Anda di halaman 1dari 14

BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola pengeboran :
 Bujur sangkar dan empat persegi panjang

Jarak spacing dalam satu baris lebih


Jarak antara burden dan besar dari jarak burden
spacing sama

Namun, urutan pengeboran lubang oleh operator bisa dibuat


dilompati, untuk alasan efisiensi.
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola pengeboran:
 Staggered (melompat-lompat) atau zigzag
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola Peledakan:
 Kombinasi pola pengeboran, pola peledakan, dan pola detonator delay
harus dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil pecahan atau arah
gerakan yang diinginkan
 Dengan menggunakan delay detonator, seorang bisa memisahkan satu
proses peledakan menjadi beberapa ledakan kecil. Penggunaan detonator
delay bisa memperpendek delay diantara lubang ledak.
 Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan detonator delay:
• Mengurangi getaran
• Mengurangi over break dan serpihan batuan
• Mengurangi fragmentasi
 Fragmentasi yang baik akan didapatkan jika ada waktu yang cukup untuk
menambah free face selama peledakan setiap charge (sebelum isian
[charge] bahan peledak lain meledak).
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola Peledakan:
 Square

Pada umumnya, pola square dipakai menggunakan Kombinasi Pola V-


Delay.
Jumlah setiap lubang yang dibor menunjukkan urutan ledakan.
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola Peledakan:
 Rectangular

Pengaturan sistem pola staggered untuk mendapatkan


penyebaran bahan peledak yang baik.
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola Peledakan:
 Rectangular

• Sering dipakai untuk memotong overburden jika lontaran maksimum


diperlukan.
• Digunakan jika getaran harus dibatasi, sehingga jumlah pengeboran
bertambah dan setiap baris bisa dipasang lebih banyak detonator delay.
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola Peledakan :
 Rectangular

Arah gerakan
bersamaan dengan
pre-split menggunakan
pola V-type.
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan


Beberapa Lubang Peledakan dengan Pola Peledakan Terarah:

LONTARAN BATUAN KE DEPAN LONTARAN BATUAN KE TENGAH

NOMOR 1, 2, dan selanjutnya merupakan angka delay detonator, dan panah


menunjukkan arah gerakan batuan yang hancur.
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola Pengeboran di Tambang Underground:


 Membuat sebuah lubang atau terowongan di tambang underground,
sebuah free face diperlukan untuk tujuan peledakan.
 Cut diperlukan untuk menambah free face.
 Cut merupakan semua lubang terbuka yang dibuat di sebuah face
yang tidak berisi free face.
 Bentuknya adalah sebuah drill pipe dan kedalamannya mengikuti
kemajuan yang dibuat.
 Terdapat tiga jenis Cut:
1. Burn Cut; digunakan untuk lubang kecil
2. Wedge/Angled Cut; digunakan untuk lubang besar
3. Gabungan no.1 dan no.2
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola pengeboran di Tambang Underground:


 Keseluruhan pola dalam membuat suatu lubang berupa “cut hole”,
“relief/breast hole”, “angle hole” dan “trim hole”, disebut “round”.
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola Pengeboran di Tambang Underground:


 Bentuk pola pengeboran, Burn Cut (Parallel Out), dengan memakai
lubang O yang sama:
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola Pengeboran di Tambang Underground:


 Bentuk pola pengeboran Burn Cut, dengan diameter yang lebih
besar dalam satu atau lebih lubang O.
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Pola Pengeboran di Tambang Underground:


 Bentuk pola bor Wedge/Angled Cut/V Cut
BLASTER TRAINING

Tekhnik Peledakan – Pola Pengeboran dan Peledakan

Tunnel Development:
 Jumlah lubang bor yang diperlukan untuk satu face
tergantung pada ukuran face yang akan ditangani.

FACE PENUH TOP HEADING DAN BENCH

Anda mungkin juga menyukai