ETIKA DAN
HUKUM
BISNIS
MITOS BISNIS AMORAL,
KEUNTUNGAN DAN ETIKA,
SASARAN DAN LINGKUP BISNIS
02
EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN F041700021 Irvan Hermala, S.E. M.Sc.
Abstract Kompetensi
Pengertian etika dan teori etika. Tiga Mahasiswa mampu mengerti
norma umum tentang Pengertian etika
dan teori etika. Mahasiswa mampu
mengerti tentang Tiga norma umum.
BAB I
PENDAHULUAN
Etika bisnis adalah bagian dari filsafat. Secara garis besar pengertian filsafat, etika dan
etika bisnis berhubungan erat satu sama lain. Filsafat dalam arti luas adalah suatu usaha
sistematis untuk memahami pengalaman manusia secara pribadi dan kolektif/kelompok.
Berbeda dengan teologi maka filsafat menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman
manusia dan bukan mengandalkannya pada wahyu Ilahi.
Dalam masyarakat, manusia mengadakan hubungan-hubungan antara lain hubungan
agama, keluarga, perdagangan, politik dan sebagainya. Sifat hubungan ini sangat rumit dan
coraknya berbagai ragam. Hubungan antara manusia ini sangat peka, sebab sering
dipengaruhi oleh emosi yang tidak rasional. Manusia selalu berusaha agar tercapai kerukunan
dan kebahagiaan di dalam suatu masyarakat. Timbullah peraturan baik tertulis maupun tidak
tertulis yang kita sebut etik, etika, norma, kaidah, tolak ukur.
Kebanyakan orang tidak senantiasa sadar akan fungsi etika. Salah satu sebabnya, etika
menjadi bagian yang integral dari pribadi seseorang sehingga tidak lagi dipersoalkan oleh
yang bersangkutan. Artinya seseorang jarang sekali memikirkan etika yang dimilikinya,
kecuali bila ia merasa bahwa dalam hubungannya dengan orang lain etika tersebut mendapat
tantangan. Pada saat tertentu kita pasti berhadapan dan berinteraksi dengan orang yang
memiliki etika yang berbeda.
Sasaran etika adalah moralitas (etika merupakan filsafat tentang moral). Moralitas adalah
istilah yang dipakai untuk mencakup praktek dan kegiatan yang membedakan apa yang baik
dan apa yang buruk, aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nilai yang
tersimbul di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan praktek tersebut.
2.1. Moralitas
Moral berasal dari kata ‘mos’ dalam bahasa latin, yang bentuk jamaknya ‘mores’, yang
artinya adalah tata cara atau adat istiadat.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592), “moral diartikan sebagai akhlak, budi
pekerti, atau susila”. Sehingga moralitas dapat dipahami sebagai pedoman yang dimiliki
individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat.
Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan
yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-
objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti
“selalu katakan kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral
biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri
objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”. Standar
moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh
kemasyarakatan seperti gereja, sekolah, televisi, majalah, music dan perkumpulan.
2.2. Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani, Ethos (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik
dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari
satu generasi ke generasi yg lain
Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau
masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk
diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir standar moral adalah
mengembangkan bangunan standar moral yang kita rasa masuk akal untuk dianut.
Etika menurut para ahli:
Nietzsche, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan
bukan moralitas hamba.
Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom
dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak
Sumber Lainnya :