Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Disusun Oleh : Kelompok 1

 ANASTASYA PRICILLA PATTIRANE (01603036)


 RAHMI HAERIAH (01603037)
 WIWI KURNIA (01603038)
 SARPUNI PELU (01603039)
 REZKI ASRIANI ARFAH (01603040)
 YUYUN (01604041)
 CITRA TASYA CAMELIA (01603042)
 ANDI ALFA PRATAMA (01603043)
 MARLET SHENDY MATALESSY (01603044)
 RINA SELFIA MASWAIN (01603045)
 RIZKA OKTAVIANI (01603046)
 MURNIATI (01603047)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN GIGI


STIKES AMANAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya betujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan. (Sarwono:2010).
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama akan tetapi karena budaya, maka
kebutuhan tersebut ikut berbeda. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai Kebutuhan Dasar Manusia untuk memberikan dasar dalam pemberian perawatan
pada klien di berbagai lingkungan pelayanan kesehatan.

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam Makalah ini adalah “ Bagaimana Konsep Kebutuhan Dasar
Manusia dalam pelayanan kesehatan .”

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Kebutuhan Dasar Manusia
2. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
3. Untuk mengetahui model Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow
4. Untuk mengetahui mengenai kebutuhan Fisik
5. Untuk mengetahui mengenai Homeostatis dan Homeodinamik
6. Untuk mengetahui mengenai Kebutuhan Psikososial pada klien
7. Untuk mengetahui bagaimana salah satu konsep Kebutuhan Dasar Manusia yaitu Prinsip
Keamanan dan Keselamatan di dalam Tindakan

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi institusi Pendidikan, hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan di bidang
kesehatan sebagai bahan informasi.
2. Bagi Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam Penulis dapat terlatih mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, kami mesti
membaca dahulu keperpustakaan.
3. Bagi Pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai materi Kebutuhan Dasar Manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
memperertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya betujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.(Abraham Maslow:1970).
Kebutuhan adalah suatu keadaan yangditandai oleh perasaan kekurangan dan
ingindiperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau tindakan (Murray
dalam Bherm,1996).
King (1987, dalam Potter, 2005) mengatakanbahwa pemenuhan kebutuhan dasar
manusiaberfokus pada tiga sistem yakni, sistem personal, interpersonal, dan sistem sosial.
Dari definisi ketiga ahli diatas , bisa disimpulkan bahwa Kebutuhan Dasar Manusia
adalah Kebutuhan paling mendasar pada setiap manusia yang diperlukan untuk
mempertahankan kehidupannya, kebutuhan tersebut baik untuk kebutuhan fisik ataupun
untuk fsikisnya.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia


1. Penyakit
Jika dalam keadaan sakit maka beberapa pungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan
kebutuhan lebih besar dari biasanya .
2. Hubungan keluarga
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena
adanya saling percaya, rasa senang.
3. Konsep diri
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang konsep diri yang
sehat memberikan perasaan yang positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang
dirinya akan mudah berubah , mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup
yang sehat sehingga lebih mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
4. Tahap perkembangan
Setiap tahap perkembangan manusia mempunyai kebutuhanyang berbeda baik kebutuhan
biologis , fisikologis , social , maupun sepiritual .

C. Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow


Maslow di kenal sebagai pelopor aliran fisikologi humanistic.Maslow percaya bahwa
manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang
sangat terkenal sampai saat ini adalah teori tentang hiraki kebutuhan(hierarchy of need).
Menurut maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hiraki, mulai dari yang paling rendah
(bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Ada 5 macam
kebutuhan yaitu ;
1. Kebutuhan Fisiologis (physiological needs)
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti
makan, minum, menghirup udara, dan sebagiannya.Termasuk juga kebutuhan istirahat,
buang air besar/kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar ini tidak
terpenuhi maka tubuh akan menjadi rentan penyakit, terasa lemah , tidak fit, sehingga proses
untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga berlaku pada setiap
jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak tepenuhi maka akan sulit
untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.

2. Kebutuhan Rasa aman dan Perlindungan (safety and security needs)


Ketika kebutuhan fisiologi seseorang telah terpenuhi secara layak , kebutuhan akan rasa
nyaman mulai muncul,keadaan aman , proteksi , dan keteraturan akan menjadi kebutuhan
yang meningkat. Jika tidak terpenuhi , maka akan tibul rasa cemas dan takut sehingga dapat
menghambat pemenuhan kebutuhan lainya .

