BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan
(digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika ,
memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi
Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi
adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat
dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang
biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis
statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu
membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah
informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan,
dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh
merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena
melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek,
daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal
ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak
mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda
di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data.
obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan
jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini
menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna
membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan,
pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi
penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari
berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral)
dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga
dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan
Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut :
o Untuk Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi).
diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti
yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur
pekerjaan yang dilakukan secara terpadu (integrated) dan multidisiplin (Prahasta, 2002 &
Aziz, 2005).
GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan
untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang
bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut
sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah,
Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada
diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua
penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah
suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi
GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS (Geographic Information
System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis
Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat
dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi
yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta, 2002), yaitu:
2. Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut
dan teratur.
4. Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.
Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial
(keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas
terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta,
yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam
Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer.
menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive,
disk drive.
Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam
proses GIS.
menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan
tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar
tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila
diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau
Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem
masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data)
(Husein, 2006)
Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat
diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital,
peta (garis, area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali
lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut.
Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di
permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh
menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan
dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari
segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya
jumlah pohon.
Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area)
dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan,
lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air
minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi
daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta,
2002).
Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti
yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan
orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
pendidikan, bidang pemerintahan, bidang perekonomian, dsb. Hal itu yang melandasi
keputusan tentang kondisi suatu wilayah, karena tidak semua kondisi wilayah/daerah yang
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana
sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat
informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan,
dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh
merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena
melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek,
daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal
ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak
mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda
di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data.
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek
dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh
adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini
menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna
membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan,
menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini
dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian
dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral
(multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama.
Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah
Manfaat Sig Dalam Inventarisasi Sumber Daya Alam Pembangunan fisik dan sosial di
perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat
dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan
baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara,
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan
kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan
SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana
pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola
SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial,
ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan
perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan,
SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat
Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
C. Manfaat SIG Bidang Kehutanan
rekreasi,dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya
kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data
dan informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek
geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan
pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya
dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun
hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung
lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang
potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat
wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.
Peta citra merupakan citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap
sebagai peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang
bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber alam secara kontinu. Peta citra
memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.
Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai
upaya untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang
belum dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up
to date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan
karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat
berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta
4. Manfaat SIG Bidang Meteorologi
Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air
dalam udara.
Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah tekanan
tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana
sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat
informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan,
dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote sensing),
yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau
instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera (Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit,
dan citra radar adalah beberapa bentuk penginderaan jauh. Penginderaan jauh (remote
sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan
dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987)
SIG dapat dikatakan sebagai system, subsitem, serta supersistem. Pengkasifikasian ini
tergantung melihat SIG tersebut dikondisikan. SIG sebagai subsistem karena tedapat sub-sub
system SIG yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas yang memiliki
tujuan yang sama beberapa subsistem SIG dapat dijabarkan. SIG sebagai system karena
memiliki beberapa subsistem antara lain subsistem penyimpanan, sub system manipulasi,
subsistem input.
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai
berikut:
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara,
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan
kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan
Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: memantau luas wilayah bencana alam,
4.2 Saran
......................
DAFTAR PUSTAKA
Puntodewo, Atie, Dkk.2003. Sitem Informasi Geografi Untuk Pengelolaan SDA.
Center for International Forestry Research
Http://Chesapeake.towson.edu/data/orbits.asp. Introduction to Satelltite and Orbits
Http://Www.Kingston.ac.uk./geog/gis/intro.htm.Introduction to GIS and Geospatial Data
Andika. 2010. Gambaran Spasial Kasus Demam Tifoid Dengan Metode GIS
(Geographic Information System) di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
Tahun 2009. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin
Ansariadi dan Alimunddin, 2009. Spatial Analysis For Several Important Diseases
Health Service In South Sulawesi; Experiences Using GIS Methodes In Health.
Australia: Charsles Darwin University Press
Jogiyanto HM, Prof.,Dr., MBA, Akt. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan
terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Andi Offset. Yogyakarta. 2005
Al Bahra bin Ladjamudin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
2005
Kendall E, Kendall J. Analisis dan Perancangan Sistem. PT Indeks. Klaten. 2007
Fathansyah, Ir. Basis Data. Informatika. Bandung. 2007
http://forester-untad.blogspot.com/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
SIG DAN PEMANFAATAN
BIDANG KESEHATAN (SIK
Kel. 7)
BAB I
PENDAHULUAN
geografi ) ?
geografi )?
informasi geografi ) ?
1.3 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Informasi
Definisi SIG (Sistem informasi
geografi ) sangatlah beragam, karena memang
defenisi SIG (Sistem informasi geografi ) selalu
berkembang, bertambah dan sangat bervariasi,
dibawah ini adalah beberapa definisi SIG (Sistem
informasi geografi ) :
4. Burrough (1986) mendefinisikan SIG (Sistem
informasi geografi ) adalah sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk memasukan,
menyimpan, mengelola, menganalisis dan
mengaktifkan kembali data yang mempunyai
referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
atribut sekaligus
1. Sistem informasi manual biasanya
2. Subsistem Manajemen
Subsistem ini mengorganisasikan data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah system
basisdata sedemikian rupa sehingga data spasial
tersebut mudah dicari,di update, dan di edit.
4. Subsitem
Keluaran ( output ) & Penyajian
( display )
b. System
utilitas dan program – program
pendukung yang terdiri dari bahasa
pemograman termasukcompiler bahasa
pemograman seperti Basic, Bahasa C,Fortran,
Assembler dan C++.
B. Data Spasial
Teknologi SIG (Sistem informasi
geografi ) tidaklah bermanfaat tanpa manusia
yang mengelola sistem dan membangun
perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai
kondisi nyata Suatu proyek SIG (Sistem informasi
geografi ) akan berhasil jika di manage dengan
baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian yang tepat pada semua
tingkatan.
2.6 MEMPEROLEH DATA SIG (Sistem informasi
geografi )
a) Survei lapangan.
b) Sensus.
c) Statistik
d) Tracking.
geografi )
e. Searching Fasilitas
ini digunakan untuk
mencari dimana letak suatu feature. Bisa
dilakukan dengan meng-inputkan nama atau
keterangan dari feature tersebut.
g. Informasi Setiap
feature dilengkapi dengan
informasi yang dapat dilihat jika feature tersebut
diKlik. Misal pada suatu SIG jaringan jalan, jika
diklik pada suatu ruas jalan akan memunculkan
data nama jalan tersebut, tipe jalan, desa-desa
yang menjadi ujung jalan, dan jalan-jalan lain yang
berhubungan dengan jalan itu.
h. Link Selain
informasi dari database, SIG
memungkinkan pula meghubungkan data feature
pada peta dengan data dalam bentuk lain seperti
gambar, video, ataupun web. Pada gambar 5
adalah contoh link dari peta tentang probolingo
yang jika di klik di bagian gunung Bromo
akanmemunculkan video, gambar-gambar, dan
web tentang gunung Bromo.
7. Monitoring Penyakit.
a) Memonitor
status kesehatan
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang
ada di masyarakat. Dalam mendukung fungsi
ini, SIG (Sistem informasi geografi )dapat
digunakan untuk memetakan kelompok
masyarakat serta areanya berdasarkan status
kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan.
Dengan SIG (Sistem informasi geografi ), peta
mengenai status kesehatan dapat digunakan
untuk merencanakan program pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok
tersebut, misalnya pelayananANC, persalinan dll.
b) Mendiagnosa dan menginvestigasi
masalah
serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai
contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah
data tentang kasus asma yang diperoleh
dari Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat – Pusat
Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata dia
menemukan terjadi kenaikna kasus yang cukup
signifikan di suatu Rumah Sakit, maka kemudian
dia mencari tahu data dari pasien – pesien
penderita asma di
Rumah sakit.Ternyata ditemukan bahwa 8 dari
10 orang penderita asma yang dirawat di Rumah
Sakit tersebut bekerja di perusahaan yang sama.
Demikian seterusnya hingga
kemudian SIG(Sistem informasi geografi ) dapat
digunakan untuk memberikan data yang lengkap
mengenai pola pajanan kimia tertentu di
perusahaan – perusahaan dalam suatu wilayah,
yang merupaka informasi yang penting untuk para
karyawan. Informasi ini juga dapat diteruskan
kepada ahli – ahli terkait, dalam hal ini ahli K3
untuk melakukan penanganan lebih lanjut
terhadap masalah yang ditemukan
c) Menginformasikan,
mendidik dan
memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu
kesehatan. SIG (Sistem informasi
geografi ) dalam hal ini dapat menyediakan
informasi mengenai kelompok masyarakat yang
diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang
kurang mengenai informasi kesehatan tertentu,
sehingga kemudian dapat dicari media komunikasi
yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta
dapat dibuat perencanaan mengenai waktu yang
paling tepat
untuk melakukan promosi kesehatan kepada
kelompok masyarakat tersebut.
d) Membangun
dan menggerakkan hubungan kerjasama
dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal
ini SIG (Sistem informasi geografi ) dapat
digunakan untuk melihat suatu pemecahan
masalah kesehatan berdasarkan area tertentu dan
kemudian memetakan kelompok masyarakat yang
potensial dapat mendukung program tersebut
berdasarkan area – area yang terdekat
dengannya. Misalnya masalah imunisasi yang ada
pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu,
maka dapat dipetakan kelompok potensial
pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat
diberdayakan sebagai kader pada Posyandu –
Posyandu yang terdekat dengan tempat
tinggalnya.
e) Membangun
kebijakan dan rencana yang
mendukung usaha individu maupun masyarakat
dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan
Puskesmas. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi
geografi )digunakan untuk
memetakan utillisasi dari tiap – tiap
Puskesmas oleh masyarakat sehingga dapat
dibuat perencanaan yang jelas mengenai sumber
daya kesehatan yang perlu disediakan untuk
Puskesmas tersebut disesuaikan dengan tingkat
utilitasnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Sistem informasi
geografishttp://sapoelidie.webatu.com/sistem_infor
masi_geografis.php di . .........akses 28 mei 2012
Kungkung. Komponen Sistem
Informasi Geografis.http://www.kungkang.com/201
0/01/10 ......../komponen-sig.html di akses tanggal
28 mei 2012
Aini, Anisah.Sistem Informasi
Geografis.http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/juni07
/02%20-.......%20STMIK%20AMIKOM
%20Yogyakarta%20Sistem%20Informasi
%20Geografi,%20.........Pengertian%20dan
%20Pemanfaatannya.pdf di akes tanggal 28 mei
2012
Rahmat,Basuki.SisteminformasiGeografis.http://
elearning.upnjatim.ac.id/courses/AG1013/
do......cument/GIS2_Pengelolaan_GIS.pdf?
cidReq=AG1013 di akses tanggal 28 mei 2012
http://upikblogs.blogspot.com/2012/06/sig-dan-pemanfaatan-bidang-kesehatan.html
GIS di Bidang Kesehatan
REFERENSI
1. Najafabadi AT, Applications of GIS in Health Sciences, Shiraz E-
Medical Journal
Vol. 10, No. 4, October 2009
RINGKASAN MATERI
A. Penginderaan jauh
1. Pengertian
Penginderaan adalah upaya untuk mengetahui suatu objek dengan
menggunakan sensor, baik alamiah maupun buatan. Sensor adalah berupa
mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Sensor buatan antara lain kamera,
sonar, magnetometer, radiometer, dan scanner.
Penginderan jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh informasi
terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi
tanpa menyentuh langsung objek.
Definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a. Linden
Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk dan
menganilisis tentang bumi
b. Welson dan Bufon
Penginderaan jauh didefinisikan sebagai suatu ilmu, seni, dan teknik untuk
memperoleh objek, area, dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa
kontak langsung dengan objek area dan gejala tersebut.
c. Lillesand dan Keifer.
Penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan
informasi tentang objek, wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis
data-data yang diperoleh dengan suatu alat, tanpa berhubungan langsung
dengan objek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji.
d. Sensor
Sensor adalah alat yang digunakan untuk merekam objek-objek di
permukaan bumi. Berdasarkan proses perekamannya sensor dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1) Sensor fotografik, yaitu, sensor berupa kamera yang bekerja pada
spectrum tampak mata dan menghasilkan foto atau citra. Keuntungan sensor
fotografi adalah caranya sederhana, biaya murah, resolusi spasial baik,
integritas geometric baik.
2) sensor Elektormagnetik, yaitu sensor bertenaga elektrik dalam bentuk
sinyal elektrik yang beroperasi pada spectrum yang uas, yaitu sinar X sampai
gelombang radio dan gelombang elektromagnetik lebih besar, perbedaan
karakteristik objek yang diamati jelas, dan analisis serta interpretasi lebih
cepat.
e. Wahana
Dalam penginderaan jauh wahana yang sering digunakan adalah pesawat
terbang atau balon udara. Pada masa sekarang karena teknologi yang sudah
canggih, maka wahana yang digunakan adalah satelit.
f. Citra/keluaran
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera
atau tampak langsung pada hasil cetakan. Benda yang bergambar pada citra
dapat dikenali dari cirri yang terekam pada sensor yaitu cirri spasial,
temporal, dan spectral.
1) Ciri spasial; berkaitan dengan ruang, meliputi bentuk, ukuran,bayangan,
pola, tekstur, situs, dan asosiasi.
2) Ciri tempral: cirri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat
perekaman
3) Ciri spectral : cirri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan
benda yang dinyatakan dengan rona dan warna.
Citra dibedakan menjadi dua, yaitu : (a) citra foto, (b) citra nonfoto
3. Citra Foto
Citra foto yaitu citra yang dibuat dari foto udara, dibuat denan pesawat
udara dengan kamera sebagai alat dan menggunakan spectrum tampak
mata dan perluasannya.
Citra foto dibedakan berdasarkan :
a. Sistem wahanam ;
1) Foto satelit, dibuat dari satelit
2) Foto udara dibuat dari pesawat udara atau balon udara
b. Sumbu kamera
1) Foto vertical (ortho photograph), yaitu foto yang dibuat tegak lurus
terhadap permukaan bumi.
2) Foto condong (oblique photograph), adalah foto yang dibuat dengan
kamera menyudut terhadap garis tegak lurus di permukaan bumi
3) Foto sangat condong adalah foto yang dibuat dengan kamera menyudut
sangat besar, sehingga daerah yang terpotret memperlihatkan cakrawala
c. Berdasarkan sudut pandang kamera;
1) Sudut normal, jika besar sudut pandangnya 600, dengan panjang focus
17-21 cm.
2) Sudut besar, jika besar sudutnya 950 dengan focus 10-15 cm
3) Sudut sangat besar, sudut pandang sebesar 1200 , dan focus 17-88 cm.
d. Berdasarkan jenis kamera
1) Foto tunggal, dibuat dengan kamera tunggal
2) Foto jamak, dibuat dengan beberapa kamera pada saat yang sama
Berdasarkan warna :
1) Foto warna semu (false color)
2) Foto warna asli (true color)
4. Citra Nonfoto
Citra nonfoto yaitu citra yang diperoleh dari pemotretan kamera tunggal
dengan berdasarkan atas penyinaran denan scanner untuk menghasilkan
gambarnya.
Macam citra nonfoto.
a. Berdasarkan wahana :
1. Citra dirgantara (dari udara), missal ; citra infra merah thermal, citra
radar, citra MSS.
2. Citra satelit (dari angkasa luar), missal citra untuk penginderaan planet,
cuaca, sumber daya alam maupun laut.
b. Berdasarkan spectrum elektromagnetik :
1) Citra radar; dibuat dengan spectrum gelombang mikro
2) Citra inframerah: dibuat dengan spectrum infra merah thermal
3) Citra gelombang.
c. Berdasarkan sensor
1) Citra tunggal
2) Citra jamak
Pemanfaatan penginderaan Jauh ;
a. Sebagai alat bantu dalam menyusun teori
b. alat bantu menemukan fakta
c. alat penelitian
d. sebagai dasar penjelasan
e. alat dalam prediksi dan pengendalian
B. Interpretasi Pola dan Ciri Kenampakan Alam dari Hasil Pemetaan dan Citra
1. Keunggulan citra penginderaan jauh antara lain
a. Menggambarkan objek secara lengkap seperti wujud sebenarnya di muka
bumi
b. Tiap lembar citra dapat meliputi daerah yang luas
c. Dari citra jenis tertentu dapat dimunculkan gambaran tiga dimensi
d. Merupakan satu, cara untuk menetapkan daerah bencana
e. Citra dapat dibuat pada periode ulang yang pendek
f. Karakteristik yang tak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra
sehingga dimungkinkan pengenalannya
2. Keterbatasan citra antara lain sebagai berikut :
a. Tidak semua data daapt disadap, misalnya migrasi, susunan penduduk,
produksi padi dan sebagainya.
b. Ketelitian hasil interpretasi sangat tergantung pada kejelasan objek atau
gejala pada citra dan karakteristik yang digunakan dalam menyidiknya.
3. Tahap-tahap interpretasi citra :
a. Deteksi
b. Identifikasi
c. Interpretasi citra
Untuk melakukan interpretasi citra perlu memperhatikan unsure-unsur
berikut ini
1. Rona/warna
Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra. Rona dapat
diukur secara relative, menggunakan mata biasa dan cara kuantitatif,
menggunakan alat ukur. Warna adalah wujud yang tampak oleh mata
dengan menggunakan spectrum sempit. Cara mengukur warna yaitu dengan
cara integral (penggabungan) dan cara analitik (pengukuran tiap lapis)
2. Ukuran
Hal yang dapat diukur adalah jarak, luas, tinggi, dan volume
3. Bentuk
Bentuk merupakan konfigurasi suatu objek
Contoh, gedung sekolah dapat dikenali dari bentuk huruf I,L,U dan persegi
panjang, gunung berapi berbentuk kerucut, dan sebagainya.
4. Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra, biasanya dinyatakan
denan kasar, sedang, atau halus.
5. Pola
Pola adalah hubungan susunan keruangan suatu objek.
Contoh ; pola aliran sungai menandai struktur geologi, litogi, dan jenis tanah
6. Bayangan
Bayangan citra bersifat menyembunyikan objek yang berada di daerah gelap.
Objek yang berada di daerah bayangan bisa tidak tampak sama sekali atau
hanya samar-samar.
7. Situs
Situs adalah tempat kedudukan atau letak suatu objek yang dipotret dalam
hubungannya denan tempat lain
8. Asosiasi
Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dan yang lain.
Contoh ; stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang
jumlahnya lebih dari satu.
9. Konvergensi Bukit
Konvergensi bukit adalah penggunaan beberapa unsure interpretasi citra
sehingga lingkupnya menjadi semakin sempit kea rah satu kesimpulan.
Contoh : tumbuhan dengan tajuk berbentuk bintang, jelas berupa palma.
Namun untuk memberikan satu kesimpulan yang jelas, perlu dilengkapi
unsure lain.
2. Proses
Proses SIG meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang
telah tersimpan dalam computer.
Macam-macam analisis data :
a. Analisis lebar
Analisis lebar mengolah data dalam computer yang menghasilkan daerah
tepian sungai dengan lebar tertentu
b. Analisis penjumlahan aritmatik (arithmethic addition)
Analisis ini menghasilkan penjumlahan. Dapat digunakan untuk peta
berklasifikasi yang akan menghasilkan klasifikasi baru.
c. Analisis garis bidang
Analisis ini digunakan untuk menentukan wilayah atau region dalam radius
tertentu. Misalnya untuk menentukan daerah rawan gempa, rawan banjir,
dan sebagainya.
3. Keluaran
Adalah penyajian semua atau sebagian data dalam bentuk table, peta file
elektronik, atau grafik. Dalam SIG ada dua jenis perangkat yang digunakan
yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras meliputi satu
unit computer yang terdiri atas digitizer, printer, plotter, CPU, VDU, Disk
Drive, dan Tape Drive.
http://yandiyulio.wordpress.com/2009/04/07/penginderaan-jauh-dan-sistem-informasi-geografi/