Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Bahan galian industri adalah merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk
industri, seperti asbes, aspal, bentonit, batugamping, dolomit, diatomae, gipsum, halit,
talk, kaolin, zeolit, tras, dll. Bahan galian industry kini telah banyah digunakan di
masyarakat mulai dari masyarakat kecil hingga masyarakat yang luas terutama pada
bahan galian industry yang berkaitan dengan batua sedimen. Ada yang di gunakan
sebagai batuan dasar tanah, bahan pertanian, bahan makanan, kimia, dll.

Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen sangat mudah ditemukan
di Indonesia, seperti di daerah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Sumatra
Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur, Kaimantan
Barat, Kalimantan Timur Kaimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.
Karena tidak sulitnya bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen
ditemukan di seluruh daerah maka hal ini salah satunya yang melatarbelakangi dalam
pembuatan makalah ini. Adapun hal lain yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui secara lebih terperinci mengenai bahan galian industry yang
berkaitan dengan batuan sedimen mulai dari kandungannya, tempat ditemukannya dan
penggunaan bahan galian tersebut.

1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
a. Memahami pembagian bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan
sedimen
b. Memahami proses terbentuknya bahan galian industry yang berkaitan dengan
batuan sedimen
c. Memahami teknk penambangan yang biasanya di gunakan pada masing-masing
bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen.

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

d. Memahami kegunaan dari tiap-tiap bahan galian industry yang berkaitan dengan
batuan sedimen

1.3

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
- Mengetahui maksud dari bahan galian industry
- Mengetahui bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen
- Mengetahui kegunaannya dalam masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Bahan galian industry yang akan di bahas adalah bahan galian industry yang
berhubungan dengan batuan sedimen, seperti batu gamping, dolomite, batu pasir, batu
lempung,dll, yang akan di uraikan satu persatu dalam pembahasan kali ini. Sebelum
mulai membahas tentang bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen,
sebaiknya harus di ketahui terlebih dahulu mengenai batuan sedimen. Batuan Sedimen
merupakan batuan endapan yang berasal dari material-material lepas dari proses-proses
secara fisis, biologi, ataupun secara kimia. Material urai ini tertransport oleh air, angin,
dan gaya gravitasi ketempat yang lebih rendah (cekungan), dan diendapkan sebagai
endapan. Sedimen yang terakumulasi tersebut mengalami proses litifikasi atau proses
pembentukan batuan. Proses yang berlangsung adalah kompaksasi dan sementasi yang
mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. Setelah menjadi batuan sifatnya berubah
menjadi keras dan kompak.

Bahan galian industry yang berkaitandengan batua sedimen di bagi menjadi dua bagian
yaitu yang berkaitan dengan batu gamping dan yang berkaitan dengan batuan sedimen
lainnya.
A. Bahan galian industry yang berkaitan dengan batu gamping :
Batu Gamping terbagi menjadi dua jenis yaitu batu gamping non-klastik dan batu
gampng klastik. Batu gamping non-klastik merupakan hasil dari binatang laut antara
lain dari Coelenterata, moluska dan protozoa, foraminifera dan sebagainy. Disebut juga
batu gamping koral karena penyusun utamanya adalah koral karena itu tidak
menunjukan perlapisan yang baik dan belum mengalami pengotoran mineral lain.
Sedangkan batu gamping klastik merupakan hasil rombaka jenis batu gamping non
klastik melalui poses erosi oleh air, transportasi, sedimentasi. Oleh karena itu Selama
proses tersebut terikut jenis mineral lain yang merupakan pengotor . secara kimia batu
gamping terdiri atas kalsium karbonat (CaCO3).
Penearan batu gamping di alam mudah dikenal paa foto udara yang menunjukan rona
yang khas berwarna terang. Tempat diketemukanna antara lain : Aceh, Sumatra Utara,
Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa timur, Kaimantan Barat, Kalimantan Timur Kaimantan Selatan, Bali,

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku
dan Irian Jaya.
Teknik Penambangan : Pada umumnya deosit batu gamping ditemukan dalam bentuk
bukit. Oleh sebab tu teknik penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dalam
bentuk kuari tipe sisi bukit (side hill type). Untuk penambangan skala besar
pembongkaran dibantu dengan system peledakan berutun dibantu dengan peralatan
besar antara lain exavator dan ripper. Edangkan ada skala kecil dilakukan dengan alat
sederhana antara lai cangkul, ganco dan sekop.

Cara

pengolahan

hasil

penambangan

sangat

ditentukan

oleh

rencana

pemanfaatan/penggunaan batu gamping antara lain untuk :


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.

Fondasi rumah, pengeras jalan dan bangunan fisik lainnya.


Penetral keasaman tanah
Kapur tohor dan kapur padam
Bahan bangunan
Bahan penstabilan jalan raya
Bahan aku pembuatan semen Portland
Pembuatan karbit
Tambahan dalam proses peleburan dan pemurnian baja
Bahan pemutih
Soda abu
Bahan penggsok
Pembuatan logam magnesium dari air laut
Floatasi
Sebagai pembasmi hama
Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Bahan kramik
Industri kaca
Penjernihan air

Adapun bahan galian industry yang berkaitan dengan batu gamping adalah dolomite,
kalsit, oniks, fosfat, gypsum dan rinjang.

1. Dolomite
Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Kebanyakan dolomite didapatkan bersama-sama dengan batu gamping. Dolomite


umumya terjadi karena proses penindihan atau peresapan unsur magnesium dari air laut
kedalam batu gamping. Proses ini disebut dengan proses dolomitisasi yaitu proses
penggantian Ca oleh unsure Mg.
Tempat diketemukan : Daerah Istimewa Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur , Timor Timur.
Teknik penambangan : Seperti penambangan batu gamping

Pengolahan dan Pemanfaatannya :


a. Bahan bangunan
b. Sebagai kaput tohor
c. Bahan tahan api
d. Penggosok
e. Pertanian, Industri kimia
2. Kalsit
Merupakan mineral kalsium karbonat yang murni. Jenis mineral ini terjadi karena
penghabluran kembali larutan batu gamping akibat pengaruh air tanah atau hujan.
Endapan kalsit ditemukan berupa pengisisan rongga, tekanan dan kekar sehingga
jumlahnya tidak banyak karena tempatnya setempat-setempat. Mempertimbangkan cara
terbentuknya dan sifat batu gamping klastik maupun batu gamping non-klastik,
kemungkinan dijumpai endapan kalsit sangat besar didaerah batu gamping non-klastik.
Kemungkinan akan menjadi bertambah besar tentang keberadaan endapan kalsit apabila
batu gamping non-klastik mengalami proses perlipatan sehingga terbentuk rekahan
dimana endapan kalsit berada. Oleh sebab itu pada umumnya didapatkannya kalsit
berkelompok mungkin dapat luas atau sempit penyebarannya.

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Kalsit pada umumya dijumpai berasosiasi dengan batu gamping khususnya pada batu
gamping non-klastik. Kalsit yang bernilai ekonomis didapatkan antara lain di :
a.
b.
c.
d.

Daerah istimewa Yogyakarta


Jawa Timur
Nusa Tenggara Barat
Slawesi Selatan

Teknik Penambangan
Kalsit berasosiasi dengan batu gamping. Oleh sebab itu kalsit ditambang dengan
menggunakan peralatan sederhana antara lain gancu, linggis. Semikian sederhanaya dan
tidak memerlukan keahlian khusus sehingga dapat dilaksanakan oleh masyarakat.
Kalsit dapat pula dikumpulkan dari hasil sampingan penambangan batu gamping.
Pengolahan dan Pemanfaatannya
Kalsit yang dikumpulkan dari tempat penambangan dipisah-pisahkan berdasarkan atas
warnanya. Kemudian dibersihkan dari kemungkinan masih terikutnya batu gamping.
Proses selanjutnya dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
Kemudian dikeringkan dan digerus sehingga menjadi serbuk yang halus. Serbuk ini
dimanfaatkan sesuai dengan kepentingan baik melewati kalsinasi atau tidak kalsinasi.
Dimanfaatkan untuk antara lain :
a. Keperluan optic
b. Keperluan industry
c. Sebagai bahan pemutih dan pengisi, cat, gelas, plastic, karet dan penetral asam,
industry farmasi dan pengecoran logam
d. Keperluan industry kertas
e. Pertanian
3. Oniks

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaCO3 terdiri dari mineral kalsit yang
berlapis dengan ketebalan dan pola yang bervariasi. Umumnya berwarna putih
kekuningan dan agak bening sehingga tembus pandang. Oniks terjadi pada rongga atau
tekanan batu gamping yang berasal dari larutan kalisium karbonat baik yang terjadi
pada temperature panas atau dingin. Bila oniks ini terkena proses metamorphose maka
akan terbentuk oniks marmer.
Tempat Diketemukan Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaannya antara lain :
a. Jawa Barat
b. Jawa Tengah
c. Jawa Timur

Teknik Penambangan
Tujuan utama penambangannya adalah memperoleh block oniks sebesar-besarnya. Cara
penambangannya dapat dilakukan dengan alat sederhana atau dengan gergaji yang
diawali dengan pembuatan lubang. Metode penambangan dengan system kuari
berjenjang akan mencegah kerusakan.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Oniks di gergaji atau digerenda sesuai enan peruntukannya. Karena sifatya yang tembus
pandang dan berwarna putih kekuningan oniks dimanfaatkan sebagai : Untuk hiasan

4. Fosfat
Endapan fosfat di Indonesia terdapat dibeberapa gua di Indnesia dalam berbagai bentuk
dari butiran, bongkahan sampai bongkahan besar. Endapan fosfat guano dengan
komposisi kalsium fosfat terdapat sebagai endapan permukaan, endapan gua dan
endapan bawah permukaan. Secara garis besar proses pembentukan ketiga jenis fosfat
guano ini adalah sama yaitu merupakan hasil reaksi antara batu gamping dengan
kotoran burung dan kelelawar yang mengandung asam fosfat karena pengaruh air hujan
atau air tanah.

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Tempat Diketemukan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Daerah Istimewa Aceh


Sumatra Utara
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Timor Timur
Ulawesi Tenggara
Irian Jaya

Teknik Penambangan
Penambangan fosfat umumnya dilakukan dengan cara yang sederhana. Hal ini terpaksa
dilakukan karena cadangan endapan fosat yang cukup besar.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan fosfat cukup sederhana. Dari hasil penambangan fosfat yang tercampur
tanah dicuci, kemudian dipecah sampai berdiameter 3 sentimeter, dikeringkan dengan
sinar matahari, selanjutnya digiling dan diayak smpai berupa tepung berukuran 80
mesh.
Pemanfaatannya:
a. Pertanian (pembuatan pupuk)
b. Industry ( pembuatan detergen,asam fosfat dan industri lainnya).
5. Gypsum

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Gypsum dengan rumus CaSO42H2O mempunyai kekerasan 2 dan dipakai sebagai salah
satu standar kekerasan mosh. Dilapangan gypsum didapatkan dalam bentuk lembaran
pipih, kristalin serabut didaerah batu gamping, batu gamping dan fumarole. Konsep
utama terbentuknya gips adalah terdapatya Ca 2+ dan SO4-2 , yang tersebut terakhir dapat
berasal dari belerang (S) atau pirit (FS2). Adanya kondisi reduksi dari daerah
sedimentasi yang bersifat karbonatan akan mengasilkan gips Kristal. Demikian pula
adanya pirit

Tempat Diketemukan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Daerah Istimewa Aceh


Jawa Barat
Jawa Tegah
Jawa Timur
Kalmantan Timur
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan

Teknik Penambangan
Teknk penambangannya dilakukan dengan system kuari dengan peralatan sederhana
ataupun dengan system gophering apabila bentuk bentuk deposit sebagai retas-retas
atau mengisi bogkahan.
Pengolahan dan Pemanfaatannya
Gips yang diperoleh dari tempat penambangan dibersihkan dari kotoran kemudian
dicuci dengan air lalu dikeringkan. Apabila diiginkan akan dibuat tepung gips, harus
dirubah dahulu gips menjadi anhidrit engan cara dimasukan dalam tungku pemanas.
Pemanfaatannya :
a.
b.
c.
d.

Bahan tambahan semen portland


Bahan plester
Bahan pembuat cetakan
Kedokteran

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

e.
f.
g.
h.

Bahan pembuat kapur tulis


Alat optic
Industry kimia
Industry makanan

6. Rijang
Rijang (SiO2) terbentuk dari proses replacement terhadap batu gamping oleh silica
organic atau anorganik. Rijang berbutir sangat halus. Umumnya berwarna kemerahmerahan kadang kehijauan atau kehitaman.
Tempat Diketemukan
Kebanyakan rijang ditemukan di sungai sebagai endapan alluvial. Dengan demikian
baik bentuk, ukuran dan warnanya sangat bervariasi. Tempat dijumpai rijang antara
lain.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Daerah Istimewa Aceh


Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Timur

Teknik Penambangan
Rijang

kebanyakan

didapatkan

sebagai

endapan

alluvial,

engan

demkian

penambangannya dilakukan secara sederhana. Karena jumlahnya sedikit kenbanaan


penambangan dilakukan oleh rakyat.
Pengolahan dan Pemanfaatan

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Rijang termasuk bahan batu setengah permata. Oleh karena itu kebanyakan dinentuk
sebagai perhiasan. Pengolahan diawali dengan rencana pengolahannya. Oleh sebab itu
dengan gerenda atau gergaji bongkahan rijang dibentuk sesuai keinginan, kemudian
dipoles hingga mengkilap.

B. Bahan galian industry yang berkaitan dengan batu sedimen lainnya


Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya. Yang termasuk
dalam jenis ini adalah :
1. Bentonit
Bentonit adalah jenis lempung yang 80% lebih terdiri dari mineral monrilonite, bersifat
lunak, berat jenis antara 1,7-2,7, mudah pecah, terasa berlemak, mempunyai sifat
mengambang apabila terkena air.

Tempat Diketemukan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Daerah Istimewa Aceh


Sumatra Utara
Riau
Sumatra Selatan
Bengkulu
Jawa Barat
Jawa Tengah
Daerah Istimewa Yogyakarta
Jaewa Timur
Timor Timur

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

k. Sulawesi Utara
Teknik Penambanganya
Bentonit merupakan bahan galian yang lunak, oleh sebab itu teknik penambangannya
dengan system kuari dan dapat mempergunakan peralatan paling sederhana.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Bentonit dari hasil tambang yang masih berupa bongkahan diangut ke pabrik untuk
diolah melalui tahapan; penghancuran, pemanasan, penggilingan dan pengayakan.
Pengolahan lanjut bertujuan untuk meningkatkan mutu bentonit antara lain dengan
proses pengaktifan.

2. Zeolit
Zeolit merupakan senyawa alumino silikat hidrat terhidrasi dari logam alkali dan alkali
tanah (terutama Ca dan Na). sifat umum dari zeolit adalah merupakan Kristal yang
sangat lunak, berat jenis 2-2,4, warna putih coklat dan kebiru-biruan. Kristalnya
berwujud dalam struktur tiga dimensi yang tak terbatas dan mempunyai rongga-rongga
yang berhubungan dengan yang lain membentuk saluran ke segala arah dengan ukuran
saluran tergantung dari garis tengah logam alkali atau alkali tanah yang terdapat pada
strukturnya. Di alam salura tersebut akan terisi oleh air yang disebut air Kristal. Zeolit
dikelompokan menjadi 3 yaitu :
a.
b.
c.
d.

Zeolit yang terbentuk pada temperature yang tinggi.


Zeolit yang terbentuk didekat permukaan lingkungan sedimentasinya.
Zeolit yang terbentuk pada suhu rendah pada lingkungan pengendapan laut.
Zeolit yang terbentuk sebagai akibat dari terbentuknya craters dilingkungan dasar
laut yang menghasilkan fast hidrtohermal zeolitization dari gelas vulkanik.

Tempat Diketemukan
a. Jawa Barat
b. Jawa Tengah
c. Daerah Istimewa Yogyakarta
Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

d. Jawa Timur
e. Nusa Tenggara Timur
Teknik Penambangannya
Kebanyakan zeolit yang bernilai ekonomis terletak didekat permukaan. Karena itu
penambangan dilakukan dengan system kuari baik dengan mempergunkaan peralatan
mekanik, semi mekanik ataupun peralatan sederhana.
Pengolahan dan Pemanfaatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Tahap preparasi
Proses aktipasi
Bahan bangunan fisik
Bidang pertanian
Bidang perikanan
Bidang peternakan
Bidang lingkungan
Bidang industry

3. Yodium
Yodium merupakan unsure halogen yang terberat dan aktif didapatkan pada tumbuhan
laut dan mata air/sumber air garam. Yodium sebagai bahan galian berasosiasi dengan
cekungan minyak bumi dan gas bumi ataupun ada pada mata air garam. Yodium
terdapat bersama bromium. Secara garis besar terentuknya yodium diawali sewaktu
bitumenal batuan berubah menjadi minyak bumi, maka lautan yodium dan bromium
kedalam air yang menyertai minyak.
Tempat Diketemukan
a.
b.
c.
d.
e.

Sumatra
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat

Teknik Penambangan Diperleh dengan pengeboran

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Pengolahan dan pemanfaatannya


a. bidang industry kimia
b. bidang industry pangan
4. Mangan
Endapan bijih

mangan dapat terbentuk dengan berbagai cara yaitu karena proses

hydrothermal yang dijumpai dalam bentuk vein, metamorfik, sedimenter ataupun


residu.

Tempat Diketemukan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Sumatra Selatan
Bengkulu
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Daerah Istimewa Yogyakarta
Jawa Timur, dan lain-lain

Teknik Penambangan
Penambangan mangan ditentukan oleh letak deposit yang bersangkutan. Apabila
depositnya terletak dekat dengan permukaan, teknik penambangan dengan system
Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

tambang terbuka lebih sesuai diterapkan. Apabila letak depositnya jauh dari permukaan
maka pembuatan sumuran yang dilanjutkan dengan system gophering lebih sesuai.
Pengolahan dan Pemanfaatan
a. Untuk industry baja
b. Dalam pembuatan batere kering
5. Feldspar

Merupakan kelompok mineral dengan komposisi aluminium silikat, potassium, sodium,


terkadang kalsium. Feldspar terjadi selama proses kristalisasi magma baik melalui
proses pneumatolytic ataupun proses hydrothermal dalam urat pegmatik tetapi jarang
terjadi karena pross kristaliasasi larutan magma pada suhu rendah. Feldspar merupakan
minera penyusun batuan beku terutama pada batuan beku dalam yang bersifat umum
tetapi terdapat pul pada batuan erupsi ataupun metamorf. Feldspar sering juga
didapatkan dalam bentuk endapan yang terjadi karena proses diagenesa dari endaan
piroklastik halus yang bersifat asam dan terendapkan dalam lingkungan lakustrin yang
umumnya berada dalam cekungan tersier.
Tempat Diketemukan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Aceh
Sumatra Utara
Riau
Sumatra Selatan
Sumatra Barat
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Irian Jaya

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Pengolahan dan Pemanfaatan


Pengolahan feldspar dimaksudkan untuk menurunkan/menghilangkan kadar mineral
pengotornya perti besi, biotit dan kuarsa. Pengolahan dapat dilakukan secara sederhana
dengan penggilingan pencucian dan pengayakan. Cara lain dalam penglahan feldspar
model foatasi bijih yaitu proses pemilahan partikel halus dan partikel kasar dengan
memanfaatkan sifat fisik dan kimia antara batas fase padat, fase air dan gas sehingga
diperoleh mineral berharga yang disebut konsentrat.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Bahan galian industry adalah bahan galian tambang bukan bijih yang digunakan
sebagai bahan baku industry, yang penggunaannya dalam industry banyak di tentukan
sifat fisika seperti warna, ukuran partikel, plastisitas, kekesrasan, daya serap, dll
Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen di antaranya dolomite,
kalsit, oniks, fosfat, gypsum dan rinjang, bentonit, zeloit, yodium, mangan, feldspar,
dll.
Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Banyak kegunaan dari bahan galian industry yang berkaitan dengan batu sedimen
tergantung kebutuhan dari masing-masing pengguna, antara lain digunakas sebagai :
Fondasi rumah, pengeras jalan dan bangunan fisik lainnya. Penetral keasaman tanah,
Kapur tohor dan kapur padam, Bahan bangunan, Bahan penstabilan jalan raya, Bahan
aku pembuatan semen Portland, Pembuatan karbit, Tambahan dalam proses peleburan
dan pemurnian baja, Bahan pemutih, Soda abu, Bahan penggosok, Pembuatan logam
magnesium dari air laut, Floatasi, Sebagai pembasmi hama, Bahan pupuk dan
insektisida dalam pertanian, Bahan kramik, Industri kaca, Penjernihan air, dll

3.2

Saran

Dalam pembuatan akalah ini masih jauh dari sempurna sehingga masukan dan saran
sangat di butuhkan oleh penyusun.

Makalah Bahan Galian Industri, kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai