PENDAHULUAN
2
diminati oleh akseptor keluarga berencana. Berdasarkan survey awal yang dilakukan
peneliti di Dusun XVII Desa Saentis masih banyak dijumpai PUS yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi bawah kulit sebanyak 8 orang dari jumlah PUS 613 jiwa.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Pengertian Alat Kontrasepsi Bawah Kulit/Implant
Kontrasepsi implan adalah batang silastik lembut untuk pencegah kehamilan yang
pemakaiannya dilakukan dengan jalan pembedahan minor untuk insersi (pemasangan)
dan pencabutan
Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormon
jenis progestin (progestin sintetik) yang dipasang dibawah kulit (BKKBN,2003).
1. NORPLANT
a. Berisi batang yang mengandung hormon levonorgestrel
b. Tiap kapsul : panjangnya 3,4 cm, diameter 2,4 mm,berisi 36 mg
levonorgestrel yang efektif mencegah kehamilan selama 5 tahun
2. IMPLANON
a. Berisi 1 batang putih lentur mengandung 63 mg 3-keto-desogestrel
b. Efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun
4
Perubahan lendir serviks menjadi lebih kental dan sedikit, sehingga menghambat
pergerakan sperma.
1. Indikasi
a. Usia reproduksi
b. Nulipara atau multipara
c. Menghendaki kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
d. Tidak menginginkan anak lagi tapi menolak sterilisasi
2. Kontra indikasi
a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
c. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
d. Mioma uteri
e. Gangguan toleransi glukosa (Saifuddin, 2006)
1. Setiap saat selama siklus haid hari ke -2 sampai hari ke tujuh, tidak perlu
metode kontrasepsi tambahan
2. Insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini tidak terjadi
kehamilan . Apabila insersi setelah -7 hari siklus haid, klien dianjurkan untuk
tidak melakukan hubungan seksual, atau menggunakan metode kontrasepsi
lain untuk tujuh hari saja.
3. Apabila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat
diyakini tidak terjadi kehamilan, klien dianjurkan tidak melakukan hubungan
seksual atau menggunakan metode kontrsepsi lain untuk tujuh hari saja.
4. Apabila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pascapersalinan, insersi
dapat dilakukan setiap saat.
5. Apabila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi
dapat dilakukan setiap saat, klien dianjurkan untuk tidak melakukan
5
hubungan seksual selama tujuh hari atau menggunakan metode kontrasepsi
lain untuk tujuh hari.
6. Apabila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya
dengan implan, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini
klien tersebut tidak hamil, atau klien menggunakan kontrsepsi dengan benar.
7. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntik, implan dapat
diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntik, tidak perlu metode kontrasepsi
lain.
8. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsihormonal ( kecuali
AKDR) dan klien ingin menggatinya dengan norplant, insersi dapat dilakukan
setiap saat, dengan syarat diyakini klien tidak hamil. Tidak perlu menunggu
sampai datangnya haid berikutnya.
9. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin menggantinya
dengan implan, maka dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7 dan klien
dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual selama tujuh hari atau gunakan
metode kontrasepsi lain untuk tujuh hari saja. AKDR segera dicabut.
10. Pasca keguguran, implan dapat segera di insersikan. (Sulistyawati, 2011)
Keadaan Anjuran
Penyakit hati akut (virus hepatitis) Sebaiknya jangan menggunakan
implan
Strok/riwayat stroke, penyakit jantung
Sebaiknya jangan menggunakan
Menggunakan obat untuk epilepsy implan
Sebaiknya jangan menggunakan
Tumor jinak/ganas pada hati
implan
Sebaiknya jangan menggunakan
implan
a. Amenorrhea
Yakinkan ibu bahwa hal itu adalah biasa, bukan merupakan efek
samping yang serius.
Evaluasi untuk mengetahui apakah ada kehamilan, terutama jika
terjadi amenorrhea setelah masa siklus haid yang teratur. Jika tidak
6
ditemui masalah, jangan berupaya untuk merangsang perdarahan
dengan kontrasepsi oral kombinasi.
b. Perdarahan bercak (sepotting) ringan
Spotting sering ditmukan terutama pada tahun pertama penggunaan. Bila
tidak ada maslah dank lien tidak hamil, tidak diperlukan tindakan apapun.
Bila klien mengeluh dapat diberikan :
Kontrasepsi oral kombinasi (30-50 ug EE) selama 1 siklus 1, atau
Ibuprofen (hingga 800 mg 3 kali sehari x 5hari)
Terangkan pada klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil
kombinasi habis.
Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil
kombinasi selama 3-7 hari dan dilanjutkan dengan satu siklus pil
kombinasi.
c. Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu makan)
Informasikan bahwa kenaikan/penurunan BB sebanyak 1-2 Kg dapat
saja terjadi.
Perhatikan diet klien bila perubahan BB terlalu mencolok. Bila BB
berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi yang
lain.
d. Ekspulsi
Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain masih
ditempat, dan apakah terdapat tanda-tanda infeksi daerah insersi.
Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada ditempatnya,
pasang kapsul baru 1 buah pada tempat insersi yang berbeda.
Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru
pada lengan yang lain atau ganti cara.
e. Infeksi pda daerah insersi
Bila infeksi tanpa nanah : bersihkan dengan sabun dan air atau
antiseptik, berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari. Implant jangan
dilepas dan minta klien control 1 minggu lagi. Bila tidak membaik,
cabut implant dan pasang yang baru di lengan yang lain atau ganti
cara.
Bila ada abses : bersihkan dengan antiseptic, insisi dan alirkan pus
keluar, cabut implant, lakukan perawatan luka, beri antibiotik oral 7
hari.[hanafi ,2004 hal 184]
Pada dasarnya keluhannya sama dengan kontrasepsi suntik yaitu.
- Gangguan haid.
- Jerawat.
7
- Perubahan libido.
- Keputihan.
- Peubahan berat badan
Bila terjadi hal-hal tersebut diatas konsultasikan kepada dokter anda
untuk memperoleh konseling dan penanggulangan.
2.6 Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2 -1 kehamilan per 100 perempuan). (Saifuddin, 2006)
1. Keuntungan
a. Daya guna tinggi
Kontrasepsi implan merupakan metode kontrasepsi berkesinambungan
yang aman dan sangat efektif. Efektivitas penggunaan implant sangat
mendekati efektivitas teoretis. Efektivitas 0,2 1 kehamilan per 100
perempuan.
b. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
Kontrasepsi implan memberikan perlindungan jangka panjang. Masa
kerja paling pendek yaitu satu tahun pada jenis implan tertentu (contoh :
uniplant) dan masa kerja paling panjang pada jenis norplant.
c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Kadar levonorgestrel yang bersirkulasi menjadi terlalu rendah untuk dapat
diukur dalam 48 jam setelah pengangkatan implan. Sebagian besar wanita
memperoleh kembali siklus ovulatorik normalnya dalam bulan pertama
setelah pengangkatan. Angka kehamilan pada tahun pertama setelah
pengangkatan sama dengan angka kehamilan pada wanita yang tidak
menggunakan metode kontrasepsi dan berusaha untuk hamil. Tidak ada
efek pada jangka panjang kesuburan di masa depan.Kembalinya
kesuburan setelah pengangkatan implan terjadi tanpa penundaan dan
kehamilan berada dalam batas-batas normal. Implan memungkinkan
penentuan waktu kehamilan yang tepat karena kembalinya ovulasi setelah
pengangkatan implan demikian cepat.
d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e. Bebas dari pengaruh estrogen
8
Tidak mengandung hormon estrogen. Kontrasepsi implan mengandung
hormon progestin dosis rendah. Wanita dengan kontraindikasi hormon
estrogen, sangat tepat dalam penggunaan kontrasepsi implan.
f. Tidak mengganggu hubungan seksual
Kontrasepsi implan tidak mengganggu kegiatan sanggama, karena
diinsersikan pada bagian subdermal di bagian dalam lengan atas.
g. Tidak mengganggu produksi ASI
Implan merupakan metode yang paling baik untuk wanita menyusui.
Tidak ada efek terhadap kualitas dan kuantitas air susu ibu, dan bayi
tumbuh secara normal. Jika ibu yang baru menyusui tidak sempat
nantinya (dalam tiga bulan), implan dapat diisersikan segera Postpartum.
h. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan (Sulistyawati, 2011)
i. Kontrol medis ringan
j. Dapat dilayani didaerah pedesaan
k. Penyulit medis tidak terlalu tinggi
l. Biaya ringan (Manuaba, 1998)
2. Kerugian
a. Menimbulkan gangguan menstruasi
yaitu tidak mendapat menstruasi, terjadi perdarahan bercak (spothing) dan
perdarahan tidak teratur. Sejumlah perubahan pola haid akan terjadi
pada tahun pertama penggunaan, kira-kira 80% pengguna. Perubahan
tersebut meliputi perubahan pada interval antar perdarahan, durasi dan
volume aliran darah, serta spotting (bercak-bercak perdarahan).
Oligomenore dan amenore juga terjadi, tetapi tidak sering, kurang dari
10% setelah tahun pertama. Perdarahan yang tidak teratur dan memanjang
biasanya terjadi pada tahun pertama. Walaupun terjadi jauh lebih jarang
setelah tahun kedua, masalah perdarahan dapat terjadi pada waktu kapan
pun.
10
atau clamydia. Pengguna yang berisiko menderita penyakit menular
seksual harus mempertimbangkan untuk menambahkan metode perintang
(kondom) guna mencegah infeksi. (BKKBN, 2003)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi implan adalah batang silastik lembut untuk pencegah kehamilan yang
pemakaiannya dilakukan dengan jalan pembedahan minor untuk insersi (pemasangan)
dan pencabutan
Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormon
jenis progestin (progestin sintetik) yang dipasang dibawah kulit (BKKBN,2003).
11
DAFTAR PUSTAKA
Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Hartanto, Hanafi. 2004. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
12