3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and belonging needs)
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi , maka akan mulai
timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki . hal ini dapat terlihat dalam
usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman , kekasih , anak atau bahkan
keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepak bola , dan
seterusnya . jika tidak terpenuhi maka perasaan kesepian akan timbul.

4. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)


Kemudian setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi akan timbul kebutuhan akan harga diri .
Menurut Maslow terdapat dua jenis yaitu Lower one higher one .Lower oneberkaitan dengan
kebutuhan seperti status , dan reputasi . Sedangkan higher oneberkaitan dengan kebutuhan
akan kepercayaan diri , kompetensi , prestasi , kemandirian , dan kebebasan. Jika kebutuhan
ini tidak terpenuhi , maka akan timbul perasaan rendah diri .

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization)


Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi
diri .jenis kebutuhan Ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan
mengembangkan potensi diri . Menurut Abrahan Maslow , kepribadian bisa mencapai
peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu
dengan lain , dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bias memanfaatkan factor potensinya
secara sempurna .
Gambar piramida Maslow
D. Kebutuhan Fisik
1. Kebutuhan Oksigen. Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Kebutuhan oksigen dapat di
penuhi dengan beberapa metode , antara lain ; inhalasi oksigen ( pemberian oksigen ),
fisioterapi dada, napas dalam dan batuk efektif, serta pengisapan lender(subtioning ).
2. Kebutuhan Nutrisi. Contohnya Tindakan dalam pemenuhan nutrisi adalah dengan cara
pemasangan NGT .
3. Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit.Cairan dan elektrolit sangat penting untuk
mempertahankan keseimbangan atau homeostatis tubuh. Contoh tindakan dalam
pemenuhannya adalah pemasangan Infus.
4. Kebutuhan Eliminasi. Eliminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial dan
berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup manusia .eliminasi di butuhkan
untuk mempertahankan homeostatis melalui pembuangan sisa-sisa metabolismr. Eliminasi
terbagi menjadi dua bagian utama pula yaitu eliminasi fekal (buang air besar/bab) dan
eliminasi urine (buang air kecilbak ). Contohnya tindakan medis yang di lakukan adalah
pemasangan kateter.
5. Personal Hygiene.Hygiene personal adalah upaya yang di lakukan oleh individu dalam
memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya baik secara fisik maupun mental. Tingkat
kebersihan sendiri di nilai dari penampilan individu serta upaya dalam menjaga kebersihan
tubuhnya setiap hari , mengingat kebersihan merupakan kebutuhan dasar utama yang dapat
memengaruhi status kesehatan dan kondisi psikologis individu secara umum . Contohnya
tindakan pemenuhannya dengan cara mandi .
6. Istirahat Dan Tidur. Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan oleh
semua orang. Untuk dapat berfungsi secara normal, maka setiap orang memerlukan istirahat
dan tidur yang cukup . Pada kondisi istirahat dan tidur , tubuh melakukan peruses pemulihan
untuk mengembalikan kondisi yang optimal. Juga tidur diperlukan untuk menjaga
keseimbangan mental emosional, fisiologis dan kesehatan.
E. Homeostatis dan Homeodinamik
1. Homeostatis
Homeostatis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam
menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya. Proses homeostatis dapat terjadi apabila
tubuh menjadi stress , yang secara alamiah tubuh akan melakukan mekanisme pertahanan diri
untuk menjaga kondisi agar tetap seimbang. Homeostatis adalah suatu proses pemeliharaan
stabilitas dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar yang terjadi secara terus menerus.
Homeostatis terdiri dari homeostatis fisiologis dan psikologis. Homeostatis fisiologis dalam
tubuh manusia dapat di kendalikan oleh sistem saraf otonom . Proses homeostatis
fisologisterjadi melalui empat cara berikut:
a. Pengetahuan diri .sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat, contohnya pada
proses pengaturan pungsi organ tubuh .
b. Konpensasi . Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi di
dalamnya. Misalnya , apabila secara tiba-tiba menjadi dingin , maka pembuluh darah perifer
akan mengalami konstriksi dan merangsang pembulu darah bagian dalam untuk
meningkatkan kegiatan (Misalnya menggigil )yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu
tetap stabil ; dan peningkatan keringat untuk kenaikan suhu tubuh .
c. Umpan balik negatif . Proses ini merupakan penyimpanan dari keadaan normal . Dalam
keadaan abnormal , tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan penyimpanan yang terjadi .
d. Umpan balik positif . Untuk mengoreksi ketidak seimbangan fisiologis . Sebagai contoh ,
apabila seorang mengalami hipoksia , akan terjadi peningkatan denyut jantung untuk
membawa darah ke oksigen yang cukup keseluruh tubuh .

