Anda di halaman 1dari 13

Jentik Nyamuk

Nama "jentik" berasal dari gerakannya ketika bergerak di air. Jentik


dalam bahasa lokal dikenal sebagai cuk atau uget-uget. Jentik
merupakan tahap larva pada nyamuk. Jentik hidup diair dan memiliki
perilaku mendekat atau "menggantung" pada permukaan airuntuk
bernapas. Nyamuk akan mengelurakan telurnya di dalam air, setelah
itu telur akan menetas menjadi jentik. jentik selanjutnya tumbuh
menjadi pupa. Dalam beberapa hari pupa akan tumbuh menjadi
nyamuk. Jentik menjadi sasaran dalam pengendalian populasi
nyamuk yang berperan sebagaivektor penyakit menular melalui
nyamuk, seperti malaria dan demam berdarahdengue.Di beberapa
tempat, jentik-jentik juga dikumpulkan orang dandimanfaatkan
sebagai pakan ikan hias

Jentik nyamuk sering ditinggalkan oleh induk nyamuk dewasa di


genangan air yang tidak tertutupi. Dalam sekali bertelur nyamuk
dewasa akan menghasilkan 100 butir telur yang siap menetas
menjadi jentik nyamuk. Jentik nyamuk akan menetas setelah dua
hari berada di dalam air, dan akan bertahan sampai 6 bulan di
tempat kering. Adanya jentik nyamuk mengindikasikan terdapatnya
nyamuk di daerah tersebut

Pengendalian Jentik Nyamuk, Pinjal Tikus, dan Tikus

Pengendalian jentik nyamuk dapat dilakukan dengan cara:

1. 3M Plus: tindakan yang dilakukan secara teratur untuk


memberantas jentik nyamuk meliputi, menguras tempat
penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan
mengubur barang bekas, serta tindakan membunuh jentik dngan
menaburkan bubuk abate.
2. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.

 Mengidentifikasi Jentik Nyamuk.


Cara kerja :
    Letakkan jentik pada cawan petri (1 rumah untuk 1 cawan petri).
    Isi dengan air panas yang berguna untuk mematikan jentik
nyamuk.
    Ambil jentik nyamuk dengan menggunakan pipet, kemudian taruh
jentik pada object glass dan diberi air sedikit kemudian tutup dengan
kaca penutup ( deck glass ).
    Amati jentik tersebut dengan menggunakan mikroskop (amati
mulai siphon, combteeth, dll).
    Jentik diidentifikasi dengan menggunakan buku kunci determinasi
yang telah disediakan.
    Catat hasil laporan yang diperoleh pada formulir.

IDENTIFIKASI JENTIK NYAMUK

Hari                             : Kamis, 9 Oktober 2014

Waktu                         : 13.00 – 14.30 WIB

Tempat pelaksanaan    : Lab. Vektor

1.      Alat      : - Mikroskop

                                - Cawan petri

                                - Pipet

                                - Objek glass

2.      Bahan : Alkohol
3.      Langkah kerja :

                 - Ambil jentik nyamuk menggunakan pipet

                 - Pindahkan jentik nyamuk yang diambil tadi ke cawan petri

                 - Untuk membunuh jentik nyamuk agar mati bisa pakai air
panas

                 - Letakkan jentik nyamuk pada objek glass menggunakan


pipet

                 - Kemudian amati dibawah mikroskop

                 - Catat ciri-ciri khusus dari jentik nyamuk tersebut

4.      Hasil : Mempunyai 8 segmen 


           Terdapat comb/sisir berbentuk mahkota hanya 1 garis terletak
di segmen 8

          Ada sifon/air tube

          Mempunyai anal gills

          Ada plate berbentuk bulat

          Di bagian kepala ada bulu

          Terdapat pecten 
          (Aedes Aegypti)

.1 Alat-alat

a. Identifikasi Jentik Nyamuk dan Nyamuk Dewasa

     Petri dish
 Adalah Sebuah piring dangkal terdiri dari cover dan bagian bawah
terbuat dari gelas Pyrex (dapat menahan sterilisasi panas kering)
digunakan untuk mikroorganisme budaya, juga disebut piring
budaya. Mungkin sekali pakai dan terbuat dari polystyrene.

Objek glass

Merupakan wadah untuk menaruh bagian atau sel makhluk hidup.

 Cover glass

adalah wadah penutup yang memiiki ketebalan 5mm berfungsi untuk


menghindari objek pengamatan dari kotoran dan debu.

 Kuas Cina

 Berfungsi untuk mengeluarkan air agar tidak terjadi gelembung pada


preparat.

Mikroskop

Berfungsi untuk mengamati sel – sel pengamatan.

Lup

Berfungsi untuk memperjelas pengamatan terhadap objek yang


diamati , dan bukan untuk mengamati objek berukuran kecil ( tidak
dapat dilihat dengan kasat mata).

Jarum dan kertas pointed


 Jarum digunakan untuk tempat menusukkan kertas pointed dan
nyamuk yang akan diamati. Kertas pointed digunakan untuk teknik
finning.

     Kutek

Digunakan untuk teknik finning.

3.2 Cara kerja

a. Identifikasi Jentik Nyamuk

     Siapkan petri dish,ambil jentik yang sudah didapatkan.

     Untuk mematikan jentik siram dengan air panas.

     Letakkan jentik menggunakan pinset diatas preparat.

     Tetesi preparat dengan air,kemudian tutup dengan cover


glass.

     Letakkan preparat pada mikroskop dan objek siap diamati.

     Lalu catat hasil pengamatan.

Ciri-ciri jentik Aedes aegypti 


1.    Bentuk siphon besar dan pendek yang terdapat pada abdomen
terakhir
2.    Bentuk comb seperti sisir
3.    Pada bagian thoraks terdapat stroot spine
Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti 
1.    Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat bintik-bintik
serta berwarna hitam.
2.    Tidak membentuk sudut 90º
3.    Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore
4.    Hidup di air bersih serta ditempat-tempat lain yaitu kaleng-
kaleng bekas yang bisa menampung air hujan
5.    Penularan penyakit dengan cara membagi diri.
6.    Menyebabkan penyakit DBD.

   Ciri-ciri Morfologi            
Ciri-ciri jentik nyamuk Culex  
1.    Bentuk siphon langsing dan kecil yang terdapat pada abdomen
terakhir.                      
2.    Bentuk comb tidak beraturan.     
3.    Jentik nyamuk culex membentuk sudut di tumbuhan
air(menggantung     
Ciri-ciri nyamuk Culex                        
1.    Palpi lebih pendek dari pada probocis.    
2.    Bentuk sayap simetris.     
3.    Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa                  .
4.    Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.           
5.    Menyebabkan penyakit filariasis  
6.    Warna tubuhnya coklat kehitaman
Klasifikasi ilmiah

Kerajaan          : Animalia

Filum               : Arthropoda

Kelas                : Insecta

Ordo                  : Diptera

Famili                : Culicidae

Genus              : Aedes

Upagenus        : Stegomyia

Spesies            :Aedes aegypti

Morfologi

Jentik

Nyamuk Aedes aegypti tubuhnya memanjang tanpa kaki dengan


bulu- bulu sederhana yang tersusun bilateral simetris. Jentik ini
dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami empat kali
pergantian kulit (tingkatan) yang biasa disebut instar dan terdiri dari
instar I, II, III, IV. Jentik instar I, tubuhnya sangat kecil, warna
transparan, panjang 1 – 2 mm, duri- duri (spinae) pada dada (thorax)
belum begitu jelas, dan corong pernafasan (siphon) belum
menghitam. Jentik instar II bertambah besar, ukuraan 2,5 – 3,9 mm,
duri dada belum jelas, dan corong pernafasan sudah berwarna
hitam. Jentik instar IV telah lengkap struktur anatominya dan jelas
tubuh dapat dibagi menjadi bagian kepala (chepal), dada
(thorax),dan perut (abdomen).

Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk, sepasang


antena tanpa duri- duri, dan alat- alat mulut tipe pengunyah
(chewing). Bagian dada tampak paling besar dan terdapat bulu- bulu
simetris. Perut tersusun atas delapan ruas. Pada ruas perut
kedelapan, ada alat untuk bernafas yang disebut corong. Corong
pernafasan tanpa duri- duri, berwarna hitam dan ada seberkas bulu-
bulu (tuft). Ruas kedelapan juga dilengkapi dengan seberkas bulu-
bulu sikat (brush) dibagian ventral dan gigi- gigi sisir (comb) yang
berjumlah 15 – 19 gigi yang tersusun dalam satu baris.

