(1). Fragmentasi dari hasil tumpukan peledakan yang dihasilkan lebih baik, karena ukuran burden
(2). Dinding jenjang dan lantai jenjang yang dihasilkan relatif rata.
(1). Pada pemboran lubang ledak dalam, sudut devisiasi yang dibentuk semakin besar.
(3). Kesulitan dalam penempatan sudut kemiringan yang sama antara lubang ledak, serta dibutuhkan
banyak ketelitian dalam pembuatan lubang ledak, sehingga membutuhkan pengawasan yang
ketat.
(2). Untuk tinggi jenjang sama lubang ledak akan lebih pendek jika dibanding dengan lubang ledak
miring.
(2). Kemungkinan timbulnya retakan kebelakang jenjang (back break) dan getaran tanah lebih besar.
Pola pemboran sejajar adalah pola penempatan lubang–lubang ledak yang sejajar pada setiap
kolomnya. Pada pola bujur sangkar ukuran spasi dan burden mempunyai ukuran yang sama
panjang. Pola peledakan yang tepat untuk pola ini adalah pola peledakan V delay atau system
penyalaan beruntun. Sedangkan pola pemboran empat persegi pajang dimana ukuran spasi dalam
satu baris lebih besar dari jarak burden yang membentuk pola persegi panjang
Pada pola persegi panjang daerah yang tidak terkena pengaruh ledakan cukup besar
sehingga hasil fragmentasinya kurang baik. Biasanya pola peledakan persegi panjang di
kombinasikan dengan pola peleakan baris demi baris ( delay row by row ).
selang-seling pada setiap kolomnya. Pola ini lebih dikenal pola pemboran zig-zag, pola ini pada
a) Lebih mudah dalam menentukan titik yang akan dibor, karena ukuran spasi dan burdennya sama
b) Pengaturan waktu tunda peledakan pada pola Bujur sangkar adalah V delay, sehingga hasil
b) Delay yang digunakan tidak terlalu banyak karena dalam satu baris atau row lubang ledak diberi
a) Volume batuan yang terkena pengaruh ledakan lebih besar sehingga kemungkinan pada hasil
b) Secara teoritis, semakin banyak lubang ledak semakin banyak pula nomor delay.
a) Kesulitan dalam penempatan titik bor, karena titik bor yang dibuat tidak sejajar dengan baris
yang berlainan.
b) Hasil peledakan akan menyebar karena peledakanya serentak pada garis yang sama tapi pada
Dalam merencanakan pola pemboran yang akan digunakan dilapangan, ada beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan, antara lain kondisi lapangan yang akan di ledakan, jenis
detonator yang akan dipakai antara lain menyangkut panjang dari detonator itu sendiri dan
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan pada jenis batuan kompak, menunjukkan bahwa
fragmentasi hasil peledakan menggunakan pola selang–seling lebih baik dari pada pola sejajar,
hal ini disebabkan energi yang dihasilkan pada pemboran selang-seling jauh lebih optimal dalm