Homeostatis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesehatan mental ,


peran ini di dapat dari pengalaman hidup dan interokal dengan orang lain serta di pengaruhi
oleh norma dan kultur masyarakat . Contoh homeostatis fisiologis adalah mekanisme
pertahanan diri , seperti menangis , tertawa , berteriak , memukul , meremas , mencerna dan
lain-lain .
Jadi , proses homeostatis pada intinya adalah kesembangan dalam tubuh , yang dapat di
gambarkan pada gambar berikut .
2. Homeodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus menerus antara manusia
dengan lingkungan sekitarnya . Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian
diri , tetapi terus berintraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya .
Proses homedinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unik yang merupakan satu
kesatuan utuh , memiliki karakter yang berbeda-beda , proses hidup yang dinamis , selalu
berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan memengaruhinya , serta
memiliki keunikan tersendiri . Dalam proses homeodinamik ini terdapat beberapa prinsip
berikut :
a. Prinsip integritas , yaitu prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan
yang tidak dapat dipisahkan . Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus
karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling memengaruhi .
b. Prinsip resonansi , yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusian selalu berirama dan
frekuensinya bervariasi , mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan
lingkungan .
c. Prinsip helicy , yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia
berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan dan lingkungan .

F. Kebutuhan Psikososial
HAK-HAK KLIEN
a. Pengertian Hak
Hak adalah tuntutan terhadap sesuatu yang boleh dimilikinya , seperti kekuasaan ,
wewenang atau hak istimewa ( Fagin , I975 ). Hak dipandang dari sudut hukum adalah hak-
hak member kekuasaan tertentu untuk mengontrol situasi .Contohnya : seseorang mempunyai
hak untuk masuk restoran dan membeli makanan ( dari sudut hukum, hak mempunyai
kewajiban tertentu yang menyertai. Individu dengan hak makan di restoran di wajibkan untuk
bertingkah laku yang sesuai dengan membayar makanannya ). Hak dipandang dari sudut
pribadi mengacu pada konsep pribadi dari hak mempunyai banyak hal harus dikerjakan
sesuai dengan perkembangan etis. Dengan cara seseorang mengatur kehidupannya , dengan
keputusan yang dibuatnya,dengan konsep benar dan salah, serta baik dan buruk (fromer , I98I
)
Faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep pribadi tentang hak ,antara lain
hubungan social , orangtua , kebudayaan dan informasi . Hak asasi manusia mengacu pada
hak-hak istimewa dari semua manusia , misalnya mengekspresikan perasaan , perasaan iba ,
simpati , intelegensi dan pemikiran ( Fagin , I975 ) . Hak manusiawi atau lebih di kenal
dengan sebutan Hak Asasi Manusia ( human rights ) adalah hak untuk mengekspresikan
dirinya secara bebas untuk tumbuh dan untuk menerima upah / pembayaran atas pekerjaan
yang di lakukan secara bertanggung jawab .
b. Peran dan Jenis-Jenis Hak
Beberapa peran hak :
1) Hak dapat digunakan untuk mengekpresikan kekuatan dalam konflik antara seseorang
dengan kelompok .Contoh : Dokter mungkin berkata kepada perawat “saya punya hak untuk
menginstruksikan pengobatan yang saya inginkan untuk klien saya “ .
2) Hak dapat digunakan untuk menjustifikasi tindakan .Contoh : Perawat yang dikritik karena
terlalu banyak menghabiskan waktu dengan klien mungkin berkata , “ saya mempunyai hak
untuk memberikan perawatan terbaik yang saya bisa “ .
3) Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan .Contoh : Perawatan menyarankan
kepada klien bahwa seharusnya iya tidak berjalan ke lantai bawah , tetapi klien marah , tidak
setuju dengan perawat berkata . “saya punya hak untuk pergi ke lantai bawah bila saya mau”.
Beberapa jenis hak , antara lain :
1) Hak kebebasan
Hak kebebasan adalah hak mengenai kebebasan memilih dan di pilih . Mereka
mengekspresikan hak orang-orang untuk hidup sebagai mana yang mereka pilih dalam batas-
batas yang ditentukan ( Fromer , I98I ) .
Contoh : Seorang perawat wanita yang bekerja di rumah sakit dapat mengenakan seragam
apapun yang iya inginkan (haknya) , asalkan putih , bersih dan yang sesuai menutup
tubuhnya ( Batas-batasnya ) .
2) Hak kesejahteraan
Hak kesejahteraan adalah hak yang di berikan secara hukum kepada hal-hal , seperti standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau sejumlah tahun pendidikan (Fromer , I98I )
.Contoh : Hak klien terhadap asuhan keperawatan atau hak penduduk terhadap air yang aman
.
3) Hak legislative
Hak legislative adalah hak yang di tetapkan oleh hukum didasarkan pada konsep keadilan .
Hak legislative mempunyai empat peran di masyarakat yaitu membuat peraturan , mengubah
peraturan , pembatasan normal terhadap peraturan yang tiidak adil dan keputusan keadilan
pengadilan atau menyelesaikan perselisihan ( Bandman and Bandman , I986 ) .
Contoh : seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperkosa oleh suaminya .

