DAFTAR ISI.........................................................................................................................1
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................3
1.2. Maksud, Tujuan, Sasaran, dan Manfaat...................................................................4
1.3. Dasar Hukum............................................................................................................5
1.4. Lingkup Wilayah......................................................................................................6
1.5. Lingkup Pekerjaan....................................................................................................6
1.6. Pendekatan................................................................................................................6
1.7. Metodologi Pekerjaan...............................................................................................7
BAB 2. GAMBARAN UMUM..........................................................................................11
2.1 Letak Geografis Kecamatan Grabag.......................................................................11
2.2 Demografi Desa Grabag Kecamatan Grabag.........................................................12
2.3 Gambaran Pertanian/Peternakan Kabupaten Magelang.........................................15
2.4 Gambaran Umum Pasar Hewan Grabag................................................................15
BAB 3. LANDASAN TEORI.............................................................................................17
3.1 Studi Kelayakan /Feasibility Study (FS)................................................................17
3.2 Tahapan Studi Kelayakan.......................................................................................18
3.3 Sistematika Studi Kelayakan..................................................................................19
BAB 4. PEMBAHASAN....................................................................................................20
4.1 Aspek Pasar............................................................................................................20
4.2 Aspek Fisik.............................................................................................................21
4.3 Aspek Teknis..........................................................................................................24
4.4 Aspek Ekonomi......................................................................................................35
4.5 Aspek Sosial...........................................................................................................39
4.6 Analisis Resiko dan SWOT....................................................................................40
BAB 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI............................................................46
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................46
5.2 Rekomendasi..........................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................50
2
BAB 1. PENDAHULUAN
3
sosial. Keseluruhan aspek ini akan menentukan dan mempengaruhi kelayakan
pendirian suatu pasar. Keberadan pasar hewan pada gilirannya diharapkan dapat
menghasilkan transaksi jual beli hewan yang tertib, teratur, bersih, tidak berdampak
buruk bagi lingkungan dan sekaligus dapat menjadi salah satu sumber pemasukan
pendapatan bagi pemerintah daerah.
2) Sasaran
a. Tersusun data yang lengkap dan menyeluruh terhadap potensi, permasalahan
dan solusi pengembangan Pasar Hewan Grabag meliputi aspek kesediaan
kelembagaan, sumber daya manusia, program kerja, potensi, dan pemasaran
b. Tersusun pemodelan penataan Pasar Hewan Grabag yang didasari
pembangunan yang berkelanjutan/ ramah lingkungan
c. Mapping kondisi aktual berikut dengan rencana pemanfaatan sumber daya
sekitar Pasar Hewan Gragab, memadukan pembangunan dengan
mengidentifikasi dan menganalisis potensi yang ada, menentukan tata pola
penataan lanskap kawasan, serta membuat kemungkinan alternatif
pengembangannya.
4
3) Manfaat Studi Kelayakan
Manfaat dari Studi Kelayakan yang dilakukan di Pasar Hewan Grabag
adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan hasil studi mengenai Pasar Hewan Grabag apakah perlu
dikembangkan atau tidak.
b. Mendapatkan rekomendasi mengenai pengembangan Pasar Hewan Grabag.
5
1.4. Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah penyusunan studi kelayakan pembangunan Pasar Hewan
Grabag Kabupaten Magelang adalah Pasar Hewan di Kecamatan Grabag,
Kabupaten Magelang.
1.6. Pendekatan
Dalam pelaksaan pekerjaan penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Pasar
Hewan Grabag terdapat dua kelompok besar produk pekerjaan.
1) Produk pertama berupa konsepsi strategi pembangunan untuk menentukan
langkah-langkah rekomendasi melalui pentahapan program-program
pembangunan Pasar Hewan Grabag
2) Produk kedua adalah bentuk rekomendasi umum konsep rancangan komponen-
komponen pembangunan Pasar Hewa Grabag
6
1.7. Metodologi Pekerjaan
Metodologi analisis yang digunakan dalam Studi Kelayakan ini dibagi
menjadi dua kelompok yaitu analisis secara keruangan (Spatial) dan analisis non
keruangan (Aspatial). Kedua analisis ini akan dijadikan dasar melakukan kajian
pada variable-variabel berdasarkan studi empiris maupun literatur yang relevan
terhadap substansi penyusunan Studi Kelayakan pembangunan Pasar Hewan
Grabag.
