1

Jurnal Skripsi Fakultas Kesehatan,Sains dan Teknologi UNDHIRA 2021_Made Ria Okbadiarthi_19120706018

SENAM HAMIL MEMPERBAIKI KUALITAS TIDUR

IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH PUSKESMAS KEDIRI II
TABANAN

Made Ria Okbadiarthi1 , Dr.dr.Made Nyandra,Sp.KJ.,M.Repro.,FIAS 2 , I Nyoman

Purnawan,SKM.,MPH3
1Made Ria Okbadiarthi Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Dhyana Pura
2Dosen Pembimbing 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Dhyana Pura
3Dosen Pembimbing 2 Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Dhyana Pura

e-mail: 19120706018@undhirabali.ac.id

ABSTRAK
Gangguan tidur lebih banyak terjadi pada kehamilan trimester ketiga, bila tidak diatasi dapat
berakibat buruk bagi ibu dan janin. Untuk mengatasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
dengan senam hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian senam
hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III di Puskesmas Kediri II Tabanan
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Dengan metode penelitian experiment pre-post test with one
control group. Teknik sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrument
penelitian terdiri dari Informed Consent dan PSQI untuk mengukur kualitas tidur. Kemudian
analisis menggunakan Univariat dan normalitas Kolmogorov-Smirnov Test. Penelitian ini
melibatkan 20 sampel. Tempat penelitian dilaksanakan di Puskesmas kediri II Kabupaten Tabanan
selama 2 bualan dengan 11 kali pertemuan.
Hasil penelitian didapat hasil dengan nilai signifikan 0,200 > 0,05, sehingga secara statistik dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh senam hamil terhadap peningkatan kualitas tidur pada ibu hamil
trimester III. Hal ini disebabkan karena senam hamil memberikan efek relaksasi pada ibu hamil
yang bisa berpengaruh terhadap peningkatan durasi tidur bagi ibu hamil.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya pengaruh senam hamil memperbaiki kualitas
tidur ibu hamil trimester III di Puskesmas Kediri II Tabanan.
Kata Kunci: Senam Hamil; Kualitas Tidur; Kehamilan Trimester III

ABTRAC
Sleep disorders are more common in the third trimester of pregnancy, if not treated, it can be bad
for the mother and fetus. To overcome it can be done in various ways, namely with pregnancy
exercise. The purpose of this study was to determine the effect of giving pregnancy exercise on
the sleep quality of third trimester pregnant women at the Kediri II Tabanan Health Center.
This research is quantitative. With experimental research method pre-post test with one
control group. Sampling technique using purposive sampling technique. The research instrument
consisted of Informed Consent and PSQI to measure sleep quality. Then the analysis used
Univariate and Kolmogorov-Smirnov normality test. This study involved 20 samples. The place
of research was carried out at the Kediri II Health Center, Tabanan Regency for 2 months with
11 meetings.
The results of the study obtained results with a significant value of 0.200> 0.05, so
statistically it can be concluded that there is an effect of pregnancy exercise on improving sleep
quality in third trimester pregnant women. This is because pregnancy exercise has a relaxing
effect on pregnant women which can affect the increase in sleep duration for pregnant women.
The conclusion of this study is that there is an effect of pregnancy exercise on improving
the sleep quality of third trimester pregnant women at the Kediri II Tabanan Health Center.

Keywords: Pregnancy Exercise; Sleep Quality; Pregnancy

I. PENDAHULUAN meriang dan lemas. Rasa mual dan muntah

Latar Belakang
Perubahan fisiologis yang terjadi selama
kehamilan, mempunyai dampak yang
patologis bagi wanita hamil. Perubahan
fisiologis ini dimulai pada saat terjadi proses
nidasi yang oleh beberapa tubuh wanita
direspon sebagai benda asing. Wanita hamil
yang hamil muda akan merasa mual, muntah,
ini akan berkurang sampai trimester pertama
berakhir. Pada trimester ke-2 tubuh sudah
mulai beradaptasi dan rasa mual, muntah
sudah mulai berkurang. Akan tetapi pada
trimester ke- 3, keluhan yang diakibatkan
oleh pembesaran perut, perubahan anatomis
dan perubahan hormonal akan menyebabkan

munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil
(Venkata dkk, 2009).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
dalam triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan ke-2 dari bulan ke-4 sampai 6 bulan,
triwulan ke-3 dari bulan ke-7 sampai 9 bulan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik
maupun emosional dari ibu serta perubahan
sosial di dalam keluarga (Saifuddin, 2009).
Kehamilan dan persalinan merupakan suatu
proses yang alami dan menimbulkan rasa
sakit. Namun banyak wanita yang merasakan
sakit tersebut lebih parah dari seharusnya
karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik
dan stress. Fear- tension-pain concept
(konsep takut-tegang-sakit) yaitu rasa takut
menimbulkan ketegangan yang
menyebabkan otot menjadi kaku dan
akhirnya menyebabkan rasa sakit. Badan
kesehatan dunia memperkirakan ada sekitar
145.000.000 wanita hamil diseluruh dunia
dan sekitar 289.000 wanita meninggal saat
melakukan persalinan (World Health
Organitation, 2013).
Jumlah dari 14.640 total kematian ibu yang
dilaporkan hanya 4.999, berarti ada 9,641
yang tidak dilaporkan ke pusat. Dari data
tersebut, ada 83.447 kematian ibu di desa
maupun kelurahan, sementara di Puskesmas
ada 9.825 kematian ibu, dan 2.868 kematian
ibu di rumah sakit. Lebih jauh dipaparkan,
dari laporan yang diterima pusat bisa
dijabarkan tempat kematian ibu yang terjadi,
adalah di rumah sakit 77%, di rumah 15,6%,
di perjalanan ke fasilitas pelayanan
Kesehatan 4,1%, di fasilitas Kesehatan
lainnya 2,5%, dan kematian ibu di tempat
lainnya sebanyak 0,8%. Akibat gangguan
hipertensi sebanyak 33,07%, perdarahan
obstetric 27,03%, komplikasi non obstetric
15,7%, komplikasi obstetric lainnya 12,04%,
infeksi pada kehamilan 6,06% dan penyebab
lainnya 4,81% (Kemenkes RI, 2019).
Sebagian besar ibu hamil mengalami
gangguan tidur yang bisa disebabkan oleh
perubahan fisiologis kehamilan, keluhan
tersebut diantaranya adalah nyeri punggung
bawah, sesak napas, varises, haemorrhoid,
nyeri pelvis dan lain-lain dan bisa mengarah
pada hal-hal yang bersifat patologis.
Gangguan tidur lebih banyak dikeluhkan
pada trimester ke-3 dikarenakan adanya
ketidaknyamanan seperti nyeri pinggang,
sering buang air kecil, spontan bangun dari
tidur, adanya gerakan janin, nyeri ulu hati,
kram pada tungkai kaki, kelelahan dan sulit
memulai tidur (Mindle dkk, 2015).
2
Penurunan durasi tidur pada ibu hamil dapat
membuat kondisi ibu hamil menurun,
konsentrasi berkurang, mudah lelah, badan
terasa pegal, tidak mood bekerja, dan
cenderung emosional. Hal ini dapat membuat
beban kehamilan semakin berat (Bambang
BR, 2004).
Manusia menggunakan sepertiga waktu
dalam hidupnya untuk tidur. Data hasil di
Amerika oleh National Sleep Foundatiaon
didapat bahwa ternyata wanita lebih banyak
mengalami gangguan tidur dibandingkan
dengan laik-laki, yaitu 63% : 45%. Tidur
merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan
oleh semua manusia untuk dapat berfungsi
secara optimal baik yang sehat maupun yang
sakit, dimana kualitas dan kuantitas tidur
beragam diantara orang-orang dari semua
kelompok usia (Asmadi, 2008; National
Sleep Foundation, 2007; Hidayat, 2008).
Kualitas tidur adalah kemampuan setiap
orang untuk mempertahankan keadaan tidur
dan untuk mendapatkan tahap tidur
melibatkan dua fase yaitu tidur rapid eye
movement (REM) dan tidur non-rapid eye
movement (NREM). Kualitas tidur yang
kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi
kesehatan pada ibu serta janin yang ada
dalam kandungan. Hal tersebut terjadi karena
perubahan yang dialami ibu hamil. Dengan
bertambahnya usia kehamilan keluhan yang
disebabkan oleh pembesaran perut,
perubahan anatomis dan perubahan hormonal
akan menyebabkan munculnya keluhan-
keluhan pada ibu hamil (Kozier, 2010).
Kualitas dan kuantitas tidur yang buruk akan
mengganggu proses kekebalan tubuh,
sehingga kemampuan tubuh untuk
menangkal penyakit akan berkurang. Hal ini
memperbesar risiko berat bayi lahir rendah
dan beberapa komplikasi kesehatan lain pada
bayi dan ibu. Gangguan tidur menimbulkan
depresi dan stress yang berpengaruh pada
janin yang dikandungnya. Stress ringan
menyebabkan janin mengalami peningkatan
denyut jantung, tetapi stress yang berat dan
lama akan membuat janin menjadi hiperaktif.
Akibat lanjut dari gangguan tidur ini adalah
depresi dan bayi yang dilahirkan memiliki
waktu tidur yang dalam (Field.T, 2007).
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kesulitan tidur ini antara lain
dengan olahraga, mengkonsumsi obat-obatan
yang aman bagi ibu hamil, hipnoterapi,
edukasi tidur (sleeping education) dan latihan
relaksasi. Olahraga yang diperuntukkan bagi
ibu hamil adalah olahraga yang aman bagi
kehamilannya. Olahraga ini bisa bersifat
individual seperti jalan-jalan pagi hari atau
olahraga yang bersifat kelompok seperti
senam hamil. Jenis olahraga yang paling

sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil
(Hegard, Hanne K, 2010; Tella et al, 2011).
Wanita hamil dianjurkan melakukan
olahraga ringan selama hamil agar
kandungannya sehat serta mengurangi
masalah-masalah yang biasa timbul saat
kehamilan seperti varises, hipertensi,
oedema, nyeri pinggang, sesak napas, susah
tidur dan maslah lainnya. Perubahan tingkat
hormon selama kehamilan yang
mempengaruhi fungsi sistem yang berada
dari ibu hamil. Perubahan hormon tidak
hanya secara langsung mempengaruhi siklus
tidur, tetapi juga mempengaruhi perubahan
fisik dan mental tertentu yang dapat
menyebabkan gangguan tidur (Jamalzehi,
2017).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa senam hamil sangat membantu
mengatasi gangguan tidur ibu selama
kehamilan melalui gerakan gerakan dan
latihan pernapasan dalam senam hamil. Salah
satu manfaat senam hamil diantaranya yakni
untuk meningkatkan durasi tidur ibu hamil.
Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut
dengan rutin dan benar akan terasa efek
relaksasi pada ibu hamil yang berguna untuk
mengatasi kecemasan dan ketegangan
(Wahyuni dkk, 2013).
Pengelolaan asuhan keperawatan keluarga
dengan ibu hamil melalui senam hamil
diharapkan dapat meningkatkan sirkulasi dan
kebugaran kardiovaskuler, meningkatkan
kesadaran dan kendali pernapasan,
meningkatkan kesadaran dan kendali
pernapasan, meningkatkan kesadaran postur
tubuh, menguatkan kelompok otot khusus,
meningkatkan ketahanan stamina,
mengurangi keletihan dan meningkatkan
kualitas tidur, meningkatkan kesejahteraan
psikologis, mengurangi stress dan
kecemasan, dan meningkatkan interkasi
sosial (Brayshaw, 2008).
Berdasarkan studi pendahuluan di rumah
sakit umum PKU Muhammadiyah, data yang
peneliti peroleh dari 35 responden yang
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penurunan durasi tidur pada ibu hamil
dapat membuat kondisi ibu hamil
menurun, konsentrasi berkurang, mudah
lelah, badan terasa pegal, tidak mood
bekerja, dan cende- rung emosional. Hal
ini dapat membuat beban kehamilan
menjadi semakin berat (Bambang BR,
2004). Gangguan tidur menimbulkan
depresi dan stres yang berpengaruh pada
janin yang dikandungnya. Stres ringan
menyebabkan janin mengalami
peningkatan denyut jantung, tetapi stres
yang berat dan lama akan membuat janin
menjadi hiperaktif. Akibat lanjut dari
3
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
adalah 9 ibu hamil trimester ke-3 yang
mengeluhkan kurangnya waktu tidur saat
kehamilan. Maka ibu hamil tersebut
melakukan senam hamil selama 4 minggu,
dengan pertemuan 2 kali dalam satu minggu
dan durasi senam hamil adalah 30 menit.
Dan hasil yang didapatkan menyatakan
bahwa senam hamil berpengaruh terhadap
peningkatan durasi tidur bagi ibu hamil,
dapat terlihat dari kualitas tidur ibu hamil
yang telah diberikan kuisioner pre-test dan
post-test (Wahyuni dkk, 2012).
Di Puskesmas Kediri 2 Kabupaten Tabanan
sudah memiiki program kelas ibu hamil
maupun kelas senam ibu hamil. Manfaat
senam hamil itu sendiri pun tidak begitu
diperhatikan bagi para ibu hamil. Puskesmas
kediri 2 sendiri memiliki jumlah kunjungan
ibu hamil yang cukup tinggi yaitu dengan
data yang diperoleh pada tahun 2020
sebanyak 229 orang ibu hamil K1 dan K4
dengan kunjungan setiap bulannya. Namun
masih kurangnya keikutsertaan ibu hamil
untuk melaksanakan senam hamil. Dimana
peran senam hamil sebagai salah satu bentuk
tindakan prenatal care yang tidak begitu
diketahui oleh masyarakat. Berdasarkan latar
belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pemberian
senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil
trimester ke-3 di Puskesmas Kediri 2
Tabanan, dimana perbedaan antara penelitian
yang pernah dilakukan diberbagai tempat
dengan penelitian yang akan dilakukan ialah
hampir 100% ibu hamil tidak bekerja dan
kebanyakan ibu hamil di Puskesmas Kediri 2
adalah primigravida yaitu seorang wanita
yang pertama kali hamil.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang,
peneliti merasa perlu untuk diadakan
penelitian tentang “apakah senam hamil
dapat memperbaiki kualitas tidur ibu hamil
trimester ke-3? “
gangguan tidur ini adalah depresi dan bayi
yang dilahirkan memiliki sedikit waktu
tidur yang dalam (Field et al, 2007).
Kesulitan tidur pada ibu hamil disebabkan
oleh adanya rasa cemas dan panik yang
berkaitan dengan perubahan tanggung
jawab sebagai orang tua.
Upaya-upaya untuk mengatasi
kesulitan tidur ini antara lain dengan olah
raga, mengon- sumsi obat-obatan yang
aman bagi ibu hamil, hipnoterapi, edukasi
tidur (sleeping education) dan latihan
relaksasi (Hegard, Hanke K, 2010).Tella et
al, 2011 melakukan penelitian ten tang
latihan aerobik yang dikombinasi dengan
sleeping education untuk mengatasi

gangguan tidur. Dari 30 wanita hamil yang
ikut berpartisipasi didapatkan hasil bahwa
latihan aerobic dan sleeping education
terhadap gangguan ti- dur atau insomnia.
Olahraga yang diperuntuk- kan bagi ibu
hamil adalah olah raga yang aman bagi
kehamilannya. Olah raga ini bisa bersifat
individual seperti jalan-jalan pagi hari atau
olah raga yang bersifat kelompok seperti
senam hamil. Jenis olahraga yang paling
sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil.
Senam hamil merupakan suatu
bentuk olah raga atau latihan yang
terstruktur. Senam hamil mempunyai
manfaat: 1) Mengurangi stress selama
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertempat di Puskesmas
Kediri II Kabupaten Tabanan. Pengambilan
data penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari sampai Maret tahun 2021, dengan
11 kali pertemuan senam hamil. Penelitian
ini merupakan penelitian Pre Experimental,
dengan rancangan One Group Pretest –
Psttest Design. Sebanyak 20 ibu hamil
trimester III yang memenuhi kriteria inklusi
dan tidak memiliki kriteria eksklusi menjadi
sampel dalam penelitian ini dan diambil
secara Purposive Sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan mengumpulkan
durasi tidur ibu hamil menggunakan lembar
kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI) sebelum dan sesudah intervensi
IV. HASIL
Subyek dalam penelitian ini adalah ibu hamil
trimester III sebagai peserta senam hamil di
Puskesmas Kediri II Tabanan. Dengan
didapatkan responden yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 20
peserta senam hamil. Pengambilan data
penelitian dilakukan pada bulan Februari 1
Maret 2021 dengan 11 kali pertemuan senam
hamil.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia Ibu Hamil
KARAKTERISTIK
N Persentase
USIA IBU
20-25 tahun 4 20,0
26-30 tahun 11 55,0
31-35 tahun 4 20,0
36-40 tahun 1 5,0
TOTAL 20 100,0
Pada tabel1. Diatas menunjukkan frekuensi
berdasarkan usia responden paling banyak
dengan usia 26-30 tahun terdapat 11
responden (55,0%), usia 20-25 tahun terdapat
4 responden (20,0%), usia 31-35 tahun
4
kehamilan dan pada masa pasca
melahirkan, 2) Meningkatkan
pertumbuhan janin dan plasenta pada
trimester pertama dan kedua, 3)
Mengurangi insiden komplika- si yang
berhubungan dengan kehamilan se- perti
pra-eklampsia dan gestational diabetes, 4)
Memudahkan proses persalinan, 5)
Mengu- rangi sakit punggung selama
trimester ketiga. Tujuan dan manfaat
senam hamil adalah: 1) Menjaga kondisi
otot-otot dan persendian., 2) memberikan
kenyamanan (relaksasi), 5) menguasai
Teknik-teknik pernapasan (Maryunani
dkk, 2011).
senam hamil. Desain penelitian adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
O1: nilai pre test sebelum
perlakuan
O2: nilai post test sesudah
perlakuan
X1: Perlakuan dengan senam hamil
Analisis data yang digunakan pada penelitian
ini adalah uji Shapiro-Wilk dan uji
Kolmogorov-Smirnov Test.
terdapat 4 responden (20,0%) dan usia paling
sedikit 36-40 tahun terdapat 1 responden
(5,0%). Hal ini dapat dilihat dari kematangan
usia ibu secara biologis yaitu usia produktif
untuk kehamilan ialah usia 20-30 tahun. Usia
dewasa muda dan dewasa memiliki durasi
tidur normal selama 7-9 jam setiap hari.
Tabel 2. Karakteristik Responden
Berdasarkan Tinggi Badan Ibu hamil
KARAKTERISTIK
N Persentase
TINGGI BADAN
150-155 cm 6 30,0
156-160 cm 10 50,0
161-165 cm 3 15,0
166-170 cm 1 5,0
TOTAL 20 100,0
Pada tabel 2. diatas menunjukkan frekuensi
menurut tinggi badan yang diukur hanya
sekali pada saat pre-test, memiliki responden
paling banyak dengan tinggi badan berkisar
156-160 cm terdapat 10 responden (50,0%),
responden memiliki tinggi badan berkisar
150-155 cm sebanyak 6 responden (30,0%),
responden memiliki tinggi badan 161-165 cm

sebanyak 3 responden (15,0%), dan
responden paling sedikit dengan tinggi badan
166-170 cm sebanyak 1 reponden (5,0%).
Hal ini dapat dilihat pertumbuhan tinggi
badan bervariasi pada setiap orang
tergantung dari faktor genetik, asupan gizi,
aktifitas yang dijalani sehari-hari, gaya
hidup, dan juga status kesehatan secara
umum. Bila kualitas atau kuantitas tidur
terganggu, maka hormone pertumbuhan bisa
terhambat produksinya, dan hali ini bisa
berimbas juga pada pertumbuhan tinggi
badan yang optimal.
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan
Berat Badan Ibu Hamil
KARAKTERISTIK
N Persentase
BERAT BADAN
50-60 kg 6 30,0
61-70 kg 6 30,0
71-80 kg 7 35,0
81-90 kg 1 5,0
TOTAL 20 100,0
Pada tabel 3. diatas menunjukkan frekuensi
berdasarkan berat badan saat trimester III
yang diukur hanya sekali pada saat pre-test,
responden yang paling banyak dengan berat
badan 71-80 kg sebanyak 7 responden
(35,0%), responden dengan berat badan 50-
60 kg dan 61-70 kg sebanyak 6 responden
(30,0%), dan paling sedikit dengan berat
badan 81-90 kg sebanyak 1 responden
(5,0%). Hal ini dapat dilihat berat badan
normal pada saat kehamilan trimester ke-3
hanya naik 1 kg setiap bulannya sehingga
dengan berat badan lebih atau kurang sesuai
dengan body mass index (BMI) salah satunya
dapat mempengaruhi durasi tidur pada saat
kehamilan trimester ke-3.
Hasil Uji Normal Shapiro-Wilk Test
Analisis uji normalitas data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Shapiro-Wilk test
yang bertujuan untuk menampilkan distribusi
normal atau tidak, karena jumlah sampel
yang kurang dari 50. Data dikatakan
berdistribusi normal jika signifikansi uji dua
sisi hasil perhitungan > 0,05. Data dianggap
berdistribusi tidak normal jika signifikansi uji
dua sisi hasil perhitungan <0,05.
V. PEMBAHASAN
Hasil sebelum dan sesudah perlakuan. Data
pertama diambil sebelum melakukan senam
hamil dan data kedua diambil setelah
melakukan senam hamil selama 11 kali
pertemuan. Berdasarkan kualitas tidur PSQI
nilai hasil akhir pada pre-test yaitu responden
dengan kualitas tidur kurang sebanyak 20
orang (100,0%), dan kualitas tidur baik
sebanyak (0%). Berdasarkan kualitas tidur
PSQI nilai hasil akhir pada post-test,
5
berdistribusi normal dengan nilai sig sebesar
0,080, 0,780 dan 0,421 > 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa senam hamil dapat
memperbaiki kualitas tidur ibu hamil
trimester III di wilayah Puskesmas Kediri II
Kabupaten Tabanan berdistribusi normal
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One Sample
Test
Uji normalitas Kolmogorov Smirnov
merupakan bagian dari uji asumsi klasik. Uji
normalitas ini bertujuan untuk mengetahui
apakah nilai residual berdistribusi normal
atau tidak pada hasil dari tes kuisioner
sebelum dan sesudah pemberian perlakuan
berupa senam hamil dengan asumsi data
berdistribusi normal, dikarenakan data yang
jumlah sampel yang kurang dari 50. Maka
selanjutnya data didapat dianalisis
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov One
Sample Test. Dengan pengambilan keputusan
yaitu jika nilai signifikansi > 0,05, maka nilai
residual berdistribusi normal. Jika nilai
signifikansi < 0,05, maka nilai residual tidak
berdistribusi normal.
Tabel 5. Distribusi residual pada Pre test dan
Post test Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester
III di Wilayah Puskesmas Kediri II
Kabupaten Tabanan.
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
20
Normal Parameters
Mean 0
Std. Deviation 1.38.87
Most Extreme
Differences Absolute 0.104
Positve 0.104
Negative -0.103
kolmogorov-Smirnov Z
0.104
Asymp.Sig.(2-tailed)
.200
Dapat dijelaskan pada tabel 5. pada hasil uji
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
menunjukkan angka nilai yang signifikan
antara nilai Pre test dan Post test dengan nilai
Asymp Sig.(2-tailed) 0,200 > 0,05. Dapat
disimpulkan bahwa nilai residual
berdistribusi normal pada Pre test dan Post
test kualitas tidur ibu hamil trimester III
setelah diberikan perlakuan pengetahuan
tentang senam hamil terhadap kualitas tidur
ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas
Kediri II Kabupaten Tabanan.
menunjukkan bahwa adanya perubahan pada
responden dengan kualitas tidur baik
sebanyak 16 orang (95,0%), dan kualitas
tidur kurang sebanyak 4 orang (5,0%). Dapat
disimpulkan bahwa meningkatnya kualitas
tidur ibu hamil setelah diberikan pelatihan
senam hamil didasari bahwa faktor umur dan
informasi, dilihat dari faktor umur responden
yang kategori dewasa didalam menerima
masukan dan pelatihan senam hamil terhadap
kualitas tidur menjadi lebih baik.

