Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

INCEST

OLEH

KELOMPOK 7 :

1. JAMILDA BANI
2. YOVIYANI TH SABNENO
3. MELVIANI R INA
4. VRINA D BAITANU

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2020

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa kami panjatkan
puji syukur atas keharidat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu
yang di tentukan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama
dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasa dalam makalah ini.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat


memberikan manfaat maupun inspirasiter terhadap pembaca.

Kupang,18 Oktober 202

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………….......... i
DAFTAR ISI…………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………....2
C. Tujuan …………………………………………………..3
D. Manfaat …………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Incest………………………………………..5
B. Jenis-jenis incest…………………………………………6
C. Sejarah awal dari incest…………………………………7
D. Sebab dan Akibat dari Incest……………………………8
E. Upaya Mengatasi Incest………………………………….9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………….10
B. Saran ……………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Meski hubungan incest- hubungan sexual yang terjadi pada
pasangan yang memiliki hubungan darah  telah terjadi sejak
zaman dahulu kala, namun sampai kehidupan modern seperti
sekarang, masyarakat umumnya masih menganggap hal ini tabu.
Masyarakat bertambah ‘jijik’ jika incest itu terjadi karena
adanya hubungan cinta di antara keduanya.Masyarakat barat
maupun timur, sepertinya mempunyai kesamaan sikap soal
ini.Sejumlah Negara mengkategorikan incest sebagai suatu
kejahatan pidana, dan pelakunya mendapat hukuman.Tapi ada
juga Negara yang ‘bebas’ seperti Perancis misalnya. Di sana
incest bukanlah suatu kejahatan. Tak heran kalau para pelaku
incest lebih suka ‘lari’ ke Negara itu. Selama berabad-abad
incest menjadi masalah social dan dianggap tabu oleh
masyarakat umum. Namun ini tak menghentikan terjadinya
incest.Bahkan hingga kini di daerah-daerah tertentu, masih
berlangsung.
Sebagai isu kekerasan seksual, kasus incest sebenarnya
bukanlah kasus baru.Fakta tentang incest sering kali tidak
muncul karena dianggap aib keluarga.
Pendampingan kasus incest bukanlah hal yang mudah.Butuh
keberanian dari berbagai pihak, terutama keluarga, untuk bisa
melihat ini secara proporsional. Freud (1913) berkesimpulan
bahwa dasar tabu incest adalah apabila incest dibenarkan maka
akan terjadi persaingan, perebutan pasangan dalam lingkungan
keluarga, antara ayah-ibu-saudara-saudara. Jelas bahwa
persaingan atau perebutan semacam itu akan membawa
kehancuran keluarga dan suku bangsa sendiri. Freud kemudian
menambahkan bahwa disposisi psikis yang dibawa sejak lahir
akan tetap efektif apabila mendapat persaingan tertentu daripada
proses percampuran darah antara individu yang tidak ada kaitan
darahnya. Selain itu, tidak ada satu generasi pun yang akan
mampu mempertahankan disposisi psikis yang positif dalam
garis keturunan yang sama. Fakta biologis juga memperkuat
tabu incest karena kasus kematian, retardasi mental, dan
kelainan kongenital sangat banyak terjadi sebagai akibat incest.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan incest?
2. Apa saja jenis-jenis incest?
3. Bagaimana sejarah dari incest?
4. Apa sebab dan akibat dari incest?
5. Apa upaya dalam mengatasi incest?
C. TUJUAN
Untuk memberi pengetahuan tentang akibat dari incest
( hubungan seks sedarah )
D. MANFAAT
1. Mengetahui apa itu incest
2. Mengetahui sejarah terjadinya incest
3. Mengetahui sebab dan akibat incest
4. Dan mengetahui upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan
untuk kejadian incest

BAB II
PEMBAHASAN
A.  PENGERTIAN
Hubungan sedarah (Inggris : Incest) adalah hubungan badan
atau hubungan seksual yang terjadi antara dua orang yang
mempunyai ikatan pertalian darah, misal ayah dengan anak
perempuannya, ibu dengan anak laki-lakinya, atau antar sesama
saudara kandung atau saudara tiri.

