Tugas Makalah......
OLEH:
MUSFIRA
F1B2 13 057
29
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Musfira
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Maksud dan tujuan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertambagan...........................................................................3
2.1.1 Karakteristik Pertambangan...........................................................4
2.1.2 Pergeseran Paradigma....................................................................4
2.1.3 Pendekatan Kemitraan....................................................................6
2.2 Pengertian Pertambangan Berkelanjutan..................................................9
2.2.1 Prinsip Pengelolaan Pertambangan Berkelanjutan.........................9
2.2.2 Manfaat Pertambangan Berkelanjutan...........................................10
2.3 Kegiatan Pengembangan Pertambangan Berkelanjutan...........................11
2.3.1 Dampak Dari Kegiatan Pertambangan...........................................13
2.3.1.1 Kebutuhan Sosial...............................................................14
2.3.1.2 Kebutuhan Lingkungan.....................................................15
2.3.2 Konsep pertambangan rakyat dalam kerangka pengelolaan
sumber daya tambang yang berkelanjutan.....................................16
2.4 Konsep Berkelanjutan Pada Industri Pertambangan................................20
2.4.1 Tema berkelanjutan dalam industri pertambangan merupakan
turunan dari konsep........................................................................21
2.4.2 Pertambangan Berklelanjutan Di Indonesia...................................24
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertambangan sangat berpengaruh pada lingkungan alam dan komunitas
lokal. Keuntungan secara ekonomi biasanya akan datang seiring dengan biaya
untuk kepeningan lokal dan biaya lingkungan di sekitar area pertambangan.
Keseimbangan ekonomi, lingkungan dan sosial menjadi pokok pembicaraan
dalam pembangunan berkelanjutan di pertambangan. Para ahli tertarik di bidang
ini karena banyak aktivitas pertambangan yang tidak berkelanjutan dan membuat
kerusakan secara sosial maupun lingkungan
Pertambahan penduduk yang cepat mempunyai implikasi pada berbagai
bidang. Bertambahnya penduduk yang cepat ini mengakibatkan tekanan pada
sektor penyediaan fasilitas tenaga kerja yang tidak mungkin dapat ditampung dari
sektor pertanian. Maka untuk perluasan kesempatan kerja, sektor industri perlu
ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas.peningkatan secara bertahap di
berbagai bidang industri akan menyebabkan secara berangsur-angsur tidak akan
iv
sebagai
aset
alam
sehingga
pengelolaannyapun
harus
juga
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertambangan
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,
penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian
(mineral, batubara, panas bumi, migas). Definisi Tambang adalah sebagai berikut:
a) Pertambangan adalah kegiatan untuk mendapatkan logam dan mineral dengan
cara hancurkan gunung, hutan, sungai, laut dan penduduk kampung.
b) Pertambangan adalah kegiatan paling merusak alam dan kehidupan sosial yang
dimiliki orang kaya dan hanya menguntungan orang kaya.
c) Pertambangan adalah lubang besar yang menganga dan digali oleh para
pembohong (Mark Twian)
d) Pertambangan adalah industri yang banyak mitos dan kebohongan
Sektor pertambangan, khususnya pertambangan umum, menjadi isu yang
menarik khususnya setelah Orde Baru mulai mengusahakan sektor ini secara
gencar. Pada awal Orde Baru, pemerintahan saat itu memerlukan dana yang besar
untuk kegiatan pembangunan, di satu sisi tabungan pemerintah relatif kecil,
sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah mengundang
iv
UU
No.
11/1967
tentang
Pokok-pokok
Pengusahaan
iv
iv
pertambangan lainnya.
Membentuk Badan Usaha Milik Daerah yang bertugas mengelola kekayaan
mineral di daerah tersebut seoptimal mungkin dengan memperhatikan
prinsip-prinsip keberlanjutan.
Ketiga, aspek lingkungan baik fisik maupun sosial harus dipertimbangkan
dalam setiap kontrak pertambangan dan pengusaha pertambangan harus
ini perlu dikonsultasikan dengan masyarakat sekitar oleh pemda. Hal ini
untuk menghindari adanya rasa dirugikan setelah penambangan berjalan.
Pemerintah Daerah perlu mengantisipasi masalah ini sebab jangan sampai
perusahaan pertambangan merasa bahwa Pemerintah Daerah tidak
melakukan upaya untuk pembangunan didaerah lokasi pertambangan.
Perlu juga diperjelas mengenai hak-hak dan kewajiban dari masyarakat
setempat, terutama yang berhubungan dengan masalah hukum adat.
Karena keragaman dari masyarakat adat di Indonesia, maka perlu dikaji
kembali melalui studi yang intensif tentang struktur masyarakat adat. Hal
ini perlu dilakukan untuk menghindari rasa tidak percaya dari masingmasing stakeholders.
Definisi ini saya simpulkan dari hasil perjalanan saya ke beberapa daerah
pertambangan di Indonesia dan beberapa negara.
B dapat menjamin hayat hidup orang banyak, contohnya emas, perak, besi
dan tembaga. Bahan Golongan C adalah bahan yang tidak dianggap
langsung mempengaruhi hayat hidup orang banyak, contohnya garam,
pasir, marmer, batu kapur dan asbes.
Teknik
Pertambangan
adalah
suatu
disiplin
ilmu
Kerekayasaan
dalam
Teknik
Pertambangan
mencakup
Pemasaran
keputusan)
uphold fundamental human rights and respect cultures, customs and values in
dealings with employees and others who are affected by our activities;
(menegakkan HAM dan menghargai budaya, adat dan nilai-nilai saat
menghadapi karyawan dan pihak lain yang terkena pengaruh oleh aktivitas
kita)
10
implement risk management strategies based on valid data and sound science;
(menerapkan strategi manajemen resiko berdasarkan data yang valid dan ilmu
pengetahuan)
seek continual improvement of our health and safety performance; (mencari
pengembangan yang berkelanjutan dari performa kesehatan dan keamanan
kita)
seek continual improvement of our environmental performance; (mencari
produk kita)
contribute to the social, economic and institutional development of the
communities in which we operate;(berkonstribusi pada perkembangan institusi
2.2.2
kesinambungan
mengurangi pencemaran lingkungan yang berdampak pada masyarakat
sekitar
11
besar di dunia. Data pada akhir 2008 menunjukkan bahwa sumber daya
batubara mencapai 104.760 juta ton, emas sebesar 4.250 ton, tembaga
sebesar 68.960 ribu ton, timah sebesar 650.135 ton dan nikel sebesar 1.878
juta ton (ESDM, 2009). Penerimaan negara langsung dari subsektor
pertambangan umum pada tahun 2009 sekitar Rp51 triliun, yang terdiri
atas penerimaan Negara bukan pajak lebih kurang Rp15 triliun, dan
sisanya merupakan penerimaan negara pajak. Investasi pertambangan
tahun 2009 mencapai US$1,8 miliar atau naik sebesar 9,5% dari angka
tahun sebelumnya sebesar US$1,6 miliar (ESDM, 2009).
11
12
12
13
rakyat,
Indonesia
cenderung
menggunakan
prinsip
13
14
Dalam
konteks
industri
pertambangan,
misalnya
dengan
sumberdaya
yang
berkelanjutan
(tujuan
ekosistem
dalam
14
15
Untuk
dapat
mengelola
sumberdaya
secara
berkelanjutan,
sumberdaya,
perlu
memperhitungkan
mereka
yang
masih
15
16
2.3.2
karena tidak efisiennya teknologi pengolahan yang mereka terapkan. Semua itu
masih ditambah lagi dengan terjadinya pencemaran lahan dan sungai karena
penanganan limbah pengolahan yang belum dipahami dengan baik. Konsep
pertambangan rakyat dalam kerangka pengelolaan sumberdaya tambang yang
berkelanjutan dalam buku ini disusun berdasarkan 4 aspek penting yang ditujukan
untuk menjawab berbagai persoalan yang ditimbulkan oleh kegiatan masyarakat
yang menambang, yakni: (i) aspek kebijakan; (ii) aspek modalitas; (iii) aspek
kelembagaan/organisasi dan (iv) aspek teknologi dan lingkungan. Dengan
mengimplementasikan keempat aspek tersebut secara bersamaan, maka kegiatan
17
mempertimbangkan
kemampuan
18
lindung, hutan produksi, hutan suaka). Hal itu beralasan karena peran
hutan bagi bumi: 1) hutan berperan dalam tata hidrologi, yaitu menyaring
dan mengatur air, mencegah banjir dan menimbulkan mata air, 2) daundaunan yang gugur dapat menjadi humus dan dapat menyuburkan tanah,
3) hutan juga berperan penting dalam sirkulasi udara, tumbuhan
mengambil karobondioksida dari udara kemudian melepaskan oksigen
yang diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup dan tumbuhan juga
menyerap gas polutan lain, 4) hutan memiliki peranan dalam bidang social
longsor
Pengelolaan limbah/sampah
Limbah atau sampah dapat berbentuk padat atau cair. Pengelolaan limbah
meliputi berbagai kegiatan yaitu penampungan, pembuangan, dan
pengolahan. a) limbah padat, harus ditampung dan dibuang pada tempat
tertentu dengan memperhatikan permukiman penduduk. Terdapat beberapa
bentuk pengolahan: pengomposan yaitu penguraian dan pemantapan
bahan-bahan organic secara biologis dalam suhu tinggi, penimbunan
(sanitary landfill) yaitu penanganan sampah dengan system urug, dan
pembakaran (insenerator) diberlakukan untuk sampah organic,
19
b) limbah cair dapat dibuang melalui saluran (selokan, got, dan sungai)
ataupun lubang tertentu (septictank) tergantung jenisnya tetapi limbah
berfungsi untuk digunakan lagi hingga benar-benar tidak dapat berfungsi lagi.
Terdapat berbagai macam benda dari bahan-bahan tertentu yang sebenarnya
tidak perlu langsung dibuang bila sudah tidak bisa digunakan. Sebagai contoh:
1) kardus tempat peralatan elektronik dapat dimanfaatkan sebagai kotak
penyimpanan, 2) botol sirup dapat digunakan sebagai vas bunga.
d. Pengelolaan sumber daya alam dengan pola daur ulang
pemrosesan, pendistribusian, dan pembuatan material bekas pakai. Bahanbahan yang dapat di daur ulang, antara lain :
1. botol kaca baik yang putih atau berwarna, terutama tebal,
20
21
21
22
14.
laporan
final
proyek
Mining,
Mineral
and
Sustainable
2.
Meningkatkan
partisipasi
para
pemangku
kepentingan,
termasuk
22
tambang baru untuk melanjutkan tambang lain yang sudah ditutup. Konsep
keberlanjutan dalam industri ini diarahkan pada upaya untuk memaksimalkan
manfaat pembangunan
23
lingkungan
dan
sosial.
Artinya,
konsep
19.
Gambar 1. Praktek-praktek Pertambangan Berkelanjutan (Laurence,
2011, dalam ACSMP, 2011).
20.
21.
23
berkelanjutan adalah misi yang sangat penting, saat ini dan di masa yang akan
datang.
24
Seiring
dengan
kampanye
global
tentang
pertambangan
25
25. berkomitmen
untuk
mengimplementasikan
kerangka
kerja
sebagai bagian dari upaya Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi
Hutan (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation/REDD).
Contoh terkini adalah Monash University, yang melalui Monash Sustainability
Institute (MSI) telah mengajukan usulan riset multi disiplin dengan bekerjasama
dengan beberapa universitas terkemuka dan institusi pemerintahan di Indonesia.
Hal ini menjadi penting karena dunia menganggap banyak kegiatan pertambangan
di Indonesia tidak sesuai dengan upaya pengelolaan sumberdaya alam secara
berkelanjutan, yang pada akhirnya berpeluang menyumbang deforestasi. Riset
tersebut akan mengkaji tentang upaya penyelarasan pembangunan berkelanjutan
antara kehutanan dan pertambangan di Indonesia, dengan mengambil lokus di
Provinsi Kalimantan Tengah.
27.
25
26
kepentingan
sosial
ekonomi
masyarakat
dapat
27
pada
kualitas
air,
tumbuhan,
dan
binatang.
dari keuntungan ekonomi dalam setiap wilayah ataupun nasional tergantung pada
tiga fakor menurut Tilton (1992).
36.
paling tidak sebagai aset. Kedua adalah keuntungan ekonomi dari pertambangan
dibuat permanen melalui investasi yang dapat dilanjutkan untuk menghasilkan
kondisi ekonomi yang lebih baik pada saat pertambangan mulai menurun atau
berhenti. Dengan kata lain pengambilan aset mineral dari dalam tanah perlu
diganti dengan yang berkelanjutan. Misalnya saja dengan invesatsi lain di bidang
bisnis yang kira kira menguntungkan di daerah itu, atau dengan investasi untuk
infrastrukur sosial, yang memfasilitasi aktivitas ekonomitermasuk diantaranya
pendidikan, kesehatan, transportasi, listrik, air dan litbang. Yang ketiga adalah
wilayah atau negara menghindari potensi negatif makroekonomi dan konsekuensi
politik dari pengembangan mineral. Potensi masalah yang dapat muncul antara
lain tidak stabilnya pendapatan, tidak stabilnya harga mineral. Pada akhirnya
ketergantungan akan mineral akan memberikan gambaran yang luas tentang
27
keputusan
ekonomi
dan
keputusan
politik
yang
tidak
dapat
28
37.
Mineral dan Batu Bara (Selanjutnya disebut UU 4/2009), Undang Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(selanjutnya disebut dengan UU 32/2009), serta Undang Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut dengan UU 40/2007) adalah
Payung Hukum yang Penulis pakai dalam penulisan artikel ini.
38.
mineral atau batu bara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum,
eksplorasi,
studi
kelayakan,
konstruksi,
penambangan,
pengolahan
dan
28
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan yang
29
29
52.
53. BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
54.
31
24.
26.
27.
28.
29.
30.