Anda di halaman 1dari 58

Makalah SIG lengkap 

 BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan

yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan

(digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika ,

memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi

lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger

Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”.

Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi

adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat

dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang

terjadi di muka bumi.

Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang

biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis

statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu

ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut

membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan

membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk

memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan

perencanaan strategis lainnya. 

GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah

aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat

informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan,

dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh

merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena
melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek,

daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal

ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak

mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda

di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data.

Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai

obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan

jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini

menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna

membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan,

geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya.

Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan

pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi

penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari

berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral)

dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga

dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan

dengan lebih dari satu tanggal pemotretan.

1.2 Tujuan Pembuatan Makalah

Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut :

o   Untuk Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi).

o   Untuk mengetahui keuntungan menggunakan sig

o   Untuk mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh

o   Untuk Mengetahui Manfaat SIG dalam Pengelolaan SDA


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian GIS

GIS (Geographic Information System) merupakan bagian dari kemajuan teknologi

informasi (information technology). Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus

diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti

perencanaan, inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS

yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur

terpendek untuk pengantaran barang atau delivery system, menghendaki penanganan

pekerjaan yang dilakukan secara terpadu (integrated) dan multidisiplin (Prahasta, 2002 &

Aziz, 2005).

GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan

untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang

bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut

sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah,

data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya (Nuckols, 2004).

Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada

diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua

tindakan selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan

menyebarkan informasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan

penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah

suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi

(Libraries & Academic Information Resources, 2006).

GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan

untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS (Geographic Information
System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis

dengan menggunakan peta sebagai antar muka (WHO, 2000).

2.2 Pengelolaan GIS (Geographic Information System)


Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS yaitu:
a.       Sumber Informasi Geografi

Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat

dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi

yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta, 2002), yaitu:

1.      Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman.

2.      Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut

dan teratur.

3.      Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat.

4.      Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.

Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial

(keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas

geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.

2.3  Komponen-Komponen Dalam GIS

GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang

terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta,

2002 & Husein, 2006).

A.      Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras: berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data

yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam

GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:

         Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer.

Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.


         Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah,

menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive,

disk drive.

         Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam

proses GIS.

B.       Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan,

menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan

tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar

tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila

diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau

dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta atau gambar).

2.4 Cara Mengelola Informasi Geografi

Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem

masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data)

(Husein, 2006)

(1)   Subsistem Masukan Data (Input Data)

Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat

diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital,

sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan

peta (garis, area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali

lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut.

         Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di

permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh

dalam bentuk cetak kertas.


         Data atribut (deskriptip) yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut

menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan

dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari

segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya

jumlah pohon.

Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area)

dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan,

lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air

minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi

daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta,

2002).

Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan

(teristris), data peta dan data penginderaan jauh (Prahasta, 2002).

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.2 Pembahasan

Pengertian Pengindraan Jauh dan SIG Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris)

Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang

mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti

yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,

menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan

orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

Beberapa pengertian SIG dari para ahli antara lain.

Sistem Informasi Geografis semakin lama mengalami kemajuan, sesuai dengan

perkembangan teknologi.Hampir semua sector yang berhubungan dengan kehidupan manusia

berhubungan dengan SIG,umumnya digunakan sebagai bahan perencanaan. Bidang

pendidikan, bidang pemerintahan, bidang perekonomian, dsb. Hal itu yang melandasi

penggunaan SIG sebagai acuan dalam perencanaan, pengolahan maupun pengambilan

keputusan tentang kondisi suatu wilayah, karena tidak semua kondisi wilayah/daerah yang

satu dengan yang lain sama.

GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana

sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat

informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan,

dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh

merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena

melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek,

daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal

ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak

mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda

di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data.

Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek

dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh

adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini

menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna

membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan,

geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya.


Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan

menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini

dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian

dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral

(multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama.

Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah

dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan.

3.3 Manfaat SIG dalam Berbagai Bidang

Manfaat Sig Dalam Inventarisasi Sumber Daya Alam Pembangunan fisik dan sosial di

Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan

berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong

perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat

dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan

baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan

sumber daya alam adalah sebagai berikut:

      Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara,

emas, besi dan barang tambang lainnya.

      Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan

kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan

perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.

A.                Manfaat SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan

SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana

pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola

SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial,

ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan
perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh

semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.


B.                 Manfaat SIG dalam Bidang Sosial

Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan,

SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat

dimanfaatkan pada hal-hal berikut:

         Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.

         Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.

         Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.

         Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.

         Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah,

rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.

C.       Manfaat  SIG Bidang Kehutanan

Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk

perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali,

pengelolaandan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan,

rekreasi,dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya

kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data

dan informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek

geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan

sangat mudah dan cepat.

D. Manfaat  SIG Bidang Penggunaan Lahan

Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah

pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya

dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun

hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung

lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang
potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat

dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan

wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.

E.    Manfaat  SIG Bidang Pembuatan Peta

Peta citra merupakan citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap

sebagai peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang

bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber alam secara kontinu. Peta citra

memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.

Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai

upaya untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang

belum dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up

to date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan

karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat

berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta

dasar dan peta tanah

4. Manfaat  SIG Bidang Meteorologi

Manfaat penginderaan jauh di bidang meteorologi adalah sebagai berikut.

         Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air

dalam udara.

         Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah tekanan

tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon.

         Mengamati sistem/pola angin permukaan.

BAB IV PENUTUP

4.1    Kesimpulan

GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana

sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat
informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan,

dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.

Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik

untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga

menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote sensing),

yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau

instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera (Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit,

dan citra radar adalah beberapa bentuk penginderaan jauh. Penginderaan jauh (remote

sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan

dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987)

SIG dapat dikatakan sebagai system, subsitem, serta supersistem. Pengkasifikasian ini

tergantung melihat SIG tersebut dikondisikan. SIG sebagai subsistem karena tedapat sub-sub

system SIG yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas yang memiliki

tujuan yang sama beberapa subsistem SIG dapat dijabarkan. SIG sebagai system karena

memiliki beberapa subsistem antara lain subsistem penyimpanan, sub system manipulasi,

subsistem input.

         Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai

berikut:

         Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara,

emas, besi dan barang tambang lainnya.

         Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan

kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan

perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.

         Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: memantau luas wilayah bencana alam,

pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang, menyusun rencana-rencana

pembangunan kembali daerah bencana.

4.2    Saran
......................

DAFTAR PUSTAKA
Puntodewo, Atie, Dkk.2003. Sitem Informasi Geografi Untuk Pengelolaan SDA.
                   Center for International Forestry Research
Http://Chesapeake.towson.edu/data/orbits.asp. Introduction to Satelltite and Orbits
Http://Www.Kingston.ac.uk./geog/gis/intro.htm.Introduction to GIS and Geospatial Data
Andika. 2010. Gambaran Spasial Kasus Demam Tifoid Dengan Metode GIS
              (Geographic Information System) di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
Tahun 2009. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin
Ansariadi dan Alimunddin, 2009. Spatial Analysis For Several Important Diseases
              Health Service In South Sulawesi; Experiences Using GIS Methodes In Health.
Australia: Charsles Darwin University Press
Jogiyanto HM, Prof.,Dr., MBA, Akt. Analisis & Desain Sistem Informasi :  Pendekatan
terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Andi Offset. Yogyakarta. 2005
Al Bahra bin Ladjamudin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
2005
Kendall E, Kendall J. Analisis dan Perancangan Sistem. PT Indeks. Klaten. 2007
Fathansyah, Ir. Basis Data. Informatika. Bandung. 2007

http://forester-untad.blogspot.com/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
SIG DAN PEMANFAATAN
BIDANG KESEHATAN (SIK
Kel. 7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG


  

Sistem Informasi Geografis yang terdiri dari


perangkat lunak,perangkat keras, maupun
aplikasi-aplikasinya telah dikenal secara luas
sebagai alat bantu (proses) pengambilan
keputusan. Sebagian besar institusi pemerintah,
swasta, akademis, maupun non akademis juga
individu yang memerlukan informasi yang
berbasiskan data spasial telah mengenal dan
menggunakan system ini. Perkembangan ini diikuti
oleh membanjirnya produk teknologi SIG di pasar
– pasar Indonesia, demikian cepat arus datangnya
produk-produk teknologi informasi yang multi-
disiplin ini sudah sepatutnya juga diikuti dengan
kemampuan dalam memahami pengertian system,
data dan, system informasigeografis agar
bisa mengimbangi kecepatan perkembangan
teknologinya.

SIG (Sistem Informasi Geografis) seringkali


disalah artikan sebagai Peta (Map).  SIG berbeda
dengan Peta. Banyak pengguna (user)
menggambar peta dengan software tertentu dan
menganggap hal itu sebagai SIG.  

Secara garis besar bila dikaji dari istilahnya


saja maka SIG berhubungan dengan sistem
khususnya Sistem Informasi sedangkan Peta
dapat merupakan hasil akhir dari proses SIG. 

1.2 RUMUSAN MASALAH


  

Pada makalah ini, penulis mengambil beberapa


rumusan masalah, yaitu :
1. Apa Sistem Informasi Geografis?
      

2. Apa saja subsistem dalam SIG (Sistem informasi


      

geografi ) ?

3. Apa komponen dari SIG (Sistem informasi


      

geografi )?

4. Bagaimana cara memperoleh data SIG (Sistem


      

informasi geografi ) ?

5. Bagaimana pemanfaatan Sistem Informasi


      

Geografis di bidang kesehatan?

1.3 TUJUAN  

Agar mahasiswa mengetahui tentang Sistem


informasi geografis dan pemanfaatannya dalam
bidang kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN
 2.1   Definisi Sistem Informasi

Kata sistem berasal dari


bahasa Yunani yaitu  systema, yang mempunyai
satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara
teratur dan merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan (Vaza,2006). Sementara itu
menurut Hamalik  (2002 dalam  Zakir 2007)
Sistem secara teknis berarti seperangkat
komponen yang saling berhubungan dan bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan. Mudyharjo
(1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan sistem
sebagai  suatu kesatuan dari berbagai elemen
atas bagian-bagian  yang mempunyai hubungan
fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk
mencapai hasil yang diharapkan.

Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik


kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang saling
berhubungan erat satu dengan lainya untuk
mencapai tujuan bersama-sama.
2.2   Data dan Informasi

Seringkali    istilah  informasi dan data agak


rancu karena kedua istilah tersebut sering
digunakan secara bergantian dan saling tertukar,
meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk
pada masing-masing konsep yang berbeda. Data
merupakan bahasa  mathematical dan simbol-
simbol  pengganti lain yang disepakati oleh umum
dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa,
aktivitas, konsep dan objek-objek penting lainya.,
data merupakan suatu kenyataan apa adanya 
(raw facts). Sedangkan informasi adalah data
yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti
oleh penerimanya ( John, 1983 dalam Prahasta,
2002).
2.3  SIG (Sistem informasi geografi )

Definisi SIG (Sistem informasi
geografi ) sangatlah beragam, karena memang
defenisi SIG (Sistem informasi geografi ) selalu
berkembang, bertambah dan sangat bervariasi,
dibawah ini adalah beberapa definisi SIG (Sistem
informasi geografi ) :

  1. Kang-Tsung Chang (2002),


mendefinisikan SIG (Sistem informasi
geografi ) sebagai :  is an a computer    system for
capturing, storing, querying, analyzing, and
displaying geographic data. 
 2. Arronoff (1989), mendefinisiskan  SIG (Sistem
informasi geografi ) sebagai suatu sitem berbasis
komputer yang memiliki kemampuan dalam
menangani data bereferensi geografi yaitu
pemasukan data, manajemen data (penyimpanan
dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis
data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output).
Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang
berhubungan dengan geografi.

 3. Menurut Gistut (1994), SIG (Sistem informasi


geografi )adalah sistem yang dapat  mendukung
pengambilankeputusan spasial dan mampu
mengintegrasikan  deskripsi-deskripsi lokasi
dengan  karakteristik-karakteristik fenomena yang
ditemukan di lokasi tersebut. SIG (Sistem
informasi geografi )yang lengkap
mencakup metodologi dan teknologi yang
diperlukan yaitu data spasial perangkat keras,
perangkat lunak dan struktur organisasi.

4.  Burrough (1986)  mendefinisikan   SIG (Sistem
informasi geografi )  adalah sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk  memasukan,
menyimpan, mengelola, menganalisis dan
mengaktifkan kembali data yang mempunyai
referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. 

Dari  defenisi-definisi diatas dapat diambil


kesimpulan bahwa SIG (Sistem informasi
geografi ) terdiri atas beberapa subsistem  yaitu:
data input, data output, data management , data
manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005)

Sistem Informasi Geografis (bahasa


Inggris: Geographic Information System disingkat
GIS) adalah sistem informasikhusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang
lebih sempit, adalah  sistem komputer yang
memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan
informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam
sebuah database. Para praktisi juga memasukkan
orang yang membangun dan mengoperasikannya
dan data sebagai bagian dari sistem
ini.SIG (Sistem informasi geografi ) adalah suatu
sistem yang mampu melakukan berbagi proses
yang dapat mengubah data menjadi suatu
informasi yang siap digunakan untuk mengambil
suatu keputusan. 

2.3.1 Keunggulan SIG (Sistem informasi geografi ) :


        

a. Cara kerjanya : C.A.T. (Cepat, Akurat, Tepat)


       

b. Hemat : biaya, waktu dan tenaga


      

c. Dapat menampilkan peta 3 dimensi


       

d. Mudah menghasilkan peta-peta tematik


      

e. Dapat memvisualisasikan data spasial dan data


       

atribut sekaligus

f. Menghasilkan data spasial dengan integritas


       

geometri mendekati keadaan sebenarnya

2.3.2 Jenis SIG (Sistem informasi geografi ) :


        

a. Sistem manual (analog)


       
b. Sistem otomatis (yang berbasis digital komputer)
      

Perbedaan yang paling mendasar terletak pada


cara    pengelolaannya.

1. Sistem informasi manual biasanya
       

menggabungkan beberapa data seperti peta,


lembar transparansi untuk tumpang
susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan
laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut
dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan
alat tanpa komputer

2. Sistem informasi geografis otomatis telah


       

menggunakan komputer sebagai sistem pengolah


data melalui proses digitasi. Sumber data digital
dapat berupa citra satelit atau foto udara digital
serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat
berupa peta dasar terdigitasi

2.4 SUBSISTEM SIG (Sistem informasi geografi )


      
1. Subsistem Masukan ( input )
       

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan


dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari
berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggung
jawab mengkonversi atau mentransformasi format
– format data asli ke dalam format yang dapat
digunakan oleh SIG (Sistem informasi geografi )

2. Subsistem Manajemen
       
Subsistem ini mengorganisasikan data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah system
basisdata sedemikian rupa sehingga data spasial
tersebut mudah dicari,di update, dan di edit.

3. Subsistem Manipulasi dan Analisis


       

Subsistem ini menentukan informasi – informasi


yang dapat dihasilkan oleh SIG (Sistem informasi
geografi ). Selain itu, subsistem ini juga melakukan
manipulasi dan  pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.

4. Subsitem
        Keluaran ( output ) & Penyajian
( display )

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan


keluaran seluruh atau sebagian basis data, baik
dalam bentuk softcopymaupun hardcopy, dalam
format table, grafik, peta atau format lainnya.

2.5 KOMPONEN SIG (Sistem informasi geografi )


      
A. Sistem Komputer
    

Sistem computer terdiri dari hardware dan


software untuk keperluan masukan, penyimpanan,
pengolahan, analisis, dan tampilan informasi.

1.   Perangkat keras (hardware)    

Perangkat keras SIG (Sistem informasi


geografi )adalah perangkat – perangkat fisik yang
merupakan bagian dari system computer yang
mendukung analisis geografis dan pemetaan.
Dalam hal ini, perangkat kerasSIG (Sistem
informasi geografi ) harus mempunyai
kemampuan untuk menyajikan citra dengan
resolusi dan kecepatan yang tinggi serta
mendukung operasi – operasi basis data
dengan volume data yang besar secara cepat.

Perangkat keras SIG (Sistem informasi


geografi ) terdiri dari :
a. CPU,
        yaitu perangkat yang mengendalikan
seluruh operasi yang dilakukan oleh system
computer, CPUumumnya direpresentasikan
dengan mikro prosessor, misalnya Intel Pentium
III,IV

b. RAM, yaitu perangkat yang berfungsi menyimpan


      

data yang dimasukkan melalui input device, untuk


sementara waktu.

c. Storage device, yaitu perangkat yang berfungsi


       

menyimpan data secara sementara maupun


permanen, contohnya disket, CD-ROM ataupun
harddisk.

d. Input device, yaitu perangkat yang digunakan


      

untuk memasukkan data, contohnya keyboard,


mouse, digitizer, scanner, dan kamera digital.

e. Output device, yaitu perangkat yang berfungsi


       

untuk memvisualisasikan data dan


informasi SIG (Sistem informasi geografi ),
contohnya layar monitor, printer, plotter, dan OHP.
f. Peripheral lainnya, yaitu perangkat seperti kabel –
       

kabel jaringan, modem, ISP, router, dan kartu


jaringan.

6. Perangkat lunak (software)


      

       Perangkat lunak terdiri dari :

Sistem operasi, yaitu program yang berfungsi


mengatur semua sumber daya dan tata kerja
computer, menyediakan fasilitas – fasilitas dasar
yang dapat digunakan program aplikasi
untuk  menggunakan perangkat keras yang
terpasang dalam computer dan
menyediakan interface yang memungkinkan
pengguna mengatur setting system operasi(setting
ini nantinya akan dipakai oleh program aplikasi
yang bekerja pada system operasi tersebut).
Contoh system operasi adalah Microsoft Windows
dengan berbagai versinya,Linux, macintosh, UNIX
a. Software
       aplikasi seperti word processor,
spreadsheet, database, dan software
aplikasi SIG (Sistem informasi geografi ) itu
sendiri, misalnya MapInfo, ArcInfo, ArcView,
Erdas, ilwis, dan Grass.

b. System
       utilitas dan program – program
pendukung yang terdiri dari bahasa
pemograman  termasukcompiler bahasa
pemograman seperti Basic, Bahasa C,Fortran,
Assembler dan C++.          

  

  

B. Data Spasial       
     

Data merupakan bahan dasar yang diolah


atau diproses sehingga menjadi informasi yang
dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Data
spasial adalah data mengenai objek – objek atau
unsure geografis (baik dibawah, di atas, dan di
permukaan bumi) yang dapat diidentifikasi dan
mempunyai acuan lokasi berdasarkan system
koordinat tertentu atau ber georeferensi.
C. Pengguna  (user)
     

Teknologi SIG (Sistem informasi
geografi ) tidaklah bermanfaat  tanpa manusia
yang mengelola sistem dan membangun
perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai
kondisi nyata Suatu proyek SIG (Sistem informasi
geografi ) akan berhasil jika di  manage dengan
baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian yang tepat pada semua
tingkatan.
2.6 MEMPEROLEH DATA SIG (Sistem informasi
      

geografi )

Memperoleh data SIG (Sistem informasi


geografi ) tentu tidak mudah harus melewati
tahapan sebagai berikut.

a) Survei lapangan.
      

Pengukuran fisik (land marks), pengambilan


sampel (polusi air), pengumpulan data non-fisik
(data sosial, politik, ekonomi dan budaya)

b) Sensus.
      

Dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan


pengamatan; pengumpulan data secara nasional
dan periodik (sensus jumlah penduduk, sensus
kepemilikan tanah).

c) Statistik
      

Merupakan metode pengumpulan data


periodik/per-interval-waktu pada stasiun
pengamatan dan analisis data geografi tersebut,
contoh: data curah hujan.

d) Tracking.
     

Merupakan cara pengumpulan data dalam periode


tertentu untuk tujuan pemantauan atau
pengamatan perubahan, contoh: kebakaran hutan,
gunung meletus, debit air sungai.

e) Penginderaan jarak jauh (inderaja).


      

Merupakan ilmu dan seni untuk mendapatkan


informasi suatu obyek, wilayah atau fenomena
melalui  analisis data yang diperoleh dari sensor
pengamat tanpa harus kontak langsung dengan
obyek, wilayah atau fenomena yang diamati
(lillesand & kiefer, 1994).