B. JENIS-JENIS INCEST
1. Incest yang bersifat sukarela (tanpa paksaan)
Hubungan seksual yang dilakukan terjadi karena unsur suka
sama suka.
2. Incest yang bersifat paksaan
Hubungan seksual dilakukan karena unsur keterpaksaan,
misalkan pada anak perempuan diancam akan dibunuh oleh
ayahnya karena tidak mau melayani nafsu seksual. Incest
seperti ini pada masyarakat lebih dikenal dengan perkosaan
incest.

C. SEJARAH  AWAL DARI  INCEST
Peristiwa incest telah terjadi sejak dulu kala.Dalam sejarah
dicatat raja-raja Mesir kuno dan putra-putrinya kerap kali
melakukan tingkah laku incest dengan motif tertentu, sangat
mungkin bertujuan untuk meningkatkan dan kualitas generasi
penerusnya.Pasca invasi Alexander the Great, para bangsawan
Mesir banyak yang melakukan perkawinan dengan saudara
kandung dengan maksud untuk mendapatkan keturunan
berdarah murni dan melanggengkan kekuasaan.Contoh yang
terdokumentasi adalah perkawinan Ptolemeus II dengan saudara
perempuannya, Elsione.Beberapa ahli berpendapat, tindakan
seperti ini juga biasa dilakukan kalangan orang biasa.Toleransi
semacam ini didasarkan pada Mitologi Mesir Kuno tentang
perkawinan Dewa Osiris dengan saudaranya, Dewi
Isis.Sedangkan dalam mitologi Yunani kuno ada kisah Dewa
Zeus yang kawin dengan Hera, yang merupakan kakak
kandungnya sendiri.
Di Indonesia sendiri perilaku incest masih ada dalam
masyarakat tertentu, misalnya pada suku Polahi di kabupaten
Polahi, Sulawesi.Perkawinan antar saudara adalah hal wajar
dalam masyarakat suku Polahi.Hubungan sedarah ini dapat kita
ketahui dan kenal dalam sebuah dongeng masyarakat sunda
yang sangat terkenal, yakni hubungan seorang ibu dengan anak
kandungnya, Dayang Sumbi dan Sangkuriang.
D. SEBAB dan AKIBAT dari INCES
1. Penyebab Incest
Ada beberapa penyebab atau pemicu timbulnya incest. Akar
dan penyebab tersebut tidak lain adalah karena pengaruh
aspek struktural, yakni situasi dalam masyarakat yang
semakin kompleks. Kompleksitas situasi menyebabkan
ketidakberdayaan pada diri individu. Khususnya apabila ia
seorang laki-laki (notabene cenderung dianggap dan
menganggap diri lebih berkuasa) akan sangat terguncang,
dan menimbulkan ketidakseimbangan mental-psikologis.
Dalam ketidakberdayaan tersebut, tanpa adanya iman
sebagai kekuatan internal/spiritual, seseorang akan dikuasai
oleh dorongan primitif, yakni dorongan seksual ataupun
agresivitas.
Faktor-faktor struktural tersebut antara lain adalah:
1. Konflik budaya
Perubahan sosial terjadi begitu cepat nya seiring dengan
perkembangan teknologi. Alat-alat komunikasi seperti radio,
televisi, VCD, HP, koran, dan majalah telah masuk keseluruh
pelosok wilayah Indonesia. Seiring dengan itu masuk pula
budaya-budaya baru yang sebetulnya tidak cocok dengan
budaya dan norma-norma setempat. Orang dengan mudah
mendapat berita kriminal seks melalui tayangan televisi maupun
tulisan di koran dan majalah. Juga informasi dan pengalaman
pornografi dan berbagai jenis media. Akibatnya, tayangan
televisi, VCD dan berita di koran atau majalah yang sering
menampilkan kegiatan seksual incest {hubungan sedarah}serta
tindak kekerasannya, dapat menjadi model bagi mereka yang
tidak bisa mengontrol nafsu birahinya.
2. Kemiskinan
Meskipun incest dapat terjadi dalam segala lapisan ekonomi,
secara khusus kondisi kemiskinan merupakan suatu rantai
situasi yang sangat potensial menimbulkan incest {hubungan
sedarah}.Banyak keluarga miskin hanya memiliki satu petak
rumah.Rumah yang ada merupakan satu atau dua kamar dengan
multi fungsi. Tak pelak lagi, kegiatan seksual terpaksa
dilakukan di tempat yang dapat ditonton anggota keluarga lain.
Tempat tidur anak dan orangtuanya sering tidak ada batasnya
lagi.Ayah yang tidak mampu menahan nafsu birahinya mudah
terangsang melihat anak perempuannya tidur.Situasi semacam
ini memungkinkan untuk terjadinya incest kala ada kesempatan.
3. Pengangguran
Kondisi krisis juga mengakibatkan banyak terjadinya PHK yang
berakibat banyak orang yang menganggur. Dalam situasi suit
mencari pekerjaan, sementara keluarga butuh makan, tidak
jarang suami istri banting tulang bekerja seadanya. Dengan
kondisi istri jarang di rumah (apalagi bila menjadi TKW),
membuat sang suami kesepian. Mencari hiburan di luar rumah
pun butuh biaya.Tidak menutup kemungkinan anak yang sedang
dalam kondisi bertumbuh menjadi sasaran pelampiasan nafsu
birahi ayahnya.
Adapun faktor-faktor Lustig mengemukakan faktor-faktor
lain,yaitu:
a. Keadaan terjepit, dimana anak perempuan manjadi figur
perempuan utama yang mengurus keluarga dan rumah
tangga sebagai pengganti ibu.
b. Kesulitan seksual pada orang tua, ayah tidak mampu
mengatasi dorongan seksualnya.
c. Ayah untuk mencari pasangan seksual di luar rumah karena
kehutuhan untuk mempertahankan facade kestabilan sifat
patriachat-nya.
d. Ketakutan akan perpecahan keluarga yang memungkinkan
beberapa anggota keluarga untuk lebih memilih desintegrasi
struktur dari pada pecah sama sekali.
e. Sanksi yang terselubung  terhadap ibu yang  tidak
berpartisipasi dalam tuntutan peranan seksual sebagai istri.
f. Pengawasan dan didikan orang tua yang kurang karena
kesibukan orang bekerja mencari nafkah dapat
melonggarkan pengawasan oleh orangtua bisa terjadi incest.
g. yang normal pada saat mereka remaja dorongan seksual nya
begitu tinggi karena pengaruh tayangan yang
membangkitkan naluri birahi juga ikut berperan dalam hal
ini.
Alasan Anggota Keluarga Melakukan Incest
1) Ayah sebagai pelaku. Kemungkinan pelaku mengalami masa
kecil yang kurang menyenangkan, latar belakang keluarga yang
kurang harmonis, bahkan mungkin saja pelaku merupakan
korban penganiayaan seksual di masa kecilnya. Pelaku
cenderung memiliki kepribadian yang tidak matang, pasif, dan
cenderung tergantung pada orang lain. Ia kurang dapat
mengendalikan diri/hasratnya, kurang dapat berfikir secara
realistis, cenderung pasif-agresif dalam mengekpresikan
emosinya, kurang memiliki rasa percaya diri. Selain itu,
kemungkinan pelaku adalah pengguna alkohol atau obat-obatan
terlarang lainnya.
2) Ibu sebagai pelaku. Ibu yang melakukan penganiayaan seksual
cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang rendah dan
mengalami gangguan emosional. Ibu yang melakukan incest
terhadap anak laki-lakinya cenderung didorong oleh keinginan
adanya figur ‘pria lain’ dalam kehidupannya, karena kehadiran
suami secara fisik maupun emosinal dirasakan kurang sehingga
ia berharap anak laki-lakinya dapat memenuhi keinginan yang
tidak didapatkan dari suaminya. Kasus ini jarang didapati,
terutama karena secara naluriah wanita cenderung memiliki sifat
mengasuh dan ‘melindungi’ anak.
3) Saudara kandung sebagai pelaku. Kakak korban yang
melakukan penganiayaan seksual biasanya menirukan perilaku
orang tuanya atau memiliki keinginan
mendominasi/menghukum adiknya. Selain itu, penganiayaan
seksual mungkin pula dilakukan oleh orang tua angkat/tiri, atau
orang lain yang tinggal serumah dengan korban, misalnya
saudara angkat.