1) Metode Analisis Keruangan
Metode analisis keruangan pada dasarnya meliputi komponen-komponen
pembentuk ruang fisik. Dalam konteks pekerjaan ini aspek teknis menjadi
bagian dari aspek pendekatan secara keruangan. Analisis ini digunakan sebagai
salah satu cara untuk menghasilkan usulan rekomendasi pembangunan dan
pengembangan secara teknis dalam bentuk rencana dan rancangan kebutuhan
infrastruktur pendukung berdasarkan kondisi fisik pembagunan Pasar Hewan
Grabag. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1. Variabel Analisis Keruangan
Variabel keruangan Hasil kajian Arahan hasil kajian
Tipologi Wilayah 1. Potensi, kendala, peluang 1. Strategi dan
1. Topografi dan hambatan dalam program
konteks fisik alami Pembangunan
2. Potensi dan peluang Pasar Hewan
pembangunan Pasar Grabag
Hewan Grabag 2. Kebutuhan
Aksesibilitas 3. Tingkat preferensi pembeli infrastuktur
1. Preferensi orang dan persyaratan minimum pendukung
kebutuhan infrastruktur 3. Rencana dan
rancangan
Sumber : Kajian Konsultan, 2019
2) Metodologi Analisi non Keruangan
Metode analisis non keruangan pada dasarnya meliputi komponen-
komponen ekonomi dan sosial. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 1.2.
7
Tabel 1.2 Variabel Analisis non-Keruangan
Variabel kajian non Hasil kajian Arahan hasil kajian
keruangan
1. Ekonomi Potensi, 1. Nilai ekonomis terhadap
- PP kendala, pembangunan Pasar
- ROI peluang dan Hewan Grabag
- NPV hambatan dalam 2. Strategi dan program
2. Sosial konteks aspek pembangunan dan
- Pola perilaku non keruangan pengembangan dari
- Perspektif masyarakat aspek sosial, ekonomi
dan budaya
3) Analisis
a) Keruangan dan non Keruangan
Dari hasil analisis data baik dari aspek keruangan dan non keruangan
selanjutnya akan dirumuskan dalam matrik SWOT. Sedangkan untuk
melakukan perumusan konsep pengembangan wilayah akan dilakukan
analisis strategi pengembangan bidang kegiatan yang dianalisis. Langkah
perumusan awal dalam menentukan strategi pengembangan adalah dengan
melakukan analisis Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT).
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan rumusan strategi pembangunan
Pasar Hewan Grabag yang berasal dari lingkup internal maupun eksternal.
b) Analisis SWOT
Analisis SWOT yang dilakukan dalam kajian ini untuk memberikan
gambaran strategi dalam penyusunan Studi Keyakan pembangunan Pasar
Hewan Grabag. Sebelum analisis SWOT dilakukan, langkah awal yang perlu
dilakukan adalah dengan memetakan komponen SWOT yang terdiri dari
faktor intenal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa kekuatan dan
kelemahan, sedangkan faktor eksternal adalah peluang dan ancaman.
Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui sejauh mana potensi dan
kelemahan yang ada di wilayah studi untuk mendapatkan analisis pemecahan
masalah. Matrik analisis SWOT ditunjukkan oleh Tabel 1.3
8
Tabel 1.3 Matrik Analisis SWOT
Peluang (opportunnities ) Ancaman (threats)
Kekuatan Bagaimana cara agar Bagaimana cara menggunakan
(Streght) kekuatan memiliki daya kekuatan untuk meminimalisir
pengungkit untuk menjadi dampak ancaman .
manfaat dari suatu peluang
Kelemahan Bagaimana cara Bagaimana memperbaiki
(Weakness) memastikan bahwa kelemahan yang kemudian
kelemahan yang dimiliki memiliki dampak nyata pada
tidak menghalangi peluang suatu ancaman.
9
Gambar 1.1 Metodologi Tahapan Perencanaan Studi Kelayakan
Pembangunan Pasar Hewan Grabag
10
BAB 2. GAMBARAN UMUM
11
Tabel 2.1.Desa di Kecamatan Grabag
1 Lebak 238.874
2 Pucungsari 102.750
3 Sugihmas 329.055
4 Pesidi 233.736
5 Giriwetan 200.230
6 Cokro 198.755
7 Salam 189.795
8 Ketawang 990.875
9 Banaran 335.995
10 Baleagung 429.175
11 Klegen 144.844
12 Sumurarum 427.197
13 Kalikuto 226.662
14 Banyusari 516.591
15 Kartoharjo 138.576
16 Grabag 460.126
17 Kleteran 130.235
18 Ngasinan 354.430
19 Tirto 326.450
20 Tlogorejo 218.954
21 Sambungrejo 392.725
22 Citrosono 553.520
23 Sidogede 185.272
24 Kalipucang 234.380
25 Seworan 150.494
26 Banjarsari 317.498
27 Losari 220.627
28 Ngrancah 356.200
Total 8.604.021
Sumber : Kecamatan Grabag Dalam Angka 2018
12
Gambar 2.2 Peta Kecamatan Grabag
Sumber data : Kecamatan Grabag Dalam Angka 2018
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Desa Grabag Tahun 2017
Penduduk
Desa Dewasa Anak-anak Total Penduduk
L P L P
Grabag 4.517 4.852 2.118 2.014 13.501
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang
13
Tabel 2.3 Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Desa Grabag Tahun 2017
Desa Luas Wilayah (km2) Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Grabag 4,62 13.501 2,922
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang
14
Ternak dan unggas juga dipelihara oleh sebagian masyarakat Kecamatan
Grabag. Untuk ternak, populasi terbesar adalah sapi potong. Populasi terbesar
kedua adalah domba, populasi terbesar ketiga adalah kambing. Sedangkan untuk
unggas, tercatat populasi ayam kampung sebanyak 48.815 ekor, ayam ras petelur
sebanyak 57.728 ekor, dan ayam ras pedaging sebanyak 132.628 ekor.
