moh rehan
2.nur ain akbar
3. atika maharani
4. sasmita abu bakar
X11 Farmasi 1
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki.
Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………..
1.2. Tujuan………………………………………………………………………………………………..
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak . Agar
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternative untuk mencegah ataupun
menunda kehamilan . Cara- cara tersebut diantaranya termasuk kontrasepsi atau pencegahan
kehamilan dan perencanaan keluarga .
Keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan prenvetif yang paling
dasardan utama bagai wanita .Meskipun tidaak selalu diakui demikian, peningkatan dan
perluasan KB merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematiaan
ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita . Banyak wanita yang
harus menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah
metode yang tersedia tetapi juga metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional KB . Kesehatan individual , dan seksualitas wanita atau
biaya untuk memperoleh kontrasepsi .
Sebelum ibu memilih alat kontrasepsi sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu
tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap benar dan akurat. Semua metode
kontrasepsi mempunyai efek samping yang harus diketahui akseptor sebelum memakainya
.Ada bermacam-macam jenis kontrasepsi yang ada sehingga ibu harus menetukan pilihan
kontrasepsi yang dianggap sesuai.
1.2 Tujuan :
2) Agar setiap tenaga kesehatan yang akan memberikan pelayan KB dapat memilih kontrasepsi
yang sesuai dengan kondisi akseptornya.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kontrasepsi
Kontasepsi berasal dari kata kontra yaitu mencegah dan konsepsi yang berarti penemuaanantara
sel sperma dan sel telur yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi merupakan upaya
mencegah ovulasi, melumpuhkan sperma atau mencegah penemuan sel telur dan sel sperma .
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sel sperma laki-laki mencapai dan
membuahi sel telur wanita atau mencegah sel telur yang telah dibuahi untuk berimplantasi dan
berkembang didalam Rahim. Kontasepsi dapat bersifat reversible (kembali) atau permanen
(tetap). Kontrasepsi yang bersifat reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan
setiap saat tanpa efek lama dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan kembali untuk
memiliki anak. Sedangkan metode kontasepsi permanen atau sterilisasi adalah metode kontasepsi
yang tidak dapat mengembalikan kesuburan karena telah melibatkan tindakan oprasi .
2.2 Tujuan Kontrasepsi
Metode sederhana digunakan pada masa subur atau minggu subur yang dapat
diperhitungkan dan diajarkan . Metode KB sederhana adalah metode KB yang digunakan tanpa
bantuan dari orang lain.
1.) Metode kalender
Metode ini digunakan prinsip pantang berkala, yaitu tidak melakukan masa subur istri. Untuk
menentukan masa subur istri digunakan 3 patokan:
Ovulasi terjadi 14 hari kurang lebih sebelum haid yang akan datang
Sperma dapat hidup selama 48 jam setelah ejakulasi
Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Cara kerjanya adalah dengan cara mengeluarkan alat kelamin pria (penis) sebelum ejakulasi
sehingga sperma tidak masuk kedalam vagina dan kehamilan dapat dicegah. Manfaat dari
metode ini yaitu tidak mengganggu produksi ASI, tidak ada efek samping , dapat digunakan
setiap waktu, tidak membutuhkan biaya , meningkatkan keterlibatan pria dalam KB dan
memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dekat antar pasangan. Indikasi
dala metode ini adalah :
1. Kondom
Prinsipnya yaitu menghalangi masuknya sperma kedalam vagina sehingga pertumbuhan dapat
dicegah. Ada 2 jenis kondom yaitu kondom yang terbuat dari karet dan usus domba ,dan kondom
karet lebih elastis dan murah sehingga banyak digunakan.
Secara teoritis kegagalan kondom hanya terjadi jika kondom tersebut sobek karena kurang hati-
hati, pelumas kurang , atau karena tekanan pada waktu ejakulasi . Keuntungan dari penggunaan
kondom yaitu murah, mudah didapat , tidak memerlukan pengawasan , dan mengurangi
kemungkinan penyakit menular kelamin. Pada jumlah kecil kasus tersebut terdapat alergi
terhadap kondom karet.
Terdapat 2 model kondom :
Kondom untuk pria merupakan bahan karet (lateks) polioretan (plastic) atau bahan yang sejenis
yang kuat , tipis dan elastis .Benda tersebut ditarik menutupi penis yang sedang ereksi untuk
menampung semen selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk kedalam vagina. Selaput
kondom yang tebuat dari bahan alami sebagai alat untuk mencega kehamilan.
Terbuat dari lapisan poliuretan tipis dengan cincin dalam yang fleksibel dandapat digerakan pada
ujung yang tertutup yang dimasukan kedalam vagina, dan cincin yang kaku lebih besar pada
ujung yang lebih terbuka dibagiaan depan yang tetap berada didalam vagina dan terlindungi
intoitus.
Kondom wanita hanya memiliki satu ukuran dan tidak perlu dipasang oleh pemberi pelayanan
kesehatan professional .kondom tersebut harus dilumasi terlebih dahulu dan tersedia sekaligus
pelumas tambahan . Pelumas dapat digunakan bersa dengan pemakaian kondom .
Untuk memasukan kondom wanita tekan cincin kondom yang berbeda didalam ujung tertutup
kondom , kemudian di ujung berselubung yang tertutup dimasukan kedalam vagina sedalam
mungkin untuk memasukannya melewati tulang pubis. Setelah melakukan hubungan seksual dan
sebelum berdiri wanita tersebut harus menekan dan memutar cincin terluar untuk menjaga
semen yang masuk tetap berada didalam kondom, kemudian dengan perlahan keluarkan kondom
dan buang. Kondom dapat dimasukan kedalam vagina selama 8 jam, terutama selama
berhubungan seksual,tetapi harus ditempatkan sebelum penis genetalia eksterna wanitajika
tujuannya untuk mencegah kehamilan dan infeksi.
Keluhan yang sering muncul pada pengguna kondom wanita dan pasangan suami istri dapat
merasakan cinci pada bagian dalam kondom , cincin bagian luar menekan kedalam vagina ,
selubung kondom terbawa dan bergerak-gerak bersama penis selama berhubungan seksual.
Mengecek penempatan kondom yang benar dengan memberikan pelumas tambahan merupakan
sebagian penyelesaiaan masalah yang muncul pada kondom pengguna wanita.
Pelayanan Kontrasepsi dengan Menggunakan Metode Modern
1. Kontrasepsi hormonal
1. Rangsangan balik kehipotalamus dan hipofisis sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan
menghambat ovulasi.
2. Progesterone mengubah endrometrium , sehingga kualitas spermatozoa tidak berlangsung
3. Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa .
4. Menghambat perisrtaltik tuba , menyulitkan kosepsi.
5. Menghindari implantasi, melalui perubahan struktur endometrium.
Konterepsi hormonal pil telah mengalami penelitian panjang, sehingga sebagian besar wanita
dapat menerima tanpa kesulitan, dengan partun menstruasi normal serta durasi antara 4-6 hari .
Disamping durasi 4-6 hari masih terdapat partun menstruasi wanita :
1. Wanita tergolong durasi mestruasi kurang dari 4 hari, memerlukan pil KB dengan efek
estrogen tinggi.
2. Wanita dengan durasi menstruasi lebih dari 6 hari memerlukan pil KB dengan efek
estrogen rendah
Berikut adalah nama pil KB yang dipasarkan
Gynovlar Volidan
Norlestrline Lyndion
Anacyline Noracycline
Ovosta Prevision
Eugynon Nuvacim
Mekanisme kerja pil merupakan kombinasi kerja estrogen dan progestin .saat ini tersedia3
variasi pil kombinasi :
1) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestindalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
2) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen /
progestin dalam dua dosis yang berbeda , dan 7 tablet tanpa hormone aktif.
3) Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone estrogen /
progestin dalam tiga dosos yang berbeda , dan 7 tablet tanpa hormone aktif.
1. Komponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang ,retensi air dan garam,
berat badan bertambah , nyeri pada kepala , pendarahan banyak pada saat
menstruasi,meningkatkan pengeluaran leukorea , menimbulkan pelunakan serviks.
2. Komponen progesterone menyebanbkna payudara tegang , kulit dan rambut kering,
menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram .
Peserta pil merupakan peserta terbesar , sehingga diharapkan keberhasilan yang tinggi .
Untuk mencapai hasil yang baik , petunjuk tentang penggunaan pil KB harus diterangkan .
1. Pada post partum dapat memulai dengan Expulton yang mengandung komponen
progesterone, tidak menggangu pengeluaran ASI, efektif sampai laktasi dihentikan,
kesulitan dapat timbul seprti pendarahan spoting, dan tidak mendapatkan mestruasi
berkepanjangan.
2. Post abortus atau hari kelima mestruasi dapat dipakai pil KB system sekuensial atau
sytem kombinasi .
3. Ganti cara pemakaian pil KB segera dapat mulai meminum pil KB dapat dipakai
kombinasi atau sekuensial , dapat terjadi partu menstruasi.
1. Bila meminum pil KB sesuai dengan aturan maka kemungkinan akan berhasil 100 %.
2. Dapat dipakai untuk beberapa macam masalah :
Suntikan KB
Metode suntukan KB telah menjadi gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya
semakin bertambah. Tinnginya peminat suntikan KB oleh karenanya aman , sederhana, efektif ,
tidak menimbulkan gangguan dan dapat digunakan paska persalinan. Ada tersedia dua jenis alat
kontrasepsi suntikan yang mengandung progestin yaitu sebagai berikut :
Kerugian suntik KB yaitu pendaraha yang tidak menentu , terjadi amonera yang berkepanjangan
dan masih terjadi kemungkinan hamil.
Kapan suntik KB diberikan :
Paska persalinan
Paska arbortus
Interval
Implant KB
Implant KB dikenalkan diindonesia sejak 1982 dan dapat diterima masyarakat Indonesia
sehingga Indonesia merupakan Negara terbesar pemakai implant KB. Susuk KB disebut alat KB
bawah kulit (AKBK). Kini sedang diuji coba implant KB satu kapsul yang disebut implanon.
Teknik pemasangan impalant KB adalah sebangai berikut :
Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti pada kipas terbuka tempat pemasangan
di lengan kiri atas, dipatrirasa dengan lidokail 2 % dibuat insisi kecil , sehingga trocar masuk .
Trocar ditusukan subcutan sampai batasnya kapsul dimasukan kedalam trocar , dan didorong
dengan digunakan alat pendorong sampai terasa tertahan untuk menempatkan kapsul ,trocar
ditarik keluar untuk meyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya alat pendorong dimasukan
sampai terasa tidak ada tertahan . Setelah 6 kapsul dipasang bekas insisi ditutup dengan tensoplas
( band aid).
Setiap kapsul mengandung 36 mgr levonorgestrel yang akan dikeluarkan setiap harinya
sebanyak 80 mcg. Konsep mekanisme kerjanya sebagai progesterone yang dapat menghalangi
pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi, mengentalkan lender servisk dan menghalangi
migrasi spermatozoa dan menyebabkan situasi endrometrium tidak siap menjadi tempat nidasi.
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak atau belum
3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan
kehamilan dalam masa waktu yang panjang.
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
5. Paska persalinan dan menyusui
6. Paska keguguran
7. Tidak meminginkan mempunyai anak lagi tapi menolak sterilisasi
8. Riwayat kehamilan etopik
9. Tekanan darah kurang dari 180/110mmHg, dengan masalah pembekuan darah .
10. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
11. Sering lupa menggunakan pil
Tobektomi pada wanita adalah tindakan yang dilakukan pada kedua saluran telur wanita
yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak memiliki keturunan lagi .kontrasepsi ini
digunakan untuk jangka waktu panjang
Merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman ,
sederhana dan efektif, memerlukan waktu yang sangat singkat dan tidak memerlukan anestesi
umum.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemudian ada berbagai macam pilihan untuk jenis alat kontrasepsi yaitu dimulai dari
kondom, pil, suntik, inflat bahkan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Semua dapat
disesuaikan dengan kebutuhan kemampuan dan juga kemauan dari pihak klien. Karena untuk
diketahui bahwa semua alat kontrasepsi ini dengan cara penggunaan apapun pasti memiliki
keuntungan dan kerugian masing-masing.
3.2 Saran
Dari hasil makalah yang kami buat,kami sadar masih terdapat banyak kekurangan. Untuk para
pembaca tentunya kami membutuhkan saran kritik yang membangun untuk kami yang
berikutnya akan membuat kami lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Joewono, HT. 1995. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.