c. Hak klien
 klien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai pelayanan kesehatan .
 klien mempunyai hak untuk informasi terbaru dan lengkap dari dokter mengenai diagnosis ,
pengobatan.
 Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi penting dari tenaga kesehatan untuk
memberikan persetujuan ( informed concent ) tentang di mulainya satu prosedur pengobatan ,
serta resiko penting yang kemungkinan akan dialaminya kecuali dalam sistem darurat .
 Klien mempunyai hak untuk menolak pengobatan sejauh diizinkan oleh hukum dan
diinformasikan tentang konsekuensi tindakannya .
 klien mempunyai hak untuk mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang
menyangkut program asuhan,konsultasi , pemeriksaan dan pengobatan yang di lakukan
dengan cermat dan dirahasiakan .
 Klien mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa semua komunikasi dan catatan mengenai
asuhannya harus diperlakukan sebagai rahasia .
 Klien mempunyai hak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ketempat lain yang lebih
lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alas an rujukan tersebut dan rumah
sakit yang di tunjuk dapat menerima .
 Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit dengan
instansi lain , serta pendidikan institusi apabila rumah sakit dengan instasi lain , serta
pendidikan institusi dan atau instansi terkait lainya sehubungan dengan asuhan yang di
terimanya .
 Klien mempunyai hak untuk di berikan penasehatapabila rumah sakit mengajukan untuk
terlibat atau berperan dalam eksperimen manusiawi yang mempengaruhi asuhan dan
pengobatannya .
 Klien mempunyai hak untuk mengharapkan asuhan berkelanjutan yang dapat di terima .
 Klien mempunyai hak untuk memengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit yang harus
di ikutinya sebagai klien .
 Klien mempunyai hak untuk mengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit yang harus
diikutinya .

G. Prinsip Keamanan dan Keselamatan dalam Tindakan


A. PENCEGAHAN INFEKSI
1. Definisi
Mikroorganisme adalah agen penyebab infeksi termasuk di dalamnya bakteri, virus, jamur
dan parasit.Untuk tujuan pencegahan infeksi bakteri dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu
vegetative (staphylococcus), microbakteri (tubercolusis) dan endospore (ganggren dan
tetanus).Dari semua agen infeksi yang umum, endospore yang paling sulit dimusnahkan
karena protektif yang kuat (lapisan pelindungnya).
2. Tujuan
a. Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh mikroorganisme
penyebab luka infeksi berat, abses abdominal dan abses scrotum, penyakit radang panggul,
tetanus.
b. Mencegah penyebaran penyakit-penyakit berat yang mengancam jiwa seperti hepatitis B dan
HIV-AIDS. Mikroorganisme dapat hidup dimana saja dalam lingkungan kita. Pada manusia
normal mikroorganisme dapat dijumpai dipermukaan kulit, saluran nafas bagian atas, usus
dan traksus genitalia yang disebut flora normal. Disamping itu, mikroorganisme juga hidup
pada binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, udara dan air.
3. Cara penularan mikroorganisme
Semua manusia rentan terhadap infeksi bakteri dan sebagian besar virus.Jumlah
organisme (inoculum) yang dapat menyebabkan infeksi pada pejamuyang tentang berbeda
pada setiap lokasi.Jika organism bersentuhan dengan kulit, resiko infeksi rendah.Sedangkan
setiap hari kita bersentuhan dengan bahan-bahan yang mengandung beberapa organism.Jika
organisme bersentuhan dengan selaput lendir atau kulit yang terkelupas, resiko infeksi
meningkat.Resiko infeksi bertambah besar ketika organism bersentuhan dengan bagian dalam
tubuh yang steril.Walau hanya sedikit organisme yang masuk dapat menyebabkan penyakit.
Proses penyebaran mikroorganisme kedalam tubuh, baik pada manusia maupun hewan, dapat
melalui berbagai cara diantaranya:
a. Kontak tubuh
Kuman masuk kedalam tubuh melalui proses penyebaran langsung maupun tidak langsung.
Penyebaran secara langsung melalui sentuhan dengan kulit sedangkan tidak langsung dapat
melalui benda yang terkontaminasi.
b. Makanan dan minuman
Terjadinya penyebaran dapat melaui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi,
seperti pada tifus abdominalis, penyakit infeksi cacing, dan lain-lain.
c. Serangga
Proses penyebaran kuman melalui serangga adalah penyebaran penyakit malaria oleh
plasmodium pada nyamuk anopheles dan beberapa penyakit saluran pencernaan yang dapat
ditularkan melalui lalat.
d. Udara
Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran penyakit sistim
pernafasan.

4. Infeksi Nosokomial
Adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau dalam sistem pelayanan kesehatan yang
berasal dari proses penyebaran disumber pelayanan kesehatan, baik melalui pasien, petugas
kesehatan, pengunjung, maupun sumber lain.
Beberapa sumber penyebab terjadinya infeksi nosokomial adalah:
a. Pasien
Pasien merupakan unsur pertama yang dapat menyebarkan infeksi pada pasien lainnya,
petugas kesehatan, pengunjung atau benda dan alat kesehatan lainnya.
b. Petugas kesehatan
Petugas kesehatan dapat menyebarkan infeksi melalui kontak langsung yang dapat
menularkan berbagai kuman ke tempat lain.
c. Pengunjung
Pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang didapat dari luar ke dalam lingkungan rumah
sakit atau sebaliknya yang dapat dari dalam rumah sakit keluar rumah sakit.
d. Sumber lain
Sumber yang dimaksud disini adalah lingkungan rumah sakit yang meliputi lingkungan
umum atau kondisi kebersihan rumah sakit atau alat yang ada di rumah sakit yang dibawa
oleh pengunjung atau petugas kesehatan kepada pasien dan sebaliknya.

5. Pencegahan infeksi
Prinsip-prinsip pencegahan infeksi yang efektif berdasarkan:
a. Semua orang harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi yang terjadi bersifat
asimptomatik (tanpa gejala).
b. Setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi.
c. Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan dan benda benda lain yang akan dan telah
bersentuhan dengan kulit tak utuh, selaput mukosa, atau darah harus dianggap telat
terkontaminasi sehingga setelah selesai digunakan harus dilakukan proses pencegahan infeksi
secara benar.
d. Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda lainnya telah diproses dengan
benar harus dianggap telah terkontaminasi.
e. Resiko infeksi tidak bisa dihilangkansecara total tapi dapat dikurangi hingga sekecil
mungkin dengan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan infeksi yang benar dan
konsisten.

Pedoman pencegahan infeksi


Cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit dari orang ke orang atau dari peralatan ke
orang dapat dilakukan dengan meletakan penghalang diantara mikroorganisme dan individu
(pasien atau petugas kesehatan). Penghalang ini dapat berupa upaya fisik, mekanik ataupun
kimia meliputi:
a. Pencucian tangan
b. Penggunaan sarung tangan (kedua tangan) baik pada saat melakukan tindakan, maupun saat
memegang benda yang terkontaminasi (alat kesehatan/kain tenunan bekas pakai)
c. Penggunaan cairan antiseptikuntuk membersihkan luka pada kulit.
d. Pemrosesan alat bekas pakai (dekontaminasi, cuci dan bilas serta desinfeksi tingkat tinggi
atau sterilisasi).

6. Tindakan Pencegahan Infeksi


a. Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan untuk mencegah
masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan
infeksi. Tujuan akhirnya mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme baik pada
permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat digunakan dengan
aman.
b. Antiseptik, yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan lainnya.
c. Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan.
d. Pencucuian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh atau setiap benda
asing seperti debu dan kotoran.
e. Desinfeksi, yaitu tindakan pada benda mati dengan menghilangkan sebagian besar (tidak
semua) mikroorganisme penyebab penyakit. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dilakukan
dengan merebus atau dengan menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali beberapa
bakteri endospore.
f. Sterilisasi, yaitu tindakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, virus,
jamur dan parasit) termasuk bakteri endospore.
g. Tindakan-tindakan pencegahan infeksi dalam pelayanan asuhan kesehatan:
1) Meminimalkan infeksi yang disebabkan mikroorganisme (bakteri, virus, jamur)
2) Menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa (hepatitis dan HIV/AIDS).

