Yogyakarta, 20 Februari
2023
Penulis, Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori-Teori Etika……………………………………………………….5
2.2 Indikator Etika Bisnis………………………………………………….18
2.3 Model Etika Dalam Bisnis……………………………………………..21
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….24
3.2 Daftar Pustaka………………………………………………………….24
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keputusan moral yang diambil bisa menjadi beralasan ( memiliki
moralreasoning ) berdasarkan suatu Teori Etika . Namun sering terjadi
benturan – benturan yang diakibatkan karena pada kenyataanya banyak
terdapat teori etika, yang mengakibatkan penilaianberbeda – beda sebagai
akibat dari tidak adanya kesepakatan oleh semua orang.
Teori Deontologi sering disebut sebagai etika kewajiban karena
berpendapat bahwa tugas
merupakan moral dasar dan tidak tergantung pada konsekuensi yang
ditimbulkan, yang terdiri
dari teori hak ( rights) Keadilan ( Justice ), perhatian ( care ), dan keutamaan
(Virtue). Teori
Teleologi berpandangan bahwa suatu tindakan benar atau salah tergantung
pada konsekuensi
yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut. Teori ini sering juga disebut dengan
pendekatan
konsekuensialis. Teori Etika utlitiarianisme berakar dari teori Teleologi dan
sering digunakan
untuk menilai kebijakan pemerintah dan komoditas public.
B. Teori Teleologi
”teleologi” berasal dari kata Yunani telos, yang berarti tujuan, dan logos
berarti ilmu atau teori. Berbeda dengan etika deontologi, etika teleologi
menjawab pertanyaan bagaimana bertindak dalam situasi konkret tertentu
dengan melihat tujuan atau akibat dari suatu tindakan. Dengan kata lain,
etika teleologi menilai baik-buruk suatu tindakan berdasarkan tujuan atau
akibat dari tindakan tersebut. Suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan
baik dan mendatangkan akibat baik. Jadi, terhadap pertanyaan, bagaimana
harus bertindak dalam situasi konkret tertentu, jawaban etika teleologi
adalah pilihlah tindakan yang membawa akibat baik.
D. Teori Keutamaan
Memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu
perbuatan Tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan Sebagai berikut: disposisi watak yang telah
diperoleh seseorang dan memungkinkan dia Untuk bertingkah laku baik
secara moral.
Contoh keutamaan:
a. Kebijaksanaan.
b. Keadilan.
c. Suka bekerja keras.
d. Hidup yang baik.
Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh
mereka
Mewakili perusahaan, adalah: Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan
Rasa malu. Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu
hakiki untuk setiap hubungan Antar manusia, hubungan bisnis tidak
terkecuali. Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak Bekerja semata-mata
untuk mendapat gaji, tetapi juga mempunyai komitmen yang tulus dengan
perusahaan. Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan
menjadi peka Terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan
perusahaan. Rasa malu membuat Karyawan solider dengan kesalahan
perusahaan.
Contoh:
a. Kebijaksanaan: Seorang pemimpin yang memiliki sifat bijaksana
dalam segala urusan.
b. Keadilan: Mampu bersifat adil dalam menentukan pilihan.
c. Suka bekerja keras: Mau terus berjuang dalam bekerja, sehingga
pada akhirnya dapat Menikmati hasil jerih payahnya yang baik.
d. Hidup yang baik: Tidak pernah melakukan hal-hal yang dapat
merugikan sekitarnya,Dapat menikmati hidup dengan tenang,
nyaman dan damai.