2.7 FASILITAS STANDAR SIG (Sistem informasi


      

geografi )

Ada beberapa fasilitas standart untuk SIG (Sistem


informasi geografi ) yaitu
a. Legenda (legend) adalah keterangan tentang
      

obyek-obyek yang ada di peta, seperti warna hijau


adalah hutan, garis merah adalah jalan, simbol
buku adalah universitas, dan sebagianya.

b. Skala adalah keterangan perbandingan ukuran di


      

layar dengan ukuran sebenarnya.

c.    zoom in / out adalah Peta di layar dapat


       

diperbesar dengan zoom in dan diperkecil dengan


zoom out.

d. Pan Dengan fasilitas pan peta dapat digeser-


      

geser untuk melihat daerah yang dikehendaki.

e.    Searching  Fasilitas
        ini digunakan untuk
mencari dimana letak suatu feature. Bisa
dilakukan dengan meng-inputkan nama atau
keterangan dari feature tersebut.

f.    Pengukuran Fasilitas ini dapat mengukur jarak


       

antar titik, jarak rute, atau luas suatu wilayah


secara interaktif

g. Informasi Setiap
       feature dilengkapi dengan
informasi yang dapat dilihat jika feature tersebut
diKlik. Misal pada suatu SIG jaringan jalan, jika
diklik pada suatu ruas jalan akan memunculkan
data nama jalan tersebut, tipe jalan, desa-desa
yang menjadi ujung jalan, dan jalan-jalan lain yang
berhubungan dengan jalan itu.

h. Link  Selain
       informasi dari database, SIG
memungkinkan pula meghubungkan data feature
pada peta dengan data dalam bentuk lain seperti
gambar, video, ataupun web. Pada gambar 5
adalah contoh link dari peta tentang probolingo
yang jika di klik di bagian gunung Bromo
akanmemunculkan video, gambar-gambar, dan
web tentang gunung Bromo.

2.8   MANFAAT BIDANG KESEHATAN

Sistem informasi geografi dapat digunakan


untuk menentukan distribusi penderita suatu
penyakit, pola atau model penyebaran penyakit.
Penentuan distribusi unit – unit rumah sakit
ataupun puskesmas – puskesmas, fasilitas –
fasilitas kesehatan maupun jumlah tenaga medis
dapat pula dilakukan dengan SIG (Sistem
informasi geografi ).

Menurut WHO,SIG (Sistem Informasi Geografis)


dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan
antara lain :

1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit.


      

2. Analisis trend Spasial dan Temporal


      

3. Pemetaan Populasis Berisiko


      

4. Stratifikasi Faktor risiko


      

5. Penilaian Distribusi Sumberdaya.


      

6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi.


      

7. Monitoring Penyakit.
      

Berikut ini adalah beberapa contoh


pemanfaatan SIG (Sistem informasi
geografi ) dalam bidang Kesehatan Masyarakat
berdasarkan analisa CDC tersebut.

a) Memonitor
       status kesehatan
untuk  mengidentifikasi masalah  kesehatan yang
ada di masyarakat. Dalam mendukung fungsi
ini, SIG (Sistem informasi geografi )dapat
digunakan untuk memetakan kelompok
masyarakat serta areanya berdasarkan status
kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan.
Dengan SIG (Sistem informasi geografi ), peta
mengenai status kesehatan dapat digunakan
untuk merencanakan program pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok
tersebut, misalnya pelayananANC, persalinan dll.

b) Mendiagnosa dan  menginvestigasi
       masalah
serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai
contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah
data tentang  kasus asma yang diperoleh
dari  Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat – Pusat
Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata dia
menemukan terjadi kenaikna kasus yang cukup
signifikan di suatu Rumah Sakit, maka kemudian
dia mencari tahu data dari pasien – pesien
penderita asma di
Rumah  sakit.Ternyata ditemukan  bahwa 8 dari
10 orang  penderita  asma yang dirawat di Rumah
Sakit tersebut bekerja di perusahaan yang sama.
Demikian seterusnya hingga
kemudian SIG(Sistem informasi geografi )  dapat
digunakan untuk memberikan data yang lengkap
mengenai pola pajanan kimia tertentu di
perusahaan – perusahaan dalam suatu wilayah,
yang merupaka informasi yang penting untuk  para
karyawan. Informasi ini juga dapat diteruskan
kepada ahli – ahli terkait, dalam hal ini ahli K3
untuk melakukan penanganan lebih lanjut
terhadap masalah yang ditemukan

c) Menginformasikan,
       mendidik dan
memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu
kesehatan. SIG (Sistem informasi
geografi )  dalam hal ini dapat menyediakan
informasi mengenai kelompok masyarakat yang
diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang
kurang mengenai informasi kesehatan tertentu,
sehingga kemudian dapat dicari media komunikasi
yang paling efektif bagi  kelompok tersebut, serta
dapat dibuat perencanaan  mengenai waktu yang
paling  tepat
untuk  melakukan  promosi  kesehatan kepada
kelompok masyarakat  tersebut.

d) Membangun
     

dan  menggerakkan  hubungan  kerjasama
dengan  masyarakat untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal
ini SIG (Sistem informasi geografi ) dapat
digunakan untuk melihat suatu pemecahan
masalah kesehatan berdasarkan area tertentu dan
kemudian memetakan kelompok masyarakat yang
potensial dapat mendukung program tersebut
berdasarkan area – area yang terdekat
dengannya. Misalnya masalah imunisasi yang ada
pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu,
maka dapat dipetakan kelompok potensial
pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat
diberdayakan sebagai kader pada Posyandu –
Posyandu yang terdekat dengan tempat
tinggalnya.

e) Membangun
       kebijakan dan rencana yang
mendukung usaha individu maupun masyarakat
dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan
Puskesmas. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi
geografi )digunakan untuk
memetakan utillisasi dari tiap – tiap
Puskesmas oleh masyarakat sehingga dapat
dibuat perencanaan yang jelas mengenai sumber
daya kesehatan yang perlu disediakan untuk
Puskesmas tersebut disesuaikan dengan tingkat
utilitasnya.

f) Membangun perangkat hukum dan peraturan


       

yang melindungi kesehatan dan menjamin


keselamatan masyarakat. Dalam hal
ini SIG (Sistem informasi geografi )dapat
digunakan untuk membagi secara jelas
kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat
pelayanan kesehatan pada tiap – tiap wilayah
kerja dalam menjamin dan menangani segala
bentuk masalah yang terjadi di wilayah tersebut.
Dengan demikian maka manajemen komplain
dapat terkoordinir dengan baik.

g) Menghubungkan individu yang membutuhkan


      

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan


menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan
tersebut jika belum tersedia. Misalnya seorang
warga negara asing diidentifikasi menderita suatu
penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan
yang serius. Maka untuk mengatasinya, dengan
melihat peta dan data akses pelayanan kesehatan
yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan
terdekat yang dapat membantu orang tersebut,
dan menguasai bahasa yang digunakannya.
Dengan data SIG (Sistem informasi geografi ) juga
dapat diketahui bagaimana akses transportasi
termudah yang dapat dilalui oleh warga negara
asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat.
h) Menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan
      

ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di


bidangnya. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi
geografi ) dapat menyediakan peta persebaran
tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat
di tiap – tiap daerah, sehingga dengan demikian
dapat dilihat jika ada penumpukan atau bahkan
kekurangan personel di suatu daerah. Lebih lanjut,
data tersebut dapat digunakan dalam hal
perencanaan pengadaan tenaga – tenaga
kesehatan untuk jangka waktu ke depan untuk
masing – masing wilayah.

i) Mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan


        

kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat.


Data SIG (Sistem informasi geografi ) dapat
menyediakan data yang lengkap mengenai
potensi tiap – tiap daerah serta karakter
demografis masyarakatnya untuk dihubungkan
dengan fasilitas – fasilitas kesehatan yang
tersedia dan tingkat utilitasnya. Dengan demikian
dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan
kecukupan dari penyediaan sarana pelayanan
kesehatan yang ada.

j) Penelitian untuk menciptakan penemuan baru


        

dan inovasi dalam memecahkan masalah –


masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu
kegunaan ini SIG (Sistem informasi
geografi ) dalam hal ini adalah untuk menyediakan
data yang akurat mengenai perubahan –
perubahan yang terjadi di suatu daerah seperti
pertambahan jumlah perumahan, jalan, pabrik
atau sarana - sarana lainnya yang berpengaruh
pada lingkungan dan berpotensi mempengaruhi
status kesehatan masyarakat. Data ini kemudian
dapat digunakan untuk merancang dan
merencanakan inovasi – inovasi tertentu yang
dapat menjamin kesehatan suatu masyarakat (Ika
Irmawati,2005).

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem  Informasi  Geografis  sebagai  suatu 


sistem  yang berbasis komputer
dan  memiliki  kemampuan dalam menangani data
bereferensi geografis yaitu penyimpanan data,
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
kembali), manipulasi dan analisis data, serta
keluaran sebagai hasil  ak hir (output). Hasil
akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan
keputusan.SIG bisa menjadi alat yang sangat
penting pada pengambilan keputusan
untuk pembangunan berkelanjutan. Karena SIG
memberikan informasi pada pengambil keputusan
untuk analiss dan penerapan database keruangan.
Sistem Informasi Geografis dapat di
manfaatkan dalam bidang kesehatan,
diantaranya : Memonitor status kesehatan
untuk  mengidentifikasi masalah  kesehatan yang
ada di masyarakat,
mendiagnosa dan  menginvestigasi masalah serta
resiko kesehatan di masyarakat,
menginformasikan, mendidik dan memberdayakan
masyarakat nmengenai isu – isu kesehatan,
membangun
dan  menggerakkan  hubungan kerjasama
dengan  masyarakat untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah kesehatan, membangun
kebijakan dan rencana yang mendukung usaha
individu maupun masyarakat dalam
menyelesaikan masalah kesehatan, membangun
perangkat hukum dan peraturan yang melindungi
kesehatan dan menjamin keselamatan
masyarakat, menghubungkan individu yang
membutuhkan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan
kesehatan tersebut jika belum tersedia, menjamin
ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli
kesehatan masyarakat yang berkompeten di
bidangnya, mengevaluasi efektifitas, kemudahan
akses dan kualitas pelayanan kesehatan di
masyarakat, penelitian untuk menciptakan
penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan
masalah – masalah kesehatan di masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Yousman,Yeyep. 2004. Sistem Informasi Geografis


dengan MapInfo Professional. Jogjakarta:ANDI

 Sistem informasi
geografishttp://sapoelidie.webatu.com/sistem_infor
masi_geografis.php di .   .........akses 28 mei 2012

Kungkung. Komponen Sistem
Informasi Geografis.http://www.kungkang.com/201
0/01/10 ......../komponen-sig.html di akses tanggal
28 mei 2012
Aini, Anisah.Sistem Informasi
Geografis.http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/juni07
/02%20-.......%20STMIK%20AMIKOM
%20Yogyakarta%20Sistem%20Informasi
%20Geografi,%20.........Pengertian%20dan
%20Pemanfaatannya.pdf  di akes tanggal 28 mei
2012

Rahmat,Basuki.SisteminformasiGeografis.http://
elearning.upnjatim.ac.id/courses/AG1013/
do......cument/GIS2_Pengelolaan_GIS.pdf?
cidReq=AG1013 di akses tanggal 28 mei 2012
http://upikblogs.blogspot.com/2012/06/sig-dan-pemanfaatan-bidang-kesehatan.html
GIS di Bidang Kesehatan

Sebagian besar pelayanan kesehatan dan permasalahan yang


dihadapi manusia di dunia saat ini ada dalam konteks geografis dan
setiap analisis harus mempertimbangkan hal ini. Memahami isu-isu
mulai dari epidemiologi medis untuk mengakses pelayanan kesehatan
memerlukan pemahaman yang komprehensif terhadap kondisi
geografi mereka (Najafabadi AT, 2009) 

Sistem Informasi Geografis di bidang kesehatan berhubungan dengan


penilaian indikator kesehatan, ketanggapdaruratan, hingga untuk
merencanakan sarana maupun prasarana kesehatan. Sistem
Informasi Geografis (GIS) dengan kemampuan analisis spasial dan
ditingkatkan piranti pemetaan menyediakan dukungan penting untuk
administrasi kesehatan secara efektif. Kebijakan dalam penggunaan
GIS dalam perencanaan infrastruktur dan manfaatnya juga akan
membantu untuk memastikan keseimbangan spasial kepada para
penerima manfaat.

Berikut ini adalah beberapa manfaat GIS secara umum di bidang


kesehatan :
1. Perencanaan Prasarana Kesehatan & Evaluasi, menganalisis
distribusi dan karakteristik populasi tangkapan dalam kaitannya
dengan infrastruktur kesehatan yang ada memberikan wawasan yang
lebih dalam kecukupan dan aksesibilitas dari fasilitas kesehatan di
suatu daerah. 
2. Pengendalian dan Surveilans Penyakit Infeksi/penyakit menular 
3. Menentukan distribusi geografis penyakit 
4. Menganalisis secara spasial tren temporal penyakit 
5. Memetakan populasi berisiko 
6. Menstratafikasi penyakit dan faktor risiko 
7. Menilai alokasi sumber daya kesehatan
8. Merencanakan dan menargetkan intervensi kesehatan
9. Memperkirakan terjadinya wabah 
10.Memantauan perkembangan penyakit dan intervensi dari waktu ke
waktu 

REFERENSI
1. Najafabadi AT, Applications of GIS in Health Sciences, Shiraz E-
Medical Journal 
Vol. 10, No. 4, October 2009 

2. http://www.ilfsecosmart.com diakses 11 Februari 2010


http://kirana-syifa.blogspot.com/2010/04/gis-di-bidang-kesehatan.html
PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFI
April 7, 2009 · Filed under Uncategorized

RINGKASAN MATERI

A. Penginderaan jauh
1. Pengertian
Penginderaan adalah upaya untuk mengetahui suatu objek dengan
menggunakan sensor, baik alamiah maupun buatan. Sensor adalah berupa
mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Sensor buatan antara lain kamera,
sonar, magnetometer, radiometer, dan scanner.
Penginderan jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh informasi
terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi
tanpa menyentuh langsung objek.
Definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a. Linden
Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk dan
menganilisis tentang bumi
b. Welson dan Bufon
Penginderaan jauh didefinisikan sebagai suatu ilmu, seni, dan teknik untuk
memperoleh objek, area, dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa
kontak langsung dengan objek area dan gejala tersebut.
c. Lillesand dan Keifer.
Penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan
informasi tentang objek, wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis
data-data yang diperoleh dengan suatu alat, tanpa berhubungan langsung
dengan objek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji.

2. Komponen-komponen penginderaan jauh


a. Tenaga
Tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh dibedakan menjadi 2 yaitu
tenaga alamiah (sinar matahari dan sinar bulan) dan sinar buatan. Namun
yang biasanya dipakai adalah sinar matahari. Penginderaan jauh yang
menggunakan sinar matahari disebut system pasif, sedangkan yang
menggunakan tenaga buatan disebut system aktif. Fungsi dari sumber energi
ini adalah untuk menyinari objek permukaan bumi dan memantulkan pada
alat pengamat (sensor)
b. Atmosfer
Merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosfer akan
mempengaruhi penginderaan jauh dalam hal penyerapan. Pemantulan,
penghamburan dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Bagian jendela
atmosferlah yang nantinya akan melanjutkan energi yang ditangkap oleh
mata. Jendela atmosfer adalah bagian spectrum tampak mata yang sering
digunakan. Proses penghambatan di atmosfer dapat berbentuk serapan,
pantulan dan hamburan. Hamburan adalah pantulan kea rah serba benda
yang disebabkan oleh benda yang permukaannya kasar dan bentuknya tak
menentu. Hamburan terdiri atas :
1) Hamburan Rayleigh yaitu hamburan yang terjadi pada atmosfer Rayleigh.
Ciri-ciri dar hamburan ini adalah butir atmosfer diameternya > 0,1 panjang
gelombang terjadi pada ketinggian 4.500-9.000 m, dan terjadi gelombang
pendek serta cuaca cerah.
2) Hamburan Mie
Ciri-cirinya adalah terjadi pada ketinggian kurang dari 45.000 m, terjadi
gelombang panjang, dan cuaca berwarna.
3) Hamburan nonselektif
Penyebab hamburan ini adalah butir-butir alam atmosfer yang diameternya
jauh lebih besar dari panjang gelombang spectrum tampak. Ciri-cirinya
adalah tidak tergantung besar dari panjang gelombang, tidak terjadi pada
spectrum tampak dan spectrum infra-merah.
c. Objek
Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam penginderaan jauh
antara lain atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer.

d. Sensor
Sensor adalah alat yang digunakan untuk merekam objek-objek di
permukaan bumi. Berdasarkan proses perekamannya sensor dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1) Sensor fotografik, yaitu, sensor berupa kamera yang bekerja pada
spectrum tampak mata dan menghasilkan foto atau citra. Keuntungan sensor
fotografi adalah caranya sederhana, biaya murah, resolusi spasial baik,
integritas geometric baik.
2) sensor Elektormagnetik, yaitu sensor bertenaga elektrik dalam bentuk
sinyal elektrik yang beroperasi pada spectrum yang uas, yaitu sinar X sampai
gelombang radio dan gelombang elektromagnetik lebih besar, perbedaan
karakteristik objek yang diamati jelas, dan analisis serta interpretasi lebih
cepat.
e. Wahana
Dalam penginderaan jauh wahana yang sering digunakan adalah pesawat
terbang atau balon udara. Pada masa sekarang karena teknologi yang sudah
canggih, maka wahana yang digunakan adalah satelit.
f. Citra/keluaran
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera
atau tampak langsung pada hasil cetakan. Benda yang bergambar pada citra
dapat dikenali dari cirri yang terekam pada sensor yaitu cirri spasial,
temporal, dan spectral.
1) Ciri spasial; berkaitan dengan ruang, meliputi bentuk, ukuran,bayangan,
pola, tekstur, situs, dan asosiasi.
2) Ciri tempral: cirri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat
perekaman
3) Ciri spectral : cirri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan
benda yang dinyatakan dengan rona dan warna.
Citra dibedakan menjadi dua, yaitu : (a) citra foto, (b) citra nonfoto

3. Citra Foto
Citra foto yaitu citra yang dibuat dari foto udara, dibuat denan pesawat
udara dengan kamera sebagai alat dan menggunakan spectrum tampak
mata dan perluasannya.
Citra foto dibedakan berdasarkan :
a. Sistem wahanam ;
1) Foto satelit, dibuat dari satelit
2) Foto udara dibuat dari pesawat udara atau balon udara
b. Sumbu kamera
1) Foto vertical (ortho photograph), yaitu foto yang dibuat tegak lurus
terhadap permukaan bumi.
2) Foto condong (oblique photograph), adalah foto yang dibuat dengan
kamera menyudut terhadap garis tegak lurus di permukaan bumi
3) Foto sangat condong adalah foto yang dibuat dengan kamera menyudut
sangat besar, sehingga daerah yang terpotret memperlihatkan cakrawala
c. Berdasarkan sudut pandang kamera;
1) Sudut normal, jika besar sudut pandangnya 600, dengan panjang focus
17-21 cm.
2) Sudut besar, jika besar sudutnya 950 dengan focus 10-15 cm
3) Sudut sangat besar, sudut pandang sebesar 1200 , dan focus 17-88 cm.
d. Berdasarkan jenis kamera
1) Foto tunggal, dibuat dengan kamera tunggal
2) Foto jamak, dibuat dengan beberapa kamera pada saat yang sama
Berdasarkan warna :
1) Foto warna semu (false color)
2) Foto warna asli (true color)

4. Citra Nonfoto
Citra nonfoto yaitu citra yang diperoleh dari pemotretan kamera tunggal
dengan berdasarkan atas penyinaran denan scanner untuk menghasilkan
gambarnya.
Macam citra nonfoto.
a. Berdasarkan wahana :
1. Citra dirgantara (dari udara), missal ; citra infra merah thermal, citra
radar, citra MSS.
2. Citra satelit (dari angkasa luar), missal citra untuk penginderaan planet,
cuaca, sumber daya alam maupun laut.
b. Berdasarkan spectrum elektromagnetik :
1) Citra radar; dibuat dengan spectrum gelombang mikro
2) Citra inframerah: dibuat dengan spectrum infra merah thermal
3) Citra gelombang.
c. Berdasarkan sensor
1) Citra tunggal
2) Citra jamak
Pemanfaatan penginderaan Jauh ;
a. Sebagai alat bantu dalam menyusun teori
b. alat bantu menemukan fakta
c. alat penelitian
d. sebagai dasar penjelasan
e. alat dalam prediksi dan pengendalian

B. Interpretasi Pola dan Ciri Kenampakan Alam dari Hasil Pemetaan dan Citra
1. Keunggulan citra penginderaan jauh antara lain
a. Menggambarkan objek secara lengkap seperti wujud sebenarnya di muka
bumi
b. Tiap lembar citra dapat meliputi daerah yang luas
c. Dari citra jenis tertentu dapat dimunculkan gambaran tiga dimensi
d. Merupakan satu, cara untuk menetapkan daerah bencana
e. Citra dapat dibuat pada periode ulang yang pendek
f. Karakteristik yang tak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra
sehingga dimungkinkan pengenalannya
2. Keterbatasan citra antara lain sebagai berikut :
a. Tidak semua data daapt disadap, misalnya migrasi, susunan penduduk,
produksi padi dan sebagainya.
b. Ketelitian hasil interpretasi sangat tergantung pada kejelasan objek atau
gejala pada citra dan karakteristik yang digunakan dalam menyidiknya.
3. Tahap-tahap interpretasi citra :
a. Deteksi
b. Identifikasi
c. Interpretasi citra
Untuk melakukan interpretasi citra perlu memperhatikan unsure-unsur
berikut ini
1. Rona/warna
Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra. Rona dapat
diukur secara relative, menggunakan mata biasa dan cara kuantitatif,
menggunakan alat ukur. Warna adalah wujud yang tampak oleh mata
dengan menggunakan spectrum sempit. Cara mengukur warna yaitu dengan
cara integral (penggabungan) dan cara analitik (pengukuran tiap lapis)
2. Ukuran
Hal yang dapat diukur adalah jarak, luas, tinggi, dan volume
3. Bentuk
Bentuk merupakan konfigurasi suatu objek
Contoh, gedung sekolah dapat dikenali dari bentuk huruf I,L,U dan persegi
panjang, gunung berapi berbentuk kerucut, dan sebagainya.
4. Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra, biasanya dinyatakan
denan kasar, sedang, atau halus.

5. Pola
Pola adalah hubungan susunan keruangan suatu objek.
Contoh ; pola aliran sungai menandai struktur geologi, litogi, dan jenis tanah
6. Bayangan
Bayangan citra bersifat menyembunyikan objek yang berada di daerah gelap.
Objek yang berada di daerah bayangan bisa tidak tampak sama sekali atau
hanya samar-samar.
7. Situs
Situs adalah tempat kedudukan atau letak suatu objek yang dipotret dalam
hubungannya denan tempat lain
8. Asosiasi
Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dan yang lain.
Contoh ; stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang
jumlahnya lebih dari satu.
9. Konvergensi Bukit
Konvergensi bukit adalah penggunaan beberapa unsure interpretasi citra
sehingga lingkupnya menjadi semakin sempit kea rah satu kesimpulan.
Contoh : tumbuhan dengan tajuk berbentuk bintang, jelas berupa palma.
Namun untuk memberikan satu kesimpulan yang jelas, perlu dilengkapi
unsure lain.

C. Sistem Informasi Geografi


1. Pengertian SIG
SIG adalah system berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan,
memanipulasi, dan menganalisis data atau informasi geografi. Pada system
itu disajikan data permukaan bumi secara lengkap misalnya keadaan geologi,
topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Data ini diperoleh dari
berbagai sumber, misalnya dari BPS, hasil penelitian, atau citra foto.
Beberapa definisi SIG antara lain :
a. SIG merupakan system komputerisasi data yang penting
b. SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan data
c. SIG merupakan system penanganan data keruangan
d. SIG merupakan system informasi otomatis data keruangan
e. SIG merupakan alat pengumpulan dan pengambilan kembali data
kerungan
f. SIG merupakan system analisis data yang terkait dengan muka bumi.
Pengertian SIG menurut beberap ahli
1. Paryono
Sistem informasi Geografis adalah system berbasis computer yang digunakan
untuk menyimpan, memanipulasi dan menganalisis informasi geografi.
2. Burrough P.A
Sistem informasi Geografi adalah suatu system perangkat yang dapat
melakukan pengumpulan, penyimpanan, pengambilan kembali pengubahan
(transformasi), dan penayangan (visualisasai) dari data keruangan (spatial)
untuk kebutuhan tertentu.
3. Menurut Stan Aronaff
Sistem informasi Geografi (SIG) adalah system informasi yang berdasarkan
kerja computer yang mampu menerima masukan, mengelola (memberi,
mengambil, memanipulasi, dan menganalisis data), kemudian memberikan
uraian.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa system informasi
geografi merupakan pengelolaan data geografi yang didasarkan pada kerja
computer.
Tahapan Kerja SIG
Tahapan kerja SIG meliputi tiga hal yaitu masukan (input), proses, dan
keluaran (output). Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
Masukan ———-> KeluaranProses ——-
1. Masukn input
Masukan akan membentuk database di dalam computer yang digunakan
untuk pengolahan selanjutnya. Ada dua macam data yang dimasukan yaitu :
a. Data atribut adalah data yang terdapat pada ruang atau tempat.
b. Data keruangan adalah data yang menunujukan ruang lokasi atau tempat-
tempat di permukaan bumi,

2. Proses
Proses SIG meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang
telah tersimpan dalam computer.
Macam-macam analisis data :
a. Analisis lebar
Analisis lebar mengolah data dalam computer yang menghasilkan daerah
tepian sungai dengan lebar tertentu
b. Analisis penjumlahan aritmatik (arithmethic addition)
Analisis ini menghasilkan penjumlahan. Dapat digunakan untuk peta
berklasifikasi yang akan menghasilkan klasifikasi baru.
c. Analisis garis bidang
Analisis ini digunakan untuk menentukan wilayah atau region dalam radius
tertentu. Misalnya untuk menentukan daerah rawan gempa, rawan banjir,
dan sebagainya.
3. Keluaran
Adalah penyajian semua atau sebagian data dalam bentuk table, peta file
elektronik, atau grafik. Dalam SIG ada dua jenis perangkat yang digunakan
yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras meliputi satu
unit computer yang terdiri atas digitizer, printer, plotter, CPU, VDU, Disk
Drive, dan Tape Drive.

Pengoperasian SIG secara Konvensional


Pengolahan data dalam SIG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ; cara
manuak (konvensional) dan dengan menggunakan computer.
a. Pengolahan secara manual (konvensional)
Yaitu pengolahan data melalui perhitungan-perhitungan dengan
menggunakan alat yang konvensional. Ketepatan dan ketelitian hasil yang
diperoleh tergantung pada ketepatan dan ketelitian data yang terkumkpul,
keterampilan dan ketelitian orang yang mengolah data. Informasi yang
disajikan pada peta konvensional merupakan informasi yang murah, namun
data yang digunakan pada peta tersebut telah digeneralisir sehingga tidak
menunjukan kenampakan aslinya. Contoh ; lebar jalan atau sungai, luas
suatu kota disajikan tidak sesuai dengan ukuran aslinya. Suatu wilayah akan
mengalami perkembanganl,sehingga informasi yang disajikan harus terus
diperbaharui. Bila menggunakan cara konvensional memerlukan banyak
waktu, sehingga informasi yang disajikan terkadang sudah mengalami
perubahan sehingga sudah tidak sesuai dengan kenyataan.
b. Pengolahan dengan computer
Dengan menggunakan computer pengolahan data dapat diselesaikan lebih
cepat dengan hasil ketelitian yang tinggi. Keunggulannya adalah :
1) pengolahan data lebih mudah dan cepat
2) jika terjadi kesalahan pada saat input data, mudah diperbaharui
3) Jika membutuhkan data yang terdahulu, mudah dicari
4) data lebih aman karena dikunci dengan kode
5) Penyimpanan data lebih hemat dan ringkas
6) mudah dibawa atau dipindahkan
7) relative murah
Penerapan SIG dalam Kajian Geografi
a. Inventarisasi sumber daya alam
Penerapan SIG dengan teknik penginderaan jauh mampu menghasilkan data
potensi sumber daya alam di berbagai daerah, serta dapat menyajikannya
dengan cepat dan tepat. SIG dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi sumber
daya alam di antaranya.
1) Sumber daya air
Inventarisasi sumber daya air menjelaskan tentang banyaknya distribusi air,
kualitas air, baik permukaan maupun air tanah
2) Sumber daya lahan
Inventarisasinya meliputi kesediaan, kesesuaian, dan kemampuan lahan
3) Sumber daya mineral
Yang dapat dinventasisasi misalnya jenis, kualitas, cadangan dan
persebarannya.
4) Sumber daya hutan
Misalnya tentang luas, jenis dan kerusakan hutan,.
5) Sumber daya laut
Inventarisasinya meliputi potensi sumber daya laut, baik sumber daya
mineral maupun sumber daya hayati laut, jenis, potensi, dan
persebarannya,.
b. Analisis Keruangan
Untuk keperluan analisis keruangan SIG memiliki beberapa analisis,
diantaranya :
1) Analisis overlay (tumpang tindih). Analisis ini untuk mencari dan mendata
daerah yang diliputi oleh dua tema yang berlainan. Analisis ini juga untuk
mengetahu perbedaan batas atau perubahan dari masa ke masa.
2) Analisis sebaran (distribusi). Analisis ini untuk memahami pola dan jumlah
atribut terhadap peluang atau objeknya.
3) Analisis aliran (flow). Untuk menganalisis pola aliran lalu lintas
4) Analisis tiga dimensi
Perencanaan Pembangunan wilayah
Untuk penyusunan rencana pembangunan yang tepat dibutuhkan informasi
yang lengkap dan akurat tentang berbagai masalah dan potensi sumber daya
alam yang terkandung dalam wilayah yang bersangkutan. SIG dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan cepat. Sehingga
SIG daapt dimanfaatkan untuk merencanakan pola pembangunan suatu
wilayah.
Kegunaan SIG :
a. Merencanakan pembangunan bendungan
SIG digunakan untuk mengetahui daerah genangan air dan volume air,
daerah yang harus digusur, daerah lahan pertanian yang akan tergenang,
volume urukan untuk bendungan, besar masukan dan keluarnya volume air,
daerah lahan pertanian yang diairi, rencana pembuatan pembangkit tenaga
listrik, rencana pembangunan jalan, dan dampak dari pembangunan
tersebut.
b. Pemetaan sumber daya
Sistem informasi geogarfi dalam pemetaan sumber daya digunakan untuk
pemetaan penggunaan lahan, pemetaan lahan hijau yang diperlukan bagi
keberadaan lahan pertanian, pemetaan daerah pasang surut, pemetaan
geologi untuk kepentingan eksplorasi dan penanggulanagan bencana
c. Pertanian dan kehutanan
SIG digunakan untuk menginventarisasi tanaman pangan, pemantauan
perubahan penggunaan lahan, inventarisasi tanaman perkebungan,
inventarisasi dan pemantauan hutan untuk reboisasi, perluasan hutan dan
pencegahan kerusakan hutan, inventarisasi lahan kritis, dan inventarisasi
tanaman sagu.
d. Transmigrasi
Untuk keperluan transmigrasi SIG bermanfaat untuk pemilihan lokasi
transmigrasi, perencanaan waktu pemindahan penduduk dengan keadaan
daerah yang sesuai, perencanaan pembuatan jalan, dan irigasi
e. Lingkungan Hidup
SIG digunakan untuk perencanaan kota yang berkaitan dengan tata ruang,
pemantauan terhadap pencemaran lingkungan hidup.,
f. Pemantauan bencana alam
Dengan bantuan penginderaan jauh yang multitemporal dan multi spectral
SIG dapat digunakan untuk menginventarisasi, mengevaluasi, dan
memantau bencana alam, sepert gunung meletus, gempa bumi, kebaran
hutan, dan serangan hama.
g. Perencanaan dan pemantauan daerah pantai dan laut
Dalam hal ini SIG digunakan untuk pencarian lokasi ikan laut, pemantauan
perubahan garis pantai dan daerah abrasi,pantauan proses-proses yang
terjadi di laut, seperti pengangkatan arus dan instrusi air laut.
h. Pemantuan program IDT
SIG digunakan untuk mendapatkan :
1) Informasi potensi desa yang berkaitan dengan LKMD, sarana jalan dan
angkutan, mata pencaharian penduduk, fasilitas kesehatan, fasilitas
pendidikan ,pasar, sarana komunikasi dan jarak untuk berhubungan.
2) Informasi penduduk yang berkaitan dengan kepadatan, persebaran,
pertambahan, susunan, atau komposisi penduduk.
3) Informasi lingkungan yang berkaitan dengan sumber air, penerangan,
tempat ibadah, tempat pembuangan sampah, jamban atau MCK.
i. Pembangunan jalan raya atau jalan tol baru
SIG digunakan untk mengetahui pembebasan lahan pemukiman dan lahan
pertanian, arah dan penempatan jalan yang efisien, volume pemotongan
tanah untuk tanjakan, volume urukan tanah untuk penimbunan, pembuatan
jealan penyebrangan yang efektif, dan dampak dari pembangunan tersebut.
j. Pajak Bumi dan Bangunan
SIG digunakan untuk mengetahui besarnya pemasukan berdasarkan luas
lahan, jenis lahan, dan jenis usaha di kota atau desa, target pemasukan
pajak di setiap desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi.

http://yandiyulio.wordpress.com/2009/04/07/penginderaan-jauh-dan-sistem-informasi-geografi/

Anda mungkin juga menyukai