Anda di halaman 1dari 5

Daftar Contoh Judul Skripsi Jurusan Teknik Pertambangan

Semua tentu berpikir ketika akan membuat skripsi atau hasil penelitian tugas akhir, banyak hal
yang harus disiapkan. Mulai dari materi hasil penelitian hingga bagaimana cara mengolah
datanya. Nah, disinilah letak masalahnya ketika kita sudah dikejar waktu. Kondisi tak lagi
memungkinkan untuk bekerja cepat menyelesaikan skripsi secara baik dan benar. maka solusinya
adalah mencari satu referensi (bukan mengcopy), tapi dijadikan acuan (tergantung kita mau
mengambil 30 persen isi dari refensi atau hingga 95 persen). File dari contoh judul skrips
pertambangan di bawah mungkin adalah solusi terbaiknya.

Judul-judul skripsi pertambangan berikut meliputi : biaya investasi/produksi, alat gali,


muat dan angkut, pengeboran (drill), peledakan (blasting), jalan tambang, ventilasi,
penyaliran air tambang dan lainnya.

 Analisis Desain Geometri Jalan Tambang


 Analisa Efisiensi Peledakan Limestone
Dengan Penggunaan Oli Bekas Pengganti Solar
Sebagai Fuel Oil
 Analisis Pencadangan Batubara Dengan Metode Polinomial Pangkat Tiga
 Analisis Perbedaan Cadangan Endapan Bijih Nikel SaprolitHasil Eksplorasi Dengan
Realisasi Penambangan
 Analisis Produksi Pengupasan Over Burden DenganCara Peledakan Pada Penambangan
Batubara
 Analisis Distribusi Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan Dengan Metode Fotografi
 Analisis Distribusi Fragmentasi BatuanHasil Peledakan Dengan Metode Fotografi
 Evaluasi Geometri Peledakan Pada Tambang Batubara
 Analisis Kemantapan Lereng Highwall
 Analisis Kemantapan Lereng Penambangan Nikel
 Analisis Kemantapan Lereng Penambangan Batubara
 Analisis Kemantapan Lereng Penambangan Bauksit (Quarry)
 Kajian Teknik Peledakan Untuk Mengevaluasi Efisiensi Pekerjaan Secondary
Blasting Pada Level Extraction Di Tambang Bawah Tanah
 Evaluasi Investasi Dan Sewa Alat Untuk Kegiatan Pengupasan Overburden Dan
Penggalian
 Evaluasi Peledakan Pengendalian DindingUntuk Metode Line Drill Dan Trimblast Pada
Bench
 Evaluasi Efisiensi Through-Seam Blasting Terhadap Produksi Alat Gali Dan Perolehan
Batubara
 Optimasi Alat Muat
 Optimasi Produksi Alat Muat dan Alat Angkut
 Optimalisasi Durasi Idle Meal & Pray CAT
 Evaluasi Efisiensi Through-Seam Blasting Terhadap Produksi Alat Gali Dan Perolehan
Batubara
 Evaluasi Peledakan Pengendalian Dinding Untuk Metode Line Drill Dan Trimblast Pada
Bench 240 Dan 225 Domain 4
 Evaluasi Peledakan Pengendalian DindingUntuk Metode Line Drill Dan Trimblast Pada
Bench
 Evaluasi Kemampuan Produksi Alat Angkut dan Muat
 Kajian Teknik Peledakan Untuk Mengevaluasi Efisiensi Pekerjaan Secondary
Blasting Pada Level Extraction Di Tambang Bawah Tanah Doz
 Kajian Geometri Peledakan Untuk Menurunkan Nilai Powder Factor Pada
Pembongkaran Interburden
 Studi Analisis Biaya Pembongkaran Overburden
 Analisis Produksi Pengupasan Over Burden Dengan Cara Peledakan
 Kajian Pengelolaan Air Limpasan Pada Tambang
 kajian Teknis Penambangan Endapan Bijih
 Kemampuan Bulldozer D7 Pada Pengupasan Lapisan Tanah Penutup Berdasarkan
Sistematika Jarak Pendorongan
 Perancangan Geometri Dan Pola Peledakan Untuk MengurangiBiaya Penggunaan Rock
Breaker
 Studi Pengendalian Air Asam Tambang
 Studi Teknis Pencapaian Target Produksi Peledakan Overburden
 Perencanaan Penambangan Quarry Di Km. 8 UntukMensuplay Kebutuhan Material Sub
Base Pada Proyek Pembuatan Jalan Tambang
 Perhitungan Sumberdaya Endapan Nikel Pulau Bahubulu Menggunakan Metode Area Of
Influence Dengan Estimasi “Id, Ids, Idc”
 Studi Teknis Pencapaian Target Produksi Peledakan Overburden
 Studi Teknis Pengupasan Lapisan Penutup Pada Pit I Tambang Batubara

faktor-faktor pemilihan metode tambang bawah tanah

FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMILIHAN METODE


PENAMBANGAN BAWAH TANAH

1. DIMENSI ATAU UKURAN ENDAPAN DEPOSIT


Pengertian :
Dimensi atau ukuran endapan adalah geometri dari endapan bahan galian, yang meliputi volume
endapan (tebal endapan x luas endapan) dan bentuk endapan (urat bijih, lensa dan lodes serta
placer).
Alasan :
Dimensi atau ukuran endapan dijadikan faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode
penambangan bawah tanah, karena dengan mengetahui ukuran endapan maka perancangan suatu
tambang bisa dilakukan misalnya metode yang digunakan untuk endapan dengan ukuran kecil
akan berbeda dengan endapan ukuran besar, karena bila dilihat dari segi ekonomis, maka
endapan dengan ukuran kecil kemungkinan tidak akan menggunakan penyangga sedangkan
endapan ukuran besar kemungkinan akan menggunakan penyangga.

2. ARAH DAN KEMIRINGAN


Pengertian:
Arah penyebaran suatu endapan atau biasa disebut “strike” merupakan sudut horizontal yang
dibentuk oleh suatu endapan, yang umumnya diukur dari titik arah utara ke arah timur.
Sedangkan kemiringan biasa disebut “dip” yakni sudut vertikal yang dibentuk oleh suatu
endapan, yang diukur dari arah bidang horizontal terhadap kemiringan suatu endapan. Arah dan
kemiringan memiliki satuan yang sama yaitu derajat (o) dan diukur menggunakan kompas
geologi.
Alasan:
Arah dan Kemiringan dijadikan faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode
penambangan bawah tanah, karena kemiringan akan sangat berpengaru terhadap cara
penambangan dan pembuatan lubang bukaan serta pengangkutan yakni apakah nantinya
horizontal, vertikan atau miring.

3. KEDALAMAN ENDAPAN BIJIH DARI PERMUKAAN


Pengertian:
Kedalaman endapan bijih dari permukaan adalah jarak letak endapan bijih yang diukur dari
permukaan ke dalam bumi.
Alasan:
Kedalaman sangat penting karena akan digunakan sebagai data pertimbangan dalam menentukan
sistem penambangan maupun metode penambangan yang cocok digunakan. Hal ini berkaitan
dengan perhitungan striping ratio yaitu berapa over burden yang dikupas untuk mendapatkan
satu ton endapan bijih. Dari striping ratio ini dapat ditentukan sistem penambangan yang
digunakan. Sedangkan hubungannya dengan metode tambang tanah adalah berhubungan dengan
penggunaan penyangga, yakni untuk endapan yang tidak terlalu dalam, beban dari atas
kemungkinan tidak besar sehingga dalam kegiatan penambangannya juga tidak terlalu
membutuhkan penyangga, namun di samping itu juga perlu memperhatikan kekuatan dan
kekerasan batuan samping serta berat jenis dari batuan di atasnya.

4. UMUR TAMBANG
Pengertian:
Umur tambang adalah lamanya operasi penambangan atau waktu yang dibutuhkan untuk
menambang suatu endapan bahan galian dari suatu kegiatan penambangan, yang didapat dari
pembagian jumlah cadangan endapan bahan galian yang ada dengan target produksi perusahaan
tambang tersebut.
Alasan:
Berpengaruh terhadap biaya yang akan digunakan, yakni semakin lama umur tambang maka
biaya penambangan juga akan semakin besar. Selain itu juga akan berpengaruh terhadap
penggunaan penyangga, misalnya untuk umur tambang yang lama kemungkinan akan
menggunakan penyangga dan untuk umur tambang yang singkat jika melihat segi ekonomis,
lebih baik tidak menggunakan penyangga (namun perlu memperhatikan geometri dan
karakteristik endapan maupun batuan samping).

5. NILAI ENDAPAN
Pengertian:
Nilai Endapan adalah harga suatu endapan bijih di pasaran berdasarkan permintaan pasar. Dalam
hal ini berhubungan dengan keuntungan yang akan diperoleh dari hasil penjualan suatu endapan
setelah dikurangi dengan biaya penambangan, pengolahan sampai penjualan.
Alasan:
Nilai endapan akan berpengaruh terhadap layak tidaknya suatu endapan untuk ditambang serta
akan berpengaruh terhadap metode penambangan yang akan diterapkan dengan
memperhitungkan biaya pembuatan penyangga jika harus menggunakan penyangga.

6. MODAL YANG TERSEDIA


Pengertian:
Modal yang tersedia adalah modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pertambangan dalam
membiayai semua kegiatan tambang, modal biasa berupa saham, pinjaman dan obligasi.
Alasan:
Modal yang tersedia sangat berpengaruh dalam pemilihan metode penambangan bawah tanah
karena, biaya untuk membuat suatu metode penambangan harus di sesuaikan dengan biaya yang
tersedia atau yang di miliki perusahaan.

7. LETAK ATAU POSISI ORE BODY


Pengertian:
Letak keberadaan suatu endapa bahan galian atau badan bujih di bawah permukaan bumi.
Alasan:
Letak atau posisi dari suatu badan bijih akan mennjadi dasar dalam pembukaan tambang. Karena
dengan mengetahui letak/posisi akan mempermudah dalam menentukan metode penambangan
yang tepat.

8. SIFAT FISIK/KIMIA DARI ORE BODY DAN COUNTRY ROCK


Pengertian:
Sifat fisik yang dimaksud adalah terutama kekerasan dan kekuatan bijih, sedangkan sifat kimia
adalah keasaman dan kebasaan suatu badan bijih dan country rock adalah batuan samping yang
ada di sekitar endapan bijih.
Alasan:
Sifat kimia dan sifat batuan samping sangat berpengaruh dalam menentukan metode
penambangan bawah tanah karena sifat kimia dan sifat fisik akan berhubungan dengan kestabilan
dari badan bijih maupun batuan samping jika dilakukan penggalian/penambangan sehingga
dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan metode penambangan apakah perlu
menggunakan penyangga atau tidak menggunakan penyangga.

9. SWELL FAKTOR
Pengertian:
Swell Faktor adalah factor pengembangan yakni perbandingan antara volume insitu dengan
volume loose dikali 100%.
SF =
Alasan:
Material yang terdapat di alam dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik, hanya
sedikit ruang–ruang yang terisi udara di antara butir–butirnya, akan tetapi jika material tersebut
digali dari tempat aslinya maka akan terjadi pemuaian volume yang besarnya dinyatakan dengan
swell faktor (SF). Oleh karena itu akan berpengaruh terhadap perhitungan jumlah produksi dan
nantinya akan berkaitan dengan pemilihan metode penambangan.
10. AIR TANAH
Pengertian:
Air tanah adalah air yang letaknya di antar butir-butir tanah atau lapisan pembawa air (aquifer)
yang terdapat di dalam tanah membentuk suatu aliran air.
Alasan:
Adanya air tanah menambah beban pada bukaan dan adanya tekanan hidrostastis terutama pada
rekahan yang dapat menyebabkan kelongsoran, munculnya kebutuhan akan sistem
penyaliran, sehingga perlu pertimbangan dalam pemilihan metode penambangan bawah tanah.

11. BIAYA PENAMBANGAN


Pengertian:
Biaya penambangan adalah biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan seluruh kegiatan
penambangan. Biaya penambangan dihitung dan diperkirakan dalam perencanaan tambang
sesuai dengan modal yang tersedia.
Alasan:
Besarnya biaya yang akan digunakan pada penambangan akan berpengaruh terhadap pemilihan
metode yang akan diterapkan atau metode penambangan yang akan digunakan akan sangat
tergantung pada biaya yang tersedia. Misalnya metode penambangan yang menggunakan
penyangga akan membutuhkan biaya yang lebih besar jika dibandingkan dengan metode yang
tidak menggunakan penyangga.

12. FASILITAS YANG TERSEDIA


Pengertian:
Fasilitas yang tersedia adalah fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan dalam
melaksanakan dan menunjang kegiatan–kegiatan pertambangan serta fasilitas untuk kesehatan
dan keselamatan pekerja.
Alasan:
Untuk mencapai target produksi serta menjaga agar proses penambangan dapat berjalan sesuai
dengan rencana, dengan biaya penambangan yang minimum dalam suatu kegiatan penambangan,
maka dalam memilih metode penambangan bawah tanah harus disesuaikan dengan fasilitas–
fasilitas yang tersedia.

13. KECENDERUNGAN ORE UNTUK PECAH ATAU HANCUR


Pengertian:
Kecenderungan ore untuk pecah atau hancur adalah sifat fisik dari endapan bahan galian yang
cenderung pecah atau hancur apabila mendapat beban, tekanan serta getaran karena adanya
kegiatan penambangan yang dilakukan.
Alasan:
Kecenderungan ore untuk pecah atau hancur sangat menentukan metode penambangan yang
akan diterapkan, karena metode penambangan untuk endapan bijih yang mudah pecah atau
hancur akan berbeda dengan endapan bijih yang tidak mudah pecah atau hancur. Misalnya
endapan bijih yang mudah pecah atau hancur kemungkinan harus menggunakan penyangga
sedangkan untuk endapan bijih yang tidak mudah pecah atau hancur tidak perlu menggunakan
penyangga.

Anda mungkin juga menyukai