 Akibat Incest
Ada beberapa akibat dari perilaku incest ini, khususnya yang
terjadi karena paksaan.
Diantaranya,adalah:
a) Gangguan psikologis. Gangguan psikologis akibat dan
kekerasan seksual atau trauma post sexual abuse, antara lain :
tidak mampu mempercayai orang lain, takut atau khawatir
dalam berhubungan seksual, depresi, ingin bunuh diri dan
perilaku merusak diri sendiri yang lain, harga diri yang rendah,
merasa berdosa, marah, menyendiri dan tidak mau bergaul
dengan orang lain, dan makan tidak teratur.
b) Gangguan medis. Secara medis menunjukan bahwa anak hasil
dari hubungan incest berpotensi besar untuk mengalami
kecatatan baik fisik ataupun mental.
c) Akibat lain yang cukup meresahkan korban adalah mereka
sering disalahkan dan mendapat stigma (label) yang buruk.
Padahal, kejadian yang mereka alami bukan karena
kehendaknya.Mereka adalah korban kekerasan seksual.Orang
yang semestinya disalahkan adalah pelaku kejahatan seksual
tersebut.
d) Berbagai studi memperlihatkan, hingga dewasa, anak-anak
korban kekerasan seksual seperti incest biasanya akan memiliki
self-esteem (rasa harga diri) rendah, depresi, memendam
perasaan bersalah, sulit mempercayai orang lain, kesepian, sulit
menjaga membangun hubungan dengan orang lain, dan tidak
memiliki minat terhadap seks.
e) Studi-studi lain bahkan menunjukkan bahwa anak-anak tersebut
akhirnya ketika dewasa juga terjerumus ke dalam penggunaan
alkohol dan obat terlarang, pelacuran, dan memiliki
kecenderungan untuk melakukan kekerasan seksual kepada
anak-anak.
E. UPAYA MENGATASI  INCES
 Upaya Mengatasi Incest
Untuk menghindari terjadinya incest yang baik disertai
atapun tidak disertai kekerasan seksual, perlu dilakukan
tindakan sebagai berikut:
1. Memperkuat keimanan dengan menjalankan ajaran agama
secara benar. Bukan hanya mengutamakan ritual, tetapi
terutama menghayati nilai-nilai yang diajarkan sehingga
menjadi bagian integral dari diri sendiri. Hal ini dapat dicapai
dengan penghayatan akan Tuhan sebagai pribadi, sehingga
relasi dengan Tuhan bersifat “mempribadi”, bukan sekadar
utopia yang absurd.
2. Memperkuat rasa empati, sehingga lebih sensitif terhadap
penderitaan orang lain, sekaligus tidak sampai hati membuat
orang lain sebagai korban.
3. Mengisi waktu luang dengan kegiatan kreatif-positif.
4. Menjauhkan diri dan keluarga dari hal-hal yang dapat
membangkitkan syahwat.
5. Memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap anggota
keluarga, sehingga dapat terkontrol.
6. Memberikan pendidikan seks sejak dini, sesuai dengan usia
anak.

CONTOH  DARI   KASUS INCES


 Kasus Incest di Jambi : Anak Hamili Ibunya
Ternyata kehamilan St tersebut akibat berhubungan intim dengan
Fy, anak kandungnya sendiri. Hasil pemeriksaan sementara dan dari
pengakuan kedua pelaku terungkap, keduanya melakukan perbuatan
bejat itu atas dasar suka sama suka. Masing-masing mengaku tidak
dipaksa.Jambi geger, seorang Ibu dihamili anaknya.Peristiwa amoral ini
terjadi di Jambi.Seorang ibu hamil akibat berhubungan dengan anak
kandungnya sendiri.Perempuan 35 tahun itu kini mengandung delapan
bulan.Peristiwa ini menghebohkan warga Karang Solok, Kecamatan
Kumpe Ulu, Kabupaten Muarojambi, Jambi. Perempuan bernama St itu
juga anak laki-lakinya, Fy (16), diamankan di kantor polisi. “Ini
dilakukan untuk menghindari tindakan anarkis dari warga sekitar,” kata
Kapolsek Kumpeh Ulu Jambi Iptu H Batubara, Rabu (23/7).Kejadian
yang membuat malu warga desa itu terungkap setelah ada laporan dari
kepala desa.Ia mencurigai St yang hamil tua, sementara perempuan itu
sudah menjanda selama 15 tahun. Setelah diselidiki warga, ternyata
kehamilan St tersebut akibat berhubungan intim dengan Fy, anak
kandungnya sendiri. Hasil pemeriksaan sementara dan dari pengakuan
kedua pelaku terungkap, keduanya melakukan perbuatan bejat itu atas
dasar suka sama suka. Masing-masing mengaku tidak dipaksa.Mereka
mengaku melakukan hubungan suami istri sebanyak empat kali.
Semuanya berawal ketika Fy sering melihat film porno melalui ponsel.
Film-film itu juga diperlihatkan kepada ibunya. Untuk sementara,
penyidikan kepolisian mengarah kepada St. Ia dikenai Pasal 262 KUHP
tentang mencabuli anak sendiri. Namun, Fy pun diperiksa secara
intensif meski masih di bawah umur atau belum dewasa. “Kejadian
langka itu memerlukan penyidikan yang cukup hati-hati guna
menegakkan keadilan, mengingat keduanya satu keluarga dan anak
beranak,” kata Kapolsek H Batubara.

 Kasus incest di Cianjur


A (16 tahun) diperkosa ayah kandungnya (37 tahun) sebanyak tiga
kali sejak ia tinggal bersama ayahnya danistri mudanya, setelah
kematian ibu kandungnya. Ia diperkosa dengan ancaman dan
kekerasan. A sempatmenceritakan apa yang dialaminya kepada ibu
tirinya, tapi tidak dipercaya. Saat A lari dari rumah dan tinggaldi rumah
sahabatnya, ayahnya memaksanya kembali ke rumah.Karena khawatir
dirinya telah hamil, akhirnyaA bercerita ke seorang ibu tetangganya.
Dari situ berita mulai tersebar dan massa mulai melakukan
tindakananarki terhadap ayah A. Ketua RT memanggil A dan ayahnya
untuk dimintai keterangan. Ayah A awalnya tidakmengakui
perbuatannya, namun setelah diancam oleh penduduk desa, akhirnya
mau mengakui dan sebagaiakibatnya ia dipukuli penduduk. Berusaha
mengamankan, Ketua RT bersama seorang tokoh agama
segeramembawa ayah A ke kantor desa, dan kemudian oleh Polisi Desa
(Babinmas) diserahkan ke Kantor PolsekCimacan. Sementara itu, A
dibawa keluarganya ke bidan desa. Seorang warga melaporkan kejadian
kepadaKader Hukum B yang sudah dikenal masyarakat, yang kemudian
segera menemui A di tempat bidan desa. Ia kemudian mendampingi A
menjalani penyidikan di Polsek Cimacan dan pemeriksaan visum et
repertum, diRS Cimacan. Hasil visum menunjukkan A mengalami
kekerasan seksual. Ayah A dikenakan tuduhan tindakpidana
pelanggaran Pasal primer 81 UU No. 23 Tahun 2002 dan subsider Pasal
285 Jo. 294 KUHP, yaitu dengansengaja melakukan persetubuhan
dengan anak yang belum dewasa dan ditahan di Polsek Cimacan
sejaktanggal 22 April 2006, dua bulan setelah pertama kali ia
memperkosa anaknya sendiri.
 Kasus incest di luar negeri
Danielle dan Nick Cameron {Adik dan Kakak}
Danielle dan Nick Cameron asal Scotlandia adalah adik-kakak satu
ibu lain ayah. Keduanya tidak dibesarkan bersama. Nick dibesarkan di
panti asuhan, sedang Danielle tinggal bersama ibu mereka. Ketika
masih kanak-kanak mereka sempat bertemu sekali dalam pertemuan
singkat yang diatur oleh Layanan Sosial.Setelah itu mereka tak pernah
bersua, sampai keduanya sama-sama besar.Dua tahun lalu keduanya
bertemu lagi dalam reuni keluarga.Danielle telah berusia 20 tahun, telah
menikah dan memiliki seorang putri.Sedang Nick berusia 26 tahun.
“Ketika pertama kali bertemu Danielle, saya sudah merasa tertarik.Tapi
kemudian saya pikir, hei, dia kan saudara saya,” ucap Nick. Tapi
ketertarikan itu demikian kuatnya, Mungkin saat itu tanpa disadari Nick
ia telah jatuh cinta pada adiknya.
Danielle heaney and nick cameron, adik kakak yang akhirnya jadi
suami-istri.
Ternyata hal sama pun terjadi pada Danielle, dia pun langsung jatuh
cinta pada kakaknya, Nick. Malah Danielle sempat menyinggung hal
itu pada suaminya.“Sepertinya, saya dapat dengan mudah mencintai dia
(Nick).” Sang suami yang tak mengerti, membalas dengan setengah
bercanda,”Saya harap begitu, tapi sebagai kakak, bukan?” Danielle
menjawab, Ya tentu saja!”.Setelah pertemuan dalam reuni keluarga,
hubungan Daniella dan Nick bertambah lengket.Keduanya seolah tak
terpisahkan.Tiga minggu kemudian keduanya behubungan sex.
Kelakuan mereka dipergoki sang ibu, yang sangat marah. Ia langsung
melaporkan hal itu pada yang berwajib. Dan inilah yang terjadi,
keduanya di sidang di pengadilan Skotlandia. Seperti halnya hokum
Amerika, di Scotlandia pun, incest dianggap suatu yang illegal dan
termasuk pidana. Karenanya ketika laporan sang ibu masuk, kasus itu
pun segera diproses. Hasilnya, Danielle dan Nick divonis hukuman
sembilan bulan masa percobaan.Selama itu, mereka dilarang melakukan
kontak, fisik (sex) maupun kontak verbal (berkomunikasi).“Kami sadar
ini salah, tapi tak mampu menghentikannya,” ungkap mereka.Setelah
hukuman percobaan selesai, kabarnya keduanya kembali tinggal satu
atap.Pengadilan memang memungkinkan hal ini (tinggal bersama)
namun tidak untuk hubungan sex.Entah benar atau tidak, namun
mereka mengaku, meski hidup bersama tidak tidak melakukan
hubungan sex.(Benarkah?).Dalam wawancara terakhir dengan pasangan
ini, mereka mengatakan tengah berpikir untuk pindah ke Perancis, di
mana incest bukan sebuah tindak pidana.

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
 Incest adalah hubungan badan atau hubungan seksual yang
terjadi antara dua orang yang mempunyai ikatan pertalian darah,
misal ayah dengan anak perempuannya, ibu dengan anak laki-
lakinya, atau antar sesama saudara kandung atau saudara
tiri.yang terbagi menjadi 2 jenis yaitu: incest tanpa paksaan dan
incest paksaan. Dalam melakukan incest seseorang akan
mempunyai sebab-sebab tertentu sehingga dari sebab itulah
terjadi akibat dalam melakukanya. Dan pada saat ini incest
mulai diupayakan dalam penanggulangannya salah satunya
dengan mempunyai pedoman iman yang kuat untuk itu kita
selain sebagai tenaga kesehatan dan juga sebagai umat yang
beragama harus bisa memberitahukan kepada masyarakat umum
tentang incest itu sendiri.

B. Saran
Tak lengkap jika pembuatan makalah ini terselesaikan tanpa
adanya saran dari kawan-kawan sekalian. Kami berharap para
pembaca juga akan terus memberikan saran untuk perbaikan
selanjutnya sehingga tidak hanya dapat dipelajari namun juga
dinikmati karena adanya interaksi yang baik antara
penulis/penyusun makalah dengan para pembaca sekalian.
Seperti halnya kritik kami juga menantikan berbagai saran dari
anda para pembaca sekalian.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/16518206/11/Studi-Kasus-1-Kasus-incest-
di-Cianjur
http://ayomerdeka.wordpress.com/2008/07/26/kasus-incest-di-jambi-
anak-hamili-ibunya/
http://dianaruntu.wordpress.com/2010/04/03/enam-kasus-incest-yang-
menggemparkan-dalam-satu-dasawarsa/

Anda mungkin juga menyukai