15
mushola, 3 toilet, 1 bangunan timbang hewan, dan 1 bangunan pengurus pasar.
Fasilitas bongkar muat dilakukan secara bersamaan di ruang pakrir. Selain itu,
karena luas parkir yang terlalu sempit maka sebagian mobil dan motor parkir di
bahu jalan utama dan beberapa motor parkir di tempat parkir yang dikelola oleh
masyarakat sekitar. Pedagang (sekaligus peternak) maupun pembeli Pasar Hewan
Grabag berasal dari masyarakat disekitar Kabupaten Magelang seperti Ambarawa,
Temanggung, dan masyarakat Grabag sendiri.
16
BAB 3. LANDASAN TEORI
17
3) Mempermudah pelaksanaan pekerjaan
Perencanaan yang disusun sebagai hasil dari studi kelayakan dapat
mempermudah implementasi bisnis, seperti kegiatan bisnis dapat dilakukan
secara sistematik dan terlaksana sesuai dengan tujuan utama
4) Memudahkan pengawasan
Pengawasan dilakukan agar usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan tujuan
awal
5) Mempermudah pengendalian
Jika terjadi penyimpangan, makan akan mudah memperbaikinya dan dapat
langsung dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh menyimpang dari tujuan
awal.
18
penelitian dan juga studi kelayakan sangat ditentukan oleh kualitas laporan
yang dibuat.
5) Tahap evaluasi
Pada tahap ini dilakukan pembandingan data-data yang telah terkumpul
dengan standar yang telah ditentukan sejak awal. Evaluasi ini merupakan
teknis perhitungan untuk membandingkan data yang terkumpul dengan kriteria
yang digunakan. Inti dari tahapan ini adalah segala aspek yang relevan dengan
studi kelayakan dianalisis dengan membandingkan antara standar awal dengan
data yang terkumpul, dipapakrkan permasalahannya dan dikemukakan saran-
saran untuk pemecahannya.
19
BAB 4. PEMBAHASAN
Jumlah total ternak yang ada di Kecamatan Grabag dari tahun 2011 sampai
2017 (data tahun 2016 tidak ada) dapat dilihat pada Tabel 4.2
20
Tabel 4.2 Jumlah Populasi Ternak di Kecamtan Grabag Tahun 2011 – 2017
Jumlah
Tahun
Sapi Potong Kambing Domba
2011 6.389 2.160 4.712
2012 6.498 2.327 5.019
2013 6.498 2.426 5.137
2014 6.531 2.438 5.163
2015 6.545 2.446 5.175
2017 6.534 2.446 6.876
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang, 2017
Trend pertambahan jumlah ternak di Kecamatan Grabag dari tahun 2020 sampai
2024 dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tampak jumlah ternak yang dijual di Pasar Hewan Grabag masih dibawah
dari total hewan ternak yang terdapat di Kecamatan Grabag, oleh karena itu
pembangungan Pasar Hewan Grabag layak untuk didirikan dari aspek pasar.
21
Gambar 4.1 Pintu Gerbang Pasar Hewan Grabag
22
Gambar 4.4 Tempat Parkir Mobil
23
Gambar 4.7 Lokasi Penjualan Kambing
24
Gambar 4.9 Lokasi Alternatif Keluar Pasar
2) Tempat parkir dan lokasi bongkar muat
Kondisi dan penempatan lokasi parkir di Pasar Hewan Grabag belum
maksimal. Kondisi ini dapat terlihat dari masih tercampurnya lokasi parkir
antara sepeda motor, kendaraan bak terbuka, truk dan bongkar muat (hewan
dan pakan ternak) serta kurang luasnya tempat parkir dan penataan lokasi yang
belum tertata. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu
dengan memisahkan lokasi parkir antara mobil dan motor dengan tempat
bongkar muat (hewan dan pakan). Lokasi tempat parkir sepeda motor dan
mobil dapat dipindahkan pada lokasi lahan yang masih kosong disekitar pasar.
