Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MENGELOLA HOLISTIK ORGANISASI PEMASARAN


UNTUK JANGKA PANJANG

Dosen Pengampu:
Dr. Widhy Tri Astuti, S.E, M.Si.

Disusun Oleh:
1. Fransisca Vania Kusuma Dewi 141210153
2. Sabrina Veda Ariajati 141210341

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyusun makalah dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran yang berjudul “Mengelola Holistik Organisasi Pemasaran Untuk Jangka
Panjang” dengan baik dan tidak ada halangan suatu apa pun.
Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan nilai kepada Ibu Dr. Widhy Tri Astuti, S.E., M. Si.
Yang mengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran pada tahun ajaran 2022/2023 serta makalah
ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan bagi para pembacanya.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan Oleh karena
itu, kami berharap akan adanya kritik dan saran yang membangun demi pengembangan makalah
ini kedepannya. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Yogyakarta, 4 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
C. Tujuan ................................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5
A. Tren dalam Praktik Pemasaran ...................................................................................... 5
B. Pemasaran Internal .......................................................................................................... 5
C. Pemasaran yang Bertanggung Jawab Secara Sosial ..................................................... 9
D. Implementasi Pemasaran ............................................................................................... 11
E. Evaluasi dan Kendali ...................................................................................................... 11
F. Masa Depan Pemasaran ................................................................................................. 13
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran secara keseluruhan (holistic marketing) merupakan ide dimana
pemasaran merupakan segalanya, dikatakan bahwa organisasi yang sukses harus memiliki
pendekatan secara menyeluruh pada pemasaran dimana semua bagian dari organisasi
memfokuskan untuk bagaimana meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan dan bagaimana
mengomunikasikan nilai tersebut kepada pelanggannya.
Konsep pemasaran holistik adalah konsep pemasaran yang mulai sering dipakai
pada akhir decade ini. Komponen dalam orientasi pemasaran ini ada empat, yaitu
relationship marketing, integrated marketing, internal marketing, dan social responsibility
marketing. Konsep pemasaran holistik ini adalah perkembangan dari konsep pemasaran
biasa. Konsep pemasaran biasa adalah konsep penjualan produk yang tidak hanya
berasumsi pada penjualan yang tinggi sehingga profit meningkat, tetapi juga
memperhatikan kepuasan dari pelanggan. Konsep ini memperhatikan pentingnya research
and development dalam pengembangan produknya. Sedangkan, dalam konsep pemasaran
holistik dikembangkan pentingnya keetisan dalam penjualan produk. Kepentingan semua
stakeholder yang terkait diperhatikan dalam konsep ini, terutama adalah konsumen.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tren dalam praktik pemasaran?
2. Bagaimana pemasaran internal dalam organisasi pemasaran holistik untuk jangka
panjang?
3. Bagaimana pemasaran yang bertanggung jawab sosial dalam organisasi pemasaran
holistik untuk jangka panjang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tren dalam praktik pemasaran.
2. Untuk mengetahui dan memahami pemasaran internal dalam organisasi pemasaran
holistik untuk jangka panjang.
3. Untuk mengetahui pemasaran yang bertanggung jawab sosial dalam organisasi
pemasaran holistik untuk jangka panjang.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tren dalam Praktik Pemasaran


Berikut ini hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran dan praktik bisnis:
• Rekayasa ulang. Menunjuk tim untuk mengelola proses pembentukan nilai
pelanggan dan meruntuhkan dinding pembatas antardepartemen.
• Outsourcing (alih daya). Membeli lebih banyak barang dan jasa dari pemasok
domestic luar atau asing.
• Penetapan tolak ukur. Mempelajari “perusahaan dengan praktik terbaik” untuk
meningkatkan kinerja.
• Kemitraan dengan pemasok. Bermitra dengan lebih sedikit pemasok dengan nilai
tambah yang lebih baik.
• Bermitra dengan pelanggan. Bekerja sama secara lebih erat dengan pelanggan
untuk menambah nilai pada operasi mereka.
• Melakukan merger. Mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan di industri
yang sama atau kontemporer untuk mendapatkan skala keekonomisan dan ruang
lingkup.
• Melakukan globalisasi. Meningkatkan usaha untuk “berpikir global” dan
“bertindak lokal.”
• Mendatarkan. Mengurangi jumlah tingkat organisasional untuk lebih erat dengan
pelanggan.
• Memfokuskan. Menentukan bisnis dan pelanggan yang paling menguntungkan
serta memfokuskan diri pada hal tersebut.
• Mempercepat. Merancang organisasi dan mengatur proses untuk merespons lebih
cepat pada perubahan yang terjadi di lingkungan.
• Memberdayakan. Mendorong dan memberdayakan personel untuk menghasilkan
lebih banyak ide dan mengambil lebih banyak inisiatif.
B. Pemasaran Internal
Pemasaran internal mengharuskan semua orang dalam organisasi membeli konsep
dan tujuan pemasaran serta terlibat dalam pemilihan, penyediaan, dan pengomunikasian
nilai pelanggan. Meskipun demikian, perusahaan dapat mempunyai departemen pemasaran
yang bagus, namun gagal pada pemasaran.
Sebagian besar bergantung pada bagaimana sudut pandang departemen lain
perusahaan terhadap pelanggan. Jika mereka menunjuk departemen pemasaran dan
berkata, “Mereka yang melakukan pemasaran,” perusahaan belum mengimplementasikan
pemasaran efektif. Hanya ketika semua karyawan menyadari tugas mereka adalah
menciptakan, melayani, dan memuaskan pelanggan, perusahaan akan dapat menjadi
pemasar yang efektif.
1. Mengelola Departemen Pemasaran
a. Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi pemasaran paling umum terdiri dari para spesialis fungsional
yang melapor ke wakil presiden pemasaran, yang mengoordinasikan kegiatan
mereka. Keunggulan utama organisasi pemasaran fungsional adalah kesederhanaan
administratifnya. Organisasi fungsional sering menyebabkan perencanaan yang
tidak sesuai dengan produk dan pasar tertentu.

Wakil Presiden
Pemasaran

Manajer Manajer Iklan


Manajer Manajer Riset Manajer Produk
Administrasi dan Promosi
Penjualan Pemasaran Baru
Pemasaran Penjualan

b. Organisasi Geografis
Perusahaan yang menjual ke pasar nasional sering mengatur tenaga penjualannya
sepanjang garis geografis. Manajer penjualan nasional dapat mensupervisi 4
manajer penjualan regional. Contoh perusahaan yang sudah beralih ke penekanan
pemasaran regional yang lebih besar adalah McDonald’s yang kini menghabiskan
sekitar 50% dari total anggaran iklannya secara regional.
c. Organisasi Manajemen Produk atau Merek
Perusahaan yang memproduksi beragam produk dan merek sering mendirikan
organisasi manajemen produk (atau merek). Manajemen produk dan merek kadang-
kadang mempunyai karakter sistem pola jaringan pengumpul dan pengumpulan
(hub and spoke system). Beberapa tugas atau merek yang dapat dilakukan manajer
merek:
• Mengembangkan strategi jangka panjang dan kompetitif untuk produk.
• Menyiapkan rencana pemasaran dan peramalan penjualan tahunan.
• Bekerja sama dengan agensi iklan dan pengadaan barang untuk
mengembangkan teks, program, dan kampanye.
• Meningkatkan dukungan produk di antara tenaga penjualan dan distributor.
• Mengumpulkan intelijen yang berkesinambungan tentang kinerja produk,
sikap pelanggan dan penyalur, serta masalah dan peluang baru.
• Mengadakan perbaikan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
terus berubah.

Agensi
Manufakt iklan
-ur dan Media
distribusi

Riset dan
Layanan
pengemb
promosi
-angan

Manajer
Hukum Kemasan
Produk

Pembeli-
Fiskal
an

Riset
Publisitas
pasar
Tenaga
penjualan

Alternatif kedua dalam organisasi manajemen produk adalah tim produk. Ada tiga
jenis struktur, yaitu tim produk vertikal, tim produk segitiga, dan tim produk
horizontal.
Keterangan:
• PM : manajer produk
• APM : associate manajer produk
• PA : asisten produk
• R : periset pasar
• C : spesialis komunikasi
• S : manajer penjualan
• D : spesialis distribusi
• F : spesialis keuangan/akuntansi
• E : insinyur
Alternatif ketiga untuk organisasi manajemen produk adalah menghilangkan posisi
manajer produk untuk produk kecil dan menugaskan dua atau lebih produk kepada
setiap manajer yang tersisa. Alternatif keempat adalah memperkenalkan
manajemen kategori, yang dalam alternatif ini perusahaan memfokuskan diri pada
kategori produk untuk mengelola mereknya.
d. Organisasi Manajemen-Pasar
Banyak perusahaan menjual ke berbagai pasar. Contohnya, Canon menjual mesin
faks ke pasar konsumen, bisnis, dan pemerintah. Ketika pelanggan dibagi menjadi
kelompok pengguna yang berbeda dengan preferensi dan praktik pembelian yang
berd, organisasi manajemen-pasar (market-management organization) dapat
diterapkan. Keunggulannya adalah mengelola kegiatan pemasaran untuk
memenuhi kebutuhan kelompok pasar yang berbeda dan tidak hanya memfokuskan
diri pada fungsi, wilayah, atau produk pemasaran.
e. Organisasi Manajemen-Matriks
Perusahaan yang memproduksi banyak produk untuk banyak pasar mungkin
menerapkan organisasi matriks. Organisasi matriks tampak menarik dalam
perusahaan multiproduk. Masalahnya adalah organisasi ini mahal dan sering
menimbulkan konflik. Ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung semua
manajer.
2. Hubungan dengan Departemen Lain
Di bawah konsep pemasaran, semua departemen harus memikirkan pelanggan dan
bekerja sama untuk memuaskan hubungan dan harapan pelanggan. Untuk
mengembangkan orientasi seimbang di mana fungsi pemasaran dan fungsi lain dapat
bersama-sama menentukan apa kepentingan terbaik perusahaan, perusahaan dapat
memberikan seminar gabungan untuk memahami sudut pandang fungsi lain.
3. Membangun Organisasi Pemasaran Kreatif
Banyak perusahaan menyadari bahwa mereka tidak benar-benar digerakkan oleh pasar
dan pelanggan. Baxter, General Motors, Shell, dan J.P. Morgan berusaha berubah
menjadi perusahaan yang digerakkan oleh pasar. Hal ini membutuhkan:
• Mengembangkan strategi jangka panjang dan kompetitif untuk produk.
• Menyiapkan rencana pemasaran dan peramalan penjualan tahunan.
• Meningkatkan dukungan produk di antara tenaga penjualan dan distributor.
C. Pemasaran yang Bertanggung Jawab Secara Sosial
1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
a. Perilaku Legal
Organisasi harus memastikan bahwa semua karyawan mengetahui dan mempelajari
hukum yang relevan. Manajer harus memastikan bahwa semua wiraniaga
mengetahui hukum dan undang-undang serta bertindak sesuai hukum dan undang-
undang tersebut.
b. Perilaku Etis
Praktik bisnis diserang karena situasi bisnis terus menempatkan dilema etika yang
sulit. Tidak mudah menarik garis yang jelas antara praktik pemasaran normal dan
perilaku tidak etis. Pada saat yang sama, praktik bisnis tertentu jelas tidak etis atau
melanggar hukum. Perusahaan harus menerapkan dan menyebarkan kode etik
tertulis, membangun tradisi perilaku etis perusahaan, dan membuat orang
bertanggung jawab penuh untuk mempelajari panduan etika dan hukum.
c. Perilaku Tanggung Jawab Sosial
Pemasar individual harus mempraktikkan kesadaran sosial dalam kesepakatan
khusus dengan pelanggan dan pemegang kepentingan.
d. Kelestarian
Pentingnya memenuhi kebutuhan kemanusiaan tanpa melukai generasi masa depan
naik menjadi agenda puncak banyak perusahaan. Sekarang banyak perusahaan
besar membuat kerangka yang sangat rinci tentang bagaimana mereka berusaha
meningkatkan dampak jangka panjang tindakan mereka terhadap masyarakat dan
lingkungan.
2. Model Bisnis yang Bertanggung Jawab Secara Sosial
Perusahaan yang melakukan inovasi solusi dan nilai dengan cara yang bertanggung
jawab secara sosial merupakan perusahaan yang paling mungkin berhasil. Banyak
perusahaan yang memercayai bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk
donasi tunai, kontribusi selain uang, pemasaran terkait gerakan amal, dan program
sukarelawan karyawan bukan hanya hal yang benar, tetapi juga hal yang cerdik untuk
dilakukan.
3. Pemasaran Terkait Gerakan Amal
Banyak perusahaan membaurkan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan dengan
kegiatan pemasaran. Pemasaran terkait gerakan amal (cause-related marketing)
menghubungkan kontribusi perusahaan dengan gerakan amal yang ditujukan untuk
keterlibatan pelanggan secara langsung atau tidak langsung dalam transaksi yang
menghasilkan pendapatan dengan perusahaan.
4. Pemasaran Sosial
Pemasaran sosial dapat diartikan sebagai suatu cara penggunaan teknik pemasaran
untuk mempengaruhi target audiens agar secara sukarela menerima, menolak,
memodifikasi, atau mengabaikan suatu tindakan demi keuntungan individu, kelompok,
atau masyarakat. Berikut ini menggambarkan kisaran tujuan yang mungkin:
● Kampanye Kognitif : Menjelaskan nilai nutrisi berbagai makanan
● Kampanye Tindakan : Memotivasi orang untuk mendonorkan darah
● Kampanye Perilaku : Menurunkan konsumsi alkohol yang berlebihan
● Kampanye Nilai : Mengubah sikap orang yang berpikiran sempit
Faktor keberhasilan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program
pemasaran sosial :
● Mempelajari literatur dan kampanye sebelumnya
● Memilih pasar sasaran yang paling siap merespons
● Mempromosikan satu perilaku yang dapat dilaksanakan dengan cara yang
jelas dan sederhana
● Menjelaskan manfaat kata-kata yang meyakinkan
● Membuat perilaku mudah diadopsi
● Mengembangkan pesan dan media yang menarik perhatian
● Mempertimbangkan pendekatan pendidikan
D. Implementasi Pemasaran
Implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah rencana pemasaran menjadi tugas
tindakan dan memastikan mereka mencapai tujuan yang dinyatakan dalam rencana
tersebut. Rencana pemasaran strategis yang brilian tidak banyak berarti jika tidak
diterapkan dengan benar. Strategi membahas apa dan mengapa kegiatan pemasaran
sedangkan implementasi membahas siapa, di mana, kapan, dan bagaimana.
E. Evaluasi dan Kendali
1. Kendali Rencana Tahunan
Memastikan perusahaan mencapai tujuan penjualan, laba, dan tujuan lain yang
ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kendali ini memiliki empat langkah :.
• Manajemen menentukan tujuan bulanan atau kuartal.
• Manajemen mengamati kinerjanya di pasar.
• Manajemen menentukan penyebab penyimpangan kinerja serius.
• Manajemen mengambil tindakan korektif untuk menutup kesenjangan antara
tujuan dan kinerja.
2. Kendali Profitabilitas
Perusahaan dapat mengambil manfaat dari analisis finansial yang lebih dalam dan harus
mengukur profitabilitas produk, wilayah, kelompok pelanggan, segmen, saluran
dagang, dan ukuran pesanan. Informasi ini dapat membantu manajemen menentukan
apakah mereka akan melakukan ekspansi, mengurangi, atau mengeliminasi semua
produk atau kegiatan pemasaran.
3. Kendali Efisiensi
Beberapa perusahaan telah menetapkan posisi kontroler pemasaran untuk bekerja di
luar kantor kontroler tetapi mengkhususkan diri untuk meningkatkan efisiensi
pemasaran. Mereka dapat memeriksa efisiensi saluran, wiraniaga, iklan, atau bentuk
komunikasi pemasaran lainnya. Misalnya, dalam menilai efisiensi saluran, manajemen
harus mencari keekonomisan distribusi dalam pengendalian persediaan, lokasi gudang,
dan mode transportasi. Manajemen harus melacak ukuran-ukuran seperti :
• Biaya logistik sebagai persentase penjualan.
• Persentase pesanan yang diisi dengan benar.
• Persentase pengiriman tepat waktu.
• Jumlah kesalahan tagihan.
4. Kendali Strategis
Setiap perusahaan harus menilai kembali pendekatan strategisnya secara berkala
terhadap pasar dengan audit pemasaran yang baik. Empat karakteristik audit
pemasaran:
• Komprehensif
Audit pemasaran mencakup semua kegiatan pemasaran utama sebuah bisnis,
bukan hanya beberapa poin yang bermasalah. Audit pemasaran komprehensif
biasanya lebih efektif untuk menemukan sumber masalah sebenernya.
• Sistematis
Audit pemasaran adalah pemeriksaan secara berurutan mengenai lingkungan
pemasaran makro dan mikro organisasi, tujuan dan strategi pemasaran, sistem
pemasaran, dan kegiatan tertentu. Audit mengindikasikan perbaikan yang
paling diperlukan, memasukkan perbaikan tersebut ke dalam rencana tindakan
korektif dengan langkah jangka pendek dan jangka panjang untuk
meningkatkan efektivitas keseluruhan.
• Independen
Audit mandiri, yang pada cara tersebut manajer menggunakan daftar periksa
untuk memeringkat operasi mereka sendiri, kurang objektif, dan independent.
• Periodik
Umumnya, perusahaan hanya mengadakan audit pemasaran setelah penjualan
menurun, moral wiraniaga berkurang, dan terjadinya masalah lain. Perusahaan
masuk ke dalam krisis sebagian karena perusahaan tersebut gagal meninjau
operasi pemasaran mereka sepanjang masa-masa bagus. Audit pemasaran
secara periodik dapat memberi manfaat kepada perusahaan baik di saat sehat
maupun ketika mengalami kesulitan.

F. Masa Depan Pemasaran

Pemasaran modern akan terus bertambah serta menghadapi tantangan dan peluang baru.
Hasilnya, pada tahun yang akan datang akan terlihat:
• Kejatuhan departemen pemasaran dan kenaikan pemasaran holistic.
• Kejatuhan pemasaran pengeluaran bebas dan kenaikan pemasaran ROI.
• Kejatuhan intuisi pemasaran dan kenaikan ilmu pemasaran.
• Kejatuhan pemasaran manual dan kenaikan pemasaran terotomatisasi.
• Kejatuhan pemasaran massal dan kenaikan pemasaran presisi.
BAB III

KESIMPULAN

Pemasaran secara keseluruhan (holistic marketing) merupakan ide dimana pemasaran


merupakan segalanya, dikatakan bahwa organisasi yang sukses harus memiliki pendekatan secara
menyeluruh pada pemasaran dimana semua bagian dari organisasi memfokuskan untuk bagaimana
meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan dan bagaimana mengomunikasikan nilai tersebut
kepada pelanggannya.
Cara-cara dalam praktik pemasaran untuk mengatasi perubahan yaitu rekayasa uang,
outsourcing, penetapan tolok ukur, kemitraan dengan pemasok, bermitra dengan pelanggan,
melakukan merger, melakukan globalisasi, mendatarkan, mempercepat, dan memberdayakan.
Departemen pemasaran modern dapat dikelola dengan sejumlah cara berbeda, yaitu secara
fungsional, geografis, berdasarkan produk atau merek, pasar, atau dalam sebuah matriks. Dalam
menjalankan perusahaan, perusahaan pun harus melakukan Corporate Social Resposibility (CSR)
untuk meminimalisasi risiko bisnis dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat serta
meminimalisasi konflik kepentingan antara perusahaan dan penduduk.
Kemudian dalam mengamati dan meningkatkan kegiatan pemasaran, perusahaan
menerapkan empat jenis kendali, yaitu kendali rencana tahunan, kendali profitabilitas, kendali
efisiensi, dan kendali strategis dengan menggunakan alat efektivitas pemasaran dan tinjauan
kesempurnaan pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi Tiga Belas. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai