PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Lalat memiliki kepala yang dapat bergerak dengan mata dan sebagian
besar memiliki mata majemuk yang besar di sisi kiri dan kanan kepalanya, dengan
tiga ocelli kecil di atasnya. Untuk pengendalian arah pandangan, wilayah
jangkauan optik dianalisis oleh sekumpulan neuron yang sensitif terhadap
gerakan. satu bagian dari neuron-neuron ini diduga digunakan untuk
mengestimasi parameter-parameter gerakan sendiri, seperti mengoleng, berguling,
dan berbelok. Neuron-neuron lainnya diduga digunakan untuk menganalisis
materi penglihatan itu sendiri, seperti mengidentifikasi bentuk suatu figur di tanah
dengan menggunakan paralaks gerak. Bentuk antena beragam, tapi seringnya
pendek untuk mengurangi beban saat terbang.
Tidak ada spesies lalat yang memiliki gigi atau atau organ lainnya yang
memungkinkan mereka untuk memakan makanan padat. Lalat hanya
mengonsumsi makanan cair atau butiran-butiran kecil, seperti serbuk sari, dan
bagian-bagian mulut dan pencernaan mereka menunjukkan modifikasi yang
bervariasi sesuai dengan jenis makanannya. Tabanidae betina menggunakan
mandibula dan maksila seperti pisau use untuk membuat sayatan menyilang di
kulit inang dan mengisap darahnya. Perut tabanidae termasuk divertikula besar,
memungkinkan lalat tersebut menyimpan sejumlah kecil cairan setelah makan.
Lalat dianggap sebagai penyebar penyakit yang cukup serius karena ya itu
tadi bisa menyebarkan ratusan ribu kuman bakteri saat mendarat disuatu tempat.
Lalat sendiri sangat mengandalkan penglihatannya agar bisa terus bertahan hidup.
mata hewan lalat majemuk yang terdiri dari ribuan lensa dan sangat peka terhadap
gerakan disekitarnya bahkan sebagian lalat ada yang memiliki penglihatan 3
dimensi yang sangat akurat serta ada juga yang bahkan memiliki pendengaran
yang canggih semisal Ormia ochracea.
Phylum : arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Diptera
Lalat merupakan lalat yang termasuk ordo diptera. Famili yang terpenting
dalam ordo diptera antara lain Famili Muscidae, Famili Calliphoridae, dan Famili
Oestrida. Musca domestica adalah spesies yang paling merugikan ditinjau dari
sudut kesehatan manusia, hal ini disebabkan karena jenis lalat yang paling banyak
terdapat diantara jenis-jenis lalat rumah, karena fungsinya sebagai vektor
transmisi mekanis dari berbagai bibit penyakit dan berhubungan erat dengan
lingkungan hidup manusia7.
Bentuk umum kepala lalat berupa struktur seperti kotak. Pada kepala
terdapat alat mulut antara, mata majemuk dan mata tunggal (oselus). Permukaan
belakang kepala lalat sebagian besar berupa lubang melalui lubang ini berjalan
urat syaraf fentral, trakea, sistem saluran pencernaan, urat daging, atau kadang –
kadang.
a. Pandangan anterior
b. Pandangan lateral
c. Pandangan posterior
Posisi kepala lalat berdasarkan letak arah mulut dapat di bedakan menjadi:
1. Hypognatus (vertikal)
Apa bila arah mulut lalat menghadap ke bawah dan segmen – segmen
kepala ada dalam posisi yang sama dengan tangkai, contohnya : belalang ortoktera
2. Prognatus (horizontal)
Apabila bagian dari arah mulut menghadap kedepan dan biasanya lalat ini
aktif mangsa, contoh : coccinella arcuta (ordo coleoptera).
3. Opistognatus (obligue)
Apabila bagian dari arah mulut mengarah kebelakang dan terletak diantara
sela – sela pasangan tungkai, contoh : walang sangit, Neptokorixa acuta (ordo
meunitera).
b. Kaki
kaki merupakan salah satu embelan pada toraks lalat selain sayap. Tungkai
lalat terdiri atas beberapa ruas (segmen). Ruas pertama disebut koksa (coxa)
merupakan bagian yang melekat langsung pada toraks. Ruas kedua disebut
trokhanter (trochanter), berukuran lebih pendek dari pada koksa dan sebagian
bersatu dengan ruas ketiga. Ruas ketiga disebut femur merupakan ruas yang
terbesar. Selanjutnya, ruas keempat disebut fibia, biasanya lebih ramping tetapi
kira – kira sama ratanya panjangnya dengan femur. Pada bagian ujung fibia ini
biasanya terdapat duri – duri atau taji. Ruas terakhir disebut tarsus – tarsus ini
biasanya terdiri atas 1 sampai 5 ruas. Diujung ruas terakhir tarsus terdapat
pretarsus yang terdiri dari sepasang kuku tarsus. Kuku tarsus ini disebut claw.
Diantara kuku tersebut terdapat struktur seperti bantalan yang disebut arolium.
c. Thorakt
Thorax memiliki tiga pasang kaki dan dua pasang sayap, namun, beberapa
lalat tidak memiliki sayap sama sekali.
d. Abdomen
Abdomen pada lalat primitif tersusun atas 11-12 ruas yang dihubungkan
oleh bagian seperti Selaput (membran). Jumlah ruas untuk tiap spesies tidak sama.
Pada lalat primitif (belum mengalami evolusi) ruas abdomen berjumlah 12.
Perkembangan evolusi lalat menunjukkan adanya tanda – tanda bahwa evolusi
menuju kepengurangan banyaknya ruas abdomen.
Sebagian besar ruas abdomen tampak jelas terbagi menjadi tergum (bagian
atas) dan sternum (bagian bawah), sedangkan pleuron (bagian tengah) tidak
tampak, sebab sebagian bersatu dengan tergum. Perbedaan kelamin jantan dan
betina dapat dilihat jelas pada bagian abdomen ini. Pada abdomen lalat betina
terdapat 10 ruas tergum dan 8 ruas sternum, sedangkan pada lalat jantan terdapat
10 ruas tergum dan 9 ruas sternum. Ruad ke-11 abdomen pada belalang betina
tinggal berupa pelat dorsal berbentuk segitiga yang dinamakan epiprok dan
sepasang pelat lateroventral yang dinamakan paraprok. Di antara ujung – ujung
epiprok dan paraprok terdapat lubang anus. Tergum ruas ke-11 memiliki sepasang
embelan yang dinamakan cerci (tunggal : cercus). Pada lalat betina embelan –
embelan termodifikasi pada ruas abdomen kedelapan dan kesembilan membentuk
ovipositor (alat peletakkan telur) di mana terdiri atas dua pasang katub yang
dinamakan valvifer dan selanjutnya menyandang valvulae (sepasang pada ruas
kedelapan dan dua pasang pada ruas kesembilan). Alat kopulasi pada lalat jantan
biasanya terdapat pada ruas abdomen kesembilan.
e. Antena
Antena, mulut dan mata lalat terletak di kepala. Mata majemuk terdiri dari
sampai dengan 4.000 lensa terpisah yang menggabungkan gambar di dalam otak
lalat. Seperti mata yang kompleks memberikan penglihatan yang sangat baik.
Lalat menggunakan antena untuk mencium dan merasakan. Jika antena mereka
rusak mereka menjadi tak berdaya.
f. Sayap
Tidak semua lalat memiliki sayap. Lalat yang tidak bersayap digolongkan
kedalam subkelas aptery gota, sedangkan lalat yang memiliki sayap digolongkan
kedalam subkelas ptery gota.
Sayap lalat terletak pada mesotoraks, apabila lalat memiliki dua pasang
sayap. Jika lalat hanya memiliki satu sayap, maka sayap tersebut terletak pada
mesotoraks dan pada metatoraks terdapat sepasang halter. Halter ini berfungsi
sebagai alat keseimbangan pada saat lalat tersebut terbang.
Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu mulai dari
telur, larva, pupa dan dewasa. Lalat berkembang biak dengan bertelur, berwarna
putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali bertelur akan
menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam .Pada suhu
rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 º C). Telur yang menetas
akan menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm. Akhir dari
phase larva ini berpindah tempat dari yang banyak makan ke tempat yang dingin
guna mengeringkan tubuhnya, Setelah itu berubah menjadi kepompong yang
berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak. Phase ini
berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30–35 º C, Kemudian
akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450–900 meter, Siklus
hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa panjangnya
lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam
dipunggungnya.
