Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH VALUASI TAMBANG

“MENGOPTIMALKAN PERAN MAHASISWA UNTUK


MENDORONG KEMAJUAN INDUSTRI PERTAMBANGAN DI
ACEH DAN KEMAJUAN MASYARAKAT INDONESIA”

Disusun Oleh:
Anisyah Alquran Ni (1504108010006)
Kun Cahya Pratama (1504108010025)
Ahmad Shaoqi (1504108010051)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2018

1
ABSTRAK

Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam, terutama
wilayah aceh. Peran para pemuda sangat penting dalam mengembangkan sumber
daya alam yang ada karena hal tersebut dapat berdampak terhadap kemajuan
Indonesia sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Mahasiswa
ialah pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur pendidikan Indonesia menduduki
jenjang satuan pendidikan tertinggi di antara yang lainnya. Dalam hal ini
mahasiswa harus memegang peran tersendiri yang terlepas dari keberpihakan dan
memberikan solusi sesuai dengan bidang yang dikuasainya. Adapun peran
mahasiswa antara lain :
1. Agent of Change
2. Moral Force
3. Social Control
Industri dalam KBBI bermakna “kegiatan yang seluruhnya menggunakan
sarana dan peralatan”. Revolusi Industri pada abad 18 memicu perubahan masif di
berbagai bidang mulai dari bidang pertanian hingga manufaktur, dimana semakin
meningkatnya produktifitas untuk memenuhi bermacam kebutuhan manusia. Efek-
efek yang ditimbulkan oleh adanya industri dapat kita lihat dari beberapa aspek
seperti dampak terhadap sosial masyarakat sekitar, adanya Industri merubah
struktur dan hubungan sosial manusia secara luas. Sebelum revolusi industri terjadi,
hubungan sosial manusia hanya terbatas pada lingkaran yang kecil, hanya terdiri
dari beberapa kelompok orang, umumnya dibatasi oleh daerah tempat tinggal
masyarakat tersebut.
Dari segi ekonomi Kebutuhan manusia turut berubah menjadi semakin
kompleks seiring berkembangnya industri. Kemajuan industri mendorong tingkat
produktivitas suatu barang/jasa meningkat pesat melampaui apa yang dibayangkan
oleh masyarakat terdahulu, dan peningkatan ini tidak bersifat stagnan terhadap hal-
hal yang telah ada, namun tetap berinovasi menghasilkan hal-hal yang baru. Dan
yang terakhir yaitu Perubahan politik termasuk salah satu yang ditimbulkan oleh
adanya industri.

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena tanpa
kemurahan-Nya, makalah dengan judul “mengoptimalkan peran mahasiswa untuk
mendorong kemajuan industri pertambangan di aceh” ini tidak akan dapat selesai
tepat waktu.
Keberhasilan penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, hingga akhirnya laporan ini dapat terselesaikan
tepat waktu walaupun masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih yang kepada dosen pembimbing mata kuliah
valuasi tambang yaitu Muhammad Hardi, ST. MT dan seluruh teman teman jurusan
teknik pertambangan Universitas Syiah Kuala.
Pada dasarnya, penulis adalah manusia sehingga tak luput dari
kesalahan-kesalahan yang kecil namun fatal. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang. Semoga penulisan
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak baik bagi pembaca maupun bagi penulis.

Darussalam, 30 November 2018

Penulis

3
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 1
1.3 Metodologi ........................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN UMUM ................................................................... 3
2.1 Peran Mahasiswa Terhadap Industri Pertambangan .......................... 3
2.2 Potensi Pertambangan Di Aceh ......................................................... 5
2.3 Pentingnya Industri Pertambangan .................................................... 11
BAB III STUDI KASUS .......................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................... 18
BAB V PENUTUP .................................................................................... 28
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 29

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak muda Indonesia mempunyai peran dan fungsi sangat penting dalam
pengelolaan lingkungan di Indonesia. Terutama dalam bidang tambang. Potensi
pertambangan di Indonesia, sangat luar biasa besar. Berdasarkan data Indonesia
Mining Association, Indonesia menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk negara
yang kaya akan sumber daya tambang. Dari hasil batubara-nya saja, Indonesia
menduduki posisi ke-6 sebagai produsen dengan jumlah produksi mencapai 246
juta ton. Dan menduduki peringkat ke-2 terbesar di dunia sebagai eksportir
sejumlah 203 juta ton. Belum lagi dari hasil emas, timah, tembaga, nikel, minyak
dan gasnya. Dari potensi pertambangan yang luar biasa yang dimiliki Indonesia,
generasi mudanya harus ikut peduli dan turut serta dalam pengelolaan
lingkungan dengan segala bentuk gerakannya.

Menyadari Sumber daya alam yang luar biasa di Indonesia, anak muda
sesungguhnya adalah aktor dalam pengelolaan lingkungan. Karena, mayoritas
penduduk Indonesia berada di usia remaja. Ketika remaja atau anak muda ini
mempunyai kepekaan lingkungan yang tinggi, dan mempunyai karakter yang kuat
untuk mengelola lingkungan di sekitarnya dengan baik, maka lestarinya lingkungan
di Indonesia dapat diakui kualitasnya. Anak muda sebagai penerus dan pewaris
bangsa dan negara, harus mempunyai sifat peduli dengan lingkungan, dan sadar

5
akan kekuatannya yang besar sebagai pelopor pengelolaan lingkungan yang baik di
sekitar lingkungan daerahnya sendiri.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengajak semua mahasiswa pertambangan yang ada di Indonesia khususnya di
Aceh untuk dapat bergerak maju mengoptimalkan sumberdaya yang ada di
Indonesia terutama di Aceh, sehingga terciptanya pemuda-pemuda yang peduli
akan kemajuan bangsa ini. Dimana hal tersebut tidak akan dapat tercapai apabila
tidak adanya kemauan dari diri sendiri. Dan diharapkan juga makalah ini dapat
menjadi referensi bagi mahasiswa bahwa peran mahasiswa sangat penting bagi
kemajuan industri pertambangan di Aceh.

1.3 Metodologi

Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode


diskusi dan studi literatur. Diskusi yang kami lakukan dengan beberapa orang
dalam sebuah kelompok diskusi mahasiswa Teknik Pertambangan Unsyiah.
Literatur-literatur yang kami dapatkan dari beberapa sumber yang dapat menunjang
dalam pembuatan makalah ini.

6
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.2 Peran Mahasiswa Terhadap Industri Pertambangan

Mahasiswa adalah sekelompok masyarakat yang dapat


dikategorikan sebagai kelompok tertentu yang dapat dikenali dengan
melihat beberapa ciri, baik fisik maupun konsep ideal yang dimilikinya.
Sementara, dalam konsep ideal mahasiswa, ia adalah golongan masyarakat
yang biasanya dikenal sebagai golongan masyarakat yang memiliki cita-cita
ke depan, menjadi penyeimbang antara pemerintah dan masyarakat, dan
biasanya selalu berpihak kepada masyarakat, tidak pada kekuasaan.
Persoalan pembangunan daerah sangatlah penting guna memberikan
sumbangsih terhadap kemajuan di tingkat nasional. Pembangunan daerah
yang dimaksud adalah sektor pemberdayaan masyarakat. Baik
pembangunan dalam bidang ekonomi, dan pendidikan. Keduanya menjadi
Tolak ukur kemajuan suatu daerah.
Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki potensial dalam
memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan
lingkungan masyarakat serta memiliki posisi dan peran sebagai agent of
change, social controler, dan the future leader. Dalam hal ini mahasiswa
sebagai agen perubahan sangat penting dalam mengubah pola pikir dan
pendapat masyarakat melalui ide dan gagasan yang disampaikannya.
Mahasiswa juga sebagai kaum muda dalam tatanan masyarakat yang
mau tidak mau pasti akan terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial,
harus mampu mengimplementasikan kemampuan dan keilmuannya dalam
perubahan pola kehidupan kemasyarakatan ke arah berkeadaban. Dalam hal
ini salah satu fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat terkait
pandangannya mengenai industri pertambangan yang merusak alam
menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan oleh mahasiswa.

7
Jadi, disini perlunya peran mahasiswa teknik pertambangan universitas
syiah kuala dalam mensosialisasikan pentingnya industri pertambangan
demi kemajuan daerah Aceh khususnya.

Indonesia yang terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah,


tanah yang kaya akan mineral beraneka rupa, dan, kekayaan laut dan
perairan yang tak diragukan lagi. Maka pantaslah banyak investor asing
yang datang menenamkan modalnya dalam bidang pertambangan di
Indonesia. Negara yang pantas memajukan dunia petambangan sebagai
senjata ampuh guna meraih kemakmuran bangsa. Oleh karena itu, sudah
menjadi tugas bersama untuk saling berusaha menyelamatkan lingkungan
kita dalam bidang tambang di Indonesia. Potensi anak muda dengan segala
kekuatannya mampu menjadi roda penggerak dalam masalah pertambangan
yang ada di Indoensia.

Peraturan yang ada dalam bidang pertambangan akan sia-sia apabila


tidak didukung dalam implementasi yang berkelanjutan. Salah satu cara
pengembangan potensi anak muda dapat dilakukan melalui organisasi.
Organisasi pengelolaan lingkungan dalam bidang pertambangan merupakan
salah satu wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pemuda,
Sebab organisasi merupakan sarana paling efektif untuk menginisiasi dan
melakukan perubahan. Terutama pergerakan pengelolaan lingkungan dalam
bidang tambang di Indonesia.

Generasi muda seharusnya ikut serta dan mengambil peran besar


dalam proses pembuatan kebijakan sektor pertambangan. Karena pada fase
inilah, para pemuda dapat mengeluarkan gagasan-gagasan cemerlangnya
dalam pengelolaan lingkungan dan pertambangan di Indonesia, diharapkan
para pemuda memiliki pengetahuan yang mendalam dan mempunyai data-
data empirik, yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi pembuatan
kebijakan di sektor pertambangan. Selain itu, generasi muda
seharusnya melakukan pengawasan terhadap program-program

8
pertambangan. Satu hal yang juga mendesak adalah bagaimana agar
program yang telah disusun dapat di terima sesuai dengan sasaran dan target
yang telah ditetapkan. Disinilah peran pemuda dapat diberikan untuk
memperbaiki lemahnya sistem pengawasan tersebut. Generasi muda
harus melakukan pencerdasan, pendampingan, dan upaya pemberdayaan
masyarakat desa disekitar lokasi tambang. Pemuda pada dasarnya adalah
bagian dari masyarakat. Keberadaan pemuda di tengah masyarakat
setidaknya dapat memberikan peluang pemberdayaan bagi masyarakat yang
rata- rata berpendidikan rendah. Salah satu hal yang dapat diberikan dalam
konteks pencerdasan, pendampingan, dan pemberdayaan di sekitar lokasi
tambang untuk turut serta membangun kelembagaan masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan. Dan pemuda juga harus memberikan advokasi-
advokasi pertambangan. Karena ketidakberdayaan masyarakat dan
ekosistem yang terganggu atau yang menghadapi sistem yang tidak
menguntungkan perlu mendapat pendampingan dari para pemuda.

2.1 Potensi Pertambangan Di Aceh

Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam ditinjau secara geologi berada


di Jalur patahan Sumatra dan dikenal sebagai daerah tektonik aktif. Hal ini
dikarenakan adanya zona tunjaman disebelah barat pulau Sumatra sehingga
mengakibatkan terangkatnya pulau Sumatra dan menghasilkan suatu
perbukitan memanjang yang sekarang kita kenal dengan Perbukitan
Barisan. Di sepanjang bukit barisan ini banyak terdapat zona-zona
mineralisasi logam. Mineralisasi ini salah satunya dihasilkan oleh intrusi-
intrusi yang melalui zona lemah, salah satunya adalah melalui zona patahan
Sumatra dan zona ikutan.
Dari segi pertambangan dan energi kondisi seperti ini memberi
keuntungan yang besar. Selain terdapat daerah mineralisasi logam dan
nonlogam juga memberikan kontribusi lain berupa sumber panas bumi
(geothermal) yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Menurut
data dari dinas pertambangan dan energi Nanggroe Aceh Darussalam dan

9
dari Dirjen sumber daya mineral ada beberapa jenis potensi logam dan
energi di Aceh yang sudah terbukti sumber dayanya dan sebagian lainnya
masih merupakan indikasi. Potensi logam yang bernilai ekonomis tersebar
di beberapa tempat. Sebagian ada yang masih berupa tubuh batuan (primary
deposits) dan endapan plaser dalam tubuh sungai atau di muara (secondary
deposits). Jenis logam yang terdapat di Aceh diantaranya adalah emas,
tembaga, perak, timah hitam, bijih besi, molybdenum.
Potensi Pertambangan di Aceh:
1. Emas
Emas merupakan logam mulia yang sangat komersil. Bijih emas
terdapat dalam cebakan-cebakan dengan bermacam-macam tipe di
dalam batuan beku, sedimen dan metamorfik pada seluruh formasi
geologi. Kebanyakan emas yang diproduksi berasal dari larutan
hydrothermal yang berumur relatif lebih muda
Penyelidikan umumnya dilakukan dengan beberapa cara yaitu,
pemetaan geologi, penerowongan dan pemboran inti. Kadang-kadang
dilakukan juga penyelidikan secara geofisik sebelum pemboran untuk
mengetahui kontinuitas dan hubungan antara singkapan yang satu
dengan yang lainnya.
Logam emas di Aceh umumnya terdapat pada batuan volkanik tua.
Batuan pembawa (host rock) biasa berupa diorite, granodiorit dan
batuan beku asam (PPPG, 1982). Logam Emas banyak ditemukan
dibeberapa aliran sungai besar di Aceh Barat dan Aceh Tengah. Warga
setempat melakukan pendulangan untuk mengambil deposit emas
seperti yang dilakukan di Krueng Woyla dan Krueng Pameu (placer
deposit). Selain itu di beberapa lokasi lain deposit emas tersingkap
sebagai primary deposit seperti di Beutong Ateuh, Lhok Kruet,
Kr.Sabee, Tangse dan Geumpang. Kedua tipe endapan ini mempunyai
karakter yang berbeda ditinjau dari segi proses pembentukan,
sumberdaya dan metode penambangan.
Endapan plaser seperti yang terdapat di beberapa aliran sungai di Aceh

10
Barat dan Aceh Tengah berasal dari pelapukan batuan induk yang
mengandung emas. Akibat proses pelapukan dan erosi. Kemudian
material tersebut tertransport ke dalam sungai dan terendapkan akibat
akibat berat jenisnya yang lebih besar. Volume deposit plaser jauh lebih
kecil dibandingkan dengan cadangan yang tersimpan dalam batuan
induk (primary deposit). Penambangan bijih plaser ialah secara
(hydraulicking)”disemprot dengan air”, dengan kapal keruk (dredge)
atau dengan dragline yang dikombinasi dengan pengolahan diatas
pontoon (floating washing plants). Bijih emas kebanyakan ditambang
secara tambang dalam dengan system “cut and fill” dan “skrinkage
stoping” atau dengan tambang terbuka dengan mengupas lapisan
overburden.
2. Tembaga
Bijih tembaga terdapat sebagai cebakan-cebakan dengan berbagai
macam tipe dalam batuan beku, sediment dan metamorfik. Hampir
sebagian besar cebakan-cebakan tembaga terjadi dari larutan
hydrothermal dengan type replacement dan cavity filling. Sebagian
besar cadangan bijih tembaga di dunia terdiri dari tipe replacement.
Dalam bentuk porphyrycopper disamping dengan pemetaan geologi
penyelidikan juga dilakukan dengan geokimia, geofisik dan pemboran.
Sering juga dibantu dengan test pitting, trenching dan tunneling. Di
Aceh logam tembaga kebanyakan ditemukan bersamaan dengan logam
lainnya atau berasosiasi dengan logam lain seperti emas, molibdenum
dan pirit, cuma prosentase kadarnya masing-masing logam berbeda.
Bahan galian logam ini dapat ditemukan di Pulau Bras sekitar kepulauan
Aceh, di lokasi ini tembaga ditemukan dalam bentuk senyawa berupa
malakhit. Berikutnya di daerah Krueng Kala dan Gle Bruek Kecamatan
Lhoong juga ditemukan unsur logam tembaga. Di Daerah Beutong
Ateuh Kabupaten Nagan Raya juga ditemukan tembaga, dilokasi ini
tembaga ditemukan bersamaan dengan emas. Di Pidie (Geumpang dan
Tangse) juga ditemukan tembaga yang hadir bersama emas dan mineral

11
ikutan lainnya. Kemudian ditemukan juga di Krueng Sabee (Aceh Jaya)
dan di Tapaktuan Aceh Selatan.
Metode penambangan dapat dilakukan dengan penambangan terbuka
dan dalam tergantung pada besar kadar tembaga dan dalamnya cebakan.
Bijih tembaga porfiri biasanya dikerjakan secara tambang terbuka
dengan alat-alat berat dikombinasikan dengan pendamitan.
Penambangan dalam dilakukan secara block caving, square setril,
shrinkage, top slicing, sub level caving, cut and fill, long hole.

3. Timah Hitam dan Seng


Kedua logam ini secara kimia mempunyai sifat yang berbeda,
namun secara geologi selalu ditemukan secara bersamaan. Timah hitam
dikenal juga dengan timbal (Pb), ada tiga jenis mineral yang komersil
yaitu: galena (PbS), cerusit (PbCO) dan Anglesit (PbSO4). Kebanyakan
bijih timah hitam dan seng terjadi sebagai cavity filling “pengisian
rongga” dan replacement dari larutan hydrothermal dengan suhu rendah.
Penyelidikan bijih timah hitam dilakukan dengan pemetaan geologi dan
geokimia, geofisika dan pemboran. Sering juga dibantu dengan
tunneling. Penambangan pada umumnya secara tambang dalam dengan
berbagai variasi. Timbal dipergunakan dalam batubatere, pembungkus
kabel amunisi, campura-campuran logam, industri cat, keramik, industri
kimia. Seng sendiri dipergunakan sebagai proteksi logam terhadap
korosi, campuran-campuran logam pigmen, tekstil, industri kimia. Di
Aceh Kedua logam ini ditemukan di Krueng Beureung berupa kerakal
galena dan Krueng Isep di Aceh Barat. Berikutnya di Lokop Kecamatan
Serbajadi Aceh Timur juga ditemukan hitam dalam jumlah cukup
prospek untuk di tambang.
3. Bijih Besi
Bijih besi (iron ore) merupakan senyawa oksida yang cukup
komersil untuk dimanfaatkan. Macam-macam bijih besi yang secara
komersil menghasilkan paling banyak ialah: bijih sedimenter, magmatik

12
kontak, metasomatik dan penggantian (replacement).
Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam menyimpan potensi bijih besi
yang cukup besar. Deposit bijih besi dapat dijumpai dalam bentuk
primary deposit dan secondary deposit. Tipe plaser (secondary deposit)
banyak ditemukan di pinggir pantai sekitar Krueng Raya, Lampanah
(Aceh Besar). Sedangkan dalam bentuk tubuh batuan banyak ditemukan
di Kecamatan Lhoong (Krueng Geunteut, Krueng Lhoong) Aceh Besar,
Krueng Ligan Aceh Jaya, Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee Aceh
Baratdaya. Cadangan bijih besi untuk setiap lokasi belum diketahui
secara pasti, hal ini dikarena selama ini kegiatan eksplorasi rinci yang
detail belum pernah dilakukan. Faktor keamanan merupakan salah satu
alasan yang menyebabkan aktivitas penyelidikan atau survei detail tidak
berjalan di lapangan.
Penyelidikan bijih besi laterit dan bijih sedimenter dilakukan dengan
“test pitting” atau pemboran. Penyelidikan bijih kontak dan lain-lainnya
biasanya dilakukan secara geofisika (magnetometer) dibantu dengan
pemboran inti.
Untuk bijih besi sedimenter laterit penambangan dikerjakan secara
“open pit”. Tambang dalam dilakukan terhadap bijih-bijih magmatik,
kontak dan replacement.

5. Mangan
Beberapa jenis mineral Mangan yang mempunyai nilai komersil
untuk ditambang diantaranya pyrolusit, manganit, psilomelan,
hausmanit, rhodochrosit, rhodonit. Bijih mangan ditemukan dalam
bentuk cebakan sedimenter dan residual. Tipe lainnya adalah sebagai
cebakan hydrothermal dan metamorfik.
Pada umumnya penyelidikan detail harus dilakukan dengan pemboran
(cored drilling). Penambangan dilakukan secara tambang terbuka dan
tambang dalam, dalam bermacam-macam variasi tergantung keadaan
cebakan. Kebanyakan Mangan dipergunakan dalam industri metalurgi

13
selainnya dipakai untuk industri batubatere dan kimia. Di Aceh logam
mangan dijumpai di Lhok Kruet Kecamatan Sampoiniet Kabupaten
Aceh Jaya, kondisi endapannya berupa deposit metasomatik. Selain itu
mangan terdapat dijumpai juga di Krueng Igeuh Kecamatan Tangse
(Kabupaten Pidie) dan Krueng Ligan (Aceh Jaya).

6. Molibdenum
Sebagian besar dari molybdenum berasal dari molibdenit (MoS2).
Hanya sedikit saja yang berasal dari wulfenite (PbMoO4). Bijih
molibdenum terdapat didalam batuan beku asam, metamorfik, sedimen,
sedikit pada batuan basa. Tipe-tipe bijih komersil terdapat sebagai
cebakan pegmatik, kontak metasomatik, disseminated replacement dan
fissure vein. Sebagian dari bijih molybdenum terdapat berhubungan
dengan batuan beku asam dan berbentuk vein dan stockwork (vein kecil-
kecil banyak dan berbentuk jaringan). Penyelidikan eksplorasi awal
umumnya dilakukan dengan pemetaan geologi, geofisika dan
pemboran. Penambangan umumnya tambang bawah tanah
(underground mining). Ada juga yang dikerjakan secara terbuka.
Penambangan dalam untuk bijih yang besar dikerjakan secara caving
dan “cut and fill”. Potensi molybdenum di Aceh dapat dijumpai di
kecamatan Tangse Kab.Pidie, Krueng Geunteut dan Krueng Lhoong
Kabupaten Aceh Besar, di Lokop Kecaamtan Serbajadi Aceh Timur.
Bijih molybdenum tersebut dijumpai dalam bentuk urat kuarsa, juga
didapatkan dalam kristal-kristal batugamping seperti yang didapatkan di
daerah Timang Ragap dan Lawe Sigala-gala Aceh Tenggara.
Penggunaan molybdenum dalam kehidupan sehari-hari biasanya
dipakai untuk industri besi dan baja, minyak pelumas, keramik pigment,
pupuk dan reagent kimia.

14
7. Kromium
Kromium atau krom mempunyai arti warna, Mineral satu-satunya
yang mempunyai arti komersil ialah kromit (FeO.Cr2O3). Cebakan
kromit terjadi secara pemisahan magmatik didalam batuan basa
berbentuk massa, lensa-lensa dan terhambur (disseminated). Dibeberapa
tempat oleh proses pelapukan butir-butir kromit yang menghambur
(disseminated) dikonsentrir sebagai bijih.
Di Aceh potensi logam kromium terdapat di daerah Tangse dan
Geumpang (Kabupaten Pidie). Di Tinjau dari tatanan geologi, Perut
bumi Aceh tersusun oleh batuan beku yang bersifat asam sampai
intermediet. Pulau Sumatera terbentuk hasil penunjaman (subduksi)
kerak samudera hindia dengan kerak eurasia, maka batuan beku asam
lebih melimpah daripada batuan beku basa. Hal ini bertolak belakang
dengan kondisi Indonesia bagian timur yang dominan dengan batuan
basa sampai ultra basa. Penyelidikan umumnya dilakukan secara
pemetaan geologi, trenching, tunneling dan pemboran inti untuk
cebakan primer. Untuk cebakan cebakan sekunder cukup dengan test
pitting bersama dengan pemetaan geologi.
Penambangan dilakukan baik secara tambang dalam maupun tambang
terbuka. Kebanyakan tambang-tambang kromit yang besar dikerjakan
secara tambang terbuka. Penggunaan kromium sendiri untuk bahan anti
karat (stainless steel), bahan tahan api (refractories), industri kimia,
pelapis tungku suhu tinggi.

15
3.3 Pentingnya Industri Pertambangan

Pertambangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan


nasional. Pertambangan memberikan peran yang sangat signifikan dalam
perekonomian nasional, baik dalam sektor fiscal, moneter, maupun sektor riil.
Peran pertambangan terlihat jelas dimana pertambangan menjadi salah satu sumber
penerimaan negara; berkontribusi dalam pembangaunan daerah, baik dalam bentuk
dana bagi hasil maupun program community development atau coorporate social
responsibility; memberikan nilai surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan
investasi; memberikan efek berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan;
menjadi salah satu faktor dominan dalam menentukan Indeks Harga Saham
Gabungan; dan menjadi salah satu sumber energy dan bahan baku domestik.
Faktor industri tambang penting bagi kehidupan:

1. 94% Disekeliling kita merupakan hasil tambang baik itu dari baju , celana ,
sepatu , tv, hp, pena, pemotong kuku, kendaraan baik itu darat laut maupun
udara . didalam pakaian kendaraan ataupun yang lainnya terkandung logam
, alumunium , minyak bumi, dan lainnya dan bahkan untuk menggerakkan
/ menjalan kan benda tersebut di butuhkan energy yang juga berasal dari
hasil bumi.
2. Adanya gedung gedung, jalan raya, jembatan, perumahan dan bahkan WC
umum dimana bahan bakunya dari tambang seperti aspal , semen , besi dan
lainnya.
3. Apakah Tambang membawa efek negatif bagi warga sekitar tambang ? saya
rasa tidak karna dengan adanya tambang di suatu wilayah maka segala
infrastruktur di daerah tersebut akan meningkat, terbuka nya lapangan kerja
dan akan banyak terserap pekerja di daerah tersebut dan pendapatan daerah
akan meningkat seiring pajak dan royalty yang didapat dari perusahaan
tersebut.
4. dan mungkin yang terakhir banyaknya penolakan terhadap pertambangan
karna merusak lingkungan Kenyataannya, TIDAK ada satupun teori dan

16
Aturan yg membenarkan bahwa tambang itu merusak lingkungan. Bahkan
pemerintah di haruskan oleh UU untuk mengawasi dan menegur tambang
yg merusak lingkungan, bahkan mencabut izinnya.

17
BAB III
STUDI KASUS

Pada pembahasan ini kami mengambil kasus mengenai Industri


Pertambangan Bijih Besi yang ada di Aceh Besar yaitu PT. Lhoong Setia Mining.
Pada tanggal (1/3/2013) Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Aceh, Ir. Said
Ikhsan membenarkan bahwa terdapat tiga perusahaan tambang bijih besi di Aceh
telah mendapat kuota ekspor bijih besi dari menteri perdangangan. Ketiga
perusahaan bijih besi tersebut salah satunya adalah PT. Lhoong Setia Mining.
Perusahaan-perusahaan tersebut di beri kuota izin ekspor bijih besi yang diberi
batas waktu sampai 30 April 2013. Jika sampai waktu yang telah ditentukan
perusahaan tersebut tidak bisa menghabiskan seluruh kuota ekspor yang diberikan,
maka sisa ekspor kuota bijih besinya tidak bisa di ekspor pada bulan Mei 2013.
Untuk meningkatkan nilai tambah terhadap bijih besi maka perlu dilakukan proses
pengolahan sehingga menghasilkan manfaat ekonomi, sosial dan budaya. Proses
pengolahan bijih besi tentunya dibutuhkan teknologi yang cocok, efisien dan mudah
dilaksanakan di Indonesia terutama saat ini maupun dimasa mendatang.
Peningkatan nilai tambah bagi investor tambang terutama untuk memenuhi Permen
no.7 tahun 2012 tentang persyaratan hasil nilai tambah yang boleh di jual keluar
negeri, sehingga dikeluarkan jenis produk serta batasan nilai minimum komoditas
yang akan di ekspor tersebut. Sebetulnya kebutuhan di dalam negeri juga cukup
besar untuk komoditas hasil dari peningkatan bijih besi tersebut seperti sponge iron
dibutuhkan di industri membuat baja sedangkan pig iron disamping diperlukan
pada industri pembuatan baja juga di perlukan oleh industri pengecoran logam.

18
Sumber: Muhammad Hardi (Dinas ESDM Aceh), 2018
Gambar 3.1 Peta Persebaran Bijih Besi Di Indonesia

Untuk kebutuhan dalam negeri tidak ada spesifikasi produk yang di


persyaratkan sedangkan untuk komoditas ekspor di perlukan sfesifikasi yang di
persyaratkan, seperti ketentuan pada lampiran 1, Kepmen ESDM No. 7 tahun 2012,
pada tanggal 6 Februari 2012, kemudian di revisi lagi dengan Permen ESDM No.
20 tahun 2013, pada tanggal 20 Agustus 2013. Batasan minimum pengolahan dan
pemurnian komoditas tambang mineral logam yang boleh di jual keluar negeri pada
table 1[3], hanya untuk komoditas bijih besi.

Tabel 3.1 Batasan minimum pengolahan dan pemurnian komoditas tambang mineral logam
(bijih besi).

Sumber: Rencana Strategis Kementerian ESDM 2015-2019

19
Tabel 3.2 Potensi sumber daya bahan baku bijih besi di Indonesia

Sumber: Rencana Strategis Kementerian ESDM 2015-2019

Sumber: Muhammad Hardi (Dinas ESDM Aceh), 2018


Gambar 3.2 Peningkatan Nilai Tambah Bijih Besi

gambar diatas adalah salah satu contoh Added Value pada pasir besir,
apabila pasir besi yang masih dalam konsentrat maka harga jual pasir besi sebesar
$80 /Ton, pasir besi yang telah di lakukan smelting harga jual nya $400 /Ton, Pasir
besi yang telah dijadikan bahan siap pakai memiliki harga jual $750 /Ton. Hal ini
dapat kita simpulkan bahwa begitu besar selisih apabila suatu perusahaan
mengekspor bahan galian masih dalam keadaan konsentrat. Hal ini sangat

20
berdampak pada Added value yang di terima oleh Pemerintah. Disinilah peran
mahasiswa kedepannya dalam menelaah bahwa sistim yang ada saat ini masih
belum memberikan dampak yang besar terhadap masayarakat khususnya di Industri
Pertambangan
Pembangunan smelter sangat berdampak positif bagi kesejahteraan
masyarakat indonesia, jika sangat berdamak positif terhadap Indonesia khususnya
daerah, lalu mengapa pembangunan smelter masih belum juga di laksanakan oleh
perusahaan-perusahana tambang yang ada di Indonesia? Jawabannya hanya satu
bahwa yang mengendalikan perusahaan- perusahaan tambang yang ada di
Indonesia saat ini bukan lah orang Indonesia itu sendiri. Disinilah kenapa peran
mahasiswa sagat penting bagi kemajuan industri pertambangan dan juga kemajuan
Indonesia kedepannya

Smelter dalam industri pertambangan merupakan bagian dari produksi.


Mineral yang diperoleh dari hasil tambang, biasanya masih bercampur dengan
material bawaan dari perut bumi. Sedangkan material tersebut bukanlah bahan yan
dibutuhkan untuk menghasilkan logam yang diinginkan. Sehingga, material
tersebut harus dibersihkan dan dimurnikan pada smelter. Smelter juga berfungsi
untuk meningkatkan kandungan logam hingga mencapai tingkat yang memenuhi
standar sebagai bahan baku dari produk akhir.
Kebutuhan pengolahan dan pemurnian dalam negeri membutuhkan fasilitas
smelter yang notabene merupakan investasi yang tidak kecil. Dari segi
infrastruktur, investasi pertambangan di dalam negeri mencakup segala aspek yang
berhubungan langsung dengan kegiatan penambangan, pengolahan, dan pemurnian.
Dalam konteks pembangunan smelter, sebuah perusahaan tambang perlu
melakukan pembebasan lahan sendiri; menyiapkan infrastruktur jalan, pelabuhan,
bandara; teknologi; dan terutama pasokan listrik. Hal ini memperkuat pandangan
bahwa investasi di Indonesia is not visible. Kenapa? Karena biaya infrastrukturnya
terlalu mahal. Bila dihitung semuanya, untuk 1 ton alumina, dibutuhkan USD 1
milyar, 30 % nya untuk membangun infrasturktur.

21
Meski demikian, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan
Pemurnian Indonesia (AP3I), Jonathan Handoyo, menyampaikan bahwa sejak
berlakunya UU No.4 Tahun 2009, sudah terdapat 32 smelter baru yang didirikan
dan investasi yang ditanamkan sekitar USD 20 milyar. “Untuk nikel, ada 27 smelter
yang ada di Indonesia yang sudah selesai pembangunannya, dan di sana hanya ada
beberapa saja yang pemegang IUPK, dan selebihnya, lebih dari 95% adalah
pemegang Ijin Usaha Industri (IUI),” terang Jonathan.
Jonathan membenarkan adanya anggapan yang menyatakan bahwa saat ada yang
bicara mengenai smelter pasti dari Cina. Namun ia menekankan bahwa untuk
semlter dengan kapasitas yang lebih kecil, sudah mulai dibangun oleh investor
dalam negeri.
“Pertama yang mendirikan smelter di Indonesia PT INDOFERO tahun
2012, itu sudah melakukan ekspor perdana. Di belakang INDOFERO, ada Modern
Group, kemudian ada yang dari Surabaya, Cilegon, Morowali. Ini semua
merupakan pengusaha-pengusaha lokal.” terang Jonathan.
Permasalahan yang sering muncul terkait tata kelola tambang di Aceh, antara lain:

1 Timbulnya konflik sosial antara masyarakat dengan perusahaan tambang;


2 Pemberian IUP yang tidak mengacu pada RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota;
3 Adanya tumpang tindih perijinan, alih fungsi lahan dan kerusakan lingkungan;
4 Terbatasnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintah
5 Adanya pungutan daerah di luar mekanisme APBN/APBD – dengan dasar hukum
yang lemah;
6 Terjadi keterlambatan pembayaran/penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) ke kas negara dan kas daerah
7 Lemahnya pengawasan penerapan standar praktek pertambangan yang baik (good
mining practices) dalam kegiatan eksplorasi maupun operasi produksi;
8 Rendahnya kepatuhan Pemilik IUP dalam melaksanakan kewajiban perusahaan;
serta
9 rendahnya transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola yang berpotensi
menimbulkan kerugian negara dan kerusakan lingkung

22
BAB IV
PEMBAHASAN

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di


universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di
perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna
mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan
Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa
mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu
sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Mahasiswa ialah pelajar
perguruan tinggi serta dalam struktur pendidikan Indonesia menduduki jenjang
satuan pendidikan tertinggi di antara yang lainnya.
Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan.
Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu
besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah
Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi
bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan
dunia.

Ciri-ciri Mahasiswa (Kartono, 2010) :


 Memiliki kemampuan dan juga kesempatan untuk belajar di perguruan
tinggi, sehingga dapat digolongkan dalam golongan intelegensia.

 Dengan memiliki kesempatan yang ada, mahasiswa diharapkan kelak bisa


bertindak sebagai pemimpin yang mampu serta terampil, baik sebagai
pemimpin masyarakat maupun dalam dunia kerja nantinnya.

 Mahasiswa diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi


proses modernisasi dalam kehidupan mayarakat.

 Mahasiswa diharapkan mampu memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang


berkualitas serta profesional.

23
Mahasiswa memiliki peranan penting dalam perkembangan suatu negara, yang
dapat kita lihat dari beberapa aspek seperti:
1. Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap
mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah
dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai
indidu untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan
sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat. Peran moral yang
diemban oleh mahasiswa mengharuskan mereka tidak bias terhadap satu
pihak. Misalnya jika terjadi suatu kasus yang merugikan masyarakat luas,
mahasiswa harus bersikap tegas untuk menentang hal itu.
2. Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa
juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala
perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus
membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Contohnya seperti program
pengabdian masyarakat atau Kuliah Kerja Nyata, dimana mahasiswa harus
memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmu
yang dikuasai, serta adaptasi dan integrasi diri terhadap lingkungan yang
sepenuhnya baru.

3. Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang disebut-


sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut
dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi
dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan
memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki
selama menjalani pendidikan.

24
Pertambangan ialah aktivitas pembongkaran permukaan bumi dalam rangka
untuk mengekstraksi bahan galian. Sifatnya yang berkaitan dengan tata ruang
mengakibatkan berubahnya bentangalam dan ekosistem di daerah tersebut,
sehingga menuai berbagai bentuk reaksi di kalangan masyarakat.
Dalam hal ini mahasiswa harus memegang peran tersendiri yang terlepas
dari keberpihakan dan memberikan solusi sesuai dengan bidang yang dikuasainya.
Adapun peran mahasiswa antara lain :
1. Agent of Change
2. Moral Force
3. Social Control

Gambar 4.1 Mahasiswa Agent Of Change (Mengembangkan Inovasi)

25
Gambar 4.2 Mahasiswa Agent Of Change (Melakukan Penelitian)

Gambar 4.3 Mahasiswa Agent Of Change (Memberikan Pembelajaran)

Mahasiswa berperan sebagai kekuatan moral. Dalam hal ini mahasiswa


menjadi teladan dalam nilai-nilai tingkah laku perbuatan, etika, hingga perkataan.
Mahasiswa dituntut untuk menggunakan intelektualitasnya di dalam
bermasyarakat.

26
Gambar 4.4 Mahasiswa Sebagai Kekuatan Moral

Gambar 4.5 Mahasiswa Sebagai Kekuatan Moral

Pada peran ini mahasiswa berfungsi menjembatani hubungan antara


masyarakat dengan perusahaan maupun pemerintah. Disini mahasiswa dituntut
untuk bersikap netral dan tidak bias terhadap pihak manapun. Kritis terhadap
pemerintah atau perusahaan apabila ada kebijakan yang dapat menimbulkan
kerugian, namun juga senantiasa menjaga situasi sosial apabila terjadi
kesalahpahaman masyarakat.

27
Gambar 4.6 Mahasiswa Sebagai Kontrol Sosial

Gambar 4.7 Mahasiswa Sebagai Kontrol Sosial

Industri dalam KBBI bermakna “kegiatan yang seluruhnya menggunakan


sarana dan peralatan”. Revolusi Industri pada abad 18 memicu perubahan masif di
berbagai bidang mulai dari bidang pertanian hingga manufaktur, dimana semakin
meningkatnya produktifitas untuk memenuhi bermacam kebutuhan manusia.
Efek-efek yang ditimbulkan oleh adanya industri antara lain :
- Sosial
Industri merubah struktur dan hubungan sosial manusia secara luas.
Sebelum revolusi industri terjadi, hubungan sosial manusia hanya terbatas
pada lingkaran yang kecil, hanya terdiri dari beberapa kelompok orang,
umumnya dibatasi oleh daerah tempat tinggal masyarakat tersebut. Kini,
keadaan sosial masyarakat modern berkembang lebih luas, tidak dibatasi
oleh letak geografi tempat tinggal masyarakat tersebut. Selain lingkup sosial
yang meluas, cara masyarakat bersosial pun berganti. Masyarakat modern

28
“dipaksa” bersosial dengan orang-orang baru, contohnya di tempat kerja,
jika dulu manusia bekerja di ladang, maka rekan-rekan di tempatnya bekerja
dapat dipastikan berasal dari desa yang sama, malah bisa jadi dari keluarga
yang sama pula, sekarang di tempat kerja manusia dikumpulkan dari
berbagai daerah, suku, dan agama. Tak lupa pula, bahwa setelah revolusi
industri terjadi, semakin banyak ideologi-ideologi baru yang mempengaruhi
kehidupan manusia. Seperti gerakan pro-buruh yang terjadi di rusia yang
berujung terbentuknya Uni Soviet. Gerakan ini didasarkan atas paham
komunisme yang dikemukakan oleh Karl Marx yang tidak puas terhadap
para kapitalis pada saat itu yang dianggap mengeksploitasi para buruh untuk
keuntungan maksimal.

- Ekonomi
Kebutuhan manusia turut berubah menjadi semakin kompleks seiring
berkembangnya industri. Kemajuan industri mendorong tingkat
produktivitas suatu barang/jasa meningkat pesat melampaui apa yang
dibayangkan oleh masyarakat terdahulu, dan peningkatan ini tidak bersifat
stagnan terhadap hal-hal yang telah ada, namun tetap berinovasi
menghasilkan hal-hal yang baru. Misalnya kebutuhan manusia terhadap
gaya mode yang berganti-ganti untuk mempertahankan gengsi ataupun ego
hingga kebutuhan terhadap teknologi baru untuk memudahkan kehidupan
manusia.

- Politik
Perubahan politik termasuk salah satu yang ditimbulkan oleh adanya
industri. Hal ini tak terlepas dari bertambahnya jumlah dan jenis kebutuhan
masyarakat itu sendiri. Contohnya seperti perubahan negara-negara yang
dianggap adidaya dan mempunyai kekuasaan lebih dari bangsa lainnya.
Sebelum revolusi industri terjadi, bangsa spanyol, portugis, dan inggris
melakukan ekspedisi menjelajahi belahan dunia lainnya dengan niat
memperluas daerah kekuasaan dan mengeksploitasi hasil alam sebatas

29
rempah-rempah dan hanya emas mineral yang dianggap mempunyai harga
tinggi. Politik dunia saat ini telah berubah, menjamurnya industri di
berbagai bidang, juga mempengaruhi tatanan negara yang berkuasa.
Kekuatan-kekuatan lama tumbang atau setidaknya tak lagi melakukan
ekspansi seperti masa lalu, kekuatan baru seperti Uni Soviet (sebelum
akhirnya runtuh akibat paham utopisnya sendiri), Amerika Serikat, hingga
Tiongkok yang kini muncul menjadi kekuatan baru dunia.

- Lingkungan
Tak bisa dipungkiri lingkungan menjadi salah satu aspek yang berubah
akibat “ulah” industri. Penduduk dunia bertambah berkali-kali lipat sejak
terjadinya revolusi industri. Ketika hal tersebut terjadi, maka peran industri
sebagai pemenuh kebutuhan manusia semakin meningkat. Lingkungan
berubah secara masif, misalnya seperti penebangan hutan yang berujung
kepada global warming yang sedang terjadi saat ini, hingga isu-isu
pencemaran lainnya. Namun perubahan yang diakibatkan tak selamanya
buruk, perkembangan industri juga terus memperbaiki diri terhadap hal-hal
yang dapat memperburuk keadaan lingkungan, seperti penggunaan energi
alternatif yang ramah lingkungan hingga upaya pengelolaan dan pengolahan
limbah.

- Teknologi
Teknologi sendiri merupakan inti dari revolusi industri itu sendiri. Revolusi
industri dipicu oleh mesin tenaga uap yang dikembangkan oleh James Watt,
kemudian dikembangkan untuk dipergunakan ke berbagai keperluan untuk
memudahkan dan meningkatkan produktivitas kerja manusia. Industri tak
berhenti di mesin uap itu saja, inovasi-inovasi baru pun terus muncul untuk
memperbaiki kekurangan yang ada. Penggunaan mesin pembakaran dalam
untuk transportasi darat hingga angkasa, terciptanya mobil self-driving
bertenaga listrik, hingga kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menjadi
contoh perkembangan teknologi yang ditimbulkan oleh Industri.

30
Beberapa industri yang ada di Aceh :
• Industri Bahan Baku Bangunan
PT. Lafarge yang memproduksi semen.

Gambar 4.8 Logo PT. Lafarge

• Industri Kimia
PT. Pupuk Iskandar Muda yang memproduksi pupuk urea.

Gambar 4.9 Logo PT. Pupuk Iskandar Muda

• Industri Energi
PT. Medco E&P dan PT. Pertamina Gas yang memproduksi migas.
PT. Mifa Bersaudara yang memproduksi batubara.

31
Gambar 4.10 Logo PT. Mifa Bersaudara

Gambar 4.11 Gambar Logo PT. MedcoEnergi Oil & Gas

Gambar 4.12 Logo PT. Pertamina Gas

32
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang


sangat melimpah terutama Provinsi Aceh. Dimana hal ini membutuhkan
pemuda-pemuda yang dapat berperan aktif dalam mengelola sumberdaya
alam ini. Salah satu upaya untuk dapat merubah persepsi masyarakat
terhadap perusahaan tambang adalah melalui mahasiswa. Mahasiswa yang
ada di Aceh khususnya mahasiswa teknik pertambangan apabila telah
menjadi seorang sarjana dan telah memiliki peran penting dalam sebuah
perusahaan tambang, dapat menerapkan aturan aturan yang mana dapat
mensejahterakan masyarakat sekitar. Karena kekuasaan dapat merubah
suatu sistim yang ada di suatu organisasi.

5.2 Saran
Diharapkan kepada seluruh pembaca dapat memahami maksud dari
makalah ini yang mana dapat menumbuhkan rasa peduli terhadap industri
pertambangan yang ada di Indonesia khususnya di aceh.

33
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

1. http://pustakatambang.blogspot.com/2012/05/pentingnya-
pertambangan.html

2. http://tumbuhberkarya.blogspot.com/

3. http://yusrintosepu.wixsite.com/yoes/single-post/2018/03/31/Peran-
Mahasiswa-dalam-Peningkatan-Sumber-Daya-Manusia-di-Daerah
4. Hardi, Muhammad. (2018). Organisasi Industri Minerba, Perdagangan,
Investasi Nasional Dan Internasional Sektor Pertambangan Minerba:
Aceh

34

Anda mungkin juga menyukai