PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Parasit merupakan salah satu faktor penyebab penyakit pada manusia. Salah satu
penyakit yang disebabkan parasit pada manusia adalah penyakit Balantidiasis yang
disebabkan oleh parasit Balantidium Coli, sejenis penyakit bersel satu .
Balantidiasis ini merupakan infestasi protozoa bersilia yang menimbulkan gejala
ganguan pencernaan. Penyakit ini tersebar luas, terutama didaerah yang tingkat
kebersihan masih rendah.
Umumnya parasit Balantidium Coli ini banyak terdapat pada daerah tropis. Pada
manusia frekuensinya rendah. Merupakan parasit yang terbanyak pada babi, dimana
dalam hal ini babi merupakan mucosa host. Biasanya parasit ini berhabitat pada mucosa
dan sub mucosa usus besar.
Untuk itulah saya membahas tentang penyakit balantidias tersebut, guna melihat
atau mengetahui faktor penyebab, bagaimana penularannya, gejala yang ditimbulkan serta
pencegahan penyakit tersebut.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang menjadi penyebab penyakit Balantidiasis?
2. Bagaimana penularan penyakit tersebut serta apa dampak dan gejalanya?
3. Bagaimana pencegahan serta penanganan dari penyakit tersebut?
1.3 Tujuan Penulis
Untuk mengetahui lebih dalam tentang penyakait balantidiasis dan cara
penularannya serta pencegahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Penemu
Reproduksi
Berlangsung secara binary transverse fission (belah diri melintang), yaitu tropozoit
melakukan pembelahan diri dan secara konjugasi, dimana 2 tropozoit membentuk kista
bersama, dan kemudian bertukar material dari inti dan berpisah kembali menjadi 2
tropozoit baru.
2.6 Epidemiologi
Pada manusia frekuensi Balantidium coli rendah, sedangkan frekuensi pada babi
tinggi berkisar anatar 63 - 91%. Babi mengandung Balantidium coli dan Balantidium suis.
Spesies Balantidium coli dapat menular kepada manusia sedangkan Balantidium suis
tidak dapat ditularkan kepada manusia.
Tetapi babi tidak satu-satunya hewan dimana parasit ditemukan. Jepang dalam
sebuah kajian yang menganalisis fecal sampel di 56 spesies berhubung dgn Hewan
mamalia, Balantidium coli ditemukan tidak hanya dalam semua Babi liar diuji (dengan
boars liar dan babi yang dianggap spesies yang sama), itu juga ditemukan dalam lima
jenis spesies non manusia: Simpanse (Pan troglodytes), Hylobates lar, Squirrelmonkey
(Saimiri sciurea), Kudus yakis (Comopithecus hamadryas), dan Jepang macaque
(Macaca fuscata). Dalam studi lainnya, adalah Balantidium coli juga ditemukan di
spesies dari pesanan Rodentia dan Carnivora.
Bukti epidemiologi yang menyokong pendapat bahwa babi bukan sumber utama
daripada infeksi manusia, dan ini bertentangan dengan pendapat dahulu. Frekuensi infeksi
rendah pada manusia yang bekerja di daerah-daerah yang ada hubungan erat antara
mereka dengan babi dan manusia refrakter terhadap infeksi dengan “strain” babi. Bila
terjadi suatu wabah maka manusia yang menjadi sumber infeksi utama, di mana
penularan terjadi dari tangan ke mulut dan dari makanan yang terkena kontaminasi.
3.1 Kesimpulan
Balantidiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Balantidium Coli dapat
didiagnosa dengan menemukan parasit dalam tinja. Balantidiasis ini kebanyakan bersifat
asimetomatis, dapat diobati dengan diiodohydroxycline, tetracyline, flageyl,
mentronidoze
DAFTAR PUSTAKA
1). Yatim, faisal. 2007. Macam – macam Penyakit Menular. Jakarta : Pustaka Obor Populer
6). Mandell G L. Bennet J E. Dolin R. Principles and Practice of Infectious Disease. 7th
edition. Elsevier: Philadelphia: 2010