Jakarta, 2022
Lampiran 2. Format Tabulasi Data Subjek dan Objek Pengawasan dan Pengendalian
Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
Lampiran 8. Format Telaahan Staf Hasil Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas
Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
Lampiran 9. Format Lembar Kendali Hasil Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas
Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
Lampiran 13. Format Tabulasi Hasil Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas
Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
Lampiran 14. Format Pelaporan Hasil Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas
Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria;
C. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis Pengawasan dan Pengendalian HAT/DPAT
ini, yang dimaksud dengan:
1. Pengawasan dan Pengendalian adalah proses dan cara untuk
mengawasi dan mengendalikan;
2. Pemantauan adalah kegiatan mengamati, mengidentifikasi serta
mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul
untuk dapat diambil suatu tindakan;
3. Evaluasi adalah proses menilai, menjelaskan, memperoleh, serta
menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan;
4. Hak Atas Tanah adalah hak yang diperoleh dari hubungan hukum
antara pemegang hak dengan Tanah termasuk ruang di atas Tanah,
dan/atau ruang di bawah Tanah untuk menguasai, memiliki,
menggunakan, dan memanfaatkan, serta memelihara Tanah, ruang di
atas Tanah, dan/atau ruang di bawah Tanah;
5. Dasar Penguasaan Atas Tanah adalah izin/keputusan/surat dari
pejabat yang berwenang yang menjadi dasar bagi orang atau badan
hukum untuk menguasai, menggunakan, atau memanfaatkan tanah.
6. Tanah Negara adalah tanah yang tidak dilekati dengan suatu hak atas
tanah, bukan merupakan tanah ulayat Masyarakat Hukum Adat,
bukan merupakan tanah wakaf, dan/atau bukan merupakan Barang
Milik Negara/Daerah/Desa atau BUMN/ BUMD;
7. Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang
tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan
mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya;
8. Data yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah
dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak
pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya;
E. Sasaran
Sasaran yang ingin diwujudkan dengan di terbitkannya Petunjuk
Teknis Pengawasan dan Pengendalian HAT/DPAT ini adalah:
1. Terlaksananya pengawasan dan pengendalian HAT/DPAT;
2. Tersusunnya pertimbangan/rekomendasi hasil pengawasan dan
pengendalian HAT/DPAT.
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada juknis ini adalah:
1. Objek pengawasan dan pengendalian meliputi Hak Atas Tanah dan
Dasar Penguasaan Atas Tanah;
2. Pelaksana pengawasan dan pengendalian; yaitu unit kerja yang
membidangi pengendalian pertanahan baik di pusat (Kementerian
ATR/BPN) maupun di daerah (Kantor Wilayah dan Kantor Pertanahan),
baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun secara kontraktual;
3. Tahapan Kegiatan; meliputi penetapan objek, pemantauan indikatif,
pemantauan definitif, pengolahan data, analisis, klarifikasi,
pertimbangan/rekomendasi, dan pelaporan.
C. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan baik di Kantor Pertanahan, di Kantor Wilayah
BPN dan di Kantor Kementerian ATR/BPN terdiri dari penetapan objek
pengawasan dan pengendalian, pemantauan indikatif, pemantauan
definitif, pengolahan data, analisis, klarifikasi, penyusunan
pertimbangan/rekomendasi, dan pelaporan. Adapun tahapan
pelaksanaan pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut:
3. Pengumpulan Dokumen
Dokumen HAT/DPAT yang dikumpulkan meliputi data tekstual dan
data spasial:
Data tekstual sebagaimana dimaksud meliputi:
a. Salinan SK Pemberian HAT/DPAT;
b. Buku Tanah;
c. Surat Ukur/Gambar Ukur;
d. Warkah pendaftaran tanah;
e. Dokumen tanggung jawab sosial dan lingkungan;
f. Dokumen pembangunan plasma;
g. Laporan tahunan penguasaan tanah, pemilikan tanah, penggunaan
tanah, dan/atau pemanfaatan tanah serta pemenuhan kewajiban;
h. Dokumen rencana tata ruang; dan/atau
i. Data pendukung lainnya.
4. Pemantauan Indikatif
Pemantauan indikatif dilakukan dengan interpretasi citra satelit.
Interpretasi citra satelit dilakukan untuk menghasilkan peta indikatif
pemantauan evaluasi HAT/DPAT. Interpretasi citra satelit menggunakan
citra resolusi tinggi dengan resolusi spasial paling rendah sebesar 0,5 (nol
koma lima) meter. Apabila citra tidak tersedia, interpretasi dapat
dilakukan dengan citra resolusi spasial paling rendah 2,5 (dua koma lima)
meter.
Proses pemantauan indikatif dapat dilakukan secara otomatis
dengan menggunakan sistem informasi pengendalian hak atas tanah.
Kegiatan pemantauan indikatif dapat dilakukan melalui tahapan:
a. Tumpang susun objek dengan Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT)
1) Persiapan alat dan bahan, meliputi:
- Komputer dan aplikasi ArcGIS,
- Data spasial HAT/DPAT;
- Data citra satelit resolusi tinggi;
- Data spasial Rencana Tata Ruang.
2) Tumpang susun data spasial HAT/DPAT dengan data citra satelit
resolusi tinggi; dan
3) Tumpang susun data spasial HAT/DPAT dengan data spasial
Rencana Tata Ruang.
b. Interpretasi citra
Interpretasi citra dilakukan dengan mengamati kondisi pemanfaatan
tanah untuk mengetahui:
a. kesesuaian dengan peruntukan HAT/DPAT;
b. kesesuaian dengan RTR.
Unsur-unsur yang menjadi panduan dalam melakukan interpretasi
citra adalah sebagai berikut:
3) Pola tanam HGU yang sama pada area berbatasan langsung namun
bukan bagian dari HGU (terindikasi melebihi batas hak);
Kawasan Permukiman
Kawasan Permukiman
Kawasan Perkebunan
Data awal
Gambar 11. Contoh Patok Tanda Batas yang Tidak Terlihat dengan Citra
Perkampungan
Bidang HAT
Gambar 13. Contoh Jaringan Jalan dan Air Dalam HGU Tidak Jelas
Terhubung dengan Perkampungan Sekitar
5. Pemantauan Definitif
Pemantauan definitif dilakukan dengan survei lapang. Survei lapang
dilakukan untuk memastikan keakuratan interpretasi citra satelit dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Penyusunan jadwal;
Jadwal pelaksanaan pemantauan HAT/DPAT disusun berdasarkan
tahapan dalam 1 (satu) tahun anggaran. Perubahan jadwal dapat
dilakukan pada saat berjalannya pelaksanaan kegiatan disesuaikan
dengan kondisi dan pertimbangan lainnya, antara lain terkait
ketersediaan SDM, mobilisasi tim, dan kapasitas kerja.
b. Penyiapan alat dan bahan;
1) Alat yang harus disiapkan diantaranya adalah GPS handheld,
drone, kamera, aplikasi yang membantu dalam pelaksanaan
pemantauan, dan ATK;
2) Penyiapan bahan pemantauan antara lain:
a) Data spasial dan tekstual HAT/DPAT;
2) Pemanfaatan tanah
Pengamatan dilakukan terhadap kondisi eksisting semua jenis
pemanfaatan tanah. Hal hal yang diamati adalah:
- Pemanfaatan tanah oleh pemegang hak dan atau pihak lain;
- Perkembangan pemanfaatan tanah oleh pemegang hak;
- Perubahan penggunaan tanah dan dokumennya;
- Fisik tanah yang terdiri dari kemampuan tanah dan topografi;
dan
- Hal lain sesuai kebutuhan.
Batas pemanfaatan dipetakan dengan melakukan:
- Tracking dengan menggunakan GPS Handheld;
- Delineasi pemanfaatan tanah pada peta kerja saat
pemantauan;
3) Pembangunan plasma;
Pengamatan terhadap pembangunan plasma/kebun masyarakat
sekitar dilakukan terhadap HGU perkebunan dengan luas lebih
dari 250 Hektar dengan subjek hak berupa badan hukum. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Agraria dan tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 18 Tahun 2021 pemegang hak
mempunyai kewajiban membangun plasma paling sedikit 20% dari
luas tanah yang dimohon HGU dalam bentuk kemitraan.
Hal yang diamati adalah:
- Pelaksanaan pembangunan plasma;
- Luas plasma yang terbangun;
- Pemanfaatan plasma;
Pengamatan terhadap pembangunan plasma disertai dengan
menggali data dan informasi mengenai:
Inti
Plasma
6. Pengolahan Data
Pengolahan data sebagaimana dimaksud dilakukan terhadap:
a. Hasil pemantauan objek;
Hasil pemantauan objek terdiri dari koordinat-koordinat titik maupun
area penguasaan tanah, pemanfaatan tanah, plasma, dan aspek lain
yang menunjukkan lokasi, serta dokumentasi atas objek yg diamati.
b. Informasi;
Informasi sebagaimana dimaksud berupa informasi terkait penguasaan
tanah, penggunaan tanah, dan/atau pemanfaatan tanah yang
diperoleh dari pemegang hak maupun pihak lain.
c. Dokumen
Dokumen sebagaimana dimaksud berupa:
1) akta pendirian;
2) dokumen perencanaan peruntukkan tanah, Penggunaan Tanah,
dan Pemanfaatan Tanah;
3) pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan; dan/atau
4) dokumen pendukung lainnya.
7. Analisis
Analisis dilakukan terhadap hasil:
8. Klarifikasi
Klarifikasi dilakukan untuk meminta keterangan kepada:
a. Pemegang hak; dan/atau
b. Unit kerja/instansi terkait;
Klarifikasi dilakukan terhadap:
a. Indikasi tidak dipenuhinya kewajiban dan ketidakpatuhan terhadap
larangan sebagai pemegang hak;
b. Alasan tidak dipenuhinya kewajiban dan tidak dipatuhinya larangan;
dan
c. Rencana tindak lanjut hasil pemantauan objek.
9. Penyusunan Pertimbangan/Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis yang telah diklarifikasikan, disusun
rekomendasi berupa:
a. Pertimbangan untuk proses perpanjangan atau pembaruan HAT;
b. Pertimbangan untuk proses pembatalan HAT;
c. Pertimbangan untuk proses pendaftaran HAT;
d. Rekomendasi penertiban HAT yang terlah berakhir jangka waktunya;
e. Rekomendasi penertiban HAT yang melebihi batas penguasaan tanah
dan pemilikan tanah;
f. Rekomendasi penertiban tanah terlantar;
g. Rekomendasi penyesuaian dengan RTR; dan
h. Rekomendasi lain yang bersifat kasuistik.
Pertimbangan/rekomendasi sebagaimana tersebut di atas disusun dengan
mempertimbangkan indikator-indikator yang diuraikan pada tabel
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 11. Pertimbangan/rekomendasi
dituangkan dalam surat yang ditanda-tangani oleh kepala unit kerja
terkait dengan format sebagaimana Lampiran 12.
Pertimbangan/rekomendasi disampaikan oleh kepala unit kerja kepada:
a. Pemegang Hak; dan/atau
10. Pelaporan
Laporan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian hak atas tanah,
paling sedikit memuat:
a. Tahapan pelaksanaan;
b. Hasil pelaksanaan; dan
Hasil pelaksanaan meliputi:
- Pertimbangan/rekomendasi;
- Peta penguasaan, peta pemanfaatan, peta kesesuaian pemanfaatan
dengan rencana tata ruang, dan peta plasma (HGU); dan
- Tabulasi hasil pengawasan dan pengendalian dengan format
sebagaimana Lampiran 13.
c. Hambatan/kendala/masalah dalam pelaksanaan serta
penyelesaiannya.
KOP
SURAT
KEPUTUSAN ..............(1)
DIREKTUR/KEPALA …… (5)
Ditetapkan di …………..
(14
Pada tanggal ……………
……………….
…………..…., (15)
…………………
NIP. …………………. (16)
Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang;
2. Dan seterusnya
Lampiran Surat Keputusan (SK) ...... (17)
Nomor ............................................. (18)
Tanggal............................................ (19)
1.
2.
Ditetapkan di …………..
Pada tanggal ……………
……………………(23)
NIP. ………………….(24)
Petunjuk Pengisian:
1. Diisi dengan Jabatan Kepala Unit Kerja
2. Diisi dengan no. urut SK di masing-masing unit kerja
3. Diisi dengan nama unit kerja
4. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
5. Dipilih sesuai Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
6. Dipilih sesuai Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
7. Diisi dengan Jabatan Kepala Unit Kerja
8. Diisi dengan Nama Unit Kerja
9. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
10. Diisi dengan nama unit kerja
11. Diisi dengan nama unit kerja
12. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
13. Diisi dengan Nomor DIPA
14. Tempat dan Tanggal penandatanagan surat keputusan
15. Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
16. Nama dan NIP Kepala Unit Kerja
Keterangan Lampiran SK:
17. Diisi dengan Jabatan Kepala Unit Kerja
18. Diisi dengan no. urut SK dan tanggal di masing-masing unit kerja
19. Diisi dengan tanggal keluar lampiran
20. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
21. Diisi dengan
a. Kolom 1 diisi nomor urut
b. Kolom 2 diisi jenis Hak Atas Tanah/DPAT
c.Kolom 3 diisi nomor Hak Atas Tanah/DPAT
d.Kolom 4 diisi nama Pemegang Hak Atas Tanah/DPAT
e.Kolom 5 diisi luas (ha) Hak Atas Tanah/DPAT
f.Kolom 6 diisi letak Hak Atas Tanah (Desa/Kelurahan, Kecamatan,
dan Kabupaten/Kota)
22. Diisi dengan Tempat dan Tanggal penandatanganan Surat Keputusan
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah
23. Diisi dengan Nama pejabat yang menandatangani
24. Diisi dengan NIP pejabat yang menandatangani
Lampiran 2. Format Tabulasi Data Subjek dan Objek Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas
Tanah
TABEL HASIL INVENTARISASI DATA SUBJEK DAN OBJEK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN HAK ATAS TANAH
DIREKTORAT/KANTOR ............... (1)
TAHUN ........(2)
(3)
DATA SUBYEK LETAK SK PEMBERIAN HAK SERTIPIKAT/BUKU TANAH PERMASALAHAN
NO NAMA ALAMAT JENIS HAK KABUPATEN/ KECAMATAN NOMOR SK PERUNTUKAN NOMOR HAK TANGGAL PERTANAHAN
LUAS
PROVINSI ASAL HAK (ADA/TIDAK) KETERANGAN
PEMEGANG HAK PEMEGANG HAK KOTA KELURAHAN TGL SK SESUAI HAK TGL TERBIT BERAKHIR HAK (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
JL. OPI Raya No. Ogan Jejawi Tanah 11/HGU/BPN 2023012130001
1. PT. ABC Sumatera Kebun Karet 20 Maret 2035 285,200
A11 HGU Komering Ilir Negara RI/2000 Tidak ada
Selatan
Pedu 20 Maret 2000 20 Maret 2000
…………………… (6)
NIP. ………………….
Petunjuk Pengisian Tabulasi Data Awal Objek Pengawasan dan Pengendalian
Hak Atas Tanah/DPAT:
1. Diisi dengan Unit Kerja.
2. Diisi dengan tahun
3. Tabel diisi dengan :
a. Kolom 1 diisi No. Urut,
b. Kolom 2 diisi Nama Pemegang Hak Atas Tanah/DPAT,
c. Kolom 3 diisi Alamat Pemegang Hak Atas Tanah/DPAT,
d. Kolom 4 diisi Jenis Hak (HGU,HGB, HM, HP),
e. Kolom 5 diisi Letak Bidang Tanah (Provinsi),
f. Kolom 6 diisi Letak Bidang Tanah (Kabupaten/Kota),
g. Kolom 7 diisi Letak Bidang Tanah (Kecamatan dan Kelurahan),
h. Kolom 8 diisi Asal Hak Atas Tanah/DPAT,
i. Kolom 9 diisi Nomor SK dan Tanggal SK Hak Atas Tanah/DPAT,
j. Kolom 10 diisi Peruntukan Sesuai Hak Atas Tanah/DPAT,
k. Kolom 11 diisi Nomor dan Tanggal Terbit Hak Atas Tanah/DPAT,
l. Kolom 12 diisi Tanggal Berakhir Hak Atas Tanah/DPAT,
m. Kolom 13 diisi Luas Hak Atas Tanah/DPAT dalam satuan hektar (ha),
n. Kolom 14 diisi Permasalah Pertanahan,
o. Kolom 15 diisi Keterangan.
4. Diisi dengan Tempat dan Tanggal penandatanganan Tabulasi Data
Awal Objek Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas Tanah/DPAT.
5. Diisi dengan Nama Jabatan Kepala Unit Kerja.
6. Diisi dengan Nama dan NIP Kepala Unit Kerja.
Lampiran 3. Format Surat Pemberitahuan Berakhirnya Hak
.......,..................................
(1)
Nomor : (2)
Sifat : Penting
Lampiran : (3)
Perihal : Pemberitahuan Berakhirnya Hak
…………………......(13)
Nama .................(14)
NIP. (15)
Petunjuk Pengisian: Surat Pemberitahuan Berakhirnya Hak
Dasar : ........................................................................................................
........................................................................................................
................................................................................................... (1)
a. Desa/Kelurahan : ................................................................................
................................................................................
b. Kecamatan : ……..........................................................................
c. Kabupaten/Kota : ……..........................................................................
d. Provinsi : ……..........................................................................
6. Peruntukan : ……......................................................................(8)
Hasil Pengamatan Lapang :
g. Lainnya : ..................................................................
..................................................................
………………………………………………………
- Sengketa Batas/Pemilikan/Lainnya
(sebutkan)
.............................................................
.............................................................
c. Perkara : - Berperkara dengan Perorang/Badan
Hukum (Sebutkan Dengan Siapa)
.............................................................
.............................................................
- Nomor Perkara : ...................................
- Tanggal Perkara : …..............................
d. Penyelesaian : ..................................................................
Permasalahan Yang ..................................................................
Telah dilakukan ..................................................................
..................................................................
8. Lainnya
d. Lainnya : ..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
................................................................
1.
Nama................................................
NIP.................................................... Nama.....................................
Jabatan....................................
2.
Nama................................................
NIP......................................................
3.
Nama................................................
NIP....................................................
4.
Nama................................................
NIP....................................................
5.
Nama................................................
NIP....................................................
KOP SURAT
........................,.....................................20... (1)
Nomor : (2)
Sifat :
Lampiran : (3)
Perihal : Surat Pemberitahuan
Dalam rangka pengawasan dan pengendalian Hak Atas Tanah (HAT) di…………
(6), dengan ini diberitahukan kepada Saudara bahwa pada tanggal …….. s/d……..
(7), kami akan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap objek Hak ……
(8) sebagai berikut:
…………………......(16)
Nama................. .(17)
NIP. (18)
Petunjuk Pengisian: Surat Pemberitahuan
1. Diisi dengan Tempat dan tanggal surat pemberitahuan dibuat
2. Diisi dengan Nomor surat
3. Diisi dengan jumlah lampiran
4. Diisi dengan pemegang hak atas tanah atau pemerintah
desa/kelurahan setempat
5. Diisi dengan alamat pemegang hak atas tanah atau pemerintah
desa/kelurahan setempat
6. Diisi dengan unit kerja
7. Diisi dengan waktu pelaksanaan pengawasan dan pengendalian
8. Diisi dengan Jenis Hak
9. Diisi dengan Nama Pemegang Hak
10. Diisi dengan Nomor SK.Pemberian Hak Atas Tanah/DPAT
11. Diisi dengan Jenis dan Nomor Sertipikat Hak Atas Tanah/DPAT
12. Diisi dengan Luas Tanah
13. Diisi dengan Tanggal Berakhir Hak
14. Diisi dengan Letak Tanah
15. Diisi dengan Contact Person
16. Diisi dengan Nama Jabatan Kepala unit kerja
17. Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani surat pemberitahuan
18. Diisi dengan NIP pejabat yang menandatangani surat pemberitahuan
Lampiran 7. Standar Data
STANDAR DATA
A. Skala Peta
Peta hasil pengawasan dan pengendalian menghasilkan peta tematik yang
menyajikan fakta-fakta pada saat dilakukan pemantauan yaitu data
penguasaan tanah, penggunaan tanah seperti gedung, bangunan,
perkebunan, sawah, tambang, dan kesesuaian dengan penataan ruang.
Untuk kebutuhan pemantauan, input data diperoleh dari pengukuran dan
pemetaan kadastral (bidang hak atas tanah yang memiliki ketelitian peta
skala besar yaitu 1 : 1.000 – 1 : 2.500), maka pantauan menghasilkan
ketelitian data yang lebih rendah yaitu skala 1 : 5.000 – 1 : 10.000.
Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga analisis akan mengolah
data dalam ketelitian yang sama. Tahap perencanaan dilakukan untuk
menentukan objek pemantauan menggunakan peta dasar (basemap) citra
satelit yang sama dengan peta kerja ke lapangan. Tahap pelaksanaan
memerlukan alat pendukung identifikasi objek yaitu GPS Handheld yang
diketahui sudah sesuai dengan ketelitian data dimaksud. Penggunaan data
dan informasi yang tepat yang dihasilkan dari tahap pelaksanaan hingga
tahap analisis menjadi sangat penting sebagai dasar dikeluarkannya suatu
kebijakan/rekomendasi.
B. Sistem Koordinat
Sistem koordinat pengelolaan data hasil pengawasan dan pengendalian
adalah geografis (lintang dan bujur) dengan datum WGS 1984 dan proyeksi
peta adalah Universal Transverse Mercator (UTM).
C. Penyimpanan File
Penyimpanan file bertujuan untuk menyamakan seluruh penyimpanan yang
nantinya memudahkan dalam proses inventarisasi dan dalam proses
penyimpaan. Setiap file dibuat dengan satuan per provinsi kemudian struktur
direktori untuk penyimpanan file dimulai dari nama kabupaten. Nama
kabupaten mempunyai sub direktori nama pemegang hak. Nama pemegang
hak dibagi menjadi beberapa sub direktori yaitu FOTO berupa foto
dokumentasi di lapangan, SCAN berisi data dokumen berupa scanan seperti
buku tanah dan lainnya, MXD berupa gabungan data spasial dalam satuan
layout peta, SHP berisi data shapefile, dan ALBUM PETA yaitu peta hasil
export shapefile.
Provinsi X
Kabupaten X
PT X HGU 00
ALBUM PETA
FOTO
MXD
Peta Penguasaan Tanah
Peta Penggunaan Tanah
Peta Kesesuaian Pemanfaatan Tanah dengan Rencana Tata Ruang
Peta Penguasaan Plasma
Peta Penggunaan Plasma
Peta Kesesuaian Pemanfaatan Plasma dengan Rencana Tata Ruang
SCAN
SHP
Pengisian atribut (field) peta dilakukan dengan mengisi database file (.shp)
sesuai pedoman pengisian yang telah distandarkan. Tabel entitas layer
penguasaan tanah kebun inti dan penguasaan tanah plasma dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 2. Entitas Penguasaan Tanah Kebun Inti
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Data Karakter
penguasaan Text 50 diisi: “Pemegang hak” atau
“Perorang” atau “Masyarakat”
atau “Badan Hukum” atau
“Pemerintah Daerah” atau {data
penguasaan lain}
Luas Double Precision:10 Calculate by GIS
Scale:3
Kesesuaian Text 1 Y/T
Tabel entitas layer penggunaan tanah kebun inti dan penggunaan tanah
plasma dapat dilihat pada tabel berikut ini:
II DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor
104; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
4. Undang-Undang Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 89; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 8705);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan,
Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 28; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6630);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021 tentang Penertiban
Kawasan dan Tanah Terlantar; (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 30; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6632);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2021 tentang Penyelesaian
Ketidaksesuaian Tata Ruang Kawasan Hutan, Izin dan/atau Hak Atas
Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6655);
12. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria
dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 83);
13. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);
14. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas
Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah jo. Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 18 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak
Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah;
15. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 15 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelepasan Atau
Pembatalan Hak Guna Usaha Atau Hak Pakai Pada Lahan yang Terbakar;
16. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 17 Tahun 2019 tentang Izin Lokasi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1085);
17. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
18. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pertimbangan Teknis Pertanahan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 331);
19. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penetapan Hak
Pengelolaan dan Hak Atas Tanah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 1202).
III DATA SUBYEK DAN OBJEK
1. Subyek Hak :
a. Nama Pemegang Hak Atas Tanah .......................... (10)
b. Alamat .................................................................. (11)
2. Objek Hak :
a. Nomor, Tanggal SK : ……………(12)
b. Nomor, Tanggal Sertipikat : ……………(13)
c. Letak Tanah : ……………(14)
d. Luas Tanah : ……………(15)
e. Tanggal berakhir Hak : ……………(16)
f. Nomor, Tanggal Gambar Situasi/Surat : ……………(17)
Ukur
g. Peruntukan tanah berdasarkan SK Hak : ……………(18)
1. …………(19)
2. ………….
3. dan seterusnya
V HASIL PEMANTAUAN
Hasil Pemantauan Terhadap Pemegang HGU Nomor 00 atas nama PT. X
adalah sebagai berikut :
1. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor YY tanggal ZZ tentang Pemberian Hak Guna Usaha Atas
Nama PT. X, perolehan tanah HGU dimaksud berasal dari tanah negara
bebas atau pemberian ganti kerugian kepada masyarakat;
2. Pemegang hak membuka tanahnya dengan cara mekanisasi
menggunakan alat berat;
Pemegang hak pernah membuka tanahnya dengan cara mekanisasi
menggunakan alat berat, namun tidak berlanjut dengan kondisi tanah
kembali menjadi semak;
Pemegang hak belum membuka tanahnya karena masih berupa semak
secara keseluruhan;
3. Bahwa, PT. X menguasai sebagian tanah HGU nomor 00 seluas ± … Ha
dan sebagian dikuasai masyarakat seluas ± … Ha. PT. X juga menguasai
tanah diluar objek yang dipantau seluas … Ha yang masih dalam
pengurusan perizinan.
4. Bahwa HGU nomor 00 telah dimanfaatkan seluruhnya untuk
perkebunan kelapa sawit seluas ± … Ha dan fasilitas pendukungnya
berupa … seluas ± … Ha dan … seluas ± … Ha;
Bahwa HGU Nomor 00 telah dimanfaatkan sebagian untuk perkebunan
kelapa sawit seluas ± … Ha dan fasilitas pendukungnya berupa … seluas
± … Ha. Terdapat penggunaan lain berupa kebun karet seluas ± … Ha,
dan kebun campur oleh masyarakat seluas ± … Ha;
Bahwa HGU Nomor 00 belum dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa
sawit dengan kondisi penggunaan dan pemanfaatan tanah berupa
semak seluas ± … Ha, dan kebun campur oleh masyarakat seluas ± …
Ha. Pada areal yang berupa semak, sebagian direncanakan digunakan
sebagai High Carbon Stock (HCS) seluas ± … Ha dan High Conservation
Value (HCV) seluas ± … Ha;
5. Bahwa pemegang hak belum mengusahakan sendiri atas seluruh tanah
Hak Guna Usahanya;
6. Bahwa pemegang hak telah memasang tanda batas berupa pilar-pilar
sebanyak 100 buah. Pemantauan atas pemelirahaan tanda batas
tersebut yang dilakukan secara acak diketahui terdapat tanda batas
yang hilang dan rusak. Pada HGU nomor 00 terdapat batas alamiah
berupa jalan dan sungai. Bentuk pengamanan objek HGU 00 terhadap
batas pihak lain berupa pembangunan parit dan jalan yang mengelilingi
batas HGU tersebut;
7. Bahwa HGU Nomor 00 secara keseluruhan terletak pada topografi datar
dengan kemiringan 0-8%;
8. Bahwa pemegang hak tidak menutup akses jalan maupun air kepada
masyarakat sekitar. Adapun jalan yang dibuka secara terbatas, menurut
keterangan pemegang hak beralasan untuk menjaga keamanan. Selain
itu keberadaan perkebunan ini pemegang hak menggunakan tenaga
masyarakat setempat sebagai karyawan tidak tetap atau tenaga
administrasi pada perkebunan tersebut;
9. Bahwa pemegang hak menjaga kesuburan tanahnya dengan
pemupukan secara berkala baik organik maupun anorganik dan
menanam tanaman kacang-kacangan. Pupuk organik yang digunakan
dengan memanfaatkan limbah sawit;
10. Bahwa di dalam areal HGU terdapat areal konservasi berupa HCV
sempadan sungai, hutan konservasi, dan lainnya;
11. Berdasarkan dokumen rekapitulasi data bantuan CSR PT. X, pemegang
hak telah melaksanakan kegiatan Coorporate Social Responsibility (CSR)
antara lain berupa bantuan kegiatan keagamaan paskah, ramadan dan
MTQ, bantuan kegiatan perayaan adat, bantuan BBM solar untuk
penerangan kegiatan ibadah dan kegiatan sosial;
12. Bahwa pemegang HGU Nomor 00 belum melaksanakan pembangunan
kebun masyarakat sekitar (plasma) paling sedikit 20% dari total luas
HGU (jika telah melaksanakan langsung sebut berapa luasnya, tanpa
menyebut paling sedikit 20%);
13. Bahwa pemegang hak telah menyediakan sarana dan prasarana
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan berupa apar, damkar,
menara pantau dan telah dibentuk satgas penanggulangan kebakaran
lahan;
14. Pada HGU Nomor 00 terdapat permasalahan pertanahan berupa
sengketa, konflik, dan perkara (kalau ada) penguasaan tanah;
15. Bahwa pada bidang HGU Nomor 00 telah sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten …
Nomor YY Tahun ZZ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten …
yaitu berada pada kawasan perkebunan seluas ± … Ha;
16. Bahwa pemegang HGU Nomor 00 belum menyampaikan laporan setiap
tahun mengenai penggunaan dan pemanfatan tanah kepada Kepala
Kantor Wilayah BPN Provinsi … dengan tembusan Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten … dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
17. dan seterusnya (20)
………………….,…………………………….. (25)
ttd ttd
Nama Nama
NIP. NIP.
Petunjuk Pengisian Telaahan Staf:
1. Diisi jenis hak atas tanah
2. Diisi nomor hak atas tanah
3. Diisi nama pemegang hak atas tanah
4. Diisi nama desa/kelurahan letak lokasi objek pemantauan
5. Diisi nama kecamatan letak lokasi objek pemantauan
6. Diisi nama kota/kabupaten letak lokasi objek pemantauan
7. Diisi nama provinsi letak lokasi objek pemantauan
8. Diisi nama unit kerja
9. Diisi nama jabatan unit kerja
10. Diisi nama pemegang hak atas tanah
11. Diisi alamat pemegang hak atas tanah
12. Diisi nomor dan tanggal surat keputusan hak
13. Diisi nomor hak atas tanah/Kabupaten dan tanggal sertipikat hak
14. Diisi letak hak atas tanah
15. Diisi luas hak atas tanah
16. Diisi sesuai tanggal berakhirnya hak
17. Diisi nomor dan tanggal surat ukur/gambar situasi/peta bidang tanah
18. Diisi sesuai peruntukan sebagaimana tecantum dalam surat
keputusan
19. Diisi data pendukung kegiatan pengawasan dan pengendalian hak
atas tanah
20. Hal-hal yang diamati dalam pelaksanaan pemantauan lapang antara
lain: penguasaan tanah, tanda batas, pemanfaatan dan penggunaan
tanah, pelaksanaan fungsi sosial tanah, pemeliharaan lingkungan
hidup, permasalahan tanah, kesesuaian RTRW, dan lainnya
21. Diisi analisa terkait kewajiban pemenuhan hak sebagaimana dalam
peraturan perundangan yang berlaku dan surat keputusan
pemberian hak atas tanah
22. Diisi nama unit kerja
23. Diisi nama unit kerja
24. Diisi email resmi unit kerja
25. Diisi tempat dan tanggal pembuatan telaah staf
Lampiran 9. Format Lembar Kendali Hasil Pengawasan dan Pengendalian Hak
Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
LEMBAR KENDALI
HASIL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
HAK………(1) NOMOR .................... (2)
ATAS NAMA ................ (3)
YANG TERLETAK DI DESA …………………(4), KECAMATAN ............... (5),
KOTA ………….(6), PROVINSI .......... (7)
Hasil (8)
Hal yang Tidak
No Di Luar Ket (9)
dipantau Seluruhnya Sebagian Sama
Hak
Sekali
1. Penguasaan tanah
3. Kesesuaian
pemanfaatan
tanah dengan
peruntukan RTRW
4. Kesesuaian data
hasil pemantauan
dengan data di
KKP dan sertipikat
/surat ukur
Hasil (8)
Sudah
Hal yang Telah
No namun Belum Ket (9)
dipantau mencapai
belum dibangun
20%
20%
5. Pelaksanaan
pembangunan
plasma
Hasil (8)
Hal yang Belum
No Ket (9)
dipantau Seluruhnya Sebagian sama
sekali
6. Pemeliharaan
tanda batas dan
pengamanan
tanah
A. Ukuran Peta
Peta Kesesuaian Pemanfaatan Plasma Ruang dengan Rencana Tata
Ruang Hasil Pengendalian HAT dibuat dalam format kertas A3 dengan
ukuran sebagai berikut:
1. Bidang gambar 30 cm x 42 cm;
2. Jarak bidang gambar ke garis tepi peta adalah 1cm;
3. Jarak bidang gambar dengan kolom keterangan adalah 1cm;
4. Lebar kolom keterangan adalah 8 cm;
5. Jarak kolom keterangan ke garis tepi peta adalah 1 cm.
Dalam hal tidak tersedia kertas A3, maka peta dapat dibuat pada format
kertas A4.
❖ Letak Tanah
b. Provinsi (5)
Provinsi diisi sesuai dengan nama provinsi letak tanah yang
dipantau dan dievaluasi.
c. Kabupaten/Kota (6)
Kabupaten/Kota diisi dengan menuliskan nama Kabupaten/Kota
letak objek tanahnya. Apabila terdapat Kabupaten dan Kota
memiliki nama yang sama, maka penulisan wilayah administrasi
kabupaten hanya dituliskan nama kabupatennya saja. Sedangkan
penulisan wilayah administrasi kota, diawali dengan kata “Kota”
sebelum nama kota tersebut. Misalnya:
- Penulisan Kabupaten Semarang
Kab/Kota : Semarang
- Penulisan Kota Semarang
Kab/Kota : Kota Semarang
d. Kecamatan (7)
Kecamatan diisi sesuai dengan nama kecamatan letak objek
tanahnya
e. Desa/Kelurahan (8)
Desa/Kelurahan diisi dengan menuliskan salah satu saja yaitu
“Desa” atau “Kelurahan” dan di belakangnya dituliskan nama
Desa/Kelurahan letak tanah yang dilakukan monitoring.
❖ Petunjuk Lembar Peta (9)
Pada Indeks Peta digambarkan lembar peta yang menunjukkan posisi
relatif objek tanah pada lembar peta dengan memberikan garis tebal
pada lembar yang memuat objek tanah tersebut. Posisi relatif tanah
tersebut digambarkan pada peta Kabupaten/Kota, dan ditambahkan
label nama Kabupaten/Kota letak objek tanah tersebut dan juga label
nama Kabupaten/Kota yang berbatasan langsung.
❖ Legenda (10)
Legenda berisi informasi mengenai keterangan
pewaranaan/pengarsiran pada peta. Pada Peta Penguasaan Tanah
Hasil Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah keterangan yang
perlu dimuat adalah:
a. Batas Kabupaten/Kota (disertai label nama Kabupaten/Kota yang
berbatasan langsung)
b. Batas Kecamatan (disertai label nama Kecamatan yang berbatasan
langsung)
c. Batas Desa/Kelurahan (disertai label nama Desa/Kelurahan yang
berbatasan langsung)
d. Jalan Arteri/Kolektor
e. Sungai Besar/Permanen
f. Penggambaran simbol batas bidang HAT yang dilakukan
pengawasan dan pengendalian menggunakan Style “Boundary
National” dari ESRI pada ArcMap dengan outline color berwarna
“Solar Yellow”
Rekomendasi
NO Indikator
Pemegang Hak Unit Kerja
Menyelesaikan permasalahan sengketa,
Menyelesaikan permasalahan
Terdapat penguasaan masyarakat/pihak konflik, dan perkara penguasaan tanah
1 penguasaan tanah dengan
lain sesuai dengan tugas, pokok, dan
masyarakat/pihak lain
fungsinya
Tanah tidak dimanfaatkan Memanfaatkan dan tidak menelantarkan Melakukan penertiban terhadap tanah
3
seluruh tanahnya yang tidak dimanfaatkan
- Memanfaatkan tanah sesuai dengan
Tanah dimanfaatkan tidak sesuai peruntukan pemberian haknya Melakukan penertiban terhadap tanah
4 peruntukan yang tidak sesuai dengan peruntukan
- Mengajukan izin perubahan pemberian haknya
peruntukan penggunaan tanah
Menyelesaikan permasalahan
ketidaksesuaian peruntukan pemberian
Tumpang tindih pemanfaatan dengan Memanfaatkan sesuai dengan
5 hak dengan izin/konsesi tambang
izin/konsesi tambang peruntukan pemberian haknya
sesuai mekanisme yang diatur dalam PP
No 43 Tahun 2021
Mengusahakan sendiri seluruh tanah
dengan baik sesuai dengan kelayakan Melakukan penertiban terhadap tanah
6 Tanah tidak diusahakan sendiri
usaha berdasarkan kriteria yang yang tidak diusahakan sendiri
ditetapkan oleh instansi teknis
Memfasilitasi pembangunan kebun
7 Plasma belum dibangun (HGU) masyarakat sekitar/plasma paling Tidak melakukan perpanjangan HGU
sedikit 20% dari luas haknya
Rekomendasi
NO Indikator
Pemegang Hak Unit Kerja
Hak Atas Tanah masuk kawasan hutan Memanfaatkan tanah sesuai dengan Menyelesaikan permasalahan
15
pemberian haknya ketidaksesuaian peruntukan pemberian
Rekomendasi
NO Indikator
Pemegang Hak Unit Kerja
hak dengan kawasan hutan sesuai
mekanisme yang diatur dalam PP No 43
Tahun 2021
Pemegang hak tidak menyediakan Mencegah terjadinya kebakaran hutan Melakukan penelitian lebih lanjut
sarana prasarana kebakaran hutan dan dan lahan serta menyediakan sarana terhadap pemenuhan kewajiban
17
lahan dan prasarana pengendalian kebakaran pemegang hak sebagai bahan
lahan pertimbangan untuk perpanjangan hak
Melakukan penelitian lebih lanjut
Pemegang hak tidak melaksanakan Melaksanakan tanggung jawab sosial
terhadap pemenuhan kewajiban
18 tanggung jawab sosial dan lingkungan dan lingkungan (CSR) bagi masyarakat
pemegang hak sebagai bahan
sekitar
pertimbangan untuk perpanjangan hak
Lampiran 12. Format Surat Rekomendasi
.......,..................................
(1)
Nomor : (2)
Sifat : Penting
Lampiran : (3)
Perihal : Rekomendasi
…………………......(10)
Nama .................(11)
NIP. (12)
Tembusan:
……………… (13)
PENGUASAAN
PEMANFAATAN TANAH PLASMA RTRW REKOMENDASI
TANAH
PENGUA
KAB SAAN Luas
LU Luas Luas
UPA MELEBI yang Luas Luas
PEMEGANG NO AS PERUNT yang Luas Plasm Luas Luas
NO TEN Luas HI dima yang yang Luas
HAK HAK (H UKAN SK dikuas yang a Plasma yang
/KO yang BATAS nfaa tidak seluruhn Plas Penyeles Penertiban Pembangu
a) ai dimanfa yang yang tidak Pendaftara
TA dikuasi HAK (Ha) tkan dimanfa ya tidak ma aian Tanah nan
pemeg atkan sudah belum sesuai n Tanah
pihak selur atkan dimanfa 20 % sengketa Terlantar Plasma
ang sebagian diban dipenuh RTRW
lain (Ha) uhn sebagian atkan (Ha)
hak (Ha) gun i (Ha) (Ha)
ya (Ha) (Ha)
(Ha) (Ha)
(Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
-
Perkebu
29
TEB nan 58,8
1 PT. XX 1 4, 60,04 234,02 0 0 60,04 234,02 0 0 58,812 0
O Kelapa 12
06
Sawit
-
Perkebu
97
TEB nan 195,
2 PT. YY 3 7, 741,25 236,68 0 0 741,25 236,68 0 0 195,586 0
O Kelapa 586
93
Sawit
TOTAL
Petunjuk Pengisian Tabulasi Hasil Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas/ Dasar
Penguasaan Atas Tanah:
Tabel diisi dengan :
a. Kolom 1 diisi No. Urut,
b. Kolom 2 diisi Nama Pemegang Hak Atas Tanah/DPAT,
c. Kolom 3 diisi Nomor Hak Atas Tanah/DPAT,
d. Kolom 4 diisi Letak Bidang Tanah (Kabupaten/Kota),
e. Kolom 5 diisi Luas Hak Atas Tanah/DPAT dalam satuan hektar (ha),
f. Kolom 6 diisi Peruntukan Sesuai Surat Keputusan Pemberian Hak Atas
Tanah/DPAT,
g. Kolom 7 diisi Luas Tanah yang Dikuasai oleh Pihak Lain dalam satuan
hektar (ha),
h. Kolom 8 diisi Luas Tanah yang Dikuasai Pemegang Hak dalam satuan
hektar (ha),
i. Kolom 9 diisi Luas Tanah yang Dikuasai Pemegang Hak Melebihi Batas Hak
dalam satuan hektar (ha),
j. Kolom 10 diisi Luas Tanah yang Dimanfaatkan Seluruhnya dalam satuan
hektar (ha),
k. Kolom 11 diisi Luas Tanah yang Dimanfaatkan Sebagian dalam satuan
hektar (ha),
l. Kolom 12 diisi Luas Tanah yang Tidak Dimanfaatkan Sebagian dalam
satuan hektar (ha),
m. Kolom 13 diisi Luas Tanah yang Seluruhnya Tidak Dimanfaatkan dalam
satuan hektar (ha),
n. Kolom 14 diisi Luas Plasma yang harus dipenuhi 20 % dalam satuan hektar
(ha),
o. Kolom 15 diisi Luas Plasma yang Sudah Dibangun dalam satuan hektar (ha),
p. Kolom 16 diisi Luas Plasma yang Belum Dipenuhi dalam satuan hektar (ha),
q. Kolom 17 diisi Luas Tanah yang Tidak Sesuai RTRW dalam satuan hektar
(ha),
r. Kolom 18 diisi centang Rekomendasi Penyelesaian Sengketa jika Terdapat
Sengketa Penguasaan Tanah,
s. Kolom 19 diisi centang Rekomendasi Pendaftaran Tanah jika Terdapat
Penguasaan Melebihi Batas Hak,
t. Kolom 20 diisi centang Rekomendasi Penertiban Tanah Terlantar jika
Terdapat Pemanfaatan Tanah yang Tidak Sesuai dengan Peruntukan Hak
Atas Tanah/DPAT,
u. Kolom 21 diisi centang Rekomendasi Pembangunan Plasma jika Pemegang
Hak Belum Membangun Plasma minimal 20% dari Luas HGU.
Lampiran 14. Format Laporan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Hak
Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
I. PENDAHULUAN
Berisi tentang dasar pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan
Pengendalian Hak Atas Tanah.
II. DASAR HUKUM
Berisi tentang peraturan-peraturan yang menjadi acuan dalam
melaksanakan kegiatan ini.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Berisi tentang maksud dilakukannya kegiatan ini serta tujuan kegiatan
Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas Tanah.
IV. RUANG LINGKUP
Berisi tentang batasan-batasan yang ada pada kegiatan ini, termasuk
kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan.
V. OBJEK
Berisi tentang deskripsi objek yang akan dilakukan pada kegiatan
Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas Tanah. Deskripsi meliputi:
1. Nama Pemegang Hak
2. Nomor Hak
3. Letak, luas ojyek
4. Informasi penting lainnya yang dianggap penting.
VI. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. PERSIAPAN
Berisi tentang penyiapan bahan (data tekstual dan spasial), petugas
yang akan melaksanakan kegiatan ini, dan penetapan objek/lokasi
pelaksanaan kegiatan.
2. PEMANTAUAN INDIKATIF
Berisi tentang pemantauan indikatif yang dilakukan dengan
intepretasi citra satelit.
3. PEMANTAUAN DEFINITIF
Berisi tentang survei lapang. Survei lapang dilakukan untuk
memastikan keakuratan intepretasi citra satelit
4. PENGOLAHAN DATA
Berisi hal-hal apa saja yang dilakukan untuk mengolah data hasil
pemantauan.
5. ANALISIS
Berisi analisis data tekstual dan spasial
6. KLARIFIKASI
Berisi permintaan keterangan kepada pemegang hak dan unit kerja
dan/atau instansi tekait
7. PENYUSUNAN PERTIMBANGAN/REKOMENDASI
Berisi pertimbangan/rekomendasi yang akan disampaikan kepada
pemegang dan/atau unit kerja terkait
8. TARGET WAKTU DAN ANGGARAN
Berisi waktu pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian
Hak Atas Tanah mulai dari Persiapan sampai dengan Pelaporan,
serta serapan anggaran kegiatan ini.
VII. HASIL YANG DICAPAI
Berisi hasil pemantauan lapang dalam bentuk tekstual dan spasial
berupa peta penguasaan tanah, peta kesesuaian pamanfaatan tanah,
peta kesesuaian pemanfaatan tanah dengan Rencana Tata Ruang dan
peta penguasaan plasma, peta kesesuaian pamanfaatan plasma, peta
kesesuaian pemanfaatan plasma dengan Rencana Tata Ruang.
VIII. PENUTUP
Berisi kesimpulan berdasarkan hasil evaluasi dan saran tindak lanjut
atas objek dimaksud.
IX. LAMPIRAN
Berisi tabel dan peta.