Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)


PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) DAN
PT YAKULT INDONESIA PERSADA
SURABAYA
TANGGAL 27 OKTOBER 2016

DISUSUN OLEH:
AJENG PRASETIYOWATI

1522100977

DEWI SEPTIANAWATI

1422100867

ISTIYAH WULANDARI

1422100843

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA
KLATEN
2016

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) DAN
PT YAKULT INDONESIA PERSADA
SURABAYA
TANGGAL 27 OKTOBER 2016

DisusunOleh:
AJENG PRASETIYOWATI

1522100977

DEWI SEPTIANAWATI

1422100867

ISTIYAH WULANDARI

1422100843

Disahkan
padatanggal
Oleh
KetuaJurusanAkuntansi

Disahkan
tanggal
Oleh
DosenPembimbing

Agung N.Jati,S.E.,M.Si.,M.Pd.,Ak.,CA.

Susyanti,S.E.,M.Si

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan di PT.Pelabuhan Indonesia III dan PT.
Yakult Indonesia Persada ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari telah banyak bimbingan ,dorongan dan
doa dari berbagai pihak. Adapun penyusunan Laporan Kunjungan ini berdasarkan data-data yang
diperoleh selama melakukan Kunjungan,data-data dari internet, serta data-data dan keterangan
dari pembimbing.Seiring dengan rasa syukur yang tiada henti kehadirat ALLAH SWT,penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1.Bapak Agung N.Jati,S.E.,M.Si.,M.Pd.,Ak.,CA.selaku Kaprog di Akuntansi dan seluruh Dosen
serta Staff Karyawan yang telah berperan dalam kegiatan ini.
2. Susyanti,S.E.,M.Si.selaku Dosen Pembimbing penyusunan laporan KKL ini.
3.OrangTua,Teman,Saudara,dan pihak yang telah memberikan doa serta dukungan sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan KKL ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan ini masih banyak
kekurangan.Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan Kunjungan

ke

PT.Pelabuhan Indonesia III dan PT. Yakult Indonesia Persada ini.Demikian kata pengantarini
kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi semua pihak yang
membutuhkan pada umumnya.
Klaten,01

Desember
Penulis

2016

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

LATAR BELAKANG
PERUMUSAN MASALAH
MAKSUD DAN TUJUAN
MANFAAT
METODE PENULISAN
SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN


1.Profil Perusahaan PT.Pelabuhan Indonesia III (PERSERO)
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Profil Perusahaan
Sejarah
StrukturOrganisasidanPersonalia
VisidanKebajikan Perusahaan
SistemManajemenMutu
StrategiPemasaranProduk

2.Profil Perusahaan PT.Yakult Persada Indonesia


A. VisidanMisi

BAB III KINERJA DAN GAMBARAN OBJJEK HYANG DIAMATI


1.KinerjadanGambaranPT.Pelabuhan Indonesia III (PERSERO)
A.JAM KERJA

B.
2.KinerjadanGambaranPT.YakultPersada Indonesia
A.ProdukdanLayanan
B. MekanismePerdagangan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Salah satu program studi yang dinilai dapat menengembangkan wawasan, keterampilan,
kecakapan dan kreativitas seorang mahasiswa untuk memasuki dunia kerja adalah dengan
melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan. Dimana setiap mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja

Lapangan dituntut harus mampu mengembangkan dirinya sendiri untuk bersosialisasi dan
mempraktekan secara langsung ilmu yang sudah didapatkan dari bangku kuliah ke dunia kerja.
Secara garis besar seperti yang kita lihat bahwa pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi
masih terbatas pada pemberian praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas, agar
dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka
mahasiswa tentunya perlu melakukan pelatihan kerja secara langsung di instansi atau lembaga lembaga yang berkaitan dengan program studi yang ditempuh.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) UniversitasWidya Dharma merupakan agenda rutin yang
dilaksanakan setiap tahunnya bagi para mahasiwa tingkat akhir di semester V, dan tentunya
setiap mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan serta membuat laporan Kuliah Kerja
Lapangan. Selain pengalaman yang didapat sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, Kuliah
Kerja Lapangan itu sendiri mejadi tolak ukur bagi UniversitasWidya Dharma dalam melihat etos
kerja yang dimiliki oleh setiap mahasiswa. Sesuai dengan tujuan UniversitasWidya Dharma,
yang mempersiapkan tenaga ahli dan terampil yang diharapkan dapat terjun langsung ke dunia
indusri/kerja, maka dipadang sangat perlunya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan.
Besar kemungkinan dengan melalui program Kuliah Kerja Lapangan ini mahasiswa dapat
memahami langsung struktur organisasi dalam sebuah manajemen, profesionalitas kerja,
kedisiplinan dan masih banyak hal lainnya. Dengan banyaknya hal positif yang akan didapat
maka penulis berkesempatan untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan di PT.Pelabuhan
Indonesia III (Persada) dan PT.Yakult Persada Indonesia. Alasan penulis melaksanakan program
Kuliah Kerja Lapangan di perusahaan ini, tentunya penulis berharap mendapatkan ilmu secara
langsung mengenai praktek kerja yang sesungguhnya khususya dalam ilmu bidang
Akuntansi/Keuangan. Sehingga penulis mendapatkan banyak pengalaman berharga yang bisa

diambil dari lingkungan tempat Kuliah Kerja Lapangan di PT.Pelabuhan Indonesia III (Persada)
danPT.Yakult Persada Indonesia.

B.

PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Profil perusahaan PT.Pelabuhan Indonesia III (Persada) dan kaitannya dengan
penerapan teori bagi mahasiswa?
2. Kegiatan apa saja yang terjadi di dalamPT.Pelabuhan Indonesia III (Persada) ?
3. Bagaimana Profil perusahaan PT.Yakult dan kaitannya dengan penerapan teori

bagi

mahasiswa?
4. Kegiatan apa saja yang terjadi di dalam PT.Yakult?

C.

MAKSUD DAN TUJUAN


Dengan dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini,mahasiswa dapat
memberikan penilaian atas kinerja dari perusahaan yang dikunjungi.Adapun tujuan dari kegiatan
KKL ini adalah sebagai berikut
1. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa mengenai kehidupan di
masyarakat maupun dunia kerja.
2. Mencetak seseorang yang berpendidikan serta memiliki kemampuan dan keterampilan
profesional yang sesuai dengan tuntunan dunia kerja.

3. Meningkatkan relevansi kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi-instansi


pemerintah mapun perusahaan swasta.
4. Memberikan penilaian atas kegiatan perusahaan.
5. Memperkaya wawasan yang berkaitan langsung dengan progdi masing-masing dalam rangka
meningkatkan kemampuan dan kepekaan terhadap perkembangan teknologi.
C.

MANFAAT KKL
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui secara langsung profil perusahaan,fisik bangunan,dan mekanisme kerja
perusahaan baik dari sisi manajemen operasional,Sumber Daya Manusia
(SDM),keuangan dan pemasaran.
b. Mengetahui berbagai teknologi dalam proses kegiatan perusahaan.
c. Terinspirasi dan termotivasi untuk mendirikan usaha/bisnis setelah memperoleh
gambaran di lapangan.
a. Bagi Penulis
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini mejadi salah satu media pembelajaran untuk mengetahui
kesesuaian antara teori yang telah didapatkan penulis di bangku kuliah dengan praktek di
lapangan. Terlepas dari itu semua tentunya penulis mendapatkan pengetahuan dan
pengembangan wawasan dalam melatih mental serta komunikasi untuk berinteraksi langsung
di dunia kerja.
b. Bagi Pembaca

C.

METODE PENULISAN
1. Lokasi atau Obyek KKL
Lokasi atau obyek KKL adalah di PT. PELINDO III (Persero) yang berlokasi di dan di Jl.
Perak Barat 610 Surabaya Jawa Timur 60165 dan PT.YAKULT Persada Indonesia Kunjungan
dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2016.
2. Jenis Data
a. Data Primer

Definisi data primer menurut Sugiyono (2009), Sumber primer merupakan sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.Cara yang bisa digunakan
penelitian untuk mencari data primer yaitu :
a. Observasi
b. Diskusi terfokus
b. Data Sekunder
Definisi data sekunder menurut Sugiyono (2009), Sumber sekunder merupakan
sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui
media lain yang bersumber dari literatur, buku - buku, serta dokumen perusahaan. Data
sekunder dalam penelitian ini yaitu :
Struktur organisasi, Sejarah perusahaan, Visi, Misi

3. Teknik Pengumpulan Data


Studi pustaka, dilakukan dengan mencari berbagai informasi tentang strategi
pelayanan melalui website PT.PELINDO III itu sendiri maupun dari majalah Dermaga
atau Tanjung perak pos.

c. SISTEMATIKA PENULISAN

1.Profil Perusahaan PT.Pelabuhan Indonesia III (PERSERO)


A. Profil Perusahaan (PT PELINDO III CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA)
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas menjadi salah satu unsur
diantara berbagai institusi yang beragam dan berperan dalam mata rantai sistem logistik
pelabuhan. PT. Pelindo III ini salah satu Badan Usaha Milik Negara yang mengelola
terminal di 43 Pelabuhan Umum di 7 Propinsi, Memiliki 17 Cabang dan 6 Anak
Perusahaan.
PT. Pelindo III memiliki 7 wilayah pelabuhan yaitu antara lain :
1. Kalimantan Tengah : Kumai, Pangkalan Bun, Sukamara, Bumiharjo,Sampit, Kuala
Pembuang, Samuda, Pagatan-Mendawai, Bagendang; Pulang Pisau, Kuala Kapuas, dan
Bahaur .
2. Kalimantan Selatan : Banjarmasin, Basirih, Kotabaru, Pagatan, Gunung Batu Besar,
Batulicin, Satui, Stagen, dan Mekar Putih.
3. Jawa Tengah : Tanjung Emas,Tanjung Intan, dan Tegal.
4. Jawa Timur : Tanjung Perak, Gresik, Kalianget, Tanjungwangi, Tanjung Tembaga,
Pasuruan, dan Panarukan.
5. Nusa Tenggara Barat : Lembar, Bima, dan Badas.

6. Nusa Tenggara Timur : Tenau/Kupang, Kalabahi, Waingapu, dan Maumere.


7. Bali : Benoa, dan Clk Bawang.
PT. Pelindo III Cabang Tanjung Emas Semarang ini memiliki beberapa Bidang Usaha
Inti, antara lain :
1. Pelayanan Jasa Kapal, terdiri dari Labuh & Tambat, Pemanduan, Penundaan dan
Pelayanan Air Kapal.
2. Pelayanan Jasa Barang terdiri dari Dermaga, Gudang Penumpukan dan Lapangan
Penumpukan.
3. Pengusahaan Alat-Alat, terdiri dari Crane, Forklift, dan Headtruck, Chasis
4. Pelayanan Bongkar Muat dari Stevedoring, Cargodoring,dan Receiving/Delivery
5. Pelayanan Terminal terdiri Terminal Petikemas, Terminal Curah Kering, Terminal Curah
Cair dan Terminal Penumpang.
B. Sejarah
PT. Pelabuhan Indonesia 3 atau sering di sebut PT. PELINDO III adalah Badan Usaha
Milik Negara yang bergerak dalam sektor perhubungan tugas,wewenang dan tanggung
jawab perusahaan adalah mengelola pelabuhan umum pada tujuh wilayah provinsi di
indonesia yaitu jawa timur, jawa tengah, bali, kalimantan selatan, kalimantan tengah,
nusa tenggara timur, dan nusa tenggara barat. Serta memiliki tujuh anak perusahaan.
Sejarah PT. PELINDO III dapat dirangkum dalam beberapa fase :
- Perseroan pada awal berdirinya adalah perusahaan negara yang pendiriannya di
tuangkan dalam PP No.19 Tahun 1960
- Selanjutnya pada kurun waktu 1969-1983 bentuk perusahaan negara diubah
dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan (Bpp) berdasarkan peraturan pemerintah
no.1 tahun 1969
- Kemudian dalam kurun waktu 1983-1992 untuk membedakan pengelolaan
pelabuhan umum yang di usahakan dan yang tidak di usahakan di ubah menjadi
perusahaan umum (Perum) pelabuhan berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 16
Tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah No,6 Tahun 1985

Seiring pesatnya perkembangan dunia usaha maka status perum di ubah

menjadiPerseroan pada tahun 1992 dan tertuang dalam akta notaris Imas Fatimah, SH
Nomor 5 tahun tanggal 1 Desember 1992
- Perubahan anggaran dasar Desember 2011 tentang Kepmen BUMN 236
Surat dari kementrian perhubungan, Dirjen Perhubungan laut yang ditebitkan
bulan Februari 2011 menjelaskan tentang penunjujan PT. PELINDO III (Persero)
Sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP)
C. Struktur Organisasi dan Personalia

D. Visi dan Kebajikan Perusahaan


E. VISI DAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN

Visi
Misi
Tujuan Kualitas

Menjadi pemasok dan mitra pilihan bagi pelanggan kami


Kepuasan Pelanggan
1. Sesuai dengan persyaratan pelanggan.
2. Keandalan dalam waktu pengiriman dan jumlah yang penuh.
3. Efisien biaya.

Strategi

4. Layanan kepada pelanggan baik melalui komunikasi yang baik dan cepat
1. Kualitas karyawan.
2. Perbaikan dan inovasi berkelanjutan.
3. Keuangan / modal cadangan.

A. Deskripsi PT. Pelabuhan Indonesia III


a. Sejarah
PT. Pelabuhan Indonesia 3 atau sering di sebut PT. PELINDO III adalah Badan
Usaha Milik Negara yang bergerak dalam sektor perhubungan tugas,wewenang dan
tanggung jawab perusahaan adalah mengelola pelabuhan umum pada tujuh wilayah
provinsi di indonesia yaitu jawa timur, jawa tengah, bali, kalimantan selatan, kalimantan
tengah, nusa tenggara timur, dan nusa tenggara barat. Serta memiliki tujuh anak
perusahaan.
Sejarah PT. PELINDO III dapat dirangkum dalam beberapa fase :
- Perseroan pada awal berdirinya adalah perusahaan negara yang pendiriannya di
-

tuangkan dalam PP No.19 Tahun 1960


Selanjutnya pada kurun waktu 1969-1983 bentuk perusahaan negara diubah dengan
nama Badan Pengusahaan Pelabuhan (Bpp) berdasarkan peraturan pemerintah no.1

tahun 1969
Kemudian dalam kurun waktu 1983-1992 untuk membedakan pengelolaan pelabuhan
umum yang di usahakan dan yang tidak di usahakan di ubah menjadi perusahaan

umum (Perum) pelabuhan berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1983


-

dan Peraturan Pemerintah No,6 Tahun 1985


Seiring pesatnya perkembangan dunia usaha maka status perum di ubah
menjadiPerseroan pada tahun 1992 dan tertuang dalam akta notaris Imas Fatimah, SH

Nomor 5 tahun tanggal 1 Desember 1992


Perubahan anggaran dasar Desember 2011 tentang Kepmen BUMN 236
Surat dari kementrian perhubungan, Dirjen Perhubungan laut yang ditebitkan

bulan Februari 2011 menjelaskan tentang penunjujan PT. PELINDO III (Persero) Sebagai
Badan Usaha Pelabuhan (BUP)
b. Visi
Visi PT. Pelindo III telah disesuaikan sejalan dengan disahkannya UU Pelayaran
No. 17 Tahun 2008, di mana status dan posisi Pelindo III selaku BUP telah mengalami
perubahan fungsi yang sebelumnya sebagai penyelenggara usaha kepelabuhanan menjadi
penyelenggara usaha terminal pelabuhan, dengan visi baru yaitu : MENJADI PELAKU
PENYEDIA JASA PELABUHAN YANG PRIMA, BERKOMITMEN MEMACU
INTEGRASI LOGISTIK NASIONAL. (To become excellentPort services player
committed to driveintegrated national logistics). Sedangkan Visi1 perusahaan yang ingin
diwujudkan Cabang Pelabuhan Tanjung Perak adalah: Menjadikan Pelabuhan Tanjung
Perak sebagai pelabuhan dengan tingkat pelayanan kelas dunia, yang mampu
menempatkan diri dalam jaringan pelabuhan internasional (global network).
c. Misi
Misi yang diemban oleh Pelindo III pun telah disesuaikan pasca disahkannya
Undang undang Pelayaran No.17 Tahun 2008 dan memperhatikan kondisi objektif yang
ada maka misi perusahaan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah:
1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara
konsisten;

2. Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya logistik yang
kompetitif;
3. Memenuhi Harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan Tata Kelola
Perusahaan yang baik (GCG);
4. Menjadikan SDM yang kompeten, berkinerja handal dan berpekerti luhur;
5. Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus perdagangan.
d. Value PELINDO III
- Satisfaction (Kepuasan pelanggan) mengutamakan kepuasan pelanggan melalui
-

kegiatan pelayanan dengan metode dan mekanisme yang berlaku.


Motivator, berkomitmen untuk selalu menjadi motivator dalam meningkatkan dan
mengembangkan sumber daya manusia yang berprofesional dengan dilandasi iman

dan taqwa.
Accurate, bertindak tepat dan cepat dalam mewujudkan kinerja perusahaan
Reputable, menjunjung tinggi kehormatan dan martabat perusahaan
Totality, bertindak dan bersikap secara total dalam menciptakan kepedulian sosial
bagi masyarakat dilingkungan sosial

E.Tujuan dan Perbandingan Teori dan Praktek yang di buat pada Obyek
Tujuan
Tujuan Pelindo III berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Nomor: AHU-86444.AH.01.02
Tahun 2008 adalah: Melakukan usaha di bidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa
kepelabuhanan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang di miliki perseroan untuk
menghasilkan barang dan/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas
B. Perbandingan Teori dan Praktek yang di buat pada Obyek
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya. Hal ini didukung oleh
adanya kondisi dan fasilitas fisikyang dimiliki oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Cabang Tanjung Perak. Tampilan fisik PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung
Perakdinilai penting oleh banyak pelanggan. Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya wujud
fisik PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perakbagi para pelanggan, adalah
keberadaan wujud fisik yang baik akan menunjang kualitas pelayanan pelabuhan yang menjadi
penilaian awal akan bentuk profesionalisme perusahaan dalam melayani pelanggan.
PT. Pelabuhan Indonesia III(Persero) Cabang Tanjung Perak sudah memiliki Jumlah petugas
pandu yangmemadai. Jumlah petugas pandu yang cukup akan dapat dengan cepat memandu
banyak kapal yang kemungkinan besar datang secara hampir bersamaan sehingga akan
meminimalisasi waktu tunggu kapal.
PT. Pelabuhan Indonesia III(Persero) Cabang Tanjung Perak sudah memiliki sarana bantu
pemanduan yang memadai. Sarana bantu pemanduan diantaranya adalah adanya kapal pandu
yang siap mengantar pandu untuk melaksanakan kegiatan pemanduan.
PT. Pelabuhan Indonesia III(Persero) Cabang Tanjung Perak sudah memiliki peralatan pandu
yang memadai. Ketersedian peralatan pandu sangat menunjang kegiatan pemanduan dan
peralatan yang mutlak dalam kegiatan pemanduan yakni Radio sebagai penghubung antara kapal
dan radio operator.
PT. Pelabuhan Indonesia III(Persero) Cabang Tanjung Perak sudah memiliki perlengkapan pandu
yang memadai. Ketersediaan perlengkapan pandu juga menunjang kegiatan pemanduan,
perlengkapan yang dimaksud disini yakni seragam pandu sebagaiidentitas pandu, Life Jacket /
pelampung sebagai pengaman dan lain sebagainya.
PT. Pelabuhan Indonesia III(Persero) Cabang Tanjung Perak sudah memiliki gedung Kepanduan
yang nyaman. Gedung kepanduan yang nyaman akan meningkatkan kinerja petugas pandu dalam
melayani pelanggan selama 24 jam.

BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini, maka akhirnya saya dapat
menggambarkan bagaimana PT.PELINDO III menjaga kualitas pelayanan terhadap
konsumen atau pelanggan, bahwa Berdasarkan informasi dari Dirjen Perhubungan Laut

(2000, III.2.6), jumlah pelabuhan yang diusahakan di Indonesia sebanyak 111 pelabuhan
di bawah manajemen PT. Pelabuhan Indonesia I s/d IV (Persero). Bagi pelabuhanpelabuhan ini, pengelolaannya harus didasarkan atas prinsip-prinsip ekonomi perusahaan
dan dengan profesionalisme yang tinggi. Selain berfungsi sebagai public utilities atau
mengemban misi kepentingan umum, pelabuhan umum yang diusahakan juga ditugasi
oleh pemerintah untuk memperoleh laba yang memadai, demi menjaga kelangsungan
penyelenggaraan layanan jasa pelabuhan di Indonesia.

1.1 Latar Belakang


Yakult adalah minuman susu Fermentasi. Penemu susu fermentasi ini adalah ahli
mikrobiologi Jepang bernama Dr. Minoru Shirota. Beliau berasal dari Kyoto Imperial
University-Jepang. Pada Tahun 1921 Dr.Minoru Shirota meneliti bakteri baik dan berguna yang
kemudian dinamakan L.casei Shirota strain. Bakteri ini berhasil dikembangbiakan pada tahun
1930. Pengenalan bakteri ini dilakukan pada tahun 1935. Pusat penelitian susu fermentasi ini
berada di Yakult Central Institut yang didirikan tahun 1967. Tiga ratus tenaga ahli melakukan
penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi manusia. Keunggulan Yakult antara
lain: aman bagi manusia, tahan asam lambung, bakteri tetap hidup sampai di usus kecil. Yakult
terdiri dari 2 jenis yaitu Yakult Original dan Yakult Ace. Yakult Original mengandung lebih dari
6,5 milyar bakteri L.casei Shirota strain sedangkan Yakult Ace mengandung lebih dari 30 milyar
L.casei Shirota strain ditambah dengan kalsium dan vitamin. Yakult Ace ini sangat dianjurkan
bagi lansia dan orang-orang yang sedang dalam kondisi kesehatan menurun. Yakult Ace

langsung diimpor dari Malaysia serta hanya dijual di supermarket yang besar seperti Giant,
Hypermart, dan Carefure. PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi
rendah. Strategi proses yang dipilih adalah focus pada produk.
PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan
memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah
terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi
karyawan perusahaan. Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri,
susu bubuk, glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya
adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Bahan-bahan tersebut
didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air gunung
gede. Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult
sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan serta
kekurangan bahan baku. Perusahaan harus dapat mengelola persediaan yang dimiliki sebaik
mungkin sesuai dengan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Untuk menjamin agar
pengelolaan persediaan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan, maka dibutuhkan suatu
sistem yang mampu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Sistem akuntansi persediaan
bahan baku merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini. PT Yakult
menggunakan banyak mesin yang kompleks dalam proses pembuatannya sehingga
membutuhkan dana investasi yang besar maupun biaya operasional. Untuk itu strategi dan
kebijakan pemeliharaan diperlukan agar semua peralatan yang beroperasi di dalam sistem tidak
mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya. Upaya pengoptimalan pemeliharaan telah sering
dilakukan, semuanya bertujuan untuk menjaga keandalan dan ketersediaan sistem. Oleh karena

itu teknik pemeliharaan pada PT Yakult lebih banyak dikonsentrasikan pada pemeliharaan
pencegahan untuk menghindari kerusakan yang lebih serius.
Berdasarkan uraian di atas, Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai praktik
Manajemen Produksi dan Operasi yang ada di PT Yakult Indonesia Persada. Data yang kami
dapat berdasarkan kunjungan dan informasi dari internet yang berkaitan dengan tema kami.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa masalah, diantaranya :
1.
2.
3.

Bagaimana peramalan (forecasting) produksi PT Yakult Indonesia Persada?


Bagaimana manajemen persediaan PT Yakult Indonesia Persada?
Bagaimana perencanaan agregat dan material requirement planning PT Yakult Indonesia

Persada?
4. Penjadwalan jangka pendek seperti apakah yang digunakan PT Yakult Indonesia Persada?
5. Bagaimana pengendalian proses produksinya?
6. Bagaimana manajemen rantai pasokannya?

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Manajemen Produksi dan Operasi.
2. Untuk mengetahui praktik Manajemen Produksi dan Operasi PT Yakult Indonesia Persada.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.

Peramalan
a.
Definisi peramalan

Untuk mengetahui atau melihat perkembangan dimasa yang akan datang, peramalan
dibutuhkan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau kapan suatu kebutuhan
akan timbul, sehingga dapat dipersiapkan kebijakan atau tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan.
Menurut John E. Bigel: Peramalan adalah suatu perkiraan dari tingkat kebutuhan yang
diharapkan terjadi pada suatu barang atau beberapa barang pada periode mendatang. Menurut
Sofyan Assauri: Peramalan merupakan suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang terjadi
pada masa yang akan datang.
Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan
dibutuhkannya suatu kebijaksanaan baru dengan waktu pelaksanaan kebijaksanaan tersebut. Dari
uraian diatas kita mendapat gambaran, bahwa peranan peramalan sangatlah penting.
Dengan adanya peramalan akan diperoleh suatau pendekatan terhadap kenyataan nyata,
guna dipakai dalam mengambil suatu keputusan. Peramalan dapat digunakan untuk mengetahui
secara pasti rencana produksi yang akan dilaksanakan, dapat dihindarkan terjadinya dan juga
adanya kerja lembur yang berlebihan. Peramalan dapat dipergunakan untuk mengoptimalkan
biaya produksi, karena kegiatan produksi selalu diusahakan seefisien dan seefektif mungkin.

b.

Peramalan Penjualan
Ramalan penjualan merupakan salah satu bahan informasi yang terpenting dalam

menyusun rencana produksi, karena merupakan suatu titik permulaan dalam perencanaan
produksi. Produksi yang berlebihan merupakan suatu pemborosan atau kerugiaan terhadap
perusahaan sedangkan produksi yang dibawah permintaan pasar memberi kesempatan kepada
pesaing untuk memasuki daerah penjulan perusahaan. Oleh sebab itu sebelum melakukan

produksi kita harus mengetahui berapa jumlah produk yang akan tepat (tidak lebih atau kurang)
agar perusahaan dapat berjalan secara optimal.

2.

Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Penerapan

manajemen persediaan mempengaruhi keberlangsungan proses produksi dan meningkatkan


kualitas pelayanan terhadap konsumen. Menurut Mulyadi, 2001 dalam Sistem Akuntansi :
Persediaan merupakan elemen aktiva yang tersimpan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang
normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual.
Menurut Rangkuti, 2007 dalam Manajemen Persediaan : persediaan didefensikan sebagai
suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam
suatu periode usaha tertentu untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap
waktu.
Menurut Sri Mulyani, 2012 dalam Analisis Intern atas Persediaan Barang dagangan pada PT.
Grokindo : Perusahaan harus dapat memperkirakan jumlah persediaan yang dimilikinya.
Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu
sedikit, karena akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan untuk persediaan tersebut.
Beberapa istilah yang biasanya dipakai dalam manajemen persediaan, antara lain :
1. Lead time adalah tenggang waktu antara pemesanan sampai barang
tiba di gudang.
2. Reorder point adalah batasan jumlah stock dimana pengambil keputusan harus memesan
barang ke pemasok. Jumlah reorder point ditentukan berdasarkan jumlah permintaan dalam

periode waktu tertentu dan lamanya lead time. Jika reorder point tidak terpenuhi, maka gudang
akan kehabisan stock.
3. Average permintaan adalah jumlah permintaan rata-rata dalam kurun waktu tertentu.
4. Buffer stock adalah angka atau jumlah yang digunakan untuk mengantisipasi adanya
perlonjakan permintaan. Idealnya jumlah minimum stock gudang adalah aveage permintaan
ditambah buffer stock.
5. Uncertainty adalah keadaan ketidakpastian pasar yang disiasati dengan manajemen persediaan.
Misalnya : jumlah barang dipemasok tidaak mencukupi jumlah permintaan barang di pasar.
6. Seasonal adalah keadaan permintaan barang menjadi tinggi dalam suatu kurun waktu tertentu.
7. Safety stock adalah persediaan pengaman apabila penggunaan persediaan melebihi perkiraan.

b. Jenis Persediaan
Jenis persediaan menurut tingkatannya dalam proses produksi, antara lain:
1. Persediaan barang jadi adalah persediaan yang tergantung pada permintaan pasar (independent
demand inventory).
2. Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah adalah persediaan yang ditentukan oleh
tuntutan proses produksi dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand inventory).

c. Fungsi Persediaan
Fungsi utama persediaan yaitu sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan
distribusi untuk memperoleh efisiensi. Fungsi lain persediaan yaitu sebagai stabilisator harga
terhadap fluktuasi permintaan persediaan setengah jadi (work in process). Jika suatu produk
tidak dapat berubah secara fisik tetapi dipindahkan dari suatu tempat penyimpanan ke tempat

penyimpanan lain, persediaan disebut persediaan transportasi. Jumlah dari persediaan setengah
jadi dan persediaan transportasi disebut persediaan pipeline.

d. Faktor-faktor dalam Penerapan Manajemen Persedian


Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan
manajemen persediaan antara lain :
1. Biaya
Ada beberapa unsur biaya yang perlu diperhatikan dalam manajemen persediaan, seperti yang
ditulis oleh Freddy Rangkuti dalam buku Manajemen Persediaan:
a. Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost) yaitu terdiri
b. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost atau procurement
cost).
c. Biaya penyiapan (manufacturing) atau set-up cost.
d. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs)

3.

Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat adalah penghubung antara perencanaan harian atau penjadwalan

dengan perencanaan jangka panjang. Untuk menyusun rencana agregat, pertama-tama harus di
temu-kenali arti penting dari pengukuran output. Pengukuran dapat dilakukan dengan mudah bila
produksi menghasilkan hanya satu jenis produk, hal ini disebabkan karena output dihitung
langsung dalam jumlah unit yang dihasilkan. Tetapi rata-rata perusahaan menghasilkan beberapa
macam jenis produk sehingga perhitungan output menjadi hal yang tidak mudah. Dalam
lingkungan industri, pertimbangan perencanaan agregat mencakup persediaan, penjadwalan,
kapasitas, dan sumber daya (Hendra Kusuma, 2004:60).

Menurut Mohamad Syamsul Maarif dan Hendri Tanjung (2006:412) perencanaan


agregat memiliki karakteristik horizon waktu sekitar 12 bulan, dengan memperbarui rencana
secara berkala. Tingkat agregate demand terdiri dari satu atau beberapa produk. Permintaan
diasumsikan berfluktuasi, tidak pasti, atau musiman. Terdapat kemungkinan berubahnya variabel
supply dan demand. Variasi sasaran manajemen yang mungkin adalah inventory yang rendah,
biaya yang rendah, hubungan pekerja yang baik, pelayanan pelanggan yang baik, dan keluwesan
untuk meningkatkan output mendatang. Dalam perencanaan agregat, fasilitas dianggap tetap dan
tidak dapat diperluas.
Dengan definisi luas tersebut, maka tugas dan tanggung jawab perencanaan dipikul oleh
3 pihak pada umumnya. Pihak pertama adalah eksekutif puncak yang bertugas dan bertanggung
jawab dalam perencanaan jangka panjang. Biasanya, jangka waktu lebih dari satu tahun ke
depan. Perencanaan yang dilakukan eksekutif puncak meliputi rencana produk baru, rencana
modal, dan rencana fasilitas.Pihak kedua adalah manajer operasi yang bertugas dan bertanggung
jawab dalam perencanaan jangka menengah. Biasabya, jangka waktunya adalah 3 sampai dengan
18 bulan. Perencanaan yang dilakukan manajer operasi meliputi rencana penjualan, rencana
produksi dan budget,menetapkan tenaga kerja, sediaan serta analisis rencana operasi. Pihak
ketiga adalah supervisor atau foreman yang bertugas dan bertanggung jawab dalam perencanaan
jangka pendek. Biasanya, jangka waktunya adalah 0 sampai 3 bulan ke depan. Perencanaan yang
dilakukan supervisor atau foreman meliputi penugasan, pesanan, penjadwalan, dan pengiriman.
Tujuan Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimumkan biaya dengan melakukan
penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan tingkat

persediaan,

serta

beberapa

variabel

lain

yang

dapat

dikendalikan.

Kombinasi optimal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Maria dkk,
2011:156):
a. Pengumpulan (Aggregation):
1. Berfokus pada general course of action.
2. Konsisten dengan tujuan strategik dan tujuanumumperusahaan.
3. Rencana produksi dan staffing dikelompokan menurutpengelompokan besar, produkproduk yang sejenis, jasa-jasa, unit tenaga kerja maupun unit waktu.
b. Kelompok Produk (Product families):
Perusahaan dapat mengelompokkan produk/jasa ke dalam kelompok-kelompok besar, dengan
tujuan menghindari detail yang terlalu banyak pada tahap-tahap proses perencanaan.
c. Tenaga kerja (Labor)
Perusahaan dapat mengelompokkan tenaga kerja melalui beberapa cara (tergantung dari
fleksibilitas tenaga kerja).
d. Waktu (Time)
Waktu perencanaan: jangka menengah, yaitu antara 3 bulan sampai dengan 18 bulan. Biasanya
perencanaan ini dilakukan secara bulanan atau triwulanan.

4.

Penjadwalan Jangka Pendek


Definisi Penjadwalan
Pejadwalan produksi memiliki berbagai definisi, antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Morton dan Pentico (1993) penjadwalan yaitu proses pengorganisasian, pemilihan,
dan pemberian waktu dalam penggunaan sumber daya untuk melaksanakan aktivitas yang
diperlukan dalam menghasilkan output yang diinginkan, dengan memenuhi waktu yang
ditetapkan dan kendala-kendala hubungan antara waktu dan aktivitas.
2. Menurut Conway (1967) penjadwalan merupakan proses pengurutan pembuatan produk secara
menyeluruh pada sejumlah mesin tertentu dan pengurutan didevinisikan sebagai proses
pembuatan produk pada suatu mesin tertentu.
3. Menurut Baker (1974) penjadwalan yaitu proses pengalokasian sumbersumber untuk memilih
sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu. Definisi yang diberikan Baker (1974)
mengandung dua arti, yaitu:
a. Penjadwalan merupakan fungsi pengambilan keputusan yaitu menentukan jadwal (nilai
praktis).
b. Penjadwalan merupakan suatu teori, yaitu sekumpulan prinsip-prinsip dasar, model-model,
teknik-teknik, dan kesimpulan-kesimpulan logis dalam proses pengambilan keputusan yang
memberikan pengertian dalam fungsi penjadwalan (nilai konseptual).

Keputusan yang dibuat dalam penjadwalan meliputi:


a. Pengurutan pekerjaan (sequencing)
b. Waktu mulai dan selesai pekerjaan (timing)
c. Urutan proses suatu pekerjaan (routing)

Persoalan penjadwalan timbul apabila beberapa pekerjaan akan dikerjakan secara


bersamaan, sedangkan sumber yang dimiliki terbatas. Input dari suatu penjadwalan mencakup
jenis dan banyaknya part yang akan dioperasi, urutan ketergantungan antar operasi, waktu proses
untuk masing-masing operasi, serta fasilitas yang dibutuhkan oleh setiap operasi. Sedangkan
output dari penjadawalan meliputi dispatch list, yaitu daftar yang menyatakan urutan pemrosesan
part serta waktu mulai dan selesai dari pemrosesan part.

Tujuan Penjadwalan
Tujuan penjadwalan, adalah sebagai berikut:
1. Menurut Baker (1974), tujuan penjadawalan umumnya adalah sebagai berikut:
-

Meningkatkan produktifitas mesin, yaitu dengan mengurangi waktu mesin menganggur.


Mengurangi persediaan barang setengah jadi dengan jalan mengurangi jumlah rata-rata

pekerjaan yang menunggu dalam antrian suatu mesin karena mesin tersebut sibuk.
Mengurangi keterlambatan suatu pekerjaan. Setiap pekerjaan mempunyai batas waktu (due
date) penyelesaian, jika pekerjaan tersebut diselesaikan melewati batas waktu yang ditentukan
maka pekerjaan tersebut dinyatakan terlambat. Dengan metoda penjadwalan maka keterlambatan
ini dapat dikurangi, baik waktu maupun frekuensi.
2. Menurut Narasimhan (1985), penjadwalan yang baik seharusnya simpel, mudah dimengerti
dan dapat dilaksanakan oleh pihak manajemen dan oleh siapapun yang menggunakannya.
Aturan-aturan penjadwalan seharusnya cukup kuat tetapi mempunyai tujuan yang realistis
sehingga cukup flexibel untuk memecahkan masalah yang tidak terprediksi sebelumnya dan
membolehkan satu perencanaan ulang.

Element penjadwalan

Penjadwalan mempunyai element-element penting yang harus diperhatikan seperti


job, operasi, mesin, serta hubungan yang terjadi diantaranya:

Output dan Input Sistem Penjadwalan

Output Sistem Penjadwalan


Untuk memastikan bahwa suatu aliran kerja yang lancar melalui tahapan produksi, maka sistem
penjadwalan harus membentuk aktivitas-aktivitas output sebagai berikut:
a. Pembebanan (loading), Pembebanan melibatkan penyesuaian kebutuhan kapasitas untuk orderorder yang diterima atau diperkirakan dengan kapasitas yang tersedia. Pembebanan dilakukan
dengan menugaskan order-order pada fasilitas-fasilitas, operator-operator, dan peralatan tertentu.
b. Pengurutan (sequencing)
Pengurutan ini merupakan penugasan tentang order-order mana yang diprioritaskan untuk
diproses dahulu bila suatu fasilitas harus memproses banyak job.
c. Prioritas Job (dispatching)
Prioritas job merupakan prioritas kerja tentang job-job mana yang diseleksi dan diprioritaskan
untuk diproses.
d. Pengendalian kinerja penjadwaan, dilakukan dengan:
-Meninjau kembali status order-order pada saat melalui sistem tertentu.
-Mengatur kembali urutan-urutan.

e. Up-dating Jadwal, dilakukan sebagai refleksi kondisi operasi yang terjadi dengan merevisi
prioritas-prioritas.

Input Sistem Penjadwalan


Pekerjaan-pekerjaan yang berupa alokasi kapasitas untuk order-order, penugasan prioritas
job, dan pengendalian jadwal produksi membutuhkan informasi terperinci, dalam informasiinformasi tersebut akan menyatakan input dari sistem penjadwalan.
Pada bagian ini, kita harus menentukan kebutuhan-kebutuhan kapasitas dari order-order
yang dijadwalkan dalam hal macam dan jumlah sumber daya yang digunakan. Untuk produkproduk tertentu, informasi ini diperoleh dari lembar kerja operasi (berisi ketrampilan dan
peralatan yang dibutuhkan, waktu standar,dll) dan BOM (berisi kebutuhan-kebutuhan akan
komponen, sub komponen, dan bahan pendukung). Kualitas dari keputusan-keputusan
penjadwalan sangat dipengaruhi oleh ketepatan estimasi input-input diatas.

Metode Yang Digunakan


Pengolahan data yang dilakukan pada Bab 4 menggunakan aturan prioritas (priority dispathing
rules) dengan menggunakan 5 (lima) metode yaitu:
1. Shortest Processing Time (SPT)
2. Longest Processing Time (LPT)
3. Earliest Due Date (EDD)
4. Earliest Due Date With Hodgson Algoritm
5. Weight Shortest Processing Time (WSPT)

1.Shortest Processing Time (SPT)


Pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu, penjadwalan ditujukan untuk
meminimalkan rata-rata keterlambatan yang mungkin terjadi. Aturan ini dapat meminimalkan
rata-rata kelambatan.
angkah penjadwalan dengan pendekatan SPT, adalah:
- Urutkan pekerjaan berdasarkan waktu proses terkecil
- Hitung waktu penyelesaian pekerjaan tersebut (completion time), yaitu total proses sebelum
pekerjaan ditambah dengan waktu proses pekerjaan itu sendiri.
- Hitung kelambatan masing-masing pekerjaan.
- Hitung rata-rata kelambatan.

2.Longest Processing Time (LPT)


Proses pengerjaan job pada Longest Processing Time, adalah tugas-tugas yang
mempunyai waktu proses terpanjang dipilih terlebih dahulu. Adapun langkah penjadwalannya
adalah:
- Urutkan n pekerjaan berdasarkan waktu proses terpanjang.
- Buat penjadwalan sesuai hasil LPT, berurutan pada masing-masing mesin.
- Sesudah selesai dijadwalkan, bentuk penjadwalan akhir pada masingmasing prosesor dengan
aturan SPT.
3. Earliest Due Date (EDD)
Proses pengerjaan job pada Earliest Due Date, dilakukan dengan mengerjakan job dengan
due date yang paling awal (kecil) dijadwalkan pada urutan yang pertama.
Adapun langkah penjadwalannya adalah:

- Urutkan pekerjaan berdasarkan EDD (Earliest Due Date) atau batas waktu
terawal/pendek.
- Terapkan hasil EDD pada masing-masing prosesor secara berurutan.

4. Earliest Due Date With Hodgson Algoritm


Aturan Algoritma Hodgson membantu untuk mencari jumlah minimal pekerjaan yang
terlambat pada operasi dengan satu prosesor.
Prosedurnya: (Algoritma Hodgson)
- Bertujuan untuk mengurangi jumlah job yang terlambat.
Tahap I : Urutkan job berdasarkan EDD, nyatakan sebagai set job E.
Tahap II : Jika tidak ada job yang terlambat pada E, penjadwalan tersebut sudah optimal, jika
tidak, job yang pertama terlambat, nyatakan sebagai job ke k.
Tahap III : Pilih job yang memiliki processing time yang terpanjang diantara k job dan
pindahkan job tersebut ke set T, sesuaikan waktu penyelesaian untuk semua job, kembali ke
tahap II.

5. Weight Shortest Processing Time (WSPT)


- Bertujuan untuk meminimalkan rata-rata kelambatan pada satu prosessor.
- Pendekatan WSPT digunakan karena mungkin saja terjadi masing-masing pekerjaan
mempunyai arti penting yang berbeda. (misalnya dengan nilai penalti yang berbeda), sehingga
digunakan pembobotan pada masing-masing pekerjaan untuk membantu penjadwalannya.
- Langkah penjadwalan dengan pendekatan WSPT:
1. Beri bobot pada masing-masing pekerjaan

2. Hitung nilai
3. Urutkan pekerjaan berdasarkan nilai no.2 mulai dari yang terkecil ke nilai
terbesar.
4. Hitung waktu alir rata-rata pembobotan.

5.Pemeliharaan (Maintenance)
Definisi Pemeliharaan
Pemeliharaan mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian
pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian pemeliharaan dianggap yang memboroskan
biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang
(Soemarno, 2008).
Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak
mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan
yang dikenal dengan pemeliharaan (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin
yang digunakan dalam proses produksi.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya operations Management
pemeliharaan adalah : all activities involved in keeping a systems equipment in working
order. Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga
sistem peralatan agar bekerja dengan baik.

Tujuan Pemeliharaan
Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu :

1) Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,


2) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk
itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
3) Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga
modal yang di investasikan tersebut,
4) Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
5) Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.

Fungsi Pemeliharaan
Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi pemeliharaan adalah agar dapat
memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan
agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk
pelaksanaan proses produksi.
Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap
mesin, adalah sebagai berikut :
1) Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat
dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
2) Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
3) Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan
kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan,

4) Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
5) Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang
digunakan,
6) Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku
dapat berjalan normal,
7) Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam perusahaan,
maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada semakin baik.

Jenis-jenis Pemeliharaan
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan Pekerjaan pemeliharaan dikategorikan dalam dua
cara (Corder, Antony, K. Hadi, 1992), yaitu :
1. Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
2. Pemeliharaan tak terencana (unplanned maintenance)

6. Manajemen rantai pasokan


Rantai Pasok adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan secara terintegrasi
untuk meningkatkan efesiensinya melalui mata rantai supplier yang terkait, mulai dari supplier
awal (raw material supplier) hingga pelanggan akhir (end customer). Upaya ini dilakukan dengan
meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang lebih baik dalam setiap kaitan rantai perusahaan,
yang terlibat dalam penciptaan produk (Sobarsa, 2009: p.110).
Menurut Pujawan (2005) Rantai Pasok adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang
secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan

pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor,


toko atau retailer, serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik. Pada
suatu supply chain biasanya ada 3 macam aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran
barang yang mengalir dari hulu (upstream) ke hilir (downstream).

BAB III
PEMBAHASAN

Kunjungan:

Hari, tanggal : Selasa, 22 Desember 2015


Pabrik
Lokasi

: PT Yakult
: Kawasan Industri Indolakto Desa Pasawahan, Cicurug Sukabumi,
Jawa Barat

3.1 Peramalan
METODOLOGI
Menurut (Yong Wang, 2011) Trend adalah rata-rata perubahan (biasanya tiap tahun)
dalam jangka panjang. Trend musiman adalah rata-rata perubahan tiap musim dalam jangka
panjang. Dalam metode trend musiman diperlukan langkah-langkah antara lain yaitu:

3.1.1 Membuat tabel rata-rata bergerak


Menurut ( Pangestu Subagyo, 1986) dalam metode rata-rata bergerak ini, mula-mula
dicari rata-rata bergerak dari data historis dan setelah itu kita tentukan indeks
musimannya.Prosedur perhitungannya sebagai berikut.
a.

Susunlah data historis yang ada ke dalam tabel pada kolom 1 menyatakan tahun, kolom 2
menyatakan periode musiman (kuartalan), kolom 3 menyatakan data yang ada;

b. Hitunglah jumlah bergerak selama satu tahun dan letakkan hasilnya pada kolom 4 pada
pertengahan data;
c. Hitunglah rata-rata bergerak dengan membagi pada kolom 4 dengan 4 dan meletakkan hasilnya
pada kolom 5;
d. Hitunglah rata-rata bergerak pusat dengan menjumlahkan 2 periode pada kolom 5 kemudian
dibagi2, letakkan hasilnya pada kolom 6 pada pertengahan 2 periode;

e. Hitung indeks musiman dengan membagi data asli dengan rata-rata bergerak pusatnya, letakkan
hasilnya pada kolom 7;
f. Indeks musiman tersebut kita susun pada tabel indeks di bagi menurut tahun dan periode
musiman yang dikehendaki;
g. Kita lihat satu persatu menurut musim pada tahun tersebut lalu jumlahkan menurut musimnya;
h. Kita cari rata-rata tiap musimnya,setelah itu jumlahkan rata-rata tiap musimnya tersebut;
i. Indeks setiap triwulan (kuartalan) dapat dihitung dengan rumus

3.1.2 Membuat tabel Deseasonalizing


Prosedur pembuatan tabel deseasonalizing adalah sebagai berikut (Pangestu Subagyo, 1986).
1. Susunlah data historis yang ada ke dalam tabel pada kolom 2 menyatakan periode musiman
(kuartalan), kolom 3 menyatakan data yang ada, kolom 4 menyatakan indeks setiap musim;
2. Hitung deseasonalizing (y) dengan cara membagi data yang ada dengan indeks musimnya,
letakkan hasilnya pada kolom 5,
3. Nyatakan kolom 6 urutan musim tiap tahun (t),
4. Kalikan t dan y, letakkan hasilnya pada kolom 7,
5. Kuadratkan t, letakkan hasilnya pada kolom 8.

3.1.3 Model Trend Musiman


Model Trend musiman merupakan pola yang berulang-ulang dalam selang waktu yang tetap
dan umumnya tidak lebih dari satu tahun. Apabila dalam data hanya terdapat pola musiman,
adanya faktor musim dapat dilihat dari grafik fungsi autokorelasinya atau dari perbedaan lag

autokorelasinya. Namun, jika data tidak hanya dipengaruhi pola musiman, tetapi juga
dipengaruhi pola trend, maka pola musiman tidak mudah untuk diidentifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data Jumlah Yakult yang Tahun 2010 - April 2013 (Tiap Kuartal).
Tabel 1. Tabel penjualan produksi yakult
Tahun
2010

2011

2012

2013

Kuartal
Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
Kuartal 1

Yakult yang Terjual


6.750
7.200
7.650
8.100
7.650
8.100
8.550
9.000
8.100
9.000
11.250
11.700
8.600

Peramalan Penjualan Produksi yakult


Berdasarkan langkah pada subbab 2.1, subbab 2.2, dan subbab 3 maka hasil perhitungan
dari motede trend musiman dapat disajikan sebagai berikut. Peramalan penjualan produksi roti
bolu menggunakan metode trend musiman. Hasil peramalan model trend musiman yakult y=
111.528,96, ty= 830.446,19 t= 91, t2= 819, diperoleh = 8.387+27.315t sehingga diperoleh
model ramalan yakult untuk satu bulan = 8.387+27.315t dikali (Mt yakult)/3.

3.2 Manajemen Persediaan


PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi
proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk.
Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta
panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar
Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan.
Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk,
glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren,
dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Bahan-bahan tersebut didapatkan dari
berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air gunung gede. Untuk
menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan beberapa tahap proses produksi :
1. Pembibitan : proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan, susu bubuk
disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan
dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
2. Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu
mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi adalah tujuh
hari.
3. Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang
digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk
gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan
ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.

4. Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol,


sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
5. Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara.
6. Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin
dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
7. Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja, dimana mengorganisasikan
ulang tenaga kerjanya dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen beragam sehingga
dapat memusatkan perhatian dalam membuat suatu produk yang saling berkaitan. PT Yakult
memproduksi suatu produk yang mempunyai karakteristik sama dan memungkinkan untuk
diproses dalam sel kerja tertentu.
Perencanaan kapasitas PT Yakult mempertimbangkan empat hal, yaitu peramalan
permintaan secara akurat, adanya perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas, tingkat operasi
yang optimal, dan adanya perubahan-perubahan lain. PT Yakult memiliki kapasitas yaitu sekitar
3.300.000 botol/ hari. Namun produksi yang dilakukan setiap harinya dapat berubah sesuai
dengan permintaan yang ada.

3.3 Perencanaan Agregat dan Material Requirement Planning


Perencanaan agrerat adalah perencanaan kapasitas jumlah dan waktu produksi dalam
jangka menengah yaitu dua sampai dua belas bulan.
3.3.1 Input perencanaan agrerat PT. Yakult
Sumber Daya

Sumber daya manusia yang di kelola PT yakult sebagai tenaga kerja merupakan tenaga
kerja yang diperoleh dari proses rekruitmen dengan syarat tertentu sesuai dengan bagian. Jenjang
pendidikan untuk tenaga kerja adalah lulusan SMA. Bagian terdiri dari bagian produksi dan
bagian kantor. Peneriamaan tenaga kerja melalui tahap rekrutmen kemudian di lakukan training
selama tiga bulan untuk menjadi tenaga kerja tetap. Tenaga kerja yang memiliki usia diatas 56
tahun akan dipensiunkan dengan mendapat dana pensiun sesuai kebijakan pemerintah. Proses
pemberhentian tenaga kerja dalam bentuk apapun mengikuti kebijakan pemerintah.
Sedangkan fasilitas pabrik PT. Yakukt memiliki sistem sendiri untuk menjalankan sebuah
mesin yaitu dengan memanfaatkan sebuah perangkat yang dapat mengakses mesin agar mesin
tersebut dapat bekerja dengan baik dan teratur. Perangkat itu adalah Programmable Logic
Controller. Selain itu, PT Yakult telah menjadwalkan perbaikan setiap mesin pada saat awal
pembeliannya, yaitu sekitar enam bulan sekali dan juga adanya perencanaan pergantian mesin
secara berkala. PT. Yakult juga memiliki Ruang kendali mutu Mikrobiologi. Di ruangan ini
mikrobiologi diuji sesuai dengan standar Yakult.
Apabila semua pengecekan kualitas mutu telah sesuai dengan standar yang di inginkan,
maka produk Yakult siap dipasarkan.
a)

Peramalan Permintaan
Peramalan permintaan dengan melakukan survey langsung kepada pasar oleh bagian
penjualanan untuk mengetahui berapa jumlah permintaan yang akan terjadi. Produksi dilakukan
sesuai dengan permintaan. Produk dipasarkan menggunakan penjualan langsung dan yakult lady.

b)

Kebijakan

Sistem kerja yang dilakukan menggunakan shift kerja dengan dua shif masing masing
memiliki delapan jam kerja. Gaji yang diberikan untuk karyawan bagian produksi mengikuti
UMR Sukabumi.
c)

Biaya Biaya
Biaya biaya muncul dari kegiatan produksi, oprasi, distribusi, dan seluruh kegiatan dalam
menciptakan produk hingga sampai ke tangan pengguna akhir.

3.3.2 Output perencanaan agrerat


a.
b.

Biaya total perencanaan


Tingkat perencanaan yang diperkirakan. Kegiatan produksi dilakukan sesuain dengan
peramalan penjualan yang dilakukan.

1.

Strategi Perencanaan Agregat


PT. Yakult menggunakan kombinasi strategi pilihan kapasitas dan campuran. Ketika
permitaan terhadap Yakult meningkat biasanya terjadi pada musim kemarau dan hari raya
lebaran makan PT. Yakult meningkatkan produksinya. Ketika permintaan sedang turun maka PT.
Yakult mengurangi tingkat produksinya. Produksi dilakukan sesuai dengan permalan permintaan.
Untuk menghindari kelebihan ataupun kekurangan produk. Tenaga kerja tetap karena produksi
dilakukan oleh mesin sehingga tidak mempengaruhi jumlah tenaga kerja ketika terjadi perubahan
permintaan. Setiap produk yakult hanya memiliki waktu 40 hari untuk dapat dikonsumsi. Apabila
suatu produk telah mendekati waktu kadaluarsa maka produk akan di oper ke pasar lain yang
memiliki jumlah permintaan yang lebih besar.

2.

Bill Of Material 3.4 Penjadwalan Jangka Pendek

Penjadwalan jangka pendek menyatakan waktu penggunaan dari mesin, peralatan,


fasilitas, dan aktivitas SDM. Penjadwalan yang efektif melakukan penghematan biaya,
peningkatan produktivitas, dan peningkatan keunggulan bersaing.
1.

Teknik Penjadwalan
Penjadwalan maju
Penjadwalan maju dari PT Yakult diawali ketika permintaan diketahui. Untuk mengetahui
permintaan produk dilakukan survey permintaan di seluruh tempat penjualan yakult baik dengan
penjualan langung ataupun yakult lady, setelah diketahui jumlah permintaan produk dirancang
untuk menghasilkan produk dengan jumlah dan waktu yang telah diramalkan. Setelah di
produksi yakult dipasarkan dengang penjualan langsung dan yakult lady. Yakult harus tetap pada
suhu rendah agar bakteri yakult tetap hidup, oleh karena itu yakult di distribusikan menggunakan
mesin pendingin hingga sampai ke tangan pengguna akhir dan siap di konsumsi.

Penjadwalan mundur
Penjadwalan dimulai dari operasi yang terakhir dilakukan yanitu pemasaran hingga
ketangan konsumen, lalu mundur ke bagian produksi, dan peramalan permintaan.
2.
-

Untuk membuat Yakut ada beberapa tahap yang harus dilewati. Berikut adalah proses
pembuatan Yakult berdasarkan urutan ruangnnya:
Ruang pembibitan
Proses pembibitan ini dilakukann secara manual. Saat pembibitan susu bubuk disteril
sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke
tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari (fermentasi). Selama proses
fermentasi gula mengalami proses HTST (High Temperature Short Time), dan susu mengalami

proses UHT (Ultra High Temperature). Waktu penampungan saat fermentasi ialah tujuh hari
dengan suhu 37oC.
-

Ruang pelarutan
Diruang ini susu bubuk skim dan glukosa di larutkan dan di strerilkan kemudian di kirim
ketangki Kultur.

Ruang pengkulturan bakteri


Di tangki ini bibit L.Casei Shirota Strain dikulturkan untuk mendapatkan jumlah bakteri
yang ditentukan dan merupakan ciri khas dari Yakult yaitu sekitar 6,5 Miliyar. Satu tangki di
ruangan ini mampu menampung sekitar 1800 Liter. Tangki ini terlebih dahulu disterilkan dan
kemudian di masukkan Susu bubuk + glukosa + bibit yang sudah difermentasi tadi. Kemudian
tangki ini difermentasi lagi selama 1 minggu dengan suhu tangki sekitar 37oC. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan asam Yakult (asam laktat).Hasil fermentasi ini akan berupa susu gumpalan
oleh karena itu harus dihaluskan terlebih dahulu dengan ditambahkan sirup dan sukrosa + air.

Ruang pencampuran
Di ruang ini terdapat tangki dengan kapasitas 32.00 Liter. Tangki ini digunakan untuk
menyatukan/mencampur semua bahan yang diatas tadi seperti kultur bakteri L.casei + susu
bubuk + glukosa + sirup dan larutan steril sehingga menjadi Yakult konsetrat. Seperti yang telah
dijelaskan, hasil pencampuran ini menghasilkan susu yang menggumpal oleh karena itu di tank
ini hasil pencampuran tadi akan ditambahkan air agar menjadi cair.

Mesin pembuat botol


Untuk menjaga kehigienitasnya, maka proses pembuatan botol dilakukan sendiri oleh
Yakult Indonesia. Mesin pencetak botol ini mampu mencetak 1100 botol/jam dengan
menggunakan bahan baku Polistirena resin berkualitas tinggi. Pembuatan ini menggunakan
sistem Injection Blowmoulding. Setelah jadi botol ini akan dikirim ke tempat penampungan
botol dengan menggunakan angin yang telah disterilkan.

Tangki penampung botol


Tangki berbahan stenlis steel ini memiliki kapasitas 555.000 botol. Tangki ini
berhubungan dengan mesin penangkap botol.

Mesin penangkap botol


Mesin ini berfungsi untuk mendirikan botol-botol yang berjalan diatas konveier. Selain
itu di mesin ini botol-botol yang telah di produksi tadi dibersihkan dari debu yang menempel.

Pembotolan
Selanjutnya minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga
dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll. Botol
Yakult di tutup degan sistem hampa udara menggunakan aluminium foil. Semua proses ini
dilakukan secara otomatis. Dalam sekali produksi, mesin ini mampu menghasilkan 45.000 botol.

Mesin pengemasan
Mesin ini mengemas 5 botol Yakult menjadi 1 pack multi dan selanjutnya di pack 10 pack
multi sehingga satu kemasan berisi 50 botol. Ada 2 jenis warna kemasan Yakult. Biru untuk
sistem distribusi Yakult Lady yaitu dari rumah ke rumah, sedangkan yang Putih untuk sistem
direct sales seperti penjualan ke toko atau swalayan.

Mesin pembawa Pallet


Mesin ini membawa pallet kosong dari ruang pembersihan palet ke ruang packing. Mesin
ini mampu menampung 10.000 botol yakult yang siap dibawa ke Cold Room.

Cold room
Diruangan ini Yakult di simpan terpisah berdasarkan warna Packingnya. Yakult
menerapkan sistem FIFO yaitu First in First out. Ruangan yang bersuhu 5 oC

ini mampu

menyimpan 2.700.000 botol.


-

Delivery
Cara pengiriman Yakult menggunakan mobil yang dilengkapi pendingin. Yakult ini
kemudian dikirim ke berbagai cabang di seluruh Indonesia.

Ruang kendali mutu


Di ruangan ini akan dilakukan sampling dari hasil produk Yakult tadi. Hal ini bertujuan
untuk pengecekan mutu dan keamanan. Di ruangan ini juga dilakukan pengujian dan
pengendalian mutu yang dilakukan mulai dari pemilihan bahan baku selama proses berlangsung
sampai pada berakhirnya masa kadaluwasa Yakult.

Ruang kendali mutu Mikrobiologi


Di ruangan ini mikrobiologi diuji sesuai dengan standar Yakult. Apabila semua
pengecekan kualitas mutu telah sesuai dengan standar yang di inginkan, maka produk Yakult siap
dipasarkan.
3.5 Pengendalian Proses Produksi: Pemeliharaan dan Keandalan
Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang digunakan oleh
manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir, dan mengarahkan proses
produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang
memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang secepat
mungkin.
Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan yang
perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistem kebijaksanaan perusahaan yang
digunakan. Pengendalian produksi dapat dilakaukan:

Order Control: Perusahaaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga

kegiatan operasionalnya juga tergantung pada pesanan tersebut.


Follow Control: Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga
sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah besar.

Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu arus material apakah
sudah sesuai dengan yang direncanakan demikian juga bagaimana transportasi dari pabrik proses
produksi) ke gudang dan dari gudang ke tempat penyimpanan. Sasaran pemeliharaan dan
keandalan adalah mempertahankan kapabilitas sistem. Pemeliharaan mencakup semua aktivitas
yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem tetap dapat bekerja. Keandalan adalah
peluang sebuah komponen mesin akan berfungsi dengan benar selama waktu tertentu dan
kondisi-kondisi tertentu.

3.5.1 Perencanaan Produksi


PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi
proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk.
Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta
panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar
Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan.
Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk,
glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren,
dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Bahan-bahan tersebut didapatkan dari
berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air gunung gede. Untuk
menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan beberapa tahap proses produksi :
1.

Pembibitan : proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan, susu bubuk
disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan
dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.

2.

Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu
mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi adalah tujuh

hari.
3.
Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang
digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk
gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan
ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
4.
Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol,
5.
6.

sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.


Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara.
Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin

dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
7. Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja, dimana mengorganisasikan
ulang tenaga kerjanya dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen beragam sehingga
dapat memusatkan perhatian dalam membuat suatu produk yang saling berkaitan. PT Yakult
memproduksi suatu produk yang mempunyai karakteristik sama dan memungkinkan untuk
diproses dalam sel kerja tertentu.
Perencanaan kapasitas PT Yakult mempertimbangkan empat hal, yaitu peramalan
permintaan secara akurat, adanya perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas, tingkat operasi
yang optimal, dan adanya perubahan-perubahan lain. PT Yakult memiliki kapasitas yaitu sekitar
3.300.000 botol/ hari. Namun produksi yang dilakukan setiap harinya dapat berubah sesuai
dengan permintaan yang ada.

3.5.2 Pengendalian Produksi

Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult
sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan serta
kekurangan bahan baku. Perusahaan harus dapat mengelola persediaan yang dimiliki sebaik
mungkin sesuai dengan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Untuk menjamin agar
pengelolaan persediaan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan, maka dibutuhkan suatu
system yang mampu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. System akuntansi persediaan
bahan baku merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini.
Perusahaan Yakult mempunyai beberapa tipe persediaan yaitu produk jadi, persediaan
produk dalam proses, dan persediaan bahan habis pakai. PT Yakult menggunakan system dalam
menjalankan operasi perusahaannya, tujuannya agar perusahaan dapat mencapai tingkat laba
yang diinginkan. Sedangkan tujuan dari system persediaan bahan baku adalah agar proses
penyediaan bahan baku berjalan lancer. Penerapan system persediaan bahan baku membuat
perusahaan mendapatkan manfaat yang besar yaitu adanya keteraturan penyediaan bahan baku
sehingga tanggung jawab lebih terkontrol.

3.5.3 Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu merupakan pengawasan terhadap kualitas yang dilakukan pada setiap
tahap proses pembuatan produk, mulai dari tahap bahan baku yang datang sampai dengan produk
jadi yang siap untuk dikonsumsi. Pengawasan mutu PT Yakult dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.

Pengawasan mutu bahan baku


Untuk melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan sementara di gudang
atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai dengan spec yang distandarkan. Karena
biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya banyak maka yang dapat dilakukan pemeriksaan

adalah dengan sampling. Sampling dilakukan dengan tingkat kepercayaan tergantung pada
keadaan bahan baku.
2. Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Process yaitu
melakukan system pengendalian mutu proses produksi secara harian dan melakukan analisa
organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi pada proses produksi serta
melaksanakan pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu selama proses dimaksudkan untuk
mengawasi dan mengendalikan system pengendalian mutu terhadap proses produksi sehingga
3.

dihasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar mutu.


Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished good, yaitu
melaksanakan system pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring penyimpanan barang
jadi di gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas organoleptik selama disimpan.
3.5.4 Pemeliharaan Mesin dan Peralatan
PT Yakult menggunakan banyak mesin yang kompleks dalam proses pembuatannya
sehingga membutuhkan dana investasi yang besar maupun biaya operasional. Untuk itu strategi
dan kebijakan pemeliharaan diperlukan agar semua peralatan yang beroperasi di dalam system
tidak mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya. Upaya pengoptimalan pemeliharaan telah
sering dilakukan, semuanya bertujuan untuk menjaga keandalan dan ketersediaan system. Oleh
karena itu teknik

pemeliharaan pada PT Yakult lebih banyak dikonsentrasikan pada

pemeliharaan pencegahan untuk menghindari kerusakan yang lebih serius.


Pada PT Yakult itu sendiri memiliki system sendiri untuk menjalankan sebuah mesin
yaitu dengan memanfaatkan sebuah perangkat yang dapat mengakses mesin agar mesin tersebut
dapat bekerja dengan baik dan teratur. Perangkat itu adalah Programmable Logic Controller.
Selain itu, PT Yakult telah menjadwalkan perbaikan setiap mesin pada saat awal pembeliannya,
yaitu sekitar enam bulan sekali dan juga adanya perencanaan pergantian mesin secara berkala.

3.6 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)


Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja
untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Supply Chain
Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem
informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus
mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang
dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. SCM mengintegrasikan mulai dari pengiriman order
dan prosesnya, pengadaan bahan mentah, order tracking, penyebaran informasi, perencanaan
kolaboratif, pengukuran kinerja, pelayanan purna jual, dan pengembangan produk baru.
PT Yakult dalam prosesnya tidak menggunakan supply chain management dengan
perusahaan lain karena segala sesuatu nya diselesaikan sendiri dan bekerja dengan system
ekspedisi dengan spesifikasi yang sudah ada.

Pendistribusian PT Yakult terdiri dari dua cara:


1.

Direct Sales
Untuk menjamin ketersediaan Yakult di supermarket, minimarket, toko, kantin, dan gerai
lainnya, staff penjualan Yakult sendiri mengantarkan Yakult dengan menggunakan kendaraan
berpendingin, ke seluruh wilayah yang tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Sumatera, Batam, Bangka, Kalimantan, dan Sulawesi. Selain itu staff penjualan Yakult
juga memberikan penjelasan mengenai manfaat Yakult kepada pelanggan melalui kegiatan
sampling di beberapa supermarket besar, serta penempatan sales promotion mereka di

2.

supermarket untuk memberikan penjelasan kepada pelanggan.


Yakult Lady
Agar dapat mengirimkan Yakult dengan kualitas terbaik dimanapun dan kapanpun, diciptakan
sistem pengiriman melalui Yakult Lady, yang mengantarkan Yakult langsung ke tangan

pelanggan walau hanya 1 botol. Selain mengantarkan Yakult, para Yakult Lady juga melakukan
komunikasi dan memberikan informasi kesehatan kepada pelanggan, sehingga Yakult Lady
disebut pula sebagai Pusat Informasi Berjalan. Sistem Yakult Lady ini tersebar di pulau Jawa,
Madura, Bali, Lombok, Sumatera, Batam, Bangka, Kalimantan, dan Sulawesi.

BAB IV
PENUTUP

A.

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini, diantaranya :

1.

Lokasi yang baik dapat menunjang efesiensi dan efektivitas suatu pabrik

2.

Banyak sekali variable yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi suatu pabrik
dengan tujuan mendapat keuntungan ekonomis sesuai dengan tujuan perusahaan.

3.

Penentuan lokasi pabrik yang baik dapat berakibat pada lancarnya proses produksi pabrik
tersebut.

4.

Yakult adalah minuman susu Fermentasi. Penemu susu fermentasi ini adalah ahli mikrobiologi
Jepang bernama Dr.Minoru Shirota. Yakult merupakan minuman susu probiotik serta memiliki
beberapa manfaat bagi tubuh. Bahan-bahan dasar pembuatan yakult adalah susu skim,
bakteri lactobacillus casei shirota, gula dll. Botol yakult dibuat dengan jenis plastik polistiren
yang food grade karena dipercaya akan meminimalisir migrasi kepada produk. Untuk
penyimpanan, yakult haruslah disimpan dalam keadaan dingin dengan suhu 0 0-100 celcius karena
untuk menjaga fungsi dari bakteri lactobascillus shirota agar berfungsi maksimal. Distribusi
Yakult menggunakan mobil box yang terdapat cooler box dan disebarkan ke supermarket serta
menggunakan jasa yakult lady yang mengantarkan produk yakult ke rumah-rumah

B.

SARAN
Agar proses produksi berjalan lancar dan keuntungan ekonomis dapat tercapai sesuai
dengan tujuan ada baiknya memperhatikan aspek-aspek pendukung agar dapat menentukan
lokasi

untuk

mendirikan

sebuah

pabrik

DAFTAR PUSTAKA

Hendra Kusuma. 2004. Manajemen Produksi. ANDI. Yogyakarta.

dengan

tepat.

Maria Pampa Kumalaningrum, Kusumawati Heni, dan Hardani Rahmat Purbandono.


2011. Manajemen Operasi. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Mohammad Syamsul Maarif dan Tanjung Hendri. 2006. Manajemen Operasi. Cetakan
kedua. Grasindo. Jakarta.

www.yakult.co.id

http://www.contohmakalah.co.cc/2010/01/manajemen-produksi-dan-operasi.html

http://www.pocarisweat.com//

http://bpls.blogspot.com/2010/01/kunjungan-industri-ke-pt-yakult-dan.html

Bab III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

a. Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi diharapkan dapat berfikir maju,
kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan
remaja karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif yang akan
berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang.

b. Produksi yang dihasilkan oleh PT.Yakult Indonesia Persada berupa minuma Probiotik, dan
pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia .

3.2

KesandanPesan

Kesan
a.

Sambutandaripihakperusahaansangatramahdanbaik.

b.

Kunjunganindustriinisangatbermanfaat, karenakitabisamelihatlangsungkaryawan-karyawan
yang sedangbekerja di perusahaantersebut.

c.

Banyakpengalaman yang kami peroleh di perusahaantersebut.

Pesan
a.

Sebaiknyapimpinanlebihjelasdalammenerangkanataumenjelaskantentangbagianbagianatautugas-tugaskaryawanya.

b.

Kegiatanlebihbaikdisesuaikandenganjadwalproduksi agar siswadapatmengetahui proses


pembuatannya.

PT.Yakult merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi susu
fermentasi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 Februari 1990. Pabrik Yakult mulai
berproduksi pada bulan Januari tahun 1991 dengan menggunakan dana Penanaman Modal Asing
100% dari Yakult Jepang. Awalnya pabrik Yakult berada di Jakarta.Akan tetapi karena jumlah air
bersih semakin sulit di Jakarta maka pabrik ini dipindahkan ke Sukabumi.Lokasi pabrik Yakult
ini berada di Desa Pewawahan Cicurug Sukabumi, Jawa Barat, dengan luas tahan 50.000 m 2 dan
luas bangunan 12.925 m2.Kapasitas produksi PT.Yakult adalah 3.300.000 botol/hari.Kapasitas
produksi yang dilakukan tergantung permintaan pasar. PT.Yakult mulai menerima kunjungan
pabrik sejak tahun 1992. Pengunjung PT.Yakult ini biasanya dari SMP, SMA, Universitas, dan
umum.
Yakult adalah minuman susu Fermentasi. Penemu susu fermentasi ini adalah ahli
mikrobiologi Jepang bernama Dr.Minoru Shirota. Beliau berasal dari Kyoto Imperial UniversityJepang. Pada Tahun 1921 Dr.Minoru Shirota meneliti bakteri baik dan berguna yang kemudian
dinamakan L.casei Shirota strain. Bakteri ini berhasil dikembangbiakan pada tahun
1930.Pengenalan bakteri ini dilakukan pada tahun 1935. Pusat penelitian susu fermentasi ini
berada di Yakult Central Institut yang didirikan tahun 1967. Tiga ratus tenaga ahli melakukan
penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi manusia. Keunggulan Yakult antara
lain : aman bagi manusia, tahan asam lambung, bakteri tetap hidup sampai di usus kecil.
Yakult terdiri dari 2 jenis yaitu Yakult Original dan Yakult Ace. Yakult Original
mengandung lebih dari 6,5 milyar bakteri L.casei Shirota strain sedangkan Yakult Ace
mengandung lebih dari 30 milyar L.casei Shirota strain ditambah dengan kalsium dan vitamin.
Yakult Ace ini sangat dianjurkan bagi lansia dan orang-orang yang sedang dalam kondisi

kesehatan menurun. Yakult Ace langsung diimpor dari Malaysia serta hanya dijual di super
market yang besar seperti Giant, Hypermart, dan Carefure.

Yakult Minuman Prebiotik


Yakult mempunyai tagline, Cintai Ususmu Minum Yakut Tiap Hari.Yakult memiih tagline
ini tentu saja sangat berarti. Cintai usus adalah cara baru untuk peduli terhadap diri sendiri. Usus
adalah organ tubuh yang penting agar tubuh menjadi bugar, kuat, dan segar. Jika usus kita baik
maka kitapun bisa hidup dengan baik pula. Keistimewaan Yakult diantaranya : tanpa
menggunakan bahan pengawet, tanpa zat pewarna, hanya memiliki satu rasa dan satu warna,
dibuat secara higienis, ISO 22000 (tahun 2005), ISO 9001 (tahun 2008), serta mendapatkan
pengakuan dari badan POM MUI yang diperbarui setiap 2 tahun sekali.
Yakult merupakan pelopor minuman probiotik yaitu pada tahun 1930. Probiotik adalah
bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh.Yakult memfokuskan diri sebagai minuman kesehatan
sehingga sangat memperhatikan kualitas produknya.Masa kadaluarsa Yakult hanya 40 hari sejak
diproses dari pabrik. Hal ini membuat produk yanga da di pasar adalah produk yang segar dan

baik. Yakult hanya bisa disimpan dalam suhu 0 0 100 Celcius. Yakult mempunyai tiga prinsip,
yaitu : mencegah lebih baik dari pada mengobati, usus yang sehat adalah kunci dari kesehatan,
dan harga murah.

PERENCANAAN PRODUKSI
PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi
proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk.Selain
itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta panduan kerja
sedikit karena semua sudah terstandarisasi.Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional
Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan.
Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk,
glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren,
dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Bahan-bahan tersebut didapatkan dari
berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air gunung gede. Untuk
menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan beberapa tahap proses produksi :
1.

Pembibitan : proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan, susu bubuk
disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan
dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.

2.

Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu
mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi adalah tujuh
hari.

3.

Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang
digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk

gumpalan-gumpalan halus.Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan
ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
4.

Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol,


sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.

5.

Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara.

6.

Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin
dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.

7.

Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja, dimana mengorganisasikan
ulang tenaga kerjanya dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen beragam sehingga
dapat memusatkan perhatian dalam membuat suatu produk yang saling berkaitan. PT Yakult
memproduksi suatu produk yang mempunyai karakteristik sama dan memungkinkan untuk
diproses dalam sel kerja tertentu.
Perencanaa kapasitas PT Yakult mempertimbangkan empat hal, yaitu peramalan
permintaan secara akurat, adanya perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas, tingkat operasi
yang optimal, dan adanya perubahan-perubahan lain. PT Yakult memiliki kapasitas yaitu sekitar
3.300.000 botol/ hari.Namun produksi yang dilakukan setiap harinya dapat berubah sesuai
dengan permintaan yang ada.
PENGENDALIAN PRODUKSI
Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult
sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan serta
kekurangan bahan baku. Perusahaan harus dapat mengelola persediaan yang dimiliki sebaik
mungkin sesuai dengan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan.Untuk menjamin agar

pengelolaan persediaan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan, maka dibutuhkan suatu
system yang mampu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. System akuntansi persediaan
bahan baku merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini.
Perusahaan Yakult mempunyai beberapa tipe persediaan yaitu produk jadi, persediaan
produk dalam proses, dan persediaan bahan habis pakai. PT Yakult menggunakan system dalam
menjalankan operasi perusahaannya, tujuannya agar perusahaan dapat mencapai tingkat laba
yang diinginkan. Sedangkan tujuan dari system persediaan bahan baku adalah agar proses
penyediaan bahan baku berjalan lancer. Penerapan system persediaan bahan baku membuat
perusahaan mendapatkan manfaat yang besar yaitu adanya keteraturan penyediaan bahan baku
sehingga tanggung jawab lebih terkontrol.

PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu merupakan pengawasan terhadap kualitas yang dilakukan pada setiap
tahap proses pembuatan produk, mulai dari tahap bahan baku yang datang sampai dengan produk
jadi yang siap untuk dikonsumsi. Pengawasan mutu PT Yakult dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.

Pengawasan mutu bahan baku


Untuk melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan sementara di gudang
atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai dengan spec yang distandarkan. Karena
biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya banyak maka yang dapat dilakukan pemeriksaan
adalah dengan sampling. Sampling dilakukan dengan tingkat kepercayaan tergantung pada
keadaan bahan baku.

2.

Pengawasan mutu selama proses produksi

Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Processyaitu
melakukan system pengendalian mutu proses produksi secara harian dan melakukan analisa
organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi pada proses produksi serta
melaksanakan pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu selama proses dimaksudkan untuk
mengawasi dan mengendalikan system pengendalian mutu terhadap proses produksi sehingga
dihasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar mutu.
3.

Pengawasan mutu barang jadi


Pengawasan mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished good, yaitu
melaksanakan system pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring penyimpanan barang
jadi di gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas organoleptik selama disimpan.

PEMELIHARAAN MESIN DAN PERALATAN


PT Yakult menggunakan banyak mesin yang kompleks dalam proses pembuatannya
sehingga membutuhkan dana investasi yang besar maupun biaya operasional. Untuk itu strategi
dan kebijakan pemeliharaan diperlukan agar semua peralatan yang beroperasi di dalam system
tidak mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya.Upaya pengoptimalan pemeliharaan telah
sering dilakukan, semuanya bertujuan untuk menjaga keandalan dan ketersediaan system.Oleh
karena itu teknik pemeliharaan pada PT Yakult lebih banyak dikonsentrasikan pada pemeliharaan
pencegahan untuk menghindari kerusajan yang lebih serius.
Pada PT Yakult itu sendiri memiliki system sendiri untuk menjalankan sebuah mesin
yaitu dengan memanfaatkan sebuah perangkat yang dapat mengakses mesin agar mesin tersebut
dapat

bekerja

dengan

baik

dan

teratur.Perangkat

itu

adalah

Programmable

Logic

Controller.Selain itu, PT Yakult telah menjadwalkan perbaikan setiap mesin pada saat awal

pembeliannya, yaitu sekitar enam bulan sekali dan juga adanya perencanaan pergantian mesin
secara berkala.

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT


SCM atau rantai persediaan merupakan system tempat perusahaan menyalurkan barang
produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaring yang
menghubungkan berbagai perusahaan yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang
sama, yaitu mengadakan barang atau menyalurkan barang tersebut secara efisien dan efektif
sehingga akan tercipta nilai tambah bagi produk tersebut.
PT Yakult dalam prosesnya tidak menggunakan supply chain managementdengan
perusahaan lain karena segala sesuatu nya diselesaikan sendiri dan bekerja dengan system
ekspedisi dengan spesifikasi yang sudah ada.

KESIMPULAN
Yakult adalah minuman susu Fermentasi. Penemu susu fermentasi ini adalah ahli
mikrobiologi Jepang bernama Dr.Minoru Shirota. Yakult merupakan minuman susu probiotik
serta memiliki beberapa manfaat bagi tubuh. Bahan-bahan dasar pembuatan yakult adalah susu
skim, bakteri lactobacillus casei shirota, gula dll. Botol yakult dibuat dengan jenis plastik
polistiren yang food grade karena dipercaya akan meminimalisir migrasi kepada produk. Untuk
penyimpanan, yakult haruslah disimpan dalam keadaan dingin dengan suhu 0 0-100 celcius karena
untuk menjaga fungsi dari bakteri lactobascillus shirota agar berfungsi maksimal. Distribusi

Yakult menggunakan mobil box yang terdapat cooler box dan disebarkan ke supermarket serta
menggunakan jasa yakult lady yang mengantarkan produk yakult ke rumah-rumah

Anda mungkin juga menyukai