Berdasarkan uji statistik didapatkan bahwa
adanya perubahan yang signifikan antara
nilai skor pre-test dan post-test, sehingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh senam
hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil
trimester III dengan nilai Asymp Sig 0,200 >
0,05 yang berarti hipotesis diterima. Sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Marwiyah (2018) menyatakan terdapat
pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur
ibu hamil pada trimester 2 dan 3 diwilayah
kerja puskesmas Kasemen. Penelitian lain
seperti yang dilakukan oleh Aliyah (2016)
didapatkan adanya pengaruh senam hamil
terhadap kecemasan dan kualitas tidur ibu
hamil. Meurut Hayati et al. (2019) terdapat
hubungan antara pelaksanaan senam hamil
dengan kualitas tidur ibu hamil, semakin
rutin melakukan senam hamil maka kualitas
tidur akan semakin meningkat.
Permasalahan ibu hamil yang berkaitan
dengan kesehatan kualitas tidur, sering kali
berakar dari kurangnya informasi,
pemahaman dan kesadaran untuk mencapai
keadaan sehat secara kualitas tidur. Banyak
sekali hal-hal yang berkaitan dengan hal ini,
mulai dari pemahaman mengenai perlunya
melakukan senam hamil, pemahaman
mengenai proses-proses senam hamil serta
dampak dari kualitas tidur menjadi lebih
baik. Program Kesehatan senam hamil
merupakan topik yang perlu diketahui oleh
masyarakat khususnya para ibu hamil agar
mereka memiliki informasi yang benar
mengenai proses di dalam menjaga kualitas
tidur. Dengan informasi yang benar,
diharapkan ibu hamil memiliki kualitas tidur
yang lebih baik.
Kehamilan adalah proses berkembangnya
embrio dalam uterus sejak terjadi fertilisasi
hingga dilahirkan. Masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin.
VI. KESIMPULAN
Senam hamil bermanfaat terhadap
peningkatan kualitas tidur ibu hamil trimester
III. Ibu hamil hendaknya memperhatikan
kualitas tidur untuk menjaga Kesehatan
dirinya dan bayi. Apabila terjadi kesulitan
dalam tidur, maka perlu melakukan Gerakan-
gerakan olahraga atau senam hamil yang
VII. DAFTAR PUSTAKA
Aliyah, Jannatin. (2016). Pengaruh
Pemberian Senam Hamil Terhadap Tingkat
Kecemasan dan Kualitas Tidur Ibu Hamil di
Puskesmas Samata Kabupaten Gowa.
Asmadi. (2008). Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika.
Bambang BR. (2006). Upaya Preventif di
Bidang Kesehatan ibu dan anak sebagai
Upaya Untuk Meningkatkan Daya Saing
Bangsa. Journal Kesmas, 1(2):69- 74.
6
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu) atau 9 bulan 7 hari, (Hanifa, 2005).
Selama 3 bulan terakhir merupakan trimester
ketiga dalam kehamilan. Perut semakin
membesar dan berat badan ibu akan
meningkat antara 3,2 kg sampai 3,4 kg
menandakan janin bertambah besar dan
sudah terbentuk sempurna. Pada akhir masa
trimester ketiga janin yang normal mampu
untuk membuat peralihan dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin,
seningga janin yang akan dilahirkan telah
dapat hidup. Senam hamil merupakan suatu
metode yang penting untuk mempertahankan
atau memperbaiki keseimbangan fisik ibu
hamil dan merupakan terapi latihan yang
diberikan pada ibu hamil dengan tujuan
mencapai persalinan yang cepat, mudah dan
aman. Senam hamil minimal dilakukan 3 kali
selama masa kehamilan dan dilakukan 1-3
kali dalam seminggu dengan lama waktu 1
jam sampai 1 jam 30 menit dalam satu kali
pertemuan (Maryunani & Sukaryati, 2011).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
senam hamil sangat membantu mengatasi
gangguan tidur ibu selama kehamilan melalui
gerakan- gerakan dan latihan pernapasan
dalam senam hamil. Salah satu manfaat
senam hamil diantaranya yakni untuk
meningkatkan durasi tidur ibu hamil. Bila ibu
hamil melakukan latihan tersebut dengan
rutin dan benar akan terasa efek relaksasi
pada ibu hamil yang berguna untuk
mengatasi kecemasan dan ketegangan
(Wahyuni & Layinatun N, 2013).Penelitian
menunjukkan bahwa senam hamil
berpengaruh dalam peningkatan durasi tidur
ibu hamil pada trimester ke-3. Terdapat 9 ibu
hamil trimester ke-3 yang melakukan senam
hamil selama 4 minggu, dengan pertemuan 2
kali dalam satu minggu. Waktu senam hamil
adalah ≤30 menit (Wahyuni dkk, 2012).
mampu merelaksasikan otot-otot. Penelitian
ini tidak dapat sempurna apabila tidak ada
peneliti lain melanjutkan. Umtuk itu, perlu
adanya penelitian serupa dengan sampel yang
lebih banyak lagi dan metode pendekatan
yang berbeda, sehingga hasilnya dapat
dijadikan rujukan bagi penelitian.
Brayshaw E, (2008). Senam Hamil dan
Senam Nifas. Jakarta; EGC.
Busyee, DJ, et al., The Pittsburgh Sleep
Quality Index: a new instrument for
psychiatric ractice and research. Psychiarty
Res. (1989), 193-213.
Fauziah, S & Sutejo. (2012). Keperawatan
Maternitas Kehamilan. Jakarta: Kencana.
Field T., Diego M., Reif M. H., Figueiredo
B., Schan B. S., and Khun C. (2006).
Sleep Disturbansces in Depressed Pregnant
Women and Their Newborns. Infant

Behavior and Development, 30 (2007): 127-
13.
Hanifa, W. (2005). Ilmu Kebidanan Edisi 3.
Jakarta: yayasan bina pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Hegard, Hanne K. (2010). Experience of
physical activity pregnancy in Danish
nulliparous women with a physically active
life before pregnancy, A qualitative study.
BMC Pregnancy and Childbirth, 10(33).
Hidayat, AAA, (2008). Pengantar kebutuhan
dasar manusia. Jakarta Salemba Medika.
Jamalzehi et al. (2017). Evaluation of Sleep
Quality in Third Trimester of Pregnancy and
Its Relation to Birth Characteristics in
Women Referred to Gynecology Clinic of
Tamin Ejtemaee Hospital of Zahedan, 194-
201.
Kozier. B.,et al., (2010). Buku fajar
fundamental keperawatan: konsep dan proses
Kushartanti, (2004). Senam Hamil
Menyamankan Kehamilan Mempermudah
Persalinan. Yogyakarta: Lintang Pustaka.
Maryunani, A & Sukaryati, Y. (2011). Senam
Hamil Senam Nifas dan Terapi Musik.
Jakarta; Trans Info Media.
Mindell JA, Cook RA, Nikolovski J. (2015).
Sleep patterns and sleep disturbances across
pregnancy. Sleep ed (2015); 16:483-488
Jurnal Skripsi Fakultas Kesehatan,Sains dan Teknologi UNDHIRA 2021_Ria Okbadiarthi_19120706018
7
National Sleep Foundation. (2007). Women
and Sleep 2.
Potter, P & Perry, A. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Praktik. Jakarta: EGC
Saifuddin, A.B. (2009). Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta; JNPKKR-POGI.
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, ALFABETA,
Bandung.
Tella, BA. Sokunbi, OG, Akinlami, OF, and
Afolabi, B. (2011). Effects of Aerobic
Exercise on the Level of Insomnia and
Fatigue in Pregnancy Women. The Internet
Journal of Gynecology and Obstetrics, 15(1).
Wahyuni & Layinatun N, (2013). Manfaat
Senam Hamil Untuik Meningkatkan Durasi
Tidur Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah. Surakata: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
World Health Organization. (2013). Trends
in maternal mortality.
Venkata & Venkatashiah S.B, (2009). Sleep
disordered breacthing during pregnancy. The
journal of the American board of family
medicine, 22(2):158-168.