Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PRODUKSI PADA PRODUK ICE CREAM HULA-HULA

PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk.

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan


Dosen Pengampu: Fariyanti, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:
 Rima Maetika 19651072
 Meriska Agustina Azhara 19651073
 Reza Irawan 19651077
 Egidia Vira Ananda 19651082

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


2022
A. PROFIL PERUSAHAAN

PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk merupakan salah satu perusahaan


produsen es krim ternama di Indonesia yang berkantor pusat di Surabaya. Es krim Campina,
yang memiliki arti kampiun (juara), telah dikenal dimana-mana sejak dulu. Di usianya yang
sudah 47 tahun ini, Campina tetap bertahan di hati keluarga Indonesia sebagai es krim yang
istimewa disajikan dalam setiap suasana, dengan mutu dan kenikmatan cita rasa khas yang tetap
terjaga selama beberapa generasi. Berawal dari keinginan untuk menyenangkan hati anaknya,
Bapak Darmo Hadipranoto berinisiatif membuat es krim sendiri di garasi rumahnya pada tahun
1972. Ketika itu, dibutuhkan usaha ekstra keras untuk mengembangkan usaha es krim di
Indonesia.
Seiring dengan tantangan yang dihadapi, Campina kemudian berinvestasi dalam
pengembangan teknologi. Sepuluh tahun pertama periode 1970-1980 merupakan masa-masa
usaha yang keras dimana pada saat itu es krim belum sepopuler sekarang ini. Dengan rangkaian
produk yang selalu menjadi juara di hati konsumen
Pada tahun 1985, pabrik Campina direlokasi ke Rungkut, Surabaya. Dengan mesin-mesin
modern untuk mengimbangi permintaan yang semakin meningkat, serta didukung sumber daya
manusia yang ahli dalam pengembangan es krim dan sudah teruji secara internasional, Campina
melebarkan sayapnya dan terbang semakin tinggi. Komitmen Campina senantiasa berusaha
menjadi produsen es krim terbaik dengan memberi kepuasan kepada pelanggan, pemegang
saham dan karyawan perusahaan, tanpa melupakan kelestarian lingkungan.

B. GAMBAR DAN DESKRIPSI PRODUK


Ice cream Hula-Hula varian kacang hijau adalah es krim dengan cita rasa asli Indonesia.
Gurihnya rasa santan berpadu dengan kacang hijau lalu dilapisi coklat manis yang nikmat. Ice
cream ini terbuat dari kacang hijau asli yang begitu authentic. Ice cream Hula Hula varian
kacang hijau merupakan salah satu produk legendaris di Indonesia dan banyak digemari oleh
masyarakat. Es krim ikonik dengan varian rasa kacang hijau ini sudah ada sejak tahun 1976.
Mengikuti perkembangan zaman, kemasan yang diberikan oleh PT. Campina sangatlah menarik
dan bentuk ice cream menggunakan stik sehingga sangat gampang untuk dikonsumsi. Harganya
pun sangatlah terjangkau yaitu Rp 5.000.

C. PROSES PRODUKSI
Berikut ini adalah alur proses produksi ice cream pada PT. CAMPINA:

Keterangan:
a. Central Ware House
Material diterima dari supplier dibagian ini kemudian dilakukan pengambilan sample
material.
b. Quality Control
Pada bagian ini material dilakukan pengecekan kualitas dengan cara mengambil sample dari
keseluruhan bahan baku, apabila sample sesuai dengan ketentuan maka dilanjutkan ke
bagian Central Ware House, apabila ada yang tidak sesuai dengan ketentuan material
dikembalikan lagi ke supplier.
c. Central Ware House
Material yang lolos dari pengecekan kemudia disimpan di gudang menunggu untuk
dijadikan bahan baku pembuatan ice cream.
d. Produksi
Pada bagian produksi material diambil dari Central Ware House kemudian dicampur dengan
bahan baku susu skim. Kemudian dilakukan pengecekan bakteri dibagian pre-heating
pasterisasi atau homogenisasi lalu dilakukan mixing kembali dengan perasa untuk
memberikan rasa-rasa yang bervariasi pada ice cream. Kemudia pada bagian aging freezing
stabilizer adonan di dinginkan selama 4-12 jam.
e. Quality Control
Pada bagian Quality Control adonan yang dalam bentuk pasta diambil sample kembali,
apabila adonan lolos pengecekan maka langsung masuk ke dalam cetakan. Adonan yang
masuk kedalam cetakan ada yang keras ada yang belum keras bergantung pada cetakan.
Kemudian agar adonan keras dimasukkan kedalam bagian harderning lalu cutting dan
packing. Lalu masuk kedalam bagian in-line control, pada bagian ini produk dilakukan
pengecekan kembali.

