Anda di halaman 1dari 57

PETUNJUK TEKNIS

Pemantauan dan Evaluasi


Hak Atas Tanah dan Perizinan
Pertanahan

DIREKTORAT JENDERAL
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
2016
KATA PENGANTAR

Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (2) UUPA, hak menguasai dari Negara atas
sumberdaya agraria memberi wewenang untuk mengatur hubungan hukum penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah. Pengaturan itu bertujuan untuk mewujudkan
keadilan, kebahagiaan, kemakmuran dalam rangka menjamin keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia. Dengan demikian, pemegang hak
atas tanah tidak hanya mempunyai hak untuk menggunakan tanah yang dikuasainya tetapi
juga berkewajiban menggunakan tanahnya sedemikian rupa sehingga baik secara langsung
dan tidak langsung memenuhi kepentingan umum, meningkatkan nilai ekonomi tanah, dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN mempunyai tugas melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap hak atas yang telah diberikan Negara kepada pemegang haknya.
Pemantauan dilakukan terhadap kewajiban-kewajiban pemegang hak sebagaimana tercantum
dalam SK Pemberian Haknya maupun kewajiban-kewajiban lain berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pedoman bagi petugas
melaksanakan kegiatan dalam rangka Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah dan
Perizinan Pertanahan Tahun 2016, yang diselenggarakan oleh Kantor Pertanahan, Kantor
Wilayah BPN, dan Direktorat Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan.

Jakarta, Mei 2016


Plt. Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan
Ruang dan Penguasaan Tanah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………... iii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. iv

I PENDAHULUAN…………………………………………………………....... 1
II DASAR HUKUM……………………………………………………………… 1
III MAKSUD DAN TUJUAN…………………………………………………….. 3
IV SASARAN……………………………………………………………………… 3
V RUANG LINGKUP…………………………………………………………… 3
VI PENGERTIAN………………………………………………………………… 4
VII OBYEK………………………………………………………………………… 5
VIII TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN………………………………. 5
A. INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR
PERTANAHAN…………………………………………………………... 5
B. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN 10
PERIZINAN DI KANTOR PERTANAHAN……………………………..
C. PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI
KANTOR WILAYAH BPN……………………………………………… 15
D. PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI
DIREKTORAT PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN
PERTANAHAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/BPN………………..…………………….…………………….. 18
IX PENUTUP……………………………………………………………………… 23
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Target Waktu Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas


Tanah
Tabel 2. Target Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi
Pemberian Hak dan Perizinan
Tabel 3. Target Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Pemantauan
Pertanahan
Tabel 4. Target Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Pemantauan
Pertanahan di Pusat

3
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Surat Keputusan (SK) Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi


Data Hak Atas Tanah
Lampiran 2. Anggaran Kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah di Kantor
Pertanahan
Lampiran 3. Format Data Inventarisasi Data Hak Atas Tanah
Lampiran 4. Format Laporan Kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah di
Kantor Pertanahan
Lampiran 5. Format Surat Keputusan (SK) Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan
Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan
Lampiran 6. Format Data Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan
Perizinan
Lampiran 7. Format Pemantauan Lapang Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi
Pemberian Hak dan Perizinan
Lampiran 8. Peta Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan
Lampiran 9. Format Laporan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak
dan Perizinan di Kantor Pertanahan
Lampiran 10. Anggaran Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan
Perizinan di Kantor Pertanahan
Lampiran 11. Format Surat Keputusan (SK) Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian dan
Pemantauan Pertanahan
Lampiran 12. Format Laporan Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan
di Kantor Wilayah
Lampiran 13. Anggaran Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan di Kantor Wilayah

4
I. Pendahuluan
Peningkatan jumlah penduduk yang membutuhkan tanah untuk pembangunan di
berbagai sektor baik pertanian maupun non pertanian telah menimbulkan berbagai
permasalahan terkait hak atas tanah. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya:
meningkatnya kesenjangan penguasaan tanah oleh perorangan dan badan hukum; pemanfaatan
tanah yang tidak optimal sehingga menimbulkan tanah terlantar dan tanah kritis; tidak
terkendalinya perubahan penggunaan tanah dari pertanian ke non pertanian; terkendalanya
pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan bagi kepentingan umum; dan timbulnya
sengketa, konflik dan perkara terkait hak atas tanah antara masyarakat dengan badan hukum,
masyarakat dengan masyarakat, badan hukum dengan badan hukum, maupun masyarakat
dengan Negara.
Negara memberikan suatu hak atas tanah disertai syarat dan kewajiban yang harus
dipenuhi dan dilaksanakan oleh pemegang haknya. Dampak dari tidak dipenuhinya kewajiban-
kewajiban pemegang hak tersebut diantaranya adalah menurunnya kualitas fisik tanah maupun
lingkungan, penelantaran tanah, dan timbulnya sengketa dan konflik dengan masyarakat.
Maraknya kebakaran lahan dan hutan akhir-akhir ini menjadi contoh bagaimana pemegang Hak
Guna Usaha tidak memenuhi kewajibannya maupun ketentuan persyaratan yang diberikan
Negara kepadanya. Sedangkan di sisi lain juga terdapat Hak Guna Bangunan skala besar yang
tanahnya masih kosong karena tidak didirikan bangunan seperti persyaratan yang tercantum
dalam SK Pemberian haknya. Hal ini sangat bertentangan dengan tujuan Negara menentukan
dan mengatur hubungan hubungan hukum antara orang-orang dan badan hukum atas tanah
dengan tujuan untuk mencapai sebesar besar kemakmuran rakyat.
Kewajiban Negara menyelenggarakan pengaturan hubungan hukum hak atas tanah yang
pada hakikatnya merupakan perwujudan kehadiran Negara dalam menciptakan instrumen
hukum. Negara berwenang untuk membatalkan hak, sehingga tanahnya menjadi tanah yang
dikuasai langsung oleh Negara. Dengan demikian, pemegang hak atas tanah tidak hanya
mempunyai hak untuk menggunakan tanah yang dikuasainya tetapi juga berkewajiban
menggunakan tanahnya sedemikian rupa sehingga baik secara langsung dan tidak langsung
memenuhi kepentingan umum, meningkatkan nilai ekonomi tanah, dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Pemberian hak atas tanah juga mengandung kewajiban penerima hak atas
tanah untuk menggunakan dan memanfaatkan tanahnya sebaik mungkin sesuai jenis hak yang
diberikan. Untuk itu diperlukan instrumen pemantauan dan evaluasi pada seluruh hak atas
tanah.

II. Dasar Hukum


1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

1
4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan;
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
6. Undang-Undang Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan, dan Hak Pakai Atas Tanah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan
Tanah Terlantar;
11. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
12. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional;
13. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun
1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak
Pengelolaan;
14. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan;
15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha
Perkebunan;
16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2010 tentang Tata Cara Pelepasan
Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi;
17. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Pengaturan Pertanahan;
18. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011
tentang Pedoman Pertimbangan Teknis Pertanahan Dalam Penerbitan Izin Lokasi,
Penetapan Lokasi dan Izin Perubahan Penggunaan Tanah;
19. Peraturan Menteri Agraria dan Tta Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5
Tahun 2015 tentang Izin Lokasi;
20. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8
Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang / Badan Pertanahan Nasional.

2
III. Maksud dan Tujuan
Petunjuk Teknis Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah dan Perizinan Pertanahan
Tahun 2016 dimaksudkan sebagai pedoman operasional bagi petugas pelaksana dalam
melakukan kegiatan dalam rangka pemantauan dan evaluasi pemberian hak atas tanah dan
perizinan agar pemegang hak atas tanah/perizinan memenuhi kewajiban-kewajiban sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan sesuai yang tercantum dalam Surat Keputusan
Pemberian hak/perizinannya.
Sedangkan tujuan dikeluarkannya petunjuk teknis ini adalah terwujudnya pemahaman
secara substansial dan kesamaan persepsi terhadap ketentuan-ketentuan terkait pengendalian
dan pemantauan pertanahan, maupun kesamaan persepsi dalam pelaksanaan kegiatan
inventarisasi data hak atas tanah di Kantor Pertanahan, kegiatan pemantauan dan evaluasi
pemberian hak dan perizinan di Kantor Pertanahan, serta kegiatan pengendalian dan
pemantauan pertanahan di Kantor Wilayah BPN.

IV. Sasaran
Hak atas tanah, Dasar Penguasaan Atas Tanah (DPAT), dan perizinan pertanahan harus
dipantau dan dievaluasi untuk memastikan terpenuhinya kewajiban-kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh pemegang hak terkait penggunaan dan pemanfaatan tanahnya, pelaksanaan
fungsi sosial hak atas tanah, pemeliharaan lingkungan hidup, serta kewajiban-kewajiban lain
yang dipersyaratkan dalam SK Pemberian hak/DPAT/Izinnya maupun peraturan perundangan
yang berlaku. Sasaran yang ingin diwujudkan dengan diterbitkannya Petunjuk Teknis
Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah dan Perizinan Pertanahan Tahun 2016 ini adalah:
1. Terlaksananya pengelolaan data hak atas tanah;
2. Terlaksananya pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhan kewajiban pemegang hak
atas tanah, DPAT, dan perizinan pertanahan;
3. Terlaksananya pengendalian dan pemantauan pertanahan;
4. Terlaksananya penyiapan rekomendasi hasil pemantauan dan evaluasi hak atas tanah,
DPAT, dan perizinan pertanahan.

V. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah dan Perizinan
Pertanahan ini meliputi wilayah kabupaten/kota yang selanjutnya diakumulasikan dalam
laporan provinsi dan menjadi bahan penyususunan kebijakan pengendalian di Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN RI secara nasional. Oleh karena itu, fungsi pengendalian berupa
pemantauan dan evaluasi tersebut memerlukan strategi, tata cara, prosedur, dan teknis
pelaksanaan di lapangan untuk memastikan bahwa kewajiban-kewajiban pemegang hak atas

3
tanah/DPAT/perizinan telah dipenuhi. Keakuratan data dan informasi yang dihasilkan dari
pelaksanaan kegiatan tersebut menjadi sangat penting sebagai dasar dikeluarkannya suatu
kebijakan.

VI. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah dan Perizinan
Pertanahan Tahun 2016 ini, yang dimaksud dengan:
1. Hak atas tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang-undang Nomor
5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, selanjutnya disebut UUPA.
2. Dasar penguasaan atas tanah adalah izin/keputusan/surat dari pejabat yang berwenang yang
menjadi dasar bagi orang atau badan hukum untuk menguasai, menggunakan, atau
memanfaatkan tanah, dapat berupa Izin Lokasi atau Pelepasan Kawasan Hutan.
3. Perizinan Pertanahan adalah perizinan yang mensyaratkan Pertimbangan Teknis
Pertanahan dalam penerbitannya, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Kepala BPN
Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman Pertimbangan Teknis Pertanahan Dalam
Penerbitan Izin Lokasi, Penetapan Lokasi dan Izin Perubahan Penggunaan Tanah.
4. Tanah Negara atau tanah yang dikuasai langsung oleh Negara adalah tanah yang tidak
dipunyai dengan sesuatu hak atas tanah.
5. Tanah Pertanian adalah bidang tanah yang digunakan untuk usaha pertanian yang meliputi
sawah, tegalan, ladang, kebun, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
6. Tanah Non Pertanian adalah bidang tanah yang digunakan untuk usaha non pertanian yang
meliputi perumahan, industri, jasa, perniagaan, dan perkantoran.
7. Pemegang Hak adalah pemegang hak atas tanah, pemegang Hak Pengelolaan, atau
pemegang izin/keputusan/surat dari pejabat yang berwenang yang menjadi dasar
penguasaan atas tanah.
8. Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah
susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian
bangunan di atasnya.
9. Data yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah
susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang
membebaninya.
10. Buku tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan data fisik
suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya.

4
VII. Obyek

Dalam Petunjuk Teknis Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah dan Perizinan
Pertanahan Tahun 2016 ini terdiri dari 3 kegiatan yang masing-masing objeknya berbeda.
Objek masing-masing kegiatan yaitu Inventarisasi Data Hak Atas Tanah, Pemantauan dan
Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan, serta Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan akan
dijelaskan lebih lanjut pada tata cara pelaksanaannya.

VIII. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah dan Perizinan Pertanahan ini
terbagi dalam kewenangan yang dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan, Kantor Wilayah BPN,
dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, dalam hal ini Direktorat Pengendalian dan
Pemantauan Pertanahan. Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Pemantauan dan Evaluasi Hak
Atas Tanah dan Perizinan Pertanahan sebagaimana tersebut di atas terdiri dari:
1. Inventarisasi Data Hak Atas Tanah di Kantor Pertanahan;
2. Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan di Kantor Pertanahan;
3. Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan di Kantor Wilayah BPN.
4. Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan di Direktorat Pengendalian dan Pemantauan
Pertanahan, Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN

Adapun tata cara pelaksanaan untuk masing-masing kewenangan disusun berdasarkan


nomenklatur DIPA sebagai berikut:

A. INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH


1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Data tekstual dan spasial yang berisi informasi subyek dan obyek hak atas
tanah baik berupa tanah pertanian maupun non pertanian sangat diperlukan dalam
berbagai kegiatan, diantaranya yaitu untuk keperluan perencanaan kegiatan
pertanahan; mendukung layanan kepada masyarakat terkait informasi pemilikan dan
penguasaan tanah; sebagai bahan pendukung identifikasi dan penelitian dalam
rangka penertiban tanah terlantar; dan sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan
dan atau keputusan pimpinan. Namun, yang lebih utama dengan adanya data ini
adalah sebagai bahan rangka pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhan
kewajiban pemegang hak atas tanah.

Kualitas data merupakan faktor utama yang menentukan kinerja


pelaksanaan kegiatan pengendalian pertanahan dengan menghasilkan analisa yang

5
akurat, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat. Oleh karena itu,
kegiatan inventarisasi ini harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh sehingga
menghasilkan dokumen berkualitas yang layak dijadikan sebagai pedoman untuk
pelaksanaan kegiatan baik saat ini maupun di saat yang akan datang.

Kegiatan inventarisasi data hak atas tanah ini merupakan kegiatan Seksi
Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pertanahan di
seluruh Indonesia yang dikoordinasikan oleh masing Kantor Wilayah BPN Cq.
Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat. Namun demikian,
kegiatan ini memerlukan koordinasi dengan Seksi/Bidang terkait yaitu
Seksi/Bidang Survey Pengukuran dan Pemetaan, Seksi/Bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah, maupun Sub/Bagian Tata Usaha. Oleh karena itu, perlu
koordinasi yang cukup kuat sehingga peran pimpinan dalam hal ini Kepala Kanwil
BPN dan Kepala Kantor Pertanahan sangat menentukan keberhasilan kegiatan.

1.2. Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah menyediakan data hak atas tanah yang
terintegrasi sehingga menghasilkan informasi pertanahan yang akurat.

1.3. Tujuan

Tujuan dari kegiatan inventarisasi data hak atas tanah adalah tersedianya
data hak atas tanah yang dapat menjadi bahan dan pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan yang terkait dengan pertanahan, sehingga diharapkan setiap Kantor
Pertanahan mempunyai basisdata hak atas tanah dalam 1 Kabupaten/Kota, baik
yang sudah maupun yang belum terinput dalam aplikasi Komputerisasi Kantor
Pertanahan (KKP).

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan inventarisasi data hak atas tanah adalah


inventarisasi data tekstual dan data spasial hak atas tanah yang telah terbit
sertipikatnya dalam lingkup Kabupaten/Kota setempat. Namun demikian, pada
tahun anggaran 2016 ini, data spasial yang diinventarisir untuk dilaporkan, hanya
diprioritaskan pada luasan tertentu sebagaimana dijelaskan pengaturan Objek.

6
1.5. Pengertian
a. Inventarisasi adalah pencatatan atau pengumpulan data tentang kegiatan atau
hasil yang dicapai (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
b. Hak Atas Tanah adalah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan
Hak Pakai sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
c. Data Tekstual adalah data yang memuat informasi yang tertulis, dalam hal ini
informasi hak atas tanah berupa jenis hak, nomor hak, nama pemegang hak,
penggunaan tanah, dan lain-lain.
d. Data Spasial adalah data yang memiliki gambaran wilayah yang terdapat di
permukaan bumi yang direpresentasikan dalam bentuk peta yang
bergeoreferensi (berkoordinat), dalam hal ini peta bidang atau kutipan dari peta
pendaftaran tanah.

2. Prasyarat pelaksanaan kegiatan


2.1. Ketentuan Umum
Kegiatan inventarisasi data hak atas tanah merupakan kegiatan Kantor
Pertanahan yang dikoordinasikan oleh Seksi Pengendalian Pertanahan dan
Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan ini menginventarisasi seluruh hak atas tanah
yang telah diterbitkan pada Kabupaten/Kota setempat. Seluruh data tekstual
diinventarisasi dengan memasukkan ke dalam tabel yang formatnya telah
ditentukan.

2.2. Waktu Pelaksanaan


Kegiatan inventarisasi data hak atas tanah dilaksanakan selama 6 bulan,
dengan kerangka waktu sebagai berikut:
Tabel 1 Target Waktu Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah
Bulan (2016)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Penyiapan administrasi
dan sarana penunjang
kegiatan
2. Collecting data
3. Pengolahan Data
4. Pelaporan

7
2.3. Perencanaan Kegiatan

Sebelum dilaksanakan kegiatan, Kepala Kantor Pertanahan mengeluarkan


Surat Keputusan (SK) untuk pelaksanaan kegiatan dimaksud. SK ini berisi tentang
petugas pelaksana kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah yaitu dari Seksi
Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Seksi Survey Pengukuran
dan Pemetaan, Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah serta Sub Bagian Tata
Usaha. Format SK tersebut sebagaimana tertuang pada Lampiran 1. Hal-hal lain
yang harus dipersiapkan sebelum dimulainya kegiatan terdiri dari:
a) Belanja bahan guna menunjang kegiatan yaitu berupa belanja alat tulis kantor,
bahan penunjang komputer, konsumsi rapat, dan penggandaan;
b) Penyiapan administrasi berupa surat-surat pendukung pelaksanaan tugas;
c) Pengumpulan dokumen pendukung terkait hak atas tanah yang berupa data
hardcopy maupun softcopy.

2.4. Anggaran
Anggaran untuk kegiatan inventarisasi data hak atas tanah bersumber pada
DIPA masing-masing Kantor Pertanahan dengan alokasi per 1 SP (Satuan
Pekerjaan) untuk 1 (satu) Kantor Pertanahan bervariasi berdasarkan kategori
wilayah yang telah ditentukan, dengan rincian penggunaan anggaran sebagaimana
terlampir pada Lampiran 2.

3. Pelaksanaan kegiatan
3.1. Objek
Objek yang diinventarisasi dalam kegiatan ini terdiri dari:
a. Data Tekstual
Data yang diinventarisir adalah Hak Milik, HGB, HGU, dan Hak Pakai.
b. Data Spasial
Data yang diinventarisir adalah peta berkoordinat masing-masing bidang, yang
dapat diambil dari peta bidang atau peta pendaftaran tanah. Dalam kegiatan
Inventarisasi Data Hak Atas Tanah ini, tidak semua hak dikumpulkan dan
dilaporkan petanya tetapi hanya pada objek tertentu yaitu:
1) Seluruh Hak Guna Usaha
2) Hak Guna Bangunan atas nama Badan Hukum dengan luas di atas 5000 m²

8
3.2. Perolehan Data
Data hak atas tanah yang diinventarisasi diperoleh dari 2 sumber yaitu:
a. Data Manual
Pengambilan data langsung dari buku tanah, daftar isian, buku hak, ataupun
bentuk lain yang merupakan inovasi Kantor Pertanahan setempat dalam
pengelolaan data. Perolehan secara langsung diperlukan untuk mengantisipasi
bidang-bidang tanah yang telah terbit haknya tetapi belum masuk aplikasi KKP.
b. Data Digital/elektronik
Pengambilan data dari aplikasi Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP).
Perpaduan sumber perolehan data manual dan data KKP perlu dilakukan
agar menghasilkan data yang lengkap dalam satu Kabupaten/Kota.

3.3. Pengolahan Data


Format tabel telah disesuaikan dengan aplikasi KKP, sehingga
inventarisasi terhadap hak atas tanah yang telah terinput dalam KKP dilakukan
dengan mencetak data berdasarkan jenis hak dan menyimpan file dalam format
cetak. Sedangkan inventarisasi terhadap hak atas tanah yang belum terinput dalam
sistem/aplikasi KKP, dilakukan dengan memasukkan data manual dari berbagai
sumber seperti Buku Tanah, Buku Hak, dan sebagainya ke dalam format tabel yang
telah disediakan sebagaiman tersebut pada Lampiran 3.

3.4. Hasil
Hasil dari kegiatan ini adalah data terkini hak atas tanah yang telah
diterbitkan di kabupaten/kota setempat. Data ini sangat diperlukan untuk:
a. Mengetahui jumlah maupun luas hak atas tanah yang telah diterbitkan;
b. Merencanakan kegiatan legalisasi asset;
c. Menyediakan data yang valid untuk keperluan internal maupun eksternal;
d. Menyiapkan data untuk pemantauan dan evaluasi pemenuhan kewajiban
pemegang hak atas tanah;
e. Mendukung pembangunan basisdata hak atas tanah.

4. Pelaporan
Hasil kegiatan inventarisasi data hak atas tanah dilaporkan ke Direktorat
Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN,
dengan tembusan Kantor Wilayah BPN masing-masing. Format laporan sebagaimana

9
tercantum pada Lampiran 4 dan laporan dibuat berupa hardcopy dan softcopy. Laporan
berupa hardcopy dikirim ke alamat : Direktorat Pengendalian dan Pemantauan
Pertanahan, Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan
Tanah, Gedung Eks Kemenpera Lantai 7 Wing 3, Jalan Raden Patah No.1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan. Sedangkan laporan berupa softcopy dikirimkan ke alamat email :
pemantauan.bpnri@gmail.com.

B. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIZINAN DI


KANTOR PERTANAHAN
1. Objek
Objek kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan adalah
bidang hak atas tanah/DPAT/Perizinan Pertanahan yang belum pernah dilakukan tahapan
kegiatan Penertiban Tanah Terlantar (Inventarisasi Tanah Terindikasi Terlantar,
Identifikasi dan Penelitian, Peringatan kepada Pemegang Hak, dan Usulan Penetapan
Tanah Terlantar). Jumlah lokasi yang ditetapkan sebagai target monitoring dan evaluasi
pada tahun 2016 sebanyak 5 hak atas tanah/DPAT/Perizinan Pertanahan dengan
mempertimbangkan adanya variasi objek berupa HGU atas nama badan hukum, HGB
atas nama badan hukum, dan Izin Lokasi, disesuaikan kondisi setempat. Izin Lokasi yang
ditetapkan sebagai objek adalah Izin Lokasi yang tanahnya telah dibebaskan.

2. Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan dilaksanakan dalam
beberapa tahapan, meliputi:
2.1. Persiapan
a. Penyiapan administrasi dan sarana penunjang, berupa:
1) Penetapan lokasi pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi yang
dituangkan dalam Surat Keputusan (SK), dengan format sesuai dengan
Lampiran 5. SK ini menunjuk pada hak atas tanah/DPAT/Perizinan
Pertanahan yang akan dilakukan kegiatan pemantauan lapang.
a) Penentuan prioritas obyek yang akan dilakukan pemantauan dan
evaluasi disusun berdasarkan jenis hak, kelengkapan data spasial dan
tekstual, lamanya hak diberikan, luasnya tanah hak/DPAT/Perizinan
Pertanahan, dan pemenuhan kewajiban pemegang
hak/DPAT/Perizinan Pertanahan, serta adanya permasalahan atas
obyek bidang tanah dimaksud.

10
b) SK Penetapan lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi
Pemberian Hak/Perizinan ditandatangani oleh Kepala Kantor
Pertanahan.
2) Penunjukan petugas pelaksana pemantauan dan evaluasi yang dituangkan
dalam Surat Keputusan/Surat Tugas. Penunjukan petugas dilakukan oleh
Kepala Kantor Pertanahan terhadap pegawai di lingkungan seksi yang
membidangi pengendalian dengan penambahan personil dari seksi lain
jika diperlukan selama anggaran memungkinkan;
3) Penyediaan ATK dan bahan penunjang komputer;
4) Penyiapan administrasi dan keuangan;
5) Peralatan pendukung yang diperlukan.

b. Penyiapan Data Tekstual dan Data Spasial, meliputi:


1) Mengumpulkan sekaligus mendokumentasikan bahan-bahan pendukung
kegiatan pemantauan dan evaluasi pemberian hak dan perizinan, seperti
SK Pemberian Hak/DPAT/Perizinan Pertanahan, Proposal Permohonan
Hak dan dokumen pendukung permohonan hak/DPAT/Perizinan
Pertanahan lainnya sebagaimana ditentukan dalam ketentuan peraturan
perundangan, Buku Tanah, Risalah Penelitian Data Yuridis dan Penetapan
Batas, Peta administrasi, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah, Peta
Penggunaan Tanah, Peta Penguasaan Tanah, Peta Pendaftaran Tanah dan
bahan pendukung lain yang diperlukan;
2) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja lain yang terkait
dengan penyiapan bahan dan data;
3) Tabulasi data dengan memasukkan data yang terkait seperti nama dan
alamat pemegang hak/perizinan, jenis hak, nomor dan tanggal SK
pemberian hak/perizinan, nomor dan tanggal sertipikat, tanggal berakhir
hak/perizinan, letak tanah, peruntukan sesuai SK pemberian hak,
kewajiban pemegang hak/DPAT/Perizinan, luas tanah
hak/DPAT/Perizinan, dan data lain yang diperlukan (format sesuai dengan
Lampiran 6, diisi sampai dengan kolom ke-6);
c. Penyusunan jadwal
Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi
pemberian hak/perizinan dalam 1 tahun anggaran berjalan. Penyusunan jadwal
ini dilakukan sebagai salah satu alat kendali bagi pelaksana kegiatan agar
realisasi pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun anggaran dapat tercapai
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

11
2.2. Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan melakukan survei lapang. Survei lapang
dimaksudkan untuk mengamati kondisi pemanfaatan tanah eksisting untuk
selanjutnya dibandingkan dengan data tekstual dan data spasial yang telah disiapkan
(format pemantauan lapang sesuai dengan Lampiran 7). Dalam pengamatan lapang,
petugas dapat meminta keterangan kepada pemegang hak/DPAT/Perizinan
mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Penguasaan tanah hak/DPAT/Perizinan oleh masyarakat, terkait sejak kapan
terjadinya penguasaan, perolehan tanah oleh perusahaan termasuk ada
tidaknya ganti rugi atas perolehan tanah tersebut;
b. Ada tidaknya sengketa/perkara di pengadilan termasuk kemajuan
penyelesaian sengketa/perkara atas tanah tersebut;
c. Riwayat penguasaan dan pemilikan tanah, termasuk ada tidaknya peralihan di
bawah tangan;
d. Ketidaksesuaian peruntukan dengan pemanfaatan tanah eksisting dengan
memastikan ada atau tidaknya izin mengenai :
1) perubahan penggunaan tanah dari pertanian ke non pertanian;
2) perubahan penggunaan tanah dari non pertanian ke pertanian;
3) perubahan antar komoditas tanaman;
4) perubahan antar bidang usaha non pertanian;
5) hal-hal lain yang dianggap penting.
e. Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);
f. Kewajiban pemegang hak/perizinan yang belum dan telah dilaksanakan.
Kewajiban pemegang hak atas tanah/perizinan yang dipantau adalah
kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam SK Pemberian hak atas
tanah/perizinannya, maupun kewajiban-kewajiban pemegang hak atas
tanah/perizinan menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960, Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996, dan peraturan perundangan lainnya.

2.3. Pengolahan Data


a. Pengolahan Data Tekstual
Berdasarkan hasil pemantauan, tabel Lampiran 6 diisi pada kolom 7, 8,
dan, 9 dan selanjutnya ditandatangani oleh petugas yang melaksanakan
pemantauan dan evaluasi serta persetujuan dari pemegang hak mengenai
kebenaran kondisi yang digambarkan dalam tabel. Apabila pemegang hak tidak
hadir dan tidak menandatangani tabel pemantauan dan evaluasi pemberian hak
dan perizinan, maka hasil monitoring dimaksud dianggap sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya dengan tanggung jawab ada pada petugas pemantauan dan
evaluasi pada saat itu.

12
b. Pengolahan Data Spasial
Hasil pemantauan dan evaluasi diplot ke dalam Peta Hasil Pemantauan
dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan yang dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Melakukan overlay antara Peta Pendaftaran Tanah dengan Peta Penggunaan
Tanah dan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah;
2) Hasil overlay dibuat legenda baru untuk menghasilkan Peta Tematik Hasil
Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak/DPATPerizinan (contoh dan
petunjuk penggambaran sebagaimana dimaksud pada Lampiran 8).

2.4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap kewajiban yang sudah atau belum dipenuhi
oleh pemegang hak/DPAT sesuai SK pemberian hak/DPAT/perizinan sehingga
dapat diketahui sejauh mana tingkat kepatuhan pemegang hak terhadap pelaksanaan
kewajiban yang tercantum dalam SK pemberian hak/DPAT/Perizinannya.
Petugas pemantauan dan evaluasi pemberian hak dan perizinan selanjutnya
melaporkan hasilnya kepada Kepala Kantor Pertanahan melalui Kepala Seksi yang
terkait dengan tugas pemantauan dan evaluasi tersebut disertai saran yang dapat
dilakukan sebagai tindak lanjut atas hasil pemantauan dan evaluasi tersebut. Saran
rekomendasi yang diberikan dapat berupa:
c. Pembatalan hak / Izin Lokasi.
d. Pelaksanaan / peningkatan fungsi sosial hak atas tanah.
e. Pelaksanaan Coorporate Social Resposibility (CSR).
f. Pemberian status tanah terindikasi terlantar.
g. Hak atas tanah dapat diperpanjang atau diperbarui karena terpenuhinya
kewajiban-kewajiban pemegang hak.

2.5. Pelaporan
a. Penyusunan Laporan
Tahapan kegiatan dilaporkan secara periodik melalui aplikasi SKMPP
pada menu yang telah disediakan. Sedangkan pelaporan akhir dilakukan oleh
Kepala Kantor Pertanahan kepada Kepala Kantor Wilayah BPN dengan
tembusan kepada Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan
Penguasaan Tanah dan Direktur Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan
(hardcopy dan softcopy). Format laporan sebagaimana dimaksud pada
Lampiran 9.

13
b. Pendokumentasian
Seluruh hasil pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi
pemberian hak dan perizinan didokumentasikan dalam bentuk hardcopy
maupun softcopy sebagai bentuk pengamanan terhadap dokumen
pengendalian pertanahan.

2.6. Target Waktu


Agar kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan
dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, maka target waktu untuk
tahapan pelaksanaan kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Target Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian


Hak dan Perizinan

Bulan (2016)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Penyiapan administrasi dan
sarana penunjang

2. Pemantauan

3. Pengolahan Data

4. Evaluasi

5. Penyusunan laporan hasil


pemantauan dan evaluasi
pemberian hak dan
perizinan

5. Anggaran
Untuk pelaksanaan kegiatan ini, dialokasikan anggaran per 1 SP (Satuan
Pekerjaan) untuk 1 (satu) Kantor Pertanahan bervariasi berdasarkan kategori wilayah
yang telah ditentukan, dengan rincian penggunaan anggaran sebagaimana dimaksud
pada Lampiran 10. Rencana Anggaran Biaya Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak
dan Perizinan di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota Tahun 2016 ini telah dimasukkan
pada DIPA Kantor Pertanahan.

14
C. PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
BPN
Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan dilaksanakan dalam beberapa tahapan,
meliputi:
1. Persiapan
a. Penyiapan administrasi dan sarana penunjang, berupa:
1) Penetapan lokasi pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemantauan pertanahan
yang dituangkan dalam Surat Keputusan (SK), dimana format laporan sesuai
dengan Lampiran 11. SK ini menunjuk pada lokasi Kantor Pertanahan yang akan
dilakukan kegiatan pengendalian dan pemantauan pertanahan.
2) Prioritas lokasi Kantor Pertanahan yang akan dilakukan kegiatan pengendalian
dan pemantauan pertanahan ditetapkan berdasarkan pertimbangan luas objek
hak/DPAT, tingkat permasalahan objek, maupun pertimbangan penting lainnya;
3) Penetapan lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah BPN sesuai dengan hasil penyusunan
prioritas objek di atas. Jumlah yang ditetapkan sebagai target kegiatan
pengendalian dan pemantauan pertanahan tahun 2016 sebanyak 6 lokasi Kantor
Pertanahan, kecuali untuk DKI Jakarta dan D.I Yogyakarta sebanyak 5 lokasi
Kantor Pertanahan.
4) Penunjukan petugas pelaksana kegiatan pengendalian dan pemantauan pertanahan
yang dituangkan dalam Surat Keputusan/Surat Tugas. Penunjukan petugas
dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN terhadap pegawai pada Bidang yang
melaksanakan tugas Pengendalian Pertanahan dengan penambahan personil dari
bidang lain jika diperlukan selama anggaran memungkinkan;
5) Penyediaan ATK dan bahan penunjang komputer;
6) Penyiapan administrasi dan keuangan;
7) Peralatan pendukung yang diperlukan.

b. Penyiapan Data Tekstual dan Data Spasial, meliputi:


1) Merekapitulasi laporan hasil Pemantauan dan Evaluasi dari seluruh Kantor
Pertanahan;
2) Menyiapkan data spasial dan tekstual laporan hasil Pemantauan dan Evaluasi
Kantor Pertanahan yang akan dipantau dan dibina.

c. Penyusunan jadwal
Jadwal pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemantauan pertanahan
disusun dalam 1 tahun anggaran berjalan. Penyusunan jadwal ini dilakukan sebagai

15
salah satu alat kendali bagi pelaksana kegiatan agar realisasi pelaksanaan kegiatan
dalam satu tahun anggaran dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

2. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan di Kantor Wilayah
terdiri dari:
a. Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan memonitor pelaksanaan kegiatan
Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan pada seluruh Kantor
Pertanahan. Kanwil BPN agar memastikan setiap Kantor Pertanahan melaksanakan
kegiatan dimaksud dan mengendalikan pelaksanaannya sesuai dengan kerangka
waktu yang telah ditetapkan.

b. Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan melakukan survei lapang ke lokasi yang telah
direncanakan. Survei lapang ke lokasi bidang hak atas tanah dilakukan apabila
menurut pertimbangan Kanwil BPN dipandang perlu untuk mengecek kembali hasil
pemantauan yang telah dilakukan oleh Kantor Pertanahan, termasuk saran
rekomendasi yang diberikan terhadap hak atas tanah tersebut.
c. Pembinaan
Pembinaan pertanahan yang dilakukan oleh Kantor Wilayah BPN terdiri
dari:
1) Pembinaan kepada pelaksana kegiatan Kantor Pertanahan
Pembinaan kepada pelaksana kegiatan dapat berupa pengarahan,
bimbingan teknis, pendampingan, atau sosialisasi terkait kegiatan dan tata cara
pengendalian dan pemantauan pertanahan.
2) Pembinaan kepada pemegang hak atas tanah/DPAT yang menjadi objek
pemantauan
Kantor Wilayah BPN dapat melaksanakan pembinaan kepada
pemegang hak atas tanah apabila diperlukan. Pembinaan kepada para
pemegang hak atas tanah/ DPAT dilaksanakan dengan mengundang pemegang
hak atas tanah/DPAT dalam rangka sosialisasi tentang pengendalian kewajiban
pemegang hak atas tanah, atau dalam rangka meminta keterangan mengenai
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi.

16
3. Pengolahan dan Analisa Data
Data hasil pengendalian dan pemantauan pertanahan selanjutnya diolah dan
dianalisa untuk menyimpulkan ada tidaknya pelanggaran oleh pemegang hak atas
tanah/DPAT, ataupun ada tidaknya kewajiban yang belum dipenuhi pemegang hak atas
tanah/DPAT. Kepala Kantor Wilayah BPN melakukan teguran tertulis kepada
pemegang hak atas tanah/DPAT apabila berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi
dan atau saran dari Kepala Kantor Pertanahan terdapat pelanggaran oleh pemegang
hak/DPAT terhadap kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam SK Pemberian
Haknya, maupun terdapat kewajiban-kewajiban yang belum dipenuhi. Dalam teguran
tersebut harus disebutkan kewajiban yang harus segera dilaksanakan dan pemberitahuan
sanksi yang diterapkan apabila tidak mengindahkan teguran.

4. Pelaporan
a. Penyusunan Laporan
Laporan hasil Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan Kantor Wilayah BPN terdiri
dari 2 (dua) macam, yaitu:
1) Laporan rekapitulasi hasil pemantauan dan evaluasi seluruh Kantor Pertanahan;
2) Laporan hasil pengendalian dan pemantaua pertanahan di 5 atau 6 lokasi Kantor
Pertanahan beserta saran tindak lanjutnya.
Tahapan pelaksanaan kegiatan dilaporkan secara periodik melalui aplikasi
SKMPP pada menu yang telah disediakan. Sedangkan pelaporan akhir dilakukan
oleh Kepala Kantor Wilayah BPN kepada Direktur Pengendalian dan Pemantauan
Pertanahan dan Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan
Tanah terkait hasil pengendalian dan pemantauan pertanahan beserta saran tindak
lanjut yang telah disusun dalam bentuk buku laporan (sesuai format pada Lampiran
12) yang dibuat dalam 3 eksemplar yaitu 1 laporan untuk Direktur Jenderal
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, 1 laporan (hardcopy dan
softcopy) untuk Direktur Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan, dan 1 laporan
untuk dokumentasi Kepala Kantor Wilayah BPN.

b. Pendokumentasian
Seluruh hasil pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemantauan
pertanahan didokumentasikan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy sebagai
bentuk pengamanan terhadap dokumen pengendalian pertanahan.

5. Target Waktu
Agar kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan dapat berjalan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan, maka target waktu untuk tahapan pelaksanaan kegiatan
dimaksud adalah sebagai berikut:

17
Tabel 3 Target Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan

Bulan (2016)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt NovDes
1. Penyiapan administrasi dan
sarana penunjang kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
pengendalian, pemantauan,
dan pembinaan
3. Pengolahan dan Analisa
Data
4. Penyusunan laporan hasil
pemantauan dan pembinaan
pertanahan

6. Anggaran
Untuk pelaksanaan kegiatan ini, dialokasikan anggaran per 1 SP (Satuan
Pekerjaan) untuk 1 (satu) Kantor Wilayah BPN bervariasi berdasarkan kategori wilayah
yang telah ditentukan, dengan rincian penggunaan anggaran sebagaimana dimaksud
pada Lampiran 13. Rencana Anggaran Biaya Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan
di Kantor Wilayah BPN Tahun 2016 ini telah dimasukkan pada DIPA Kantor Wilayah
BPN.

D. PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI DIREKTORAT


PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN KEMENTERIAN
AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Pengendalian dan Pemantauan


Pertanahan, meliputi:
1. Pembangunan Basisdata Tanah Pertanian dan Non Pertanian
a. Latar Belakang
Latar belakang pembangunan Basisdata Tanah Pertanian dan Non Pertanian adalah
sebagai berikut:
1) Perlunya pengendalian dan penertiban terhadap pemenuhan kewajiban pemegang
hak atas tanah dan dasar penguasaan atas tanah;
2) Perlunya kemudahan akses layanan informasi kepada masyarakat;
3) Pentingnya data hak atas tanah dan dasar penguasaan atas tanah yang akurat
dalam rangka menentukan arah kebijakan pertanahan;
4) Dalam rangka mendukung transformasi data manual menjadi data digital
(elektronik) yang relatif lebih aman.

18
b. Maksud dan Tujuan
Maksud pembangunan Basisdata Tanah Pertanian dan Non Pertanian adalah
menyediakan data hak atas tanah dan dasar penguasaaan atas tanah baik tanah
pertanian maupun non pertanian yang terintegrasi sehingga menghasilkan informasi
pertanahan yang akurat.
Sedangkan tujuan pembangunan Basisdata Tanah Pertanian dan Non Pertanian
adalah:
1) Menyediakan data untuk perencanaan kegiatan pertanahan;
2) Mendukung layanan kepada mesyarakat terkait informasi penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah;
3) Sebagai bahan pemantauan dan evaluasi pemenuhan kewajiban pemegang hak
atas tanah/DPAT;
4) Sebagai bahan pendukung identifikasi dan penelitian dalam rangka penertiban
tanah terlantar.

c. Metode
Tahapan yang dilakukan dalam membangun Basisdata Tanah Pertanian dan Non
Pertanian adalah:
1) Pembuatan format basisdata;
2) Pembuatan kerangka basisdata;
3) Inventarisasi Data HAT/DPAT oleh Kantor Pertanahan;
4) Laporan hasil inventarisasi Kantor Pertanahan ke Kantor Wilayah BPN;
5) Inventarisasi Laporan Kantah-Kantah oleh Kanwil BPN;
6) Laporan Kanwil BPN ke Kementerian ATR/BPN;
7) Verifikasi Data yang dikirim oleh Kanwil BPN;
8) Entry Data HAT/DPAT ke dalam kerangka Basisdata.
d. Hasil
Pembangunan Basisdata Tanah Pertanian dan Non Pertanian ini menghasilkan:
1) Data Tekstual Hak Atas Tanah/DPAT yang berisi subyek dan obyek hak/DPAT,
dasar pemberian hak/DPAT, peruntukan tanah, jangka waktu hak/DPAT, hak dan
kewajiban pemegang hak/DPAT, serta data yuridis lain yang tercantum dalam SK
Pemberian Hak maupun Buku Tanah;
2) Data Spasial Hak Atas Tanah yang berisi Peta Penguasaan Tanah, Peta Pemilikan
Tanah, Peta Penggunaan Tanah, dan Peta Pemanfaatan Tanah.

19
2. Inventarisasi hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhan kewajiban
pemegang hak tanah/DPAT tanah pertanian dan non pertanian
Inventarisasi dilakukan dengan cara collecting data laporan daerah mengenai
hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhan kewajiban pemegang hak tanah dan
DPAT atas tanah pertanian dan non pertanian sebagaimana telah diatur dalam surat
keputusan pemberian hak maupun DPAT.

3. Verifikasi hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhan kewajiban


pemegang hak tanah/DPAT tanah pertanian dan non pertanian
Setelah dilakukan inventarisasi, selanjutnya dilakukan verifikasi. Verifikasi
merupakan pemeriksaan terhadap keakuratan data yang dilaporkan. Dalam hal ini,
verifikasi dilakukan terhadap ketepatan dan kesesuaian data laporan yang dikirim oleh
daerah khususnya terhadap norma-norma berupa kewajiban yang harus dilakukan oleh
pemegang hak dalam memanfaatkan tanah sesuai dengan peruntukannya. Maksud
dilakukannya verifikasi tersebut adalah agar fungsi pengendalian berupa pemantauan dan
evaluasi yang akan dilaksanakan nanti dapat berjalan efektif dan efisien serta tepat
sasaran. Selain itu, juga untuk membantu tim pemantauan dan evaluasi dari Direktorat
Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan dalam menentukan sampel lokasi yang akan
dipantau hasil kegiatannya.

4. Pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhan kewajiban pemegang hak tanah


dan DPAT tanah pertanian dan non pertanian
Dalam rangka mempertahankan fungsi sosial hak atas tanah yang
dimanfaatkan oleh pemegang hak, keberlanjutan ekosistem lingkungan sekitar tanah,
serta peningkatan nilai ekonomi tanah perlu dilakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi
terhadap kewajiban-kewajiban yang tertuang dalam surat keputusan pemberian hak atas
tanah. Kewajiban-kewajiban tersebut terkait dengan pemanfaatan tanah yang diberikan
dengan sesuatu hak untuk dikelola dan dimanfaatkan sesuai dengan tujuan dan sifat
pemberian haknya. Pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan diprioritaskan pada
obyek yang telah dilakukan pemantauan oleh Kantor Pertanahan dan telah dilaporkan
oleh Kanwil BPN beserta saran tindak lanjutnya.

5. Analisa hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhan kewajiban pemegang


hak tanah dan DPAT tanah pertanian dan non pertanian dan penerapan kebijakan
dan program pertanahan
Hasil pemantauan dan evaluasi di atas, selanjutnya dilakukan analisa terhadap
aspek administrasi, aspek fisik, dan aspek yuridis atas penilaian kepatuhan pemegang
hak/perizinan dalam melaksanakan kewajiban atas hak/izin yang diperolehnya, yang
dapat dijadikan dasar pemberian rekomendasi terkait hak atas tanah/perizinan tersebut.

20
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menghasilkan dokumen berupa hasil analisa
terhadap pemenuhan kewajiban pemegang hak dan perizinan tanah pertanian dan tanah
non pertanian. Sedangkan maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan
rekomendasi tindak lanjut pembinaan dan penertiban pemenuhan kewajiban pemegang
hak dan perizinan tanah pertanian dan tanah non pertanian berupa peningkatan fungsi
sosial dan lingkungan, penghapusan hak, pelepasan hak, pembatalan izin lokasi dan
indikasi tanah terlantar.

6. Penyiapan rekomendasi tindak lanjut pembinaan dan penertiban pemenuhan


kewajiban pemegang hak tanah dan DPAT tanah pertanian dan non pertanian
Tahap selanjutnya adalah penyiapan rekomendasi sebagai tindak lanjut
pembinaan dan penertiban terhadap pemenuhan kewajiban pemegang hak/DPAT tanah
pertanian dan tanah non pertanian yang dilakukan setiap tahun anggaran. Kegiatan
penyiapan rekomendasi ini dibuat untuk mendapatkan rekomendasi atas penilaian
kepatuhan pemegang hak/DPAT dalam melaksanakan kewajiban atas hak/ijin yang
diperolehnya, yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan langkah tindak lanjut terkait
hak atas tanah/DPAT tersebut.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menghasilkan dokumen berupa rekomendasi
terhadap tindak lanjut pembinaan dan penertiban terhadap pemenuhan kewajiban
pemegang hak/DPAT tanah pertanian dan tanah non pertanian. Sedangkan maksud dari
kegiatan ini adalah agar rekomendasi yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum, administrasi, dan teknis.
Apabila pemegang hak tetap tidak memenuhi kewajibannya setelah ditegur, maka dapat
direkomendasikan pemberian sanksi berupa:
a. Pembatalan Hak;
b. Pembatalan Izin Lokasi;
c. Pemberian status indikasi tanah terlantar;
d. Pelaksanaan fungsi sosial dan lingkungan hidup.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan dan


Pasal 11 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan
Usaha Perkebunan, pemegang hak atas tanah perkebunan wajib melakukan kemitraan
dengan masyarakat sekitar perkebunan, antara lain membangun kebun untuk masyarakat
sekitar (kebun plasma) paling rendah seluas 20 % (dua puluh persen) dari total luas areal
kebun yang diusahakan. Hal ini diperkuat dengan adanya Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal yang mewajibkan perusahaan pemegang hak melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR). Untuk
menindaklanjuti ketentuan tersebut, Kepala Badan Pertanahan Nasional telah

21
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 2/SE/XII/2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang
Persyaratan Membangun Kebun Untuk Masyarakat Sekitar (Kebun Plasma) dan
Melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) Serta Legalisir Dokumen
Permohonan Pelayanan Pertanahan. Terhadap kewajiban membangun kebun plasma dan
melaksanakan CSR, sanksi yang diterapkan apabila pemegang hak tidak memenuhinya,
dapat berupa :
1) Penolakan perpanjangan hak;
2) Pemberian syarat pembangunan kebun plasma dan CSR pada saat pembaharuan
hak.

7. Target Waktu
Agar kegiatan inventarisasi, verifikasi, monitoring dan evaluasi kewajiban
pemegang hak atas tanah dan DPAT pertanian dan non pertanian dapat berjalan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan, maka target waktu untuk tahapan pelaksanaan
kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 4 Target Waktu Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan

Bulan (2016)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt NovDes
1. Pembangunan Basisdata
Tanah Pertanian dan Non
Pertanian
2. Inventarisasi hasil
pemantauan dan evaluasi
3. Verifikasi hasil pemantauan
dan evaluasi
4. Pemantauan dan evaluasi
terhadap pemenuhan
kewajiban pemegang hak
tanah dan DPAT
5. Analisa hasil pemantauan
dan evaluasi terhadap
pemenuhan kewajiban
pemegang hak tanah dan
DPAT
6. Penyiapan rekomendasi
tindak lanjut pembinaan dan
penertiban pemenuhan
kewajiban pemegang hak
tanah dan DPAT
7. Pelaporan

22
8. Pelaporan
Laporan akhir pelaksanaan kegiatan inventarisasi, verifikasi, monitoring dan evaluasi
kewajiban pemegang hak atas tanah dan DPAT pertanian dan non pertanian memuat hal-
hal sebagai berikut:
a. Pembangunan dan pengembangan Basisdata Tanah Pertanian dan Non Pertanian;
b. Laporan hasil pemantauan yang dilakukan daerah;
c. Laporan hasil monitoring dan evaluasi ke daerah;
d. Rekomendasi atas objek yang dilaporkan daerah.
Laporan disusun pada akhir tahun anggaran dan dibuat 3 rangkap, yaitu untuk Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan
Ruang dan Penguasaan Tanah, dan Direktur Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan.

9. Anggaran
Anggaran untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka Inventarisasi,
Verifikasi, Monitoring dan Evaluasi Kewajiban Pemegang Hak Tanah dan DPAT
Tanah Pertanian dan Non Pertanian adalah sebesar Rp. 897.706.000,- (delapan ratus
sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus enam ribu rupiah).

IX. Penutup

Hal-hal yang menjadi kewajiban Kantor Wilayah BPN dan Kantor Pertanahan dalam
rangka Pemantauan dan Evaluasi Tanah Pertanian dan Non Pertanian, agar mendapat perhatian
dan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hambatan, kendala, dan masalah
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, agar dimasukkan dalam laporan-laporan yang diserahkan
kepada Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah cq.
Direktur Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan. Petunjuk teknis ini masih tetap berlaku
sepanjang belum dikeluarkannya petunjuk teknis baru sebagai penggantinya.

23
LAMPIRAN

PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN DAN


EVALUASI HAK ATAS TANAH DAN
PERIJINAN PERTANAHAN TAHUN 2016
Lampiran 1. Format Surat Keputusan (SK) Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Data Hak
Atas Tanah.

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN


KABUPATEN/KOTA …. NOMOR
: ………………………….
TENTANG
PELAKSANAAN KEGIATAN INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH
PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ….
TAHUN ANGGARAN …..

KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ……

Menimbang : a. bahwa dalam rangka kegiatan inventarisasi data hak atas tanah
dipandang perlu untuk menetapkan petugas yang terlibat dalam
kegiatan dimaksud;
b. bahwa untuk menunjuk petugas pelaksanaan kegiatan
inventarisasi data hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada
huruf a, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Kantor
Kabupaten/Kota …;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok-Pokok Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas
Tanah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban
dan Pendayagunaan Tanah Terlantar;
8. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
9. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
10. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
11. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan;
12. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN


KABUPATEN/KOTA … TENTANG PETUGAS PELAKSANA
KEGIATAN INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH
PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ….
TAHUN ANGGARAN ….
PERTAMA : Menunjuk petugas yang tercantum pada lampiran keputusan ini
sebagai petugas pelaksanaan kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas
Tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota …. Tahun Anggaran
….
KEDUA : Pelaksanaan kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota …. Tahun Anggaran …. sebagaimana
dimaksud pada Diktum PERTAMA dibiayai oleh Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
… : ………………. (Nomor DIPA).
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di …………..
Pada tanggal ……………

KEPALA KANTOR PERTANAHAN


KABUPATEN/KOTA ….,

……………………
NIP. ………………….

Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN di Jakarta;
2. Direktur Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN di Jakarta;
3. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi … .. di ………
Lampiran Surat Keputusan (SK) Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ….
Nomor :
Tanggal :

Petugas Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah


Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ….. Tahun Anggaran ….

No Nama NIP Jabatan

1.

2.

3.

4.
LAMPIRAN 2. ANGGARAN KEGIATAN INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI I : PAPUA, PAPUA BARAT, NTT, MALUKU, MALUKU UTARA

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

28,556,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 6,089,000
521211 Belanja Bahan 6,089,000
- ATK 1 Paket 2,500,000 2,500,000
- Bahan penunjang computer 1 Paket 2,500,000 2,500,000
- Biaya Penggandaan 4195 Lembar 200 839,000
- Biaya Penjilidan 25 Buku 10,000 250,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 22,467,000


521211 Belanja Bahan 22,467,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 53,000 7,950,000
- snack rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 24,000 3,600,000
- transpot lokal (2 org x 10 kali) 20 Or/Kali 150,000 3,000,000
Rapat Dalam Kantor
- makan rapat (7 org x 3 kali) 21 Or/Kali 53,000 1,113,000
- snack rapat (7 org x 3 kali) 21 Or/Kali 24,000 504,000
- uang saku rapat dalam kantor (7 org x 3 kali) 21 Or/Kali 300,000 6,300,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan jumlah total
tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR
PERTANAHAN VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI II : SULAWESI TENGAH, SULAWESI UTARA, SULAWESI TENGGARA, NTB, KEPULAUAN RIAU, BANGKA BELITUNG

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

28,080,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 5,280,000
521211 Belanja Bahan 5,280,000
- ATK 1 Paket 2,000,000 2,000,000
- Bahan penunjang computer 1 Paket 2,250,000 2,250,000
- Biaya Penggandaan 3900 Lembar 200 780,000
- Biaya Penjilidan 25 Buku 10,000 250,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 22,800,000


521211 Belanja Bahan 22,800,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 42,000 6,300,000
- snack rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 18,000 2,700,000
- transpot lokal (2 org x 10 kali) 20 Or/Kali 150,000 3,000,000
Rapat Dalam Kantor
- makan rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 42,000 1,260,000
- snack rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 18,000 540,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 300,000 9,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-
masing satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan
jumlah total tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI III : SULAWESI BARAT, SULAWESI SELATAN, KALIMANTAN TIMUR, KALIMANTAN BARAT, ACEH, SUMATERA UTARA, SUMATERA BARAT, KALIMANTAN TENGAH

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

28,108,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 5,128,000
521211 Belanja Bahan 5,128,000
- ATK 1 Paket 2,000,000 2,000,000
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 2,100,000 2,100,000
- Biaya Penggandaan 4140 Lembar 200 828,000
- Biaya Penjilidan 20 Buku 10,000 200,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 22,980,000


521211 Belanja Bahan 22,980,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 45,000 6,750,000
- snack rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 16,000 2,400,000
- transpot lokal (2 org x 10 kali) 20 Or/Kali 150,000 3,000,000
Rapat Dalam Kantor
- makan rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 45,000 1,350,000
- snack rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 16,000 480,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 300,000 9,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan jumlah total
tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI IV : KALIMANTAN SELATAN, RIAU, JAMBI, SUMATERA SELATAN, BENGKULU, LAMPUNG, GORONTALO

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

28,052,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 5,432,000
521211 Belanja Bahan 5,432,000
- ATK 1 Paket 2,000,000 2,000,000
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 2,400,000 2,400,000
- Biaya Penggandaan 4160 Lembar 200 832,000
- Biaya Penjilidan 20 Buku 10,000 200,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 22,620,000


521211 Belanja Bahan 22,620,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 43,000 6,450,000
- snack rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 16,000 2,400,000
- transpot lokal (2 org x 10 kali) 20 Or/Kali 150,000 3,000,000
Rapat Dalam Kantor
- makan rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 43,000 1,290,000
- snack rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 16,000 480,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 300,000 9,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-
masing satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan
jumlah total tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI V : BANTEN, JAWA BARAT, JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, BALI

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

28,024,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 5,584,000
521211 Belanja Bahan 5,584,000
- ATK 1 Paket 2,000,000 2,000,000
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 2,500,000 2,500,000
- Biaya Penggandaan 4170 Lembar 200 834,000
- Biaya Penjilidan 25 Buku 10,000 250,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 22,440,000


521211 Belanja Bahan 22,440,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 43,000 6,450,000
- snack rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 15,000 2,250,000
- transpot lokal (2 org x 10 kali) 20 Or/Kali 150,000 3,000,000
Rapat Dalam Kantor
- makan rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 43,000 1,290,000
- snack rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 15,000 450,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 300,000 9,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan jumlah total
tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI VI : DKI JAKARTA, DI YOGYAKARTA

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

28,024,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 5,584,000
521211 Belanja Bahan 5,584,000
- ATK 1 Paket 2,000,000 2,000,000
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 2,500,000 2,500,000
- Biaya Penggandaan 4170 Lembar 200 834,000
- Biaya Penjilidan 25 Buku 10,000 250,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 22,440,000


521211 Belanja Bahan 22,440,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 42,000 6,300,000
- snack rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 16,000 2,400,000
- transpot lokal (2 org x 10 kali) 20 Or/Kali 150,000 3,000,000
Rapat Dalam Kantor
- makan rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 42,000 1,260,000
- snack rapat (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 16,000 480,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 3 kali) 30 Or/Kali 300,000 9,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-
masing satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan
jumlah total tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.
Lampiran 3. Format Data Inventarisasi Data Hak Atas Tanah

BASIS DATA HASIL INVENTARISASI HAK …….. TAHUN ………………….. , PROVINSI .............................

DATA OBYEK DATA SUBYEK


LETAK OBYEK SK PEMBERIAN HAK SERTIPIKAT / BUKU TANAH SU/GS KET NAMA ALAMAT
TANGGAL PEMEGANG PEMEGANG
KABUPATEN/ DESA/ NOMOR SK TGL.SK PERUNTUKAN PEMANFAATAN KEWAJIBAN NOMOR TGL. LUAS
PROVINSI KECAMATAN ASAL HAK BERAKHIR NOMOR TANGGAL CATATAN HAK HAK
NO KOTA KELURAHAN HAK HAK (7) SESUAI SK (8) TANAH PEMEGANG HAK HAK TERBIT (m²)
(1) (3) (5) HAK (15) (16) (17) (18) (19)
(2) (4) (6) (9) (10) (11) (12) (14)
(13)

3
Lampiran 4. Format Laporan Kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah di Kantor
Pertanahan.

FORMAT LAPORAN KEGIATAN INVENTARISASI DATA HAK ATAS TANAH


DI KANTOR PERTANAHAN

I. PENDAHULUAN
Berisi tentang dasar pelaksanaan kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah.
II. DASAR HUKUM
Berisi tentang peraturan-peraturan yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan ini.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Berisi tentang maksud dilakukannya kegiatan ini serta tujuan kegiatan Inventarisasi Data
Hak Atas Tanah.
IV. OBYEK
Berisi tentang deskripsi obyek yang akan dilakukan pada kegiatan Inventarisasi Data Hak
Atas Tanah.
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. PERSIAPAN
Berisi hal-hal dan bahan yang disiapkan dalam rangka kegiatan Inventarisasi Data
Hak Atas Tanah.
2. PENGOLAHAN DATA
Berisi langkah-langkah dan metode dalam pelaksanaan Inventarisasi Data Hak Atas
Tanah.
3. TARGET WAKTU DAN ANGGARAN
Berisi waktu pelaksanaan kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah mulai dari
Persiapan sampai dengan Pelaporan, serta serapan anggaran kegiatan ini.
VI. HASIL YANG DICAPAI
Berisi hasil (output) dari kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah.
VII. PENUTUP
Berisi kesimpulan yang didapat dari kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas Tanah dan saran
tindak lanjutnya.
VIII. LAMPIRAN
Berisi data tekstual dan spasial (table dan peta) hasil kegiatan Inventarisasi Data Hak Atas
Tanah.
Lampiran 5. Format Surat Keputusan (SK) Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan
Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN


KABUPATEN/KOTA …. NOMOR
: ………………………….
TENTANG
PENETAPAN LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN DAN
EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIZINAN PADA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA ….
TAHUN ANGGARAN …..

KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ……

Menimbang : a. bahwa dalam rangka kegiatan pemantauan dan evaluasi


pemberian hak dan perizinan dipandang perlu untuk menetapkan
lokasi kegiatan dimaksud;
b. bahwa untuk menunjuk lokasi pelaksanaan kegiatan pemantauan
dan evaluasi pemberian hak dan perizinan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
Kantor Kabupaten/Kota …;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok-Pokok Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas
Tanah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban
dan Pendayagunaan Tanah Terlantar;
8. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
9. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
10. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
11. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan;
12. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN


KABUPATEN/KOTA … TENTANG PENETAPAN LOKASI
KEGIATAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN
HAK DAN PERIZINAN PADA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA …. TAHUN ANGGARAN ….

PERTAMA : Menunjuk Hak Atas Tanah/DPAT yang tercantum pada lampiran


keputusan ini sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan
Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota …. Tahun Anggaran ….
KEDUA : Pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan
Perizinan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota …. Tahun Anggaran
…. sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA dibiayai oleh
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota … : ………………. (Nomor DIPA).
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di …………..
Pada tanggal ……………

KEPALA KANTOR PERTANAHAN


KABUPATEN/KOTA ….,

……………………
NIP. ………………….

Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN di Jakarta;
2. Direktur Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN di Jakarta;
3. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi ….. di ………
Lampiran Surat Keputusan (SK) Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ….
Nomor :
Tanggal :

Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ….. Tahun Anggaran ….

No dan Tanggal
No Nama Pemegang Hak Luas (Ha) Lokasi
Sertipikat

1.

2.

3.

4.
Lampiran 6. Format Data Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan.

FORMAT PENYIAPAN DATA TEKSTUAL


KEGIATAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN
*)
KANTOR PERTANAHAN KOTA/KABUPATEN……………………….

SK Hak/DPAT Letak Tanah


No Nama dan Alamat a. Nomor a. Kecamatan Luas Kewajiban Kondisi pada Saat Kesesuaian Ket
Pemegang Hak b. Tanggal b. Desa/Kelurahan Tanah Pemegang Pemantauan
Hak (Ha) Hak/Perijinan
c. Jenis
Hak/Perijinan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PT. ABC a. 22 a. Kebayoran 5000 1.Menggunakan 1.Ditanam kelapa Tidak terpenuhi
Jl. Bumi Bhakti No 1 b. 01/09/1999 b. Mayestik sesuai peruntukan sawit
c. HGU karet
2.Pemeliharaan 2.Terdapat patok Tidak terpenuhi
batas yg hilang

*) Apabila terdapat informasi lain yang ingin ditambahkan, dapat diisi pada kolom keterangan.
Apabila pemegang hak tidak hadir dan tidak menandatangani isian ini, maka isian ini dianggap telah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Pemegang hak, Petugas Pemantauan dan Evaluasi
Pemberian Hak dan Perijinan,

( ) ( )
Lampiran 7. Format Pemantauan Lapang Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perijinan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN


KANTOR PERTANAHAN ……….
PROVINSI……… TAHUN …………….

1 Nama Pemegang Hak/DPAT :


2 Hak Atas Tanah/DPAT
No. SK :
No. Hak :
Tanggal Berakhir :
Luas :

contoh
3 Letak Tanah
Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
4 Penggunaan Tanah : Pertanian/Non Pertanian *)
5 Peruntukan dalam RTRW saat ini :
6 Peruntukan sesuai SK :
7 Kewajiban Pemenuhan
a. Sesuai SK : a. Sesuai SK :
1) Menyediakan lahan konservasi 1) Tidak terdapat lahan konservasi
2) 2)
3) 3)
4) 4)

b. Fungsi Sosial: b. Fungsi Sosial:


1) Pelaksanaan CSR 1) Tidak ada CSR
2) 2)
3) 3)
4) 4)

8 Permasalahan/Sengketa
1) Terdapat okupasi oleh masyarakat
2)
4)

..................., …….........………....….. 2016

Mengetahui
Petugas Pemantauan
1. ………………………

2. ………………………

3. ……………………… .............................................
NIP. ...............................................
KETERANGAN:
*) coret yang tidak perlu
Lampiran 8. Peta Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan.
PETA HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIZINAN
1 cm 1 cm 1 cm 1 cm
PETA HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI HAK ATAS TANAH
30 cm DAN PERIJINAN PERTANAHAN
JENIS HAK DAN NOMOR…… (1)
ATAS NAMA ................ (2)
U

Skala 1 : ....... (3)


... 0 ... ... ... ... (4)

PROVINSI : .............................
(5) KABUPATEN/KOTA :
............................. (6) KECAMATAN
: ............................. (7)
DESA/KEL : ............................. (8)

PETUNJUK LEMBAR PETA ......(9)

Kab./Kota ......... (9) Index Peta

Sistem Proyeksi TM-3

LEGENDA.......................(10)

Tanah sesuai peruntukan


Tanah tidak sesuai peruntukan

Tanah tidak sesuai RTRW

25 cm

KEMENTERIAN AGRARIA DANTATA RUANG/ BADAN


PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA…........... (11)
JL. ................................................................................... (12)
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
HAK ATAS TANAH DAN PERIJINAN PERTANAHAN ...... (13)

Dibuat Tanggal ..... (14) Diperiksa Tanggal .... (17)

............ (15) ............ (18)


NIP. ............. (16) NIP. ............. (19)

Disetujui Tanggal .... (20)


Kepala Kantor Pertanahan BPN Prov. ........ (21)

............
NIP. ............. (23)

1 cm 8 cm
PETUNJUK PENGGAMBARAN LAYOUT PETA

A. Ukuran Peta
Peta hasil monitoring dan evaluasi pemberian hak dan perijinan dibuat dalam format kertas A3
dengan ukuran sebagai berikut :
1. Bidang gambar 30 cm x 25 cm;
2. Jarak bidang gambar ke garis tepi peta adalah 1cm;
3. Jarak bidang gambar dengan kolom keterangan adalah 1cm;
4. Lebar kolom keterangan adalah 8 cm;
5. Jarak kolom keterangan ke garis tepi peta adalah 1 cm.

B. Petunjuk Pengisian Kolom Keterangan Peta


1. Judul Peta
a. Jenis Peta
Jenis Peta ditulis dengan huruf kapital dan diisi sesuai dengan jenis peta yang dibuat
dalam hal ini yaitu Peta Monitoring dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perijinan.
b. Jenis dan Nomor Hak/DPAT (1)
Jenis dan Nomor Hak/DPAT diisi dengan jenis dan nomor Hak/DPAT sesuai dengan
tanah yang diterlantarkan.
Misalnya : - Tanah yang berasal dari HGU Nomor 1, maka pada angka (1) ditulis
“Hak Guna Usaha Nomor 1”.
- Tanah yang berasal dari DPAT, sebagai contoh Ijin Lokasi, nomor
1/Pem.2/IV/2011 maka pada angka (1) ditulis “ Ijin Lokasi Nomor
1/Pem.2/IV/2011”.
c. Subyek Hak/Pemilik Tanah (2)
Subyek hak/pemilik tanah diisi sesuai dengan nama lengkap pemegang hak atas
tanah/DPAT yang tercantum dalam Sertipikat/Buku Tanah, baik perseorangan ataupun
badan hukum.
2. Skala Peta
a. Skala Angka (3)
Skala angka diisi dengan angka penyebut skala peta yang digunakan untuk memetakan
bidang tanah yang sesuai atau tidak sesuai peruntukan dengan menyesuaikan bidang
peta ukuran 30 cm x 25 cm pada kertas A3.
Misalnya skala peta yang digunakan adalah 1 : 10.000, 1 : 25.000, 1 : 50.000, dan
seterusnya.
b. Skala Grafis (4)
Setiap ruas skala grafis di peta memiliki panjang tertentu dimana panjang ruas dari
angka 0 ke kiri adalah 1 cm, dan panjang ruas dari angka 0 ke kanan adalah 2 cm. Pada
setiap ruas skala grafis, bagian atasnya diisi dengan angka bulat yang menunjukkan
ukuran bidang tanah yang sebenarnya di lapangan yang mewakili ruas garis 1 cm, 2 cm
dan kelipatannya sesuai dengan skala angka sebagaimana yang tertulis pada huruf a,
serta di ujung kanan dituliskan satuan ukurannya.
3. Letak Tanah
a. Provinsi (5)
Provinsi diisi sesuai dengan nama provinsi letak tanah yang dilakukan monitoring.
b. Kabupaten/Kota (6)
Kabupaten/Kota diisi dengan menuliskan salah satu saja yaitu “Kabupaten” atau “Kota”
dan di belakangnya dituliskan nama Kabupaten/Kota letak obyek tanahnya.
c. Kecamatan (7)
Kecamatan diisi sesuai dengan nama kecamatan letak obyek tanahnya.
d. Desa/Kelurahan (8)
Desa/Kelurahan diisi dengan menuliskan salah satu saja yaitu “Desa” atau “Kelurahan”
dan di belakangnya dituliskan nama Desa/Kelurahan letak tanah yang dilakukan
monitoring.

4. Petunjuk Letak Peta


Pada petunjuk lembar Kabupaten/Kota sebagaimana angka (9) pada peta diisikan dengan
nama Kabupaten/Kota letak tanah yang dilakukan monitoring dengan menuliskan salah satu
saja yaitu “Kabupaten” atau “Kota” kemudian diikuti nama Kabupaten/Kota letak tanah
tersebut, dengan menyertakan gambaran secara grafis posisi relatif tanah tersebut pada peta
kabupaten.
Pada Index Peta digambarkan lembar peta yang menunjukkan letak tanah pada lembar peta
TM-3 dengan memberikan garis tebal pada lembar yang memuat bidang tanah tersebut.

5. Legenda (10)
Legenda diisi dengan menggambarkan overlay batas bidang, RTRW dan penggunaan tanah
sehingga diperoleh tanah sesuai peruntukan, tanah tidak sesuai peruntukan dan tanah tidak
sesuai RTRW dan mencantumkan pemenuhan kewajiban kewajiban pemegang hak.
Sebagai contoh :

6. Instansi Pembuat Peta


Kolom Instansi Pembuat Peta diisi dengan menuliskan instansi pembuat dengan huruf
kapital semua yaitu, “KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN
PERTANAHAN NASIONAL”, kemudian di bawahnya diisikan nama Kantor Petanahan
Kab/Kota… (11) dan alamat Kantor Petanahan Kab/Kota… (12).
7. Nama Kegiatan (13)
Kolom nama kegitan diisi dengan Monitoring dan Evaluasi Pemberian Hak dan Perijinan
yang akan dilampiri dengan Peta tersebut.

8. Tanda Tangan Petugas dan Pejabat yang Berwenang


a. Petugas Pembuat Peta
Kolom petugas pembuat peta diisi dengan tanggal pembuatan peta (14), tanda tangan,
nama lengkap (15), dan NIP petugas pembuat peta (16).
b. Pejabat Pemeriksa Peta
Kolom pejabat pemeriksa peta diisi dengan tanggal pemeriksaan peta (17), tanda tangan,
nama lengkap (18), dan NIP pejabat pemeriksa peta (19) dalam hal ini Kepala Bidang
Pengendalian dan Pemberdayaan Masyarakat Kanwil BPN Provinsi atau pejabat lain
yang berwenang melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pemberian hak dan
perijinan.
c. Pejabat yang Berwenang Mengesahkan Peta
Kolom pejabat yang berwenang mengesahkan peta diisi dengan tanggal pengesahan peta
(20), nama Provinsi (21), tanda tangan, nama lengkap pejabat (22) dan NIP yang
mengesahkan peta (23), dalam hal ini Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi dengan
dibubuhi cap basah Kanwil BPN Provinsi.
Lampiran 9. Format Laporan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan
Perizinan di Kantor Pertanahan.

FORMAT LAPORAN KEGIATAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI


PEMBERIAN HAK DAN PERIZINAN DI KANTOR PERTANAHAN

I. PENDAHULUAN
Berisi tentang dasar pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan
Perizinan.
II. DASAR HUKUM
Berisi tentang peraturan-peraturan yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan ini.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Berisi tentang maksud dilakukannya kegiatan ini serta tujuan kegiatan Pemantauan dan
Evaluasi Pemberian Hak dan Perizinan.
IV. RUANG LINGKUP
Berisi tentang batasan-batasan yang ada pada kegiatan ini, termasuk kegiatan apa saja yang
akan dilaksanakan.
V. OBYEK
Berisi tentang deskripsi obyek yang akan dilakukan pada kegiatan Pemantauan dan Evaluasi
Pemberian Hak dan Perizinan. Deskripsi meliputi :
1. Nama Pemegang Hak
2. Nomor Hak
3. Letak, luas obyek
4. Informasi penting lainnya yang dianggap penting.
VI. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. PERSIAPAN
Berisi tentang penyiapan bahan (data tekstual dan spasial), petugas yang akan
melaksanakan kegiatan ini, dan penetapan obyek/lokasi pelaksanaan kegiatan.
2. PEMANTAUAN LAPANG
Berisi tahapan yang dilakukan saat pemantauan di lokasi/obyek.
3. PENGOLAHAN DATA
Berisi hal-hal apa saja yang dilakukan untuk mengolah data hasil pemantauan.
4. EVALUASI
Berisi tentang analisa pemenuhan kewajiban-kewajiban pemegang hak.
5. TARGET WAKTU DAN ANGGARAN
Berisi waktu pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Hak dan
Perizinan mulai dari Persiapan sampai dengan Pelaporan, serta serapan anggaran
kegiatan ini.
VII. HASIL YANG DICAPAI
Berisi hasil pemantauan lapang dalam bentuk tekstual dan spasial.
VIII. PENUTUP
Berisi kesimpulan berdasarkan hasil evaluasi dan saran tindak lanjut atas obyek dimaksud.
IX. LAMPIRAN
Berisi table dan peta.
LAMPIRAN 10. ANGGARAN KEGIATAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI I : PAPUA, PAPUA BARAT, NTT, MALUKU, MALUKU UTARA

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

34,980,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 3,672,000
521211 Belanja Bahan 3,672,000 KATEGORI TRANSPORT DAN UANG HARIAN
- ATK 1 Paket 1,500,000 1,500,000 MENYESUAIKAN DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 1,500,000 1,500,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 2860 Lembar 200 572,000
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 5,278,000


521211 Belanja Bahan 5,278,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 53,000 742,000
- snack rapat (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 24,000 336,000
- uang saku rapat dalam kantor (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 300,000 4,200,000

03 SURVEI KE LOKASI 26,030,000


524111 Belanja Perja lanan Biasa 26,030,000
- Transport PP (2 org x 5 lokasi) 10 OT 750,000 7,500,000
- Uang harian (2 org x 4 hari x 5 lokasi) 40 OH 182,000 7,280,000
- Hotel (2 org x 3 hari x 5 lokasi) 30 OH 375,000 11,250,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan jumlah total
tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh KPA
sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan profesional.

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI II : SULAWESI TENGAH, SULAWESI UTARA, SULAWESI TENGGARA, NTB, KEPULAUAN RIAU, BANGKA BELITUNG

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

32,056,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 4,046,000
521211 Belanja Bahan 4,046,000 KATEGORI TRANSPORT DAN UANG HARIAN
- ATK 1 Paket 1,500,000 1,500,000 MENYESUAIKAN DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 1,850,000 1,850,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 2980 Lembar 200 596,000
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 5,040,000


521211 Belanja Bahan 5,040,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (7 org x 4 kali) 14 Or/Kali 42,000 588,000
- snack rapat (7 org x 4 kali) 14 Or/Kali 18,000 252,000
- uang saku rapat dalam kantor (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 300,000 4,200,000

03 SURVEI KE LOKASI 22,970,000


524111 Belanja Perja lanan Biasa 22,970,000
- Transport PP (2 org x 5 lokasi) 10 OT 600,000 6,000,000
- Uang harian (2 org x 4 hari x 5 lokasi) 40 OH 158,000 6,320,000
- Hotel (2 org x 3 hari x 5 lokasi) 30 OH 355,000 10,650,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan jumlah total
tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh KPA
sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan profesional.
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI III : SULAWESI BARAT, SULAWESI SELATAN, KALIMANTAN TIMUR, KALIMANTAN BARAT, ACEH, SUMATERA UTARA, SUMATERA BARAT, KALIMANTAN TENGAH

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

31,396,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 3,805,000
521211 Belanja Bahan 3,805,000 KATEGORI TRANSPORT DAN UANG HARIAN
- ATK 1 Paket 1,500,000 1,500,000 MENYESUAIKAN DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 1,650,000 1,650,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 2775 Lembar 200 555,000
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 5,481,000


521211 Belanja Bahan 5,481,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (7 org x 3 kali) 21 Or/Kali 45,000 945,000
- snack rapat (7 org x 3 kali) 21 Or/Kali 16,000 336,000
- uang saku rapat dalam kantor (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 300,000 4,200,000

03 SURVEI KE LOKASI 22,110,000


524111 Belanja Perja lanan Biasa 22,110,000
- Transport PP (2 org x 5 lokasi) 10 OT 500,000 5,000,000
- Uang harian (2 org x 4 hari x 5 lokasi) 40 OH 154,000 6,160,000
- Hotel (2 org x 3 hari x 5 lokasi) 30 OH 365,000 10,950,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan jumlah total
tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh KPA
sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan profesional.

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI IV : KALIMANTAN SELATAN, RIAU, JAMBI, SUMATERA SELATAN, BENGKULU, LAMPUNG, GORONTALO

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

29,692,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 3,790,000
521211 Belanja Bahan 3,790,000 KATEGORI TRANSPORT DAN UANG HARIAN
- ATK 1 Paket 1,500,000 1,500,000 MENYESUAIKAN DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 1,600,000 1,600,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 2950 Lembar 200 590,000
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 5,852,000


521211 Belanja Bahan 5,852,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (7 org x 4 kali) 28 Or/Kali 43,000 1,204,000
- snack rapat (7 org x 4 kali) 28 Or/Kali 16,000 448,000
- uang saku rapat dalam kantor (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 300,000 4,200,000

03 SURVEI KE LOKASI 20,050,000


524111 Belanja Perja lanan Biasa 20,050,000
- Transport PP (2 org x 5 lokasi) 10 OT 400,000 4,000,000
- Uang harian (2 org x 4 hari x 5 lokasi) 40 OH 150,000 6,000,000
- Hotel (2 org x 3 hari x 5 lokasi) 30 OH 335,000 10,050,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan jumlah total
tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh KPA
sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan profesional.
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI V : BANTEN, JAWA BARAT, JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, BALI

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

32,008,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 4,016,000
521211 Belanja Bahan 4,016,000 KATEGORI TRANSPORT DAN UANG HARIAN
- ATK 1 Paket 1,500,000 1,500,000 MENYESUAIKAN DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 1,850,000 1,850,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 2830 Lembar 200 566,000
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 5,012,000


521211 Belanja Bahan 5,012,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 43,000 602,000
- snack rapat (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 15,000 210,000
- uang saku rapat dalam kantor (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 300,000 4,200,000

03 SURVEI KE LOKASI 22,980,000


524111 Belanja Perja lanan Biasa 22,980,000
- Transport PP (2 org x 5 lokasi) 10 OT 300,000 3,000,000
- Uang harian (2 org x 4 hari x 5 lokasi) 40 OH 168,000 6,720,000
- Hotel (2 org x 3 hari x 5 lokasi) 30 OH 442,000 13,260,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan jumlah total
tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh KPA
sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan profesional.

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN
SUB OUTPUT: LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN HAK DAN PERIJINAN DI KANTOR PERTANAHAN
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI VI : DKI JAKARTA, DI YOGYAKARTA

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

18,424,000 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER KANTAH)


01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 3,932,000
521211 Belanja Bahan 3,932,000 KATEGORI TRANSPORT DAN UANG HARIAN
- ATK 1 Paket 1,500,000 1,500,000 MENYESUAIKAN DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 1,750,000 1,750,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 2910 Lembar 200 582,000
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PENYIAPAN BAHAN DAN PENGOLAHAN DATA 8,492,000


521211 Belanja Bahan 8,492,000
Rapat koordinasi dan evaluasi
- makan rapat (12 org x 5 kali) 60 Or/Kali 42,000 2,520,000
- snack rapat (12 org x 5 kali) 60 Or/Kali 16,000 960,000
- makan rapat (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 42,000 588,000
- snack rapat (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 16,000 224,000
- uang saku rapat dalam kantor (7 org x 2 kali) 14 Or/Kali 300,000 4,200,000

03 SURVEI KE LOKASI 6,000,000


524113 Belanja Perjalanan Dinas dalam Kota 6,000,000
- Transport lokal (2 org x 4 hari x 5 lokasi ) 40 OT 150,000 6,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker (mempertimbangkan biaya transportasi), dengan jumlah total
tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh KPA
sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan profesional.
Lampiran 11. Format Surat Keputusan (SK) Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian dan
Pemantauan Pertanahan.

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH BPN


PROVINSI ….
NOMOR : ………………………….
TENTANG
PENETAPAN LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PENGENDALIAN DAN
PEMANTAUAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH BPN PADA KANTOR
WILAYAH BPN PROVINSI ….
TAHUN ANGGARAN …..

KEPALA KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI ……

Menimbang : a. bahwa dalam rangka kegiatan Pengendalian dan Pemantauan


Pertanahan di Kantor Wilayah BPN, dipandang perlu untuk
menetapkan lokasi kegiatan dimaksud;
b. bahwa untuk menunjuk lokasi pelaksanaan kegiatan
Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan di Kantor Wilayah
BPN sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Kantor Wilayah BPN
Provinsi…;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok-Pokok Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas
Tanah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban
dan Pendayagunaan Tanah Terlantar;
8. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
9. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
10. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
11. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan;
12. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI


… TENTANG PENETAPAN LOKASI KEGIATAN
PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI
KANTOR WILAYAH BPN PADA KANTOR WILAYAH BPN
PROVINSI … TAHUN ANGGARAN …
PERTAMA : Menunjuk Kantor Pertanahan yang tercantum pada lampiran
keputusan ini sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan Pengendalian dan
Pemantauan Pertanahan di Kantor Wilayah BPN Provinsi…. Tahun
Anggaran ….
KEDUA : Pelaksanaan kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan di
Kantor Wilayah BPN Provinsi…. Tahun Anggaran …sebagaimana
dimaksud pada Diktum PERTAMA dibiayai oleh Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Wilayah BPN Provinsi … :
………………. (Nomor DIPA).
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di …………..
Pada tanggal ……………

KEPALA KANTOR WILAYAH BPN


PROVINSI ….,

……………………
NIP. ………………….

Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN di Jakarta;
2. Direktur Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN di Jakarta.
Lampiran Surat Keputusan (SK) Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi ….
Nomor :
Tanggal :

Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan


Kantor Wilayah BPN Provinsi….. Tahun Anggaran ….

No Kantor Pertanahan Alamat

1.

2.

3.

4.
Lampiran 12. Format Laporan Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan di
Kantor Wilayah.

FORMAT LAPORAN KEGIATAN PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN


PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH BPN

I. PENDAHULUAN
Berisi tentang dasar pelaksanaan kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan di
Kantor Wilayah BPN.
II. DASAR HUKUM
Berisi tentang peraturan-peraturan yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan ini.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Berisi tentang maksud dilakukannya kegiatan ini serta tujuan kegiatan Pengendalian dan
Pemantauan Pertanahan di Kantor Wilayah BPN.
IV. OBYEK
Berisi tentang deskripsi kantor pertanahan/obyek yang akan dilakukan pada kegiatan
Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan di Kantor Wilayah BPN.
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. PERSIAPAN
Berisi bahan (data tekstual dan spasial yang telah disiapkan), petugas yang
melaksanakan kegiatan ini, dan penetapan kantor pertanahan/obyek pelaksanaan
kegiatan.
2. PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN
Berisi hal-hal yang dilakukan dalam rangka pengendalian, pemantauan dan
pembinaan pertanahan.
3. PENGOLAHAN DATA
Berisi metode dan tahapan yang dilakukan untuk mengolah data hasil pengendalian
dan pemantauan.
4. TARGET WAKTU DAN ANGGARAN
Berisi waktu pelaksanaan kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan di
Kantor Wilayah BPN mulai dari persiapan sampai dengan pelaporan, serta serapan
anggaran kegiatan ini.
VI. HASIL YANG DICAPAI
Berisi hasil pengendalian dan pemantauan yang dilakukan serta evaluasi berupa saran
rekomendasi atas obyek pemantauan dan pembinaan.
VII. PENUTUP
Berisi kesimpulan hasil evaluasi terhadap pemantauan dan pembinaan yang dilakukan dan
saran tindak lanjutnya.
VIII. LAMPIRAN
Berisi tabel dan peta.
LAMPIRAN 13. ANGGARAN KEGIATAN PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
SUB OUTPUT: PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI I : PAPUA, PAPUA BARAT, NTT, MALUKU, MALUKU UTARA

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

43,028,800 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER


KANWIL)
01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 4,888,800
521211 Belanja Bahan 4,888,800 KATEGORI TRANSPORT MENYESUAIKAN
- ATK 1 Paket 2,000,000 2,000,000 DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 2,150,000 2,150,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 3194 Lembar 200 638,800
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 30,600,000


524111 Belanja Perjalanan Biasa
Pembinaan ke Kantor Pertanahan 30,600,000
-Transport PP ( 2 org x 6 kantah ) 12 OT 750,000 9,000,000
-Uang Harian ( 2 org x 3 hari x 6 kantah ) 36 OH 350,000 12,600,000
-Hotel ( 2 orang x 2 hari x 6 kantah ) 24 OH 375,000 9,000,000

03 PELAPORAN 7,540,000
521211 Belanja Bahan
Rapat koordinasi 7,540,000
- makan rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 53,000 1,060,000
- snack rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 24,000 480,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 300,000 6,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker, dengan jumlah total tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
SUB OUTPUT: PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI II : SULAWESI TENGAH, SULAWESI UTARA, SULAWESI TENGGARA, NTB, KEPULAUAN RIAU, BANGKA BELITUNG

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

41,778,800 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER


KANWIL)
01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 4,458,800
521211 Belanja Bahan 4,458,800 KATEGORI TRANSPORT MENYESUAIKAN
- ATK 1 Paket 1,750,000 1,750,000 DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 2,000,000 2,000,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 3094 Lembar 200 618,800
- Biaya Penjilidan 9 Buku 10,000 90,000

02 PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 30,120,000


524111 Belanja Perjalanan Biasa
Pembinaan ke Kantor Pertanahan 30,120,000
-Transport PP ( 2 org x 6 kantah ) 12 OT 750,000 9,000,000
-Uang Harian ( 2 org x 3 hari x 6 kantah ) 36 OH 350,000 12,600,000
-Hotel ( 2 orang x 2 hari x 6 kantah ) 24 OH 355,000 8,520,000

03 PELAPORAN 7,200,000
521211 Belanja Bahan
Rapat koordinasi 7,200,000
- makan rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 42,000 840,000
- snack rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 18,000 360,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 300,000 6,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-
masing satker, dengan jumlah total tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh KPA
sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan profesional.
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
SUB OUTPUT: PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI III : SULAWESI BARAT, SULAWESI SELATAN, KALIMANTAN TIMUR, KALIMANTAN BARAT, ACEH, SUMATERA UTARA, SUMATERA BARAT, KALIMANTAN TENGAH

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

42,028,800 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER


KANWIL)
01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 4,448,800
521211 Belanja Bahan 4,448,800 KATEGORI TRANSPORT MENYESUAIKAN
- ATK 1 Paket 1,750,000 1,750,000 DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 1,950,000 1,950,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 3244 Lembar 200 648,800
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 30,360,000


524111 Belanja Perjalanan Biasa
Pembinaan ke Kantor Pertanahan 30,360,000
-Transport PP ( 2 org x 6 kantah ) 12 OT 750,000 9,000,000
-Uang Harian ( 2 org x 3 hari x 6 kantah ) 36 OH 350,000 12,600,000
-Hotel ( 2 orang x 2 hari x 6 kantah ) 24 OH 365,000 8,760,000

03 PELAPORAN 7,220,000
521211 Belanja Bahan
Rapat koordinasi 7,220,000
- makan rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 45,000 900,000
- snack rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 16,000 320,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 300,000 6,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker, dengan jumlah total tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
SUB OUTPUT: PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI IV : KALIMANTAN SELATAN, RIAU, JAMBI, SUMATERA SELATAN, BENGKULU, LAMPUNG, GORONTALO

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

41,328,800 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER


KANWIL)
01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 4,688,800
521211 Belanja Bahan 4,688,800 KATEGORI TRANSPORT MENYESUAIKAN
- ATK 1 Paket 1,950,000 1,950,000 DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 2,000,000 2,000,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 3194 Lembar 200 638,800
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 29,460,000


524111 Belanja Perjalanan Biasa
Pembinaan ke Kantor Pertanahan 29,460,000
-Transport PP ( 2 org x 6 kantah ) 12 OT 750,000 9,000,000
-Uang Harian ( 2 org x 3 hari x 6 kantah ) 36 OH 345,000 12,420,000
-Hotel ( 2 orang x 2 hari x 6 kantah ) 24 OH 335,000 8,040,000

03 PELAPORAN 7,180,000
521211 Belanja Bahan
Rapat koordinasi 7,180,000
- makan rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 43,000 860,000
- snack rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 16,000 320,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 300,000 6,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-
masing satker, dengan jumlah total tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
SUB OUTPUT: PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI V : BANTEN, JAWA BARAT, JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, BALI

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

43,418,800 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER


KANWIL)
01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 4,050,800
521211 Belanja Bahan 4,050,800 KATEGORI TRANSPORT MENYESUAIKAN
- ATK 1 Paket 1,500,000 1,500,000 DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 1,800,000 1,800,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 3254 Lembar 200 650,800
- Biaya Penjilidan 10 Buku 10,000 100,000

02 PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 32,208,000


524111 Belanja Perjalanan Biasa
Pembinaan ke Kantor Pertanahan 32,208,000
-Transport PP ( 2 org x 6 kantah ) 12 OT 750,000 9,000,000
-Uang Harian ( 2 org x 3 hari x 6 kantah ) 36 OH 350,000 12,600,000
-Hotel ( 2 orang x 2 hari x 6 kantah ) 24 OH 442,000 10,608,000

03 PELAPORAN 7,160,000
521211 Belanja Bahan
Rapat koordinasi 7,160,000
- makan rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 43,000 860,000
- snack rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 15,000 300,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 300,000 6,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-masing
satker, dengan jumlah total tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEGIATAN : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
OUTPUT : LAPORAN HASIL PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN PERTANAHAN
SUB OUTPUT: PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN PERTANAHAN DI KANTOR WILAYAH
VOLUME PENDEKATAN ACUAN : 1 LAPORAN
KATEGORI VI : DKI JAKARTA, DI YOGYAKARTA

NO KOMPONEN/DETIL VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4 5 7

26,118,800 HARGA SATUAN PER SP (UNTUK 1 SATKER


KANWIL)
01 PENYIAPAN ADMINISTRASI DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN 5,758,800
521211 Belanja Bahan 5,758,800 KATEGORI TRANSPORT MENYESUAIKAN
- ATK 1 Paket 2,500,000 2,500,000 DENGAN KATEGORI PRONA
- Bahan penunjang komputer 1 Paket 2,500,000 2,500,000 HOTEL DISESUAIKAN DENGAN PMK (GOL I/II)
- Biaya Penggandaan 3194 Lembar 200 638,800
- Biaya Penjilidan 12 Buku 10,000 120,000

02 PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 4,500,000


524111 Belanja Perjalanan Biasa
Pembinaan ke Kantor Pertanahan 4,500,000
-Transport lokal (2 org x 3 hari x 5 kantah ) 30 OT 150,000 4,500,000

03 PELAPORAN 15,860,000
521211 Belanja Bahan
Rapat koordinasi 15,860,000
- makan rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 42,000 6,300,000
- snack rapat (15 org x 10 kali) 150 Or/Kali 16,000 2,400,000
Rapat Dalam Kantor
- makan rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 42,000 840,000
- snack rapat (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 16,000 320,000
- uang saku rapat dalam kantor (10 org x 2 kali) 20 Or/Kali 300,000 6,000,000

KETERANGAN:
- RAB dapat dilakukan penyesuaian tergantung kondisi masing-
masing satker, dengan jumlah total tetap
- Harga satuan yang tercantum di dalam kolom 4, sepanjang tidak
tercantum didalam SBM dan SBK, ditetapkan berdasarkan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dibuat oleh
KPA sesuai efesien, efektif, akuntabel, transparan, dan
profesional.

Anda mungkin juga menyukai