Untuk lokasi parkir kendaraan yang baru perlu dilakukan pemadatan/cavling
block untuk menghindari becek ketika musim hujan tiba dan diberi atap.
Lokasi tempat transit pakan juga perlu dibuat khusus agar tidak menyebabkan
penumpukan kendaraan di dalam pasar.
25
Gambar 4.11 Lokasi alternatif pembuatan lahan parkir mobil 1
26
Gambar 4.14 Lokasi alternatif penambahan parkir sepeda motor
27
3) Tempat penampungan sampah
Saat ini tempat sampah yang ada masih berjumlah 1 dan belum
termanfaatkan dengan baik, karena pengunjung masih membuang sampah
disembarang tempat. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antar pengunjung
dan pengelolan tentang kesadaran membuang sampah pada tempatnya. Selain
itu perlu diadakan penambahan tempat sampah baru. Sampah yang masih
menumpuk sebagai mana yang ditunjukkan oleh Gambar 4.17 perlu
dibersihkan dan dibuatkan lokasi tempat sampah yang baru. Adapun tempat
sampah yang baru berada dekat dengan jalur keluar pasar sehingga sampah
yang telah terkumpul bisa langsung diambil oleh dinas kebersihan seperti pada
Gambar 4.19.
28
Gambar 4.19 Lokasi pembuangan Sampah 3
4) Lokasi penempatan Penjual Unggas
Pasar Hewan Grabag saat ini baru digunakan untuk tempat jual beli
hewan ternak seperti sapi, kambing dan domba. Untuk kedepannya ada
rencana untuk menggabungkan/memindahkan pedagang unggas dari Pasar
Grabag ke Pasar Hewan Grabag. Berdasarkan data yang kami himpun ada
sejumlah 67 pedagang unggas ( 15 burung, 5 kelinci, 16 ayam, 1 entok, 25
burung hias, dan 5 bebek). Lokasi perencanaan penempatan pedagang unggas
dapat menggunakan lahan kosong seperti pada Gambar 4.20.
29
5) Penataan sarana dan prasarana
Keadaan fisik dari bangunan kios yang ada di Pasar Hewan Grabag
sudah mengalami kerusakan di berbagai tempat. Gambar 4.21 dan Gambar
4.22 menunjukkan kondisi terkini dari 10 kios dan tempat berjualan kambing
dan domba. Kios pasar (Gambar 4.21) yang sudah ada nantinya dapat
dirombak dan dialihfungsikan menjadi tempat berjualan kambing dengan
sedikit modifikasi yaitu dengan mempertahankan atap dan pintu-pintu kios
dibongkar. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang yang luas untuk tempat
berjualan kambing tanpa mengganggu sirkulasi udara disekitar tempat. Adapin
tempat penjualan kambing yang lama (Gambar 4.22) akan dilalih fungsikan
menjadi toko yang menghadap ke utara (jalan utama). Adanya perombakan ini
diharapkan dapat meningkatkan jumlah penyewa kios yang selama ini masih
rendah dan mengoptimalkan penggunaan tata ruang pasar.
30
6) Gardu Kontrol
Gardu kontrol yang ada saat ini berjumlah 1 buah dan belum
termanfaatkan sebagaimana mestinya, sehingga perubahan tata kelola ruang
lokasi gardu kontrol perlu dilakukan. Terlihat pada Gambar 4.23 gardu kontrol
tertutupi oleh mobil yang terparkir didepan bangunan. Jumlah dan lokasi gardu
kontrolpun perlu dilakukan perombakan. Untuk menunjang kegiatan
operasional perlu dibuat 2 gardu kontrol. Adapun lokasi perencanaan
pembangunan gardu kontrol dapat dilihat pada Gambar 4.24
31
Gambar 4.25 Lokasi tempat pengumpulan kotoran hewan
8) IPAL komunal
Adanya kotoran padat dan limbah cair yang dihasilkan oleh Pasar
Hewan Grabag saat ini masih belum ada penanganan khusus yang dilakukan.
Mengingat adanya rencana penggabungan hewan ternak dengan hewan unggas
tentunya akan meningkatkan jumlah limbah yang dihasilkan, hal ini apabila
tidak dicermati lama kelamaan akan menimbulkan pencemaran lingkungan.
Maka diusulkan dibuat IPAL komunal, jenis IPAL ini dipilih karena bersifat
tertutup, tidak membutuhkan lokasi yang luas dan tidak menghasilkan bau.
Sehingga baik untuk lingkungan. Gambar 4.26 menunjukkan rencana lokasi
pembangunan IPAL komunal.
32
9) Pembuatan atap tambahan
Selama ini tempat penjualan sapi masih dilakukan di ruang terbuka dan
langsung terpapar sinar matahari, hal ini menimbulkan ketidak nyamanan bagi
para penjual, pembeli dan hewan ternak. Hal ini juga berdampak pada lebih
sedikitnya tempat tersebut digunakan untuk berjualan sapi, oleh karena itu
diperlukan upaya untuk memberikan rasa nyaman bagi penjulan, pembeli dan
hewan. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memberikan tutup
atap di tempat berjualan tersebut. Lokasi penjualan dapat dilihat pada Gambar
4.27 sampai Gambar 4.29
33
Gambar 4.29 Lokasi penjualan sapi 3
10) Lokasi kantor
Lokasi kantor Pasar Hewan Grabag saat ini berada di tengah-tengah
pasar dan persis disamping arah masuk penjualan hewan kambing dan sapi.
Mengingat jumlah parkir mobil yang masih terbatas dan untuk memudahkan
kegiatan bongkar muat hewan ternak, maka lokasi kantor ini dapat dipindahkan
ke tempat yang lain. Gambar 4.30 menunjukkan lokasi kantor Pasar Hewan
Garabag saat ini dan Gambar 4.31 menunjukkan lokasi alternatif kantor Pasar
Hewan Grabag yang baru.
34
Gambar 4.31 Lokasi alternatif kantor Pasar Hewan Grabag
11) Gudang
Saat ini terdapat 1 bangunan kosong yang tidak digunakan. Bangunan
ini dapat dialihfungsikan menjadi gudang tempat menyimpan peralatan dan alat-
alat operasional Pasar Hewan Grabag. Gambar 4.32 menunjukkan lokasi
bangunan tersebut.
35
maupun untuk perencanaan pembangunan pasar. Oleh karena itu sebaiknya
dilakukan pendataan secara teratur baik itu jumlah penyewa kios, pedagang,
parkir dan sebagainya. Sehingga, prinsip yang digunakan dalam perhitungan
dari aspek ekonomi ini menggunakan prinsip projected revenue and cost
(perkiraaan)
2) Manajemen keuangan
Penyusunan manajemen keuangan dilakukan untuk mengestimasi seberapa
besar pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan ketika pasar akan dirombak
dan dikelola ulang. Pada studi kelayakan ini digunakan 4 alat (tools) estimasi
yakni Payback Period (PP), analisis Return of Investment (ROI), Net Present
Value (NPV), dan Benefit Cost Ratio (BCR).
Pendapatan Pasar Hewan Grabak berasal dari :
1. Retribusi pedagang hewan :
Sapi : Rp 6.000 (@ Ekor)
Kambing : Rp 2.500 (@ Ekor)
Timbangan hewan : Rp 1.000 (@ Ekor)
2. Retribusi kios, toilet :
Kios : Rp 39.600 (@ Bulan)
Lesehan : Rp 500 /meter/minggu
Toilet : Rp 140.000 (@ Bulan)
3. Parkir :
Mobil : Rp 4.000 (@ buah)
Motor : Rp 2.000 (@ buah)
36
2024 84.000.000 4.752.000 960.000 1.680.000 30.720.000 33.264.000 157.392.000
Rincian :
Area Parkir Mobil : 2,3m x 5m /unit mobil x 50 mobil = 575 m2
Area Parkir Motor : 0,75m x 2m/unit motor x 250 motor = 375 m2
Pengeluaran bulanan dianggap tidak ada karena biaya untuk pegawai pasar (PNS),
tukang parkir, bersih dan listrik ditanggung dinas terkait.
Tabel 4.5 Estimasi Anggaran Biaya
Pekerjaan : Penataan Ulang Pasar Hewan Grabag
Lokasi : Pasar Grabag Desa Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang
Harga Harga Total
No Uraian Satuan
Satuan (Rp) (Rp)
1 Pintu Gerbang 2 buah 25.000.000 50.000.000
2 Renovasi Parkir 750 m2 100.000 75.000.000
3 Pembangunan Kios 10 buah 10.000.000 100.000.000
Pembangunan Tempat
4 3 buah 1.000.000 3.000.000
Pakan Ternak
Pembangunan Tempat
5 2 buah 2.000.000 4.000.000
Sampah
Pembelian tanah untuk
6 100 m2 500.000 50.000.000
jalan akses keluar
7 IPAL komunal 1 buah 50.000.000 50.000.000
Renovasi atap tempat
8 1176 m2 200.000 235.200.000
hewan
9 Pembuatan kantor baru 1 buah 30.000.000 30.000.000
Renovasi tempat jualan
10 240 m2 200.000 48.000.000
kambing
Pembuatan gardu
11 2 buah 30.000.000 60.000.000
kontrol
Pembuatan tempat
12 500 m2 200.000 100.000.000
jualan unggas
13 Pembelian Lahan Parkir 200 m2 500.000 100.000.000
Total Rp 905.200.000
37
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan
untuk mengembalikan semua biaya investasi yang telah dikeluarkan
untuk pengembangan dan operasional Pasar Hewan Grabag.
PP pada tahun 2018
PP : (Total investasi x 1 tahun) : keuntungan
PP : (Rp 905.200.000 x 1) : Rp 157.392.000
PP : 5,75 tahun
Dapat disimpulkan bahwa untuk mengembalikan seluruh biaya yang
dikeluarkan memerlukan waktu selama 6 tahun.
b. Return of Investment (ROI)
Return of Investment dalam analisis keuangan mempunyai arti yang
sangat penting. Analisi ROI ini merupakan analisis yang sudah lazim
digunakan untuk mengukur keefektivitasan dari seluruh operasi
perusahaan. Dengan demikian ROI menghubungkan keuntungan yang
diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi.
Laba
ROI : Total Aset 100
157.392.000
ROI : 100
905.200.000
ROI : 17,38 %
38
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Net Present Value (NPV) basis 10 Tahun
Periode Present Value
Arus Kas Total Arus Kas
(Tahun dari Arus Kas
(Rp) (NPV) (Rp)
ke-) (Rp)
0 (905.200.000) (905.200.000) (905.200.000)
1 157.392.000 144.409.578 (760.790.421)
2 157.392.000 132.498.007 (628.292.413)
3 157.392.000 121.568.958 (506.723.454)
4 157.392.000 111.541.387 (395.182.066)
5 157.392.000 102.340.937 (292.841.129)
6 157.392.000 93.899.383 (198.941.746)
7 157.392.000 86.154.126 (112.787.619)
8 157.392.000 79.047.735 (33.739.883)
9 157.392.000 72.527.512 38.787.628
10 157.392.000 66.545.107 105.332.735
Keterangan:
Tanda “( )” atau “kurung” menunjukkan bahwa nilai tersebut negatif.
Berdasarkan nilai NPV pada tahun ke Sembilan belas (9), investasi yang
dilakukan untuk merevitalisasi Pasar Hewan Grabag memberikan
pengembalian yang POSITIF dan layak.
39
resikonya. Demikian juga dengan pengembangan yang akan dilakukan di
Pasar Hewan Grabag tentu memiliki resiko kegiatan, salah satu resiko usaha
akan timbul adalah adanya pengadaan atau pembangunan yang tidak tepat
guna. Oleh karena itu penyusunan studi kelayakan dapat meminimalisir resiko
tersebut. Resiko-resiko dalam pengembangan Pasar Hewan Grabag tidak lepas
dari faktor eksternal maupun internal.
2) Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan bagian dari management strategi dengan
menganalisis faktor eksternal dan internal.
Analisis faktor eksternal peluang dan ancaman :
Peluang/Opportunity :
1. Pertumbuhan penduduk yang meningkat
2. Berpotensi dikembangkan
3. Adanya dukungan pemerintah Kabupaten Magelang dalam bentuk
kebijakan dan keuangan
4. Peran serta dan kerjasama yang baik dengan masyarakat sekitar Pasar
Hewan Grabag
5. Adanya pangsa pasar yang potensial
6. Harga yang bersaing
Ancaman/Threat :
1. Belum terkelola dengan baik
2. Kondisi dampak lingkungan yang belum dikelola dengan baik
3. Adanya pasar hewan lain di Kabupaten Magelang
4. Konsumen semakin sensitif terhadap harga
Kelemahan/Weakness
1. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang bagi kegiatan jual beli di pasar
seperti tempat penampungan sementara sampah, penataan lokasi penjual,
dan belum tersedia alat pemadam kebakaran.
2. Belum terkelola dengan baik lahan parkir dan lokasi bongkar muat
3. Jalur pintu keluar masuk belum dilakukan pemisahan, sehingga sering
terjadi penumpukan dan kemacetan kendaraan.
4. Kondisi kios kurang rapi dan rusak
40
Tabel 4.7 ETOP (Environment Threat and Opportunity Profile) Rencana
Pengembangan (Revitalisasi) Pasar Hewan Grabag
FAKTOR STRATEGI
Bobot Nilai Faktor Skor
Lingkungan Eksternal
Peluang
Pertumbuhan penduduk yang
0.3939 2 0.8535
meningkat
Berpotensi dikembangkan 0.7273 4 2.9091
Adanya dukungan
pemerintah Kabupaten
0.6364 4 2.2273
Magelang dalam bentuk
kebijakan dan keuangan
Peran serta dan kerjasama
yang baik dengan
0.5152 3 1.4596
masyarakat sekitar Pasar
Hewan Grabag
Adanya pangsa pasar yang
0.3636 2 0.7273
potensial
Harga yang bersaing 0.5758 3 1.8232
Ancaman
Belum terkelola dengan baik -0.5152 -3 1.4596
Kurangnya papan
-0.5758 -3 1.8232
informasi/petunjuk arah
Kondisi dampak lingkungan
yang belum dikelola dengan -0.1515 -1 0.1263
baik
Adanya pasar hewan lain di
-0.6667 -4 2.4444
Kabupaten Magelang
Konsumen semakin sensitif
-0.3030 -2 0.5051
terhadap harga
TOTAL 1.0000 16.3586
41
Tabel 4.8 SAP (Strategic Advantages Profile) Rencana Pengembangan
(Revitalisasi) Pasar Hewan Grabag
FAKTOR STRATEGI
Bobot Nilai Faktor Skor
Lingkungan Internal
Kekuatan
Adanya dukungan dari
pemerintah Magelang dalam
1.3846 3 4.1538
bentuk kebijakan dan
keuangan
Akses lokasi mudah 1.4615 3 4.6282
Adanya hubungan kerjasama
0.8462 2 1.5513
antar masyarakat sekitar
Harga yang kompetitif 1.8462 4 7.3846
Kelemahan
Kurangnya sarana dan
prasarana penunjang bagi
kegiatan jual beli di pasar
seperti tempat penampungan
-0.6923 -2 1.0385
sementara sampah, penataan
lokasi penjual, dan belum
tersedia alat pemadam
kebakaran
Belum terkelola dengan baik
lahan parkir dan lokasi -0.9231 -2 1.8462
bongkar muat
Jalur pintu keluar masuk
belum dilakukan pemisahan,
sehingga sering terjadi -1.0000 -2 2.1667
penumpukan dan kemacetan
kendaraan
Kondisi kios kurang rapi dan
-1.0769 -2 2.5128
rusak
Promosi tidak maksimal -0.8462 -2 1.5513
TOTAL 1.0000 26.8333
Keterangan :
Analisis SWOT dilakukan terhadap sampel uji sebanyak 6 koresponden.
42
Gambar 4.33. Hasil Analisis SWOT Revitalisasi Pasar Hewan Grabag
43
3. Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif.
44
BAB 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan kajian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pasar Hewan Grabag merupakan salah satu pasar terdapat di Kabupaten
Magelang yang layak untuk dilakukan pembangunan.
2. Dengan kondisi yang ada saat ini perlu dilakukan pengembangan dan penataan
Pasar Hewan Grabag meliputi penambahan dan renovasi sarana prasarana.
3. Sarana dan prasarana yang perlu dilakukan renovasi maupun penambahan
diantaranya :
a. Pintu keluar masuk pasar
b. Tempat parkir dan lokasi bongkar muat
c. Tempat penampungan sampah
d. Tempat penjual unggas
e. Pembangunan kios dan relokasi tempat penjual kambing
f. Gardu kontrol
g. Tempat pengumpulan kotoran hewan
h. IPAL komunal
i. Pembuatan atap tambahan
j. Relokasi dan pembangunan kantor pasar
4. Pay Period (PP) rencana pengembangan Pasar Hewan Grabag berdasarkan
perhitungan keuntungan dan nilai investasi yang dikeluarkan bahwa untuk
mengembalikan seluruh biaya yang dikeluarkan memerlukan waktu sebanyak
5,75 tahun untuk dapat mengembalikan biaya pengeluaran tersebut.
5. Return of Investment (ROI) rencana pengembangan Pasar Hewan Grabag
diperoleh angka sebesar 17,38 %.
6. Nilai Net Present Value (NPV) pada tahun ke sembilan belas (9), investasi
yang dilakukan untuk merevitalisasi Pasar Hewan Grabag memberikan
pengembalian yang POSITIF sehingga layak untuk dilakukan revitalisasi atau
pengembangan.
45
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan kelayakan studi, berikut
beberapa rekomendasi yang bisa dipertimbangkan.
