Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN OPERASIONAL

PRAKIRAAN PRODUKSI

DOSEN PENGAMPU

ADIB MAWARDI,SE.,MM

Disusun oleh :

Hera Salsabila Iskandar (18106620130)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN F


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR


BLITAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan
menjadi rahmat bagi seluruh alam. 

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
manajemen operasional dengan judul “Prakiraaan Produksi”. Disamping itu, Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini. 

Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka
kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami diwaktu-
waktu mendatang. 
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………………………..…………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………….………………………….3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….3
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………...3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...…..4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….11
B. Saran……………………………………………………………………….......11
Daftar Pustaka…………………………………………………………………...……12
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan produksi merupakan area yang sangat penting dalam pembuatan
keputusan level strategis perusahaan, khususnya dalam perusahaan manufaktur.
Perencanaan produksi sebagai suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk
memberikan keputusan berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam
memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan (Nasution,1999).

Penentuan jumlah optimal produk yang akan diproduksi menjadi kunci bagi
perencanaan produksi yang tepat. Hal ini juga berpengaruh terhadap tingkat ke
berhasilan mata rantai pasokan ( supply chain) produk dalam memenuhi permintaan
konsumen. Perusahaan mengharapkan tidak terjadi kekurangan produk ( shortage ) yang
berakibat akan kehilangan kesempatan untuk menjual produk (lost sales ) namun juga
tidak berharap terjadi kelebihan produk yang berakibat biaya inventory akan
meningkat.

Perencanaan produksi akan mudah dibuat bila tingkat permintaan diasumsikan


bersifat pasti ( fixed ). Akan tetapi, kondisi ini sangat jarang terjadi dalam keadaan
sebenarnya, dimana secara nyata tingkat permintaan seringkali bersifat tidak pasti
( uncertainty ). Oleh karena itu, ketidakpastian permintaan menjadi hal yang penting
untuk dipertimbangkan dalam proses perencanaan produksi.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari perencanaan produksi?
b. apa unsur-unsur perencanaan produksi?
c. apa fungsi perencanaan produksi?

1.3. Tujuan
Megetahui pengertia dari pengertian perencanaan produksi, unsur-unsur perencanaan
produksi serta mengetahui apa fungsi perencanaan produksi tersebut.

1.4. Manfaat
Menambah pengetahuan tentang perencanaan produksi, unsur-unsur perencanaan
produksi serta fungsi perencanaan produksi tersebut
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perencanaan Produksi


Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas
meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada
waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah
satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap
tingkat manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan
Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali
perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat
luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan.  Sifat luwes ini mengakibatkan
pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang
disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang
ditetapkan.
Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara
kebijaksanaan, program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa
yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan. Dalam perencanaan produksi kita
selalu menginginkan agar diperoleh perencanaan produksi yang baik namun
merencanakan proses produksi bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor yang
mempengaruhinya. Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya
dapat dirubah bila diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus
diperhitungkan agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan  yang baik hanya akan
diperoleh dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan
didasarkan kepada standard  yang ditetapkan.

2.2. Proses Perencanaan Produk


Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk
secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim
pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan suatu kejadian
yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat
mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode
tertentu. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain:

1. Melakukan routing

Dalam perencanaan produksi, hal yang pertama dilakukan adalah dengan


melakukan routing. Routing sendiri merupakan proses penentuan jalur atau rute
pekerjaan dan urutan operasi. Di dalam proses routing terdapat beberapa hal yang
diperhatikan seperti kuantitas, kualitas produk, sumber daya manusia, mesin, bahan,
jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur, tempat produksi, dan lain sebagainya.
Dimana dapat dikatakan pada proses routing ini adalah proses untuk menentukan apa,
berapa banyak, bagaimana, dan dimana untuk menghasilkan suatu produk. Proses
routing dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia yang ada dalam suatu bisnis
untuk mengenali kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Selain itu demgan
melakukan routing dapat memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah
bahan mentah menjadi barang jadi. Hal ini dapat membuat proses perencanaan produksi
menjadi tepat dan efisien karena sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal.

