DISUSUN OLEH :
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG MODEL POHUWATO (UNIT III)
DISUSUN OLEH :
KEPALA KPHP MODEL
UNIT III KABUPATEN POHUWATO,
( JUMADI GIONO, SP )
Nip. 19760123 200501 1007
DIKETAHUI OLEH :
DISAHKAN
PADA TANGGAL :
OLEH :
RINGKASAN EXECUTIVE
wilayah KPHL model unit III Pohuwato juga memiliki potensi satwa. Hasil survey
menemukan 87 jenis burung dari 34 famili,dimana spesies kunci dari hutan di
wilayah KPHL Model Unit III Pohuwatoadalah babirusa. Satwa lain yang tidak kalah
menariknya adalah Tarsius dan Macaca hecki yang bisa dijumpai secara langsung.
Kedua satwa ini merupakan satwa endemic Sulawesi dan endemic Gorontalo. Hasil
penelusuran studi pustaka menunjukkan terdapat 9 jenis satwa yang termasuk
dilindungi berdasarkan kategori IUCN. Kategori IUCN pada umumnya berada pada
level vulnerable atau rentan terhadap kepunahan seperti Tarsius, Macaca hecki,
babirusa
Melihat potensi yang dimiliki maka pihak pengelola membuat sebuah dokumen
perencanaan pengelolaanyang sifatnya jangka panjang yaitu rencana pengelolaan
jangka panjang 10 tahun dimana tujuan adalah memberikan kerangkakerja yang
terpadu dan komprehensif bagi pengelola KPHL model unit III Pohuwato didalam
mewujudkan pengelolaanyang lebih efektif, efisien dan bermanfaat menuju
kelestarian pemanfaatan hutan. Untuk menuju kearah tersebut maka visi dan misi
yang dibangun oleh pengelola KPHL model unit III Pohuwato adalah “KPHL Model
Unit III Pohuwato yang mantap secara legal formal, profesional dan lestari
pengelolaannya serta bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah”. Visi ini
didasarkan pada visi pemerintah Kabupaten Pohuwato yang tertuang dalam rencana
pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) 2005-2025 yaitu Terwujudnya
Kesejahteraan Masyarakat Pohuwato Diatas Nilai Spritual Melalui Pembangunan
Sumber Daya Manusia Dan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Untuk
mendukung visi pembangunan KPHL Model Unit III Pohuwato di Kabupaten
Pohuwato maka perlu dibuatkan misi konsep pembangunan KPHL Model Unit III
Pohuwato yaitu: 1) Penataan Blok dan Petak dalam rangka mengoptimalkan fungsi
hutan KPHL Model Unit III Pohuwato yang meliputi fungsi konservasi, fungsi
lindung dan fungsi produksi yang diimplementasikan dalam sistem blok pengelolaan,
2) Menyiapkan infrastruktur yang memadai bagi kelangsungan fungsi
hutanMenciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian hutan bagi
kesinambungan pembangunan, 3) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur
dan rekayasa teknologi bagi peningkatan daya dukung kehutanan untuk
kemaslahatan masyarakat disekitar kawasan hutan, 4) Mengoptimalkan
perlindungan hutan, pengamanan dan penegakan hukum di KPHL Model Unit III
Pohuwato, 5) Memanfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam hutan di seluruh blok
KPHL secara lestari dan bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah. Untuk
mewujudkan visi dan misi tersebut maka langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam mencapai tujuan pengelolaan KPHL model unit III Pohuwato yaitu: 1)
Mengupayakan terwujudnya tujuan dan embanan upaya pengelolaan hutan yang
lestari, 2) meningkatkan pendayagunaan potensi sumberdaya hutan untuk kegiatan
yang menunjang budidaya, 3) memberdayakan peranserta masyarakat sekitar KPHL
Model Unit III Pohuwato, 4) integrasi dan koodinasi, 5) evaluasi fungsi kawasan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pengelolaan KPHL Model Unit III
Pohuwato mempunyai tujuan dalam pencapaian visi dan misi tersebut adalah
sebagai berikut: 1) Pemantapan aspek kelembagaan, 2) Penataan kawasan, 3)
Pemantapan kerjasama dan kolaborasi antara KPHL Model Unit III Pohuwato
dengan para pihak, 4) pemantapan perlindungan dan pengamanan, 5) pemanfaatan
sumberdaya alam hutan dan ekosistemnya
Dalam mengimplementasikan visi dan misi KPHL model unit III Pohuwato maka
dibuatlah serangkaian kegiatan yang meliputi : 1) inventarisasi berkala pada semua
blok pengelolaan. Kegiatan inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan informasi
iii
berupa data mengenai potensi, karakteristik, bentang alam, kondisi sosial ekonomi,
serta informasi lainnya untuk tujuan tertentu. Berdasarkan hasil analisis spatial
jumlah plot inventarisasi di KPHL Model Unit III Pohuwato berjumlah 1220 titik,
dengan jumlah plot inventarisasi terbanyak terdapat di blok inti dengan jumlah 615
plot. 2) pemanfaatan wilayah tertentu. wilayah tertentu adalah wilayah hutan yang
situasi dan kondisinya belum menarik bagi pihak ketiga untuk mengembangkan
usaha pemanfaatannya. Karena kondisinya yang belum menarik investor, maka di
harapkan pihak pengelola KPHL Model unit III Pohuwato bisa mempromosikan
kawasan ini kepada pihak investor. Pengembangan usaha pada wilayah tertentu
bisa diarahkan kepada usaha di luar sektor kehutanan dengan tetap memperhatikan
prinsip-prinsip kelestarian dan skala ekonomis. Berdasarkan arahan strategis dan
kondisi lapangan maka pemanfaatan wilayah tertentu dapat dilakukan pada blok
pemanfaatan seluas total 6319,65 ha, blok pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan ,
HHBK seluas 2122,26 ha. Sehingga total arahan untuk pemanfaatan hutan wilayah
tertentu adalah 8441,91 ha. Saat ini beberapa investor telah memanfaatkan
kawasan yang berdekatan dengan wilayah tertentu terutama investor kelapa sawit.
Sedangkan investor lain yang berkeinginan untuk memanfaatkan kawasan hutan
adalah investor restorasi ekosistem hutan alam. Disamping pemanfaatan wilayah
tertentu, di KPHL model unit III Pohuwato juga dikembangkan untuk pemanfaatan
kayu skala besar dihutan alam seluas 35.517,61 dengan 421 petak tebangan.
Potensi tegakan rata-rata untuk pohon niagawi/komersil pada kelas diameter 20-49
cm sebanyak 14,94 batang/Ha dan kelas diameter lebih dari 50 cm sebanyak 6,56
batang/Ha. Hasil survey juga menunjukkan KPHL model unit III Pohuwato memiliki
potensi KEHATI yang tinggi sehingga sangat cocok untuk wilayah penelitian dan
ekowisata. Pengelolaan KPHL model unit III Pohuwato harus dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat sehingga pengelola KPHL model unit III Pohuwato
menetapkan wilayah pemberdayaan masyarakat seluas 11.249,43. Salah satu
kegiatan yang bisa dilakukan di blok pemberdayaan adalah pembangunan hutan
tanaman rakyat. Besarnya potensi yang dimiliki oleh KPHL model unit III Pohuwato
membutuhkan pengawasan. Kegiatan pengawasan dapat dilakukan dengan
membangun pos dan jalan patroli. Jumlah pos yang ideal adalah 14 pos dan
panjang jalang patroli adalah 181,23 km. Seperti halnya kawasan hutan lain di
Indonesia, kawasan hutan di KPHL model unit III Pohuwato juga mengalami tekanan
berupa kerusakan hutan, sehingga perlu dipulihkan. Berdasarkan hasil identifikasi
citra landsat, luas wilayah yang akan direhabilitasi mencapai 5455,72 ha. Fungsi
hutan produksi merupakan lokasi RHL yang paling luas untuk direhabilitasi yaitu
3577,88 ha.
Luasnya wilayah kelola KPHL model unit III Pohuwato membutuhkan sentuhan
SDM yang profesional, pendanaan yang cukup melalui APBD dan APBN serta
peningkatan sapras pendukung kegiatan pengelolaan KPHL model unit III
Pohuwato. Beberapa kegiatan jangka panjang dalam program peningkatan
kapasitas personil antara lain : 1) Perbaikan jenjang pendidikan, 2) Pemetaan
kompetensi, 3) Diklat SDM Pengelola KPH, 4) Pertukaran kunjungan staf pengelola,
5) Studi banding, 6) Magang pegawai. Pengelolaan wilayah KPHL untuk jangka
iv
KATA PENGANTAR
JUMADI GIONO, SP
NIP. 19760123 200501 1 007
vi
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF i
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
I. PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................. 5
1.3. Maksud ................................................................................................. 5
1.4. Sasaran ................................................................................................ 5
1.5. Ruang lingkup ...................................................................................... 6
1.6. Pengertian ............................................................................................ 6
II. DESKRIPSI KAWASAN .............................................................................. 10
2.1. Letak dan Luas KPHL Model Unit III Pohuwato ................................. 10
2.2. Karakteristik Kabupaten Pohuwato .................................................... 11
2.3. Kondisi Bioekologi .............................................................................. 13
2.4. Iklim .................................................................................................... 21
2.5. Kualitas air di KPHL Model Unit III Pohuwato .................................... 25
2.6. Kesuburan Tanah ............................................................................... 27
2.7. Fungsi Kawasan KPHLModel Unit III Pohuwato ................................ 30
2.8. Ketinggian tempat .............................................................................. 32
2.9. Kelerengan ......................................................................................... 34
2.10. Jenis Tanah ........................................................................................ 35
2.11. Tutupan Lahan ................................................................................... 38
2.12. Daerah Aliran Sungai ......................................................................... 41
2.13. Hidrologi ............................................................................................. 42
2.14. Rawan Longsor .................................................................................. 44
2.15. Aksesibilitas ....................................................................................... 44
2.16. Posisi KPHL Model Unit III Pohuwato dalam Tata Ruang .................. 45
2.17. Aspek Sosial Ekonomi........................................................................ 48
vii
2.18. Ijin Pemanfaatan Kawasan di KPHL Model Unit III Pohuwato ............ 60
2.19. Permasalahan KPHL Model Unit III Pohuwato ................................... 67
III. KEBIJAKAN ................................................................................................ 71
3.1. Kebijakan Pengelolaan KPH .............................................................. 71
3.2. Kebijakan Pembangunan Kabupaten Pohuwato ................................ 80
IV. VISI DAN MISI ............................................................................................ 88
4.1. Visi ..................................................................................................... 88
4.2. Misi ..................................................................................................... 90
4.3. Tujuan Pengelolaan ........................................................................... 91
V. ANALISIS DAN PROYEKSI ........................................................................ 95
5.1. Analisis ............................................................................................... 95
5.2. Proyeksi ........................................................................................... 139
5.3. Proyeksi Perencanaan Sosial Ekonomi KPHL Pohuwato ................ 144
VI. RENCANA KEGIATAN ............................................................................. 154
6.1. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan Hutan.............. 154
6.2. Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu ....................................... 156
6.3. Kelas – Kelas Perusahaan pada Wilayah Tertentu .......................... 158
6.4. Pemberdayaan Masyarakat ............................................................. 166
6.5. Pembinaan dan pemantauan (Controlling) pada areal KPHL........... 171
6.6. Penyelenggaraan Rehabilitasi di KPHL............................................ 174
6.7. Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Rehabilitasi ................. 176
6.8. Penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam .... 178
6.9. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang ijin . 179
6.10. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholders................ 181
6.11. Penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM .................................. 182
6.12. Penyediaan Pendanaan ................................................................... 183
6.13. Penyediaan Sarana dan Pra Sarana ................................................ 186
6.14. Pengembangan Data Base .............................................................. 188
6.15. Rasionalisasi Kawasan .................................................................... 189
6.16. Review Rencana Pengelolaan ......................................................... 189
6.17. Pengembangan Investasi ................................................................. 190
6.18. Kegiatan Lain Yang Relevan ............................................................ 197
VII. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ......................... 200
viii
DAFTAR TABEL
1. Luas kecamatan dan Desa di KPHL Model Unit III Pohuwato .................. 12
2. Jenis tumbuhan bawah yang ditemukan di lokasi survey ......................... 18
3. Jenis satwa yang ditemukan di lokasi survey ........................................... 21
4. Rataan temperature di lokasi KPHL Model Unit IIIPohuwato ................... 22
5. Rataan kelembaban di lokasi KPHL Model Unit IIIPohuwato ................... 23
6. Rataan Kecepatan Angin di Lokasi KPHL Model Unit IIIPohuwato .......... 24
7. Rataan Lamanya Penyinaran di Sekitar Lokasi KPHL Pohuwato ............. 26
8. Hasil Uji Kimia Air di beberapa Lokasi KPHL Model Unit IIIPohuwato...... 27
9. Fungsi Kawasan Hutan di KPHL Model Unit III Pohuwato ....................... 31
10. Ketinggian tempat Kawasan Hutan KPHL Model Unit III Pohuwato ......... 33
11. Kelerengan Kawasan Hutan KPHL Model Unit III Pohuwato .................... 34
12. Jenis tanah di KPHL Model Unit III Pohuwato .......................................... 38
13. Tutupan lahan berdasarkan fungsi kawasan di KPHL Pohuwato ............. 40
14. Nama dan Panjang Sungai-Sungai di Kabupaten Pohuwato ................... 43
15. Lokasi Inventarisasi Sosbud dan Ekonomi ............................................... 50
16. Sejarah, Biofisik dan Demografi Desa Lokasi Inventarisasi ...................... 50
17. Persepsi dan Pengetahuan Masyarakat tentang Hutan ........................... 52
18. Pola Penguasaan Lahan di Sekitar Lokasi KPHL Model Unit III ............... 53
19. Kegiatan Ekonomi Masyarakat di Desa Lokasi Inventarisasi.................... 54
20. Potensi Rata-rata Tegakan di dalam Kelompok Hutan Popayato-Paguat
Provinsi Gorontalo .................................................................................... 62
21. Identifikasi faktor internal dan eksternal KPHL Model Unit IIIPohuwato ... 97
22. Kombinasi Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal ............................ 120
23. Strategi Kombinasi Strength dan Opportunity Dalam Analisis SWOT .... 121
24. StrategiKombinasi Weakness dan OpportunityDalam Analisis SWOT ... 125
25. Strategi Kombinasi Strengh dan Threat Dalam Analisis SWOT ............. 130
26. Strategi Kombinasi Weakness dan Threat Dalam Analisis SWOT ........ 134
27. Koherensi Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran Program Indikatif .... 140
28. Proyeksi Perencanaan Sosial Ekonomi 10 Tahun Blok Perlindungan ... 144
29. Proyeksi Perencanaan Sosial Ekonomi 10 Tahun Blok Jasling dan
HHBK .................................................................................................... 146
x
30. Proyeksi Perencanaan Sosial Ekonomi 10 Tahun Blok HHK-HA .......... 147
31. Proyeksi Perencanaan Sosial Ekonomi 10 Tahun Blok HHK-HT .......... 149
32. Proyeksi Perencanaan Sosial Ekonomi 10 Tahun
Blok Pemberdayaan Masyarakat ............................................................ 150
33. Proyeksi Pendapatan Per Kapita Masyarakat di KPHL Pohuwato ......... 151
34. Jumlah Plot Inventarisasi di KPHL Model Unit III Pohuwato ................... 154
35. Pembagian blok untuk pemanfaatan hutan wilayah tertentu .................. 157
36. Jenis tanaman yang ditanaman dilokasi HTR......................................... 169
37. Luas lahan yang akan direhabilitasi disetiap blok ................................... 175
38. Peranan Stakeholder dalam pembinaan, pengawasan dan
Pengendalian kinerja KPHL Model Unit IIIPohuwato .............................. 204
39. Bentuk interaksi stakeholder dalam proses pembinaan, pengawasan
dan pengendalian kinerja KPHL Model Unit IIIPohuwato ................205
40. Rencana program dan kegiatan selama 10 Tahun di Blok Inti.......212
41. Rencana program dan kegiatan selama 10 Tahun di Blok
Perlindungan ..................................................................................214
42. Rencana program dan kegiatan selama 10 Tahun di Blok Pemanfatan
Kawasan, Jasa Lingkungan dan Wilayah Tertentu ........................217
43. Rencana program dan kegiatan selama 10 Tahun di Blok
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu .....................................................220
44. Rencana program dan kegiatan selama 10 Tahun di Blok
Pemanfaatan Hasil Hutan Tanaman ..............................................222
45. Rencana program dan kegiatan selama 10 Tahun di Blok
Pemberdayaan Masyarakat............................................................224
xi
DAFTAR GAMBAR
1. Lokasi KPHL Model Unit III Pohuwato ...................................................... 11
2. Jumlah species dan family tumbuhan ....................................................... 15
3. Jumlah species semak, paku, palem, kayu dan buah .............................. 16
4. Status konservasi tumbuhan .................................................................... 17
5. Jumlah Satwa Jenis Amphibia, Reptilia dan Mamalia .............................. 19
6. Status Konservasi Satwa .......................................................................... 20
7. Babi hutan (Sus celebenisis) dan ular berbisa Trimeresorus albolabris ... 21
8. Sebaran Curah Hujan di KPHL Model Unit IIIPohuwato ........................... 25
9. Fungsi hutan di KPHL Model Unit III Pohuwato ........................................ 31
10. Sebaran ketinggian tempat di KPHL Model Unit III Pohuwato .................. 33
11. Peta Kelas Lereng di KPHL Model Unit III Pohuwato ............................... 35
12. Sebaran jenis tanah di KPHL Model Unit III Pohuwato ............................. 38
13. Tutupan Lahan di KPHL Model Unit IIIPohuwato ..................................... 40
14. Sebaran DAS di KPHL Model Unit IIIPohuwato........................................ 42
15. Aksesibilitas di KPHL Model Unit IIIPohuwato .......................................... 45
16. Sarana dan Pra Sarana Pendidikan ......................................................... 57
17. Jumlah Sarana Rumah Ibadah.......................................................................58
18. Jumlah Sarana dan Pra Sarana Ekonomi...........................................................59
19. Calon lokasi ijin HTR dan HKM di KPHL Model Unit IIIPohuwato ............ 60
20. Lokasi Rencana Pemanfaatan Kayu Hutan Alam ..................................... 64
21. Rencana Plot Inventarisasi di KPHL Model Unit III Pohuwato ................ 155
22. Peta Pembagian Blok dan Petak Untuk Pemanfaatan Hutan Wilayah
Tertentu .................................................................................................. 157
23. Lokasi pengembangan ekowisata di KPHL Model Unit III Pohuwato ..... 159
24. Potensi Ekowisata dan PLTMH di KPHL POHUWATO .......................... 160
25. Lokasi Rencana blok Penelitian dan Pendidikan .................................... 164
26. Lokasi HTR di Blok Pemberdayaan Masyarakat ....................................... 167
27. Lokasi Rencana Pembangunan Jalan Pemeriksaan .............................. 172
28. Lokasi Rencana Pembangunan Pos Pemeriksaan................................. 172
29. Lokasi Rencana RHL di KPHL Pohuwato ............................................... 176
30. Rencana Lokasi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam .................. 180
31. Bentuk koordinasi dan sinergi dalam pengelolaan KPHL ....................... 182
xii
+DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
dan telah menyita banyak perhatian, tidak hanya pemerintah tetapi juga
masyarakat, dunia usaha, akademisi, LSM dan sebagainya, baik dari dalam
untuk produksi hasil hutan kayu maupun non kayu. Yang dimaksud dengan
1
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Dalam satu wilayahKPH dapat terdiri lebih dari satu fungsi pokokhutan yang
lindung 59.301 ha, hutan produksi terbatas 43.369 ha dan hutan produksi
2
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
tetap seluas 13.605 ha. KPHL Model Unit III Pohuwato merupakan KPH
Gorontalo
operasionalsebagai berikut:
3
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pengelolaan hutan.
kawasan
4
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
1.2. Tujuan
bermanfaat
1.3. Maksud
pengelolaan.
1.4. Sasaran
KPHL Model Unit III Pohuwato adalah tersusunnya suatu kerangka formal
kelestarian fungsi dan manfaat dari kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato,
5
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
perbaikan kondisi lingkungan yang llebih baik dari kondisi saat ini.
1.6. Pengertian
antara lain :
6
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
10 tahun.
lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru.
7
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
11. Areal Penggunaan Lain yang selanjutnya disebut APL adalah areal
12. Tata Guna Hutan Kesepakatan yang selanjutnya disebut TGHK adalah
Menteri.
8
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Kehutanan.
19. Izin pemanfaatan hutan adalah izin yang diterbitkan oleh pejabat yang
hutan kayu dan / atau bukan kayu, dan izin pemungutan hasil hutan
kayu dan / atau bukan kayu pada areal hutan yang telah ditentukan.
20. Izin penggunaan kawasan hutan adalah izin kegiatan dalam kawasan
hutan.
9
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
BAB II.
DESKRIPSI KAWASAN
Pohuwato dengan luas 53.058 Ha, terdiri dari hutan lindung 18.104 Ha,
Pohuwato dengan luas 90.885 Ha, terdiri dari hutan lindung 58.624 Ha,
3. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit III (KPHL Unit III) Kabupaten
Pohuwato dengan luas 116.275 Ha, terdiri dari hutan lindung 59.301 Ha,
Gorontalo seluas 116.625 ha yang terdiri dari hutan lindung 59.301 ha, hutan
10
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
1999 – Mei 2003. Sejak tahun 2002 terdapat keinginan kuat dari
11
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
terima kasih dan rasa syukur atas terbentuknya daerah ini menjadi satu
Pohuwato.Luas wilayah adalah 4.244,31 Km2 atau 36,77% dari luas wilayah
100 desa, 2 UPT dan 3 Kelurahan. Nama kecamatan, jumlah desa dan Luas
LUAS JML
No NAMA KECAMATAN KETERANGAN
(Km2) Desa/Kel.
1 Paguat 560,93 11 Induk
2 Dengilo 242,39 5 Pemekaran 2008
3 Marisa 34,65 8 Induk
4 Buntulia 375,64 7 Pemekaran 2008
5 Duhiadaa 39,53 8 Pemekaran 2008
6 Taluditi 159,97 6 Pemekaran 2003
7 Lemito 619,5 8 Induk
8 Wanggarasi 188,08 7 Pemekaran 2008
9 Popayato 90,92 10 Induk
12
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tengah (bagian buol dan Toli-toli). Dengan perbedaan ketinggian seperti itu,
(keragaman kesesuaian) usaha budidaya (usaha tani) yang besar pula. Bila
aspek penentu lain, seperti topografi, iklim dan tanah juga turut menentukan
a. Tipe Ekosistem
hutan pegunungan yang ditandai oleh bentuk relief yangterjal atau terkadang
datar
13
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
b. Kondisi Flora
Hasil survei yang pernah di lakukan oleh LIPI dan tim peneliti
jasa lingkungan dan blok inti/perlindungan KPHL Model Unit III Pohuwato. .
Sedangkan hasil survey yang dilakukan oleh LIPI di empat titik sampel
ditemukan 218 jenis pohon dan tiang (diameter >10 cm) dan 141 Family.
besar jika wilayah survey diperluas dan hasil penelitian sebelumnya dari LIPI
perpaduan dari hutan sekunder tua terutama diblok tarsius dan blok pakel
(blok tarsius dan blok pakel mengikuti penamaan yang sering digunakan
14
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
belukar. Hal ini karena lokasi ini merupakan bekas konsesi HPH yang sudah
tidak beroperasi lagi. Jumlah jenis dan family tumbuhan bawah di sajikan
35 33
30
25 23
20
15
10
0
SPECIES FAMILY
jenis semak, paku pakuan dan palem antara lain Asplenium nidus,
nidus
tumbuhan bawah berkayu antara lain terdiri dari Elmerillia ovalis, Pangium
edule, Drypetes globosa, Jenis tumbuhan lain yang ditemukan adalah dari
lain lain. Adapun jumlah jenis tumbuhan bawah yang dtemukan di 4 lokasi
15
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
18 17
16
14
14
12
10
8
6
6
4
2
0
SEMAK, PAKU & PALEM KAYU BUAH
Gambar 3.. Jumlah species semak, paku, palem, kayu dan buah ((sumber:
data primer setelah diolah)
diola
jenis tumbuhan bawah yang dilindungi seperti Vitex parviflor (IUCN; VU),
Madhuca betis (IUCN; VU) dan tumbuhan Arenga Pinata (SK Mentan No 52
16
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
5
5
4
4
1 1
1
0
0
PP NO 7/1999 CITES KEPMEN 54/1972 IUCN ENDEMIK
dilakukan oleh LIPI bahwa diperkirakan bahwa sebagian besar jenis pohon di
buah dan biji sebagaii pakan burung. Secara keseluruhan kawasan hutan di
wilayah KPHL Model Unit III Pohuwato mempunyai nilai diversitas sedang
17
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Status Konservasi
No Nama Lokal Nama Ilmiah FAMILI CITES IUCN PP NO
7/1999
1 Calamus Palmae - - -
Rotan batang
zollingeri
2 Korthalsia Palmae - - -
Rotan ronti
celebica
3 Rotan tohiti Calamus innops Palmae - - -
4 Bintangur Calophyllum sp Guttiferae - LC -
5 Pangi Pangium edule Salicaceae - - -
6 Anggrek hutan Dendrobium spp Orchidaceae App I E -
7 Sirih hutan Piper aduncum Piperaceae - - -
8 Nenas hutan Ananas comosus Agavaceae - - -
9 Pinang Areca catechu Palmae - - -
10 Bambu hijau Bambusa spinosa Bambusaceae - - -
11 Paku sarang Asplenium nidus Aspleniaceae - - -
burung sp
12 Pandan Pandanus spp Pandanaceae - - -
13 Dicranopteris Pteridaceae - - -
Pakis kawat linealis
14 Colocasia Euphorbiaceae - - -
Talas esculenta
15 Rumput teki Killinga brevifolia Cyperaceae - - -
16 Panicum Poaceae - - -
Rumpu gajah maximum
17 Pterospermum Sterculiaceae - - -
Boyuhu celebicum
18 Kenanga Cananga odorata Annonaceae - - -
19 Walongo Elmerillia ovalis Magnoliaceae - - -
20 Artocarpus Moraceae - - -
Tohupo elasticus
21 Butungale Pometia pinata Sapindaceae - - -
22 Namu-namu Planchonia valida Lecythidaceae - - -
23 Mallotus Euphorbiaceae - - -
Mataputih floribundus
24 Tolotio Drypetes globosa Euphorbiaceae - - -
25 Ailantus Simaroubaceae - - -
Pongoli integrifolia
26 Wolato Vitex parviflora Verbenaceae - VU -
27 Hulupahu - - - -
28 Langsat hutan Aglaia argantea Meliaceae - - -
29 Seho Arenga spp Palmae - - -
30 Palem kipas Licualla flabelum Palmae - - -
31 Livistonia Palmae - - -
Woka rotundifolia
31 Sarai Caryota mitis Palmae - - -
33 Lamumu Madhuca betis Sapotaceae - Vu -
Sumber: Tim Peneliti Universitas Gorontalo (2010)
c. Kondisi Fauna
17 jenis mamalia, 6 jenis reptilia dan 3 jenis ampibia yang bisa ditemukan di
18
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
empat lokasi survey di KPHL Model Unit III Pohuwato.. Tujuh belas jenis
beberapa survey yang telah dilakukan oleh berbagai.. Hasil survey dari Tim
LIPI juga menemukan 87 jenis burung dari 34 famili. Adapun spesies kunci
lain yang tidak kalah menariknya adalah Tarsius dan Macaca hecki yang bisa
100
90 87
80
70
60
50
40
30
20 17
10 6
3
0
AMPHIBIA REPTILIA MAMALIA BURUNG
kategori IUCN. Kategori IUCN pada umumnya berada pada level vulnerable
Sulawesi tetapi satwa ini bisa ditemukan diwilayah KPHL Model Unit III
19
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
atau kritis, artinya jika habitatnya tidak segera diperbaiki maka diperkirakan
bahwa jenis satwa ini tidak boleh diperdagangkan. Adapun jumlah jenis
satwa dilindungi tersebut bisa dilihat pada gambar grafik di bawah ini
10
9
9
8
7
6 6
6
5
4
4
3
2
1
0
ENDEMIK PP NO 7/1999 CITES IUCN
20
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Gambar 7. Babi hutan atau Sus celebenisis (kiri) dan sejenis ular hijau berbisa
Trimeresorus albolabris (kanan) (Foto: Tim PSL-UG)
2.4. Iklim
1. Iklim
matahari dan kecepatan angin di lokasi studi dan sekitarnya diperoleh dari
21
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Jalaludin. Data ini merupakan data rata rata selama 10 tahun terakhir mulai
dari tahun 2000 sampai dengan 2010. Data rataan selama 10 tahun sangat
a. Suhu Udara
Keadaan suhu udara tahunan di lokasi KPHL Model Unit III Pohuwato
berada pada kisaran 27,1 – 32,2 0C, dan termasuk pada kategori temperatur
0
sedang. Temperatur tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 33,1 C
b. Kelembaban Udara
22
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
tinggi bisa menyebabkan virus dan jamur tertentu dapat berkembang dengan
baik. Kelembaban udara di lokasi KPHL Model Unit III Pohuwato dan
pada bulan September. Kelembaban udara ini berkaitan dengan curah hujan,
Oktober 74,8
Nopember 80,8
Desember 83,7
RATA-RATA 79,7
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Bandara Jalaluddin 2011
c. Kecepatan Angin
tergolong rendah karena masih berada dikisaran 13.2 – 17.6 km/jam dengan
rata-rata bulanan 15.5 km/jam. Kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan
Agustus dan Maret, meskipun demikian kecepatan angin ini masih tergolong
kecepatan angin di KPHL Model Unit III Pohuwato dapat dlihat pada tabel di
bawah ini:
23
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 6. Rataan Kecepatan Angin di Lokasi KPHL Model Unit III Pohuwato
BULAN Kecepatan Angin
Januari 14,4
Februari 17,2
Maret 17,6
April 14,4
Mei 13.2
Juni 14,8
Juli 16,2
Agustus 17,6
September 16,2
Oktober 16,0
Nopember 13,6
Desember 14,4
RATA-RATA 15,5
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Bandara Jalaluddin 2011
d. Curah Hujan
Jalaludin, curah hujandi KPHL Model Unit III Pohuwatoberkisar antara 1250-
2750/tahun. Rata rata curah hujan bulanan sebesar 166,9 mm dengan rata
rata hari hujan 16 hari. Curah hujan maksimum terjadi pada bulan Mei
(CH > 100 mm. Berdasarkan tipe Koppen (Klasifikasi untuk perkebunan dan
kehutanan) areal survey termasuk dalam tipe Ef yaitu tidak memiliki bulan
kering dan rata-rata curah hujan tahunan < 2500 mm/tahun. Menurut
Agroklimat E1 yaitu memiliki 1 bulan kering pada bulan Agustus dan 3 bulan
basah tidak berturut turut yaitu pada bulan Maret, Mei, dan Nopember.
24
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
III Pohuwato penyinaran matahari rata rata 75,6 jam per bulan dengan
intensitas penyinaran rata rata per hari per tahun adalah 65,2% atau 6,3 jam
per hari. Penyinaran tertinggi umumnya terjadi pada bulan Oktober yaitu
238,7 jam dengan intensitas rata rata per hari adalah 74,5% sedangkan
terendah terjadi pada bulan Desember yakni 161,2 jam dengan intensitas
25
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Selain kuantitas, kualitas air juga sangat penting, yang mencakup aspek fisik,
pemanfaatan lainnya.
26
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 8. Hasil Uji Kimia Air di beberapa Lokasi KPHL Model Unit III
Pohuwato
LOKASI
M IA
UJI KIMIA (SUNGAI
MAKARTI MK IA
PJ IA (SUNGAI PJ IB (SUNGAI SUMUR JAYA (ANAK
TALUDITI 1 TALUDITI 2 PUNCAK SUMUR DALAM SUNGAI
PUNCAK JAYA) PUNCAK JAYA) JAYA MAKARTI HUTAN) MAKARTI)
Bogor. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pH tanah (ekstrak 1:2,5 H2O,
kandungan bahan organic (%) (Walkley & Black), nilai kapasitas tukar kation
tanah tersebut tergolong masam. Hal ini terjadi karena proses pelapukan di
ketersediaan unsur hara termasuk unsur N, P, Ca, Mg, K, Na. Hal ini sejalan
27
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
(sedang), P2O5 11,99 ppm (sedang), KTK tanah 24,25 cmol(+)/kg (sedang),
tanah dilokasi camp pakel berada pada level sedang artinya ketersediaan
unsur hara makro masih dalam kondisi yang memadai untuk menopang
pertumbuhan tanaman.
liat 62% dan debu 32%. Hal ini menandakan bahwa tanah dilokasi ini
liat cukup tinggi di permukaan. Jika dilihat dari kondisi kesuburan tanah,
(rendah), N sebesar 0,15 % (rendah), P2O5 10,58 ppm (rendah), KTK tanah
28
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
% dan debu 41%. Kondisi kesuburan tanah dilokasi ini masih mampu
habis dan tersisa mineral yang sulit lapuk. Hal ini berarti tanah yang
memperbaiki sifat tanah. Dilihat dari jenis tanaman, hampir semua jenis
ketersediaan unsur hara termasuk unsur N, P, Ca, Mg, K, Na dan KTK tanah.
Hal ini sejalan dengan hasil analisis contoh tanah yang menunjukkan bahwa
29
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
P2O5 10,62 ppm (rendah), KTK tanah 26,21 cmol(+)/kg (sedang), Ca 3,07
pencucian dan liat terakumulasi di lapisan bawah. Jika dilihat dari kondisi
kesuburan tanah dilokasi ini, maka lokasi ini memerlukan perlakuan khusus
agar tingkat kesuburannya bisa pulih mengingat lokasi ini merupakan areal
tanaman yang tahan terhadap kondisi kesuburan tanah yang rendah seperti
dari jenis leguminosa, trembesi dan lainnya. Pembangunan KPHL Model Unit
kesuburan tanah
dan hutan hutan produksi terbatas. Ketiga hutan ini memiliki fungsi yang
produksi dibagi menjadi 3 kategori yaitu hutan produksi tetap (HP), hutan
30
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
produksi terbatas (HPT) dan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK).
memiliki skoring > 175 sedangkan HPT mempunyai skoring 125-174 dan HP
memiliki skoring < 124. Sebaran fungsi kawasan hutan di KPHL Model Unit
III Pohuwato dapat dilihat pada tabel. Adapun sebaran fungsi kawasan hutan
dan luasannya di KPHL Model Unit III Pohuwato dapat dilihat pada gambar
31
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
suatu objek dari suatu titik tertentu (datum). Datum yang biasa digunakan
GPS. Oleh karena itu, altitudo seringkali dinyatakan sebagai ketinggian dari
permukaan laut (biasa disingkat dpl), dengan satuan meter. Menurut para
ahli iklim banyak diubah oleh ketinggian tempat. Bagian-bagian yang lebih
tinggi dari suat daerah umumnya lebih banyak kena pasir daripada bagian-
bagian yang lebih rendah. Pada elevasi-elavasi yang lebih tinggi radiasi
yang lebih rendah. Angin yang lebih keras meniup pada elevasi-elevasi yang
elevasi-elevasi yang lebih tinggi karena itu kurang dapat mengabsorbsi dan
tidak langsung terhadap riap dan bentuk pohon-pohon hutan. Efek tidak
32
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
mendekati tanah
Tabel 10. Ketinggian tempat Kawasan Hutan KPHL Model Unit III Pohuwato
No Altitude Grand Total
1 0 - 500 m dpl 54218,49
2 500 - 1000 m dpl 13317,89
3 1000 - 1500 m dpl 2634,75
4 > 2000 m dpl 119,19
Sumber: Hasil Olahan
Gambar 10. Sebaran ketinggian tempat di KPHL Model Unit III Pohuwato
33
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
bergunung terletak pada sisi utara. Puncak tertinggi terletak pada ketinggian
2064 m.dpl disebelah Utara KPHL Model Unit III Pohuwato. Sisi ini dicirikan
kelerengan di KPHL Model Unit III Pohuwato dapat dilihat pada tabel 11
Tabel 11. Kelerengan Kawasan Hutan KPHL Model Unit III Pohuwato
No Slope JUMLAH
1 Slop > 40% 25331,96
2 Slop 0 - 2% 2828,92
3 Slop 15 - 25% 16479,7
4 Slop 2 - 8% 2672,7
5 Slop 25 - 40% 65915,67
6 Slop 8 - 15% 3396,58
Grand Total 116.625,53
Sumber: Data hasil olahan spatial
34
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Gambar 11. Peta Kelas Lereng di KPHL Model Unit III Pohuwato
Tanah merupakan bagian terluar kulit bumi, tanah terbentuk dari hasil
terjadi adalah pelapukan tanaman atau hewan yang telah berumur tua dan
mempel ajari hubungan antar jenis tanah maka sistem klasifikasi tanah
Berdasarkan peta jenis tanah di KPHL Model Unit III Pohuwato terdapat
beberapa jenis tanah yaitu, aluvial, latosol, grumosol, litosol dan podzolik
35
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
tanah subur yang cocok digunakan untuk sistem pertanian intensif. Tanah
terlihat campuran antara bahan organik dan bahan mineral. Tanah Alluvial
berwarna kelabu muda bersifat fisik keras dan pijal jika kering dan lekat jika
basah. Kaya akan fosfat yang mudah larut dalam sitrat 2% mengandung 5%
CO2 dan tepung kapur yang halus dan juga berstruktur pejal yang dalam
keadaan kering dapat pecah menjadi fragmen berbetuk persegi sedang sifat
Tekstur tanahnya liat atau liat berpasir, mempunyai konsistensi keras waktu
kering dan teguh pada waktu lembab. Kandungan unsur haranya relatif kaya
dan banyak tergantung pada bahan induknya. Reaksi tanahnya dari asam,
netral sampai basa. Berdsarkan bahan induknya terdapat tanah Aluvial pasir,
lempung, kapur, basa,asam dan lain-lain. Tanah Aluvial hanya meliputi lahan
yang sering atau baru saja mengalami banjir, sehingga dapat dianggap
masih muda dan belum ada diferensiasi horison. Endapan aluvial yang
sudah tua dan menampakkan akibat pengaruh iklim dan vegetasi tidak
termasuk aluvial
bagian terbesar bahan kasar akan diendapkan tidak jauh dari sumbernya.
Tekstur bahan yang diendapkan pada waktu tempa yang sama akan lebih
seragam, makin jauh dari sumbernya makin halus butir yang diangkut.
Karena itu terbentuk akibat banjir di musim hujan, maka sifat bahan –
bahannya juga tergantung pada kekuatan banjir dan asala serta macam
36
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
perkembangan tanah.
bahan induk asal tanah dan topografi, punya tingkat kesuburan yang
bervariasi dari rendah sampai tinggi, tekstur dari sedang hingga kasar, serta
kandungan bahan organic dari rendah sampai tinggi dan pH tanah berkisar
masam, netral, sampai alkalin, kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation
Jenis tanah Aluvial di KPHL Model Unit III Pohuwato yang terdapat di
HL, HP dan HPT seluas 53 ha atau yang paling kecil dari total luas wilayah
KPH. Jenis tanah lainnya yang terdapat di KPHL Model Unit III Pohuwato
adalah Podsolik seluas 42417 ha. Jenis tanah ini merupakan jenis tanah
yang kurang subur karena telah mengalami pencucian lanjut. Dilihat dari
tingkat kemasaman tanah maka tanah jenis tanah podsolik merupakan tanah
masam.
rendah serta memiliki kandungan unsur aluminum dan besi yang tinggi.
Karakteristik lain yang dapat ditemui pada tanah podsolik adalah daya
simpan unsur hara sangat rendah karena bersifat lempung sehingga tidak
37
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
umumnya terletak pada daerah yang memiliki iklim basah dengan curah
hujan lebih dari 2500 mm per tahun dan banyak terdapat di daerah-daerah
Model Unit III Pohuwato dapat dilihat pada gambar dan tabel
Gambar 12. Sebaran jenis tanah di KPHL Model Unit III Pohuwato
berbeda. Menurut Lillesand dan Kiefer pada tulisan mereka tahun 1979
38
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pada tahun 1981 juga punya pendapat mengenai penutupan lahan, yaitu
penutupan lahan adalah perwujudan secara fisik (visual) dari vegetasi, benda
vegetasi, salju, dan lain sebagainya. Dan sebagian lagi berupa kenampakan
Model Unit III Pohuwato didominasi oleh hutan sekunder lahan kering..
yang mengelilingi KPHL Model Unit III Pohuwato didominasi oleh hutan
Sebaran tipe penutupan lahan di KPHL Model Unit III Pohuwato dapat dilihat
39
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 13. Tutupan lahan berdasarkan fungsi kawasan di KPHL Model Unit III
Pohuwato
40
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
such that all stream flow originating in the area discharged through a single
unit for technical efforts to conserve soil and maximize the utilization of
surface and subsurface water for crop production, and a watershed is also an
area with administrative and property regimes, and farmers whose actions
bahwa daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang menerima,
atau danau melalui satu sungai utama. Dengan demikian suatu DAS akan
dipisahkan dari wilayah DAS lain di sekitarnya oleh batas alam (topografi)
Berdasarkan kriteria BPDAS Bone Bolango, ketiga DAS ini merupakan DAS
tingkat kerusakan yang relatif tinggi. Adapun sebaran DAS di KPHL Model
Unit III Pohuwato dapat dilihat pada gambar dan tabel di bawah ini.
41
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
2.13. Hidrologi
dari hulu beberapa sungai besar di Propinsi Gorontalo. Sisi sebelah Utara
sungai kecil. Fluktuasi debit air sungai-sungai besar dari dalam kawasan
42
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
KPHL Model Unit III Pohuwato sampai saat ini masih relatif stabil
sepanjangtahun.
panjang sungai utama 95,8 km. Mayoritas (sekitar 80 %) dari wilayah Sungai
sungai utama 40,6 km. Sebagian besar wilayah Sungai Popayato ini berada
pada daerah dengan topografi datar dan berbukit, dimana banyak terdapat
sebagai sumber daya air permukaan ini juga merupakan sumber air baku air
meskipun belum optimal. Data yang ada menunjukkan bahwa sampai tahun
2010 ini besarnya potensi sumber daya air permukaan yang dimanfaatkan
sebagai sumber air baku air bersih PDAM Kabupaten Pohuwato adalah baru
sebesar 25 liter/detik dengan sumber air baku yang berasal dari empat
sungai, masing-masing di Paguat (10 lt/dtk), Popayato (10 lt/dtk), dan Lemito
(5 lt/dtk).
43
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
kawasan rawan banjir, tsunami, dan kawasan rawan gempa bumi (sangat
Kabupaten Pohuwato terdapat dua zona rawan gempa bumi yaitu tergolong
dipengaruhi oleh faktor alam, seperti kondisi fisik topografi, alur aliran air,
curah hujan yang tinggi, peresapan air yang rendah, pendangkalan dan
2.15. Aksesibilitas
Lokasi KPHL Model Unit III Pohuwato tersebar di dua wilayah yaitu
dicapai dari arah selatan melalui Marisa Ibukota Pohuwato dan dari arah
44
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
1-2 jam. Kondisi jalan pada umumnya sudah diaspal dan sebagian kecil
merupakan jalan logging eks HPH yang pernah beroperasi di kawasan KPHL
2.16. Posisi KPHL Model Unit III Pohuwato dalam Rencana Tata Ruang
Kabupaten Pohuwato
45
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Kabupaten Pohuwato.
Kabupaten Pohuwato.
kriteria :
rencana rincinya.
46
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
sebagian besar terdapat di wilayah bagian utara pada areal lahan yang
bahwa sebagian areal hutan lindung telah mengalami bukaan vegetasi yang
cukup luas, seperti menjadi tegalan, semak belukar, terutama pada wilayah
47
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Terbatas (HPT) di wilayah KPHL Model Unit III Pohuwatoseluas 80.083 ha,
Hutan Produksi Tetap seluas 40.920 ha. Hutan produksi terbatas ini
merupakan kawasan yang memproduksi kayu dan hasil hutan lainnya, tetapi
eksploitasinya hanya dapat dengan sistem tebang pilih dan tanam. Hanya
saja hingga saat ini produksi kayu yang dihasilkan di kawasan hutan
untuk mengetahui dan memperoleh data dan informasi tentang sumber daya,
48
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora dan fauna, sumberdaya
Provinsi Gorontalo). KPHL Model Unit III Pohuwato ditetapkan sebagai KPHL
pada KPHL dan KPHP pasal empat, kegiatan awal dalam rangka
Model Unit III Pohuwato. Pelaksanan kegiatan ini merupakan lanjutan dari
tahun 2011.Adapun lokasi inventarisasi KPHL Model Unit III Pohuwato dapat
49
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 15. Lokasi Inventarisasi Sosbud dan Ekonomi di KPHL Model Unit III
Pohuwato
No. Kecamatan Desa Kawasan Hutan Ket.
1. Taluditi UPT Marisa VI HPT, HL Lokasi inventarisasi tahun 2012
(Desa Persiapan
Puncak Jaya)
Makarti Jaya HPT, HL Lokasi inventarisasi tahun 2012
Malango HPT, HL Lokasi inventarisasi tahun 2011
2. Buntulia Hulawa HPT, HL Lokasi inventarisasi tahun 2012
3. Patilanggio Balayo HPT Lokasi inventarisasi tahun 2012
Iloheluma HPT
Manawa HL (mangrove) Lokasi inventarisasi tahun 2012
Dudepo HL, HPT
4. Paguat Molamahu HPT
Bunuyo HPT
5. Randangan Imbodu HL (mangrove)
Siduwonge HL (mangrove)
6. Dengilo Karya Baru HL, HPT
7. Duhiadaa Duhiadaa HL (mangrove)
Mootilango HL (mangrove)
merupakan desa hasil pemekaran, yaitu Desa Hulawa, Desa Balayo dan
berupa Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yaitu Desa Makarti Jaya, serta
Puncak Jaya). Secara biofisik, desa lokasi inventarisasi terdiri dari bentang
50
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
dengan penduduk terendah adalah Desa Makarti Jaya (1001 Jiwa). Tingkat
% dari total penduduk desa), UPT Marisa VI, serta Desa Makarti Jaya.
terbentuk tetapi kurang berfungsi dengan baik. Lembaga yang telah berjalan
dengan baik sesuai fungsinya pada umumnya hanya lembaga resmi desa,
misal LPM dan BPD. Sedangkan lembaga yang berkaitan langsung dengan
51
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
52
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Marisa VI penghasil kayu, kayu bakar, rotan dan hutan cukup, sedangkan
daun woka; lokasi tambang emas, pengetahuan mengenai hak dalam
penyimpan air, penahan erosi kawasan hutan kurang.
Desa Menghasilkan kayu, rotan, bambu, Pengetahuan mengenai kawasan
5. Makarti kayu bakar; mencegah banjir dan hutan dan hak dalam kawasan
Jaya longsor. hutan cukup.
Sumber : pengolahan data primer, 2012.
Pola penguasaan lahan pada sebagian besar desa lokasi inventarisasi
adalah berupa warisan orang tua, membeli dan membuka lahan di hutan
dengan luas bervariasi antara 0,75 hingga 4 Ha. Adanya pembukaan lahan
olahan bagi masyarakat. Terjadinya jual beli kawasan hutan lindung (hutan
UPT Marisa VI B pada akhir tahun 2011 dalam jangka waktu menengah
dapat berpotensi konflik jika dari awal tidak ada koordinasi antarpihak terkait,
dengan jalan kaki, serta jalan yang biasanya dilalui masyarakat menuju ke
hutan. Berikut rincian mengenai pola penguasaan lahan di sekitar lokasi KPH
53
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
negatif (minus), karena pada umumnya petani tidak mempunyai modal usaha
biasanya berupa bibit, pupuk dan obat-obatan dengan harga tinggi, lalu hasil
54
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
a. Desa Hulawa.
(jauh dari lokasi Izin KUD), sehingga masyarakat harus meminta izin
pada pihak KUD jika akan menuju lokasi lahannya. Sebab lainnya
55
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
b. Desa Balayo
dampak banyaknya warga dari luar desa yang mencari nafkah sebagai
penambang yang berasal dari luar desa, karena penduduk asli kehilangan
lahan pertanian.
c. Desa Manawa
merasakan dampak negatif sehingga jika dibiarkan hal ini akan berpotensi
56
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
desa-desa sekitar KPHL Model Unit III Pohuwato sangat rendah yaitu hanya
SDM ini disebabkan oleh minimnya sarana dan pra sarana pendidikan.
dasar (SD). Untuk tingkat SMP terdapat 2 sekolah yang terdapat di desa
atas (SMA) belum tersedia diseluruh desa. Berdasarkan informasi dari hasil
pendidikan tersebut di ibukota kecamatan dan jika belum tersedia para siswa
desanya
SD SMP SMA
juga memiliki sarana pendidikan untuk tingkat PAUD dan TK. Secara umum
57
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
sarana dan pra sarana pendidikan masih sangat minim terutama dari segi
pengajar yang mengajar mulai dari tingkat SD dan SMP masih kurang
memadai
unit.
20
10
MASJID GEREJA
58
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
toko dan kios. Toko dan kios ini sering menjadi tumpuan masyarakat untuk
antara toko dan kios terletak pada kelengkapan bahan kebutuhan sehari hari.
100
90 86
80
70
60
50
40
30
20
8
10
1
0
Pasar Toko Kios
Gambar18. Jumlah Sarana dan Pra Sarana Ekonomi ((sumber; PSL UG 2011)
2011
hasil survey terdapat 86 kios, 8 toko dan 1 pasar yang tersebar di enam desa
lokasi survey
59
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
2.18. Ijin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan KPHL Model Unit III
Pohuwato
Seluas 8.349 Ha, PT. Gorontalo Sejahtera Maining seluas 2.359,24 Ha dan
KUD Darma Tani Marisa seluas 100 Ha. Selain itu ada 2 ijin usaha
sedang mengajukan ijin HTR dan HKM di kawasan KPHL Model Unit III
permohonan ijin di KPHL Model Unit III Pohuwato dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Gambar19. Calon lokasi ijin HTR dan HKM di KPHL Model Unit III Pohuwato
60
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pemanfaatan kayu hutan alam KPHL Model Unit III Pohuwato diarahkan
pada IPHHK skala menengah dan skala besar serta untuk kebutuhan
Pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam dan hutan kayu hutan
tanaman pada hutan produksi dapat dilakukan dengan satu atau lebih sistem
secara terus menerus. Ketiga fungsi tersebut harus terkait satu sama lain
tetapi potensi kayu pada fungsi kawasan hutan produksi relatif besar. Potensi
tegakan rata-rata kayu komersil di KPHL Model Unit III Pohuwato mencapai
61
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
diameter 20-49 cm sebanyak 14,94 batang/Ha dan kelas diameter lebih dari
pembangunan
62
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
KPHL Model Unit III Pohuwato, diperlukan strategi, regulasi dan langkah-
langkah seperti :
dikembangkan
lokal.
63
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pemanfaatan kayu hutan alam di dalam kawasan KPHL Model Unit III
Pohuwato.
Para pihak yang terlibat dalam kerjasama ini antara lain: PHKA,
Model Unit III Pohuwato dapat dilihat pada gambar di bawah ini
64
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
melalui mekanisme sharing benefit antara KPHL Model Unit III Pohuwato
Salah satu faktor yang menjadi daya tarik investor adalah adanya
kejelasan regulasi dari pihak pengelola KPHL Model Unit III Pohuwato yang
Model Unit III Pohuwato perlu mendorong terbitnya program dan kegiatan
pemanfaatan Sumber Daya Alam di KPHL Model Unit III Pohuwato secara
lestari.
65
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
mengenai produk kayu yang dikemas secara menarik, apik, lengkap dan
KPHL Model Unit III Pohuwato bagi pemrakarsa kegiatan pemanfaatan kayu
pendukung lainnya
KPHL Model Unit III Pohuwato dengan para pihak dalam pengusahaan kayu.
KPHL Model Unit III Pohuwato dengan pengusaha kayu skala menengah
hutan alam
66
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
kawasan hutan secara bekelanjutan dan dampak dari populasi dan semakin
KPHL Model Unit III Pohuwato. Disamping masalah IUP, terdapat juga
67
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
3. Masih terkait dengan batas, hasil tata batas sebagian kawasan KPHL
68
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
memungkinkan.
langsung di lapangan.
69
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
8. Fenomena alam berupa daya tarik wisata sangat khas dan unik khas
10. Kelembagaan KPHL Model Unit III Pohuwato belum mapan.SDM yang
70
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
BAB III.
KEBIJAKAN
3.1. Kebijakan Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan
access).TerbitnyaPeraturanPemerintahNo.6Tahun2007joPP.No.3Tahun2008
71
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
digolongkan menjadi bentang alam berupa stock atau modal alam (natural
capital) pada satu sisi dan barang atau komoditas dan jasa seperti kayu,
rotan, air dan berbagai bentuk jasa lingkungan pada sisi lainnya. Kedua
jangka panjang para pemegang izin, dan pengelolaan hutan lainnya dalam
72
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pengelola KPH dapat disebut sebagai lembaga yang secara sosial politik
dan aman.
73
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
74
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
disusun oleh KPH. Hal ini juga berlaku bagi semua pengajuan atau
menjadi efisien, karena orientasi kerja pengelolaan hutan dalam wilayah KPH
75
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
bisa dilakukan oleh pengelola KPH atau pemerintah daerah dengan semua
Badan Usaha Milik Swasta. Dengan kerjasama ini terlihat jelas bahwa ada
ekosistemnya.
76
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
proses kerjasama yang dilakukan oleh para pihak yang bersepakat atas
dengan kondisi fisik, sosial budaya dan aspirasi masyarakat setempat. Lebih
lanjut tentang kolaborasi pengelolaan ini bisa mengacu pada peraturan yang
77
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
4844);
78
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan Dan
4741);
Nomor 4833);
79
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Produksi (KPHP).
KPH sebagai instrumen legal dapat menjadi bagian dari rencana strategis
80
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
geografis KPHL Model Unit III Pohuwato merupakan bagian dari wilayah
daerah.
berbunyi
81
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Kerakyatan”.
transparansi
masyarakat
ekonomi regional.
82
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
masyarakat pedesaan.
Jangka Menengah Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2007 – 2012 dan juga
cita, nilai, tujuan dan semangat dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah, maka visi dan misi diatas dijabarkan, dirumuskan kembali dan
Visi dan misi kepala daerah telah disesuaikan dengan visi dan misi
Pada visi tersebut terkandung 2 kata kunci yakni Sejahtera dan Spritual
83
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Untuk mencapai visi tersebut, maka telah ditetapkan misi daerah yakni
Pada misi tersebut terkandung nilai bahwa visi diatas akan bisa diwujudkan
Visi dan Misi Kabupaten Pohuwato tahun 2010 – 2015 tersebut adalah :
Sasarannya adalah :
dan akuntabel
84
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
yang akuntabel;
masyarakat;
sasarannya adalah :
wilayahnya;
85
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
sasarannya adalah :
sasarannya adalah :
terjangkau;
86
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
87
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
BAB IV.
VISI DAN MISI
4.1. Visi
baik dari pemerintah pusat sendiri dalam hal ini Departemen Kehutanan
Model Unit III Pohuwato sebagai salah satu unit model pengelolaan hutan di
Pohuwato disusun tentunya tidak terlepas dari visi dan misi yang dibangun
tanggap atau responsive terhadap tuntutan zaman dan masyarakat serta taat
pada azas pertanggungjawaban publik. Peran KPHL Model Unit III Pohuwato
88
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
lebih jelas bagi para pengelola KPHL dan yang berkepentingan dengan
berkelanjutan
Unit III Pohuwato, sehingga terbangun komitmen yang kuat dari pemerintah,
Di sisi lain visi dan misi ini juga menjadi acuan dalam merumuskan program-
program pembangunan.
89
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
“KPHL Model Unit III Pohuwato yang mantap secara legal formal,
memiliki kawasan yang mantap dari segi hukum dan didukung oleh
seluruh stakeholder.
4.2. Misi
90
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
91
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Pohuwato.
92
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
bertentangan.
Unit III Pohuwato mempunyai tujuan dalam pencapaian visi dan misi tersebut
93
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Pohuwato
94
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
BAB V.
ANALISIS DAN PROYEKSI
5.1. Analisis
yangbisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
pemecah masalah.
Analisis SWOT KPHL Model Unit III Pohuwato terdiri dari empat faktor, yaitu:
95
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pembangunan KPHL.
faktor yang akan membantu dan menghambat KPHL Model Unit III Pohuwato
Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan oleh KPHL Model
Unit III Pohuwato beserta para pihak, telah diidentifikasikan faktor internal
96
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel21. Identifikasi faktor internal dan eksternal KPHL Model Unit III
Pohuwato
Faktor Internal Faktor Eksternal
Strength Weaknes Opportunity Threats
(Kekuatan) (Kelemahan) (Peluang) (Ancaman)
1. Tidak didukung 1. Perangkat 1. Tumpang tindih
oleh SDM yang kebijakan regulasi.
memadai internatonal yang
mendukung 2. Kegiatan illegal
2. Kurangnya pengelolaan hutan logging
Sosisalisasi KPHL ditingkat tapak
1. Wilayah kelola 3. Tingginya
3. Jumlah Personil 2. Adanya partisipasi degradasi
KPHL yang sangat terbatas dan tidak
luas masyarakat dalam sumberdaya di
sebanding dengan
mendukung KPHL Model Unit
wilayah
2. Memiliki (SOP) keberadaan KPHL III Pohuwato
pengelolaan.
pengelolaan KPHL Model Unit III
sesuai peraturan 4. Koordinasi para Pohuwato 4. Penyerobotan
pemerintah pihak yang rendah 3. Pengembangan lahan untuk
jasa lingkungan kegiatan
3. Memiliki Struktur 5. Pendanaan belum (carbon trade, perladangan
Organisasi yang mencukupi. pariwisata,
jelas penelitian, DAS, air 5. Rendahnya
bersih) yang pendidikan dan
6. Data potensi didukung dengan taraf hidup
4. Mempunyai kawasan belum kebijakan masyarakat di
legalitas hukum lengkap pemerintah. sekitar kawasan
kawasan dan 4. Berada di kawasan 6. Rendahnya
kelembagaan pencadangan ekonomi
hutan Kabupaten masyarakat dan
Pohuwato tingginya angka
5. Adanya potensi 7. Penataan batas
jasa lingkungan 5. Dukungan para kemiskinan
kawasan belum pihak (pemerintah
(carbon trade, selesai
pariwisata, pusat-propinsi- 7. Berbatasan dengan
8. Sarana dan
peneltian, DAS, air kab/kota, privat lahan-lahan milik
prasarana belum
bersih) sektor, LSM, masyarakat
memadai
Masyarakat 8. Masih maraknya
6. Memiliki potensi 9. Kewenangan 6. Berkembangnya Perburuan satwa
sumberdaya alam pengelola masih bentuk-bentuk liar
yang besar terbatas. kerjasama dengan 9. Masih maraknya
pihak lain dalam pembakaran lahan
7. Tingginya potensi pengelolaan hutan 10. Konflik pengelolaan
keaneka ragaman 10. Akses (letak) dalam rangka kawasan KPHL
hayati kawasan sulit kemandirian KPH
dicapai 7. Besarnya minat
8. Berfungsi sebagai peneliti untuk
penyangga melakukan
kehidupan penelitian di KPH
/penyeimbang 8. Adanya progam
ekosistem
peningkatan
kapasitas staff dari
9. Catchment area
lembaga lain
dari 3 DAS Prioritas 9. Telah masuk
dalam Arahan
pembangunan
jangka panjang
sesuai RTRW
10. Termasuk dalam
wilayah
pengembangan
ekonomi nasional
97
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
1. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strength)
KPHL Model Unit III Pohuwato telah memiliki SOP pengelolaan KPH
KPH (Eselon III-A) yang dibantu oleh tiga pejabat eselon IV yaitu
98
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala resort KPHP dan KPHL.
Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari kelompok Fungsional Umum dan
Kabupaten Pohuwato.
99
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Daerah Aliran Sungai (DAS) dan tata air. Potensi ekowisata yang
kawasan dan merupakan sumber air bersih yang potensial. Potensi ini
Kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato memiliki sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya yang tinggi khas pulau Sulawesi seperti yang
100
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Spesies lain adalah burung rangkong atau alo. Sejauh ini beberapa
didalam kawasan hutan primer KPHL Model Unit III Pohuwato. Banyak
spesies langka lainnya baik flora maupun fauna hidup di kawasan ini. Hal
KPHL Model Unit III Pohuwato merupakan daerah perhuluan dari anak-
KPHL Model Unit III Pohuwato merupakan ”Menara air” bagi dua
wilayah kelola tata air. Kerusakan pada KPHL Model Unit III Pohuwato
101
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
akan air masih dapat dipenuhi oleh keberadaan sungai di kawasan KPHL
Model Unit III Pohuwato yang debit airnya selalu tersedia sepanjang
tahun.
Kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato memiliki tipe ekositem yang
kerusakan pada KPHL Model Unit III Pohuwato akan secara langsung
b. Kelemahan
Model Unit III Pohuwato hanya berjumlah 9 orang dan masih dibantu
102
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
singkat oleh personil KPHL Model Unit III Pohuwato juga sangat jarang
Sosialisasi KPHL Model Unit III Pohuwato adalah unsur penting untuk
pemangku kepentingan dengan misi dan visi yang dibangun oleh KPHL
KPHL
Model Unit III Pohuwato harus memiliki jumlah personil 116 orang
dengan asumsi 1 orang : 1000 Ha. Kondisi saat ini jumlah personil
KPHL Model Unit III Pohuwato masih 9 orang yang terdiri dari 1 orang
kepala KPHL dan dibantu oleh 2 orang kepala seksi serta 6 orang staf.
103
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
104
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
bagian terluar kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato dan belum
potensi yang tinggi. Potensi lain yang belum teridentifikasi secara detail
belum tersedia peta potensi kayu dan peta potensi keragaman hayati
Kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato belum memiliki tata batas
yang temu gelang dan banyak pal batas yang rusak dan tidak jelas di
105
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Saat ini sarana dan prasarana KPHL Model Unit III Pohuwato masih
yang dibutuhkan oleh pengelola KPHL Model Unit III Pohuwato adalah
kantor dan peralatan kantor, beberapa kendaraan darat roda empat dan
yang memadai
106
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Unit III Pohuwato. Akses dari ibukota kabupaten lebih banyak melalui
jalan eks logging membelah kawasan yang saat ini dibeberapa lokasi
yang belum dapat di eksplorasi. Pihak KPHL Model Unit III Pohuwato
107
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
sekitar kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato yang selama ini masih
terisolir
2. Faktor Eksternal
a. Peluang (Opportunity)
oleh GIZ dengan mendanai kegiatan workshop tata hutan yang dihadiri
108
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
beberapa air terjun yang mengalir dari hulu kawasan KPH, membuat
suatu daya tarik tersendiri. Disamping itu potensi air yang dapat
109
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
lembaga non pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri, menaruh
Model Unit III Pohuwato sangat signifikan mengingat kawasan KPH ini
110
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Gorontalo serta dari LSM Burung Indonesia. Peluang ini harus ditangkap
dan hutan kayu hutan tanaman. Pemanfaatan hutan kayu hutan alam
yang dilakukan oleh Tim BPKH potensi kayu yang terdapat di kawasan
demikian ini merupakan sebuah peluang yang dapat bisa diraih dalam
lain
111
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pengelola yang masih kurang dan belum sebanding dengan konflik dan
harus dimanfaatkan
Keputusan ini membuat posisi KPHL Model Unit III Pohuwato memiliki
112
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
yang ada didalam KPHL Model Unit III Pohuwato. Sinergitas antara
b. Ancaman (Threat)
demikian kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato sudah terbagi habis
sampai desa. Pada tingkat ini seharusnya secara hukum wilayah KPHL
113
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
KPHL Model Unit III Pohuwato. Hasil kayu curian ini umumnya diangkut
dalam kawasan KPH umumnya didanai oleh cukong dari luar pemukiman
bahkan ada yang berasal dari kota Gorontalo. Dampak dari aktivitas
sungai yang dulunya jernih sebagai sumber air minum, namun sekarang
114
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
sungai Randangan
Pohuwato.
Pohuwato, umumnya hanya ada pada tingkat Sekolah Dasar (SD) saja
dan ini pun tidak terdapat di setiap desa. Untuk melanjutkan pendidikan
biasanya hanya terdapat di ibukota kecamatan. Hal ini cukup sulit untuk
115
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
penjualan hasil bumi seperti jagung, padi ladang dan lain sebagainya.
biaya pendidikan dan kesehatan. Hasil bumi yang didapatkan dari ladang
jagung hanya dihargai Rp. 2.500,- per kilogramnya, hasil jagung per ha
hanya mencapai 100 kg. Sehingga pendapatan per kapita dari hasil
rendah akan semakin tertekan jikatidak tersedia lapangan kerja lain yang
hutan.
116
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
tata batas kawasan tentu saja bisa menimbulkan potensi konflik dengan
juga bertujuan untuk membuka isolasi daerah, namun akses yang mudah
setelah ada KPH juga sering menjadi pintu masuk untuk illegal logging,
Potensi satwa liar yang ada di dalam kawasan sering menjadi daya
seperti babi, terdapat kasus perburuan beberapa jenis burung yang biasa
diambil dari hutan, burung yang diambil adalah burung yang masih
117
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
sampai tebasan itu kering oleh sinar matahari sehingga mudah termakan
api. Potensi kebakaran hutan yang timbul dari kegiatan ini adalah sangat
besar, karena api dapat pula menjalar sampai ke dalam kawasan. Terjadi
terjadi di luar kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato, namun berpotensi
dengan KPHL Model Unit III Pohuwato dan kebakaran semacam ini
Model Unit III Pohuwato juga belum memiliki peta secara detail tentang
118
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
sebagai berikut:
peluang sebesar-besarnya.
ancaman.
119
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Kekuatan
(Strength)
Kelemahan
(Weakness)
120
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 23. Strategi Kombinasi Strength (Kekuatan) dan Opportunity (Peluang) Dalam Analisis SWOT
Opportunity Perangkat Adanya Pengembanga Berada di Dukungan para Berkembangn Besarnya Adanya Telah Termasuk
(Peluang) kebijakan partisipasi n jasa lingkung kawasan pihak ya bentuk- minat ilmuwan program masuk dalam
internatonal masyarakat (carbon trade, pencadangan pemerintah bentuk untuk peningkatan dalam
wilayah
yang mendukung pariwisata, kawasan pusat-propinsi- kerjasama melakukan kapasitas arahan
mendukung KPHL Model penelitian, hutan kab/kota,privat, dalam penelitian di staff dari pembangun pengemban
pengelolaan Unit III DAS, air Kabupaten sektor LSM, pemanfaatan KPHL Model lembaga lain an jangka gan ekonomi
hutan Pohuwato bersih) yang Pohuwato masyarakat jasa Unit III panjang nasional
Kekuatan ditingkat didukung lingkungan Pohuwato sesuai
(Strength) tapak dengan dalam rangka RTRW
kebijakan kemandirian
pemerintah KPHL
Pohuwato
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Wilayah kelola Dukungan Wilayah Dukungan Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah
KPHL yang masyarakat kelola yang para pihak kelola yang kelola yang kelola yang kelola kelola
sangat luas memperkuat luas lebih luas luas akan luas yang luas Membuka
legitimasi mendorong memudahka pengemban mengundan membuka akan peluang
kawasan diversifikasi n operasional gan g berbagai peluang semakin adanya
KPHL yang usaha kegiatan mendorong ilmuwan staf KPHL mantap diversifikasi
luas pemanfaatan KPHL kerjasama dari untuk karena investasi
jasa pemanfaata berbagai menimba telah
lingkungan n jasa latar untuk ilmu mendapat
melalui lingkungan riset di berdasarka pengakua
kerjasama melalui KPHL n potensi n dalam
dengan para kerjasama yang besar RPJP
mitra dan dengan
investor para mitra
2. Memiliki SOP Adanya Adanya SOP Adanya SOP Adanya Adanya
sesuai SOP dapat dapat SOP SOP dapat
peraturan pemerintah mendorong meningkatka memperlan memperlan
pemerintah dan peningkatan n car car usaha
dan lembaga lembaga partisipasi pengembang kegiatan investasi
international internationa masyarakat an jasa penelitian dalam
l dalam dalam lingkungan kawasan
121
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
122
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
123
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
124
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 24. StrategiKombinasi Weakness (Kelemahan) dan Opportunity (Peluang) Dalam Analisis SWOT
Opportunity Perangkat Adanya Pengembang Berada di Dukungan Berkembangn Besarnya Adanya Telah masuk Termasuk
(Peluang) kebijakan partisipasi an jasa kawasan para pihak ya bentuk- minat program dalam dalam
internaton masyarak lingkung pencadang (pemerintah bentuk ilmuwan peningkat arahan wilayah
al yang at (carbon an pusat-propinsi- kerjasama untuk an pembanguna pengemban
mendukun terhadap trade, kawasan kab/kota,privat dalam melakukan kapasitas n jangka gan
g KPHL pariwisata, hutan ,sektor LSM, pemanfaatan penelitian di staff dari panjang ekonomi
pengelolaa Model Unit penelitian, kabupaten masyarakat) jasa KPHL Model lembaga sesuai nasional
n hutan III DAS, air Pohuwato lingkungan Unit III lain RTRW
ditingkat Pohuwato bersih) yang dalam rangka Pohuwato
Weakness tapak didukung kemandirian
(Kelemahan) dengan KPHL Model
kebijakan Unit III
pemerintah Pohuwato
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tidak didukung Kebijakan Partisipasi Pengelola Ilmuwan Tersedia
SDM yang internasion masyarak KPHL dapat yang skema
memadai al yang at akan bekerjasama melaksanaka pelatihan
mendukun menutupi dengan pihak n penelitian dan
g kelemaha lain untuk sangat melanjutk
pengelolaa n meningkatkan memungkink an
n hutan di kekuranga kapasitas an untuk pendidika
tingkat n SDM SDM KPHL mentransfer n yang
tapak ilmu kepada diselengg
memungki personil arakan
nan KPHL pihak lain
bantuan
internasion
al
membantu
meningkat
kan
kapasitas
LSM
Kurangnya Pengembang Dukungan Publikasi
125
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
126
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pihak lain
Pendanaan Mengemban Meningkatkan Menggalang
belum memadai gkan dukungan para kerjasama
program pihak dalam dengan
ecowisata penggalangan lembaga-
dan sumber- lembaga donor
demonstrasi sumber dana yang concern
REDD untuk alternatif yang dan
memobilisasi dapat mengembangk
dana dimanfaatkan an program
dalam payment
mendukung environmental
pengelolaan services untuk
KPHL Model mendukukng
Unit III pendanaan
Pohuwato KPHL Model
Unit III
Pohuwato
Data potensi Menggala Menggalang Memanfaatk
kawasan belum ng kerjasama an hasil-hasil
lengkap partisipasi dengan penelitian
masyarak lembaga riset untuk
at dalam seperti melengkapi
mendukun Universitas data potensi
g untuk kawasan
pengumpu menggali
lan data potensi yang
potensi dimiliki oleh
kawasan KPHL Model
Unit III
Pohuwato
Penataan batas Menggala Meningkatkan
kawasan belum ng koordinasi
selesai partisipasi dengan para
masyarak pihak,
127
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
at dalam terutama
penyelesai dengan pihak
an batas BPKH Wilayah
kawasan Gorontalo
dalam
penyelesian
penataan
batas kawasan
Sarana dan Perangkat Meningkatkan Memungkin
Prasarana kebijakan dukungan para akan
belum memadai internasion pihak dalam membangu
al dapat pengadaan n sapras
dimanfatka dan karena
n untuk peningkatan KPHL
menghimp sarana dan menjadi
un dana prasarana bagian
untuk pengemban
membang gan
un sapras ekonomi
nasional
Kewenangan Adanya Meningkatkan
pengelola partisipasi koordinasi
masih terbatas masyarkat dengan para
akan pihak terutama
meningkat pemerintah
kan pusat dalam
bergaining perluasan
dalam kewenangan
meningkat
kan
kapasitas
kewenang
an
pengelola
an KPHL
128
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
129
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 25. Strategi Kombinasi Strengh (Kekuatan) dan Threat (Ancaman) Dalam Analisis SWOT
Threat Tumpan Kegiatan Tingginya Penyerobot Rendahnya Rendahnya Bebatasan Masih Masih Konflik
(Ancaman) g tindih illegal degradasi di an lahan pendidikan ekonomi dengan lahan maraknya maraknya pengelolaan
regulasi logging KPHL untuk dan taraf masyarakat lahan perburuan pembakaran KPHL
kegiatan hidup dan tingginya masyarakat satwa liar lahan
perladangan masyarakat di kemiskinan
sekitar
kawasan
Strength
(Kekuatan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Wilayah kelola Wilayah Wilayah kelola Wilayah
yang luas kelola yang luas kelola yang
yang luas memungkinka luas
mendoro n masyarakat memungkink
ng bisa an wilayah
pemanfa mengelola dibagi
atan berbagai menjadi
kayu potensi SDH di kawasan
sesuai KPHL untuk peruntukkan
blok dan meningkatkan sesuai
petak perekonomian dengan
pemanfa keinginan
atan para pihak
sesuai
dengan
potensi
kayu
untuk
meminim
alisir
illegal
logging
Memiliki SOP SOP Adanya Adanya SOP Adanya Adanya SOP Adanya SOP
sesuai peraturan yang SOP dapat SOP dapat dapat dapat
pemerintah dan dimiliki dapat mengurangi mencegah mencegah mencegah
lembaga oleh mendoro tindakan terjadinya aksi terjadinya
130
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
internasional KPHL ng penyerobota perburuan pembakaran konflik di
dapat pencega n lahan satwa liar lahan wilayah
memperk han KPHL
ecil aktivitas
terjadiny illegal
a logging
tumpang
tindih
regulasi
Memiliki Struktur Membera Memberanta Peningkatan Memberant Konsistensi
Organisasi yang ntas s kegiatan pemahaman as penegakan
jelas kegiatan penyerobota dan kegiatan peraturan/
illegal n lahan pengetahuan perburuan kebijakan
logging untuk masyarakat satwa liar kehutanan
dengan kegiatan tentang untuk dengan
struktur perladangan struktur kegiatan struktur
organisa dengan organisasi perladanga organisasi
si yang struktur KPHL Model n dengan yang jelas
jelas organisasi Unit III struktur
yang jelas Pohuwato organisasi
yang jelas
Mempunyai status Status Pembera Pemberanta Memberikan Penegakan Setiap
hukum hukum ntasan san kegiatan pengetahuan hukum pengambilan
kelembagaan dan yang kegiatan penyerobota kepada untuk keputusan
kawasan jelas illegal n lahan oleh masyarakat memberant dalam
dapat logging masyarakat tentang status as pembuatan
mencega melalui melalui hukum perburuan kebijakan
h penegak penegakan kawasan satwa liar kehutanan
timbulnya an hukum KPHL Model dapat
tumpang hukum Unit III mengakomo
tindih Pohuwato dir saran dan
regulasi kepentingan
stakeholder
terbawah
Adanya potensi Meningkatkan Mengurangi Mengurang Mengurangi
jasa lingkungan taraf hidup masyarakat i kegiatan kegiatan
(carbon trade, masyarakat miskin melalui perburuan pembakaran
pariwisata, sekitar melalui kegiatan satwa liar lahan
penelitian, DAS, air kegiatan pemanfaatan dengan berladang
131
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
bersih) pemanfaatan jasa melibatkan dengan
jasa lingkungan masyaraka melibatkan
lingkungan t didalam masyarakat
kegiatan di dalam
pemanfaat kegiatan
an jasa pemanfaatan
lingkungan jasa
lingkungan
Memiliki potensi Potensi SDA
SDA yang besar yang besar
dapat
mendorong
perekonomian
masyarakat
disekitar
wilayah KPHL
Tingginya potensi Mengelola Mengurangi Mencegah
keanekaragaman potensi tingkat terjadinya
hayati keanekaragam kemiskinan kegiatan
an hayati masyarakat pembkaran
untuk melalui lahan
meningkatkan pemanfaatan berladang di
taraf hidup dan potensi dalam/
tingkat keanekaragam sekitar
pendidikan an hayati kawasan
masyarakat secara agar potensi
sekitar terbatas keanekaraga
kawasan man hayati
tetap terjaga
Berfungsi sebagai Meningkatkan Mengurangi Menjaga Mencegah Konsistensi
penyangga pengetahuan, tingkat dan dan peraturan/
kehidupan/penyei pendidikan kemiskinan menanggul menanggula kebijakan
mbang ekosistem pemahaman sehingga angi ngi kehutanan
dan taraf hidup fungsi dan perburuan pembakaran untuk
masyarakat keberadaan satwa liar lahan untuk mendukung
sekitar untuk kawasan tetap sehingga berladang fungsi
mengurangi terjaga fungsi (didalam/ kawasan
tekanan kawasan sekitar
terhadap tetap kawasan)
132
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
kawasan terjaga sehingga
dalam fungsi
meningkatkan kawasan
fungsi KPHL tetap terjaga
penyangga
kehidupan/
penyeimbang
ekosistem
Catcment area 3 Meningkatkan Mengurangi Mencegah Konsistensi
DAS Prioritas taraf hidup dan tingkat dan peraturan/
pendidikan, kemiskinan menanggula kebijakan
pengetahuan sehingga ngi kehutanan
dan fungsi pembakaran untuk
pemahaman kawasan lahan untuk mendukung
masyarakat sebagai berladang (di fungsi
sekitar untuk daerah dalam/ kawasan
menjaga tangkapan air sekitar sebagai
fungsi tetap terjaga kawasan) daerah
kawasan sehingga tangkapan
sebagai fungsi air
daerah kawasan
tangkapan air sebagai
daerah
tangkapan
air tetap
terjaga
133
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 26. Strategi Kombinasi Weakness (Kelemahan) dan Threat (Ancaman) Dalam Analisis SWOT
Threat Tumpang Kegiatan Tingginya Penyerobota Rendahnya Rendahnya Bebatasan Masih Masih Konflik
(Ancaman) tindih illegal degradasi n lahan untuk pendidikan ekonomi dengan maraknya maraknya pengelolaan
regulasi logging hutan di kegiatan dan taraf masyarakat lahan lahan Perburua pembakara KPHL
KPHL perladangan hidup dan masyarakat n satwa n lahan
masyarakat tingginyakem liar
Weakness di sekitar iskinan
(Kelemahan) kawasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tidak Peningkat Peningkata Peningkatan Peningkatan Peningkat Peningkata Peningkatan
didukung oleh an n kapasitas kapasitas kapasitas an n kapasitas kapasitas
SDM yang kapasitas SDM KPHL SDM KPHL SDM KPHL kapasitas SDM dapat SDM dapat
memadai SDM dapat dapat dapat SDM mencegah mencegah
KPHL mencegah meningkatka meningkatka dapat Kegiatan konflik
dapat degradasi n taraf hidup n ekonomi mencega pembakara pengelolaan
mencega hutandi masyarakatdi masyarakatdi h n lahandi di KPHL
h KPHL KPHL KPHL Kegiatan KPHL
Kegiatan illegal
illegal hunting di
logging di KPHL
KPHL
Kurangnya Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
sosialisasi sosialisasi sosialisasi sosialisasi sosialisasi sosialisasi sosialisasi sosialisasi
KPHL pengelola pengelolaa pengelolaan pengelolaa pengelola pengelolaa pengelolaan
an KPHL n KPHL KPHL dapat n KPHL an KPHL n KPHL KPHL dapat
dapat dapat mencegah dapat dapat dapat mencegah
mencega mencegah kegiatan meningkatk mencega mencegah konflik
h degradasi penyerobota an h kegiatan
kegiatan hutan n lahan kesadaran kegiatan pembakara
illegal bagi illegal n lahan
logging masyarakat hunting
yang
tinggal
disekitar
134
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
KPHL
Jumlah Membera Memberanta Meningkatk Meningka Mencegah
Personil KPHL ntas s kegiatan an jumlah tkan dan
Model Unit III kegiatan penyerobota personil jumlah menanggul
Pohuwato illegal n lahan dan personil angi
(jumlah logging dengan kapasitas dan kegiatan
personil & dengan meningkatka untuk kapasitas pembakara
kapasitas meningka n jumlah mengawasi untuk n lahan
dibanding tkan personil dan kawasan mencega untuk
dengan luas jumlah kapasitas KPHL h dan berladang
kawasan) personil Pohuwato menguran (di dalam/
dan yang gi sekitar
kapasitas berbatasan kegiatan kawasan)
dengan perburuan dengan
lahan lahan liar meningkatk
masyarakar an jumlah
pesonil dan
kapasitas
135
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Data potensi Dibutuhk Penguata Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan Penguata Penguatan Penguatan
kawasan an n data data potensi data potensi data potensi data n data data data potensi
belum lengkap Regulasi potensi kawasan kawasan kawasan potensi potensi potensi kawasan
yang kawasan untuk untuk untuk kawasan kawasan kawasan untuk
jelas untuk menunjang menunjang menunjang untuk untuk untuk menunjang
dapat menunjan kegiatan kegiatan kegiatan menunjang menunjan menunjang kegiatan
untuk g penanganan penanganan penanganan kegiatan g kegiatan penanganan
memperk kegiatan berbagai berbagai berbagai penangana kegiatan penangana berbagai
uat basis penangan ancaman ancaman ancaman n berbagai penangan n berbagai ancaman
data an yang dihad yang yang dihad ancaman an ancaman yang dihad
berbagai dihadapi yang dihad berbagai yang dihad
ancaman ancaman
yang yang
dihadapi dihad
Penataan Regulasi Penyeles Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesai Penyeles Penyelesai Penyelesaian
batas kawasan yang aian penataan penataan penataan an aian an penataan
belum selesai jelas penataan batas batas batas penataan penataan penataan batas
mendoro batas kawasan kawasan kawasan batas batas batas kawasan
ng kawasan untuk untuk untuk kawasan kawasan kawasan untuk
penataan untuk memberikan memberikan memberikan untuk untuk untuk memberikan
kawasan memberik kepastian kepastian kepastian memberika memberik memberika kepastian
an hukum yang hukum yang hukum yang n kepastian an n kepastian hukum yang
kepastian jelas dalam jelas dalam jelas dalam hukum kepastian hukum jelas dalam
hukum menangani menangani menangani yang jelas hukum yang jelas menangani
yang jelas segala segala segala dalam yang jelas dalam segala
dalam ancaman ancaman ancaman menangani dalam menangani ancaman
menanga segala menanga segala
ni segala ancaman ni segala ancaman
ancaman ancaman
136
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Sarana dan Penyedia Penyediaan Penyediaan Penyediaan Penyediaan Penyedia Penyediaan Penyediaan
Prasarana an sarana sarana dan sarana dan sarana dan sarana dan an sarana sarana dan sarana dan
belum dan prasarana prasarana prasarana prasarana dan prasarana prasarana
memadai prasarana yang yang yang yang prasarana yang yang
yang memadai memadai memadai memadai yang memadai memadai
memadai dalam dalam dalam dalam memadai dalam dalam
dalam mengatasi mengatasi mengatasi mengatasi dalam mengatasi mengatasi
mengatas ancaman ancaman ancaman ancaman mengatas ancaman ancaman
i yang yang yang yang i yang yang
ancaman dihadapi dihadapi dihadapi dihadapi ancaman dihadapi dihadapi
yang yang
dihadapi dihadapi
Kewenangan Penguata Penguatan Penguatan Pelimpahan
pengelola n koordinasidi koordinasid kewenangan
masih terbatas koordinasi dalam i dalam pengelolaan
di dalam penyelesaian penyelesai sampai ke
penyelesa masalah an masalah tingkat tapak
ian illegal illegal dapat dapat
masalah logging, logging meredam
illegal penyerobota penyerobot konflik
logging, n lahan, dan an lahan, pengelolaan
penyerob batas dan batas
otan dengan dengan
lahan, lahan lahan
dan batas masyarakat masyarakat
dengan
lahan
masyarak
at
Akses masih Perencan Pembukaan Perencan
sulit dicapai aan dan akses dapat aan dan
koordinasi meningkatka koordinasi
yang baik n ekonomi yang baik
dalam masyarakat dalam
penangan penangan
137
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
an illegal an illegal
logging, logging
dan dan
perburuan perburuan
satwa liar satwa liar
menginga menginga
t sulitnya t sulitnya
akses akses
menuju menuju
lokasi lokasi
pelanggar pelanggar
an an
tersebut tersebut
138
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
5.2. Proyeksi
organisasi saat ini dan ke arah mana organisasi ini akan dibawa. Jadi
misi. Masing-masing misi akan memiliki tujuan yang memuat manfaat dan
yang berisikan kebijakan. Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil
satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran dan
139
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 27. Koherensi Antara Visi, Misi, Tujuan, Kombinasi Faktor (Strategi) dan Sasaran Program Indikatif
VISI MISI TUJUAN KOMBINASI FAKTOR SASARAN PROGRAM
(STRATEGI)
1 2 3 4 5
KPHL Model Unit III 1. Menjamin keberadaan Memantapkan kawasan a. Dukungan para pihak memperkuat legitimasi 1. Memperkuat
Pohuwato yang hutan di KPHL Model KPHL dalam luasan yang KPHL dan lebih memudahkan operasional dukungan para pihak
mantap secara legal Unit III Pohuwato dengan cukup melalui kegiatan KPHL dalam pengelolaan
formal, profesional luasan yang cukup dan pembenahan b. Membentukstruktur organisasi KPHL dalam KPHL
dan lestari sebaran yang kelembagaan, rangka mendorong pengembangan dan 2. Pemantapan struktur
pengelolaannya proposional. memperjelas struktur, pembangunan KPHL organisasi Unit
serta bermanfaat fungsi, wewenang, tugas c. Memperjelas TUPOKSI personil KPHL untuk Pelaksana Teknis
bagi masyarakat dan tanggung jawab serta mencegah dan mengurangi kegiatan perburuan KPHL Model Unit III
dan pemerintah tata hubungan yang efektif liar serta mengawasi kawasan KPHL yang Pohuwato
dan efisien berbatasan dengan lahan-lahan masyarakat 3. Pemantapan status
d. Peningkatan kapasitas personil dengan legal formal terhadap
memanfaatkan program peningkatan kapasitas kelembagaan dan
staff dari lembaga lain kawasan
e. Pemantapan status hukum kelembagaan & 4. Meningkatkan
kawasan dengan meningkatkan partisipasi kapasitas personil
masyarakat dan dukungan para pihak serta untuk mengelola
meningkatkan minat para ilmuwan untuk kawasan KPHL
melakukan penelitian dalam mendukung personil lapangan
keberadaan KPHL Model Unit III Pohuwato 5. Penyiapan SOP
f. Menyediakan SOP dalam pengelolaan KPHL TUPOKSI
dalam upaya mencegah permasalahan yang 6. Peningkatan sarana
timbul dan peningkatan pemahaman, dan prasarana
pengetahuan dan partisipasi masyarakat penunjang
meningkatkan pengembangan jasa lingkungan kelembagaan
serta dukungan kegiatan penelitian akan
keberadaan KPHL Model Unit III Pohuwato
g. Meningkatkan koordinasi dengan para pihak
terutama pemerintah daerah dan pemerintah
pusat dalam pengelolaan KPHL
h. Setiap pengambilan keputusan dalam
pembuatan kebijakan kehutanan dapat
140
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
141
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
142
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
5. Memanfaatkan seluruh Mendorong kemandirian a. Mendorong bentuk-bentuk kerjasama dalam 1. Membangun Pusat
potensi sumberdaya KPHL, memperbaiki bentuk kemitraan antara pengelolaa dan para research and
alam hutan di seluruh kinerja pengelolaan dan pihak dalam pengembangan potensi jasa development KPH
blok KPHL secara menciptakan daya saing lingkungan dalam mendukung
lestari dan bermanfaat produk dan jasa KPHL b. Menjaga kelestarian potensi keanekaragaman kinerja pengelolaan
bagi masyarakat dan hayati dengan partisipasi masyarakat dan KPHL Model Unit III
pemerintah kerjasama serta mengakomodir kearifan lokal Pohuwato
masyarakat 2. Menggali potensi
c. Menggalang minat penelitian dan partisipasi kayu yang memiliki
masyarakat dalam medukung pengumpulan data nilai ekonomis tinggi
potensi kawasan yang mempunyai nilai 3. Penggalian potensi
ekonomis tinggi SDH yang menjadi
d. Mengelola potensi jasa lingkungan secara core pengelolaan
profesional untuk meningkatkan taraf hidup, KPHL
tingkat pendidikan dan mengurangi tingkat 4. Pengembangan
kemiskinan masyarakat sekitar kawasan potensi SDH yang
berekonomitinggi
dblok pemberdayaan
masyarakat
5. Peningkatan upaya-
upaya
pemberdayaan
masyarakat
143
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Blok perlindungan pada KPHL Model Unit III Pohuwato merupakan blok
antara lain: (1) termasuk dalam criteria kawasan lindung, dan (2) dalam
perlindungan hutan alam dan lahan gambut atau untuk kawasan rehabilitasi
atau kawasan hutan untuk pengusahaan hutan skala besar atau kecil.
pada Tabel 27
144
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
blok yang telah ada izin pemnafaatan kawasan, jasa lingkungan dan HHBK
kawasan yang telah dihasilkan dari proses inventarisasi. Dalam blok ini
Kriteria blok ini, antara lain: (1) mempunyai potensi jasa lingkungan, wisata
alam, potensi hasil hutan non kayu, terdapat izin pemanfaatan kawasan, jasa
145
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
lahan gambut atau untuk kawasan rehabilitasi atau kawasan hutan untuk
146
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
yang telah dihasilkan dari proses tata hutan. Kriteria blok ini antara lain: (1)
pengusahaan hutan skala besar, (2) mempunyai potensi hasil hutan kayu
cukup tinggi, (3) terdapat izin pemanfaatan HHK-HA, dan (4) dalam
147
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
yang telah dihasilkan dari proses tata hutan. Kriteria blok ini antara lain: (1)
pengusahaan hutan skala besar, (2) mempunyai potensi hasil hutan kayu
rendah, (3) merupakan areal yang tidak berhutan, dan (4) terdapat izin
148
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Pohuwato
dan HTR yang akan difungsikan sebagai areal yang direncanakan untuk
telah dihasilkan dari proses tata hutan. Kriteria blok ini, antara lain: (1) dalam
hutan skala kecil, (2) mempunyai potensi hasil hutan kayu rendah, (3)
merupakan areal yang tidak berhutan, (4) terdapat izin pemanfaatan hutan
untuk HKm, Hutan Desa, HTR, (5) Arealnya dekat masyarakat di dalam dan
rehabilitasi atau kawasan hutan untuk pengusahaan skala besar atau kecil.
150
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Permintaan hasil hutan berupa Hasil Hutan Kayu (HHK) dan Hasil Hutan
Bukan Kayu (HHBK) untuk pemenuhan bahan jadi dan bagunan akan
kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato seperti yang terlihat pada tabel 33
151
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
perkapita masyarakat pada kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato jangka
waktu 10 tahun cukup bervariasi untuk berbagai jenis Hasil Hutan Kayu
(HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Proyeksi pendapatan perkapita
masyarakat tertinggi pada kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato, yaitu Rp.
3,500,000/tahun.
Model Unit III Pohuwato yang bersumber dari Hasil Hutan Kayu (HHK)
berupa kayu bulat kelompok meranti dan rimba campur proyeksi untuk 10
perkapita masyarakat yang bersumber dari kayu bulat selain meranti dan
masyarakat yang bersumber dari kayu bulat kecil untuk proyeksi 10 tahun
bersumber dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) pada kawasan KPHL Model
Unit III Pohuwato yang, antara lain: pendapatan perkapita masyarakat dari
perkapita masyarakat pada Hasil Hutan Kayu (HHK) pada kawasan KPHL
Model Unit III Pohuwato untuk 10 tahun yang akan datang masih lebih tinggi
152
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Kayu (HHBK). Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat yang berada pada
kayu tersebut menjadi barang jadi, seperti lemari, kursi (sofa) maupun
produk meubel lainnya, selain untuk keperluan bagunan gedung yang setiap
153
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
BAB VI.
RENCANA KEGIATAN
6.1. Inventarisasi berkala wilayah kelola serta penataan hutannya.
tersebut.
spatial jumlah plot inventarisasi di KPHL Model Unit III Pohuwato berjumlah
1220 titik, dengan jumlah plot inventarisasi terbanyak terdapat di blok inti.
inventarisasi dan banyaknya plot dapat dilihat pada tabel 33 dan gambar 20
154
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Gambar 21. Rencana Plot Inventarisasi di KPHL Model Unit III Pohuwato
sebagainya dari potensi dan kekayaan sumber daya alam hayati dan
sekitar kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato. Kegiatan survei lapangan
155
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
maka pada tahun ke 10 seluruh blok dan petak telah mempunyai data dan
komersil, kondisi flora dan fauna, kondisi ekosistem dan kondisi lahan hutan.
wilayah tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum
pengelola KPHL Model unit III Pohuwato bisa mempromosikan kawasan ini
156
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
dapat dilakukan pada blok pemanfaatan seluas total 6.319,64 ha dan blok
8.441,88 ha. Saat ini beberapa investor telah memanfaatkan kawasan yang
Gambar 22. Peta Pembagian Blok dan Petak Untuk Pemanfaatan Hutan
Wilayah Tertentu
157
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
dalam kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato diarahkan pada beberapa
kegiatan berikut
(1) Inventarisasi dan identifikasi obyek dan daya tarik ekowisata dalam
158
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Model Unit III Pohuwato adalah air terjun Sungai Taluditi yang berjarak 7 km
dari Desa Puncak Jaya seperti yang terlihat pada gambar di bawah. Potensi
ekowisata di lokasi ini sangat unik karena mempunyai air terjun dengan
Potensi air terjun ini bisa dimaksimalkan untuk kepentingan lain seperti
pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) atau PLTA jika ditemukan
debit air yang lebih besar dan potensi airnya tersedia sepanjang tahun yang
bisa dipergunakan oleh masyarakat yang tinggal disekitar KPHL Model Unit
III Pohuwato
159
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Gambar 24. Potensi air terjun untuk kegiatan ekowisata dan PLTMH
160
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
KPHL Model Unit III Pohuwatoperlu dilakukan sebagai langkah awal untuk
ekowisata.
yang dikunjungi. Oleh kerena itu perlu adanya regulasi untuk memberi
pelestarian dan pengawetan alam di KPHL Model Unit III Pohuwato. Oleh
161
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
yang mengunjungi suatu objek atau lokasi ekowisata dalam kawasan serta
terintegrasi antara objek wisata daerah dan objek ekowisata di KPHL Model
Unit III Pohuwato sehingga keberadaan KPHL Model Unit III Pohuwato
KPHL Model Unit III Pohuwato tidak memnggangu fungsi pelestarian dan
162
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
keuntungan antara KPH Pohuwato dan para pihak yang terlibat dalam
lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat lokal. Disamping itu,
objek dan lokasi ekowisata, kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat
setempat dan kelompok sasaran yang menjadi target pasar dari usaha
lain :
163
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
berkembang.
KPHL Model Unit III Pohuwato. Adapun lokasi rencana penelitian dan
pendidikan di KPHL Model Unit III Pohuwato dapat dilihat pada gambar di
bawah:
164
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
reptilia tercatat dua jenis masuk dalam Apendiks II CITES, dan dua jenis
dalam kelompok hutan ini menyandang status Near Threatened. Dua puluh
satu jenis burung masuk dalam daftar yang dilindungi oleh Pemerintah RI
(Empat jenis Vulnerable, satu jenis Near Threatened dan satu jenis
Endangered) dan empat jenis termasuk yang dilindungi oleh Pemerintah RI.
165
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Terdapat juga empat jenis mamalia yang terdaftar dalam Appendix I dan II
CITES
pemanfaatan, meliputi :
danpenangkaran jenis.
oleh Lembaga
166
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Pohuwato.
Model Unit III Pohuwato. Untuk itu, pihak pengelola perlu membimbing
167
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
kawasan ini sebagai wilayah HTR karena 1) lokasi ini sudah tidak
kawasan. Adapun lokasi HTR di KPHL Model Unit III Pohuwato dapat
Tabel 36. Luas Blok HTR di KPHL Model Unit III Pohuwato
No Blok HP HPT Luas (Ha) Prosentase
F1
F2
F3 268,58 268,58 30,92
F4 599,98 599,98 69,08
F5
Grand Total 868,55 868,55 100
168
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
misalnya bumbu, ekstrak tanaman obat dan lain-lain. Hal ini bisa
sedikit dan lahan pertanaian tersedia luas. Untuk masa kini sistim
169
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
dapat mencakup :
usaha ekonomi
170
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
appraisal
publik
yang masuk dalam kawasan hutan khususnya diwilayah KPHL Unit III
dari dana Dana Alokasi Khusus Bidang Kehutanan dan APBD Kabupaten
masyarakat produktif.
171
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
III Pohuwato merupakan bagian tidak terpisahkan dari kawasan KPHL Model
hutan di KPHL Model Unit III Pohuwato harus dilakukan pembinaan dan
partisipasi dan asimilasi antara KPH dan masyarakat calon pemegang ijin
kawasan dan kepada calon pemegang ijin adalah dengan mendirikan pos
pemantauan dan jalan pemeriksaan di dalam KPHL Model Unit III Pohuwato
seperti yang terlihat pada gambar. Jumlah pos pemantauan yang dibangun
172
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
173
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan tidak lepas dari peran dan
interaksi staf KPHL Model Unit III Pohuwato dengan para pemegang ijin,
semakin tinggi peran dan interaksi dijalankan maka semakin tinggi pola
hubungan yang terbangun antara masyarakat pemegang ijin dan Staf KPHL
Model Unit III Pohuwato, sehingga jika terjadi masalah yang berada di
pemanfaatan
Pembinaan dan pemantauan bagi pemegang ijin dilakukan oleh staf KPHL
Unit III Pohuwato secara rutin dan berkala. Disamping hal tersebut
pembinaan dan pemantauan juga dilakukan setiap triwulan oleh tim terpadu
yang terdiri dari unsur Dinas Kehutanan Provinsi, BPKH, BP- DAS, Denas
174
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Pohuwato.
dibutuhkan.
monitoring habitat dan populasi jenis di dalam kawasan juga perlu dilakukan
identifikasi tanaman yang cocok untuk ditanam di lokasi RHL. Hasil dari
produksi merupakan lokasi RHL yang paling luas untuk direhabilitasi dan
175
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Jika mengacu pada luas lahan yang direhabilitasi jumlah bibit yang
dibutuhkan dalam rangka RHL adalah 6.546.000 bibit dimana alokasi untuk
antara ratio tanaman non MPTS dan MPTS untuk HL 60% : 40%, sedangkan
terlebih dahulu telah melalui kajian yang seksama tentang kondisi ekosistem,
176
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
rehabilitaasi
rehabilitasi dan reklamasi terhadap blok yang sudah ada ijin pemanfaatan
177
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
3. Kepala KPH yang dibantu oleh kepala resort setiap blok pemanfaatan.
pemerintah/pengelola KPH
178
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
hutan yang terjadi di dalam kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato serta
masyarakat yang ada di dalam dan sekitar kawasan KPHL Model Unit III
179
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
sumber pembangkit listrik tenaga air, seperti yang saat ini sedang
180
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pengembanganekonomiterwujudkan.
rencana program dan kegiatan tahunan dan lima tahunan ke tingkat desa
181
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
kepentingan.
sinergi antar pihak berjalan dengan baik. Koordinasi dan sinergi mengambil
program, baik di internal maupun di eksternal KPHL Model Unit III Pohuwato.
prosedur (SOP) atau prosedur kerja yang ada saat ini, sedangkan koordinasi
Gambar 30. Bentuk koordinasi dan sinergi dalam pengelolaan KPHL Model
Unit III Pohuwato (diadopsi dari: Kartodihardjo dkk, 2012)
182
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
merupakan langkah yang baik dan memudahkan koordinasi dan sinergi antar
183
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
telah dilaksanakan dalam peningkatan kapasitas staf KPHL Model Unit III
dan pelatihan, baik itu di Pusat atau Balai Diklat Kehutanan maupun ke
Belanja Negara (APBN). Pengelolaan KPHL Model Unit III Pohuwato yang
KPH sangat luas. Dana tersebut tidak mungkin dicukupi hanya dari
184
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
keuangan negara. Oleh karena itu, keterlibatan pihak lain seperti pemerintah
provinsi untuk menyediakan dana bagi KPHL Model Unit III Pohuwato
LSM misalnya WWF, CI, FFI dan lain-lain yang sering mendapatkan bantuan
III Pohuwato
III Pohuwato. KPHL Model Unit III Pohuwato kaya akan ragam ekosistem
sumber mata air yang mengalir di dua provinsi dan dan juga mengandung
mineral sebagai wujud potensi sumber daya alam yang sangat tinggi. Namun
potensi yang dimiliki KPHL Model Unit III Pohuwato ini dapat dikembangkan
serap karbon, keindahan landscape, perlindungan DAS dan tata air serta
perlu direhabilitasi seperti bekas penyerobotan lahan, eks areal HPH yang
185
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
konservasi keragaman hayati dan perlindungan tata air. KPHL Model Unit III
Pohuwato merupakan hulu banyak sungai dan anak sungai yang mengalir di
dalam kemasan juga layak untuk dipikirkan. Sumber lainnya mungkin dapat
pajak dari perusahaan yang melakukan pengambilan yang lestari hasil hutan
non-kayu dari blok tetentu di dalam kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato.
alam dan sosial budaya masyarkat lokal dapat dikemas dalam paket wisata
masyarakat lokal juga dapat dikemas dan diberi label konservasi untuk
sudah disepakati bersama. Selain itu mekanisme ini juga dibangun diatas
186
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
KPHL Model Unit III Pohuwato saat ini dan dibandingkan dengan kekurangan
(gap) yang ada. Gap yang terjadi ini diupayakan sebagai langkah
perencanan ini lebih melihat kerjasama dengan pihak lain di luar KPHL
187
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
dengan jenis dan jumlah kebutuhan yang diperlukan. Sarana dan prasarana
di KPHL Model Unit III Pohuwato terdiri dari sarana prasarana perkantoran
kawasan.
mencakup :
188
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Data base yang lengkap dan tidak kadaluwarsa sangat berguna untuk
Selain itu data base juga bermanfaat bagi pihak luar yang membutuhkan
informasi tentang KPHL Model Unit III Pohuwato seperti misalnya para
peneliti dari un
individu.
Oleh karena itu dalam organisasi KPHL Model Unit III Pohuwato,
sebaiknya dibuat unit khusus yang mengelola data base yang bertanggung
dikumpulkan dari unit-unit pengelola di lapangan dan juga dari luar. Tentu
saja tidak setiap data dapat begitu saja diberikan untuk pihak luar. Dalam
pemberian atau pertukaran data dan informasi khususnya dengan pihak luar
dapat berupa analog atau manual (peta, dokumen, laporan, data penelitian
dan lain-lain), juga dapat berupa data digital (dokumen-dokumen, data GIS
dan data digital lainnya). Unit yang secara khusus mengelola data base ini
Model Unit III Pohuwato yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dari
189
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Pengelolaan KPHL Model Unit III Pohuwato dimasa yang akan datang
ekosistem hutan di KPHL Model Unit III Pohuwato. Hal ini menuntut pihak
pengelola KPH untuk melakukan kalkulasi yang scientific based yang dapat
2 aspek yaitu: 1) aspek fisik (kawasan) yang mencakup aspek silvikultur, tata
guna hutan, eksplorasi potensi dan lainnya dan 2) aspek non teknis yang
pemanfaatan kayu pada hutan alam sudah tidak memiliki potensi yang
190
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pengelolaan hutan tingkat tapak (blok dan petak), dan membentuk lembaga
191
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Konsistensi pada prinsip ini akan menjadi daya tarik sendiri dalam
Model Unit III Pohuwato sangat penting untuk dilakukan mengingat dua hal:
lingkungan
hayati, non hayati dan turunannya, serta jasa yang berasal dari hutan
192
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
yang terdiri dari 9 kelompok HHBK yang terdiri dari 557 spesies
mulai dari perencanaan sampai pasca panen bagi pelaku usaha, para
b. Pemanfaatan ekowisata
c. Pengembangan REDD
193
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
pasal 40 dan 41. Pada pasal ini diatur mengenai penatapan areal
masyarakat.
Masyakat yang selama ini ada, misalnya program Bina Desa, program
194
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
masyarakat.
jawab.
195
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
tidak ada keraguan bahwa produksi dari hutan alam tropis akan
meningkat nilai jualnya selama kurun waktu 10, 20, dan 100 tahun
terakhir: Emas, Minyak dan Kayu. Walaupun emas saat ini masih
196
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
memiliki kinerja yang sangat bagus, akan tetapi kinerja Emas tidak
terlalu baik pada rentang waktu yang panjang yaitu, antara tahun 1979
Industri kayu yang sudah digergaji menjadi kayu lapis) dan setiap unit
jangka waktu yang lama. Ketika seseorang beternak domba dia akan
tetapi mereka tidak akan berubah menjadi sapi dan harga domba
yang tumbuh dengan sendirinya, yang tumbuh secara alami, dan tidak
aset lainnya.
197
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
kayu di KPHL Model Unit III Pohuwato memiliki prospek yang cerah.
Prinsip dasar yang dianut oleh KPHL Model Unit III Pohuwato dalam
hutan lestari.
kesejahteraan rakyat
secara lestari
Ancaman perlindungan kawasan dapat berasal dari proses alam dan aktifitas
198
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
bentuk gangguannya.
gangguan kawasan dari aktifitas yang bersifat illegal. Yang lebih diutamakan
program ini, beberapa kegiatan umum untuk jangka panjang dapat ditempuh
dengan :
1. Patroli rutin.
199
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
2. Penyuluhan kehutanan
pemahaman dari tidak tahu menjadi tahu akan pentingnya menjaga keutuhan
sumber daya hutan. Penyuluhan sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat
5. Anjangsana
200
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
BAB VII.
PEMBINAAN, PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN.
7.1. Pembinaan
pengelolaan.
Pohuwato.
201
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
7.2. Pengawasan
kinerja KPHL Model Unit III Pohuwato agar dapat melaksanakan tugas dan
KPHL Model Unit III Pohuwato dilakukan oleh pihak internal pengelola
maupun para pihak yang berkompeten dan dilakukan secara langsung agar
kawasan KPHL Model Unit III Pohuwato serta perubahan pada sosial
tidak tepat.
202
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
7.3. Pengendalian
Intern (SPI) menurut peraturan ini adalah proses yang integral pada tindakan
dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
sejarah dan latar belakang budaya dan resiko yang dihadapi oleh instansi itu
sendiri.
terbuka pada tingkat manajemen KPHL Model Unit III Pohuwato, mitra
203
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
bisa dikaji melalui pola interaksi antar institusi. Interaksi yang dimaksud
adalah pola koordinasi yang dilakukan oleh para pihak. Hal ini sesuai dengan
Relationship). Pola interaksi ini hanya dibatasi pada stakeholder kunci yang
204
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
adalah stakeholder yang terkena langsung baik positif maupun negatife oleh
Unit III Pohuwato. Stakeholder yang termasuk dalam kelompok ini meliputi
205
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Gorontalo, Kepala KPHL Model Unit III Pohuwato DPRD Pohuwato, Badan
perguruan tinggi, LSM dan Lembaga Donor. Adapun pembagian hak dan
206
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
III
POHUWATO
Kunci • Memberi dan • Melakukan • Meningkatnya PAD • Menyiapkan
mencabut izin pengelolaan
norma,
pemanfaatan hutan secara • Terwujudnya visi
• Melakukan lestari misi organisasi standar,
pengelolaan • Melaksanakan pedoman dan
• Menikmati kualitas
terhadap kewenangan
kawasan otonomi daerah lingkungan hidup kriteria
KPHL dalam rangka
yang dihasilkan pengelolaan
MODEL UNIT pelaksanaan
III tugas oleh KPHL MODEL KPHL MODEL
POHUWATO desentralisasi
UNIT III UNIT III
• Melakukan dibidang
pengawasan, kehutanan POHUWATO POHUWATO
penilaian dan • Melaksanakan
• Menyiapkan
memfasilitasi kebijakan
program pengelolaan dukungan
KPHL MODEL
dana
UNIT III
POHUWATO
• Berupaya
mewujudkan
program
pemulihan
kawasan KPHL
MODEL UNIT
III POHUWATO
• Memberi
dukungan
penuh terhadap
segala bentuk
kegiatan
pengelolaan
hutan
207
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
BAB VIII
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN
Dalam pengelolaan KPHL Model Unit III Pohuwato pemantauan dan
evaluasi kegiatan merupakan hal yang sangat penting dilakukan agar seluruh
internal KPHL Model Unit III Pohuwato maupun unsur eksternal baik oleh
208
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
mencakup :
1. Pemantauan dan evaluasi oleh internal KPHL Model Unit III Pohuwato.
masyarakat.
209
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
atau pertanggungjawaban.
Model Unit III Pohuwato sesuai dengan fungsi dan tugasnya secara berkala.
kepada Prosedur Kerja KPHL Model Unit III Pohuwato. Tahapan dari
bahan laporan dan resume telaahan bahan laporan sampai ke pada tahap
210
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
BAB IX
PENUTUP
Rencana pengelolaan jangka panjang KPHL Model Unit III Pohuwato ini
bersifat makro dan indikatif. Karena sifat dan cakupan dari rencana ini, maka
pendek.
datang. Review terhadap rencana ini perlu terus dilakukan agar tetap sinkron
211
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
LAMPIRAN
212
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
213
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
214
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 42. Rencana Program dan Kegiatan Selama 10 Tahundi Blok Perlindungan
No Program Kegiatan OUTPUT WAKTU RENCANA BIAYA
2013-2017 2018-2022
1 Inventarisasi kawasan Inventarisasi potensi Tersedianya data Rp. 600.000.000
blok perlindungan dan hutan pada kawasan blok base potensi hutan
tata batas kawasan perlindungan pada blok
pada KPHL unit III perlindungan
Pohuwato Tata batas dan Selesainya tata batas Rp. 1.500.000.000
pemasangan pal batas dan pemasangan pal
pada kawasan blok batas pada kawasan
perlindungan blok perlindungan
Pemetaan dan Tersedianya data Rp. 300.000.000
dokumentasi hasil base peta hasil
inventarisasi dan tata inventarisasi dan
batas kawasan blok dokumentasnyai di
perlindungan blok perlindungan
215
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
216
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
217
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 43. Rencana Program dan Kegiatan Selama 10 Tahun Blok Pemanfaatan Kawasan, Jasa Lingkungan dan Wilayah
Tertentu
NO PROGRAM KEGIATAN OUTPUT WAKTU RENCANA BIAYA
2013-2017 2018-2022
Inventarisasi potensi Tersedianya dokumen Rp. 600.000.000
kawasan hutan, jasa peta dan data base
lingkungan dan secara lengkap
HHKBpada kawasan menyangkut batas, luas,
KPHL unit III Pohuwato potensi serta status blok
pemanfaatan kawasan,
jasa lingkungan dan
HHKB pada kawasan
KPHLunit III Pohuwato
Tata batas dan Mantapnya status blok Rp. 1.500.000.000
Memantapkan pemasangan pal batas pemanfaatan kawasan,
penetapan fungsi kawasan hutan, jasa jasa lingkungan dan
pemanfaatan lingkungan dan HHKB HHBK yang proporsional
kawasan, jasa pada kawasan KPHL dan mempertahankan
1 lingkungan dan unit III Pohuwato hutan utuh dengan luas
HHKB untuk areal minimal 30% yang
kelola KPHL unit menyebar merata di
III Pohuwato bagi seluruh DAS dalam
masyarakat wilayah KPHL unit III
Pohuwato
Pemetaan dan Tersusunya data base Rp. 300.000.000
dokumentasi hasil hasil dokumentasi
inventarisasi dan tata inventarisasi potensi pada
batas kawasan hutan, blok pemanfataan dan
jasa lingkungan dan wilayah tertentu
HHKB pada kawasan
KPHL unit III Pohuwato
218
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
219
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
220
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 44. Rencana Program dan Kegiatan Selama 10 Tahun di Blok Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
NO PROGRAM KEGIATAN OUTPUT WAKTU RENCANA BIAYA
2013-2017 2018-2022
1 Peningkatan Pembentukan unit usaha Terbentuknya unit-unit Rp 100.000.000
pemanfaatan HHK- HHK-HA baik yang usaha masyarakat dan
HA yang sesuai dikelola masyarakat pihak swasta di bidang
kemampuan maupun pihak swasta pengolahan HHK-HA
kawasan KPHL unit Pelatihan pemungutan Meningkatnya skill Rp 100.000.000
III Pohuwato dan pengolahan hasil masyarakat sekitar KPHL
hutan kayu bagi Pohuwato dalam
masyarakat mengelola hasil hutan
kayu
Menyusun aturan yang Disahkannya perda/ Rp. 250.000.000
spesifik lokasi bagi aturan tentang model
pengembangan investasi pengembangan
pengelolaan HHK-HA pengelolaan HHK-HA
pada kawasan KPHL unit
III Pohuwato
2 Pemulihan Rehabilitasi hutan dan Terehabilitasinya lahan Rp. 15.000.000.000
ekosistemdi blok lahan di Blok kritis dan tidak
HHK-HA dengan pemanfaatan HHK-HA bervegetasi seluas 200
jenis pohon ha/tahun dengan tanaman
komersial unggulan MPTs dan Tanaman
221
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
222
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 45. Rencana Program dan Kegiatan Selama 10 Tahun di Bloka Pemanfaatan Hasil Hutan Tanaman
NO PROGRAM KEGIATAN OUTPUT WAKTU RENCANA BIAYA
2013-2017 2018-2022
1 Peningkatan Pembentukan unit usaha Berkembangnya unit-unit Rp. 100.000.000
pemanfaatan HHK-HT HHK-HT masyarakat dan usaha masyarakat dan
yang sesuai pihak swasta pihak swasta di bidang
kemampuan kawasan pengolahan HHK-HT
pada KPHL unit III Pelatihan pemungutan Meningkatnya skill Rp. 200.000.000
Pohuwato dan pengolahan hasil Pengolahan Hasil Hutan
hutan kayu bagi Kayu (IUPHHK) hutan
masyarakat tanaman di kalangan
masyarakat yang
mengusahakan hutan
tanaman
2 Penanaman areal Penetapan wilayah Peta-peta penetapan Rp. 250.000.000
dengan jenis pohon peruntukkan hutan wilayah penanaman hutan
fast growing species tanaman bagi masyarakat tanaman untuk
yang mempunyai nilai dan swasta masyarakat dan swasta
komersial tinggi Penanaman areal hutan Tertanamnya wilayah blok Rp. 100.000.000.000
tanaman dengan tanaman pemanfaatan hutan
fast growing species tanaman seluas 1000
seperti jabon dan sengon ha/tahun
3 Mengurangi laju Melakukan Pelatihan dan Meningkatnya Rp. 200.000.000
pembukaan hutan pendampingan penerapan produktifitas dan
untuk areal ladang teknik agroforestry bagi keberlanjutan ladang
berpindah masyarakat masyarakat pada berpindah masyarakat
pada blok kawasan KPHL unit III yang tidak merusak
pemanfaatan HHK-HA Pohuwato kawasan KPHL unit III
Pohuwato
4 Pengembangan produk Melakukan kerjasama Terbangunnya pabrik pulp Rp. 200.000.000
hasil hutan tanaman untuk pengembangan and paper
pulp and paper
Rasionalisasi perizinan Evaluasi terhadap kinerja Rp. 350.000.000
223
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
224
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
Tabel 46.Rencana Program dan Kegiatan Selama 10 Tahun di Blok Pemberdayaan Masyarakat
NO PROGRAM KEGIATAN OUTPUT WAKTU RENCANA BIAYA
2013-2017 2018-2022
1 Membentuk dan Membentuk kelompok- Terbentuknya kelompok- Rp 100.000.000
membina kelompok- kelompok usaha kelompok usaha
kelompok usaha masyarakat sesuai masyarakat mandiri
masyarakat di bidang komoditas unggulan sesuai komoditas
kehutanan dan setempat unggulan setempat dalam
perkebunan berbasis upaya memanfaatkan blok
kampung/marga pemberdayaan
masyarakat
225
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Unit III Pohuwato
226