1. Pemisahan Jalur Keluar Masuk Kendaraan
Salah satu faktor utama terjadinya kepadatan/kemacetan di pasar adalah
terjadinya penumpukan kendaraan di pintu masuk pasar, oleh karena itu perlu
dilakukan pemisahan jalur keluar masuk kendaraan. Minimal disediakan dua
pintu, satu untuk masuk pasar dan satu untuk keluar pasar. Luasan area parkir
perlu ditambah untuk mengakomodir jumlah kendaraan motor maupun mobil.
Salah satu caranya dengan membeli lahan disamping Pasar Hewan Grabag
yang selama dimiliki oleh warga. Tempat parkir untuk motor dan mobil
dipisahkan, dengan disediakan tukang parkir pada jalur masuk dan keluar
pasar. Tukang parkir bertugas untuk memberikan karcis, menarik retribusi
dan mengatur keluar masuk kendaraan dari area pasar.
2. Penataan Bangunan
Penataan ulang pasar dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan pedagang
ke suatu tempat sesuai dengan jenis jualannya, membongkar rumah-rumah
liar dan dibuatkan los untuk tempat berjualan unggas dengan ukuran yang
bervariasi 2 x 2 m untuk unggas umum dan 4 x 4 untuk ayam. Sedangkan
kios yang sudah ada perlu dilakukan perombakan menjadi area tempat
penjualan kambing, kios yang baru dibuat menghadap utara (jalan utama)
dengan menggunakan lokasi bekas penjualan kambing. Masing-masing kios
perlu disediakan tempat sampah. Jumlah tempat pembuangan sampah (TPS)
yang saat ini hanya berjumlah satu, perlu dibuat satu lagi yang ditempatkan
didekat jalur keluar pasar untuk mempermudah truk pengangkut sampah
mengambil sampah tersebut. Sebaiknya lokasi TPS ditempatkan terpisah dari
bangunan pasar memiliki akses yang berbeda dari akses pengunjung dan
bongkar muat pasar.
Selama ini kegiatan bongkar muat (hewan dan pakan ternak) dilakukan
bertumpukan dengan area parkir dan jalur keluar masuk pasar sehingga perlu
dilakukan upaya memperluas dengan melakukan relokasi kantor yang ada di
pasar. Adapun lokasi tempat pakan ternak perlu dipindahkan ke area yang
khusus yaitu dengan memanfaatkan area bekas bangunan liar yang dapat
46
didirikan bangunan dan ditempatkan dekat dengan area penjualan sapi.
Tempat berjualan sapi perlu dibuat atap tambahan dengan harapan dapat
membuat pengunjung dan hewan ternak merasa nyaman. Perlu penambahan
gardu kontrol berjumlah 2 (dua) buah masing-masing ditempatkan di dekat
pintu masuk dan dekat pintu keluar. Penataan sarana dan prasarana Pasar
Hewan Grabag merujuk kepada SNI 01-6159-1999.
3. Pembuatan IPAL Komunal
Salah satu dampak negatif dari adanya kegiatan jual beli hewan dan unggas di
pasar adalah ditimbulkannya limbah berupa sisa-sisa bagian hewan seperti
darah, jeroan dan kotoran. Oleh karena itu diperlukan pembuatan IPAL
komunal untuk meminimalisir terjadinya pencemaran disekitar pasar.
Keberadaan saluran air disekitar pasar dapat dimanfaatkan sebagai sumber
kebutuhan air untuk IPAL. Untuk kedepannya diharapkan dilakukan
pendataan secara berkala, teratur, dan rapi mengenai kegiatan apa saja yang
dilakukan di pasar. Seperti pendataan jumlah parkir kendaraan, jumlah
pengunjung, jumlah pedagang, jumlah retribusi, dll yang sekiranya
dibutuhkan. Data-data tersebut dapat digunakan sebagai sumber evaluasi
kegiatan pasar maupun sebagai bahan pertimbangan pengembangan pasar
selanjutnya.
4. Perlu adanya kajian UKL UPL
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan maka setiap usaha/kegiatan yang melakukan pengembangan
yang berpotensi menimbulkan dampak wajib melaksanakan kajian UKL-UPL
(Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup).
5. Perlu adanya kajian Andalalin
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2011 tentang Manajemen
dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
maka setiap usaha/kegiatan yang akan menimbulkan gangguan keamanan,
keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan wajib
dilakukan analisis dampak lalu lintas.
47
6. Penyusunan DED
Perlu dilaksanakannya penyusunan DED (Detail Engineering Design) sebagai
tolok ukur rencana pembangunan sarana dan prasarana di Pasar Hewan
Grabag.
48
DAFTAR PUSTAKA
49
50