Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT. ANSAR TERANG CRUSHINDO (PT. ATC)

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Matakuliah Tambang Terbuka


untuk Semester VI

Oleh kelompok II:


Rizaldi : 16137016
Andre Martona Risky : 16137018
Lady Ayu Safitri. Us : 16137012
Muhammad Iqbal : 16137013
Rani Anggraini : 16137014
Rivaldo : 16137015
Kurniawan : 16137011

Dosen Pengampu:
Fachrul Rozi Ramadhan, S.T., M.T

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka penyedian Sumber Daya Manusia yang terampil,

profesional dan berwawasan yang luas, maka mahasiswa selain mengikuti

materi perkuliahan dan praktikum di lapangan perlu juga dilakukannya

kegiatan pengembangan wawasan di luar lingkungan kampus, khususnya

dalam dunia perindustrian. Kegiatan ini salah satunya dapat berupa praktek

lapangan industri dengan disiplin ilmu di bidangnya masing-masing.

Dari kegiatan praktek lapangan industri, mahasiswa diharapkan

mampu memperoleh pengalaman dan penelitian secara langsung dari teori

yang didapatkan dari bangku perkuliahan. Kegiatan praktek lapangan industri

di Jurusan Teknik Pertambangan UNP merupakan kegiatan wajib dan penting

untuk diikuti oleh mahasiswa, dengan tujuan untuk melatih dan

mempersiapkan mahasiswa agar mampu bersaing didunia Pertambangan.

Selain mendapatkan pembelajran dikampus, mahasiswa juga

mendapatkan pengalaman pertama dalam melatih keterampilan, sikap,serta

pola tindakan dalam dunia lapangan.Untuk itu kuliah lapangan industri sangat

dianjurkan bagi seorang mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

1. Tipe penambangan di PT. Ansar Terang Crushindo?

2. Metode apa yang digunakana dalam penambagan di PT. Ansar Terang

Crushindo?
3. Bagaimana sistem operasional penambangan di PT. Ansar Terang

Crushindo?

4. Peralatan dan perhitungan keserasian alat di PT. Ansar Terang Crushindo?

5. Metode peledakan di PT. Ansar Terang Crushindo

C. Tujuan Kegiatan

1. Mahasiswa mendapat pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan

tentang teknis perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan pekerjaan teknik

pertambangan dalam rangka melengkapi pengetahuan dan keterampilan

yang telah didapatkan dalam perkuliahan.

2. Mahasiswa mampu mengintegrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan

dan keterampilan yang telah didapatkan di perkuliahan dengan

pengetahuan dan keterampilan praktis yang di peroleh dilapangan.

3. Mahasiswa mampu membuat suatu laporan kegiatan kunjungan lapangan

yang diperolehnya serta menganalisanya

4. Mahasiswa mampu mempresentasikan laporan kegiatan yang telah

dibuatnya.

D. Manfaat Kegiatan

Untuk mendapatkan atau menggali pengetahuan dan pengalaman

praktis di industri, memupuk sikap dan etos kerja mahasiswa sebagai calon

tenaga kerja profesional, serta mampu membahas topik yang ditemui

dilapangan melalui metoda analisis ilmiah kedalam bentuk suatu laporan

kunjungan lapangan industri.


BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Ansar Terang Crushindo merupakan anak perusahaan dari

PT. Andalas Terang Nusantara yang terletak di Jln Nipah 21 Lakuk, Padang

Timur Kabupaten atau Kota Padang. PT Ansar Terang Crushindo yang lebih

dikenal dengan nama PT. ATC merupakan salah satu perusahaan di provinsi

Sumatra Barat yang bergerak di bidang pertambangan dan crusher.

PT. ATC didirikan oleh Ir. M. Saleh Z. sebagai Direktur Utama

dan Thedy Antoni sebagai Dewan Komisaris pada tahun 2009 yang berkantor

pusat di jalan Bypass km 9 Ampalu, Kecamatan Lubeg Padang, mempunyai

tiga divisi, yaitu divisi Tambang, divisi stone crusher, dan divisi peledakan

(blasting). PT. Ansar Terang Crushindo memulai usahanya dari bawah dengan

pekerjaan penambangan batu gunung (galian c) dan membuka stone crusher

dengan perbekalan pengalaman, dan didukung oleh para staff ahli professional

dan berlatar belakang pendidikan sarjana Teknik Sipil.

PT. ATC mulai dikenal di Sumatra barat dan riau semenjak

membuka pertambangan batu gunung (galian C) dan Stone Crusher di

Pangkalan Koto Baru Kabuparen Lima Puluh Kota. Kegiatan penambangan

bahan galian batuan PT. Ansar Terang Crushindo menggunakan system

terbuka, maka resiko dapat diperkecil dan biaya yang dikeluarkan lebih

ekonomis.
Berdasarkan keputusan Bupati Lima Puluh Kota pada tanggal 30

April 2009, usaha pertambangan (galian C) PT. Ansar Terang Crushindo ini

telah memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi dengan No.

04/IUP/KPPT-LK/2009.

PT. ATC memiliki Visi: “Dalam kapasitasnya sebagai perusahaan

nasional yang bergerak di bidang pertambangan dan crusher bermaksud untuk

bisa ikut berperan aktif menciptakan lahan-lahan usaha serta menciptakan

lapangan pekerjaan untuk mendukung setiap usaha pembangunan dan

pengembangan wilayah di Indonesia, khususnya Sumatera Barat.”

B. Struktur Organisasi

Sruktur Organisasi Organisasi mempunyai peranan yang penting

bagi suatu perusahaan untuk melaksanakan kegiatannya. Maka perusahaan

perlu menyusun suatu struktur organisasi yang baik, sehingga dapat diketahui

tugas-tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota organisasi.

Untuk menjamin terlaksananya pencapaian tujuan perusahaan, maka

perusahaan, maka diperlukan suatu organisasi. Adapun yang dimaksud dengan

organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja

sama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam ikatan

hirarki dimana terdapat suatu hubungan seseorang atau sekelompok orang

yang disebut pimpinan dan sekelompok orang lain yang disebut bawahan.

Dalam usaha untuk mengendalikan para pekerja yang ada dalam

perusahaan sebagai top manager perusahaan kiranya mengorganisir para

pekerja untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.


Salah satu usaha untuk mengendalikan hal tersebut adalah melalui

organisasi dan struktur organisasinya. Struktur organisasi merupakan

gambaran yang skematis yang ditunjukkan oleh garis-garis menurut

kedudukan atau jenjang yang telah ditentukan, sehingga dengan adanya

struktur organisasi ini dapat mencerminkan adanya hubungan antara tugas,

fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing orang atau bagian

dalam organisasi. Dengan tujuan agar setiap anggota mengetahui apa yang

harus dikerjakan dan kepada siapa mereka harus mempertanggung jawabkan

tugas yang dilaksanakan dalam perusahaan. Dengan demikian masing-masing

tugas dapat dikoordinasikan atas orang-orang yang terdapat di dalam

perusahaan tersebut. Struktur organisasi setiap perusahaan berbeda-beda,

tergantung pada bentuk perusahaan dan kebutuhan perusahaan yang

bersangkutan.

PT. Ansar Terang Crushindo dalam merealisasikan tujuan

mempunyai struktur organisasi yang di dalamnya ditetapkan kedudukan,

wewenang, tugas, dan tanggung jawab masing-masing anggota sehingga

mereka bertanggung jawab kepada tugas yang harus dilaksanakan. Secara

ringkas pembagian tugas dan tanggung jawab, struktur organisasi PT. Ansar

Terang Crushindo dapat dilihat pada gambar 1.

Berdasarkan struktur organisasi perusahaan, dapar diuraikan tugas

dan wewenang dari masing-masing pembagian antara lain sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris.
Dewan komisaris merupakan wakil pemegang saham yang

mempunyai wewenang tertinggi dalam perusahaan untuk mengatur dan

mengawasi jalannya perusahaan. Adapun tugas dan wewenang Dewan

Komisaris antara lain:

a. Melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam menjalankan

perseroan serta memberikan nasehat kepada anggota direksi.

b. Memeriksa semua pembukuan surat dan alat bukti lainnya, memeriksa

dan mencocokkan keadaan keuangan dan lain-lain.

c. Berhak untuk mengetahui segala kegiatann perusahaan yang telah

dijalankan oleh direksi. d. Memberhentikan dengan sementara anggota

direksi apabila anggota tersebut bertindak bertentangan dengan

anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Direktur Utama.

Direktur Utama merupakan orang yang paling bertanggung jawab

penuh atas kegiatan operasional perusahaan. Tugas-tugas dan tanggung

jawab Direktur Utama adalah sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan secara

keseluruhan secara keseluruhan sehingga semua kegiatan usaha dan

pekerjaan tidak menyimpang dari tugas rutin yang sudah ditentukan.

b. Menandatangani dan memberi persetujuan terhadap usulan kontrak

dan surat penting menyangkut perusahaan.

c. Mengkoordinir secara langsung seluruh kegiatan sehari-hari para staf.


d. Ikut serta dalam pengurusan dan berusaha untuk mendapatkan

penawaran kerja.

e. Melakukan kegiatan koordinasi dengan para manajer dibawahnya serta

mengadakan rapat kerja untuk membicarakan masalah operasional

perusahaan

3. Direktur Operasional

Direktur operasional bertanggung jawab kepada direktur

utama. Tugas dan tanggung jawab direktur operasional adalah:

a. System operasional dibawah naungan Direktur Operasional.

b. Menentukan lulus atau tidaknya karyawan masuk perusahaan.

c. Merangkap operasional.

d. Mengatur system kerja.

e. Menyiapkan standar operasional perusahaan (SOP)

4. Kepala Marketing

Tugas dan tanggung jawab Ka. Marketing adalah:

a. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan

strategi penjualan kepada konsumen.

b. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi

penjualan terhadap konsumen atau pelanggan.

c. Menganalisis laporan yang dibuat bawahannya.

d. Mengoptimalkan kerja kerja staf dan administrasi dibawah wewenang

untuk mencapai tujuan perusahaan


e. Bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan

penggunaan dana promosi

f. Membina bagian pemasaran dan membimbing karyawan bagian

pemasaran.

5. Marketing

Tugas dan tanggung jawab Marketing adalah:

a. Berperan sebagai promosi sebagai bagian yang memperkenalkan

perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dihasilkan oleh

perusahaan.

b. Berperan sebagai sales pemasaran yang bertugas menghasilkan

pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan

tersebut.

c. Berperan dalam konsep komunikasi pemasaran. Yaitu menjalin

hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat serta menjembatani

antara perusahaan dan lingkungan eksternal.

d. Berperan dalam pengembangan dan riset yaitu menyerap informasi dan

menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang

bermanfaat untuk meningkatkan kwalitas dan penjualan produk.

6. Legal Administrasi.

Tugas dan tanggung jawab Legal Administrasi adalah:

a. Membuat izin yang berhubungan dengan kegiatan di perusahaan.

b. Berkoordinasi dengan pihak pemerintah mengenai legalitas dan

mengenai kegiatan administrasi tenaga kerja dan dampak lingkungan.


c. Memberikan izin untuk setiap departemen di perusahaan untuk dasar

hukum bagi pelaksanaan kegiatan di perusahaan.

7. KTT (Kepala Teknik Tambang)

KTT bertanggung jawab atas pelaksana dalam urusan

pertambangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan atas

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan pada suatu usaha

pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.

8. Kepala. Divisi Tambang

Tugas dan tanggung jawab Ka. Div Tambang adalah: Ka.Div

Tambang memiliki tugas berwewenang terhadap berlangsungnya kegiatan

pertambangan dibawah instruksi dari KTT.

9. ADM (Administrasi)

a. Tugas dan tanggung jawab Administrasi adalah:

b. Menyelesaikan administrasi secara umum.

c. Mencatat dan mendata semua transaksi pembelian, dan penjualan

dalam perusahaan.

d. Mengeluarkan dana untuk membiayai operasional perusahaan

berdasarkan instruksi direktur.

e. Secara langsung menerima dan mengeluarkan kas kecil perusaan

dalam transaksi sehari-hari.

10. Ka. Divisi Crusher

Tugas dan tanggung jawab Ka. Divisi Crusher adalah Ka.

Divisi Crusher memiliki tanggung jawab yaitu mengontrol kegiatan


crusher dan memberi instruksi terhadap operator crusher dalam

menjalankan penggilingan. Serta bertanggung jawab dalam bidangnya.

11. Ka. Divisi Blasting

Tugas dan tanggung jawab Ka. Divisi Blasting adalah:

a. Megontrol kegiatan drilling dan blasting serta perencanaan

informasinya

b. Mengecek dan menyediakan kebutuhan-kebutuhan logistik untuk

peledakan dan material penunjangan yang akan dipakai

c. Membuat dan mengontrol system pelaporan dari kegiatan drilling dan

blasting internal (didalam perusahaan atau diluar perusahaan)

d. Mengontrol material pendukung seperti sarung tangan, batu baterai

atau yang berkaitan dengan peledakan.

C. Aktivitas Perusahaan

Aktivitas perusahaan adalah memproduksi batu split atau kerikil

dan serbuk pasir yang diolah dari bahan galian batuan (galian C) dari hasil

penambangan. Aktivitas PT. Ansar Terang Crushindo terdiri dari tiga divisi

yaitu:

1. Divisi Peledakan/ Blasting Pada divisi ini dilakukan peledakan lahan

untuk kelancaran penambangan bahan galian batuan (galian C) . Dengan

menggunakan bahan peledak.

2. Divisi Pertambangan Setelah dilakukan peledakan selanjutnya dilanjutkan

pada Divisi Pertambangan yaitu pengambilan batu dari lahan yang telah di

kontrak, dimana lahan-lahan tersebut terletak di jalan Negara padang-


pekanbaru Km. 176, jorong pauh anok, nagari pangkalan kecamatan

Pangkalan Koto Baru Lima Puluh Kota dan jalan Negara Padang-

Pekanbaru km. 169 jorong Lubuk Jantan, nagari Manggilang Kecamatan

Pangkalan Koto Baru Lima Puluh Kota.

3. Divisi Stone Crusher Selanjutnya setelah bahan galian batuan (galian C) di

peroleh kemudian di pindahkan ke area crusher untuk di proses dan

dihancurkan dengan mesin crusher yang terletak di jalan Negara Padang-

Pekanbaru km. 168 jorong Lubuk Jantan, Nagari Manggilang Kecamatan

Pangkalan Koto Baru Lima Puluh Kota tetapi sebelumnya bahan galian

batuan (galian C) di timbang dengan timbangan dengan kapasitas beban

sebesar 60 ton. Timbangan ini digunakan untuk mengukur keakuratan

berat dari bahan galian batuan (galian C) maupun batu hasil pengolahan.

Pada divisi ini bahan baku yaitu bahan galian batuan (galian C) diolah atau

diproses menggunakan mesin crusher dimana PT. Anshar Terang

Crushindo menggunakan lima unit mesin dengan tiga tipe yang berbeda,

yaitu:

a. Tiga unit mesin tipe jaw Jaw Crusher atau pemecah tipe rahang

merupakan jenis crusher yang digunakan pada tahap pertama yaitu

pemecah primer. Mesin jaw ini merupakan mesin penekanan dengan

rasio pemecahan 6:1 dan biasanya mesin jenis ini digunakan untuk

mengurangi bentuk ukuran butiran batu pada tingkat pertama untuk

kemudian dipecah lagi oleh jenis crusher tipe cone. Jaw cruser paling

baik digunakan pada jenis batuan sedimen hingga jenis batuan yang
paling keras seperti granit atau basalt. Umumnya untuk material hasil

peledakan yang ukurannya sampai dengan 90% dari bukaan feednya.

Sementara untuk kerikil yang umumnya berbentuk bulat pemakaian

material dengan ukuran 80% dari bukaan feednya.

b. Satu unit mesin tipe Cone. Cone Crusher digunakan secara luas

sebagai mesin pemecah batu sekunder dan tersier seperti halnya jaw

crusher untuk pemecah batu primer. Cone Crushermerupakan mesin

serba guna bagi kebanyakan pasir dan kerikil serta material yang

memiliki ukuran butir asal (sebelum pecah) 20-25 cm yang tidak

memerlukan lagi crusher primer. Untuk batu hasil ledakan, Cone

Cruser berfungsi sebagai crusher lanjutan dan atau crusher akhir

setelah cruser primer. Head Cone standar dengan rasio pemecahan 6-

8:1, mengurangi ukuran material menjadi minimum 20 mm minus.

Head Cone halus dapat mengurangi material menjadi 6 mm minus

dengan rasio pemecahan 4-6:1.

c. Satu unit mesin tipe Impact Impact Crusher ini merupakan crusher

akhir yang dapat menghasilkan produk berbentuk kubus tergantung

susunan crusher, material 75-80% dapat ditangani dengan crusher ini.

Ukuran material yang masuk dibatasi 5-8 cm, tergantung ukuran

crusher dan kemudian menghasilkan chip untuk perkerasan beraspal

berukuran 12-20 mm. Susunan tabel/envil akan menghasilkan gradasi

paling halus dengan kehalusan paling tinggi. Ketiga tipe mesin tersebut

mempunyai kapasitas produksi sebesar 60 ton/jam (±12.000


ton/bulan). Meskipun dalam melaksanakan proses produksi mesin ini

mempunyai tugas yang berbeda tetapi antara satu dengan yang lainnya

tidak dapat dipisahkan. Setelah melalui proses pemecahan dari ketiga

jenis mesin tersebut baru lah di hasilkan berbagai jenis batu dengan

berbagai jenis ukuran sampai dalam bentuk chip untuk perkerasan

beraspal berukuran 12-20 mm yang kemudian di pasarkan lagi

keperusahaan yang memerlukan marerial seperti pembuatan aspal,

perusahaan pembuatan beton, dan perusahaan kontaktor yang

memerlukannya.

D. Kebijakan PT. Ansar Terang Crushindo (PT. ATC)

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif,

PT. Ansar Terang Crushindo (PT. ATC) menerapkan dua sistem

keselamatan kerja, yaitu:

1. Menrapkan cara kerja yang benar SOP (Standar Operasional Prosedur)

2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

E. Jam kerja

Pada kegiatan penambangan di PT. Ansar Terang Crushindo

(PT. ATC) jam kerjanya yaitu: mulai jam 08.00 – 17.00 WIB

F. Lokasi Penambangan

Lokasi penambangan PT. Ansar Terang Crushindo (PT. ATC)

terletak di Parambahan, kecamatan talawi, kota sawahlunto, provinsi

sumatra barat. Secara goegrafis wilayah PT. Ansar Terang Crushindo (PT.
ATC) berada pada posisi titik 1 693600 N dan 828224 E pada elevasi 115

mdpl dan posisi titik 2 693454 N dan 8346 E pada elevasi 107 mdpl.

Sumber : Google Earth


Gambar 2. Foto Udara PT. ATC

Lokasi pertambangan PT. Ansar Terang Crushindo (PT. ATC)

berada di Pangkalan, Pangkalan Koto Baru, Kab. Lima Puluh Kota,

Provinsi sumatera barat. Dari kota padang kurang lebih berjarak ±162 km

ke arah timur laut. Untuk lebih jelasnya lokasi kesampaian wilayah ke

Pangkalan dapat dilihat pada gambar berikut ini :


Sumber : Google Maps
Gambar 3. Peta Kesampaian daerah PT. ATC
BAB III
TINJAU PUSTAKA

A. Pengertian Tambang Terbuka

Tambang terbuka adalah salah satu dari tiga sistem penambangan yang

segala aktivitas penambangannya dilakukan di atas permukaan bumi atau

berhubungan langsung dengan udara bebas.

B. Keuntungan dan Kerugian Tambang Terbuka

Mengapa harus diambil suatu keuntungan yang besar dalam usaha

pertambangan? Pertumbuhan suatu endapan (regeneration of the deposit)

sangatlah lama, jika dibandingkan dengan kecepatan pengambilannya. Oleh

sebab itu dalam ilmu ekonomi dikatakan “Wasting Assets” atau

Unrenewable”, yaitu penghamburan modal. Sehingga harus diusahakan untuk

mengambil “ore” nya sebanyak mungkin.

Dan pada umumnya, kalau ada ore yang tertinggal sukar untuk

mengambilnya kembali. Karena itu, bagian-bagian yang ditinggalkan

hanyalah terbatas kepada bagian-bagian yang tersukar untuk diambil saja.

Bagian-bagian yang tersukar ini akan membutuhkan biaya yang lebih

mahal/besar, apabila ditambang. Sebagai contoh Tambang Tembaga di

Tembaga Pura yang diusahakan oleh Freeport, diperkirakan cadangannya 30

juta ton, dan yang tidak mungkin diambil bijihnya hanya 4 juta ton.

1. Keuntungan Tambang Terbuka

Dibandingkan dengan Tambang Bawah Tanah, yaitu :


a. Ongkos operasi penambangan per m3 atau ton, rata-rata lebih rendah

(per unit ore)karena tidak perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan

penerangan (illumination)

b. Pengamatan dan pengawasannya relatif lebih mudah. Faktor ini

sekarang tidak terlihat begitu menyolok, dengan adanya kemajuan

teknologi di bidang komunikasi. Pengawasan dapat diawasi dengan

menggunakan kamera-kamera televisi.

c. Kondisi kerja yang lebih baik, karena langsung berhubungan dengan

udara luar dan sinar matahari.

d. Penggunaan alat-alat mekanis yang ukurannya besar dapat lebih

leluasa bergerak, sehingga dengan demikian produksinya lebih besar.

Sebagai bahan perbandingan adalah Tambang Terbuka yang terbesar

dewasa ini (di Chuqui Canata, Chili, USA) 150.000 ton/hari,

sedangkan Tambang Bawah Tanah terbesar dewasa ini hanya 5.000

ton/hari

e. Mining Recovery rata-rata lebih besar karena batas-batas endapan lebih

mudah dilihat/diketahui dan dapat dimanfaatkan secara keseluruhan.

f. Pemakaian bahan peledak dapat lebih efisien, leluasa dan hasilnya

lebih baik. Di samping karena bahan peledak lebih mudah/cepat

diencerkan oleh udara, sehingga gas-gas beracunnya kurang

berbahaya, dan biasanya pada permukaan bumi selalu dijumpai

sekurang-kurangnya dua freeface (bidang bebas).


g. Relatif lebih aman, karena bahaya yang mungkin akan timbul hanyalah

sebagaiakibat kelongsoran. Sedangkan pada Tambang Bawah Tanah

disampingkelongsoran, juga disebabkan gas-gas beracun, kebakaran,

keruntuhan dansebagainya.

2. Kerugian Tambang Terbuka

Dibandingkan tambang dalam,kerugian tambang terbuka yaitu :

a. Karena pengaruh langsung dari cuaca/udara, maka karyawan lebih

mudah dipengaruhi oleh keadaan cuaca tersebut. Kalau sangat panas

efisiensi berkurang,demikian pula kalau hari hujan, mungkin tak dapat

bekerja sama sekali, sehingga hasil kerja menurun.

b. Dalamnya penggalian terbatas, terutama tergantung kepada bentuk

endapannya.Dan dalamnya endapan ini dipengaruhi pula oleh

“Stripping Ratio” nya, yaitu perbandingan antara pembuangan

overburden dengan penggalian ore-nya yang sangat menyolok sekali.

c. Karena seringnya melakukan mixing/blending/percampuran, maka

alat-alat akan tersebar, sehingga menyulirkan pengaturan alat-alat

angkut maupun gali. Maka pengawasan akan lebih sulit pada masalah

pengangkutannya.

d. Adanya kesukaran pembuangan tanah penutup (overburden)

e. Pencemaran lingkungan biasannya relatif lebih tinggi.


C. Pengelompokan Tambang Terbuka

Pada prinsipnya Tambang Terbuka dapat digolongkan ke dalam 4 (empat)

golongan :

1. Open Pit/Open Mine/Open Cut/Open Cast

Adalah Tambang Terbuka yang diterapkan/dipakai pada

penambangan “ore” atau bijih. Perbedaan Open cut/Open mine dengan

Open Pit/Open cast , Open pit/Open cast adalah Tambang Bauxite di Pulau

Bintan dan Tambang Nickel (Garnierite) di Pomalaa.

2. Strip Mine

Adalah Tambang Terbuka yang khusus diterapkan untuk endapan

endapan horisontal, terutama untuk batubara; dapat juga pada endapan

garam yang mendatar. Contoh Tambang batubara di Tanjung Enim

3. Quarry
Adalah Tambang Terbuka yang diterapkan pada endapan mineral

industry (industrial minerals). Contoh, Quartz-Quarry, Sand-Quarry,

Sulphur-Quarry, Marble-Quarry, Andesite Quarry (di Bantul

Purwokerto), Granite-Quarry (di P. Karimun), Limostone Quarry (di

Tagagapura-Padalarang).

4. Alluvial Mining

Dapat dikatakan sebagai “Placer Mining” ataupun di Australia

disebut mine”, yaitu cara penambangan untuk endapan placer atau

alluvialContoh, Tambang Cassiterite di Pulau Bangka, Belitung dan

sekitaIlmenite di Cilacap; Tambang Intan di Kalimantan Selatan.


D. Batu Andesit

Nama andesit disadur dari pegunungan andes. Ini dikarenakan batuan

andesit banyak ditemukan di sekitar pegunungan Andes. Batuan andesit di

pegunungan Andes terbentuk sebagai lava “interbeded” bersamaan dengan

deposit abu vulkanik (ash) dan tuff di sisi-sisi stratovulcano yang curam.

Batuan Andesit atau disebut juga dengan lavastone adalah batuan beku

yang tersusun atas mineral yang halus (fine-grained), serta memiliki

kandungan silica yang lebih tinggi dari batu basal dan lebih rendah dari batuan

rhylolite dan felsite.

Meskipun pembentukan batuan andesit juga terjadi di bawah

permukaan bumi, umumnya batuan andesit terbentuk di permukaan bumi

sebagai akibat letusan gunung merapi. Karena itu para ahli

mengklasifikasikannya ke dalam bagian batuan beku ekstrusif.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis tambang di PT.ATC

Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan bahan galian

batu gunung (batu andesit), memiliki cadangan yang cukup potensial untuk

diproduksi dan dikembangkan. Luas Kuasa Pertambangannya sekitar 27,63

hektar, dari tahun ke tahun perusahaan ini terus berupaya untuk

mengoptimalkan produksi batu andesitnya.

B. Metode Penambangan

PT. Ansar Terang Crushindo melakukan sistem

penambangan dengan metode tambang terbuka (Open Pit Mining) dengan

material quarry yang meliputi kegiatan eksplorasi, land clearing, pengupasan

tanah penutup, pemboran, peledakan, pembongkaran material hasil

peledakan, pemuatan, pengangkutan, dan pengolahan material dengan crusher

di PT. Statistika untuk mencapai produksi 17.000 Ton/bulan. Luas area

penambangan 20 Ha dan cadangan lahan seluas 30 Ha, dan diperkirakan

cadangan yang ditambang saat ini akan habis pada tahun ini.

C. Sistem Operasional Penambangan

Kegiatan penambangan PT. Ansar Terang Crushindo dilakukandengan

sistem tambang terbuka. Sebelum melakukan kegiatan penambangan,

tahapan yangdilakukan seperti :

1. Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi ini bertujuan untuk mendapatkan total

cadangan andesit pada daerah tersebut.Dengan demikian bisa


diambil kesimpulan apakah layak dilakukan penambangan atau

tidak.

2. Land Clearing

Sebelum pengupasan top soil, dilakukan kegiatan land

clearingterlebih dahulu. Agar tumbuhan-tumbuhan yang ada diatas

permukaandapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Baik untuk

kebutuhanperusahaan maupun membatu kebutuhan masyarakat disekitar.

3. Pengupasan Tanah Penutup

Setelah pembersihan lahan dilakukan, untuk penanganan

topsoil dan overburden ditumpuk pada area yang telah ditentukan.

4. Kegiatan Pemboran

Kegiatan pemboran bertujuan untuk membuat lubang ledak yang

nantinya akan dimasukkan bahan peledak dan steaming ke dalam lubang

tersebut. Untuk alat yang di pakai dala kegiatan pemboran

adalah Crawler Rock Drill (CDR) atau jenis bor tipe perayap. Kedalaman

rata-rata lubang bor mencapai 3 m dan berdiameter 3 inci.

5. Peledakkan

Setelah selesai pembuatan lubang bor sesuai yang direncanakan,

maka di buat geometri peledakan sesuai dengan yang direncanakan

sebelumnya. Geometri peledakkan yang digunakan biasanya dengan

ukuran burden 2m,kedalaman 3m,isian Anfo 2-3,5 kg ,menggunakan jenis

kabel elektrik (eldeto) dan rata-rata 50 lubang ledak perhari yang biasanya
dilakukan 5-6 kali peledakan dalam seminggu untuk mencapai target

produksi.

6. Loading dan Hauling Material

Batu andesit yang telah di blasting dengan ukuran yang sudah

ditentukan tersebut akan di loading ke dalam Dum Truck.sedangkan

bongkahan andesit yang berukuran besar di perkecil lagi dengan alat

manual atau dengan tenaga manusia

7. Pengolahan Material

Material yang di angkut dari lokasi tambang, selanjutnya di bawa

ke tempat Crushing untuk selanjutnya di lakukan pemasaran.

D. Peralatan dan Perhitungan

a. 1 unit excavator PC 300

b. 2 unit excavator PC 200

c. Dump Truck kapasitas 30-35 (unit DT Kondisional (statika) 2-7 unit )

d. 1 unit Buldozer 85 EZ

e. 2 unit Drilling Machine

f. 1 unit Pump machine

g. Excavator
(𝑞1×𝑘)×𝐸×3600
h. 𝑄𝑒𝑥 = 𝐶𝑇
i. Qex = Produktivity excavator
j. q1 = Kapasitas bucket
k. E = Efesiensi Kerja
l. K = Bucke Fill Factor
m. CT = Cycle time
n.
(𝑞1×𝑘)×𝐸×3600
o. 𝑄𝑒𝑥 = 𝐶𝑇
(1,2×0,8)×0,82×3600
p. = 18 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
q. = 157,44 𝑚3/𝑗𝑎𝑚
r.
s. Dump Truck
𝑐
t. 𝑛 = 𝑞1×𝑘
30
u. = 1,2×0,8
v. = 31,25 ≈ 31 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝐷 𝐷
w. 𝐶𝑇𝑎 = (𝑛 × 𝐶𝑇𝑚) + 𝑉1 + 𝑊𝑑𝑢𝑚𝑝 + 𝑉2 + 𝑊𝑠𝑝𝑜𝑡
14 6 𝑘𝑚 6 𝑘𝑚
x. = (31 × 60) + 𝑘𝑚 + 5𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 + 𝑘𝑚 + 0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
30 45
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚

y. = (7,23) + 12 + 5 + 8 + 0
z. = 32,32 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑛(𝑞1×𝐸)×𝑘×60
aa. 𝑃 = 𝐶𝑇𝑎
31×(1,2×0,8)×0,82×60
bb. = 32,32 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
cc. = 45,3 𝑚3/𝑗𝑎𝑚

E. Keserasian Alat

Untuk keserasian alat gali muat pada PT. ATC ini pada waktu loading

andesit ke DT dengan excavator PC 300 bisa mengisi 5 DT perjam dan

excavator PC 200 bisa mengisi 3 DT perjam.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari laporan ini adalah :

1. Di perusahaan tersebut PT. ATC sebagai owner,PT.TNT sebagai

kontraktornya dan PT.Statistika sebagai pemilik pengolahan ( Crusher)

nya.

2. Sistem penambangannya adalah Tambang terbuka dengan metode

Open Pit dengan material andesit.

3. Kegiatan Operasional meliputi kegiatan eksplorasi, land clearing,

pengupasan tanah penutup, pemboran, peledakan, pembongkaran

material hasil peledakan, pemuatan, pengangkutan, dan pengolahan

material dengan crusher.

4. Luas Area IUP 20 Ha dan cadangan andesit pada lubang galian saat ini

diperkirakan habis tahun ini dengan target produksi 17.000 ton/bulan.

5. Peralatan dan Perhitungan

a. 1 unit excavator PC 300

b. 2 unit excavator PC 200

c. Dump Truck kapasitas 30-35 (unit DT Kondisional (statika) 2-7

unit )
d. 1 unit Buldozer 85 EZ

e. 2 unit Drilling Machine

f. 1 unit Pump machine


Lampiran
Gambar 4. Foto anggota kelompok 2

Gambar 5. Foto peserta kunjungan lapangan industry


Gambar 6. Proses Loading

Gambar 7. Proses Hauling


Gambar 8. Proses pengupasan tanah penutup

Gambar 9. Drilling Machine

Anda mungkin juga menyukai