Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN

“KOMPLIKASI BAYI BARU LAHIR YAITU


HIPOGLIKEMIA”

DOSEN PENGAMPU :

Farida Nur Khayati, S.Si.T., M.Kes

DISUSUN OLEH
1. Fitria Nur Z. (201801006)
2. Lisa Fitriyani (201801010)
3. Lia Ariyana (201801011)
4. Mahmudah Riski H. (201801012)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN DUTA DHARMA PATI

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya sehingga makalah berjudul “Hipoglikemia” dapat diselesaikan
dengan lancar. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Demikianlah makalah ini dibuat. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pati, 11 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A.Latar Belakang .............................................................................................2

B.Rumusan Masalah ........................................................................................2

C.Tujuan ..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3

A. Pengertian hipoglikemia .............................................................................3

B. Klasifikasi Hipoglikemia ............................................................................ 4

C. Patofisiologi Hipoglikemia .........................................................................

D. Tanda Dan Gejala Hipoglikemia.................................................................

E. Diagnosis .....................................................................................................

F. Penatalaksanaan ...........................................................................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................

A.Kesimpulan ..................................................................................................

B.Saran .............................................................................................................1

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan sebagai seseorang yang bertanggung jawab memberikan asuhan
secara menyeluruh kepada wanita, mempunyai tugas penting dalam konseling
dan pendidikan kesehatan untuk ibu dan keluarga. Bidan diakui sebagai tenaga
profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel. Bidan sebagai mitra wanita
berkewajiban untuk memberikan dukungan, asuhan, dan nasehat selama masa
hamil, masa persalinan dan masa nifas. Bidan dituntut untuk dapat memimpim
persalinan secara mandiri dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir. Bidan
merupakan ujung tombak pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu
dan bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi
dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya
penanganan bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan bayi mengalami cacat
seumur hidup dan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermia pada bayi
baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan
hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak (Sarwono,
2007).
Hipoglikemi adalah kelainan pada bayi yang merupakan dampak dari
komplikasi yang dialami ibu pada masa kehamilan yang menyebabkan sel otak
pada bayi tidak mampu hidup. Banyak yang harus diperhatikan pada bayi baru
lahir, untuk mencegah hal yan tidak diinginkan pada bayi dalam awal-awal
kehidupannya. Maka dari itu perlu diperhtikan pula riwayat ibu saat kehamilan
serta pada kehamilan yang lalu.
Hipoglikemia dapat bersifat sementara akibat kekurangan produksi
glukosa karena kurangnya depot glikogen dihati atau menurunnya
glukoneogenesis lemak dan asam amino. Pada hipoksia, pembentukan energy
dari glukosa menurun dengan akibat kerusakan neuron. Hipoglikemi dapat
terjadi pada bayi dari ibu penderita diabetes mellitus, pada BBLR,
dismaturitas dan bayi dengan penyakit umum yang berat seperti sepsis,
meningitis, dan sebagainya.
Pada tingkat tertentu hipoglikemi pada neonatus dapat menyebabkan
kematian. Peran bidan sangatlah penting untuk mendeteksi dini dan
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat agar tidak terjadi kematian
sehingga MDGs dapat dicapai dengan baik. Untuk itu penulis membuat
makalah ini agar dapat dijadikan salah satu referensi untuk para bidan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah “ Bagaimanakah asuhan
kebidanan yang tepat pada neonatus dengan hipoglikemi ? ”.

C. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum

Melalui makalah ini di harapkan mahasiswi dapat mengerti dan memahami

serta mengetahui lebih detail tentang hipoglikemia pada neonates.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memenuhi tugas asuhan kebidanan kegawatdaruratan

b. Mengerti mengenai Pengertian,klasifikasi, patofisiologi,tanda dan gejala,

diagnosis, dan penatalaksanaan dari kasus hipoglikemia


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipoglikemia
Saat lahir, bayi harus melakukan transisi dari yang tadinya mendapat
suplay nutrisi dari plasenta menjadi pemberian makanan per oral. Pada awal
kelahiran, Energi tambahan yang diperlukan neonatus jam-jam pertama
diambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah
mencapai 120 mg/100 mg.
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa)
secara abnormal rendah. Istilah hepoglikemia digunakan bila kadar gula darah
bayi secara bermakna dibawah kadar rata-rata. Dikatakan hepoglikemia bila
kadar glukosa darah kurang dari 30 mg/dl pada semua neonatus tanpa menilai
masa gestasi atau ada tidaknya gejala hepoglikemia. Umumnya hepoglikemia
terjadi pada neonatus umur 1 – 2 jam. Hal ini disebabkan oleh karena bayi
tidak mendapatkan lagi glukosa dari ibu, sedangkan insulin plasma masih
tinggi dengan kadar glukosa darah yang menurun.
Hipoglikemia merupakan konsentrasi glukosa dalam darah berkurangnya
secara abnormal yang dapat menimbulkan gemetaran, keringat dan sakit kepala
apabila kronik dan berat, dapat menyebabkan manifestasi susunan saraf pusat
(Kamus Kedokteran Dorland : 2000). Hipoglikemia neonatorum adalah
masalah pada bayi dengan kadar glukosa darah kurang dari 40 -45mg/dl
(Sudarti dkk: 2010). Keadaan dimana bila kadar gula darah bayi di bawah
kadar rata-rata bayi seusia dan berat badan aterm (2500 gr atau lebih) <
30mg/dl dalam 72 jam pertama, dan < 40mg/dl pada hari berikutnya.
Sel otak tidak mampu hidup jika kekurangan glukose. Hypoglikemi dapat
terjadi berkaitan dengan banyak penyakit, misalnya pada neonatus dengan ibu
diabetes dan mengalami Hyperglikemi in utero, atau sebagai komplikasi cidera
dingin. Selama masa menggigil simpanan glikogen tubuh tidak mencukupi,
tetapi jika dihangatkan terjadi peningkatan kebutuhan glikogen. Simpanan
glikogen menurun dan cadangan tidak dapat memenuhi kebutuhan pada
pemanasan.

B. Klasifikasi Hipoglikemi

Simtomatik, dapat diatasi sendiri,


Ringan tidak ada gangguan aktivitas sehari –
hari yang nyata
Simtomatik, dapat diatasi sendiri,
Sedang menimbulkan gangguan aktivitas
sehari – hari yang nyata
Sering tidak simtomatik, pasien tidak
dapat mengatasi sendiri karena
adanya gangguan kognitif
1. Membutuhkan pihak ketiga tetapi
Berat tidak membutuhkan terapi parenteral
2. Membutuhkan terapi parenteral
(glukagon intramuskuler atau
intravena)
3. Disertai kejang atau koma

C. Patofisiologi Hipoglikemia
Hipoglikemi sering terjadi pada berat lahir rendah (BBLR), karena
cadangan glukosa rendah. Pada ibu diabetes mellitus (DM) terjadi transfer
glukosa yang berlebihan pada janin sehingga respons insulin juga meningkat
pada janin. Saat lahir dimana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi (transient hiperinsulinism)
sehingga terjadi hipoglikemi.
Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat
menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak
dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan syaraf pusat
bahkan sampai kematian. Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi
dari ibu dengan diabetes mellitus. Glukosa merupakan sumber kalori yang
penting untuk ketahanan hidup selama proses persalinan dan hari-hari pertama
pasca lahir.
Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena
meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia,
hipotermi, gangguan pernafasan.

D. Tanda dan Gejala Hipoglikemia


Hipoglikemia bisa menunjukan gejala ataupun tidak. Kecurigaan tinggi
harus selalu diterapkan dan selalu antisipasi hipoglikemia pada neonatus
dengan faktor risiko:
1. Tremor
2. Sianosis
3. Apatis
4. Kejang
5. Apnea intermitten
6. Tangisan lemah/melengking
7. Letargi
8. Kesulitan minum
9. Gerakan mata berputar/nistagmus
10. Keringat dingin
11. Pucat
12. Hipotermi
13. Refleks hisap kurang
14. Muntah.
Saat timbulnya gejala bervariasi dari beberapa hari sampai satu minggu
setelah lahir. Berikut ini merupakan gejala klinis yang dimulai dengan
frekuensi tersering, yaitu gemetar atau tremor, serangan sianosis, apati, kejang,
serangan apnea intermiten atau takipnea, tangis yang melemah atau
melengking, kelumpuhan atau letargi, kesulitan minum dan terdapat gerakan
putar mata. Dapat pula timbul keringat dingin, pucat, hipotermia, gagal jantung
dan henti jantung. Sering berbagai gejala timbul bersama-sama. Karena gejala
klinis tersebut dapat disebabkan oleh bermacam-macam sebab, maka bila
gejala tidak menghilang setelah pemberian glukosa yang adekuat, perlu
dipikirkan penyebab lain.

E. Diagnosis Hipoglikemia
Presentasi klinis hipoglikemia mencerminkan penurunan ketersediaan
glukosa untuk SSP serta stimulasi adrenergik disebabkan oleh tingkat darah
menurun atau rendah gula. Selama hari pertama atau kedua kehidupan, gejala
bervariasi dari asimtomatik ke SSP dan gangguan cardiopulmonary. Kelompok
berisiko tinggi yang membutuhkan skrining untuk hipoglikemia pada satu jam
pertama kehidupan meliputi:
1. Bayi yang baru lahir yang beratnya lebih dari 4 kg atau kurang dari 2 kg
2. Besar usia kehamilan (LGA) bayi yang berada di atas persentil ke-90, kecil
untuk usia kehamilan (SGA) bayi di bawah persentil ke-10, dan bayi dengan
pembatasan pertumbuhan intrauterine
3. Bayi yang lahir dari ibu tergantung insulin (1:1000 wanita hamil) atau ibu
dengan diabetes gestasional (terjadi pada 2% dari wanita hamil)
4. Usia kehamilan kurang dari 37 minggu
5. Bayi yang baru lahir diduga sepsis atau lahir dari seorang ibu yang diduga
menderita korioamnionitis
6. Bayi yang baru lahir dengan gejala sugestif hipoglikemia, termasuk
jitteriness, tachypnea, hypotonia, makan yang buruk, apnea, ketidakstabilan
temperatur, kejang, dan kelesuan
7. Selain itu, pertimbangkan skrining hipoglikemia pada bayi dengan hipoksia
yang signifikan, gangguan perinatal, nilai Apgar 5 menit kurang dari 5,
terisolasi hepatomegali (mungkin glikogen-penyimpanan penyakit),
mikrosefali, cacat garis tengah anterior, gigantisme, Makroglosia atau
hemihypertrophy (mungkin Beckwith-Wiedemann Syndrome), atau
kemungkinan kesalahan metabolisme bawaan atau ibunya ada di terbutalin,
beta blocker, atau agen hipoglikemik oral
8. Terjadinya hiperinsulinemia adalah dari lahir sampai usia 18 bulan.
Konsentrasi insulin yang tidak tepat meningkat pada saat hipoglikemia
didokumentasikan. Hiperinsulinisme neonatal Transient terjadi pada bayi
makrosomia dari ibu diabetes (yang telah berkurang sekresi glukagon dan
siapa produksi glukosa endogen secara signifikan dihambat). Secara klinis,
bayi ini makrosomia dan memiliki tuntutan yang semakin meningkat untuk
makan, lesu intermiten, jitteriness, dan kejang jujur.

F. Penatalaksanaan Hipoglikemi
Semua neonatus berisiko tinggi harus ditapis:
1. Pada saat lahir
2. 30 menit setelah lahir
3. Kemudian setiap 2-4 jam selama 48 jam atau sampai pemberian minum
berjalan baik dan kadar glukosa normal tercapai.

Kejadian hipoglikemia dapat dicegah dengan:


1. Menghindari faktor resiko yang dapat dicegah, contohnya hipotermia
2. Pemberian makan enteral merupakan tindakan preventif tunggal paling
penting
3. Jika bayi tidak mungkin menyusu, mulailah pemberian minum dengan
menggunakan sonde dalam waktu 1-3 jam setelah lahir
4. Neonatus yang berisiko tinggi harus dipantau nilai glukosanya sampai
asupannya penuh dan 3x pengukuran normal sebelum pemberian minum
berada diatas 45 mg/dL
5. Jika ini gagal, terapi intravena dengan glukosa 10% harus dimulai dan kadar
glukosa dipantau.
6. Jika jalur IV tidak dapat dipasang dengan cepat berikan larutan glukosa
melalui pipa lambung dengan dosis yang sama.
7.   Infus glukosa 10% sesuai kebutuhan rumatan,  kemudian lakukan rujukan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar gula darah atau
kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang rendah. Frekuensi
hipoglikemia pada bayi/anak belum diketahui pasti. Hipoglikemia dapat
disebabkan oleh berbagai kelainan mekanisme kontrol pada metabolisme
glukose, antara lain : inborn erors of metabolism, perubahan keseimbangan
endokrin dan pengaruh obat-obatan maupun toksin.
Hipoglikemia simtomatik pada neonatus cenderung terjadi selama 6-12
jam kehidupan. Sering menyertai penyakit-penyakit seperti : distress perinatal,
terlambat pemberian minum dan bayi dari ibu DM. Jika tidak diobati,
Hipoglikemia yang berat dan berkepanjangan dapat menyebabkan kematian
pada setiap golongan umur. Pada neonatus prognosis tergantung dari berat,
lama, adanya gejala-gejala klinik dan kelainan patologik yang menyertainya,
demikian pula etiologi, diagnosis dini dan pengobatan yang adekuat.
B. Saran
Diperlukan suatu pemahaman yang baik agar tidak salah dalam memahami
tentang pengertian, etiologi, manifestasi klinik, penanganan dan pragnosis dari
hipoglikemia terhadap bayi baru lahir.

DAFTAR PUSTAKA
M Sacharin, Rosa. 1986. Prinsip Keperawatan Pediatrik., Jakarta: EGC.

Markun.AH.1999. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta : Balai


Penerbit FKUI

Masjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapus.

Nelson Waldo E. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Volume 1. Jakarta : EGC

Saifudin, Abdul Bari, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardj

https://www.google.com/amp/s/sherlyputrifebriani.wordpress.com/2015/05/25/hip
oglikemi-pada-bayi/amp/

Anda mungkin juga menyukai