Anda di halaman 1dari 13

“OM SWASTYASTU

ANGGOTA KELOMPOK :
1. NI LUH EKA DHARMAWATI 19120706017
2. MADE RIA OKBADIARTHI 19120706018
3. NI LUH PUTU LENY SETYAWATI 19120706019
4. NI PUTU AYU RIMAYANTI 19120706058
TAENIASIS

 Teniasis adalah penyakit zoonosis parasite yang disebabkan oleh cacing pita yang
tergolong dalam Genus Taenia ( TAENIA SAGINATA, TAENIA SOLIUM, TAENIA ASIATICA )
pada manusia. Taeniasis menyerang otot dan yang paling sering terserang sistiserkus yaitu
jantung, diafragma, lidah, otot pengunyah, daerah espfagus, leher dan otot antar tulang
rusuk. Taeniasis merupakan penyakit akibat infeksi parasite ( CACING ) yang dapat
ditemukan diseluruh dunia.
 Taeniasis suatu penyakit ZOONOSIS ( Menular dari hewan ke manusia ) yang disebabkan
oleh cacing TAENIA. Taeniasis umumnya ditemukan pada masyarakat dengan sanitasi
yang tidak baik.
SUMBER PENULARAN

 1. PENDERITA TAENIASIS SENDIRI DIMANA TINJANYA MENGANDUNG TELUR ATAU


PROGLOTID CACING PITA.
 2. HEWAN ( TERUTAMA ) BABI, SAPI YANG MENGANDUNG LARVA CACING PITA.
 3. MAKANAN/MINUMAN DAN LINGKUNGAN YANG TERCEMAR OLEH TELUR-TELUR CACING
PITA.
ETIOLOGI

 Salah satu penyebab Taeniasis yang umum ditemukan adalah TAENIA SOLIUM
merupakan cacing pita pada BABI. Di Indonesia, kasus Taeniasis banyak ditemukan di
Provinsi IRIAN JAYA, dimana konsumsi terhadap daging BABI sangat tinggi. KISTA TAENIA
SOLIUM ini bersifat NEUROCYSTICERCOSIS yang teridentifikasi sebagai penyebab 30-50%
kasus EPILEPSI di negara berkembang.
EPIDEMIOLOGI

 Teniasis dan sistiserkosis merupakan penyakit yang menyerang masyarakat dengan


tingkat ekonomi rendah, seperti yang dikonfirmasi pada statistika yaitu daerah dengan
standar kehidupan rendah. Beberapa negara maju seperti Amerika Serikat,
masyarakatnya juga dapat terinfeksi TAENIA SP, akibat perjalanan yang dilakukan di
daerah endemis. Menurut TOLAN (2011), semua usia rentan terhadap infeksi Taeniasis.
Usia dimana konsumsi daging mentah dimulai adalah factor yang menetukan usia infeksi.
Taeniasis Solium dilaporkan terjadi pada anak usia 2 tahun di MEXICO ( YANEZ,2001).
 Taeniasis merupaka infeksi parasite yang umum dan dapat ditemukan pada seluruh
bagian dunia ( CFSPH,2005). Sekitar 50 juta orang di seluruh dunia terinfeksi TAENIA
SAGINATA DAN TAENIA SOLIUM. Sekitar 2-3 juta orang terinfeksi cacing TAENIA SOLIUM (
WHITE,1997;CFSPH,2005), 45 juta orang terinfeksi TAENIA SAGINATA, dan sekitar 50 juta
orang mengidap sistiserkosis dari TAENIA SOLIUM (CFSPH,2005).
 Negara Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk masyarakat beragama
muslim dan tidak mengkonsumsi daging BABI. Namun ada beberapa daerah seperti BALI dan
PAPUA, yang banyak mengkonsumsi daging BABI. Samapai saat ini PAPUA masih menjadi
daerah endemic TAENIASIS DAN SISTISERKOSIS ( HANDOJO DAN MARGONO.2008 ). Provinsi
PAPUA, tepatnya Kabupaten JAYAWIJAYA, memiliki prevalensi TAENIASIS SOLIUM sebesar 15% (
SUBAHAR,2005 ). Sedangkan di BALI, dahulu merupakan daerah endemis bagi TAENIASIS DAN
SISTISERKOSIS, telah dilakukan penghentian transmisi dari SISTISERKOSIS ( WHO,2009 ).
 Prevalensi infeksi TAENIA SAGINATA berbeda dengan TAENIA SOLIUM, infeksi tertinggi TAENIA
SAGINATA terdapat pada ASIA TENGAH, sekitar ASIA TIMUR, AFRIKA TENGAH dan AFRIKA TIMUR
( lebih dari 100% ). Daerah dengan prevalensi infeksi 0,1% hingga 10% seperti negara pada
daerah ASIA TENGGARA seperti THAILAND, INDIA, VIETNAM, dan FILIPINA. Daerah dengan
prevalensi rendah ( sekitar 1% penderita ) seperti beberapa negara ASIA TENGGARA, EROPA,
AMERIKA SELATAN dan TENGAH ( SHEIKH,2008;DEL BRUTTO,2005 ).
SIKLUS HIDUP
SIKLUS HIDUP

 Telur TAENIA SOLIUM masuk ke dalam tubuh BABI melalui pakan yang tercemar oleh telur
atau proglotid fravid TAENIA SOLIUM. Di dalam saluran pencernaan BABI, telur tersebut
kemudian menetas menjadi ONCOSPHERE. ONCOSPHERE pecah yang kemudian
menginvasi mukosa usus dan bermigrasi ke otot menjadi SISTISERKUS. SISTERKUS tersebut
dapat bertahan bertahun-tahun di dalam otot. Manusia akan terinfeksi apabila telur
masuk ke dalam tubuh BABI/SAPI melalui pakan yang tercemar oleh telur atau
PROGLOTID GRAVID TAENIA dan apabila mengkonsumsi daging mentah atau tidak
matang yang mengandung SISTISERKUS.
 Dlama saluran pencernaan manusia, selama kurang lebih 2 bulan SISTISERKUS tersebut
akan berubah menjadi cacing dewasa yang mampu bertahan hingga beberapa tahun.
Cacing dewasa akan melekat di mukosa usus dengan SCOLEX ( PENGAIT YANG
TERDAPAT DIBAGIAN MULUT ). Ccing dewasa akan menghasilkan PROGLOTID yang akan
berkembang menjadi gravid/telur yang akan keluar melalui anus ( bersama feses ). Telur
tersebut akan bertahan di lingkungan selama beberapa minggu ( CDC 2013 ).
GEJALA KLINIS

 Gejala klinis pada BABI yang terinfeksi umumnya tidak menunjukkan gejala klinis sama
sekali. SISTISERKUS terdapat di otot, otak. Hati dan jantung ( CFSPH,2005 ). Gejala klinis
pada manusia umumnya bersifat ASIMPTOMATIS, namun pada sebagian kasus pasien
akan mengalami rasa sakit pada perut, diare, pada balita sebagian pasien mengalami
muntah, diare, demam dan penurunan berat badan. Gejala klinis dipengaruhi oleh
jumlah dan lokasi larva.
PENCEGAHAN

 Pencegahan TEANIASIS pada manusia dapat dilakukan dengan memasak daging BABI hingga
matang, selain itu daging dapat dibekukan terlebih dahulu untuk menguangi resiko penularan
( ESTUNINGSIH,2009 ). Pada umumnya kejadian TEANIASIS sering terjadi pada kondisi dengan
sanitasi yang tidak baik, sehingga untuk mencegah TAENISIS juga dapat dilakukan dengan
menjaga kebersihan.
 Cara lain untuk pencegahan penularan lain :
 1. Makan daging yang sudah matang
 2. Meningkatkan sistem imunitas
 3. Pencegahan konsumsi daging yang terkontaminasi
 4. Pencegahan kontaminasi tanah dan tinja pada makanan dan minuman
 5. Peningkatan sarana sanitasi
 6. Penyediaan sumber air bersih sangat diperlukan
DAFTAR PUSTAKA

 1. ALFONSO SMS, VAZ Y, NEVES L, PONDJA A, DIAS G, VILHENA M, DUARTE PC, JOST CC, NOORMAHOMED. 2011. HUMAN AND
PORCINE TAENIA SOLIUM INFECTIONS IN MOZAMBIQUE; IDENTIFYING RESEARCH PRIORITIES. ANIMAL HEALTH RESEARCH
REVIEWS 12 (1): 123-129
 CDC DENTER FOR DISEASE AND PREVENTION . 2013. TAENIASIS ( WWW,CDC.GOV/PARASITE/TAENIASIS ) ( 1JUNI 2015 ).
 CFSPH CENTER FOR FOOD SECURITY AND UBLIC HEALTH.2005. TAENIA INFECTIONS. IOWA STATE UNIVERSITY, COLLEGE OF
VETERINARY MEDICINE
 EUROPEAN COMMITE. 2000. THE CONTROL OF TAENISIS/CYCTICERCOSIS IN MAN AND ANIMAL ( WWW.EC.EUROPA.EU )
 ESTUNINGSIH SE. 2009. TAENIASIS DAN SISTISERKOSIS MERUPAKAN PENYAKIT ZOONOSIS PARASITER. WARTAZOA 19 (2)
 OIE ( ORGANIZATION ). 2014. CYSTICERCOSIS. OIE TERRETRIAL MANUAL CHAPTER 2.9.5
 SUMBER PHOTO : WILLINGHAM AL.2008 COMBATING TAENIA SOLIUM CYSTICERCOSIS IN SOUTHEAST ASIA: AN OPPORTUNITY
FOR IMPROVING HUMAN HEAKTH AND LIVESTOCK PRODUCTION. DEPARTEMENT OF VETERINARY PATHOLOGY, UNIVERSITY OF
COPENHAGEN
 SOEDARTO 2008. PARASITOLOGI KLINIK. AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS
 SOEDARTO 2008. SINOPSIS KEDOKTERAN TROPIS. AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS
 STAF PENGAJAR DEPARTEMEN PARASITOLOGI.2006. BUKU AJAR PARASITOLOGI KEDOKTERAN. EDISI KE-4. JAKARTA : FKUI
TERIMA KASIH

♠♣♥♦
PENGOBATAN

 1. Pengobatan TAENISIS , penderita TAENIASIS diobati ( secara massal ) dengan


PRAZIQUANTEL, DOSIS 100mg/kg, DOSIS TUNGGAL
 2. Pengobatan SISTISERKOSIS, a). PRAZIQUANTEL dengan dosis 50 mg/kg, BB/hari, dosis
tunggal / dibagi 3 dosis per oral selama 15 hari, atau
b). ALBENDAZOLE 15mg/kg BB/hari, dosis tunggal dibagi 3 dosis per oral selama 7 hari.

Anda mungkin juga menyukai