2. Melakukan penjadwalan

Melakukan penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan produksi.


Penjadwalan ini berkaitan dengan berbagai hal seperti memperbaiki jumlah pekerjaan
yang harus dilakukan, mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan
prioritas, memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan waktu, untuk setiap
operasi. Sehingga dengan melakukan penjadwalan dapat membantu untuk
memanfaatkan secara optimal waktu dalam menjalankan bisnis yang akan membuat
perencanaan produksi lebih terkontrol.

3. Melakukan Dispatching

Dispatching adalah langkah ketiga dalam perencanaan produksi yang merupakan


suatu tindakan, melakukan atau tahap implementasi. Proses dispatching ini meliputi
berbagai hal seperti bahan, alat, perlengkapan, dan hal lain yang diperlukan untuk
produksi. Selain itu ada perintah, instruksi, gambar, dan lainnya untuk memulai
pekerjaan. Melakukan proses sesuai dengan catatan atau aturan yang ada dan
menyelesaikan setiap pekerjaan tepat waktu. Kemudian mengontrol proses perencanaan
produk apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan sebelumnya.
Dari beberapa cara dalam melakukan proses perencanaan produksi di atas
sebenarnya dapat dilakukan dengan tepat dan berhasil karena beberapa faktor yang
mendukung. Faktor tersebut seperti fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut apakah memadai apa tidak untuk melakukan proses produksi sesuai
dengan yang direncanaakan. Selanjutnya terkait ketersediaan sumber daya yang
diperlukan dalam jumlah dan waktu yang tepat dalam proses produksi. Selain itu
sumber daya manusia yang ada apakah memiliki kinerja yang berkualitas apa tidak.
Proses dan sistem produksi apakah sudah terbukti valid atau belum dan apakah sudah
sesuai dengan aturan atau belum. Kemudian apakah sudah memiliki sistem manajemen
produksi yang baik apa belum dan berkaitan dengan forecast acuracy serta sistem
maintenance perusahaan apakah sudah dilakukan dengan baik atau belum.Kemudian
dari cara dan faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi yang tepat di atas dapat
dikatakan bahwa dalam menjalankan bisnis penting untuk memiliki sebuah strategi
bisnis. Hal itu dikarenakan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat produk yang
diproduksi tidak dapat terjual dengan baik dan terjadi penumpukan stok produk dalam
perusahaan. Tentunya hal itu tidak diinginkan oleh pelaku bisnis yang menginginkan
kesuksesan dalam berbisnis sehingga anda harus tetap berhati-hati dan
mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang.

2.3. Unsur-unsur Perencanaan


Perencanaan adalah suatu hasil pemikiran yang rasional dimana di dalamnya terdapat
dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pada masa
yang akan datang. Syarat mutlak suatu perencanaan harus mempunyai  tujuan yang jelas
dan mudah dimengerti. Perencanaan harus terukur  dan mempunyai standard tertentu.
Donnel mengemukakan bahwa suatu perencanaan harus mengandung unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Tujuan
Yaitu segala sesuatu yang hendak dicapai dalam usaha kerjasama atau
organisasi. Tujuan yang dimaksudkan dapat berupa material ataupun alat
pemuas kebutuhan spiritual. Untuk dapat dipakai sebagai dasar dalam
pelaksanaan kerja, maka tujuan yang hendak dicapai haruslah dirumuskan secara
jelas dan tegas.

2. Politik atau Kebijaksanaan


Adalah merupakan peraturan-peraturan atau pedoman yang digariskan
oleh organisasi. Atau dengan kata lain lazim disebut sebagai pedoman tindakan
untuk mencapai tujuan.
3. Prosedur
Yaitu suatu tata urutan pelaksanaan kerja yang harus dilakukan atau
diikuti. Jadi dengan prosedur orang-orang akan senantiasa mengetahui dari mana
mereka harus memulai dan mengakhiri tugas-tugasnya.
4. Budget
Yaitu suatu anggaran yang berupa ikhtisar daripada hasil yang
diharapkan akan dicapai dan beaya atau input yang diperlukan untuk mencapai
hasil itu. Budget itu lazimnya dinyatakan dalam bentuk angka-angka.

5. Program
Adalah campuran dari pada tujuan, politik, prosedur, dan budget yang
dimaksudkan untuk menetapkan suatu kerangka tindakan untuk waktu yang
akan datang.

Perencanaan digolongkan sebagai fakta yang Objective  kebenarannya bahwa


pemikiran yang rasional itu tidak atas hayalan belaka tetapi  suatu perhitungan
berdasarkan data yang objective.  Walau perencanaan mengandung unsur
dugaan/pemikiran namun harus didasarkan pada suatu  standard  yang terukur.
Perencanaan adalah sebagai tahap persiapan / tindakan pendahuluan untuk
melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan penyimpangan yang mungkin terjadi.

2.4. Fungsi  Perencanaan Produksi


Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai
macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang
akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan
sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan fungsi perencanaan dan
pengendalian persediaan dalam satu kesatuan
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu
dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan
perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis. Tujuan produksi bagi
perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan.
Tujuan tersebut dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian
penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya 
dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan
produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi
perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat
dikatakan tidak signifikan.
Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi  dan
sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program
aplikasi database management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di
lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian
persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan  mudah dapat
mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun perencanaan produksi.
         Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam Sistem perencanaan dan bagian
terkait dengan sistem perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan
tanggungjawabnya sesuai  dengan sistem, maka setiap  personal  disyaratkan mengenal
sistem akuntansi komputer dan procedure yang diterapkan.  Dengan demikian efektifitas
kerja dapat ditingkatkan. Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi terdapat
berbagai macam permasalahan sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan, kemudian
dirumuskan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien serta
bagaimana cara pengendaliannya. Keberhasilan dalam membuat perencanaan produksi
dan pencapaiannya tidak hanya tergantung pada organisasi  bagian perencanaan itu
sendiri, melainkan sangat tergantung pada struktur organisasi secara keseluruhan dan
sistem  yang diterapkan.
          Kegagalan dapat terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan sistem informasi
tidak efektif, bahkan sering terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan akibat tidak
memahami informasi yang ditampilkan  oleh sistem informasi yang tersedia. Manajer
bagian prencanaan mutlak harus memahami sistem informasi yang digunakan, karena
sistem informasi yang digunakan adalah berbasis komputer maka manajer bagian
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan serta bagian yang terkait langsung
dengan bagian tersebut harus memahami dan mengerti sistem komputer yang
digunakan. Jika tidak maka terbuka peluang untuk mengambil keputusan-keputusan
yang keliru.
Kelancaran proses produksi ditentukan oleh tingkat kematangan penjadwalan
produksi. Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai element dari
berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus
didukung dengan fasilitas yang memadai. Perencanaan produksi dituntut harus lebih
besifat (sales oriented) namun di sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran
proses produksi. Kemampuan sumber daya manusia sangat tergantung pada sistem yang
diterapkan.  Tidak jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat karena terikat oleh
sistem dan fasilitas yang tersedia. Pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas dan
dilakukan pengukuran efektifitas kerja. (Standard operational process) dan (Standard
Instruction Process) harus dipahami oleh bagian operasional dan juga bagian
perencanaan.
          Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan,
sumberdaya  dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan
yang mengerjakan order yang terputus-pustus berdasarkan permintaan pelanggan yang
pem pemenuhannya pada waktu yang akan datang,  tingkat kesulitan dalam menyusun
perencanaan jauh lebih sulit  dibanding perusahaan yang mengerjakan produksi
continue. Pengukuran keberhasilan perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan
perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya  apalagi
dibanding dengan perusahaan lain yang tidak sejenis
         Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah standar produksi meliputi
waktu, mutu, jumlah yang dapat dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada
jangka waktu tertentu di perusahaan ini.  Pengukuran perlu dilakukan secara terus-
menerus sehingga keputusan yang diambil untuk pengembangan jangka panjang
mempunyai dasar yang objectif.

2.4. Fungsi pengendalian persediaan


Persediaan adalah barang milik perusahaan  dengan maksud untuk dijual (barang
jadi) atau barang dalam process produksi atau barang yang menunggu penggunaannya
dalam process produksi (bahan baku).  Fungsi dasar pengendalian persediaan baik
bahan baku, barang dalam proses  maupun barang jadi banyak sekali. Fungsi tersebut
meliputi proses berurutan  mulai dari timbulnya kebutuhan, pembelian, pengolahan,
delivery.  Permasalahan utama  persediaan  yang timbul yaitu bagaimana fungsi
tersebut  dapat mengatur persediaan sehingga setiap permintaan dapat dilayani akan
tetapi  biaya persediaan harus minimum. Bila persediaan cukup banyak, permintaan
dapat segera dilayani akan tetapi menyebabkan biaya penyimpanan barang tersebut akan
menjadi sangat mahal.
Dengan memperhatikan hal tersebut diambil keputusan untuk menentukan nilai
persediaan. Menentukan nilai persediaan sangat tergantung kepada jenis perusahaan,
modal kerja dan omzet perusahaan serta lead time untuk mendapatkan barang tersebut.
Fungsi pengendalian persediaan adalah bagian dari fungsi perencanaan produksi yang
bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material pembantu agar 
proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.

Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material


produksi dan material pembantu agar  proses produksi dapat berjalan sesuai rencana
yang ditetapkan. Keperluan meminimumkan persediaan berhubungan dengan besarnya
biaya yang diperlukan  oleh persediaan yaitu :
A. Biaya Pembelian.
Yang dimaksud biaya pembelian dalam hal ini adalah biaya pembelian bahan
baku untuk produksi. Pembelian skala besar dapat mengurangi biaya pembelian dengan
adanya potongan harga (quantity discount) yang diberikan Supplier dengan
konsekwensi biaya transportasi yang ditanggung Supplier relative lebih murah karena
pengangkutan barang dilakukan tidak terlalu sering, namun perlu diperhitungkan apakah
potongan harga tersebut lebih kecil dari biaya  penyimpanan. Disamping itu jumlah
persediaan yang cukup dapat mempercepat delivery sehingga tidak menimbulkan
kekecewaan pelanggan. Karena jenis perusahaan memproduksi suatu barang sesuai
permintaan pelanggan dimana permintaan tersebut akan dipenuhi pada waktu yang akan
datang, cara pembelian tersebut tidak menguntungkan karena penyimpanan barang
tersebut membutuhkan  ruang yang luas dan waktu penyimpanan yang relative lama.

B. Biaya penyimpanan
Biaya  penyimpanan meliputi biaya penyediaan ruang  yang diperlukan untuk
menampung barang tersebut, biaya perawatan atas resiko kerusakan,  serta biaya tenaga
kerja yang diperlukan untuk merawat dan mengamankan barang tersebut dari segala
macambentuk gangguan.
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga  dimana semakin besar
dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan  alokasi  akan investasi
yang lain akan terhambat  atau  dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal
ini adalah Bank Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan  pelanggan
pada waktu yang akan datang  maka  persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang
tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas
meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada
waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu.
Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan
produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim
pengembang yang lebih besar dibentuk.
Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai
macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang
akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
3.2. SARAN
Jika suatu ingin rasanya menciptakan sebuah produk baru atau mengembangkan
sebuah produk yang sudah ada, buatlah perencanaan produk terlebih dahulu. Tujuan
perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA

http://file2shared.wordpress.com/perencanaan-produk/
http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/14/perencanaan-produksi/

Anda mungkin juga menyukai