penyusunan
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
i
DAFTAR ISI
iii
BAB IV TATA CARA PELAKSANAAN KEPUTUSAN PENETAPAN
PERUNTUKAN PENDAYAGUNAAN TANAH
CADANGAN UMUM NEGARA (TCUN) ................................................... 39
A. Pelaksanaan Peruntukan TCUN melalui Reforma Agraria ............ 39
B. Pelaksanaan Peruntukan TCUN melalui
Proyek Strategis Nasional ........................................................... 40
C. Pelaksanaan Peruntukan TCUN melalui Bank Tanah .................. 42
D. Pelaksanaan Peruntukan TCUN melalui
Cadangan Negara Lainnya ........................................................... 42
E. Pelaksanaan Peruntukan Pendayagunaan TCUN yang
Sebelumnya telah Ditetapkan dalam Keputusan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang
Penetapan Peruntukan Pendayagunaan TCUN Berdasarkan
PP No. 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan
Pendayagunaan Tanah Telantar .................................................. 43
F. Kewajiban, Larangan, dan Sanksi Penerima TCUN ...................... 44
G. Basis Data TCUN ....................................................................... 45
H. Pengawasan dan Pengendalian TCUN ......................................... 47
I. Pelaporan Pendayagunaan TCUN ................................................ 47
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 50
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR FORMAT
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan salah satu
unsur utama dalam segala aktivitas kehidupan manusia. Semua aktivitas
kehidupan manusia di dunia ini memerlukan tanah. Sebagai sumber daya alam,
tanah memiliki nilai ekonomi, sehingga kebijakan pertanahan haruslah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari kebijakan
pembangunan nasional.
1
Tanah dan Dasar Penguasaan Atas Tanah yang menjadi objek penertiban tanah
terlantar, sebagai berikut:
2. Tanah hak guna bangunan, jika dengan sengaja tidak diusahakan, tidak
dipergunakan, tidak dimanfaatkan, dan/atau tidak dipelihara terhitung
mulai 2 (dua) tahun sejak diterbitkannya hak.
3. Tanah hak guna usaha, jika dengan sengaja tidak diusahakan, tidak
dipergunakan, dan/atau tidak dimanfaatkan terhitung mulai 2 (dua) tahun
sejak diterbitkannya hak.
4. Tanah hak pakai, jika dengan sengaja tidak diusahakan, tidak dipergunakan,
tidak dimanfaatkan, dan/atau tidak dipelihara terhitung mulai 2 (dua) tahun
sejak diterbitkannya hak.
2
Terhadap Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah yang
memenuhi kriteria sebagai objek penertiban tanah telantar, selanjutnya
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melakukan
Penertiban Tanah Terlantar dengan pelaksana Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi dengan melibatkan Panitia C yang didalamnya
terdapat unsur instansi/dinas teknis terkait. Kegiatan Penertiban Tanah
Telantar meliputi pelaksanaan Evaluasi oleh Panitia C selama 180 hari, apabila
berdasarkan hasil evaluasi diketahui Pemegang HAT/DPAT masih
menelantarkan tanahnya dilanjutkan dengan tahapan Pemberitahuan oleh
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi untuk
memberikan kesempatan kepada Pemegang HAT/DPAT mengusahakan,
menggunakan, memanfaatkan, dan/atau memelihara tanahnya secara optimal
dalam jangka waktu paling lama 180 hari. Apabila berdasarkan Pemantauan
dan Evaluasi setelah masa Pemberitahuan berakhir diketahui masih terdapat
tanah yang ditelantarkan, maka Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi akan memberikan Peringatan, sebagai berikut:
1. Peringatan Pertama, diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah kepada
Pemegang Hak, Pemegang Hak Pengelolaan, atau Pemegang Dasar
Penguasaan Atas Tanah dan pihak lain yang berkepentingan agar
mengusahakan, mempergunakan, memanfaatkan, dan/ atau memelihara
tanahnya dalam jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari
kalender sejak tanggal diterimanya surat peringatan pertama, dalam hal
berdasarkan hasil evaluasi setelah masa Pemberitahuan terdapat Tanah
Telantar.
2. Peringatan Kedua, diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah kepada Pemegang
Hak, Pemegang Hak pengelolaan, atau Pemegang Dasar Penguasaan Atas
Tanah agar mengusahakan, mempergunakan, memanfaatkan, dan/atau
memelihara tanahnya dalam jangka waktu paling lama 45 (empat puluh
lima) hari kalender sejak tanggal diterimanya surat peringatan kedua,
dalam hal peringatan tertulis pertama tidak dilaksanakan.
3. Peringatan Ketiga, diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah kepada Pemegang
Hak, Pemegang Hak pengelolaan, atau Pemegang Dasar Penguasaan Atas
Tanah agar mengusahakan, mempergunakan, memanfaatkan, dan/atau
memelihara tanahnya dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh hari)
hari kalender sejak tanggal diterimanya surat peringatan kedua, dalam hal
peringatan tertulis kedua tidak dilaksanakan.
3
Apabila berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pada akhir
Peringatan III, Pemegang Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah tidak
melaksanakan peringatan tertulis ketiga, Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi mengusulkan objek tersebut untuk ditetapkan
sebagai tanah telantar. Berdasarkan Usulan Penetapan Tanah Telantar
tersebut, apabila dipenuhi kelengkapan administrasi dan yuridis maka Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menetapkan
tanah tersebut sebagai tanah telantar melalui Keputusan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Penetapan Tanah
Telantar.
Terhadap tanah yang ditetapkan sebagai tanah telantar, menjadi tanah
negara bekas tanah telantar, dihapuskan haknya, diputus hubungan
hukumnya, dan ditegaskan sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara,
dan selanjutnya disebut Tanah Cadangan Umum Negara (TCUN). Tanah
Cadangan Umum Negara yang selanjutnya disingkat TCUN adalah tanah yang
sudah ditetapkan sebagai Tanah Telantar dan ditegaskan menjadi tanah yang
dikuasai langsung oleh negara. Terhadap Tanah Cadangan Umum Negara
tersebut akan dilakukan pendayagunaan. Pendayagunaan adalah
pengusahaan dan penataan kembali agar dapat mendatangkan hasil dan
manfaat untuk kepentingan masyarakat dan negara. Sehingga dalam rangka
pendayagunaan Tanah cadangan Umum Negara, dimaksudkan dalam rangka
pengusahaan dan penataan kembali Tanah Cadangan Umum Negara agar
dapat mendatangkan hasil dan manfaat untuk kepentingan masyarakat dan
negara.
1. Reforma Agraria;
2. Proyek Strategis Nasional;
3. Bank Tanah; dan
4. Cadangan Negara Lainnya.
4
Reforma Agraria adalah penataan kembali struktur penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan
melalui penataan aset dan disertai dengan penataan akses untuk kemakmuran
rakyat Indonesia.
Badan Bank Tanah yang selanjutnya disebut Bank Tanah adalah badan
khusus (sui generis) yang merupakan badan hukum Indonesia yang dibentuk
oleh pemerintah pusat yang diberi kewenangan khusus untuk mengelola
tanah.
5
B. Dasar Hukum
6
D. Keluaran (Output)
7
3. Tindak Lanjut Keputusan Penetapan Peruntukan Pendayagunaan TCUN :
a. Laporan Pelaksanaan Keputusan Pendayagunaan TCUN, disusun oleh
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
b. Basis Data TCUN, disusun oleh Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional :
1) Sistem Informasi Pertanahan mengenai Basis Data TCUN (terintegrasi
dengan Si-Tante);
2) Laporan Pengelolaan/Pemeliharaan Basis Data TCUN.
c. Laporan Pengawasan dan Pengendalian Pendayagunaan TCUN, disusun
oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
berdasarkan laporan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
E. Sistematika
Bab I Pendahuluan
Bab II Objek dan Kegiatan dalam Pendayagunaan Tanah Telantar
Bab III Tata Cara Penetapan Peruntukan Pendayagunaan Tanah Cadangan
Umum Negara (TCUN)
Bab IV Tata Cara Pelaksanaan Keputusan Penetapan Peruntukan
Pendayagunaan Tanah Cadangan Umum Negara (TCUN)
Bab VI Penutup
8
BAB II
OBJEK DAN KEGIATAN
DALAM PENDAYAGUNAAN TANAH TELANTAR
9
b. Objek TCUN yang Berasal dari Pelepasan Tanah Terindikasi Telantar
Seluruhnya.
10
d. pelepasan hak atas tanah atau hak pengelolaan dituangkan dalam
bentuk surat pernyataan pelepasan hak atas tanah atau hak
pengelolaan oleh pemegang hak;
e. berdasarkan pernyataan pelepasan hak, Kepala Kantor Pertanahan
mencatat pelepasan hak atas tanah atau hak pengelolaan dalam
sertipikat, buku tanah dan daftar umum lainnya;
f. dalam hal sertipikat tidak diserahkan, maka diumumkan melalui
website Kementerian ATR/BPN, surat kabar harian setempat,
dan/atau pada media lainnya selama 30 (tiga puluh) hari kalender
yang menyatakan sertipikat telah dilepaskan; dan
g. pelepasan hak atas tanah atau hak pengelolaan yang merupakan aset
BUMN/BUMD dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai aset BUMN/BUMD.
Tanah negara yang berasal dari pelepasan sebagian hak atas
tanah atau hak pengelolaan oleh pemegang hak pada saat proses
penertiban tanah telantar dapat didayagunakan melalui penataan kembali
penggunaan, pemanfaatan, dan pemilikan tanah negara oleh Menteri
ATR/Kepala BPN sebagaimana diatur dalam Pasal 15 ayat (2), Pasal 32
ayat (2), Pasal 47 ayat (2), dan Pasal 62 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan
Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah. Selanjutnya, berdasarkan
ketentuan Pasal 79 ayat (2) huruf b dan huruf c, Pasal 107 ayat (2) huruf
b dan huruf c, serta Pasal 131 ayat (2) huruf b dan huruf c Permen No. 18
Tahun 2021, penataan kembali penggunaan, pemanfaatan, dan pemilikan
tanah negara oleh Menteri ATR/Kepala BPN.
11
2. Pengamanan TCUN;
Pengamanan objek TCUN dilakukan untuk mencegah masuknya penggarap-
penggarap baru dan penggarap yang tidak terdata oleh Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan, baik Pusat, Kanwil BPN Provinsi
maupun Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
3. Peruntukan TCUN;
Peruntukan TCUN dialokasikan untuk kepentingan masyarakat dan negara
melalui Reforma Agraria, Bank Tanah, atau Cadangan Negara Lainnya.
4. Tim Nasional;
Tim Nasional adalah tim yang bertugas membantu Menteri dalam rangka
Pendayagunaan TCUN. Tim Nasional dipimpin oleh Menteri yang dibantu oleh
Direktur Jenderal selaku ketua pelaksana harian
5. Kewajiban, Larangan, dan Sanksi Penerima TCUN;
Kewajiban, Larangan, dan Sanksi Penerima TCUN dibuat dalam rangka
memastikan peruntukan TCUN dilaksanakan sesuai dengan alokasi yang
ditetapkan dalam Keputusan Penetapan Peruntukan TCUN, sehingga
pendayagunaan TCUN berjalan tepat sasaran dan optimal.
6. Basis Data TCUN;
Basis data TCUN yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Pertanahan
dibuat dalam rangka mempermudah penyiapan data tekstual dan data
spasial pendayagunaan TCUN maupun sebagai sarana pengendalian,
pengawasan dan pelaporan pelaksanaan pendayagunaan TCUN.
7. Pengawasan dan Pengendalian TCUN;
Pengawasan dan Pengendalian TCUN dilakukan sebelum penetapan
peruntukan TCUN maupun setelah penetapan peruntukan TCUN.
8. Pelaporan Pendayagunaan TCUN.
Pelaporan Pendayagunaan TCUN dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional dalam rangka pelaporan calon objek penetapan
peruntukan TCUN maupun pelaporan pelaksanaan pendayagunaan TCUN
yang telah ditetapkan dalam Keputusan Penetapan Peruntukan Alokasi
TCUN.
12
Gambar 1. Diagram Alir Proses Penetapan Peruntukan Pendayagunaan TCUN untuk Reforma Agraria,
Proyek Strategis Nasional, Bank Tanah dan Cadangan Negara Lainnya
13
Gambar 2. Diagram Alir Tindak Lanjut Penetapan Peruntukan TCUN sampai ke Penerima Manfaat TCUN
Menteri ATR/KBPN
C.q. Dirjen PPTR
14
Dengan batas-batas:
Utara : ………………
Timur : ………………
Selatan : ………………
Barat : ………………
Menyatakan dengan ini:
1. tidak akan memperluas tanah garapan;
2. tidak akan memindahtangankan kepada pihak lain; dan
3. bersedia mematuhi ketentuan persyaratan dalam pendayagunaan TCUN.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa
tekanan dari pihak manapun, dan apabila saya melanggar isi pernyataan ini, saya
bersedia menerima sanksi untuk tidak diusulkan sebagai calon penerima TCUN
dan bersedia meninggalkan lokasi garapan saya.
…………………, …………...
Yang Membuat Pernyataan,
Meterai 10.000
(Nama Penggarap)
I. DASAR HUKUM :
1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria:
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021 tentang Penertiban Kawasan dan
Tanah Telantar;
5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan
Tata Ruang;
17
2) TCUN menjadi objek gugatan di pengadilan namun belum terdapat
putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap yang
memenangkan pihak penggugat.
d. Tindakan terhadap tanah telantar yang pada saat ditetapkan sebagai
TCUN telah terdapat kelompok masyarakat yang menggarap lokasi
tersebut:
1) Dilakukan upaya pendataan para penggarap lama maupun penggarap
baru.
2) Upaya pendataan dilakukan untuk rencana pengaturan peruntukan
Pendayagunaan TCUN dan untuk mencegah perluasan penguasaan
baru oleh para penggarap lama maupun penggarap baru.
3) Upaya pendataan dilakukan dengan pembuatan surat pernyataan oleh
setiap penggarap, yang menyatakan penggarap:
a) tidak akan memperluas tanah garapan;
b) tidak akan memindah tangankan kepada pihak lain; dan
c) bersedia mematuhi ketentuan persyaratan dalam Pendayagunaan
TCUN.
4) Format surat pernyataan tercantum dalam Lampiran III dalam
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 20 Tahun 2021
tentang Tata Cara Penertiban Kawasan dan Tanah Telantar, sebagai
berikut:
Format 1. Surat Pernyataan Penggarap dalam Lampiran III Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 20 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penertiban dan
Pendayagunaan Kawasan dan Tanah Telantar
SURAT PERNYATAAN
16
telah melakukan peninjauan lapang terhadap objek Penetapan Tanah
Telantar/Tanah Cadangan Umum Negara tersebut.
V. HASIL PENINJAUAN LAPANG
c. Letak tanah :
1) Desa/Kelurahan : ...................................................................
2) Kecamatan : ...................................................................
3) Kabupaten/Kota : ...................................................................
4) Provinsi : ...................................................................
d. Luas hak/hak pengelolaan/DPAT*) : ...........................................
e. Luas Penetapan Tanah Telantar :
1) Berasal dari Penetapan Tanah Telantar :
a) Penetapan Tanah Telantar berdasarkan PP No. 11 Tahun 2010
tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar juncto
Peraturan Kepala BPN RI 4 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Penertiban Tanah Terlantar :
i. Penetapan Tanah Telantar Sebagian seluas …..Ha dari
Hak/HPL/DPAT seluas ….. Ha (<25% yang ditelantarkan); atau
ii. Penetapan Tanah Seluruhnya (karena telantar seluas …… Ha
dari luas Hak/HPL/DPAT karena > 25% telantar < 100%); atau
iii. Penetapan Tanah Telantar Seluruhnya (karena 100% telantar
dari Hak/HPL/DPAT seluas ….. Ha).
atau
b) Penetapan Tanah Telantar berdasarkan PP No. 20 Tahun 2021
tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Telantar juncto Peraturan
Menteri ATR/Kepala BPN No. 20 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Penertiban dan Pendayagunaan Kawasan dan Tanah telantar.
i. Penetapan Tanah Telantar Sebagian seluas ….. Ha dari
Hak/HPL/DPAT seluas ….. Ha; atau
ii. Penetapan Tanah Seluruhnya seluas …... Ha.
2) Berasal dari Pelepasan Tanah Terindikasi Telantar :
Dijelaskan luas tanah yang dilepaskan oleh Pemegang Hak.
20
6. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional;
7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional ;
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan;
9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 20 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penertiban dan Pendayagunaan
Kawasan dan Tanah Telantar;
10. Peraturan-peraturan terkait lainnya.
II. DASAR PELAKSANAAN :
1. Surat Tugas ………. (Pemberi Tugas), Nomor …………… Tanggal ……………….,
atas nama ………………..
2. Surat Tugas ………. (Pemberi Tugas), Nomor …………… Tanggal ……………….,
atas nama …………….. (Pelaksana Tugas);
3. Surat Tugas ………. (Pemberi Tugas), Nomor …………… Tanggal ……………….,
atas nama …………….. (Pelaksana Tugas);
4. Surat Tugas ………. (Pemberi Tugas), Nomor …………… Tanggal ……………….,
atas nama …………….. (Pelaksana Tugas);
5. dst …………………...
18
Usaha/Hak Pakai/ Hak Pengelolaan/Dasar Penguasaan Atas Tanah *)
Nomor ……… Atas Nama ……., Terletak di Desa/Kelurahan …………,
Kecamatan ………, Kabupaten ……….., Provinsi ………, ditetapkan di ……..
pada tanggal ……….. , telah diputuskan oleh Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia / Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional, antara lain :
1. …………………………
2. …………………………
3. …………………………
4. …………………………
5. dst ……………………
b. TCUN berasal dari Pelepasan Tanah oleh Pemegang Hak/HPL/DPAT :
Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah
dan Ruang A.n. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional, Nomor ………… Tanggal ………….. perihal ……………………….,
terhadap Hak/HPL/DPAT seluas ……………… Ha, telah dilepaskan seluas
…………. Ha dari luas Hak/HPL/DPAT tersebut oleh Pemegang
Hak/HPL/DPAT berdasarkan ……………….. Surat Pernyataan ……………
tanggal …………….yang ditandatangani oleh …………… bertindak sebagai
………….., atau Akta Notar
.iil Nomor ……….. Tanggal ………… tentang ……………., dibuat oleh dan di
hadapan ………………… Notaris berkedudukan di ……………………., atau
Pelepasan di hadapan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
………………..
19
telah melakukan peninjauan lapang terhadap objek Penetapan Tanah
Telantar/Tanah Cadangan Umum Negara tersebut.
V. HASIL PENINJAUAN LAPANG
c. Letak tanah :
1) Desa/Kelurahan : ...................................................................
2) Kecamatan : ...................................................................
3) Kabupaten/Kota : ...................................................................
4) Provinsi : ...................................................................
d. Luas hak/hak pengelolaan/DPAT*) : ...........................................
e. Luas Penetapan Tanah Telantar :
1) Berasal dari Penetapan Tanah Telantar :
a) Penetapan Tanah Telantar berdasarkan PP No. 11 Tahun 2010
tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar juncto
Peraturan Kepala BPN RI 4 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Penertiban Tanah Terlantar :
i. Penetapan Tanah Telantar Sebagian seluas …..Ha dari
Hak/HPL/DPAT seluas ….. Ha (<25% yang ditelantarkan); atau
ii. Penetapan Tanah Seluruhnya (karena telantar seluas …… Ha
dari luas Hak/HPL/DPAT karena > 25% telantar < 100%); atau
iii. Penetapan Tanah Telantar Seluruhnya (karena 100% telantar
dari Hak/HPL/DPAT seluas ….. Ha).
atau
b) Penetapan Tanah Telantar berdasarkan PP No. 20 Tahun 2021
tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Telantar juncto Peraturan
Menteri ATR/Kepala BPN No. 20 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Penertiban dan Pendayagunaan Kawasan dan Tanah telantar.
i. Penetapan Tanah Telantar Sebagian seluas ….. Ha dari
Hak/HPL/DPAT seluas ….. Ha; atau
ii. Penetapan Tanah Seluruhnya seluas …... Ha.
2) Berasal dari Pelepasan Tanah Terindikasi Telantar :
Dijelaskan luas tanah yang dilepaskan oleh Pemegang Hak.
20
2. Kondisi Penguasaan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah pada Objek
Penetapan Tanah Telantar/Pelepasan Tanah (Tanah Cadangan Umum
Negara)
(Terhadap TCUN berasal dari Penetapan Tanah Telantar, diisi sesuai dengan
luas penetapan tanah telantar atau luas Tanah Cadangan Umum Negara karena
tidak dilaksanakannya kewajiban Revisi Luas/Permohonan Hak terhadap
bagian tanah yang masih diusahakan, digunakan dan dimanfaatkan oleh bekas
pemegang Hak/HPL/DPAT.
Terhadap TCUN berasal dari Pelepasan Tanah oleh Pemegang Hak/HPL/DPAT
diisi sesuai dengan luas tanah yang dilepaskan).
Kondisi Penguasaan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah pada Tanah
Cadangan Umum Negara, adalah sebagai berikut :
a. Kondisi Penguasaan/Penggarapan Tanah :
1) Tidak ada Penguasaan/Penggarapan : ……………. Ha
2) Dikuasai/Digarap Masyarakat : ……………. Ha
3) Dikuasai/Digarap Pihak Lain : ……………. Ha
(dalam hal ada penguasaan/penggarapan
oleh kelompok/badan hukum lain) : ……………. Ha
4) Luas keseluruhan : ……………. Ha
( 1 + 2 + 3)
b. Kondisi Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah :
1) Kondisi berdasarkan tutupan lahan tertentu
(disebutkan) : ……………. Ha
2) Kondisi berdasarkan tutupan lahan tertentu
(disebutkan) : ……………. Ha
3) Kondisi berdasarkan tutupan lahan tertentu
(sebutkan) : ……………. Ha
4) dst. (disebutkan) : ……………. Ha
5) Luas keseluruhan : ……………. Ha
(1+2+3+4)
3. Data Tekstual Kepastian Fisik dan Yuridis
a. Kepastian Fisik :
1) ……………………………………………………………..…… dst.
(Dijelaskan kondisi keamananan atau kondisi ada/tidaknya
sengketa/konflik/ lainnya di lokasi objek TCUN);
2) ……………………………
(Apabila terdapat penguasaan/penggarapan oleh masyarakat, apakah
sudah ada pendataan penggarap lama yang telah didata oleh Kanwil
BPN/Kantor Pertanahan/Pemerintah Daerah yang disetujui oleh Kanwil
BPN atau Kantor Pertanahan).
b. Kepastian Yuridis :
……………………………………………………………………….. dst.
(Dijelaskan apakah terdapat permasalahan yuridis, perkara/gugatan
terhadap objek penetapan tanah telantar, atau gugatan/perkara lain di
lokasi objek TCUN).
4. Data Pendukung Lainnya :
a. Kebijakan strategis nasional yang terkait dengan lokasi objek
TCUN/sekitar objek TCUN;
b. Rencana Tata Ruang Wilayah pada lokasi objek TCUN;
c. Kesesuaian tanah dan daya dukung wilayah.
21
d. Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar objek TCUN;
e. Hasil koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat; atau
f. Data pendukung lainnya.
(Diperoleh berdasarkan ketersediaan data pendukung yang ada, dalam hal
belum diperoleh data pendukung lainnya selanjutnya dapat dilaksanakan oleh
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional atau Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota).
VI. KESIMPULAN
…………………………………………………………………………………………………………
(Kesimpulan dibuat berdasarkan data tekstual, data spasial, dan informasi yang
diperoleh pada saat peninjauan lapang) berisi mengenai kepastian objek TCUN untuk
dapat/tidaknya ditindaklanjuti dan dianalisis menjadi bahan informasi bagi Tim
Nasional dalam memberikan pertimbangan teknis dalam rangka penetapan alokasi
peruntukan pendayagunaan TCUN. Dalam hal belum diperoleh hasil peninjauan
lapang yang memadai, maka kesimpulan dibuat berdasarkan hasil sementara
peninjauan lapang).
VII. REKOMENDASI
…………………………………………………………………………………………………………
(Rekomendasi dibuat berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh yang memuat
masukan kepada Tim Nasional mengenai alokasi penetapan peruntukan
pendayagunaan TCUN. Dalam hal rekomendasi belum memuat masukan alokasi
penetapan peruntukan pendayagunaan TCUN dikarenakan belum diperoleh hasil
peninjauan lapang yang memadai, maka rekomendasi memuat saran dan masukan
kepada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi dan/atau Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota untuk melakukan peninjauan/penelitian lebih
mendalam terhadap objek TCUN tersebut).
Demikian Berita Acara Peninjauan Lapang Objek Penetapan Tanah
Telantar Hak Milik/Hak Guna Bangunan/Hak Guna Usaha/Hak Pakai/ Hak
Pengelolaan/Dasar Penguasaan Atas Tanah Nomor ……….. Atas Nama
…………………………. dibuat untuk penyiapan data tekstual dan spasial
penyusunan bahan pertimbangan teknis Tim Nasional dalam rangka persiapan
penetapan alokasi peruntukan pendayagunaan Tanah Cadangan Umum Negara.
1. (……………………………..)
NIP. ……………………….
2. (……………………………..)
NIP. ………………………..
3. (……………………………..)
NIP. ………………………..
4. dst.
22
Catatan :
23
penguasaan atas tanah apapun di atas objek TCUN sampai dengan proses
pendayagunaan TCUN.
24
Telantar dan Kanwil BPN Provinsi bersama Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota setempat untuk melakukan Rapat Pembahasan atau
Ekspose Pendayagunaan Tanah Telantar sebagai informasi awal bagi
Tim Nasional dalam penyiapan Pertimbangan Teknis Penetapan
Peruntukan Pendayagunaan TCUN.
33
- Hasil koordinasi dengan instansi dan/atau pemerintah
daerah;
- Data lain yang diperlukan.
b) Pembuatan Berita Acara Hasil Rapat/Ekspose Pendayagunaan
TCUN
Hasil dari rapat/ekspose pendayagunaan TCUN dituangkan
dalam berita acara pelaksanaan rapat/ekspose, berisi sebagai
berikut:
34
5) Rekomendasi Rapat/Ekspose Pendayagunaan TCUN, berisi
antara lain :
35
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,
Menimbang : a. ....;
b. ....;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan
Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor ….. Tahun …..
tentang Penetapan Peruntukan Pendayagunaan Tanah
Cadangan Umum Negara Terletak di Desa/Kelurahan .....,
Kecamatan, ….. Kabupaten/ Kota ..... Provinsi .....;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Penertiban Kawasan dan Tanah Telantar(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 30,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6632);
3. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);
4. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor …. Tahun ….. tentang Tata
Cara Penertiban dan Pendayagunaan Kawasan dan Tanah
Telantar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun ….
Nomor ….);
5. dst;
Memperhatikan : Usulan Tim Nasional, tanggal …. Nomor …. perihal …..;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA
BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG PENETAPAN
PERUNTUKAN PENDAYAGUNAAN TANAH CADANGAN
UMUM NEGARA TERLETAK DI DESA/KELURAHAN …..,
KECAMATAN ….., KABUPATEN/KOTA ….. PROVINSI ….. .
KESATU : Alokasi umum peruntukan Tanah Cadangan Umum Negara
(TCUN) yang berasal dari penetapan Tanah Telantar
sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
.... tanggal ..... tentang ..... didayagunakan untuk
kepentingan masyarakat dan negara melalui reforma agraria
37
seluas ..... m2/Ha, program strategis negara seluas.....
m2/Ha, bank tanah seluas ..... m2/Ha, dan cadangan negara
lainnya seluas ..... m2/Ha.
KEDUA : 1. Memerintahkan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi ..... untuk melakukan
redistribusi tanah objek TCUN melalui reforma agraria.
2. Memerintahkan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi ..... untuk melakukan
pemberian hak atas TCUN melalui program strategis
negara dan cadangan negara lainnya kepada penerima
TCUN yang ditetapkan oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
KETIGA : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan/kesalahan dalam penetapannya, Keputusan ini
akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ...............
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
…………………………………………
38
BAB IV
39
2. Setelah menerima Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional tentang Penetapan Peruntukan Pendayagunaan Tanah
Cadangan Umum Negara, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi membuat rencana detail yang berisi :
40
TCUN yang telah diperoleh dalam pertimbangan teknis Tim Nasional
Pendayagunaan Tanah Telantar.
a. Pemerintah pusat;
b. Pemerintah daerah; dan/atau
c. Badan usaha.
a. Persyaratan :
b. Tahapan seleksi :
41
Telantar dan Kanwil BPN Provinsi bersama Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota setempat untuk melakukan Rapat Pembahasan atau
Ekspose Pendayagunaan Tanah Telantar sebagai informasi awal bagi
Tim Nasional dalam penyiapan Pertimbangan Teknis Penetapan
Peruntukan Pendayagunaan TCUN.
33
- Hasil koordinasi dengan instansi dan/atau pemerintah
daerah;
- Data lain yang diperlukan.
b) Pembuatan Berita Acara Hasil Rapat/Ekspose Pendayagunaan
TCUN
Hasil dari rapat/ekspose pendayagunaan TCUN dituangkan
dalam berita acara pelaksanaan rapat/ekspose, berisi sebagai
berikut:
34
5) Rekomendasi Rapat/Ekspose Pendayagunaan TCUN, berisi
antara lain :
35
Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, dalam hal ini dilaksanakan
pada unit kerja Direktorat Penertiban Penguasaan, Pemilikan dan
Penggunaan Tanah. Adapun alokasi penetapan peruntukan TCUN sesuai
dengan arahan penetapan peruntukan pendayagunaan TCUN dalam
Pertimbangan Teknis dimaksud, yaitu untuk kepentingan negara dan
masyarakat melalui Reforma Agraria, dan/atau Proyek Strategis Nasional,
dan/atau Bank Tanah, dan/atau Cadangan Negara Lainnya, yang
disampaikan dan dilaporkan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional. Risalah Pengolahan Data (RPD) dan Draft
Keputusan Penetapan Peruntukan Pendayagunaan TCUN dilengkapi dengan
Peta Peruntukan Pendayagunaan TCUN.
TENTANG
PENETAPAN PERUNTUKAN PENDAYAGUNAAN
TANAH CADANGAN UMUM NEGARA
TERLETAK DI DESA/KELURAHAN ....., KECAMATAN .....,
KABUPATEN/KOTA ....., PROVINSI ......
36
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,
Menimbang : a. ....;
b. ....;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan
Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor ….. Tahun …..
tentang Penetapan Peruntukan Pendayagunaan Tanah
Cadangan Umum Negara Terletak di Desa/Kelurahan .....,
Kecamatan, ….. Kabupaten/ Kota ..... Provinsi .....;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Penertiban Kawasan dan Tanah Telantar(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 30,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6632);
3. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);
4. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor …. Tahun ….. tentang Tata
Cara Penertiban dan Pendayagunaan Kawasan dan Tanah
Telantar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun ….
Nomor ….);
5. dst;
Memperhatikan : Usulan Tim Nasional, tanggal …. Nomor …. perihal …..;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA
BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG PENETAPAN
PERUNTUKAN PENDAYAGUNAAN TANAH CADANGAN
UMUM NEGARA TERLETAK DI DESA/KELURAHAN …..,
KECAMATAN ….., KABUPATEN/KOTA ….. PROVINSI ….. .
KESATU : Alokasi umum peruntukan Tanah Cadangan Umum Negara
(TCUN) yang berasal dari penetapan Tanah Telantar
sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
.... tanggal ..... tentang ..... didayagunakan untuk
kepentingan masyarakat dan negara melalui reforma agraria
37
seluas ..... m2/Ha, program strategis negara seluas.....
m2/Ha, bank tanah seluas ..... m2/Ha, dan cadangan negara
lainnya seluas ..... m2/Ha.
KEDUA : 1. Memerintahkan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi ..... untuk melakukan
redistribusi tanah objek TCUN melalui reforma agraria.
2. Memerintahkan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi ..... untuk melakukan
pemberian hak atas TCUN melalui program strategis
negara dan cadangan negara lainnya kepada penerima
TCUN yang ditetapkan oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
KETIGA : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan/kesalahan dalam penetapannya, Keputusan ini
akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ...............
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
…………………………………………
38
BAB IV
39
2. Setelah menerima Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional tentang Penetapan Peruntukan Pendayagunaan Tanah
Cadangan Umum Negara, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi membuat rencana detail yang berisi :
40
TCUN yang telah diperoleh dalam pertimbangan teknis Tim Nasional
Pendayagunaan Tanah Telantar.
a. Pemerintah pusat;
b. Pemerintah daerah; dan/atau
c. Badan usaha.
a. Persyaratan :
b. Tahapan seleksi :
41
3) Timnas melakukan penilaian terhadap proposal yang diajukan oleh
badan hukum;
4) Timnas membuat berita acara sebagai bahan pertimbangan teknis
yang disampaikan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional;
5) Berita acara penilaian disertai nilai dan usulan urutan prioritas
penerima TCUN;
6) Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
menetapkan badan hukum yang paling memenuhi syarat untuk
menerima TCUN dan melaksanakan kegiatan sektor proyek strategis
nasional yang telah ditentukan;
7) Biaya yang timbul akibat pelaksanaan seleksi calon penerima TCUN
dalam proyek strategis nasional dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
8) Prosedur Pemberian Hak Atas Tanah dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundangan tentang pemberian hak atas tanah yang
berlaku;
9) Badan Hukum penerima TCUN membayar uang pemasukan kepada
negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
10) dan persyaratan lain yang dianggap perlu.
1. TCUN yang telah ditetapkan sebagai Cadangan Negara Lainnya dikuasai oleh
Negara;
2. Pelaksanaan peruntukan TCUN untuk Cadangan Negara Lainnya, dengan
mempertimbangkan ketersediaan tanah, kesesuaian tanah, dan kemampuan
tanah bagi kepentingan nasional;
42
Lampiran 3. Layout Peta Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
* Muka peta ditampilkan juga grid garis dan nilai koordinat pada sisi atas dan sisi kanan
54
peruntukan pendayagunaan TCUN dilaksanakan sesuai dengan diktum
Keputusan tentang Penetapan Peruntukkan TCUN, dengan ketentuan:
1. Terhadap penetapan peruntukan TCUN yang belum dilakukan pelaksanaan
pendayagunaan tanah telantar sampai kepada penerima manfaat, yaitu
dengan peruntukan Reforma Agraria dan Cadangan Negara Lainnya,
pelaksanaan peruntukan TCUN dilakukan mengikuti ketentuan pada huruf
A. Pelaksanaan Peruntukan TCUN melalui Reforma Agraria dan/atau huruf
D. Pelaksanaan peruntukan TCUN melalui Cadangan Negara Lainnya.
44
b. Subjek yang Dikecualikan :
Basis data TCUN yang terintegrasi dengan dengan Sistem Informasi Pertanahan
dibuat dalam rangka mempermudah penyiapan data tekstual dan data spasial
pendayagunaan TCUN maupun sebagai sarana pengendalian, pengawasan dan
pelaporan pelaksanaan pendayagunaan TCUN.
Basis Data TCUN tersebut dibuat dengan lingkup penggunaan sebagai berikut :
1. Jenis data tekstual dan data spasial meliputi :
a. Status Hak Atas Tanah/Hak Pengelolaan/DPAT sebelum ditetapkan
sebagai TCUN;
45
Lampiran 5. Layout Peta Rencana Tata Ruang Wilayah
* Muka peta ditampilkan juga grid garis dan nilai koordinat pada sisi atas dan sisi kanan
56
H. Pengawasan dan Pengendalian TCUN;
47
1. Pelaporan Calon Objek Penetapan Peruntukan TCUN
Sampul
Pengantar
Daftar Isi
Daftar tabel
Daftar lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Maksud dan tujuan
C. Dasar Pelaksanaan Tugas
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Wilayah Administrasi
B. Sosial, Ekonomi, dan Budaya
BAB III. DISKRIPSI OBYEK PENDATAAN
A. Umum
B. Penggunaan Tanah
C. Kemampuan Tanah
D. Pemanfaatan Tanah
E. Penguasaan/Pemilikan Tanah
BAB IV. ANALISIS
A. Ketersediaan TCUN
B. Kepastian obyek TCUN
C. Usulan Peruntukan TCUN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB VI. PENUTUP
Lampiran (peta dan tabel)
2. Pelaporan Pelaksanaan Pendayagunaan TCUN
Pelaporan pelaksanaan pendayagunaan TCUN yang telah ditetapkan
dalam Keputusan Penetapan Peruntukan Alokasi TCUN, disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
Sampul
Pengantar
Daftar Isi
Daftar tabel
Daftar lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Maksud dan tujuan
C. Dasar Pelaksanaan Tugas
48
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Wilayah Administrasi
B. Sosial, Ekonomi, dan Budaya
BAB III. PELAKSANAAN PENDAYAGUNAAN TCUN
A. Umum
B. Pelaksanaan Pendayagunaan TCUN untuk Reforma Agraria
C. Pelaksanaan Pendayagunaan TCUN untuk Proyek Strategis
Nasional
D. Pelaksanaan Pendayagunaan TCUN untuk Bank Tanah
E. Pelaksanaan Pendayagunaan TCUN untuk Cadangan Negara
Lainnya
BAB IV. ANALISIS
A. Perkembangan Pelaksanaan Pendayagunaan TCUN
B. Hambatan, Kendala dan Masalah dalam Pelaksanaan
Pendayagunaan TCUN
C. Upaya yang Dilaksanakan dalam Pelaksanaan Pendayagunaan
TCUN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB VI. PENUTUP
Lampiran (peta dan tabel)
Lampiran Laporan Pelaksanaan Pendayagunaan Tanah Cadangan
Umum Negara sebagaimana Lampiran III. C. Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 20 Tahun 2021
tentang Penertiban dan Pendayagunaan Kawasan dan Tanah Telantar,
sebagai berikut :
................., ..................
( ..................................... )
NIP. ...............................
49
BAB VI
PENUTUP
50
Lampiran 1. Layout Peta Petunjuk Lokasi Objek TCUN
* Muka peta ditampilkan juga grid garis dan nilai koordinat pada sisi atas dan sisi kanan
52
Lampiran 2. Layout Peta/Skets Bidang Penguasaan/Penggarapan Tanah
* Muka peta ditampilkan juga grid garis dan nilai koordinat pada sisi atas dan sisi kanan
53
Lampiran 3. Layout Peta Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
* Muka peta ditampilkan juga grid garis dan nilai koordinat pada sisi atas dan sisi kanan
54
Lampiran 4. Layout Peta Kemampuan Tanah
* Muka peta ditampilkan juga grid garis dan nilai koordinat pada sisi atas dan sisi kanan
55
Lampiran 5. Layout Peta Rencana Tata Ruang Wilayah
* Muka peta ditampilkan juga grid garis dan nilai koordinat pada sisi atas dan sisi kanan
56
Lampiran 6. Layout Peta Rencana Peruntukan Pendayagunaan TCUN
* Muka peta ditampilkan juga grid garis dan nilai koordinat pada sisi atas dan sisi kanan
57