Anda di halaman 1dari 46

RENCANA KERJA

FOLU NET SINK 2030


BIDANG III
KONSERVASI

Mamuju, Sulawesi
Barat
13 Februari 2023

Taman Nasional Gandang Dewata


OUTLINE
1. LATAR BELAKANG
2. STRUKTUR ORGANISASI & URAIAN TUGAS
3. AKSI MITIGASI BIDANG III KONSERVASI
4. RINCIAN KEGIATAN
5. TARGET LOKASI, TATA WAKTU, & PENDANAAN
6. OUTPUT & INDIKATOR KEBERHASILAN
7. PRAKTEK IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSERVASI

2
LATAR BELAKANG
1 2 3

UUCK, PP 22/2021, PP 23/2021, PP


Indonesia berkomitmen tinggi Ratifikasi Paris Agreement 24/2021 dan Perpres NEK 98/2021.
untuk menurunkan emisi GRK dengan UU Nomor 16 Tahun
baik nasional maupun global. 2016.

5 6
4

Doc. Road Map NDC; Doc. Long Mendukung tercapainya Indonesia diharapkan dapat mencapai
term Strategy on Low Carbon tingkat emisi gas rumah kaca puncak net sink seluruh sektor pada tahun
and Climate Resilience (LTS- sebesar -140 juta ton CO2e 2030 melalui INDONESIA’S FORESTRY
LCCR) 2050. pada tahun 2030 AND OTHER LAND USE (FoLU) NET
SINK 2030.

3
KELOMPOK KERJA BIDANG III KONSERVASI 4

Ketua Bidang III Konservasi: Dr. Ir. Wiratno, M.Sc.

POKJA 1 POKJA 2 POKJA 3


POKJA 4
KAWASAN & PENINGKATAN INTENSIFIKASI JASA LINGKUNGAN, HIGH CONSERVATION VALUE FOREST
KEMITRAAN KONSERVASI
POPULASI SPESIES TAMAN HUTAN RAYA, KHDTK DAN KELOLA FRAGMENTASI HABITAT

1. Drh. Indra Exploitasia, M.Si. (Direktur 1. Dr. Nandang Prihadi, S.Hut., M.Sc. 1. Dr. Ir. Ammy Nurwati, M.M. (Direktur 1. Ir. Jefry Susyafrianto, M.M. (Direktur
Konservasi Keanekaragaman Hayati (Direktur Pemanfaatan Jasa Bina Pengelolaan dan Pemulihan Pengelolaan Kawasan Konservasi)
Spesies dan Genetik) Lingkungan Kawasan Konservasi) Ekosistem) 2. Ir. Muhammad Said, M.M. (Direktur
2. Ahmad Munawir, S.Hut., M.Si. (Direktur 2. Ahmad Munawir, S.Hut., M.Si. (Direktur 2. Ahmad Munawir, S.Hut., M.Si. (Direktur Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan
Perencanaan Kawasan Konservasi) Perencanaan Kawasan Konservasi) Perencanaan Kawasan Konservasi) Adat)
3. Dr. Nandang Prihadi, S.Hut., M.Sc. 3. Ir. Jefry Susyafrianto, M.M. (Direktur 3. Ir. Jefry Susyafrianto, M.M. (Direktur 3. Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc. (Direktur
(Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Pengelolaan Kawasan Konservasi) Pengelolaan Kawasan Konservasi) Kemitraan Lingkungan)
Kawasan Konservasi) 4. Ir. Istanto, M.Sc. (Direktur Bina Usaha 4. Erik Teguh Primiantoro, S.Hut., MES. 4. Dr. Muhammad Zainal Arifin, S.Hut.,
4. Dr. Ir. Ammy Nurwati, M.M. (Direktur Pemanfaatan Hutan) (Direktur Pencegahan Dampak M.Si. (Direktur Konservasi Tanah dan
Bina Pengelolaan dan Pemulihan 5. Erik Teguh Primiantoro, S.Hut.,MES. Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Air)
Ekosistem) (Direktur Pencegahan Dampak Sektor) 5. Ir. Thomas Nifinluri, M.Sc. (Kepala Pusat
5. Ir. Thomas Nifinluri, M.Sc. (Kepala Pusat Lingkungan Kebijakan Wilayah dan 5. Drh. Indra Exploitasia, M.Si., Direktur Kebijakan Strategis)
Kebijakan Strategis) Sektor) Konservasi Keanekaragaman Hayati
6. Ir. Sri Handayaningsih, M.Sc. (Sekretaris Spesies dan Genetik)
Direktorat Jenderal Pengendalian 6. Ir. Istanto, M.Sc. (Direktur Bina Usaha
Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Pemanfaatan Hutan)
Hutan) 7. Ir. Edy Nugroho Santoso (Plt. Direktur
7. Ir. Sri Parwati Murwani Budisusanti, Pengendalian Kerusakan Lahan)
M.Sc. (Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal 8. Yeri Permata Sari, S.Hut., M.T., M.Sc.
Pengendalian Pencemaran dan (Plt. Pusat Fasilitasi Penerapan Standar
Kerusakan Lingkungan) Instrumen Lingkungan Hidup dan
Kehutanan)
9. Herban Heryandana, S.Hut., M.Sc.
(Direktur Pengukuhan dan
Penatagunaan Kawasan Hutan)
4
TUGAS BIDANG III KONSERVASI
1. Menyusun manual/guidelines operasional peningkatan konservasi keanekaragaman hayati
2. Memantau implementasi operasional peningkatan konservasi keanekaragaman hayati
3. Mengevaluasi implementasi operasional peningkatan konservasi keanekaragaman hayati
4. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Ketua Tim untuk selanjutnya disampaikan kepada Menteri.

Kegiatan Utama :
1. Perlindungan, pelestarian, pengawetan, dan pemanfaatan

keanekaragaman hayati secara berkelanjutan


2. Pengelolaan kawasan dan peningkatan populasi spesies

3. High conservation value forest dan kelola fragmentasi habitat

4. Kemitraan konservasi

5. Intensifikasi jasa lingkungan, TAHURA dan KHDTK

5
SASARAN BIDANG III KONSERVASI
Dalam mendukung program FOLU Net Sink 2030, Bidang Konservasi menetapkan sasaran :

1. Pencegahan deforestasi dan degradasi (DD) hutan alam di lahan mineral dan lahan
gambut di dalam kawasan Konservasi;

2. Penurunan emisi gas rumah kaca melalui upaya peningkatan cadangan karbon dengan
pengayaan (Enhanced Natural Regeneration), ENR;

3. Peningkatan cadangan karbon melalui rehabilitasi hutan untuk pemulihan fungsi


konservasi dan untuk fungsi tata air dan layanan jasa lingkungan lainnya dengan non-
rotasi

4. Penurunan emisi gas rumah kaca melalui rangkaian kegiatan pembasahan (rewetting) dan
penghijauan kembali (revegetasi) pada lahan gambut di dalam kawasn konservasi.

5. Pencegahan terjadinya emisi gas rumah kaca yang berasal dari Areal Bernilai Konservasi
Tinggi (ABKT) di luar kawasan Konservasi

6
Peran Bidang Konservasi dalam Pencapaian Target
Indonesia’s FOLU Net Sink 2030
1. Kegiatan konservasi keanekaragaman hayati sebagai added value;

2. Data dan informasi sebaran nilai konservasi tinggi (High Conservation Value, HCV),
penting untuk memahami kualitas hutan dan nilai daya dukung dan daya tampung
(DDDT) lingkungan;

3. Perilaku dan jelajah satwa menjadi indikator degradasi habitat, menjadi penting untuk
mempertimbangkan dampak kegiatan antropogenik terhadap keanekaragaman hayati
melalui perubahan penggunaan/tutupan lahan

4. Hasil penelitian di hutan Amerika Selatan dan Afrika mendapatkan bahwa karbon yang
terkunci di dalam hutan akan berkurang jika vertebrata besar hilang (agen penyebar biji).

5. Beberapa satwa prioritas memiliki nilai karismatik yang dapat mengajak orang untuk
turut melindungi ataupun menjaga populasinya
7
7
Rencana Kerja
Bidang III Konservasi
Bertujuan untuk mendukung Rencana Operasional Indonesia’s
Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 sebagai
berikut:
1. Menjelaskan prosedur kerja bidang konservasi dalam
rangka mendukung Rencana Operasional Indonesia’s
Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030;
2. Menjabarkan target dan program bidang konservasi
dalam rangka mendukung Rencana Operasional
Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink
2030;
3. Menjelaskan tata waktu pelaksanaan bidang konservasi
dalam rangka mendukung Rencana Operasional
Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink
2030;
4. Menjabarkan upaya-upaya bidang konservasi di tingkat
tapak dalam rangka mendukung Rencana Operasional
Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink
2030. 8
TARGET 4+ AKSI MITIGASI
RENJA FOLU NET SINK 2030 BIDANG KONSERVASI
SK Menteri LHK No.168/MENLHK/PKTL/ PLA.1/2022

1. Pencegahan Deforestasi & Degradasi


Mineral dan Gambut
2. Pengelolaan Hutan Lestari (Enhanced
Natural Regeneration)
3. Peningkatan Cadangan Karbon (Non-
Rotasi)
4. Pengelolaan Ekosistem Gambut
(Restorasi Gambut)
+ Konservasi Keanekaragaman Hayati
pada Areal HCV

9
Luas Areal Pelaksanaan Program
Aksi Mitigasi Bidang III Konservasi

Luas
No Rencana Operasional Lokasi KK
(Ha)
1 Pencegahan Deforestasi Mineral (RO1) 172.495 9 CA, 7 SM, 8 TN, 5 TWA, 2 KSA/KPA & 2
Tahura
Pencegahan Deforestasi Gambut (RO2) 224.467 2 CA, 6 SM, 5 TN, 1 TWA & 3 KSA/KPA
2 Penerapan Pengayaan Hutan Alam/ENR (RO5) 450 3 CA & 3 TN
3 Peningkatan Cadangan Karbon Tanpa Rotasi (RO8) 653.989 13 CA, 11 SM, 2 TWA, 3 KSA/KPA, 8 TN,
& 2 Tahura
4 Pelaksanaan Restorasi Gambut (RO10) 9.446 3 CA, 1 SM, 1 TWA, & 5 TN
Jumlah aksi di dalam Kawasan Konservasi 1.060.847
+ Perlindungan Areal Bernilai Konservasi Tinggi (RO11) 39.689.111 HP, HL, APL
Total 40.749.958
Sumber: Rencana Kerja Bidang III Konservasi

10
AKSI MITIGASI 1: Pencegahan Deforestasi & Degradasi (Mineral dan Gambut)
Target: 396.962 Ha (Mineral 172.495 Ha & Gambut 224.467 Ha)

RINCIAN KEGIATAN OUTPUT SASARAN LOKASI POKJA TERKAIT


1. Pemantapan Kawasan Konservasi Mempertahankan Mineral: • Pokja 1: Kawasan dan
tutupan vegetasi 9 CA, Peningkatan Populasi
2. Perlindungan, Pengamanan, dan 7 SM, Spesies
Penjagaan Kawasan 8 TN, • Pokja 2: Intensifikasi Jasa
5 TWA, Lingkungan, Taman Hutan
3. Pengendalian Karhutla di KK dan Daerah
2 KSA/KPA & Raya dan KHDTK
Penyangga 2 Tahura
• Pokja 3: High Conservation
4. Penguatan Pengelolaan KK di Tingkat Value Forest Dan Kelola
Gambut:
Tapak (RBM) Fragmentasi Habitat
2 CA,
5. Kemitraan Konservasi Akses HHBK 6 SM, • Pokja 4: Kemitraan
5 TN, Konservasi
6. Pemberdayaan Masyarakat Desa 1 TWA &
Penyangga 3 KSA/KPA
7. Pengelolaan Jasling & Wisata Alam
8. Inventarisasi dan Verifikasi Kehati
9. Mitigasi Konflik Manusia dan Satwa Liar
11
AKSI MITIGASI 2: Pengelolaan Hutan Lestari (ENR)
Target: 450 Ha

RINCIAN KEGIATAN OUTPUT SASARAN LOKASI POKJA TERKAIT


1. Pembinaan Habitat Meningkatnya 3 Cagar Alam • Pokja 1: Kawasan dan
kualitas dan luas 3 Taman Nasional Peningkatan Populasi
2. Pembinaan Populasi habitat untuk Spesies
hidupan liar • Pokja 2: Intensifikasi
3. Pengkayaan Jenis
Jasa Lingkungan,
4. Penyelamatan Satwa Taman Hutan Raya dan
5. Pembinaan Obyek Wisata Alam KDHTK
• Pokja 3: High
6. Intensifikasi Jasling & Wisata Alam Conservation Value
7. Perlindungan, Pengamanan, dan Forest dan Kelola
Fragmentasi Habitat
Penjagaan Kawasan
8. Pengendalian Karhutla di KK dan Daerah
Penyangga

12
AKSI MITIGASI 3: Peningkatan Cadangan Karbon (Non Rotasi)
Target: 653.989 Ha

RINCIAN KEGIATAN OUTPUT SASARAN LOKASI POKJA TERKAIT


1. Penanganan Opened Area Meningkatnya 13 Cagar Alam • Pokja 1: Kawasan dan
2. Pemulihan Ekosistem tutupan lahan 12 Suaka Margasatwa Peningkatan Populasi
Spesies
3. RHL pada Kawasan Konservasi 2 Taman Hutan Raya
4. Pembinaan habitat satwa liar melalui • Pokja 2 : Intensifikasi Jasa
20 Taman Nasional Lingkungan, Taman Hutan
pengkayaan tanaman pakan satwa
11 Taman Wisata Alam Raya dan KHDTK
5. Kemitraan Konservasi dalam rangka
Pemulihan Ekosistem • Pokja 3: High Conservation
6. Pemberdayaan Masyarakat Desa Value Forest Dan Kelola
Fragmentasi Habitat
Penyangga
7. Intensifikasi Jasling dan Wisata Alam • Pokja 4: Kemitraan
Konservasi
8. Inventarisasi dan Verifikasi Kehati
9. Mitigasi Konflik Manusia dan Satwa Liar
10.Perlindungan, Pengamanan, dan
Penjagaan Kawasan
11.Pengendalian Karhutla di KK dan Daerah
Penyangga
12.RHL serta PE pada areal IKN
13
AKSI MITIGASI 4: Pengelolaan Ekosistem Gambut (Restorasi Gambut)
Target: 9.446 Ha

RINCIAN KEGIATAN OUTPUT SASARAN LOKASI POKJA TERKAIT


1. Revegetasi Pulih dan terjaganya 3 Cagar Alam • Pokja 1: Kawasan dan
ekosistem gambut 1 Suaka Margasatwa Peningkatan Populasi
2. Rewetting (Pembasahan) dengan serta SDAH di Spesies
pembangunan sekat kanal dalamnya 1 Taman Wisata Alam
• Pokja 3: High
5 Taman Nasional Conservation Value
3. Pemeliharaan sekat kanal
Forest dan Kelola
4. Pemberdayaan masyarakat Fragmentasi Habitat
5. Perlindungan, pengamanan, dan
penjagaan kawasan
6. Pengendalian kebakaran hutan

14
AKSI MITIGASI + : Konservasi Keanekaragaman Hayati Tinggi
Target: 39.689.111 Hektar

RINCIAN KEGIATAN OUTPUT SASARAN LOKASI POKJA TERKAIT


1. Pengembangan entitas perlindungan, Terjaganya Hutan Produksi • Pokja 1: Kawasan dan
pengawetan dan pemanfaatan kehati, dan Keanekaragaman Hutan Lindung Peningkatan Populasi
Hayati Spesies
penangkaran serta restocking dan Ekosistem Areal Penggunaan Lain
• Pokja 3: High
2. Perlindungan, rescue, rehab dan release Serta Tutupan (Pada 31 Provinsi) Conservation Value dan
Hutan Kelola Fragmentasi
satwa
Habitat
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan KEE
4. Pemberdayaan masyarakat
5. Inventarisasi dan verifikasi ABKT
6. Mitigasi konflik manusia dan satwa liar

Catatan: Meningkatkan tanggungjawab kepada penanggung jawab ABKT (KPH, pemegang ijin
HPH/HTI/PPKH, Hutsos, Hutan Adat), Pemprov, Pemkab, dan perorangan.
15
Kegiatan Mitigasi Kegiatan Bidang
Kegiatan terkait di luar Bidang Konservasi Bidang FOLU*
FOLU Konservasi
Perlindungan, Pengamanan Menerapkan kebijakan pelarangan penebangan hutan primer I (PHL)
Pencegahan dan Penjagaan Kawasan Peningkatan pengamanan dan perlindungan hutan, kawasan hutan V (Instrumen &
Deforestasi dan dan hasil hutan Informasi)
Degradasi di Lahan Pengendalian Karhutla di Sosialisasi dan komunikasi publik V (Komunikasi)
Mineral dan Gambut KK dan Daerah Penyangga Peningkatan peran serta masyarakat dibidang Dalkarhutla I (PHL)
Pencegahan penebangan liar di areal hutan konservasi
Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan kapasitas (Kelola kawasan, kelola kelembagaan dan
Desa Penyangga kelola usaha) kelompok masyarakat.
Fasilitasi implementasi standar pendukung (sosialisasi, promosi, V (Instrumen &
bimbingan teknis, pendampingan penerapan) Informasi)
Kemitraan Konservasi Akses Sosialisasi dan Komunikasi Publik V (Instrumen &
HHBK Identifikasi, pemetaan dan pengembangan potensi Jasa Lingkungan Informasi)
dan HHBK
Fasilitasi implementasi standar pendukung (sosialisasi, promosi,
bimbingan teknis, pendampingan penerapan)
Pengelolaan Jasling dan Identifikasi, pemetaan dan pengembangan potensi Jasa Lingkungan
Wisata Alam dan HHBK
Fasilitasi implementasi standar pendukung (sosialisasi, promosi,
bimbingan teknis, pendampingan penerapan)
Mitigasi Konflik Manusia Sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan setempat II (PCK)
dan Satwa Liar 16
Kegiatan Mitigasi Kegiatan Bidang
Kegiatan terkait di luar Bidang Konservasi Bidang FOLU*
FOLU Konservasi
Peningkatan Penanganan Opened Penanganan opened area II (PCK)
Cadangan Karbon area Penanganan konflik tenurial
(Non Rotasi) Sosialisasi dan komunikasi publik V (Instrumen &
Informasi)
Pemberdayaan Peningkatan kapasitas (Kelola kawasan, kelola kelembagaan dan kelola II (PCK)
Masyarakat Desa usaha) kelompok masyarakat
Penyangga Fasilitasi implementasi standar pendukung (sosialisasi, promosi, bimbingan
V (Instrumen &
teknis, pendampingan penerapan) Informasi)
Intensifikasi Jasling Fasilitas peningkatan nilai tambah hasil hutan dan jasa lingkungan.
dan Wisata Alam Identifikasi, pemetaan dan pengembangan potensi jasa lingkungan dan
HHBK. II (PCK)
Fasilitasi implementasi standar pendukung (sosialisasi, promosi, bimbingan
teknis, pendampingan penerapan)
Perlindungan, Menerapkan kebijakan pelarangan penebangan hutan primer
V (Instrumen &
Pengamanan, dan
Informasi)
Penjagaan Kawasan
RHL pada Kawasan Rehabilitasi, perlindungan dan konservasi mangrove I (PHL)
Konservasi
Pemberdayaan Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) IV (Pengelolaan
Masyarakat Pengembangan usaha masyarakat gambut Ekosistem
Fasilitasi implementasi standar pendukung (sosialisasi, promosi, bimbingan Gambut)
teknis, pendampingan penerapan)
Pengendalian Penyusunan manual/guidelines operasional pengendalian kebakaran hutan
V (Instrumen &
Karhutla di KK dan dan lahan Informasi) 17
Daerah Penyangga
Kegiatan Mitigasi Kegiatan Bidang Bidang FOLU*
Kegiatan terkait di luar Bidang Konservasi
FOLU Konservasi
Pengelolaan Lahan Revegetasi Desa Mandiri Peduli Gambut IV (Pengelolaan
Gambut (Penanaman Intensif Revegetasi lahan gambut Ekosistem
Bersama Masyarakat, Gambut)
Pemulihan fungsi ekosistem gambut di kawasan konservasi
Pemulihan Ekosistem
Fasilitasi implementasi standar pendukung (sosialisasi, promosi, bimbingan
Melalui Mekanisme
teknis, pendampingan penerapan)
Alam, Penyusunan
Rencana Pemulihan V (Instrumen &
Ekosistem) Informasi)
Rewetting Perencanaan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut tingkat
(Pembasahan) KHG
dengan Revegetasi lahan gambut
Pembangunan Sekat
Kanal
Pemeliharaan Sekat Pengembangan kebijakan pengendalian deforestasi dan pemulihan
Kanal ekosistem gambut
Perlindungan, Pengembangan kebijakan pengendalian deforestasi dan pemulihan
Pengamanan, dan ekosistem gambut
Penjagaan Kawasan Peningkatan perlindungan lingkungan hidup V (Instrumen &
Perencanaan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut tingkat Informasi)
KHG
Fasilitasi implementasi standar pendukung (sosialisasi, promosi, bimbingan
teknis, pendampingan penerapan)
Pengendalian Penyusunan manual/guidelines operasional pengendalian kebakaran hutan
Kebakaran Hutan dan lahan
18
Kegiatan Mitigasi Kegiatan Bidang
Kegiatan terkait di luar Bidang Konservasi Bidang FOLU*
FOLU Konservasi
Konservasi Peningkatan Menerapkan kebijakan pelarangan penebangan hutan primer I (PHL)
Keanekaragaman efektifitas Peningkatan perlindungan lingkungan hidup V (Instrumen &
Hayati Tinggi pengelolaan ABKT Informasi)
Mitigasi konflik Peningkatan perlindungan lingkungan hidup (law enforcement)
manusia dan satwa Fasilitasi implementasi standar pendukung (sosialisasi, promosi, bimbingan
liar teknis, pendampingan penerapan)
Sosialisasi dan komunikasi publik
Penyusunan NSPK Penyediaan enabling condition bagi Bidang Konservasi (penyusunan dan
Kehati di ABKT penetapan standar/NSPK)

19
© Balai TN Berbak-Sembilang

20
LOKASI TARGET FOLU NET SINK 2030 BID. KONSERVASI
Satuan Kerja Luas (ha)
No Provinsi Nama Kawasan Restorasi DD DD
No UPT PCK ENR
Gambut Mineral Gambut
CA Bukit Sapat Hawung 10.086 0 0 0 0
CA Pararawen I dan II 500 0 0 64 0
SM Lamandau 20.000 0 0 0 0
TWA Bukit Tangkiling 200 0 0 0 0
1 BKSDA Kalimantan Tengah TWA Tanjung Keluang 1.267 0 200 762 376
Kalimantan KSA/KPA Bukit Rawi (Eks PLG 2) 0 0 0 5 3.818
1
Tengah KSA/KPA Sungai Barito (Eks PLG) 0 0 0 6.127 15.629
KSA/KPA Sungai Kapuas (Eks
0 0 0 734 42.230
PLG)
2 BTN Tanjung Putting TN Tanjung Puting 86.020 60 5.000 82.077 65.810
Target 3 BTN Sebangau TN Sebangau 2.000 0 63 0 65
pada 28 CA Mandor
CA Gunung Raya Pasi
734
500
150
0
0
0
1.151
0
0
0
UPT CA Karimata 500 0 0 0 0
CA Nyiut Penrissen 535 0 0 29 0
KSDAE, CA Muara Kendawangan 111.323 0 1.000 2.956 22
TWA Bukit Kelam 500 0 0 0 0
pada 70 4 BKSDA Kalimantan Barat TWA Gunung Melintang 284 0 0 187 0
TWA Sungai Liku 884 0 0 14 0
unit KK Kalimantan
TWA Tanjung Belimbing 1.072 0 0 21 0
2 Barat
TWA Asuansang 200 0 0 0 0
TWA Baning 100 0 0 0 0
TWA Gunung Dungan/Gunung
100 0 0 0 0
Batu
TN Danau Sentarum 50.021 0 0 13 0
5 BBTN Betung Kerihun Danau Sentarum
TN Betung Kerihun 1.000 0 0 0 0
6 BTN Gunung Palung TN Gunung Palung 1.324 0 33 310 58
7 BTN Bukit Baka Bukit Raya TN Bukit Baka Bukit raya 3.000 0 0 0 0
8 UPTD Tahura Pandan Puloh Tahura Pandan Puloh 0 0 0 1.677 0
CA Muara Kaman Sedulang 49.358 0 2.000 4.123 170
CA Teluk Adang 4.800 100 100 9.280 0
9 BKSDA Kalimantan Timur
SM Pulau Semama 20 0 0 0 0
Kalimantan
3 CA Teluk Apar 14.348 15 0 3.677 0
Timur
10 BTN Kutai TN Kutai 40.000 0 0 0 0
11 UPTD Tahura Bukit Suharto THR Bukit Soeharto 8.783 0 0 10.174 0
12 UPTD Tahura Lati Petangis THR Lati Petangis 1.009 0 0
21
0 0 21
CA Teluk Kelumpang, Selat Laut dan Selat Sebuku 10.582 0 0 25 0
CA Gunung Kentawan 200 0 0 0 0
Kalimantan SM Pleihari Tanah Laut 4.879 0 0 192 0
4 13 BKSDA Kalimantan Selatan TWA Pulau Bakut 20 0 0 0 0
Selatan
SM Pulau Kaget 100 0 0 0 0
SM Kuala Lupak 400 0 0 0 0
TWA Pulau Burung dan Suwangi 500 0 0 0 0
5 Kalimantan Utara 14 BTN Kayan Mentarang TN Kayan Mentarang 1.000 0 0 0 0
15 BKSDA Jambi CA Hutan Bakau Pantai Timur 592 0 0 1.409 0
16 BBTN Kerinci Seblat TN Kerinci Seblat 50.000 0 0 0 0
6 Jambi
17 BTN Berbak Sembilang TN Berbak 36.480 80 25.375 69.973
1.000
18 BTN Bukit Duabelas TN Bukit Duabelas 1.500 0 0 0 0
19 BKSDA Sumatera Barat SM Arau Hilir dan Air Tarusan 10.000 0 0 0 0
7 Sumatera Barat
20 BTN Siberut TN Siberut 10.000 0 0 0 0
SM Balai Raja 507 0 0 150 0
SM Giam Siak Kecil 10.000 0 0 0 37
SM Bukit Batu 0 0 0 0 3
SM Kerumutan 0 0 45 1,292
29
SM Bukit Rimbang, Bukit Baling & Rimbang Baling 0 0 0 6 0
21 BBKSDA Riau SM Tasik Belat 0 0 0 0 325
8 Riau SM Tasik Besar Serkap 0 0 0 0 278
SM Tasik Serkap 0 0 0 0 14
SM Tasik Tanjung Padang 0 0 0 0 24
TWA Buluh Cina 0 0 0 16 0
TN Zamrud 128 0 3.215 24.342
21
22 BTN Bukit Tigapuluh TN Bukit Tigapuluh 7.000 0 0 18 0
23 BTN Tesso Nilo TN Tesso Nilo 20.849 45 0 444 0
SM Gumai Pasemah 470 0 0 391 0
SM Gunung Raya 6.827 0 0 7.213 0
24 BKSDA Sumatera Selatan
9 Sumatera Selatan SM Padang Sugihan 10.000 0 0 0 0
SM Dangku 15.487 0 0 10.595 0
25 BTN Berbak Sembilang TN Sembilang 10.000 0 0 23 0
TN Gunung Leuser 10.000 0 0 0 0
10 Sumatera Utara 26 BBTN Leuser
TN Batang Gadis 6.000 0 0 0 0
27 BTN Way Kambas TN Way Kambas 10.000 0 0 0 0
11 Lampung
28 BBTN Bukit Barisan Selatan TN Bukit Barisan Selatan 10.000 0 0 0 0
TOTAL 653.989 450 9.446 172.495 224.467

Catatan: Lokasi target merupakan hasil analisis Peta Indonesia’S FOLU Net Sink 2030 dengan Peta Rencana dan Target Pemulihan Ekosistem 22
di kawasan konservasi.
LOKASI KONSERVASI TINGGI FoLU Net Sink 2030

Areal bernilai konservasi tinggi


No Provinsi No Provinsi Areal bernilai konservasi tinggi (Ha)
(Ha)
1 Aceh 2.128.865 17 Kepulauan Riau 90.590
2 Bali 72.251 18 Lampung 53.517
3 Bangka-belitung 94.540 19 Maluku 691.926
4 Banten 2.887 20 Maluku Utara 487.979
5 Bengkulu 150.932 Nusa Tenggara
394.299
21 Barat
6 DKI Jakarta 25
7 Gorontalo 347.595 Nusa Tenggara
450.576
22 Timur
8 Jambi 451.825
9 Jawa Barat 62.475 23 Papua 8.476.553
10 Jawa Tengah 44.825 24 Papua Barat 2.338.874
11 Jawa Timur 174.088 25 Riau 975.502
12 Kalimantan Barat 4.352.261 26 Sulawesi Barat 460.137
13 Kalimantan Selatan 386.968 27 Sulawesi Selatan 1.107.220
14 Kalimantan Tengah 5.610.024 28 Sulawesi Tengah 2.318.807
15 Kalimantan Timur 3.087.138 29 Sulawesi Tenggara 1.232.764
16 Kalimantan Utara 1.238.279 30 Sulawesi Utara 156.367
31 Sumatera Barat 841.493
Total (ha) 39.689.11123
AM I. Kegiatan Pencegahan Deforestasi dan Degradasi di Kawasan Konservasi
Tahun

2026

2028
2023

2024
2025

2027

2029
2030
No Kegiatan Rincian Output Komponen UPT

1 Pemantapan Kawasan Konservasi yang Penataan dan BKSDA Jambi


Kawasan Konservasi Dilakukan Penetapan Penandaan BKSDA Sumsel
(Prakondisi) Status dan Zonasi/Blok BBKSDA Riau
Fungsi untuk Peningkatan Kawasan Konservasi BKSDA Kalteng
Nilai Efektifitas BKSDA Kalbar
Pengelolaan Tahura Pandan Puloh
BKSDA Kaltim
BKSDA Kalsel

24
AM II. Kegiatan Pengelolaan Hutan Lestari (Enhanced Natural Regeneration) di Kawasan
Hutan Konservasi

Tahun -
UPT
No Kegiatan Rincian Output Komponen

2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
1 Pembinaan Habitat Kawasan Perlindungan Intervensi Manajemen BTN Tanjung Puting
Keanekarag aman Spesies TSL di dalam Kawasan BKSDA Kalbar
dan Genetik TSL Konservasi
BKSDA Kaltim
BKSDA Kalsel
BTN Berbak
Sembilang
BTN Tesso Nilo
Penanganan Konflik BTN Tanjung Puting
Satwa melalui Resceu, BKSDA Kalbar
Rehab, Release, dan
BKSDA Kaltim
Monitoring
BKSDA Kalsel
BTN Berbak
Sembilang
BTN Tesso Nilo

25
AM III. Kegiatan Peningkatan Cadangan Karbon (PCK Non-Rotasi) di Kawasan Konservasi

No. Kegiatan Rincian Komponen UPT Tahun


Output 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
1 Penanganan Luas Konflik Penyusunan BKSDA Kalimantan
Opened area Tenurial di Data dan Tengah
Kawasan Informasi
BTN Tanjung Putting
Konservasi Potensi
yang Konflik BTN Sebangau
Ditangani Tenurial
BTN Kalimantan Barat
BTN Betung Kerihun
Danau Sentarum

BTN Gunung Palung


BTN Bukit Baka Bukit
Raya
BKSDA Kalimantan
Timur

BTN Kutai
UPTD Tahura Bukit
Suharto
UPTD Tahura Lati
Petagis 26
AM IV. Kegiatan Pengelolaan Lahan Gambut (Restorasi) di Kawasan Hutan Konservasi

Tahun
UPT
No Kegiatan Rincian Output Komponen

2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
1 Revegetasi Pemulihan Ekosistem di Penanaman Intensif BKSDA Kalteng
Kawasan Konservasi Bersama Masyarakat BTN Tanjung
Puting
BTN Sebangau
BKSDA Kalbar
BTN Gunung
Palung
BKSDA Kaltim
BTN Berbak
Sembilang
BBKSDA Riau

27
AM. + Kegiatan Konservasi Kehati Tinggi di Area Bernilai Konservasi Tinggi

Tahun
UPT

2026

2030
2023

2024

2025

2027

2028

2029
No Kegiatan Rincian Output

1 Perlindungan, Rescue, Kawasan Perlindungan Lokasi target di


Rehab dan Release Keanekaragaman Rincian ABKT
Satwa Spesies dan Genetik TSL
2 Peningkatan Efektifitas Ekosistem Esensial yang Lokasi target di
Pengelolaan KEE Ditingkatkan Efektivitas ABKT
Pengelolaannya
3 Inventarisasi dan Kawasan dengan Nilai Lokasi target di luar
Verifikasi ABKT Keanekaragaman Hayati kawasan konservasi
Tinggi di Luar Kawasan
Konservasi
4 Mitigasi Konflik Manusia Lokasi target di luar
dan Satwa Liar kawasan konservasi
5 Penyusunan NSPK Kehati Direktorat BPPE dan
di ABKT KKHSG

28
AKSI MITIGASI Dana yang dibutuhkan Prosentase
(Rp)
AM 1 Pencegahan Deforestasi & Degradasi (Mineral 525.260.800.000 1,43%
dan Gambut)

AM 2 Pengelolaan Hutan Lestari, dengan Enhanced 120.761.200.000 0,33%


Natural Regeneration (ENR)

AM 3 Peningkatan Cadangan Karbon (PCK) Non 35.621.621.150.000 96,71%


Rotasi

AM 4 Pengelolaan Ekosistem Gambut 252.203.400.000 0,68%


AM 4+ Konservasi Kehati pada Areal HCV 315.100.000.000 0,86%

Total 36.834.946.550.000
29
© Balai TN Gn Palung

30
Indikator Keberhasilan Umum per Aksi Mitigasi

AKSI MITIGASI OUTPUT INDIKATOR


Pencegahan Deforestasi & Degradasi Luas ekosistem yang dipertahankan
(Mineral dan Gambut) Mempertahankan tutupan vegetasi dan dipulihkan

Pengelolaan Hutan Lestari, dengan


Enhanced Natural Regeneration (ENR)
Meningkatkan tutupan lahan di lokasi • Luas ekosistem yang dipulihkan
Peningkatan Cadangan Karbon(PCK) target ENR, PCK non rotasi, dan • Keanekaragaman jenis fauna asli
Non Rotasi revegetasi gambut dan habitatnya meningkat dan
bertambah luas kehidupan liarnya
Pengelolaan Ekosistem Gambut

Konservasi Kehati pada Areal HCV Terjaganya keanekaragaman hayati Luas Kawasan yang terverifikasi dan
dan habitatnya terlindungi keanekaragaman
hayatinya

31
Praktek Implementasi Kegiatan Bidang Konservasi yang
Mendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030

1. Pemantapan kawasan - upaya untuk mempertahankan hutan alam yang ada dengan membatasi akses dan
pemanfaatan sumber daya hutan yang tidak terkendali dan mencegah konversi lahan. Upaya ini merupakan
strategi yang paling efektif untuk melestarikan keanekaragaman hayati, cadangan karbon dan memberikan
beragam manfaat jasa ekosistem pada masyarakat di wilayah hulu dan hilir
2. Pemberdayaan masyarakat (akses HHBK) - Mengurangi deforestasi dan degradasi hutan melalui promosi hutan
kemasyarakatan atau pengelolaan hutan bersama (termasuk untuk produksi kayu). Pendekatan kehutanan
masyarakat bertujuan mendorong pengelolaan hutan yang lebih efektif, konservasi keanekaragaman hayati, dan
manfaat terhadap penciptaan mata pencaharian. Ada beragam bukti mengenai manfaat pendekatan hutan
kemasyarakatan dalam konservasi keanekaragaman hayati.
3. Pemberdayaan Masyarakat (pemulihan ekosistem) - Mempertahankan hutan alam yang ada dengan mencegah
akses dan penggunaan sumber daya hutan dan konversi lahan
4. Pengelolaan Karhutla – mengurangi degradasi hutan melalui manajemen kebakaran
5. Pemulihan (restorasi) ekosistem – pemulihan tutupan hutan di lahan hutan yang terdegradasi, meningkatkan
penyerapan karbon dan menyediakan jasa ekosistem hutan lainnya. Regenerasi alami (ENR) mengacu pada
intervensi untuk mempercepat proses regenerasi alami, termasuk mendorong penyebaran benih , restorasi
tanah, membersihkan tumbuhan invasif, mengelola hama, dan sebagainya
32
Penetapan Batas dan Luas Resort
Pembelajaran TN Gunung Leuser
• Pengelolaan Kawasan Berbasis Resort:
 Menempatkan SDM, anggaran, dan sistem kerja di seluruh Resort
sebagai Unit Manajemen Terkecil di lapangan.
 Melaksanakan SMART Patrol di dalam Kawasan dan inentifikasi
Sosesk Desa-desa Penyangga untuk menetapkan Tipologi Resort
• Penetapan Manajemen Stasiun Penelitian:
 Integrasi program dan pengelolaan stasiun penelitian bersama mitra
dalam satu manajemen terpadu.
 Mengakomodir aktivitas penelitian dan menggunakan hasilnya
sebagai upaya Menyusun prioritas kegiatan di setiap resort.
• Pengembangan Kemitraan/Kolaborasi Para Pihak
 Kemitraan dengan Pemprov/Pemkab dan Desa-desa Penyangga
 Perjanjian Kerjssama dengan LSM terkait Kemitraan Konservasi dan
Perlindungan Satwa Liar dan Resolusi Konflik satwa Liar

33
Kemitraan Konservasi Akses HHBK dan Pemulihan Ekosistem
(Socio-Economic Buffer)

Budidaya Kepiting Kemkon PE di Pesugulan, Budidaya Lebah Madu


TN Kepulauan Seribu TN G. Rinjani Balai KSDA Sultra

Budidaya Jamur Pemanfaatan Alang-Alang Pemanfaatan Rumput Laut


TN Meru Betiri TN Matalawa TN Karimun Jawa
34
Pemberian Akses Kemitraan Konservasi Pemberdayaan Masyarakat
Tahun 2016-2021

Berdasarkan Laporan Kinerja Dit.PKK


Tahun 2019, 2020, 2021

Catatan:
Pada tahun 2016, realisasi fisik masih rendah karena Petunjuk Teknis belum disahkan sehingga menghambat pelaksanaan
penyusunan PKS di lapangan (IKK baru).

35
JENIS USAHA EKONOMI PRODUKTIF DAERAH PENYANGGA
S/D TAHUN 2021

1.359 UNIT USAHA


989 Desa
36
Kondisi ekosistem mangrove di Provinsi Papua

37
38
Taman Nasional Kepulauan Seribu, Jakarta
Model penanaman mangrove rumpun berjarak (2006) di Trekkng
Mangrove Pramuka (2017)
TN Way Kambas
Pemulihan ekosistem berupa pembinaan habitat dengan
penanaman jenis pakan Badak
25 Ha mulai tanam awal 2020

40
Pemulihan Ekosistem di SM Paliyan, Yogyakarta
Problem : Aktifitas masyarakat (Ds. Karang Duwet, Ds. Jetis, Ds. Kepek, Ds. Karang Asem) Kemitraan Konservasi-
Pemulihan Ekosistem BKSDA DI Yogyakarta bersama Sumitomo

Petak 136

Petak 137
Petak 138
Petak 141

Petak 139

Petak 140

434 Ha
41
2006 2009
2010 2013
SM Kuala Lupak BKSDA Kalimantan Selatan
Kemitraan Konservasi Pemulihan Ekosistem Mangrove BKSDA KALSEL

128 Ha di Sungai Bakau awal 2020

Persemaian sekitar lokasi Tanaman Bakau umur 8 Bulan Supervisi Kegiatan P1 oleh Kabalai dan Tim

Evaluasi oleh Subdit PE Ditjen KSDAE Tanaman Bakau umur 16 Bulan 43


Tanaman Rambai umur 18 Bulan
Success Strory Pemulihan Ekosistem • Mitra: YOSL-OIC, WCS
• Kunci Keberhasilan:
TN Gunung Leuser 1. Kesiapan areal relatif clear & clean
2. Kesiapan petugas & pendamping
3. Pertimbangan sejarah konflik
4. Pertimbangan biofisik sebagai rujukan
5. Kelembagaan restorasi

Awal Pelaksanaan
Sebelum restorasi Restorasi 1 Tahun Setelah Penanaman
Sumber: BBTNG Leuser 44
Pemulihan Ekosistem
di TN Gunung Gede Pangrango
Adopsi Pohon Program Green Wall : 300 Ha mulai tahun 2008, didukung CII/Yayasan Konservasi Indonesia

45
Terima Kasih…

46

Anda mungkin juga menyukai