Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

ETIKA DAN
HUKUM
BISNIS
MITOS BISNIS AMORAL,
KEUNTUNGAN DAN ETIKA,
SASARAN DAN LINGKUP BISNIS

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN F041700021 Irvan Hermala, S.E. M.Sc.

Abstract Kompetensi
Pengertian etika dan teori etika. Tiga Mahasiswa mampu mengerti
norma umum tentang Pengertian etika
dan teori etika. Mahasiswa mampu
mengerti tentang Tiga norma umum.
BAB I
PENDAHULUAN

Etika bisnis adalah bagian dari filsafat. Secara garis besar pengertian filsafat, etika dan
etika bisnis berhubungan erat satu sama lain. Filsafat dalam arti luas adalah suatu usaha
sistematis untuk memahami pengalaman manusia secara pribadi dan kolektif/kelompok.
Berbeda dengan teologi maka filsafat menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman
manusia dan bukan mengandalkannya pada wahyu Ilahi.
Dalam masyarakat, manusia mengadakan hubungan-hubungan antara lain hubungan
agama, keluarga, perdagangan, politik dan sebagainya. Sifat hubungan ini sangat rumit dan
coraknya berbagai ragam. Hubungan antara manusia ini sangat peka, sebab sering
dipengaruhi oleh emosi yang tidak rasional. Manusia selalu berusaha agar tercapai kerukunan
dan kebahagiaan di dalam suatu masyarakat. Timbullah peraturan baik tertulis maupun tidak
tertulis yang kita sebut etik, etika, norma, kaidah, tolak ukur.
Kebanyakan orang tidak senantiasa sadar akan fungsi etika. Salah satu sebabnya, etika
menjadi bagian yang integral dari pribadi seseorang sehingga tidak lagi dipersoalkan oleh
yang bersangkutan. Artinya seseorang jarang sekali memikirkan etika yang dimilikinya,
kecuali bila ia merasa bahwa dalam hubungannya dengan orang lain etika tersebut mendapat
tantangan. Pada saat tertentu kita pasti berhadapan dan berinteraksi dengan orang yang
memiliki etika yang berbeda.
Sasaran etika adalah moralitas (etika merupakan filsafat tentang moral). Moralitas adalah
istilah yang dipakai untuk mencakup praktek dan kegiatan yang membedakan apa yang baik
dan apa yang buruk, aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nilai yang
tersimbul di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan praktek tersebut.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


2 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Moralitas
Moral berasal dari kata ‘mos’ dalam bahasa latin, yang bentuk jamaknya ‘mores’, yang
artinya adalah tata cara atau adat istiadat.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592), “moral diartikan sebagai akhlak, budi
pekerti, atau susila”. Sehingga moralitas dapat dipahami sebagai pedoman yang dimiliki
individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat.
Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan
yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-
objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti
“selalu katakan kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral
biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri
objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”. Standar
moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh
kemasyarakatan seperti gereja, sekolah, televisi, majalah, music dan perkumpulan.

2.2. Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani, Ethos (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik
dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari
satu generasi ke generasi yg lain
Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau
masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk
diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir standar moral adalah
mengembangkan bangunan standar moral yang kita rasa masuk akal untuk dianut.
Etika menurut para ahli:
 Nietzsche, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan
bukan moralitas hamba.
 Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom
dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


3 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
secara bebas dan bertanggungjawab. Kebebasan dan tanggung jawab adalah unsur
pokok dari otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip utama moralitas,
termasuk etika bisnis.

2.3. Etika Bisnis


Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis.
 Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan.
 Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah
yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau
karyawan suatu organisasi.
 Menurut K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogjakarta: PenerbitKanisius, 2000,
Hal. 5), Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis.

2.4. Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis


 Etika bisnis bertujuan untuk menghimbau pelaku bisnis agar menjalankan
bisnisnya secara baik dan etis.
 Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan
masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar
oleh praktek bisnis siapapun juga.
 Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis.

2.5. Prinsip-prinsip Etika Bisnis.


Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis
tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut.
Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap
bentuk usaha. Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai
berikut :

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


4 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Prinsip Otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
b. Prinsip Kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis
tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran.
Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua,
kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.
Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
c. Prinsip Keadilan
Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil
dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua
pihak.
e. Prinsip Integritas Moral
Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan,
agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-
orangnya maupun perusahaannya.

2.6. Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis.


 Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari
etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
 Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh)
karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan
“kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
 Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih
kompleks lagi.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


5 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki
terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
 Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh)
karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan
“kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.

2.7. Norma Khusus Dan Norma Umum


1. Norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan khusus atau
kehidupan khusus. Contoh aturan olah raga, aturan pendidikan, lebih khusus aturan
sebuah sekolah.
2. Norma Umum adalah norma yang lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat
tertentu boleh dikatakan lebih bersifat universal atau dipahami atau dijadikan landasan
menentukan perbuatan yang baik atau buruk oleh banyak orang di dunia.

Norma umum ini terbagi menjadi 3 yaitu:


1. Norma Sopan santun atau Norma Etiket, yaitu adalah norma yang mengatur pola
perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari. Etika tidak sama dengan
Etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun
atau tata karma
2. Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh
masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma hukum ini mencerminkan  harapan,
keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana
hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur
secara baik
3. Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai
manusia. Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya
tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.

2.8. Manfaat Menerapkan Etika Bisnis Diperusahaan

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


6 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Perusahaan yang jujur akan
menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan konsumen akan merekomendasikan
kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut.
b. Citra perusahaan di mata konsumen baik. Dengan citra yang baik maka perusahaan
akan lebih dikenal oleh masyarakat dan produknya pun dapat mengalami peningkatan
penjualan.
c. Meningkatkan motivasi pekerja. Karyawan akan bekerja dengan giat apabila
perusahaan tersebut memiliki citra yang baik dimata perusahaan.
d. Keuntungan perusahaan dapat di peroleh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana
kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak
punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretik.

2.9. Kendala Pencapaian tujuan etika bisnis di Indonesia


Keraf (1993:81-83) menyebut beberapa kendala tersebut yaitu:
 Standar moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah. Banyak di antara
pelaku bisnis yang lebih suka menempuh jalan pintas, bahkan menghalalkan segala
cara untuk memperoleh keuntungan dengan mengabaikan etika bisnis, seperti
memalsukan campuran, timbangan, ukuran, menjual barang yang kadaluwarsa, dan
memanipulasi laporan keuangan 
 Banyak perusahaan yang mengalami konflik kepentingan. Konflik kepentingan ini
muncul karena adanya ketidaksesuaian antara nilai pribadi yang dianutnya atau antara
peraturan yang berlaku dengan tujuan yang hendak dicapainya, atau konflik antara
nilai pribadi yang dianutnya dengan praktik bisnis yang dilakukan oleh sebagian besar
perusahaan lainnya, atau antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan
masyarakat. Orang-orang yang kurang teguh standar moralnya bisa jadi akan gagal
karena mereka mengejar tujuan dengan mengabaikan peraturan.
 Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil. Hal ini diperkeruh oleh banyaknya
sandiwara politik yang dimainkan oleh para elit politik, yang di satu sisi
membingungkan masyarakat luas dan di sisi lainnya memberi kesempatan bagi pihak
yang mencari dukungan elit politik guna keberhasilan usaha bisnisnya. Situasi
ekonomi yang buruk tidak jarang menimbulkan spekulasi untuk memanfaatkan
peluang guna memperoleh keuntungan tanpa menghiraukan akibatnya.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


7 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Lemahnya penegakan hukum. Banyak orang yang sudah divonis bersalah di
pengadilan bisa bebas berkeliaran dan tetap memangku jabatannya di pemerintahan.
Kondisi ini mempersulit upaya untuk memotivasi pelaku bisnis menegakkan norma-
norma etika.
 Belum ada organisasi profesi bisnis dan manajemen untuk menegakkan kode etik
bisnis dan manajemen. Organisasi seperti KADIN beserta asosiasi perusahaan di
bawahnya belum secara khusus menangani penyusunan dan penegakkan kode etik
bisnis dan manajemen.

2.10. Peran Etika Bisnis


Adapun etika bisnis  perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, dimana diperlukan
suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dan biasanya dimulai dari
perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh
budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten
dan konsekuen.

Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal


pokok yaitu :
1. Memiliki produk yang baik
2. Memiliki managemen yang baik
3. Memiliki Etika

2.11. Etika Bisnis Dalam Hubungan Kerja.


 Perjanjian Kerja
Berdasarkan Pasal 56 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (“UU No.13/2003”), terdapat 2 (dua) jenis perjanjian kerja, yaitu
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu.
1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


8 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang sering disebut dengan karyawan
kontrak, dibuat berdasarkan jangka waktu tertentu atau berdasarkan selesainya
pekerjaan tertentu. Klausul ini untuk memenuhi syarat suatu hal tertentu seperti dalam
syarat umum sahnya perjanjian, yaitu obyeknya ditentukan berdasarkan “waktu
pekerjaan” atau “selesainya pekerjaan”. Obyek tersebut menurut jenis, sifat dan
kegiatannya selesai dalam waktu tertentu dan tidak bersifat tetap. Perjanjian
berdasarkan PKWT meliputi :
a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya
b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak
terlalu lama, paling lama 3 tahun
c. Pekerjaan yang bersifat musiman
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan
PKWT tidak mensyaratkan adanya uang pesangon dan uang penghargaan masa
kerja jika terjadi PHK Karyawan. Semua ketentuan yang mengatur hubungan kerja
antara perusahaan dan karyawan diatur berdasarkan isi perjanjian kerja. Isi perjanjian
itu bisa saja mengabaikan ketentuan yang ada dalam UU Ketenagakerjaan sepanjang
perusahaan dan karyawan menyepakatinya.
Suatu PKWT wajib dibuat secara tertulis. PKWT yang tidak didaftarkan pada
instansi ketenagakerjaan terkait di wilayahnya masing-masing. PKWT yang tidak
didaftarkan pada instansi ketenagakerjaan akan membuat PKWT itu menjadi tidak
sah, dan secara otomatis PKWT itu akan menjadi PKWTT dimana karyawan secara
otomatis pula memperoleh hak-haknya sesuai peraturan perundang-undangan
dibidang ketenagakerjaan.
Jika jangka waktu perjanjiannya habis, PKWT dapat diperpanjang dan
diperbaharui kembali. PKWT yang berdasarkan pada jangka waktu tertentu dapat
diadakan untuk paling lama 2 tahun, dan setelahnya hanya boleh diperpanjang 1 kali
untuk jangka waktu paling lama 1 tahun.
Dalam PKWT tidak dikenal adanya masa percobaan kerja. Jika dalam PKWT
disyaratkan adanya masa percobaan kerja, maka masa percobaan kerja itu batal demi
hukum. Sejak PKWT tersebut didaftarkan pada instansi dinas ketenagakerjaan terkait,
hukum tidak mengakui adanya masa percobaan kerja dan karenanya sejak awal masa
percobaan tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, dalam PKWTT dapat

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


9 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dipersyaratkan adanya masa percobaan kerja yang lamanya tidak boleh lebih dari 3
bulan.

2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu


PKWTT merupakan perjanjian yang tidak ditentukan waktunya dan bersifat tetap.
Berbeda dengan PKWT yang wajib dibuat secara tertulis dan didaftarkan di instansi
ketenagakerjaan terkait, selain tertulis PKWTT dapat dibuat secara lisan dan tidak
wajib mendapat pengesahan dari instansi ketenagakerjaan terkait. Jika PKWTT dibuat
secara lisan, maka klausul-klausul yang berlaku diantara mereka (Perusahaan dan
Karyawan) adalah klausul-klausul sebagaimana yang diatur dalam UU
Ketenagakerjaan – Perusahaan dan Karyawan dianggap menyetujui UU
Ketenagakerjaan sebagai “sumber perikatan” mereka.
Jika PKWTT dibuat secara lisan maka perusahaan wajib membuat surat
pengangkatan kerja bagi Karyawan yang bersangkutan. Surat Pengangkatan itu
sekurang-kurangnya memuat keterangan :
1. Nama dan alamat karyawan
2. Tanggal mulai bekerja
3. Jenis pekerjaan
4. Besarnya upah
PKWTT dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja untuk paling lama
3 bulan.Selama masa percobaan Perusahaan wajib membayar upah pekerja dan upah
tersebut tidak boleh rendah dari upah minimum yang berlaku. Suatu PKWTT –
termasuk juga PKWT dapat berakhir karena :
- Pekerja meninggal dunia.
- Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
- Adanya putusan pengadilan atau putusan/penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
Munculnya keadaan tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja yang dapat
menyebabkan berakhirnya hubungan kerja PKWTT tidak berakhir karena berakhirnya
perusahaan atau beralihnya hak atas perusahaan karena penjualan, pewarisan, atau
hibah. Dalam hal terjadi pengalihan perusahaan, misalnya hal karyawan menjadi
tanggung jawab perusahaan baru, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian pengalihan
diantara pengurus perusahaan yang lama dan yang baru – dan perjanjian itu tidak

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


10 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
boleh mengurangi hak-hak karyawan. Dalam hal perusahaan merupakan orang
perseorangan dan meninggal dunia, ahli waris pengusaha tersebut dapat mengakhiri
perjanjian kerja setelah merundingkannya dengan karyawan. Dalam hal karyawan
yang meninggal dunia, ahli waris karyawan itu berhak mendapatkan hak-haknya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau yang telah diatur
dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan ,atau perjanjian kerja bersama.

 Unsur-Unsur Dalam Perjanjian Kerja


Berdasarkan pengertian perjanjian kerja diatas, dapat ditarik beberapa unsur dari
perjanjian kerja, yakni :
1. Adanya Unsur Work atau Pekerjaan
Dalam suatu perjanjian kerja harus ada pekerjaan yang diperjanjikan (objek
perjanjian), pekerjaan tersebut haruslah dilakukan sendiri oleh pekerja, hanya
dengan seizin majikan dapat menyuruh orang lain. Hal ini dijelaskan dalam
KUHPerdata Pasal 1603 a yang berbunyi :
- “Buruh wajib melakukan sendiri pekerjaannya; hanya dengan seizin majikania
dapat menyuruh orang ketiga menggantikannya’.
- Sifat pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja itu sangat pribadi karena
bersangkutan ketrampilan/keahliannya, maka menurut hukum jika pekerja
meninggal dunia maka perjanjian kerja tersebut putus demi hukum.
2. Adanya Unsur Perintah
Manifestasi dari pekerjaan yang diberikan kepada pekerja oleh pengusaha
adalah pekerja yang bersangkutan harus tunduk pada perintah pengusaha
untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diperjanjikan. Di sinilah
perbedaan hubungan kerja dengan hubungan lainnya.
3. Adanya Unsur Upah
Upah memegang peranan penting dalam hubungan kerja, bahkan dapat
dikatakan bahwa tujuan utama orang bekerja pada pengusaha adalah untuk
memperoleh upah. Sehingga jika tidak unsur upah, maka suatu hubungan
tersebut bukan merupakan hubungan kerja.

 Berakhirnya Perjanjian Kerja

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


11 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Definisi perjanjian kerja menurut Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”) adalah perjanjian antara
pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak
dan kewajiban para pihak. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perjanjian
kerja harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh para pihak yang membuatnya. Namun,
perjanjian kerja pun dapat diakhiri bilamana:
1. Pekerja meninggal dunia;
2. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;
3. Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
4. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


12 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB III
STUDI KASUS

3.1. Studi Kasus


a. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah
perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan
kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan
kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga
bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini
pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi
spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
b. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada
tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap
siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan
mendaftar,sehingga setelah diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak
sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut
digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua
murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini Yayasan dan sekolah dapat
dikategorikan mengikuti transparasi.
c. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron
adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati
booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa
pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan
berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan
data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup
menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya
sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita
pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar
dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan
reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai
perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001. 

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


13 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berdasarkan referensi-referensi dan contoh diatas. saya sependapat etika bisnis adalah
studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah yang harus dipelajari oleh
semua perilaku bisnis. karena menurut saya dalam berbisnis sangat penting untuk beretika
dan melakukan persaingan yang sehat antar pelaku bisnis. kita dapat melihat di contoh diatas
pelaku bisnis yang menggunakan etika dalam berbisnis akan mengikuti transparansi,
kejujuran, dan nilai-nilai moral yang baik. sedangkan pada contoh ketiga ialah contoh kasus
yang melakukan penipuan dan penyesatan. sangat tidak bagus dan merusak nama dan citra
perusahaan.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


14 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

1. A. Sonny Keraf, 2010, Etika Bisnis, Kanisius, Yogyakarta


2. K. Bertens, 2000, Pengantar Etika Bisnis, Kanisius ,Yogyakarta
3. Muhaimin, 2011, Perbandingan Praktek Etika Bisnis, Pusaka Pelajar, Yogyakarta

Sumber Lainnya :

1. Bobby, Teori-Teori Etika Bisnis


2. http://ahmadrohimi.blogspot.com/2010/12/teori-teori-etika-bisnis.html
3. http://scrib.com/doc/18575776/etika-bisnis
4. https://afiarini.wordpress.com/2010/12/17/teori-teori-etika-bisnis/
5. http://anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm
6. http://id.wikipedia.org/wiki/etika

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS


15 Irvan Hermala, S.E. M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai