Disusun Oleh :
1. Ifa Laili Rachmawati (201801007)
2. Linda Puspita Sari (201801009)
3. Lisa Fitriyani (201801010)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang
“MINERAL DAN EFEK BAGI KESEHATAN” agar mahasiswa dapat memahaminya.
Makalah ini disusun agar pembaca lebih mendalami tentang mineral efek bagi
kesehatan. Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya dapat penulis gunakan sebagai
masukan untuk perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan
kelancaran dan kemudahan bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ..........................................................................................................i
Daftar isi ....................................................................................................................ii
Bab 1 pendahuluan ....................................................................................................1
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengehuan dari masa ke masa semakin bertambah, seperti halnya
dengan pada disiplin ilmu Biologi dan Kimia yang melahirkan bdang ilmu yang disebut
Biokimia. Biokimia merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas tentang aktivitas
kimia pada tubuh makhluk hidup.
Makhluk hidup, utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam
membantu aktivitas metabolisme dalam tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat
melakukan aktivitas-aktivitas yang kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-
sari makanan di usus, penghalusan makanan di lambung dan lain sebagainya.
Zat-zat yang sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air, tapi
ternyata masih banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira mineral
tersebut bukan mineral.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa pengertian mineral?
2. Bagaimana penggolongan mineral?
3. Mineral apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh?
4. Bagamana peranan kalsium bagi tubuh?
5. Efek kelebihan dan kekurangan mineral
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Menurut The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi
baru tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi“. Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa
organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2),
hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral
akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan
terjadi penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau
belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan
nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral
esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro
yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam
jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya
dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil.
Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di
samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi.
Tulisan ini menguraikan pentingnya mineral mikro esensial dalam kehidupan hewan.
Sifat-sifat mineral seperti sifat kimia, biokimia maupun proses biologis dalam jaringan
makhluk hidup, perlu diketahui dalam upaya mendiagnosis penyakit defisiensi mineral pada
hewan.
B. Penggolongan Mineral
Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi
dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan
dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting
yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit
defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl),
sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co),
iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna,
atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut
lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya
bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan
aluminium (Al).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro
dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam
jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil,
yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.
Mineral makro g/kg Mineral mikro g/kg
Kalsium (Ca) 15 Besi (Fe) 20−80
Fosforus (P) 10 Seng (Zn) 10−50
Kalium (K) 2 Tembaga (Cu) 1−5
Natrium (Na) 1,60 Molibdenum (Mo) 1−4
Klorin (Cl) 1,10 Selenium (Se) 1−2
Sulfur (S) 1,50 Iodin (I) 0,30−0,60
Magnesium (Mg) 0,40 Mangan (Mn) 0,20−0,60
Kobalt(Co) 0,02−0,10
Kekurangan mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang bervariasi.
Akibat Kekurangan Mineral :
Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan lambat,
kejang otot
Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit tulang
Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot, kerusakan
jantung dan ginjal
Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental
Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam terhadap
bau dan rasa, kerdil, anemia
Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit
Peningkatan peluang pilek dan flu
Pertumbuhan terhambat dan tulang rapuh
Tekanan darah tinggi
Depresi dan kecemasan
Anemia
Sakit otot dan osteoporosis
Masalah pencernaan (seperti sakit maag, sembelit, mual atau diare)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi
menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial.
Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan
ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan
proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan
protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P),
kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu),
seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial
adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh
hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan.
Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri
(Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
B. Saran
Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Mineral baik
dari penggolongan, macam serta peranannya. Semoga pembaca mengetahui bahaya
kekurangan serta kelebihan Mineral bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono. 2005. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Darmono. 2007. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi
Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia Press.
http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html 5 Des 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral 5 Desember 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/daftar_mineral 5 Desember 2011
http://www.hilo.co.id/kalsium-mineral-si-penguat-tulang 5 Desember 2011
http://www.minsocam.org/msa/ima/ima98(04).pdf Ernest H. Nickel, 1995, The definition of a
mineral, The Canadian Mineralogist, vol. 33, pp. 689 – 690 (5 Desember 2011).