Lalat dewasa sangat aktif sepanjang hari terutama pada pagi hingga sore
hari. Serangga ini sangat tertarik pada makanan manusia sehari-hari seperti gula,
susu, makanan olahan, kotoran manusia dan hewan ,darah serta bangkai binatang.
Sehubung dengan bentuk mulutnya, lalat hanya dalam bentuk cairan, makanan
yang kering dibasagi oleh lidahnya terlebih dahulu baru dihisap air merupakan hal
yang dalam hidipanya, tanpa air lalat hanya hidup 48 jam saja. Lalat makan paling
sedikit 2-3 kali sehari.
3. Tempat Perindukan
Tempat yang disenangi adalah tempat yang basah seperti sampah basah,
kotoran binatang, tumbuh-tumbuhan busuk, kotoran yang menumpuk secara
kumulatif (dikandang).
a. Kotoran Hewan
Tempat perindukan lalat rumah yang paling utama adalah pada kotoran
hewan yang lembab dan masih baru (normal nya lebih kurang satu minggu).
Disamping lalat suka hinggap juga berkembang baik pada sampah, sisa
makanan, buah-buahan yang ada didalam rumah maupun dipasar.
c. Kotoran Organik
d. Air Kotor
Lalat Rumah berkembang biak pada pemukaan air kotor yang terbuka.
Pada waktu hinggap lalat mengeluarkan ludah dan tinja yang membentuk
titik hitam. Tanda-tanda ini merupakan hal yang penting untuk mengenal tempat
lalat istirahat. Pada siang hari lalat tidak makan tetapi beristirahat di lantai
dinding, langit-langit, rumputrumput dan tempat yang sejuk. Juga menyukai
tempat yang berdekatan dengan makanan dan tempat berbiaknya, serta terlindung
dari angin dan matahari yang terik. Didalam rumah, lalat istirahat pada pinggiran
tempat makanan, kawat listik dan tidak aktif pada malam hari. Tempat hinggap
lalat biasanya pada ketinggian tidak lebih dari 5 (lima) meter.
Pada siang hari lalat bergelombol atau berkumpul dan berkembang biak di
sekitar sumber makanannya. Penyebaran lalat sangat dipengaruhi oleh cahaya,
temperatur, kelembaban. Untuk istirahat lalat memerlukan suhu sekitar 35º- 40ºC,
kelembaban 90%. Aktifitas terhenti pada temperatur < 15ºC.
Ini jenis lalat yang paling banyak terdapat diantara jenis-jenis lalat rumah.
Karena fungsinya sebagai vektor tranmisi mekanis dari berbagai bibit penyakit
disertai jumlahnya yang banyak dan hubungannya yang erat dengan lingkungan
hidup manusia, maka jenis lalat musca domestica ini merupakan jenis lalat yang
terpenting ditinjau dari sudut kesehatan manusia.
Dalam waktu 4-20 hari setelah muncul dari stadium larva, lalat betina
sudah bisa mulai bertelur. Telur-telur putih, berbentuk oval dengan ukuran
panjang ± 1 mm. Setiap kali bertelur diletakkan 75-150 telur. Seekor lalat
biasanya diletakkkan dalam retak-retak dari medium pembiakan pada bagian-
bagian yang tidak terkena sinar matahari. Pada suhu panas telur-telur ini menetas
dalam waktu 12-24 jam dan larva-larva yang muncul masuk lebih jauh ke dalam
medium sambil memakannya.
Setelah 3-24 hari, biasanya 4-7 hari, larva-larva itu berubah menjadi pupa.
Larva larva akan mati pada suhu yang terlalu panas. Suhu yang disukai ± 30-
3500C, tetapi pada waktu akan menjadi pupa mereka mencari tempat-tempat yang
lebih dingin dan lebih kering. Pupa berbentuk lonjong ± 7 mm panjang, dan
berwarna merah coklat tua. Biasanya pupa terdapat pada pinggir medium yang
kering atau didalam tanah. Stadium pupa berlangsung 4-5 hari, bisa juga 3 hari
pada suhu 350C atau beberapa minggu pada suhu rendah.