B. TEKNIK CUCI TANGAN


Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua
belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah menghilangkan kotoran dan
debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme
sementara.Sabun dan deterjen merupakan produk produk pembersih (berbentuk batang, cair,
selebaran atau bubuk) yang menurunkan yang menurunkan tegangan permukaan sehingga
membantu membuang kotoran, debu dan mikroorganisme sementara dari kedua belah
tangan.Sabun biasa membutuhkan friksi (penggosokan) untuk membuang mikroorganisme
secara mekanis sedangkan sabun antiseptik juga membunuh atau menghambat pertumbuhan
sebagian besar mikroorganisme.
Cuci tangan dengan sabun biasa dan air sama efektifnya dengan cuci tangan dengan
menggunakan sabun anti mikrobial, iritasi kulit jauh lebih rendah apabila menggunakan
sabun biasa.
1. Cuci tangan biasa
Peralatan dan Perlengkapan
 Sabun biasa atau antiseptic
 Handuk Bersih
 Wastafel atau air mengalir
Prosedur Pelaksanaan

NO Prosedur Pelaksanaan
1 Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2 Lepas cincin, jam tangan dan gelang
3 Singsingkan lengan baju sampai ke siku
4 Basahi tangan dengan menggunakan air mengalir, gunakan sabun
secara merata pada kedua tangan
5 Gosok kedua tangan dan jari
6 Gosok punggung tangan secara bergantian
7 Gosok sela jari dengan jari-jari tangan yang berlawanan, lakukan
secara bergantian
8 Gosok punggung jari secara bergantian
9 Gosok ujung jari pada telapak tangan secara bergantian
10 Gosok ibu jari secara bergantian
11 Bilas kedua tangan dengan air bersih yang mengalir
12 Tutup kran dengan tisu atau air bersih
13 Keringkan tangan dengan handuk bersih

2. Cuci tangan bedah


Peralatan dan Perlengkapan
 Sabun biasa atau antiseptic
 Bahan antiseptic
 Sikat lembut DTT
 Spoon
 Handuk steril atau lap bersih dan kering
 Wastafel atau air mengalir
Prosedur Pelaksanaan

No Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2. Lepas cincin, jam tangan dan gelang
3. Singsingkan lengan baju sampai ke siku
4. Basahi tangan dengan menggunakan air mengalir sampai kesiku,
gunakan sabun kearah lengan bawah,
5. Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atau sikat lembut ke arah luar
kemudian bersihkan
6. Membilas tangan dengan lengan secara terpisah dengan air mengalir
7. Menggosok dengan spons seluruh permukaan kedua belah tangan
8. Membilas setiap tangan dengan lengan secara terpisah dengan air
mengalir
9. Menegakkan kedua tangan kearah atas dan jauhkan dari badan

C. Perlingungan Diri
1. Sarung Tangan
Penggunaan sarung tangan merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan
penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi.Alat ini merupakan pembatas fisik
terpenting untuk mencegah penyebaran infeksi, tetapi harus diganti setiap kontak dengan satu
pasien ke pasien yang lain untuk mencegah kontaminasi silang.Sarung tangan dipakai bila
terjadi kontak dengan pemeriksa dengan darah atau dua tubuhlainya, selaput lendir atau kulit
yang terluka atau akan membersihkan sampah terkontaminasi atau memegang permukaan
yang terkontaminasi.
2. Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua
rambut muka.Masker ini dipakai untuk menahan cairan yang keluar sewaktu petugas
kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, bersin, dan juga untuk mencegah cipratan darah
atau cairan tubuh terkontaminasi masuk ke dalam hidung atau mulut petugas kesehatan.
3. Pelindung mata
Melindungi tenaga kesehatan kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainnya yang
terkontaminasi dengan melindungi mata.Pelindungan mata termasuk pelindung plastik yang
jernih, kacamata pengaman.
4. Kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut tidak termasuk
dalam luka sewaktu pembedahan.Kap harus cukup besar untuk menutup semua rambut.Kap
memberiak sedikit perlindungan pada pasien, tujuan utamanya adalah melindungi
pemakainya dari semprotan dan cipratan darah dan cairan darah.
5. Clemek (apron)
Apron harus dipakai kalau sedang membersihkan atau melakukan tindakan dimana darah dan
tubuh diantisipasi akan tumpah (umpamanya, sewaktu seksio atau persalinan pervagina).
6. Alas kaki
Alas kaki dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari
cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki. Sepatu bot dari karet atau kulit lebih
melindungi tapi harus selalu bersih dan bebas dari kontaminasi darah atau tumpahan cairan
tubuh lainnya.

