 35 67.3 sumber nutrisi untuk bayi yang baru
Abses Ya 10 19.2 lahir dan jika tidak melakukan
Tidak 42 80.8 perawatan payudara dengan baik dan
Bayi tidak Ya 43 82.7 hanya melakukan perawatan payudara
mau saat akan melahirkan atau setelah
menyusu
Tidak 9 17.3 melahirkan sering dijumpai kasus yang
Ibu merasa Ya 50 96.2 merugikan ibu dan bayi seperti
tidak terjadinya bendungan ASI. Selain itu
nyaman penyuluhan tentang personal hygiene
Tidak 2 3.8 juga perlu diberikan karena mengingat
Kulit Ya 8 15.4
payudara terjadinya mastitis disebabkan oleh
merah bakteri stapylococus aerus
mengkilat Menurut penelitian Erna, (2015),
Tidak 44 84.6 dampak bendungan ASI yaitu statis
Putting lebih Ya 22 42.3 pada pembuluh limfe akan
datar
Tidak 30 57.7
mengakibatkan tekanan intraduktal
Bayi rewel Ya 10 19.2 yang akan mempengaruhi berbagai
Tidak 42 80.8 segmen pada payudara, sehingga
Ibu tidak Ya 7 13.5 tekanan seluruh payudara meningkat,
mau akibatnya payudara sering terasa
menyusui
Tidak 45 86.5
penuh, tegang, dan nyeri walaupun
Berdasarkan tabel diatas tidak disertai dengan demam. Terlihat
menunjukkan dampak bendungan ASI kalang payudara lebih lebar sehingga
yang terbanyak adalah ibu merasa tidak sukar dihisap oleh bayi. Pada ibu yang
nyaman yaitu 50 responden (96.2%) mengalami bendungan ASI menyusui
dan yang paling sedikit terjadi yaitu ibu pun akan terhambat karena ibu merasa
tidak mau menyusui yaitu 7 responden sakit dan nyeri pada payudara sehingga
(13.5%). ibu takut atau malas untuk menyusui.
Hasil penelitian menunjukkan Hal itu mengakibatkan bayi tidak
dampak bendungan ASI yang disusui secara adekuat, sehingga ASI
terbanyak adalah ibu merasa tidak terkumpul pada duktus laktiferus yang
nyaman yaitu 50 responden (96.2%) mengakibatkan terjadinya
dan yang paling sedikit terjadi yaitu ibu pembengkakan. Bendungan ASI yang
tidak mau menyusui yaitu 7 responden tidak disusukan secara adekuat
(13.5%). Selain berdampak pada ibu, akhirnya terjadi mastitis.
bendungan ASI juga berdampak pada Bendungan ASI biasanya sering
bayi dimana kebutuhan nutrisi bayi terjadi pada ibu nifas atau setelah
akan kurang terpenuhi karena melahirkan, oleh sebab itu pada masa
kurangnya asupan yang didapatkan ini, disebut juga sebagai masa rawan
oleh bayi. Upaya yang yang dilakukan terjadinya pembengkakan payudara,
untuk mencegah terjadinya bendungan sehingga ibu diminta untuk benar –

12
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

benar melakukan perawatan payudara puting susu terlalu panjang yaitu 9


serta mengetahui bagaimana cara atau responden (17.3%).
teknik menyusui yang baik dan benar 4.4 Dampak bendungan ASI pada ibu
(Maryunani, 2009). nifas di RS PKU Muhammadiyah
Dampak yang akan ditimbulkan Gombong yang terbanyak adalah ibu
jika bendungan ASI tidak teratasi yaitu merasa tidak nyaman yaitu 50
akan terjadi mastitis dan abses responden (96.2%) dan yang paling
payudara. Mastitis merupakan sedikit terjadi yaitu ibu tidak mau
inflamasi atau infeksi payudara dimana menyusui yaitu 7 responden (13.5%).
gejalanya yaitu payudara keras,
memerah, dan nyeri, dapat disertai REFERENSI
demam >38 0C (Kemenkes RI, 2013)
sedangkan abses payudara merupakan [1] Ayurai. (2010). Nifas Bendungan ASI.
komplikasi lanjutan setelah terjadinya At: http://ayurai.wordpress.com
mastitis dimana terjadi penimbunan
nanah didalam payudara (Rukiyah, [2] Badan Pusat Statistik (BPS). (2017).
Yulianti, 2012). Survei Demografi dan Kesehatan
Hasil penelitian El-Saidy (2016) Indonesia (SDKI) 2017. Jakarta:
tentang “Effect of two different nursing BPS
care approaches on reduction of breast
engorgement among postnatal”. [3] Depkes RI. (2017). Panduan
Merekomendasikan pencegahan dan manajemen laktasi:Diet Gizi
deteksi dini payudarapembengkakan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI
harus dilakukan untuk semua wanita
postnatal. [4] Dinkes, Jateng. (2015). Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
4. Kesimpulan Tahun 2015. Semarang: Dinkes
4.1 Sebagian besar ibu nifas di RS Jateng.
PKU Muhammadiyah Gombong
dengan usia kategori normal (20-35 [5] Dinkes, Kebumen. (2015). Profil
Tahun) yaitu 50 responden (96,2%) Kesehatan Kabupaten Tahun 2015.
dan paritas kategori primipara yaitu 30 Kebumen: Dinkes Kebumen.
responden (57,7%).
4.2 Tanda gejala bendungan ASI pada [6] Kemenkes RI. (2013). Buku Saku
ibu nifas di RS PKU Muhammadiyah Pelayanan Kesehatan Ibu di
Gombong yang terbanyak adalah Fasilitas Kesehatan Dasar dan
payudara terasa nyeri bila ditekan Rujukan. Edisi pertama. Jakarta:
yaitu 48 responden (92.3%), dan yang Kemenkes RI.
paling sedikit terjadi yaitu suhu tubuh [7] Pertiwi, S. &, Praktek, B., & Bps, S.
sampai 38 o C yaitu 5 responden (2014). Hubungan Antara Post
(9,6%). Natal Breast Care Dengan
4.3 Penyebab bendungan ASI pada ibu Terjadinya Bendungan ASI Di
nifas di RS PKU Muhammadiyah Bidan Praktek Swasta (BPS)
Gombong yang terbanyak adalah Wilayah Kerja Puskesmas
pengosongan payudara yang tidak Wuriyantoro Wonogiri, VI(1), 43–
sempurna yaitu 42 responden (80.8%) 56. Retrieved from
dan yang paling sedikit terjadi yaitu http//journal.stikeseub.ac.id/index.
ph p/jkeb/article/view/130/129

11
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

[8] Prawirohardjo Sarwono. (2010). Ilmu


Kebidanan. Edisi keempat. Jakarta:
PT Bina Pustaka

[9] Roesli, Utami. (2015). Inisiasi


Menyusu Dini plus ASI Eksklusif.
Jakarta: Pustaka. Bunda

[10] Rukiyah, A. yeyeh. (2012). Asuhan


Neonatus Bayi & Anak Balita.
Jakarta: Trans Info Media.

[11] Sulistyawati, Ari, (2009). Buku


Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Nifas. Yogyakarta: Andi

[12] Sulistyawati. (2012). Asuhan


Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Jakarta : Salemba Medika.

[13] WHO (Word Health Organization).


(2017). Word Health Statistics.

12

Anda mungkin juga menyukai