Gigi- gigi sisir dengan lekukan yang jelas membentuk gerigi. Jentik ini
tubuhnya langsing dan bergerak sangat lincah, bersifat fototaksis
negatif, waktu istirahat membentuk sudut hampir tegak lurus dengan
bidang permukaan air.

Jentik/Larva

Stadium larva /jentik biasanya berlangsung 6-8 hari. Larva nyamuk


Ae. Aegypti mempunyai ciri-ciri antara lain

adanya corong udara pada segmen terakhir,

pada segmen abdomen tidak ditemukan adanya rambut-rambut


berbentuk kipas (palmatus hairs),

pada corong udara terdapat pectan,

sepasang rambut serta jumbai akan dijumpai pada corong


(siphon),.setiap sisi abdomen segmen kedelapan ada comb scale
sebanyak 8-21 atau berjejer 1 sampai 3,

bentuk individu dari comb scale seperti duri,

sisi thorax terdapat duri yang panjang dengan bentuk kurva dan
adanya sepasang rambut di kepala
Jentik Aedes aegypti mempunyai ciri yaitu mempunyai corong udara
pada segmen yang terakhir, pada segmen abdomen tidak ditemukan
adanya rambut berbentuk kipas (palmatus hairs), pada corong udara
terdapat pektin, sepasang rambut serta jumbai akan dijumpai pada
corong (siphon), pada setiap sisi abdomen segmen kedelapan
terdapat comb scale sebanyak 8-21 atau berjajar 1 sampai 3. Bentuk
individu dari comb scale seperti duri, pada sisi thorax terdapat duri
yang panjang dengan bentuk kurva dan adanya sepasang rambut di
kepala.

Nyamuk Culex sp merupakan pengganggu: menggigit/mengisap


darah waktu malam mengganggu tidur atau kerja malam di dalam
rumah atau mungkin juga di luar rumah, di sawah, dll. Nyamuk ini,
pola hidupnya mirip dengan aedes aegypti. Mereka sangat suka
hinggap di pakaian-pakaian yang anda taruh di tempat sembarangan.

Apabila anda sering menaruh pakaian anda di sembarang tempat,


pastikan anda menggunakan lemari saja untuk menyimpan pakaian
anda karena lemari merupakan sebuah tempat yang aman untuk
menyimpan pakaian yang ada di rumah anda. Meskipun mereka suka
tinggal di pakaian yang ditaruh di sembarang tempat, nyamuk ini
juga bisa berkembang biak dengan mudah di genangan air.
Genangan air merupakan tempat favorit mereka untuk berkembang
biak dan tempat ini biasanya mereka gunakan apabila mereka ingin
bertelur atau melakukan perkawinan.

Nyamuk Culex sp memiliki kebiasaan yang berbeda dengan Aedes


Aegepty, bila Aedes aegepty suka hidup pada air bersih maka Culex
sp menyukai air yang kotor seperi genangan air, limbah pembuangan
mandi, got ( selokan ) dan sungai yang penuh sampah. Culex sp,
nyamuk yang memiliki ciri fisik coklat keabu-abuan ini mampu
berkembang biak disegala musim. Hanya saja jumlahnya menurun
saat musim hijan karena jentik-jentiknya terbawa arus. Culex sp
melakukan kegiatannya dimalam hari.

 Adapun Morfologi Nyamuk Culex sp y yaitu: Telur berwarna coklat,


panjang dan silinder, vertical pada permukaan air, tersementasi pada
susunan 300 telur.Panjang susunan biasanya 3 – 4mm dan lebarnya 2
– 3mm Telur.Telur culex diletakkan secara berderet- deret rapi
seperti kait dan tanpa pelampung yang berbentuk menyerupai
peluru senapan.

      Pada stadium jentik nyamuk Culex mempunyai siphon yang


mengandung bulu- bulu siphon (siphonal tuft) dan pekten, sisir atau
comb dengan gigi- gigi sisir (comb teeth), segmen anal dengan
pelana tertutup dan tampak tergantung pada permukaan air.