D. DEKONTAMINASI ALAT
Proses yang membuat obyek mati lebih lama ditangani petugas kesehatan sebelum
dibersihkan. Dekontaminasi merupakan langkah pertama yang penting dalam menangani
peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda lain yang terkontaminasi.Untuk
perlindungan lebih jauh, pakai sarung tangan karet yang tebal arau sarung tangan rumah
tangga jika menangani peralatan yang sudah digunakan atau kotor.
Segera setelah digunakan, rendam seluruh bagian benda-benda yang terkontaminasi
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Ini akan cepat mematikan virus hepatitis B dan
HIV. Daya kerja larutan klorin akan cepat menurun sehingga harus diganti minimal setiap 24
jam atau lebih cepat jika terlihat telah kotor atau keruh.

E. DTT/STERILISASI
Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) adalah proses yang menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali beberapa endospore bakteri pada benda mati dengan merebus,
mengukus, atau penggunaan disinfektan kimia.
Proses sterilisasi dapat membunuh seluruh mikroorganisme termasuk endospore
bakteri.endospore sangat sulit dibunuh karena mempunyai lapisan luar. Bakteri yang
termasuk endospore adalah spesies clostridium yang dapat menyebabkan tetanus dan
ganggren.
1. Sterilisasi
Sterilisasi harus dilakukan untuk alat-alat sarung tangan bedah dan alat lain yang
kontak langsung dengan aliran darah jaringan normal steril. Hal ini dapat dicapai dengan uap
bertegangan tinggi (otoklaf), pemanasan kering (oven), sterilisasi kimiawi.
Sterilisasi panas.Metode terpilih untuk sterilisasi merupakan penguapan dengan
tegangan tinggi (autoklaf) atau pemanasan kering.Sterilisasi uap tekanan tinggi adalah
metode yang terpilih untuk mensterilkan alat-alat atau perlengkapan lain yang digunakan
lama pelayanan kesehatan. Jika tidak terdapat listrik, maka alat yang di sterilkan dengan
outoklaf dengan kompor minyak tanah sebagai pemanasnya metode sterilisasi yang efektif,
tetapi juga sulit dilakukan secara benar (gruendeman dan mangnum 2001).
Sterilisasi panas kering sangat baik untuk daerah yang beriklim lembab, tapi
membutuhkan aliran listrik yang konstan, sehingga tidak praktis daerah pedesaan. Selain itu
sterilisasi panas kering hanya dapat digunakan pada objek gelas atau logam, objek lainnya
akan mencair atau terbakar (jarum dan instrument yang bertepi tajam sebaiknya diproses
dengan cara sterilisasi panas kering pada temperatur tidak lebih dari 162,8º C atau bagian
yang tajam tersebut akan rusak)
Sterilisasi uap: 121º C tekanan harus berada pada 106 Kpa (15 lbs/in²) selama 20 menit
untuk alat tidak terbungkus, 30 menit untuk alat terbungkus, atau pada suhu yang lebih tinggi
pada 123º C (270º F) tekanan harus berada pada 30 lbs/in²) selama 15 menit untuk alat
terbungkus.
Sterilisasi panas kering: 170º C (340º F) selama 1 jam tempat instrument dalam oven,
panaskan hingga 170º C atau 160º C (360º F) selama 2 jam (waktu siklus total adalah 3 – 3,5
jam).
Sterilisasi bahan kimia
Sebagai salah satu alternatif dari sterilisasi panas kering dan penguapan adalah
sterilisasi kimia (sering disebut juga sebagai sterilisasi dingin) yaitu dengan merendam 8 – 10
jam di dalam larutan glutaraldehid atau paling sedikit merendam selama 24 jam dalam larutan
formaldehid.Formaldehid dan glutaraldehid membutuhkan penanganan khusus karena
meninggalkan endapan pada alat-alat yang di sterilkan sehingga setelah penggunaanya harus
dicuci kembali dengan cairan steril.

2. Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)


Sterilisasi adalah cara yang teraman dan efektif dalam memproses peralatan yang akan
digunakan dan berhubungan langsung dengan aliran darah, jaringan bawah kulit atau jaringan
jaringan lainnya yang pada keadaan normal steril. Jika peralatan sterilisasi tidak ada atau
tidak memadai maka DTT-lah satu-satunya alternatif yang dapat dipilih.
DTT menghancurkan seluruh mikroorganisme termasuk virus-virus penyebab hepatitis
B dan HIV/AIDS, namun tidak dapat membunuh endospore bakteri.Sebagai contoh pada
fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan baik sterilisasi maupun DTT dapat digunakan untuk
memproses peralatan dan sarung tangan untuk pemeriksaan dalam.
DTT dapat dicapai dengan merebus atau merendam alat-alat pada cairan di infeksi
seperti glutaraldehid atau formaldehid 8%.Karena merebus hanya membutuhkan peralatan
yang tidak mahal dan biasanya sudah ada, maka metode ini dipilih pada klinik-klinik kecil
atau di daerah terpencil.Walau sebagai metode dipilih namun DTT hanya efektif jika
digunakan setelah peralatan atau sarung tangan di dekontaminasi dengan membersihkan dan
mencucinya sebelum di desinfeksi. Seluruh proses harus dimonitor secara teratur.
1. DTT dengan Merebus
Untuk melakukan DTT dengan merebus maka peralatan harus sedikitnya 20 menit direbus
(mendidih).Perhitungan waktu dimulai pada saat air mendidih, seluruh peralatan harus
terendam dan tidak boleh ada penambahan apapun kepada tempat rebusan.
2. DTT dengan bahan kimia
Sejumlah disinfektan kimia yang telah digunakan diseluruh dunia: etil atau isopropyl alkohol,
klorin, formaldehid (formalin), glutaraldehid, hidroksi peroksida, yodium dan iodofor.
Walaupun alkohol, yodium dan iodofor murah dan mudah didapat, namun larutan ini tidak
termasuk DTT. Alkohol tidak membunuh beberapa virus dan spesies pseudomonas dan salah
satu kelompok bakteri gram negatif diketahui dapat berkembang biak dalam yodium. Larutan
ini hanya digunakan sebagai disinfektan, jika DTT tidak tersedia
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusisa dalam
memperertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya betujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan.Abraham maslow dalam teori hirarki Maslow menyatakan bahwa ada 5 kebutuhan
dasar manusia yaitu Kebutuhan Fisiologis (physiological needs), Kebutuhan Rasa aman dan
Perlindungan (safety and security needs), Kebutuhan akan rasa kasih saying dan rasa memiliki (love and
belonging needs), Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), Kebutuhan aktualisasi diri (self
actualization). Manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan
tersebut ikut berbeda.Oleh karena itu ada faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia. Didalam
Kebutuhan Dasar Manusia juga ada pembahasan mengenai homeodinamik dan homeostatis yang membahas
mengenai keseimbangan.
Salah satu tingkatan dalam Kebutuhan Dasar Manusia ada Kebutuhan fisik dimana kebutuhan yang harus
dipenuhi antaralain; Kebutuhan Oksigenasi, Nutrisi, Cairan dan elektrolit, Eliminasi,Personal hygiene dan
Kebutuhan istirahat dan tidur. Tidak hanya kebutuhan fisik tapi kebutuhan Psikososialpun harus terpenuhi pada
klien.
Setelah memahami Kebutuhan Dasar Manusia maka terapkan pada tindakan saat melakukan pelayanan
seperti Prinsip Keamanan dan Keselamatan dalam Tindakan melalui :
1. Pencegahan Infeksi
2. Teknik Cuci Tangan
3. Pelindung Diri
4. Dekontaminasi Alat
5. DTT/Sterilisasi
B. Saran
Sebagai seorang tenaga kesehatan haruslah memahami betul kebutuhan dasar manusia
karena sangat bermanfaat saat kita melakukan pemberian pelayanan.Disamping dapat untuk
menambah ilmu dan pengetahuan kitra, kita juga bisa menggunakan sebagai acuanm dalam
kebidanan.
Demi kebaikan dan kesempuraanmakalah (Kebutuhan Dasar Manusia) yang di buat
penyusun, Kelompok 9 di harapkan adanya saran-saran yang membangun.Di karenakan
penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah (Kebutuhan
Dasar Manusia) ini.

Diposkan oleh Fauziah Destiani di 05.42


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya

Fauziah Destiani
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ▼ 2015 (2)
o ▼ April (1)
 MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
o ► Januari (1)
 ► 2014 (3)
Template Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai