Disusun Oleh :
Nama : Bastanta Perangin Angin
NIM : 21132008
Dosen Pengampu : 1. Infantri Putra,S.T.,M.B.A.
2. Dr. Asep Bahtiar Purnama,S.T.,M.T
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan Mahasiwa melakukan praktikum analisis proksimat pada
batubara adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa mengetahui kadar air kadar air, kadar zat terbang,
kadar abu dan kadar zat padat/tetap dari sampel batubara (low
grade dan high grade).
b. Mahasiswa mengetahui prosedur pengujian kadar air, kadar zat
terbang, kadar abu dan kadar zat padat/tetap dari batubara.
1
c. Mahasiswa mengetahui alat dan bahan apa saja yang digunakan
dalam pengujian kadar air, kadar zat terbang, kadar abu dan kadar
zat padat/tetap batubara.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
yang mudah terbakar seperti air, oksida-oksida karbon, hidrogen dan
metan, hidrogen sulfida, ammonia, tar dan oksida-oksida sulfur dan
nitrogen. Volatile matter digunakan sebagai ukuran kualitas batubara.
Volatile matter mempengaruhi pembakaran batubara dalam
furnace/tanur. Kandungan zat terbang (volatille matter) berhubungan
erat dengan proses pembatubaraan (coalification). Untuk menganalisis
volatile matter contoh di tempatkan di dalam crucible silika kemudian
dimasukan kedalam tungku selama 7 menit dengan suhu pemanasan
950°C. Namun pada pemanasan ini, bukan hanya zat volatile yang
menguap, tetapi air juga ikut menguap. Sehingga dalam penentuan
volatile metter harus dikoreksi dengan nilai moisture in the analysis
sample pada waktu analisis bersamaan.
4
sedikit senyawa nitrogen, belerang, hidrogen dan mungkin oksigen
yang terserap atau bersatu secara kimiawi.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
- Plastik Sampel
• Bahan
- Sampel Batubara (High Grade dan Low Grade)
Gambar 3.8 Sampel Batubara Low Gambar 3.9 Sampel Batubara High
Grade Grade
7
• Hitung selisih cawan + sampel sebelum dan sesudah di oven
• Lalu hitung kadar air dari sampel dengan rumus:
(𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔)
Kadar air = 𝑥 100%
𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙
8
- Low Grade
Kode Cawan Sampel Awal (gr) Sampel Kering (gr)
A9 30 29,2
A6 30 29,3
C2 30 28,6
9
Perhitungan Kadar Air:
• K.4
100−96,1
Kadar Air (IM) = 𝑥 100% = 3,9%
100
10
Perhitungan Kadar Zat Terbang Semu:
𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔−𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑢𝑟𝑛𝑎𝑐𝑒
Kadar V.M = 𝑥 100%
𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
• K.4
𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔−𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑢𝑟𝑛𝑎𝑐𝑒
Kadar V.M = 𝑥 100%
𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
96,1−88,6
Kadar V.V = 𝑥 100% = 𝟕, 𝟖𝟎%
96,1
11
3.3.4 Kadar Karbon Tetap/Padat (Fixed Carbon)
Data Kadar air (Inherent Moisture), Kadar Zat Terbang
Sebenarnya (Volatile Matter), dan Kadar Abu (Ash Content) yang
telah diperoleh adalah:
Data K.4 (HG) K.3 (LG) K.3 (HG)
Kadar Air (IM) 3,9% 5% 5%
K. Z Terbang 3,9% 16,05% 21,57%
(VM)
Kadar Abu 3,3% 3,6% 4,7%
(Ash)
12
Gambar 3.11 Tabel Klasifikasi Kelas Batubara ASTM D 388
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada percobaan/praktikum kali ini, salah satu tujuan dari analisis
proksimat adalah untuk mendapatkan nilai kadar air, kadar zat terbang,
kadar abu dan kadar zat padat/tetap dari sampel batubara (Low grade
dan High grade) serta mengetahui kelas dan penggolongan batubara
sesuai dengan ketentuan ataupun standardnya. Lalu, setelah mencari
masing-masing nilai dari percobaan tersebut, data yang diperoleh dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Data K.4 (HG) K.3 (LG) K.3 (HG)
Kadar Air (IM) 3,9% 5% 5%
K. V. M Sebenarnya 3,9% 16,05% 21,57%
Kadar Abu (Ash) 3,3% 3,6% 4,7%
Fixed Carbon (FC) 88,9% 75,35% 68,73%
Maka jika diasumsikan sesuai dengan tabel klasifikasi penggolongan
batubara, berdasarkan data hasil perhitungan yang telah dilakukan,
sampel batubara yang telah diuji atau dilakukan percobaan dapat
disimpulkan bahwa:
1. K.4 (HG) = Termasuk kedalam batubara Kelas Antrasit
2. K.3 (LG) = Termasuk kedalam batubara Kelas Bituminus
3. K.3 (HG) = Termasuk kedalam batubara Kelas Bituminus
14
DAFTAR PUSTAKA
15