Etika Bisnis
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5;
SINGARAJA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang widhi Wasa, Tuhan Yang Maha
Esa Karena Berkat Rahmat-nya-lah kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah
yang berjudul “Teori-teori dalam Etika Bisnis ” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada mata kuliah Etika Bisnis. Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis mengenai Teori-teori dalam
Etika Bisnis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Made Putri Ariasih, S.Si.,
M.M. Selaku Dosen mata kuliah Etika Bisnis yang sudah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Etika Bisnis.
Tidak lepas dari itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang sudah membagikan sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang akan kami nantikan untuk perbaikan makalah yang kami telah buat.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia akhir akhir ini telah banyak berkembang. Isu tidak sedap
mengenai pelanggaran pelanggaran dalam berperilaku yang banyak disoroti
dalam dunia bisnis. masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
berbudaya dan memiliki etika luhur dalam kehidupan bersosial dan
bermasyarakat.
kemajuan ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga
menimbulkan persaingan yang cukup tajam dalam dunia bisnis. Bahkan semua
usaha bisnis tersebut berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-
besarnya. Namun terkadang untuk mencapai tujuan tersebut, segala upaya
dilakukan, walaupun pelaku bisnis harus melakukan tindakan yang
mengabaikan berbagai dimensi moral dan etika dalam berbisnis itu sendiri.
Dalam melakukan hubungan sosial baik di dalam lingkungan bisnis
dan di masyarakat diperlukan etika sebagai pedoman hidup dan kebiasaan
yang baik untuk dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi dalam
berprilaku. Perilaku merupakan cermin diri seseorang, sehingga dari pelaku
dapat dilihat berapa tinggi moral dan etika seseorang. Oleh sebab itu,
pemahaman akan etika dalam kehidupan bertetangga, bermasyarakat dan
berbisnis sangat penting untuk dalam mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat. Menurut Bartens dalam Auliyah, R
(2012) perilaku tersebut berkaitan dengan perilaku baik (perilaku etis) dan
buruk (perilaku tidak etis). Perilaku pasti akan ada dalam setiap individu.
Perilaku berawal dari sebuah kebutuhan.
Dalam buku Etika Bisnis Perspektif Teori Dan Praktis (2020) Etika
adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam
pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang
tingkah laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan
tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku di masyarakat.Secara
etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang
artinya timbul dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika memiliki sudut
pandang normatif dimana objeknya adalah manusia dan perbuatannya.
Etika harus dipertimbangkan pada pengambilan keputusan dalam
berbisnis karena dengan pengambilan keputusan baik akan berdampak
finansial yang baik pula untuk kepentingan bisnis jangka panjang maupun
dampaknya terhadap masyarakat.
Teori Pendukung etika Bisnis Yaitu, pertama, teori Utilitarisme.
Paham ini menilai baik atau tidaknya sesuatu ditinjau dari segi kegunaan yang
didatangkannya. Kedua, Teori Deontologi. Pemikiran etika deontologi ini
adalah bahwa penilaian baik atau buruknya suatu tindakan didasarkan pada
penilaian apakah tindakan itu sendiri sebagai baik atau buruk. Ketiga, Teori
Hak,
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat menentukan rumusan masalah dalam
makalah ini:
1. Apa itu teori Utilitarisme?
2. Bagaimana teori Deontologi?
3. Apa itu teori Hak?
4. Bagaimana teori Keutamaan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Dapat mengetahui tentang teori Utilitarisme
2. Dapat mengulas teori Deontologi
3. Dapat mencari jawaban mengenai teori Hak
4. Mengetahui tentang teori Keutamaan
1.4 Manfaat
Setelah mengulas Teori-Teori Dalam Etika Bisnis tersebut diharapkan dapat
mencapai manfaat sebagai berikut.
1. Pengetahuan dan pemahaman meningkat mengenai Teori-Teori Dalam
Etika Bisnis
2. Mampu memaknai dan mengkaji Teori-Teori Dalam Etika Bisnis tersebut
jika ditinjau dari berbagai dimensi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Utilitarisme
Etika utilitarianisme berasal dari bahasa Latin, utilitas yang berarti
kegunaan. Paham ini menilai baik atau tidaknya sesuatu ditinjau dari segi
kegunaan yang didatangkannya. Tokoh teori ini adalah Jeremy Bentham
dan John Stuart Mill yang di kembangkan pada abad ke 19 sebagai kritik
atas dominasi hukum alam. Teori ini juga disebut sebagai teori
kebahagiaan terbesar (the greatest happines theory) dan teori teleologis.
Menurut paham Utilitarianisme, bisnis adalah etis, apabila kegiatan
yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
pada konsumen dan masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa
kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang
menghasilkan berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya malah
memberikan kerugian.
Terdapat dua prinsip utilitarisme
Pertama, prinsip konsekuensionalis/teleologis. Suatu tindakan
dikatakan bermoral atau tidak bermoral berdasarkan konsekuensi atau
tujuan dari suatu tindakan. Moralitas suatu tindakan harus ditentukan
dengan menimbang kegunaannya untuk mencapai kebahagiaan.
Kedua, prinsip utilitas/prinsip hedonis yaitu prinsip kesenangan,
karena manusia pada kodratnya selalu mengarah kepada kebahagiaan,
maka suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk, jika perbuatan
tersebut dapat menambah atau mengurangi kebahagiaan banyak orang.
Ada dua pendapat penting yang patut diperhatikan. Pertama, John
Stuart Mill mengkritik pandangan Betham bahwa kesenangan dan
kebahagiaan harus diukur secara kuantitatif. John Stuart Mill berpendapat
bahwa kualitasnya perlu dipertimbangkan juga, karena ada kesenangan
yang lebih tinggi daripada hewan. Kualitas kebahagiaan dapat diukur
secara empiris, yaitu kita harus berpedoman pada orang yang bijaksana
dan berpengalaman. Kedua, kebahagian yang menjadi norma etis adalah
kebahagiaan semua orang yang terlibat dalam suatu kejadian, bukan
kebahagian satu orang saja yang barangkali mempunyai status khusus.
Jadi konsep dasar teori ini adalah suatu perbuatan yang secara
moral adalah benar, seperti Membuat hal yang terbaik untuk banyak orang,
Mampu memberi manfaat bagi setiap orang, dan Mendapatkan manfaat
terbaik dari manfaat-manfaat dari kemungkinan yang dipertimbangkan.