Lalat dewasa keluar dari pupa, kalau perlu menembus keluar dari tanah,
kemudian jalan-jalan sampai sayap-sayapnya berkembang, mengering dan
mengeras. Ini terjadi dalam waktu 1 jam pada suhu panas sampai 15 jam untuk ia
bisa terbang. Lalat dewasa bisa kawin setiap saat setelah ia bisa terbang dan
bertelur dalam waktu 4-20 hari setelah keluar dari pupa. Jangka waktu minimum
untuk satu siklus hidup lengkap 8 hari pada kondisi yang menguntungkan.
Lalat rumah bisa membiak disetiap medium yang terdiri dari zat organik
yang lembab dan hangat dapat memberi makan pada larva-larvanya. Medium
pembiakan yang disukai ialah kotoran kuda, kotoran babi dan kotoran burung.
Yang kurang disukai ialah kotoran sapi. Lalat rumah juga membiak di excreta
manusia yang terdapat dikakus atau tempat-tempat lain, dan karena excreta
manusia ini juga mengandung organisme patogen maka ia merupakan medium
pembiakan yang paling berbahaya. Juga sludge dari air kotor yang digesti
sempurna bisa menjadi medium pembiakan lalat rumah.
Lalat dewasa hidup 2-4 minggu pada musim panas dan lebih lama pada
musim dingin, mereka paling aktif pada suhu 32,50C dan akan mati pada suhu
450C. Mereka melampaui musim dingin (over wintering) sebagai lalat dewasa,
dan berkembang biak di tempat-tempat yang relatif terlindung seperti kandang
ternak dan gudang-gudang.
2. Lalat rumah kecil (jenis Fannia)
Lalat rumah kecil ini menyerupai lalat rumah biasa, tetapi ukuran mereka
jauh lebih kecil. Mereka membiak di kotoran manusia dan hewan danjuga
dibagian-bagian tumbuhan yang membusuk, misalnya di tumpukan rumput yang
membusuk. Lalat kandang yang menggigit (= biting stable fly) = stomaxys
caleitrans Mereka menyerupai lalat rumah biasa, tetapi meraka mempunyai
kebiasaan untuk menggigit. Tempat pembiakan hanya di tumbuhan-tumbuhan
yang membusuk. Siklus hidupnya 21-25 hari. Jenis lalat ini tidak penting untuk
tranmisi penyakit manusia tetapi mereka bisa memindahkan penyakit-penyakit
pada binatang.
Jenis-jenis lalat ini lebih jarang masuk dalam rumah-rumah dan restoran-
restoran daripada lalat rumah biasa, karena itu mereka dianggap tidak terlalu
penting sebagai vektor penyakit manusia. Mereka biasanya membiak di bahan
binatang yang membusuk, tetapi mereka juga bisa bertelur ditumbuhan-tumbuhan
segar dan membusuk kalau tidak ada daging binatang.
Siklus hidup jenis-jenis lalat ini sangat menyerupai siklus hidup lalat
rumah biasa. Mereka juga dapat terbang jauh. Larva dari banyak jenis-jenis lalat
ini menyebabkan myasis pada binatang dan manusia.
Populasi menurun apabila temperatur > 450C dan < 100C. Pada temperatur
yang sangat rendah, lalat tetap hidup dalam kondisi dorman pada stadium dewasa
atau pupa. Kebiasaan & distribusi lalat pada Siang hari akan berada di sekitar
tempat makan & tempat perindukan di mana juga terjadi perkawinan & istirahat.
Penyebaran dipengaruhi oleh reaksinya terhadap cahaya, temperatur, kelembaban,
textur dan warna permukaan yang disenangi untuk istirahat. Aktivitas lalat:
bertelur, berkawin, makan dan terbang, terhenti pada temperature di bawah 15oC.
Lalat umumnya aktif pada kelembaban udara yang rendah. Pada temperatur di
atas 20oC lalat akan berada di luar rumah, di tempat yang ternaung dekat dengan
udara bebas. Pada waktu tidak makan lalat akan istirahat pada permukaan
horisontal atau pada kabel yang membentang atau tempat-tempat yang vertikal
dan pada atap di dalam rumah khususnya malam hari.
1. Desentri penyebaran bibit penyakit yang dibawa oleh lalat rumah yang
berasal dari sampah, kotoran manusia/hewan terutama melalui bulu-bulu
badannya, kaki dan bagian tubuh yang lain dari lalat dan bila lalat hinggap
kemakanan manusia maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan
dimakan oleh manusia, akhirnya timbul gejala pada manusia yaitu sakit pada
bagian perut, lemas karena terlambat peredaran darah dan pada kotoran terdapat
mucus dan push.
2. Diare cara penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala sakit pada
bagian perut, lemas dan pecernaan terganggu.
3. Typhoid cara penyebaran sama dengan desentri, gangguan pada usus, sakit
pada perut, sakit kepala, berak darah dan demam tinggi.
-Lantai kandang harus kedap air ,dan dapat disiram setiap hari
- Cara ini dapat mencegah lalat untuk bertelur juga dapat membunuh larva
dan pupa karena panas yang keluar dari prases komposting dapat memperpendek
lalat untuk keluar.
4) Kotoran Manusia
· Leher angsa untuk mencegah bau dan kotoran tidak dihinggapi lalat.
· Bila air pada leher angsa tidak baik sambungan penutup tidak rapat.
Dalam kondisi tertentu lalat akan ditarik pada hasil dari makanan ikan dan
tepung tulang, sirop gula, tempat pembuatan susu air kotor dan bau buah yang
manis khususnya mangga. Untuk mengurangi sumber yang menarik lalat dapat
ddicegah dengan melakukan :
- Kebersihan lingkungan
- Untuk industri yang menggunakan produk yang dapat menarik lalat dapat
dipasang dengan alat pembuang bau (Exhaust).
Sumber kuman penyakit dapat berasal dari kotoran manusia , bangkai binatang,
sampah basah, lumpur organik, maupun orang sakit mata. Cara-cara untuk
mencegah kontak antara lalat dan kotoran yang mengandung kuman, adalah
dengan :
- Membuat konstruksi jamban yang memenuhi syarat, sehingga lalat tidak bisa
kontak dengan kotoran.
- Mencegah lalat kontak dengan orang yang sakit, tinja, kotoran bayi, orang
sakit dan penderita sakit mata.
- Mencegah agar lalat tidak masuk ke tempat sampah dari pemotongan hewan
dan bangkai binatang.
d. Melindungi makanan, peralatan makan dan orang yang kontak dengan
lalat
· Menutup bayi agar terlindung dari lalat, nyamuk dan serangga lainnya
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tubuh lalat biasanya pendek dan ramping, telah beradaptasi dengan
gerakan udara. Tagma pertama dari lalat, kepala, terdiri atas ocelli, antena, mata
majemuk, dan bagian-bagian mulut (labrum, labium, mandibula, dan maksila)
Lalat memiliki kepala yang dapat begergerak dengan mata dan sebagian
besar memiliki mata majemuk yang besar di sisi kiri dan kanan kepalanya, dengan
tiga ocelli kecil di atasnya
Lalat dianggap sebagai penyebar penyakit yang cukup serius karena ya itu
tadi bisa menyebarkan ratusan ribu kuman bakteri saat mendarat disuatu tempat.
Lalat sendiri sangat mengandalkan penglihatannya agar bisa terus bertahan hidup
Sayap lalat terletak pada mesotoraks, apabila lalat memiliki dua pasang
sayap. Jika lalat hanya memiliki satu sayap, maka sayap tersebut terletak pada
mesotoraks dan pada metatoraks terdapat sepasang halter. Halter ini berfungsi
sebagai alat keseimbangan pada saat lalat tersebut terbang.
3.2 Saran
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini jadi
penulis menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi dari makalah ini maka
saran dan kritik dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan makalah ini
dan menjadikan semua itu guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://beequinn.wordpress.com/nursing/mikrobiologi-dan-parasitologi/ordo-
diptera-lalat/
Usmiati, Sri, 2006. Limbah Penyulingan Sereh Wangi dan Nilam sebagai
Insektisida Pengusir Lalat Rumah (Musca Domestica).Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor.