1, April 2018 : 29 - 34
EVALUASI KONDISI JALAN ANGKUT OVERBURDEN PIT 1 BLOK 15
PT RIMAU ENERGY MINING SITE PUTUT TAWULUH
KECAMATAN KAROSEN JANANG
Uyu Saismana1, Raf’an Hidayatullah1, , Andi Fadly2
1Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
2Mine Plan Engineering Department, PT Rimau Energy Mining
e-mail: *uyu@unlam.ac.id
ABSTRAK
Pada kegiatan pemindahan material overburden, jalan tambang merupakan parameter penting untuk menunjang kinerja alat
angkut. Proses pemindahan material overburden pada Pit 1 blok 15 menggunakan alat angkut ADT Volvo A40F dengan jarak angkut
sebesar 550 meter. Setelah melakukan pengamatan kegiatan pemindahan overburden diperoleh bahwa transportasi dari alat angkut tidak
dapat bekerja seoptimal mungkin sehingga berpengaruh pada ketidaktercapaian produktivitas alat angkut dikarenakan geometri jalan yang
belum ideal serta kemiringan jalan yang cukup besar pada beberapa segmen, maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui keefektifan
jalan angkut yang dilalui alat angkut ADT Volvo A40F dalam mencapai target produktivitas dari alat angkut pada Pit 1 blok 15.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis geometri jalan aktual di lapangan, seperti kondisi
loading point, kondisi disposal dan kondisi jalan angkut serta faktor-faktor produktivitas seperti cycle time, efisiensi kerja, kecepatan alat
angkut, grade resistance, dan rolling resistance.
Berdasarkan data aktual selama penelitian didapatkan data produktivitas alat angkut ADT Volvo A40F sebesar 76,86 BCM/Jam
dengan target produktivitasnya 86,45 BCM/Jam untuk perunit dan tingkat ketercapaiannya 88,90%. Berdasarkan data aktual produktivitas
alat angkut ADT Volvo A40F belum tercapai sehingga perlu dilakukan evaluasi agar target tercapai. Melalui simulasi perbaikan geometri
jalan dan peningkatan kecepatan alat angkut maka produktivitas ADT Volvo A40F sebesar 141,63 BCM/Jam ketercapaian sebesar
163,83%.
29
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 1, April 2018 : 29 - 34
Tahap Pengumpulan Data yaitu dari data cycle time yang diamati secara aktual di
Tahap pengumpulan data ini dimana data lapangan.
diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (data d. Pengolahan data selanjutnya adalah perhitungan
primer) dan literatur-literatur yang berhubungan dengan geometri jalan ideal berdasarkan spesifikasi alat
permasalahan yang ada (data sekunder). Pengambilan angkut dan total resistance. Disini akan dibahas
data tergantung dari jenis data yang dibutuhkan, yaitu : tentang data primer geometri jalan angkut yang telah
a. Data Primer diukur yang selanjutnya akan dihitung dan
- Cycle Time Alat Angkut berdasarkan spesifikasi dari alat angkut maka akhirnya
Data ini diambil ketika berada di dalam alat angkut akan didapat geometri jalan idealnya yang berguna
dalam kondisi alat angkut tengah melakukan kegiatan untuk melakukan peningkatan produktivitas terhadap
produksi kondisi kerja alat angkut yang beroperasi. Adapun
- Geometri Jalan Angkut perhitungan total resistance membahas tentang data
Pengambilan data ini diambil pada jalan ramp rolling resistance dan grade resistance jalan angkut
overburden dari front menuju ke disposal yang dilalui Overburden pada pit 1 blok 15.
oleh alat angkut dan data ini nantinya akan diambil per Analisis Data dan Pembahasan
segmen Analisis dilakukan terhadap hasil pengolahan
- Kecepatan Aktual Alat Angkut data kemudian analisis pembahasan dilakukan dengan
Pengambilan data ini diambil pada saat tengah berada cara mengkorelasikan hasil pengolahan data dengan
di dalam alat angkut dengan cara mengamati kecepatan masalah yang diteliti.
rata-rata pada spidometer alat angkut a. Analisis Perbaikan Geometri Jalan Ideal
- Jejak Ban Pada Jalan Angkut Analisis ini dilakukan setelah didapatkan perhitungan
Pengambilan data ini diambil pada jalan ramp geometri jalan ideal sesuai alat angkut yang melintasi
overburden dari front menuju ke disposal yang dilalui jalan yang telah diteliti dengan berpatokan spesifikasi
oleh alat angkut dan data ini nantinya akan diambil per standar alat angkut itu sendiri terhadap geometri jalan
segmen tersebut.
b. Data Sekunder b. Analisis Efisiensi Kerja Alat Angkut
- Curah Hujan Analisis ini dilakukan setelah didapatkan data
- Peta Kesampaian Daerah perhitungan data cycle time, stand by time, repair time
- Peta Geologi dan delay time.
c. Analisis Produktivitas Alat Angkut Dari Data Cycle
- Spesifikasi Alat Angkut
Time Aktual
- Target Produktivitas Alat Angkut Analisis ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
Pengambilan data sekunder yaitu diambil dari faktor - faktor apa saja yang mengakibatkan
meminta data dari perusahaan yang selanjutnya data produktivitas alat angkut tidak tercapai berdasarkan
tersebut akan digunakan sebagai pendukung dalam dari data cycle time aktual.
pembuatan laporan penelitian ini. Apabila hasil analisis ini tercapai yaitu sesuai
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik yang dengan target produktivitas terhadap data plan
digunakan dalam pengumpulan data, antara lain : perusahaan maka langkah selanjutnya akan dilakukan
a. Observasi Lapangan, teknik ini dilakukan dengan cara pemberian kesimpulan dan rekomendasi terhadap
peninjauan lapangan untuk melakukan pengamatan perusahaan. Namun apabila tidak tercapai maka peneliti
secara langsung terhadap situasi, kondisi, dan aktivitas akan membahas tentang pengolahan data mengenai
di lokasi penelitian. perhitungan geometri jalan ideal berdasarkan spesifikasi
b. Studi Literatur, teknik ini dilakukan dengan cara alat angkut dan perhitungan kecepatan terencana. Dengan
pengumpulan sumber informasi yang berkaitan membandingkan parameter apa saja yang berpengaruh
dengan kegiatan penelitian dan berasal dari referensi sehingga dapat dilakukan perbaikan demi tercapainya
pihak perusahaan yang berhubungan dengan masalah target produktivitas terhadap data plan perusahaan.
yang dihadapi. Pengambilan Kesimpulan dan Saran
c. Wawancara, teknik ini dilakukan dengan cara tanya Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas,
jawab langsung terhadap personal (manusia) dari kemudian ditarik kesimpulan dari penelitian yang
pihak perusahaan yang merupakan sumber informasi dilakukan dan selanjutnya memberikan rekomendasi
yang berhubungan dengan kegiatan penelitian dan yang mendasar kepada perusahaan demi tercapainya
masalah yang terjadi. tujuan penelitian.
Tahap Pengolahan Data Tahap Penyusunan Laporan Penelitian Tugas Akhir
Tahap pengolahan data ini yaitu pengolahan data Hasil data keseluruhan dirangkum ke dalam
setelah pengumpulan data. Data yang telah diperoleh laporan tertulis untuk dipertanggungjawabkan dalam
kemudian dikelompokkan sesuai dengan kegunaannya bentuk laporan penelitian tugas akhir . Berikut dasar teori
untuk lebih memudahkan dalam penganalisisan, yang yang dipakai dalam penelitian ini .
selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau Geometri Jalan
perhitungan penyelesaian. Geometri jalan yang harus diperhatikan sama
a. Pengolahan data pertama adalah perhitungan cycle time seperti jalan raya pada umumnya, yaitu lebar jalan angkut
berdasarkan dari pengamatan secara aktual. dan kemiringan jalan. Alat angkut atau truk - truk
b. Pengolahan data selanjutnya adalah perhitungan tambang umumnya berdimensi lebih besar, panjang dan
efisiensi kerja alat berdasarkan dari perhitungan data lebih berat dibanding kendaraan angkut yang bergerak di
cycle time, stand by time, repair time dan delay time. jalan raya. Oleh sebab itu, geometri jalan harus sesuai
c. Pengolahan data selanjutnya mengenai perhitungan dengan dimensi alat angkut yang digunakan agar alat
produktivitas alat angkut yang didapat dari data primer angkut tersebut dapat bergerak leluasa pada kecepatan
30
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 1, April 2018 : 29 - 34
normal dan aman. Geometri jalan angkut selalu 4. Kemiringan Jalan Angkut (Grade)
didasarkan pada dimensi kendaraan angkut yang Kemiringan atau “grade” jalan angkut
digunakan. merupakan satu faktor penting dikarenakan kemiringan
1. Lebar Jalan Angkut jalan angkut berhubungan langsung dengan kemampuan
Lebar jalan minimum pada jalan lurus dengan alat angkut, baik dari pengereman maupun dalam
jalur ganda atau lebih, menurut AASHTO manual rules mengatasi tanjakan.
high way design, lebar jalan dikali jumlah jalur dan Δh
Grade (α) = x 100% (3)
ditambah dengan setengah lebar alat angkut pada bagian Δx
tepi kiri dan kanan jalan.
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu dibuat Perhitungan Produktivitas Alat Angkut
lebih besar dari pada jalan lurus. Hal ini dimaksudkan Persamaan (1) ialah rumus perhitungan untuk
untuk mengantisipasi adanya penyimpangan lebar alat produktivitas alat angkut, dimana Pa produktivitas alat
angkut yang disebabkan oleh sudut yang dibentuk oleh angkut, ct cycle time alat angkut, Kb kapasitas bucket,
roda depan dengan badan truk saat melintasi tikungan. BFF bucket fill factor, SF swell factor, Eff efisiensi kerja,
2. Jari - Jari Tikungan dan Superelevasi dan n jumlah passing.
3600
Jari - jari tikungan (R) adalah jari-jari yang Pa = 𝐶𝑇 x Kb x BFF x SF x Eff x n (4)
besarnya dihitung dari pusat tikungan sampai
perpotongan garis - garis yang ditarik dari titik dimana HASIL DAN PEMBAHASAN
jalan mulai membelok, sampai akhir belokan. Pengolahan Data
𝑉𝑅 2
R= (1) 1. Lebar Jalan Tambang
127 (𝑒+𝑓)
Kemiringan jalan pada tikungan biasa disebut Lebar jalan tambang terdiri atas lebar jalan lurus dan lebar
superelevasi, yaitu merupakan kemiringan jalan pada jalan pada tikungan.
tikungan yang terbentuk oleh batas antara tepi jalan
terluar dengan tepi jalan terdalam karena perbedaan 2. Jari – Jari Tikungan dan Superelevasi
ketinggian. Adapun jari – jari tikungan dan
3. Cross Slope superelevasi jalan angkut pada pit 1 blok 15
Cross slope merupakan sudut yang dibentuk tercantum pada Tabel-2.
oleh dua sisi permukaan jalan terhadap bidang horizontal.
Nilai cross slope jalan angkut dapat dihitung dengan 3. Kemiringan Jalan Angkut (Grade)
menggunakan rumus sebagai berikut : Adapun hasil perhitungan kemiringan jalan
𝑏
Cross Slope (α) = (2) angkut (Grade) pada pit 1 blok 15 tercantum pada Tabel-
𝑎
3.
31
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 1, April 2018 : 29 - 34
area. Adapun jarak angkut dari loading point ke disposal geometri jalan angkut. Adapun parameter yang harus
area sebesar + 550 m. diperbaiki dari jalan angkut yaitu :
6. Perhitungan Pencapaian Produktivitas Aktual a. Penambahan Lebar Jalan
Terhadap Target Produktivitas Alat Angkut Cara Perbaikan lebar segmen jalan yang belum
Target produktivitas alat angkut adalah besarnya standar dengan berpatokan pada alat angkut yang melalui
produktivitas yang ditetapkan oleh perusahaan dengan jalan tersebut yaitu ADT Volvo A40F. Perbaikan lebar
melihat dan menyesuaikan kondisi aktual di lapangan. jalan tersebut dapat dilihat pada Tabel-7.
Sedangkan produktivitas alat angkut merupakan besarnya b. Pengoptimalan Grade Jalan Angkut
produksi material yang dapat dimuat alat angkut per Adapun pengoptimalan nilai grade (agar sesuai
satuan waktu. dengan standar dari perusahaan yaitu 8% - 10%) yaitu
Pembahasan dengan cara melakukan pemotongan atau memberikan
Evaluasi Geometri Jalan Angkut Untuk material pengisi (filling) sehingga grade jalan menjadi
Meningkatkan Produktivitas Alat Angkut lebih optimal.
Berdasarkan data hasil pengamatan dan 2. Perbaikan Rolling Resistance
perhitungan didapatkan hasil bahwa pada bulan Januari Pada kondisi rolling resistance aktual pada jalan
2016 tercatat material overburden yang dipindahkan pada angkut, alat angkut hanya dapat melaju pada kecepatan
pit 1 blok 15. Produktivitas alat angkut ADT Volvo A40F rata-rata sebesar 10 km/jam pada saat bermuatan dan 12
sebesar 76,86 BCM/Jam per-unit dari target 86,45 km/jam pada kondisi tidak bermuatan. Untuk
BCM/Jam yang ditentukan oleh Mineplan Engineering meningkatkan kecepatan dari alat angkut agar lebih
Department PT Rimau Energy Mining. sehingga produktivitas dari alat angkut tersebut akan
Setelah melakukan pengambilan data di meningkat salah satu caranya adalah meningkatkan
lapangan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi dari jalan angkut tersebut dengan parameter
produktivitas alat angkut seperti kecepatan alat angkut rolling resistance.
yang kurang optimal dan geometri jalan angkut pada Berdasarkan data aktual, minimal amblasan
beberapa segmen yang masih belum ideal. sebesar 6 cm (kondisi bermuatan) dan 2 cm (kondisi
Upaya Peningkatan Produktivitas kosong). Sehingga, nilai rolling resistance yang
1. Perbaikan Geometri Jalan Yang Ideal disimulasikan sebesar 5,6 % (112 lb/ton) pada kondisi
Upaya untuk mengatasi permasalahan ketidaktercapaian bermuatan dan 3,2 % (64 lb/ton) pada kondisi tidak
pada alat angkut ADT Volvo A40F adalah perbaikan bermuatan.
Tabel-3. Kemiringan Jalan Angkut (Grade) Tabel-6. Perbandingan Produktivitas Aktual Alat Angkut ADT
Volvo A40F dengan Produktivitas Target
32
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 1, April 2018 : 29 - 34
3. Simulasi Produktivitas ADT Volvo A40F Setelah produktivitas alat angkut ADT Volvo A40F per unit
Dilakukan Perbaikan Jalan Berdasarkan Analisa sebesar 86,45 BCM/Jam. Sehingga diperoleh tingkat
Rimpull ketercapaian terhadap target produktivitas sebesar
a. Waktu Edar dan Kecepatan Alat Angkut 88,90 % dengan selisih 9,59 BCM dari target yang
Setelah dilakukan perhitungan analisa rimpull telah ditentukan oleh perusahaan dengan melihat dan
dengan geometri jalan yang sudah ideal dan grade jalan menyesuaikan dengan kondisi aktual di lapangan
yang dioptimalkan pada jalan angkut pit 1 blok 15 3. Upaya peningkatan produktivitas alat angkut dilakukan
menghasilkan perubahan pada kecepatan alat angkut. dengan cara :
Tabel-9. Perbaikan Kecepatan Alat Angkut ADT Volvo A40F
a. Perbaikan geometri jalan yang ideal meliputi
penambahan lebar jalan pada beberapa segmen
tikungan (T1a = 19,81 m, T1b = 16,50 m, T2a = 16,53
m, T2b = 18,16 m, T3b = 17,44 m, T4a = 13,34 m dan
T4b = 15,32 m) menjadi 23,50 m dan pengoptimalan
Untuk simulasi perhitungan waktu edar pada nilai grade jalan angkut pada beberapa segmen
waktu muat, manuver tumpah, tumpah muatan dan (10,50% - 18,74%) menjadi 8% - 10% sesuai dengan
manuver muat mengacu pada waktu edar hasil standar dari perusahaan.
pengamatan atau dianggap tidak berubah. Sedangkan
b. Perbaikan nilai rolling resistance menjadi 5,6% pada
untuk waktu angkut dan waktu kembali didapatkan dari
kondisi bermuatan dan 3,2% pada kondisi tidak
perhitungan analisa rimpull dengan geometri jalan yang
bermuatan.
sudah ideal dan grade jalan yang dioptimalkan.
Tabel-10. Simulasi Cycle Time ADT Volvo A40F c. Simulasi peningkatan kecepatan alat angkut sehingga
produktivitas alat angkut ADT Volvo A40F dari 76,86
BCM/Jam menjadi 141,63 BCM/Jam per unit dengan
pencapaian terhadap target dari 88,90 % menjadi
sebesar 163,83 %.
33
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 1, April 2018 : 29 - 34
34