Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Pemanfaatan GIS Di Bidang Kesehatan”

Dosen Pengampu : Fajriyanto, M.Kom.


Nama Kelompok :Amiruddin

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS IBRAHIMY
SITUBONDO
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Penggunaan GIS dalam
dunia kesehatan” Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini.
saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.

Sukorejo,23 Agustus 2021


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologisangat
pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan
baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan
tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system (GIS).
Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan lahan, dan
penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat
berproduksi secara maksimal.
Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan
teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya
komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi
semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun dimensi geografis
(dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer).
Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan
komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalambidang yang kita
geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu diupayakan semaksimal
mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil produksi pertanian yang diusahakan
, baik dari hulu sampai ke hilir.
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut :
a.Untuk Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi).
b.Untuk mengetahui keuntungan menggunakan sig
c.Untuk mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh
d.Untuk Mengetahui Manfaat SIG dalam bidang kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian GIS


GIS (Geographic Information System) merupakan bagian dari kemajuan teknologi
informasi (information technology). Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus
diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti
perencanaan, inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS
yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur
terpendek untuk pengantaran barang atau delivery system, menghendaki penanganan
pekerjaan yang dilakukan secara terpadu (integrated) dan multidisiplin (Prahasta, 2002 &
Aziz, 2005).
GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan
untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang
bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut
sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah,
data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya (Nuckols, 2004).
Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada
diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua
tindakan selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan
menyebarkan informasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan
penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah
suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi
(Libraries & Academic Information Resources, 2006).
GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang
digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS (Geographic
Information System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk
grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka (WHO, 2000).
2.2 Pengelolaan GIS (Geographic Information System)
Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS yaitu:
a.Sumber Informasi Geografi
Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat
dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi
yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta, 2002), yaitu:
1. Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman.
2. Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut
dan teratur.
3.Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat.
4. Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.
Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial
(keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas
geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.
2.3 Komponen-Komponen Dalam GIS
GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam
GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta, 2002 &
Husein, 2006).
A.Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras: berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data
yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam
GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
·Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer.
Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.
·Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah,
menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive,
disk drive.
·Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam
proses GIS.
B.Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan,
menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan
tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar
tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila
diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau
dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta atau gambar).
2.4 Cara Mengelola Informasi Geografi
Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem
masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data)
(Husein, 2006)
1.Subsistem Masukan Data (Input Data)
Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk
yang dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi
data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan
dengan peta (garis, area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan
kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut.
2.Data spasial (keruangan)
Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau
tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan
penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.

3.Data atribut (deskriptip)


Data atribut (deskriptip), yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut
menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan
dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari
segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya
jumlah pohon.

Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon
(area) dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah
hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air
minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi
daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta,
2002).
Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan
(teristris), data peta dan data penginderaan jauh (Prahasta, 2002).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) merupakan sistem


informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau
informasi geografis. Secara umum pengertian GIS adalah; “Suatu komponen yang terdiri dari
perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja
bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui,
mengelola, memanipulasi, meng-integrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam
suatu informasi berbasis geografis.”
Pada dasarnya GIS dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanya
perkembangan teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistem komputer, pada saat
ini GIS akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer. GIS yang berbasis
komputer akan sangat membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam
jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. GIS mempunyai
kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah
pada GIS merupakan data spasial. Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan
merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya.
Sehingga aplikasi GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend,
pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem informasi
lainnya.
Geographic Information System merupakan integrasi antara perangkat keras,
perangkat lunak, dan data untuk menangkap, mengatur, menganalisa, dan menampilkan
semua bentuk geografi yang memberikan informasi.Dengan GIS kita bias melihat,
memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan banyak cara seperti
relationaship, simbol-simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau grafik. GIS
membantu menyelesaikan permasalahan dengan mengacu pada data yang ada sehingga
menjadi mudah dipahami dan dibagi satu sama lain. Teknologi GIS juga bisa di gabungkan
dengan framework system infromasi enterprice.
MANFAAT GIS BAGI BIDANG KESEHATAN
Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk menentukan distribusi penderita
suatu penyakit, pola atau model penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit – unit rumah
sakit ataupun puskesmas – puskesmas, fasilitas – fasilitas kesehatan maupun jumlah tenaga
medis dapat pula dilakukan dengan SIG (Sistem informasi geografi ).
Menurut WHO,SIG (Sistem Informasi Geografis) dalam kesehatan masyarakat dapat
digunakan antara lain :
1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit.
2. Analisis trend Spasial dan Temporal
3. Pemetaan Populasis Berisiko
4. Stratifikasi Faktor risiko
5. Penilaian Distribusi Sumberdaya.
6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi.
7. Monitoring Penyakit.
Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan SIG (Sistem informasi geografi ) dalam
bidang Kesehatan Masyarakat berdasarkan analisa CDC tersebut.
1.Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat. Dalam mendukung fungsi ini, SIG (Sistem informasi geografi )dapat digunakan
untuk memetakan kelompok masyarakat serta areanya berdasarkan status kesehatan tertentu,
misalnya status kehamilan. Dengan SIG (Sistem informasi geografi ), peta mengenai status
kesehatan dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh kelompok tersebut, misalnya pelayanan ANC, persalinan dll.
2.Mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai
contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah data tentang kasus asma yang diperoleh dari
Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat – Pusat Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata dia
menemukan terjadi kenaikna kasus yang cukup signifikan di suatu Rumah Sakit, maka
kemudian dia mencari tahu data dari pasien – pesien penderita asma di Rumah sakit. Ternyata
ditemukan bahwa 8 dari 10 orang penderita asma yang dirawat di Rumah Sakit tersebut
bekerja di perusahaan yang sama. Demikian seterusnya hingga kemudian SIG (Sistem
informasi geografi ) dapat digunakan untuk memberikan data yang lengkap mengenai pola
pajanan kimia tertentu di perusahaan – perusahaan dalam suatu wilayah, yang merupaka
informasi yang penting untuk para karyawan. Informasi ini juga dapat diteruskan kepada ahli
– ahli terkait, dalam hal ini ahli K3 untuk melakukan penanganan lebih lanjut terhadap
masalah yang ditemukan
3.Menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu
kesehatan. SIG (Sistem informasi geografi ) dalam hal ini dapat menyediakan informasi
mengenai kelompok masyarakat yang diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang
kurang mengenai informasi kesehatan tertentu, sehingga kemudian dapat dicari media
komunikasi yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta dapat dibuat perencanaan
mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan promosi kesehatan kepada kelompok
masyarakat tersebut.
4.Membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi
geografi ) dapat digunakan untuk melihat suatu pemecahan masalah kesehatan berdasarkan
area tertentu dan kemudian memetakan kelompok masyarakat yang potensial dapat
mendukung program tersebut berdasarkan area – area yang terdekat dengannya. Misalnya
masalah imunisasi yang ada pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu, maka dapat
dipetakan kelompok potensial pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat diberdayakan
sebagai kader pada Posyandu – Posyandu yang terdekat dengan tempat tinggalnya.
5.Membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat
dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan
Puskesmas. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi ) digunakan untuk memetakan
utillisasi dari tiap – tiap Puskesmas oleh masyarakat sehingga dapat dibuat perencanaan yang
jelas mengenai sumber daya kesehatan yang perlu disediakan untuk Puskesmas tersebut
disesuaikan dengan tingkat utilitasnya.
6.Membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin
keselamatan masyarakat. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi ) dapat digunakan
untuk membagi secara jelas kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat pelayanan
kesehatan pada tiap – tiap wilayah kerja dalam menjamin dan menangani segala bentuk
masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian maka manajemen komplain dapat
terkoordinir dengan baik.
7.Menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia. Misalnya seorang
warga negara asing diidentifikasi menderita suatu penyakit tertentu yang membutuhkan
penanganan yang serius. Maka untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data akses
pelayanan kesehatan yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan terdekat yang dapat
membantu orang tersebut, dan menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG
(Sistem informasi geografi ) juga dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah
yang dapat dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat.
8.Menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten
di bidangnya. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi ) dapat menyediakan peta
persebaran tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat di tiap – tiap daerah, sehingga
dengan demikian dapat dilihat jika ada penumpukan atau bahkan kekurangan personel di
suatu daerah. Lebih lanjut, data tersebut dapat digunakan dalam hal perencanaan pengadaan
tenaga – tenaga kesehatan untuk jangka waktu ke depan untuk masing – masing wilayah.
9.Mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di
masyarakat. Data SIG (Sistem informasi geografi ) dapat menyediakan data yang lengkap
mengenai potensi tiap – tiap daerah serta karakter demografis masyarakatnya untuk
dihubungkan dengan fasilitas – fasilitas kesehatan yang tersedia dan tingkat utilitasnya.
Dengan demikian dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan kecukupan dari penyediaan sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
10.Penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah –
masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu kegunaan ini SIG (Sistem informasi geografi )
dalam hal ini adalah untuk menyediakan data yang akurat mengenai perubahan – perubahan
yang terjadi di suatu daerah seperti pertambahan jumlah perumahan, jalan, pabrik atau sarana
- sarana lainnya yang berpengaruh pada lingkungan dan berpotensi mempengaruhi status
kesehatan masyarakat. Data ini kemudian dapat digunakan untuk merancang dan
merencanakan inovasi – inovasi tertentu yang dapat menjamin kesehatan suatu masyarakat
(Ika Irmawati,2005).
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan
memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu penyimpanan data,
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta
keluaran sebagai hasil ak hir (output). Hasil akhirnya dapat dijadikan acuan untuk
pengambilan keputusan.SIG bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan
keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada
pengambil keputusan untuk analiss dan penerapan database keruangan.
Sistem Informasi Geografis dapat di manfaatkan dalam bidang kesehatan, diantaranya
: Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat, mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat,
menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu
kesehatan, membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan, membangun kebijakan dan rencana
yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah
kesehatan, membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan
menjamin keselamatan masyarakat, menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika
belum tersedia, menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang
berkompeten di bidangnya, mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan di masyarakat, penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan
inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://calvintarrapa.blogspot.com/2013/06/contoh-kasus-gis-pada-bidang-kesehatan.html
http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-sistem-informasi-geografis.html

Anda mungkin juga menyukai