Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga dapat disusun Buku Desain Tapak Pengelolaan
Pariwisata Alam Bukit Tekenang Taman Nasional Daanu Sentarum dan
diselesaikan sesuai target.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kontribusinya sehingga proses penyusunan berjalan
lancar sesuai yang diharapkan. Kami sangat berharap adanya masukan dalam
rangka penyempurnaan dan perbaikan penyusunan Buku Desain Tapak ini.
Halaman Pengesahan
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan....................................................................... 3
C. Ruang Lingkup................................................................................. 3
D. Sasaran 3
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Publik.....................................................................
Gambar 26. Peta Desain Tapak Bukit Tekenang Untuk Ruang
Usaha..................................................................... 37
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
C. Ruang Lingkup.
D. Sasaran.
Sasaran dari desain tapak ini adalah tersusunnya pola tata ruang Bukit
Tekenang yang menjadi bagian dari pengelolaan kawasan Taman Nasional Danau
Sentarum. Ruang kelola dalam Desain Tapak Bukit Tekenang ini mencakup ruang
usaha dan ruang publik untuk menunjang pariwisata alam sesuai zona
penetapannya.
A. Kondisi Fisik
1. Letak dan Luas
Wind
10 6 5 5 6 6 6
23 4 2 Spee
01 22 02 1 1
0 0 0 010 01 000 00 0 0 d
0
4. Aksesibilitas
Taman Nasional Danau Sentarum merupakan salah satu dari empat taman
nasional yang terdapat di Kalimantan Barat yang eksotik dan kaya akan
keanekaragaman hayati sehingga mendapat julukan The Exotic Wetland
Ecosystem. Karena sebagai surganya burung-burung air serta memiliki
ekosistem yang langka, pada tanggal 30 Agustus 1994 kawasan lahan basah
(wetland area) yang terbesar di Kalimantan Barat ini dijadikan sebagai kawasan
ramsar yang kedua di Indonesia.
Berdasarkan Buku Basis Data Keanekaragaman Hayati tahun 2008
diketahui bahwa keanekaragaman hayati tumbuhan dan satwa di TN. Danau
Sentarum sangat tinggi, kawasan ini merupakan habitat bagi kurang lebih 794
jenis pohon dan perdu jenis anggrek (2,9% dari 27.500 jenis tumbuhan
berbunga di Indonesia, yang hampir separuhnya merupakan jenis endemik
Danau Sentarum/Kalimantan) dan 21 jenis diantaranya merupakan jenis yang
dilindungi, 147 jenis mamalia (28,5% dari 515 jenis mamalia Indonesia atau
Dari berbagai tipe ekosistem tersebut menjadi rumah dari berbagai jenis
satwa yang dilindungi diantaranya Bekantan (Nasalis larvatus), Beruang madu
(Helarctos malayanus), Kubung (Cynocephalus variegatus), Bangau Tongtong
(Leptoptilos javanicus), Pucuk ular asia (Anhinga melanogaster), Pelanduk
(Tragulus javanicus), Rusa (Cervus unicolour), Buaya senyolong (Tomistoma
schlegelii), Burung beo (Gracula religiosa), Kuntul besar (Egretta alba)dan
sebagainya. Selain itu berbagai jenis tumbuhan dilindungi seperti berbagai jenis
Nepenthes, Anggrek Hitam dapat dijumpai di kawasan ini.
C. Peninggalan Sejarah
2. Potensi Perikanan
Kawasan perairan Resort Tekenang menyimpan kekayaan berbagai jenis
ikan yangdimanfaatkan masyarakat sekitar, baik untuk kebutuhan konsumsi
(diperdagangkan) atau ikan hias secara musiman, di tambah ikan kerambayang
dipelihara masyarakat.Berdasarkan kegiatan Pengumpulan Data Potensi Ikan
Keramba di Resort Tekenang ini menunjukkan bahwa total perkiraan potensi
ikan karamba yang dipelihara di 8 (delapan) kampung yang berada di wilayah
kerja Resort Tekenang sebesar 225.770 Kilogram. Masa panen menurut nelayan
yang memelihara ikan keramba tersebut berkisar antara 1 tahun hingga 4
tahun masa pemeliharaan.Produk yang dihasilkan dari pengolahan sektor
perikanan berupa ikan salai (asap), ikan asin, kerupuk ikan dan ikan segar
dengan jenis yang dimanfaatkan ikan baung (Mystus micracanthus), Patik
(Mystus nemurus), toman (Channa micropeltes), Belida (Notopterus
notopterus), Tapah (Wallago leeri), ikan gedebu, lais dan lain sebagainya. Jenis
ikan hias yang laku dipasaran dari jenis ikan buntal (Tetraodon leiurus), Empala
(Betta akarensis), Ringau (Colus microlepis), Ulang Uli (Botia macracanthusa).
E. Infrastruktur
A. Pertimbangan Kebijakan
B. Pertimbangan Ekologis
C. Pertimbangan Teknis
2. Gazebo
Gazebo sebanyak lima unit dan terletak di sepanjang jalur ruas jembatan ke
arah kanan dan kiri bangunan guest house. Ukuran tiap gazebo adalah enam
meter persegi dengan kapasitas delapan orang/gazebo.
Gambar 14. Gazebo:
3. Guest House
Luas bangunan guest house adalah 292 meter persegi dengan bentuk
bangunan semi permanent, jumlah kamar sebanyak enam kamar. Tersedia
fasilitas kantin dan sound system.
6. Shelter
Picnic Shelter sebanyak lima unit dan terletak di sepanjang jalur hiking ke
puncak bukit. Ukuran tiap shelter adalah 36 meter persegi dengan kapasitas
delapan orang/shelter.
Gambar 18. Shelter
Guest House:
Luas bangunan guest house
adalah 292 meter persegi dengan
bentuk bangunan semi
Jalan permanent, jumlah kamar
Jembatan/Walkboard sebanyak enam kamar. Tersedia
Jalan jembatan utama fasilitas kantin dan sound system. Gazebo sebanyak tiga unit dan
menghubungkan dermaga terletak di sepanjang jalur ruas
dan bangunan Guest House jembatan ke arah kanan dan kiri
dengan ukuran lebar 1,8 m bangunan guest house. Ukuran
panjang 40 m. Ruas jalan tiap gazebo 36 meter persegi
ke kanan dan kiri dengan kapasitas delapan
bangunan guest house orang/gazebo.
sepanjang 1,1 km.
C. Alternatif pengembangan
Untuk mencegah penumpukan pengunjung perlu dipikirkan beberapa
1. Dermaga
Dermaga ini berbahan utama kayu dan didirikan permanen di darat
pinggiran sungai. Sedangkan lantingnya mengapung di sungai yang cukup
lebar dan dalam. Untuk mengapungkan lanting dapat digunakan kayu
gelondongan besar seperti yang umum digunakan oleh masyarakat Melayu
di TNDS, atau menggunakan rangkaian bekas drum minyak. Dermaga
sungai dan lanting ini diperlukan sebagai kelengkapan kompleks bangunan
permanen yang cukup besar seperti kantor Seksi dan Setasiun Penelitian.
Ukuran dermaga dua belas meter persegi, ukuran lanting 4,5X3,5 m2 dengan
ukuran jembatan pengubung ke jalan jembatan utama 2x20 m2.
2. Mushala
5. Arboretum
Jenis tanaman endemik Danau Sentarum, luas lahan 1,62 Ha. Terletak di
sebelah selatan dari guesthouse dan berada dekat walkboard sebelah kiri.
6. Camping Ground
Camping ground terletak di puncak bukit Tekenang dekat dengan menara
pengawas, luas area 2766 meter persegi. Rencana fasilitas pendukung berupa
MCK dan torn air bersih.
7. Tracking jalan alternatif setapak ke puncak bukit
Tracking jalan setapak ke puncak bukit akan dijadikan jalur naik ke puncak
bukit sedangkan jalur tracking yang sudah ada akan dijadikan jalur turun.
Sehingga jalur naik dan turun menggunakan jalur yang berbeda agar tidak
terjadi pertemuan arus pengunjung.
8. Rumah Pohon
Dermaga
Mushola Bangunan
Sightseeing
Camping
Ground
Homestay
lanting
Pemandian
Arboretum umum
Rumah pohon
Tracking Jalan
Alternatif
Tabel 2. Luasan Area Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Alam Bukit Tekenang
RUANG RUANG JUMLAH
No LOKASI
PUBLIK (Ha) USAHA (Ha) LUAS (Ha)
Peta desain tapak Bukit Tekenang Taman Nasional Danau Sentarum akan
disajikan secara terpisah untuk setiap Ruang Publik dan Ruang Usaha, sebagai
berikut :