Genus Aedes

a.    Memiliki siphon sebagai alat pernafasan.

b.    Posisi istirahat vertical ( membentuk sudut ) dengan kepala di


bawah dan siphon menempel pada permukaan air.

Genus culex

a.    Memiliki siphon yang panjang dan runcing.

b.    Posisi istirahat vertikaldengan membentuk sudut.

Genus Aedes          : nyamuk Aedes  menggigit di dalam


rumah(endofagik)  dan di luar rumah (eksofagik), menggigit pada
siang hari. Pada saat istirahat posisi tubuh datar (proboscis dan
tubuh tidak dalam satu sumbu)

Genus Culex            : nyamuk Culex menggigit di dalam rumah


(indoor)  dan di luar rumah (out door), menggigit pada malam hari.
Pada saat istirahat posisi tubuh dasar (probosis dan tubuh tidak
dalam satu sumbu).

1.   Taksonomi

Kingdom        : Animal

Phylum          : Arthropoda

Family           : Culicidae

Kelas              : Insecta

Ordo               : Dipthera

Sub Family    : Culicini

Genus             : Culex

Spesies          : Culex sp

  Morfologi Nyamuk Culex sp

      Pada stadium jentik nyamuk Culex mempunyai siphon yang


mengandung bulu- bulu siphon (siphonal tuft) dan pekten, sisir atau
comb dengan gigi- gigi sisir (comb teeth), segmen anal dengan
pelana tertutup dan tampak tergantung pada permukaan air.

Tempat Perindukan Culex


Nyamuk Culex sp suka berkembang biak di sembarang tempat
misalnya di air bersih dan air yang kotor yaitu genangan air, got
terbuka dan empang ikan.

Karakteristik Jentik Nyamuk Culex

Pada umumnya jentik nyamuk Culex sp. tidak memiliki rambut


palma, rambut sipon lebih dari satu kelompok, panjang langsing
untuk alat pernafasan, Comb scale beberapa baris.

Larva

Larva Culex sp. mempunya ciri-ciri sebagai berikut.

Adanya corong udara pada segmen yang terakhir.

Pada segmen abdomen tidak ditemukan adanya rambut-


rambut berbentuk kipas (Palmatus hairs).

Pada corong udara terdapat pectin.

Sepasang rambut serta jumbai akan dijumpai pada corong


(siphon).

Pada setiap sisi abdomen segmen kedelapan terdapat comb scale


sebanyak 8-21 atau berjajar 1 sampai 3.

Bentuk individu dari comb scale seperti duri.

Pada sisi thorax terdapat duri yang panjang dengan bentuk


kurva dan adanya sepasang rambut di kepala.

Analisa hasil

Pada praktikum pemeriksaan jentik nyamuk, praktikan menemukan


jentik nyamuk Aedes dimana morfologi tubuhnya terdairi dari
pecten, comb scale, sifon. Pada sifon terdapat satu pasang bulu.
Pada abdomen dijumpai bulu-bulu kecil. Sifon pada tubuh jentik
berfungsi sebagai corong udara. Comb scale pada jentik bisa
mempermudah untuk membedakan antara jentik anopeles, aedes
dan culex karena hanya jentik nyamuk aedes yang memiliki comb
scale.

                  Pada stadium larva (jentik), kelangsungan hidup jentik


dipengaruhi oleh suhu, pH, air perindukan, makanan, kepadatan
larva, kekeruhan serta adanya predator. Ditempat perindukannya,
larva aedes tampak bergerak aktif, dengan memperlihatkan gerakan-
gerakan naik ke permukaan air dan turun ke dasar secara berulang-
ulang. Pada saat larva mengambil oksigen dari udara, larva
menempatkan shiponnya di permukaan air sehingga abdomennya
terlihat menggantung pada permukaan air seolah-olah badan larva
berada dalam posisi membentuk sudut dengan permukaan air. Larva
aedes aegypti dapat hidup di air ber-pH 5,8 – 8,8 dan tahan terhdap
air dengan kadar garam 10-59,5 mg/L. Larva aedes aegypti instar IV
dalam kurun waktu lebih dari 2 hari berganti kulit dan tumbuh
menjadi pupa.

Anda mungkin juga menyukai