Link video proses pembuatan ice cream PT. CAMPINA:


https://youtu.be/XueIEbQQaf8
https://youtu.be/5uH_dInVdbI

D. ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS


1) ASPEK HUKUM ATAU LEGALITAS
Perusahaan Campina Ice Cream Industry Tbk telah memenuhi standar kualifikasi baik dari
segi pembangunan gedung hingga bahan-bahan produksi yang digunakan. Alat-alat yang
digunakan telah memenuhi standar standar, aman digunakan, serta ramah lingkungan. Bahan-
bahan yang digunakan selama proses produksi juga telah mendapatkan label halal, aman
dikonsumsi dalam jangka panjang, serta ramah lingkungan. Bisnis kami juga telah mendapatkan
izin dari masyarakat setempat untuk melakukan operasi melalui surat perjanjian untuk tidak
merusak lingkungan di sekitar pabrik.
Dalam mendirikan usaha ini, perusahaan mendirikan dengan bentuk perseroan terbatas (PT)
dan telah memenuhi syarat kelayakan dalam mendirikan badan usaha. Hal ini dibuktikan dengan
sertifikat sah pendirian badan usaha yang telah dicetak pada tanggal 15 Januari 2010. Dalam
memenuhi syarat-syarat pendirian, kami telah mempersiapkan beberapa persyaratan seperti
fotocopy KTP, KK, PBB, bukti kepemilikan tempat usaha, dan telah dilakukan penyurveian.
Selain itu kami telah memenuhi syarat pendirian PT sesuai dengan UU No. 40/2007. Adapun
beberapa persyaratan yang telah kami penuhi dari aspek hukum yang juga kami lampirkan di
akhir halaman di antaranya:
1) Surat Izin Prinsip (SIP)
2) Surat Izin Lokasi
3) Surat Izin Mendirikan Bangunan
4) Surat Memperoleh Izin Gangguan
5) Surat Izin Usaha dan Perdagangan
6) Surat Izin Usaha Industri
Keseluruhan surat izin di atas telah kami urus setahun sebelum pabrik dioperasikan yaitu
tahun 2009. Dapat disimpulkan bisnis kami telah memenuhi syarat, standar, serta tidak
berlawanan dengan norma, hukum, dan peraturan yang berlaku dalam menjalankan bisnisnya.
Tata Kelola Perusahaan yang dilaksanakan Perseroan dilandaskan kepada hukum dan kebijakan
yang meliputi undang-undang, peraturan, dan pedoman sebagai berikut:
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/ POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman
Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
4) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/ SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata
Kelola Perusahaan Terbuka.
5) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/ POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
6) Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG).
7) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/ SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi
Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

2). ASPEK EKONOMI DAN BUDAYA

 Aspek Ekonomi
Informasi lingkungan luar perusahaan diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh lingkungan
luar tersebut memberikan peluang sekaligus ancaman bagi rencana bisnis, selainjuga untuk
mengetahui apa saja yang dapat disumbangkan oleh proyek bisnis bagi lingkungan luar jika
bisnis telah direalisasikan. Ini merupakan titik tolak untuk melakukan analisis. Adanya usaha es
krim ini maka akan membawa beberapa dampak terhadap ekonomi walaupun tidak secara
signifikan. Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:
a) Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
b) Menggunakan sumber daya local
c) Menghasilkan dan menghemat devisa
d) Menumbuhkan industri lain
e) Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan penjualan
es krim ini pun sudah jelas, produk yang dihasilkan dikonsumsi oleh masyarakat sekitar
penjualan, yakni orang dalam negeri.
f) Menambah pendapatan nasional

 Aspek Budaya
Seiring berkembangnya waktu, semakin banyak perusahaan yang memiliki visi dan misi
beragam untuk mengembangkan bisnisnya. Kini, sejumlah perusahaan besar bukan hanya
mementingkan kepentingan bisnisnya, namun masyarakat yang berada di sekitarnya. Kebijakan
dan program corporate social responsibility yang dilakukan suatu perusahaan dapat memberi
efek positif pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, sementara jika dilakukan secara tepat
sasaran tentunya akan berimbas positif pula pada perusahaan menjadi sebuah bentuk investasi
jangka panjang (longterm investment), termasuk terbentuknya citra positif perusahaan di mata
masyarakat.
Perusahaan semestinya tidak hanya fokus pada pengembangan bisnis dan kemajuan usaha
saja, melainkan turut berperan meningkatkan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat. Pandangan dunia usaha untuk meningkatkan laba setinggi-tingginya, tanpa
memperhatikan dampak operasional perusahaan dan permasalahan sosial kini sudah tidak dapat
diterima lagi. perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mempunyai kewajiban
secara ekonomis saja, tetapi juga kewajiban yang bersifat etis. Tidak hanya terfokus pada
keuntungan yang diperoleh, suatu perusahaan juga harus memikirkan kesejahteraan karyawan
dan masyarakat sebagai tujuan utama suatu perusahaan. Melalui diselenggarakannya berbagai
macam program Corporate Social Responsibility (CSR), PT. Campina Ice Cream Industry ingin
menunjukkan bahwa sebagai produsen es krim lokal terbesar dan terbaik di Indonesia sudah
sepatutnya memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk membawa perubahan positif terhadap
lingkungannya. Program CSR ini rutin diterapkan dan terus dikembangkan variasinya oleh PT.
Campina Ice Cream Industry karena berhubungan dengan corporate image PT. Campina Ice
Cream Industry yang ingin mendapatkan citra perusahaan baik (green company) di mata
masyarakat sebagai produsen es krim terbesar di Indonesia. PT. Campina Ice Cream Industry
tidak hanya ingin dipandang seperti kebanyakan produsen es krim lainnya yang hanya sekedar
menjadi penghasil es krim, namun PT. Campina Ice Cream Industry juga ingin mendapatkan
citra sebagai green company yang dengan keberadaannya dapat memberikan manfaat positif
berupa perubahan yang lebih baik untuk kehidupan masyarakat.

3). ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

 Aspek Pasar
a) Produk
Campina ice cream didistribusikan secara langsung ke konsumen terakhir, dengan penyajian
yang unik, yaitu toko yang bersifat mobile, menggunakan mobil khusus yang telah dimodifikasi
untuk menjadi toko berjualan. Berbagai macam varian rasa, penyajian yang diberikan dan
kemasan yang berbeda menjadikannya berbeda dengan es krim yang dijual keliling lainnya.
Kemasan cup yang dimiliki pun ramah lingkungan, dan menyediakan tempat sampah untuk
diletakkan di tempat dimana Campina ice cream sedang beroperasi.
b) Wilayah Penjualan
Dari cara pendistribusiannya sudah jelas bahwa wilayah penjualan produk es krim ini tidak
menetap. Target utamanya adalah tempat umum yang terdapat keramaian di samarinda, seperti
kampus, gelanggang olah raga, taman kota dan sebagainya. Dikarenakan mobil sebagai
transportasi hanya terdapat satu buah, jadi pendistribusiannya berbeda-beda hampir setiap
harinya. Kecuali terdapat event tertentu dalam suatu tempat dalam jangka waktu beberapa hari,
Campina ice cream akan menetap sampai acara itu selesai. Terbatasnya jumlah kendaraan
sepertinya menjadi hambatan pendistribusian produk ini. Pemiliknya memiliki alasan tersendiri,
yaitu ingin member kesempatan bagi franchisor yang tertarik dengan bisnisnya, dengan syarat
mereka adalah memiliki keinginan untuk menjualnya secara berkeliling tanpa mengubah cara
penjualan aslinya dalam waktu dekat ini.
c) Analisis Persaingan dan Peluang Pasar
Dari prediksi permintaan sekarang dan yang akan datang, demi meningkatkan pangsa pasar
atau setidaknya mempertahankan, dapat disimpulkan analisis SWOT yang dimiliki oleh
Campina ice cream adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strenght)
 Penyajian produk yang kreatif sehingga menarik perhatian
 Environtment friendly
 Harga yang sesuai target pemasaran
 Uniknya penjualan dengan menggunakan mobil keliling
 Dapat menjangkau daerah distribusi baru setiap harinya
2. Kelemahan (Weakness)
 Tidak memiliki toko yang tetap sehingga konsumen tidak bisa mendatangi took
jika ingin membeli
3. Peluang (Opportunity)
 Konsumen penggemar es krim yang rata-rata adalah remaja saat ini sangat
menyukai hal-hal yang berbeda dan mereka menyukai penyajian es krim yang
menarik dan tidak membosankan
 Munculnya banyak komunitas yang berkumpul di tempat umum
 Adanya event tertentu seperti bazaar di tempat umum
4. Ancaman (Threats)
 Banyak bermunculan es krim baru dengan iklan atau promosi bagus dan
menggiurkan

 Aspek Pemasaran
1. Segmentasi
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya
keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian, dan praktek-praktek pembeliannya.
Karena sifat pasar yang heterogen tersebut, maka sangat perlu dilakukan segmen-segmen agar
lebih mudah untuk masuk ke dalam pasar tersebut. Campina ice cream memasuki segmen
demografis usia mulai dari anak kecil berusia tiga tahun sampai dewasa, bahkan orang tua. Kelas
social pun menjangkau semua, dari menengah ke bawah, sampai menengah ke atas. Segmentasi
Psikografis produk Campina ice cream ini terfokus pada konsumen yang aktif, sering berpergian,
menyukai keunikan.
2. Target
Dari analisi kemenarikan struktur segmen, Campina ice cream terfokus pada segmen anak
kecil, remaja dan pasangan muda. Karena dunia anak kecil dan remaja lebih besar dan mudah
dimasuki dari sisi manapun dan pasangan muda cenderung menyukai keunikan dan konsumtif
ketika bersama. Namun hal tersebut tidak membatasi konsumen yang membeli dengan umur
lebih banyak.
3. Posisi Pasar
Berdasarkan keunggulan kompetitif, dari system penjualan Campina ice cream
memposisikan dirinya sebagai sebuah usaha kuliner dessert dengan metode penjualan yang
berbeda dan penyajian yang menarik dalam jumlah satuan, dengan harga yang kompetitif,
berkualitas dengan pelayanan terbaik.
4. Analisis Persaingan
Pesaing-pesaing terberat dalam bisnis ini adalah perusahaan-perusahaan sejenis yang
komposisi modal yang dimilikinya pun setara dengan yang dimiliki oleh Campina ice cream
5. Manajemen Pemasaran

Dalam segi manajemen pemasaran, analisis mengacu pada bauran pemasaran (marketing
mix), yaitu mengenai kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi. Paparannya adalah
sebagai berikut:
 Produk
Produk dalam bisnis ini merupakan barang konsumsi yang langsung dapat dikonsumsi.
Produk es krim ini akan diproduksi dengan bahan baku milk cream berkwalitas tinggi yaitu
lemak sapi yang sehat. Beragamnya penyajian es krim membuat konsumen menjadi tertarik
membelinya dan tidak bosan membelinya karena variannya cukup banyak.
 Price
Harga yang diberikan sangatlah terjangkau yaitu Rp 5.000.

 Promotion

Promosi yang dilakukan oleh Campina ice cream ini melalui blog, pin bergambar es krim
dengan logo Campina ice cream yang diberikan setelah pembelian. Campina ice cream juga
melakukan pemasaran langsung kepada para konsumen untuk menjaga hubungan baik.
 Saluran Distribusi

Dalam menjalankan usahanya, Campina ice cream ini tidak mengadakan saluran distribusi
khusus, karena usaha yang dijalankan masih terbilang kecil dan dikarenakan konsepnya yang
mobile, Campina ice cream tidak memiliki jadwal tertentu untuk ke suatu tempat kecuali ada
event tertentu atau pesanan khusus dari pelanggan, asalkan letaknya di sekitar Samarinda.

4). ASPEK MANAJEMEN, SDM, dan TEKNOLOGI

 Manajemen

Perencanaan dalam pendekatan ini dilakukan oleh pimpinan organisasi atau pemilik
perusahaan dengan pendekatan top-down (atas ke bawah). Dimana unit organisasi dibawahnya
hanya melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan oleh seorang pimpinan, agar bisa mencapai
tujuan dari perencanaan tersebut. Dalam hal perencanaan juga dimasukan rencana tentang
anggaran keuangan perusahaan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan usaha dan alat
pengawasan kerja. Seperti angggaran produksi, tenaga kerja, bahan baku sddan lainnya. Dilihat
dari waktu yang digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana, usaha Campina ice cream ini
menetapkan bentuk perencanaan antara lain:
a). Perencanaan Jangka Pendek
Rencana jangka pendek dari Campina ice cream dalam tiga bulan mendatang adalah
menjangkau lebih banyak lagi daerah yang belum terjangkau dan memenuhi permintaan
konsumen untuk datang ke lokasi tertentu, sesuai permintaannya.
b). Perencanaan Jangka Panjang
Dalam perencanaan jangka panjang, antara dua-tiga tahun mendatang, bisnis ini akan
mengadakan franchise bagi yang berminat dengan bisnis es krim dengan konsep mobile ini.
c). Pengorganisasian
Langkah-langkah dalam proses pengorganisasian, mulai dari merencanakan, melaksanakan
dan memantau kerja pegawai dilakukan secara informal. Sehingga tidak terdapat struktur
organisasi formal dalam usaha ini. Namun tentang hal pelimpahan wewenang, hal ini dapat
terjadi karena seorang atasan tidak mungkin memimpin bawahan dengan jumlah terlalu banyak,
karena kemampuan seseorang terbatas.
d). Pergerakan (Actuating)
Dilihat dari aspek pergerakan dalam organisasi perusahaan yang dijalankan ini dinyatakan
layak untuk dijalani karena telah memenuhi adanya pergerakan dari anggota organisasi dengan
motivasi dan semangat yang tinggi untuk bekerja pada perusahaan ini dan dengan kecakapan
dalam kepemimpinan dari pemilik perusahaan.
d). Struktur Organisasi

 Sumber Daya Manusia


a. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses pembuatan es krim cukup sederhana sehingga tidak diperlukan pegawai yang
banyak. Begitu juga dengan jenis teknologi yang digunakan dalam pembuatan es krim ini
umumnya sederhana dan mudah penggunaannya. Oleh karena itu,bisnis ini tidak
menuntut prasyarat tenaga kerja berpendidikan formal, pemiliknya sendiri yang
mengerjakan es krim ini dan menjualnya dengan hanya memiliki hobi dalam bidang
kuliner, memiliki pengetahuan manajemen dan kreatifitas tinggi.
b. Rekrutment, Seleksi, Orientasi
Rekrutmen dilakukan dengan memberdayakan warga sekitar yang termasuk kedalam
masyarakat menengah ke bawah, seperti pemuda yang belum bekerja, teman dan relasi
dari pemilik Campina ice cream ini.
Seleksi hanya dilakukan dengan bincang-bincang dan interview non formal.
Orientasi merupakan proses pengenalan pegawai baru pada situasi kerja dan kelompok
kerjanya.
c. Kompensasi
Dalam menjalankan usaha, Campina ice cream memberikan kompensasi sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan karyawannya.
d. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam usaha ini tidak ada jaminan askes atau sejenisnya karena luang lingkup usaha
masih sangat kecil dan terbatas. Pemberhentian karyawan dapat terjadi karena sesuai
perjanjian dan berbagai alasan baik dari pihak pekerja maupun pihak pemilik usaha.

 Teknologi

Dalam pemilihan teknologi, akan dianalisis mesin yang digunakan dalam memproduksi es
krim. Yaitu mesin pembuat es krim tradisional buatan Eropa, mesin pembuat es krim buatan
Taiwan, dan portable freezer box.
1) Mesin Buatan
Mesin es krim tradisional Eropa dengan kapasitas 8 liter seharga USD 2.500, Hand Mixer
dengan kwalitas yang tidak kalah dengan buatan mesin.
2) Mesin Buatan Taiwan
Mesin Soft Ice Cream dengan merk Jing Ling ex RRC dan daya 1,7Kw. Kapasitasnya 15
liter, dimensi 52x75x76 cm dan berat 120 Kg.
3) Portable Freezer Box
Portable Freezer box dapat di gunakan untuk keperluan pesanan ice cream di berbagai
macam acara resepsi atau untuk dititipkan di kantin-kantin sekolah bahkan dapat juga di
bawa oleh pedagang es krim keliling (hawker).

5). ASPEK KEUANGAN


 Detail Biaya
Berikut ini adalah detail biaya-biaya dari PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk:
Biaya Produksi
Total Harga Per Total Harga Per
No Nama Bahan Jumlah Satuan Harga/Satuan
Produksi Bulan
I Bahan Baku Produksi
1 Kacang Hijau 1.000 kg Rp 15.000 Rp 15.000.000 Rp 450.000.000
2 Santan 100 kg Rp 32.100 Rp 3.210.000 Rp 96.300.000
3 Dark Chocolate 900 kg Rp 25.000 Rp 22.500.000 Rp 675.000.000
4 Susu Krim 31 kg Rp 64.000 Rp 1.984.000 Rp 59.520.000
Total Rp 136.100 Rp 42.694.000 Rp 1.280.820.000

Total Harga Per Total Harga Per


No Nama Bahan Jumlah Satuan Harga/Satuan
Produksi Bulan
II Biaya Overhead Pabrik
1 Telur 30 kg Rp 60.000 Rp 1.800.000 Rp 54.000.000
2 Garam 45 kg Rp 20.000 Rp 200.000 Rp 6.000.000
3 Gula 100 kg Rp 14.000 Rp 630.000 Rp 18.900.000
4 Margarin 9 kg Rp 105.000 Rp 945.000 Rp 28.350.000
5 Air 60 liter Rp 6.000 Rp 360.000 Rp 10.800.000
6 Packaging 10.000 pcs Rp 1.500 Rp 1.500.000 Rp 45.000.000
7 Stik Ice Cream 10.000 pcs Rp 1.000 Rp 1.000.000 Rp 30.000.000
Total Rp 207.500 Rp 6.435.000 Rp 193.050.000

No Bagian Pekerja Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Jumlah


III Biaya Tenaga Kerja Langsung
1 Bagian Factory 1 - Penyimpanan 100 Rp 3.137.000 Rp 313.700.000
2 Bagian Factory 2 - Pemotongan 80 Rp 3.100.000 Rp 248.000.000
3 Bagian Factory 3 - Pembentukan 75 Rp 3.150.000 Rp 236.250.000
4 Bagian Factory 4 - Pewarnaan 60 Rp 3.100.000 Rp 186.000.000
5 Bagian Factory 5 - Penghalusan 70 Rp 3.115.000 Rp 218.050.000
6 Bagian Factory 6 - Packing 180 Rp 3.100.000 Rp 558.000.000
7 Bagian Factory 7 - Driver Box Es Krim 70 Rp 2.900.000 Rp 203.000.000
Total 635 Rp 21.602.000 Rp 871.700.000

Biaya Non Produksi


No Komponen Biaya Per Bulan
1 Biaya Listrik dan Air Rp 15.000.000
2 Biaya Administrasi Rp 10.000.000
3 Biaya Pemasaran Rp 3.000.000
4 Biaya Pemeliharaan Alat Rp 1.500.000
5 Biaya Lain Lain Rp 1.200.000
Total Rp 30.700.000
 Daftar Aktiva Tetap
Daftar Aktiva Tetap
No Nama Aktiva Harga Perolehan Unit Umur Ekonomis Golongan Nilai Sisa
1 Gedung Rp 750.000.000 1 25 tahun Aktiva Tetap 0
2 Kendaraan Operasional Rp 120.000.000 5 5 tahun Aktiva Tetap 0
3 Countinues Ice Cream Freezer Rp 100.000.000 1 5 tahun Aktiva Tetap 0
4 Mesin Hard Ice Cream Rp 95.000.000 1 5 tahun Aktiva Tetap 0
5 Mesin Soft Ice Cream Rp 95.000.000 1 5 tahun Aktiva Tetap 0
6 Campina Showcase Rp 5.000.000 10 5 tahun Aktiva Tetap 0
7 Power Mixer Rp 1.750.000 1 5 tahun Aktiva Tetap 0
8 Mixer Rp 9.000.000 2 5 tahun Aktiva Tetap 0
9 Kompor Rp 10.000.000 1 5 tahun Aktiva Tetap 0
10 Kulkas Rp 40.800.000 1 5 tahun Aktiva Tetap 0

Biaya Penyusutan Aktiva Tetap


Tarif Penyusutan / Tarif Penyusustan / Tarif Penyusutan /
No Nama Aktiva Unit Umur Ekonomis Harga Perolehan
Bulan Tahun Produksi
1 Gedung 1 25 tahun Rp 750.000.000 Rp 25.000.000 Rp 62.500.000 Rp 173.611
2 Kendaraan Operasional 5 5 tahun Rp 120.000.000 Rp 4.000.000 Rp 10.000.000 Rp 27.778
3 Countinues Ice Cream Freezer 1 5 tahun Rp 100.000.000 Rp 3.333.333 Rp 8.333.333 Rp 23.148
4 Mesin Hard Ice Cream 1 5 tahun Rp 95.000.000 Rp 3.166.667 Rp 7.916.667 Rp 21.991
5 Mesin Soft Ice Cream 1 5 tahun Rp 95.000.000 Rp 3.166.667 Rp 7.916.667 Rp 21.991
6 Campina Showcase 10 5 tahun Rp 5.000.000 Rp 166.667 Rp 416.667 Rp 1.157
7 Power Mixer 1 5 tahun Rp 1.750.000 Rp 58.333 Rp 145.833 Rp 405
8 Mixer 2 5 tahun Rp 9.000.000 Rp 300.000 Rp 750.000 Rp 2.083
9 Kompor 1 5 tahun Rp 10.000.000 Rp 333.333 Rp 833.333 Rp 2.315
10 Kulkas 1 5 tahun Rp 40.800.000 Rp 1.360.000 Rp 3.400.000 Rp 9.444
Total Rp 1.226.550.000 Rp 40.885.000 Rp 102.212.500 Rp 283.924

 Selisih Biaya
METODE 2 SELISIH
1. SELISIH TERKENDALI
BOP Yang di anggarkan pada kapasitas Standar
BOP Tetap 45.000 JAM * Rp 60 = Rp 2.700.000
BOP Varibel 10.000 X 2 Jam 20.000 JAM * Rp 45 = Rp 900.000 (+)
Jumlah BOP yang dianggarkan Rp 3.600.000
BOP Sesungguhnya Rp 2.500.000
Selisih Terkendali Rp 1.100.000

2. SELISIH VOLUME
BOP HP Standar Per Unit
BOP Tetap 10.000 * 2 Rp 60 = Rp 1.200.000
BOP Variabel 10.000 * 2 Rp 45 = Rp 900.000 (+)
Jumlah BOP Standar Rp 2.100.000
BOP Yang di anggarkan pada kapasitas Standar Rp 3.600.000
Selisih Volume Rp (1.500.000)

METODE 2 SELISIH
SELISIH TERKENDALI Rp 1.100.000
SELISIH VOLUME Rp (1.500.000)
SELISIH dengan me tode 2 Selisih Rp (400.000)
METODE 3 SELISIH
1. SELISIH PENGELUARAN
BOP di Anggarkan pada kapasitas sesungguhnya
BOP Tetap 30.000 jam * Rp 60 Rp 1.800.000
BOP Variabel 15.000 jam * Rp 45 Rp 675.000 (+)
Jumlah BOP yang sesungguhnya Rp 2.475.000
BOP Sesungguhnya Rp 2.500.000 (-)
Jumlah Selisih Pengeluaran Rp (25.000)

2. SELISIH KAPASITAS
BOP Standar pada kapasitas sesungguhnya
BOP SES 15.000 jam * Rp 90 Rp 1.350.000
BOP di Anggarkan pada kapasitas sesungguhnya Rp 2.475.000
Jumlah Selisih Kapasitas Rp (1.125.000)

3. SELISIH EFISIENSI
BOP Standar pada kapasitas standar
JK. Standar 19.780 jam * Rp 90 Rp 1.780.200
BOP Standar pada kapasitas sesungguhnya Rp 1.350.000
Selisih Efisiensi Rp 430.200
Jumlah Selisih dengan metode 3 selisih Rp (719.800)

METODE 4 SELISIH
1. SELISIH PENGELUARAN Rp (25.000)
2. SELISIH KAPASITAS Rp (1.125.000)
3. SELISIH EFISIENSI
EFISIENSI TETAP (JK.St-JK Ses)*Tarif BOP Tetap Rp 286.800
EFISIENSI VARIABEL (JK.St-JK Ses)*Tarif BOP Variabel Rp 215.100
Selisih Efisiensi Rp 501.900
Jumlah Selisih dengan metode 4 selisih Rp (648.100)
 Laporan Laba Rugi PT. Campina Periode Oktober 2022
PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk.
Laporan Laba Rugi
Periode Oktober 2022

Pendapatan Penjualan
Penjualan Bersih Rp 1.250.000.000.000

Harga Pokok Penjualan


Persediaan Awal Rp 250.200.000.000
Pembelian Rp 1.473.870.000
Persediaan Akhir Rp 1.150.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 252.823.870.000
Laba Kotor Rp 997.176.130.000

Beban Operasi
Biaya Listrik dan Air Rp 15.000.000
Biaya Administrasi Rp 10.000.000
Biaya Pemasaran Rp 3.000.000
Biaya Pemeliharaan Alat Rp 1.500.000
Biaya Lain Lain Rp 1.200.000
Total Beban Operasi Rp 30.700.000

Laba Usaha Sebelum Pajak Rp 997.206.830.000


Biaya Pajak Rp 110.000.000
Jumlah Beban Pajak Rp 110.000.000
Laba Bersih Setelah Pajak Rp 997.096.830.000
 Neraca Sederhana PT. Campina Periode Oktober 2022
PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk.
NERACA AWAL
Periode Oktober 2022

KAS
Kas & Setara Kas Rp 890.000.000
Jumlah Kas Rp 890.000.000

AKTIVA TETAP
Gedung Rp 750.000.000
Kendaraan Operasional Rp 120.000.000
Countinues Ice Cream Freezer Rp 100.000.000
Mesin Hard Ice Cream Rp 95.000.000
Mesin Soft Ice Cream Rp 95.000.000
Campina Showcase Rp 5.000.000
Power Mixer Rp 1.750.000
Mixer Rp 9.000.000
Kompor Rp 10.000.000
Kulkas Rp 40.800.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp 1.226.550.000

JUMLAH KAS DAN AKTIVA TETAP Rp 2.116.550.000

HUTANG
Hutang Jangka Pendek
Hutang Usaha Rp 450.000.000
Hutang Pajak Rp 200.000.000
Jaminan Agen Rp 50.000.000
Jumlah Hutang Jangka Pendek Rp 700.000.000
Hutang Jangka Panjang
Hutang Imbalan Kerja Rp 80.000.000
Jumlah Hutang Jangka Panjang Rp 80.000.000
Jumlah Hutang Keseluruhan Rp 780.000.000

MODAL
Modal Saham Rp 250.000.000
Tambahan Modal Disetor Rp 1.800.000.000
Jumlah Modal Rp 2.050.000.000

JUMLAH HUTANG DAN MODAL Rp 2.830.000.000

Anda mungkin juga menyukai